1. Fira yuniar
2. A. riska saputri
3. Ranika salti
4. Rini Damayanti
5. Muh. Iskak
6. Muh. Asnur rustan
Kata pengantar
Dan tidak lupa pula mengirimkan shalawat dan salam kepada baginda
nabiullah Muhammad sallallahu alaihi wasallam yang telah menancapkan panji-
panji keislaman di muka bumi, sehingga kita dapat merasakan kenikmatan
berislam secara kaffah.
i
Daftar isi
kata pengantar i
daftar isi ii
Bab I
pendahuluan
Rumusan masalah 1
tujuan penulisan 1
Bab II
Pembahasan
Bab III
Penutup
Kesimpulan 5
Daftar pustaka 5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
Dengan memperhatikan latar belakang masalah di atas, dalam penelitian ini dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Apa peranan IT dalam Bidang Bisnis/Ekonomi ?
2. Apa dampak positif dan negatif IT pada bisnis/ekonomi ?
3. Apa manfaat dari perkembangan IT dalam bidang Bisnis/Ekonomi ?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan permasalahan yang telah di kemukakan di atas, maka tujuan penulisan ini di
arahkan untuk :
1. Menguraikan apa peranan IT dalam bidang bisnis/ekonomi
2. Menjelaskan efek IT dalam organisasi perusahaan
3. Menguraikan Masalah dan pemecahannya akibat perkembangan IT
Dalam penyusunan makalah ini, perlu sekali pengumpulan data serta sejumlah informasi aktual
yang sesuai dengan permasalahan yang akan di bahas. Sehubungan dengan masalah tersebut dalam
penyusunan makalah ini, kami menggunakan beberapa metode pengumpulan data, yang pertama browsing
di internet, kedua dengan membaca media cetak dan yang ketiga dengan pengetahuan yang kami miliki.
1
BAB II
PEMBAHASAN
I. Peranan TIK dalam Bidang Bisnis/Ekonomi
Peranan T1K dalam bidang bisnis sangat besar karena tujuan dari bisnis adalah untuk mencari
keuntungan yang diperoleh dari hasil transaksi, baik barang maupun jasa. Penggunaan alat bantu TIK
merupakan keharusan untuk mengembangkan dan memajukan bisnis.
Pada bidang bisnis, biasanya sistem komputer digunakan untuk memproses gaji, data statistik, dan
akunting (keuangan). Sistem komputer melakukan otomatisasi pekerjaan-pekerjaan rutin kantor. Banyak
bisnis sudah menggunakan sistem komputer untuk pengawasan stok barang, membuat laporan keuangan,
meramal, dan merencanakan bisnis masa depan Bagi dunia bisnis, jejaring telekomunikasi awalnya
digunakan seperti halnya jejaring listrik, distribusi air, dan jejaring utilitas lain. Ini merupakan sumber yang
penting, tetapi dulu perusahaan memiliki pengaruh yang kecil. Perusahaan-perusahaan memiliki pilihan
yang terbatas atas layanan yang diperoleh dari penyediaan layanan yang dikelola secara monopoli. Hari ini,
para pengguna korporat meletakkan bersama keseluruhan jejaring di bawah kontrol mereka, memotong-
pintas jejaring publik sebagian atau seenuhnya. Deregulation dan teknologi digital baru telah mengizinkan
perusahaan untuk secara sadar merancang dan mengoperasikan jejaring telekomunikasi internal dan privat
untuk meningkatkan posisi kompetitif mereka. Apa yang dulunya merupakan biaya untuk menjalankan
bisnis, sekarang menjadi sumber keuntungan kompetitif.
Layanan TIK sekarang digunakan oleh semua sektor ekonomik, mulai dari pertambangan dan
pertanian sampai layanan finansial, manufaktur dan kepariwisataan. Jejaring privat ini hadir di semua
industri global, di mana perusahaan multinasional menjadi perusahaan jejaring. Para pengguna bisnis
berskala besar memiliki kebutuhan akan sistem yang cost-effective, leluasa, aman, automated, terpadu dan
terandalkan. Jika para penyedia layanan lokal tidak dapat memenuhi kebutuhan ini, dengan biaya yang
masuk akal, perusahaan-perusahaan besar memiliki pilihan untuk mengembangkan sendiri jejaring privat.
