LAPORAN KUNJUNGAN
OLEH :
i
6. Kiti Kusuma Wardaningrum (2016 514 548 )
2017
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Laporan hasil Orientasi Lapangan Pekerjaan (OLP) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
STIE AUB Surakarta ini, telah disetujui oleh Dosen Pembimbing OLP pada :
Pada Hari :
Tanggal :
Dosen Pembimbing
ii
LEMBAR PENGESAHAN
PENULIS :
iii
Mengesahkan
Mengetahui
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpah rahmat dan
hidayahnya, penulis mampu menyelesaikan Orientasi Lapangan Pekerjaan (OLP)
yang berbentuk laporan dan berjudul ” Laporan Kunjungan Industri PT.
Temprina”. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan Tugas
iv
Orientasi Lapangan Pekerjaan (OLP) dan sebagai pertanggung jawaban atas
kegiatan kunjungan industri yang dilaksanakan di Bali.
Semoga laporan ini dapat memberi wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Penulis sadar
bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Penulis
menyadari dalam membuat Laporan ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan Laporan ini.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada :
Surakarta,
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Visi ............................................................................................ 9
B.Misi............................................................................................ 9
A. Caring ....................................................................................... 10
B. Credible .................................................................................... 10
vi
C. Competent ................................................................................ 10
D.Competitive ............................................................................... 10
E.Customer Delight....................................................................... 10
a. Strenght................................................................................ 13
b. Weakness ............................................................................. 13
c. Opportunity.......................................................................... 15
d. Threats ................................................................................. 16
B .Analisis Swot............................................................................ 18
A.Rekruitmen ................................................................................ 24
B.Penempatan ............................................................................... 25
C.Loyalitas .................................................................................... 26
A.Direktur ..................................................................................... 29
a. Mekanik ............................................................................... 29
b. Rekayasa Mekanik............................................................... 29
vii
D.Direktorat Keuangan dan Umum .............................................. 30
A. Kesimpulan............................................................................... 33
B. Kesan ........................................................................................ 33
C. Saran ......................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
2
Teknik penulisan Orientasi Lapangan Pekerjaan ini dengan
menggunakan Teknik Study Pustaka, yaitu menggunakan sumber data
tertulis, seperti buku, koran dan media tertulis lainnya yang berhubungan
dengan PT.Temprina Media Grafika.
BAB II
1. Lokasi
Website : www.temprina.com
3
2. Profil Perusahaan
Keberadaan PT. Temprina Media Grafika tidak bisa dilepaskan dari sejarah
berdirinya surat kabar Jawa Pos. Surat kabar Jawa Pos dirintis oleh The Chung
Sen (Soeseno Tedjo) seorang warga negara Indonesia kelahiran Batam. Soeseno
Tedjo membina relasi dengan perusahaan surat kabar untuk kelancaran iklan
filmnya. Pada saat itu di Surabaya hanya ada beberapa penerbitan pers yaitu
Perwata Surabaya, Terompet Masyarakat dan Perdamaian. Perwata Surabaya
adalah satu-satunya surat kabar yang mampu bersaing dengan perusahaan
penerbitan di Jakarta seperti Sin Po dan Ken Po. Keuntungan yang dicapai oleh
surat kabar Sin Po dan Ken Po membuat Soeseno Tedjo tertarik untuk memiliki
surat kabar sendiri.
Karena ketiga putra Soeseno Tedjo tidak satupun yang tinggal di Indonesia
untuk membantu menjalankan perusahaannya, maka Soeseno Tedjo tidak berani
menanamkan modal pada mesin cetak generasi baru yang lebih modern untuk
meningkatkan kualitas penerbitan. Oleh karena itu hasil cetaknya semakin
menurun hingga tinggal sekitar 6.700 eksemplar per hari.
4
Pada tanggal 1 April 1982 saham PT. Jawa Pos dibeli oleh PT. Grafiti Pers
yang menerbitkan majalah Tempo dan Direktur Utama PT. Grafiti Pers
menugaskan Bapak Dahlan Iskan untuk melakukan perbaikan-perbaikan.
Kemudian dilakukan perbaikan di semua aspek untuk mengejar ketertinggalan
selama itu. Pada tanggal 29 Mei 1985 berdasarkan Akte Notaris Liem Sien Hwa
SH No. 23 pasal 1 menyatakan merubah nama PT. Jawa Pos Concern menjasi
PT. Jawa Pos hingga sekarang.
Perubahan lain yang dilakukan PT. Jawa Pos adalah dalam hal permodalan.