Perusahaan multinasional telah dapat mengkoordinasikan produksi dan marketing dengan sistem
komunikasi berbasis satelit dengan kapabilitas video-conferencing, untuk tujuan mengkoordinasikan
pengembangan produk dan disain manufaktur.
Perusahaan-perusahaan kecil lebih terbatas kemampuannya untuk mengembangkan jejaring TIK
sendiri ataupun untuk menyewa, karena besarnya biaya. Ini menjadi pilihan yang ekonomik hanya jika
organisasi tersebut cukup besar untuk menimbulkan cukup trafik untuk menghasilkan penghematan. Oleh
karena ini, perusahaan-perusahaan global merupakan pihak-pihak yang pertama yang mengadopsi TIK
baru. Sektor-sektor yang sangat bergantung pada TIK mencakup, antara lain perusahaan-perusahaan
layanan finansial.
Pada ruang lingkup yang lebih luas, sebagai contoh pada lingkungan bisnis, kehadiran teknologi
informasi mulai disadari dapat menghadirkan berbagai solusi yang dapat membantu proses bisnis yang ada.
Departemen TI pada sebuah perusahaan mulai dibangun dan secara konstan diminta untuk
mengembangkan suatu layanan, mengembangkan suatu sistem, dan mengoptimalkan efesiensi bisnis
berbasis teknologi informasi.
Sistem Informasi Manajemen (SIM) dikembangkan oleh perusahaan untuk menyediakan informasi
terkini mengenai operasi perusahaan dan membantu membuat keputusan perusahaan. Adapun dari sisi
pelanggan, peranan sistem komputer adalah meningkatkan kecepatan, ketepatan, dan kualitas layanan.
Bagi bisnis perdagangan, seperti department store, sistem informasi manajetnen memungkinkan
pencatatan transaksi secara mudah dengan alat bernama barcode reader, yaitu alat untuk membaca kode
barang yang dihubungkan dengan komputer. Penggunaan barcode reader memudahkan pramuniaga
melayani pelanggan. Oleh karena alat ini terhubung dengan komputer di kasir dan server maka dapat
dilakukan pengecekan hasil transaksi setiap saat untuk mengetahui jenis barang, sisa stok, barang-barang
yang harus segera diadakan oleh pemilik toko, dan yang penting lagi dapat segera diketahui seberapa
besar keuntungan yang diperoleh dari transaksi. Semua itu dimungkinkan karena penggunaan komputer
dan penerapan program sistem informasi manajemen. Dengan hadirnya aplikasi-aplikasi dan layanan e-
bussiness, e-commerce, e-banking dan lain-lain. Kebutuhan efisiensi waktu dan biaya menyebabkan setiap
pelaku bisnis merasa perlu menerapkan teknologi informasi dalam lingkungan kerja. Penerapan Teknologi
Informasi dan Komunikasi menyebabkan perubahan bada kebiasaan kerja. Misalnya penerapan Enterprice
Resource Planning (ERP). ERP adalah salahsatu aplikasi perangkat lunak yang mencakup sistem
manajemen dalam perusahaan, cara lama kebanyakan. Sekarang bisnis menggunakan TIK itu sangat
menguntungkan hanya dengan menggunakan teknologi seperti internet, anda dapat mempromosikan bisnis
anda secara online (E-commerce) dengan cakupan dunia. Berikut beberapan pengertian dari E-commerce,
M-commerce, dan L-commerce :
2
Pengertian E-Commerce adalah Perdagangan elektronik atau e-dagang (bahasa Inggris:
Electronic commerce, juga e-commerce) adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan
jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-dagang
dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis,
dan sistem pengumpulan data otomatis.
Industri teknologi informasi melihat kegiatan e-dagang ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-
bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik,
SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing),
pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data
interchange /EDI), dll.
E-dagang atau e-commerce merupakan bagian dari e-business, di mana cakupan e-business lebih
luas, tidak hanya sekedar perniagaan tetapi mencakup juga pengkolaborasian mitra bisnis, pelayanan
nasabah, lowongan pekerjaan dll. Selain teknologi jaringan www, e-dagang juga memerlukan teknologi
basisdata atau pangkalan data (databases), e-surat atau surat elektronik (e-mail), dan bentuk teknologi non
komputer yang lain seperti halnya sistem pengiriman barang, dan
alat pembayaran untuk e-dangang ini.
E-dagang pertama kali diperkenalkan pada tahun 1994 pada saat pertama kali adalah banner-
elektronik dipakai untuk tujuan promosi dan periklanan di suatu halaman-web (website). Menurut Riset
Forrester, perdagangan elektronik menghasilkan penjualan seharga AS$12,2 milyar pada 2003. Menurut
laporan yang lain pada bulan oktober 2006 yang lalu, pendapatan ritel online yang bersifat non-travel di
Amerika Serikat diramalkan akan mencapai seperempat trilyun dolar US pada tahun 2011.
3
II. Dampak Keuntungan dan Kerugian IT Dalam Bidang Bisnis/Ekonomi
a.Keuntungan untuk Perusahaan/Perdagangan :
1. Semakin maraknya penggunaan TIK akan semakin membuka lapangan pekerjaan
2. Bisnis yang berbasis TIK atau yang biasa disebut e-commerce dapat mempermudah transaksi-traansaksi
bisnis suatu perusahaan atau perorangan
3. Dengan fasilitas pemasangan iklan di internet pada situs-situs tertentu akan mempermudah kegiatan
promosi dan pemasaran suatu produk
4. Perusahaan dapat menjangkau pasar lebih luas, karena pembeli yang mengakses internet tidak
dibatasi tempat dan waktu.
5. Perusahaan tidak perlu membuka cabang distribusi
6. Pengeluaran lebih sedikit, karena pegawai tidak banyak
7. Harga barang lebih murah, karena biaya operasionalnya murah
c. Kerugian
1. Dengan mudahnya melakukan transaksi di internet menyebabkan akan semakin memudahkan pula
transaksi yang dilarang seperti transaksi barang selundupan atau transaksi narkoba
2. Hal yang sering terjadi adalah pembobolan rekening suatu lembaga atau perorangan yang mengakibatkan
kerugian financial yang besar
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Untuk mempertahankan kelangsungan hidup suatu organisasi, harus disadari bahwa lingkungan
usaha akan selalu berubah, termasuk teknologi informasi yang juga mengalami perkembangan. Dengan
berkembangnya teknologi informasi mengakibatkan perubahan-perubahan dalam bidang ekonomi akan
menyesuaikan dengan perkembangan kegiatan perusahaan. Kehadiran teknologi informasi memberikan
banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas bisnis yang kompleks serta
menghasilkan informasi yang dapat dipercaya, relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji
dalam rangka perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen. Selain itu efisiensi
operasi perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat ditingkatkan. Akibatnya perusahaan dapat tetap
bertahan dalam era informasi serta mampu menghadapi persaingan pasar global.
Selain menghasilkan manfaat, perkembangan teknologi informasi juga dapat menimbulkan
beberapa dampak negatif bagi perusahaan, seperti tertutupnya kesempatan kerja, timbulnya resistance to
change serta timbulnya kejahatan-kejahatan teknologi informasi yang dapat merugikan perusahaan.
Daftar Pustaka
Gordon, Judit R. (1993). Organizational Behavior. 4th edition. Needham Height- Mampu: Allyn and
Bacon.
Kontribusi sektor TI dalam Pertumbuhan Ekonomi
Zulkarimen Nasution, Perkembangan Teknologi Informasi, Universitas Terbuka, Jakarta, 2005.