Modal yang semula hanya dimiliki secara tunggal oleh Bapak Soeseno Tedjo,
maka sehubungan dengan peraturan Menteri Penerangan No. 01/Per/Menpen/84
tentang Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers ( SIUPP ) khususnya tentang
kepemilikan saham maka 20 % dari saham perusahaan dapat dimiliki oleh
wartawan dan karyawan sedangkan 80 % yang lain dimiliki oleh PT. Grafiti Pers
sebagai induk perusahaan PT. Jawa Pos sehingga dapat meningkatkan semangat
karyawan dan wartawan karena akan timbul perasaan memiliki. Oleh karena PT.
Grafiti Pers pengelola majalah Tempo, maka dlakukan perbaikan-perbaikan lagi
antara lain terhadap kualitas produk, peningkatan kualitas sumber daya
manusianya serta membenahi manajemen didalamnya, sehingga pada tahun
1990 oplah Jawa Pos meningkat menjadi 300.000 eksemplar dan pada awal
tahun 1991 melambung menjadi 600.000 eksemplar. Perkembangan yang sangat
pesat ini tercatat sebagai perkembangan tercepat di Asia.
B. STRUKTUR ORGANISASI
5
2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Temprina adalah
sebagai berikut :
a. Direktur
1 . Mekanik
Pengadaan teknisi.
2 . Rekayasa Mekanik
6
Pengadaan teknisi.
3. Elektrik
Koordinasi teknologi.
Mengembangkan teknologi.
7
Melakukan pengendalian atau control atas pembelanjaan atau
pengeluaran keuangan perusahaan.
e. Direktorat Pemasaran
BAB III
PEMBAHASAN
A. Sejarah PT.Temprina
Lahirnya PT Temprina Media Grafika yang beralamat di Jl. Karah Agung No.
45, Surabaya tidak bisa dilepaskan dari PT Jawa Pos. Perkembangan PT Jawa Pos
yang semakin pesat perlu didukung oleh layanan percetakan yang harus mampu
mendukung aspek mutu atau kualitas, ketepatan waktu, dan jumlah sesuai yang
diminta. Untuk itu bagian percetakan yang awal mulanya merupakan bagian dari
departemen produksi PT Jawa Pos kemudian dipisahkan menjadi perusahaan
berbadan hukum sendiri dengan Akta Pendirian Perusahaan tertanggal 29
Nopember 1996. Pertimbangan lain adalah :
9
1. Surat kabar Jawa Pos oplahnya semakin bertambah sehingga membutuhkan
tambahan mesin-mesin cetak. Untuk mengoptimalkan kapasitas produksi
selain untuk mencetak koran Jawa Pos maka mesin-mesin tersebut juga
dipergunakan untuk mencetak media cetak selain koran Jawa Pos.
Sejak tahun 2002 Temprina mulai memantapkan diri sebagai salah satu perusahaan
percetakan media cetak terbesar di Indonesia. Bidang kegiatan utama Temprina
adalah percetakan dalam bidang Web Rotary Offset Printing, Sheetfed Printing dan
finishing yang menghasilkan produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk
media cetak lainnya. Seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas produk dan
layanan yang prima maka Temprina telah menggunakan teknologi grafika terkini
seperti yang terdapat pada mesin-mesin cetak yang berteknologi tinggi serta
mesin-mesin pendukung proses produksi seperti Computer To Plate (CTP). Selain
itu Temprina juga didukung oleh teknologi Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang
sudah menjangkau di hampir seluruh kota-kota besar Indonesia.
10
Di samping mesin dan teknologi, Temprina juga didukung oleh SDM unggul dan
berkualitas yang tersebar di wilayah Jawa-Bali meliputi Surabaya, Malang, Bekasi,
Cengkareng, Surakarta, Semarang, Nganjuk, Jember, dan Denpasar.
Keunggulan Temprina yang lain adalah adanya dukungan pasokan kertas dari
pabrik kertas PT Adiprima Suraprinta (Jawa Pos Group) untuk menjaga kontinuitas
ketersediaan bahan baku utama percetakan serta dukungan suplai energi listrik dari
PT Prima Elektrik Power (Jawa Pos Group) untuk kelancaran operasional
sehari-hari dan kelancaran proses produksi di Temprina.
Desain yang telah dibuat dituangkan ke dalam film sesuai ukuran lebar yang
dikehendaki dan panjangnya yang tidak terbatas. Selanjutnya dilakukan proses
expose di atas plat besi untuk dicetak. Setelah itu diadakan proses pencucian plat
lalu dimasukkan ke dalam mesin pelipat, untuk memposisikan letak plat pada mesin
cetak yang telah ditentukan untuk dipergunakan sesuai dengan format yang
dikehendaki. Setelah dicetak, hasil cetakan dipotong, dilipat/dijilid/dijahit, dan
langsung menuju bagian pengepakan lalu didistribusikan ke konsumen. Biasanya
11
untuk koran pagi mengalami proses dari jam 9 malam sampai jam 3 pagi, lalu jam 3
pagi koran didistribusikan ke seluruh daerah. Ada beberapa cetakan yang
membutuhkan finishing efek kilap (glossy) sehingga setelah dicetak, produk diberi
efek glossy dengan menggunakan mesin ultraviolet.
VISI :
MISI :
a. Memberikan layanan cetak media dan komersial dengan konsep ”One Stop
Service”.
12
b. Mensinergikan optimasi SDM, teknologi, dan system.
a. Caring, artinya peduli terhadap sesama. Nilai ini tampak pada sikap
proaktif, berpikir positif, tanggap, empatik, siap membantu dengan tulus,
mengapresiasi secara fair, memberi kesempatan yang sama tanpa
membedakan golongan, ras, suku, gender dan agama, serta bersedia
menyesuaikan diri.
b. Credible, artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Nilai ini muncul
dari kesatuan pikiran, kata dan tindakan. Wujudnya tampak dari sikap
jujur, fair, menepati janji (komitmen), disiplin, konsisten, memiliki etika
bisnis yang baik, bertanggungjawab, taat, loyal, setia dan menjaga nama
baik perusahaan.
13
e. Customer Delight, artinya memberikan yang terbaik kepada pelanggan.
Nilai ini muncul apabila dengan senang hati menyediakan waktu, pikiran
dan tenaga demi terpenuhinya kebutuhan pelanggan, bahkan di atas
harapan pelanggan (beyond customers expectation). Wujudnya adalah
segala usaha dilakukan sebelum diminta oleh pelanggan (anticipative),
melayani langsung secara personal, maupun mengatasi keluhan mereka
secara profesional.
14
4. SWOT dan Analisis SWOT PT.Temprina Media Grafika
1) Strenght
Seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas produk dan layanan yang prima maka
Temprina telah menggunakan teknologi grafika terkini seperti yang terdapat pada
mesin-mesin cetak yang berteknologi tinggi serta mesin-mesin pendukung proses
produksi seperti Computer To Plate (CTP). Selain itu Temprina juga didukung oleh
teknologi Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang sudah menjangkau di hampir
seluruh kota-kota besar Indonesia. Selain menggunakan mesin-mesin canggih, PT
Temprina Media Grafika juga menggunakan software-software yang dapat
mempercepat proses produksi, sehingga mendukung misi pertama dan misi ketiga
PT Temprina Media Grafika.
Sejak awal Temprina telah memiliki beberapa pendekatan dalam hal proses
rekrutmen karyawannya diantaranya adalah pendekatan CBRA atau Competency
Based Recruitment Approach. Satu hal yang paling utama dalam pendekatan ini
adalah kompetensi itu sendiri. Kompetensi dijadikan dasar mengingat bahwa
kompetensi secara jelas dapat mengidentifikasikan pengetahuan, keterampilan,
perilaku, dan motivasi yang perlu dinilai dari kandidat karyawan Temprina untuk
suatu jabatan atau posisi yang dibutuhkan. Penggunaan pendekatan ini di Temprina
15
dapat mengurangi resiko kesalahan dalam memilih karyawan dan dapat
meningkatkan ketepatan perkiraan tentang kecocokan dari kompetensi yang
diperlukan dengan kompetensi yang dimiliki oleh kandidat karyawan Temprina.
Aspek-aspek yang dibentuk oleh Temprina dalam pengelolaan SDM nya
yaitucommunication skill, intelectual quotient, mental dan akhlak.
Hal ini dapat terlihat dari jaminan kontinuitas pengadaan kertas sebagai bahan baku
utama percetakan. Biasanya dikatakan ketersediaan kertas di PT Temprina Media
Grafika merupakan 80% kekuatan perusahaan karena didukung pabrik kertas PT
Adiprima Suraprinta, yang bernaung dalam grup PT Jawa Pos dan dukungan suplai
energi listrik dari PT Prima Elektrik Power (Jawa Pos Group) untuk kelancaran
operasional sehari-hari dan kelancaran proses produksi di Temprina. Untuk
pengangkutan bahan baku maupun hasil produksinya, dilakukan oleh PT Jawa Pos
Ekspedisi Mandiri.
Hal tersebut telah dibuktikan dengan adanya peningkatan layanan dan informasi
yang begitu cepat, otomasi proses produksi, standarisasi data, dan pengendalian
internal yang memadai. Selain itu, dengan mengintegrasikan seluruh datanya ke
dalam konsepEnterprise Resource Planning (ERP), di mana ERP yang terdiri dari
16
modul keuangan, distribusi, manufaktur, human resources, dan pajak yang sudah
berjalan lebih dari 80% ini mampu memberikan dukungan yang sesuai dengan
tujuan perusahaan. Di samping ERP, dukungan teknologi infrastruktur berupa
perluasan jaringan LAN dan WAN, mesin-mesin produksi, dan software-software
pengembangan juga telah diterapkan dengan baik
KPU atau komisi pemilihan umum memberi kepercayaan kepada PT. Temprina
Media Grafika sebagai rekanan utama dalam percetakan surat suara pemilu
legislatif, pilpres I dan Pilpres II. KPU memberi penghargaan khusus pada PT.
Temprina Media Grafika, karena menyelamatkan pengadaan surat suara yang
merupakan sarana paling vital dalam pemilu. Saat rekanan yang lain tidak sanggup
menyelesaikannya. Total suara yang dicetak pada pemilu 2004 yang lalu adalah
188 juta lembar atau sama dengan 1/3 tebal kebutuhan. Pada tahun tersebut
Temprina juga menerima penghargaan dari Pemrov Jawa Timur karena Soal CPNS
bisa selesai dalam waktu 2 hari.
17
Dengan demikian slogan “Temprina…BISA!” dapat direalisasikan oleh karyawan
Temprina.
2) Weakness
PT Temprina Media Grafika baru berdiri pada tahun 1996. Berbeda dengan
perusahaan percetakan lainnya seperti percetakan Gramedia (Gramedia Printing),
dimana Gramedia Printing telah berdiri sejak 1972 diikuti oleh
jaringan-jaringannya seperti PT Bawen Media Tama (Semarang), PT Medan Media
Grafika Tama (Medan), PT Rambang (Palembang), PT Antar Surya Jaya
(Surabaya) sehingga Gramedia lebih dikenal oleh masyarakat.
3) Opportunity
18
Dengan standar ISO, SDM yang unggul, support business yang kuat dari vendor ,
serta teknologi grafika yang modern, membuka peluang Temprina untuk ekspansi
ke luar negeri. Terlebih PT Temprina Media Grafika telah mendapat kepercayaan
dari pemerintah Afganistan untuk mencetak buku paket.
4) Threats
Minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Itu terlihat dari data yang
dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2006. Bahwa, masyarakat kita belum
menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi.
Orang lebih memilih menonton TV (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%)
ketimbang membaca koran (23,5%) (www.bps.go.id).
Berkembangnya e-publishing.
Dewasa ini dunia Teknologi Informasi semakin berkembang dan semakin mobile.
Salah satu dampak industri yang terkena imbasnya adalah industri percetakan yang
mulai merambah pada percetakan elektronik (e-publishing). Saat ini sudah semakin
banyak e-publishing yang beredar di internet, jenis dan bentuknyapun beraneka
ragam, ada yang berbayar dan ada pula yang “gratis”. Pengguna layanan
telekomunikasi juga semakin dimanjakan dengan layanan penyedia jasa
telekomunikasi seluler yang selalu berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan
yang maksimal untuk pelanggan setianya, aksesinternet murah adalah contohnya.
e-book, e-newspaper, dan e-magazine adalah beberapa contoh layanan informasi
yang dulunya adalah bentuk informasi yang menggunakan proses percetakan
19
tradisional dan sekarang mulai mengalami “revolusi” dengan merambah layanan
elektronik.
E-book, siapa yang tidak suka membaca buku? Sumber ilmu pengetahuan utama ini
sejak dulu dibuat untuk memuaskan dahaga para pencari informasi. Sekarang
buku-buku tersebut lebih mudah didapatkan melalui Handphone dan atau PDA
(Personal Data Assistant) masyarakat dunia saat ini dapat membaca buku dimana
saja, kapan saja, lebih dari satu buku hanya dalam satu alat.
E-newspaper, Saat ini tidak perlu bingung jika membutuhkan koran edisi terbaru,
sudah mulai banyak koran-koran baik lokal maupun mancanegara yang memilih
jalur e-publishing sebagai jalur kedua mereka untuk melakukan distribusi. Dengan
membayar lebih murah tiap bulannya, kita dapat membaca koran terbaru langsung
melaluiHandphone atau PDA.
E-magazine, lifestyle terbaru yang disukai karena praktis dan mobile. Kapan saja
dan di mana saja, kita dapat dengan mudah mendapatkan majalah edisi terbaru
dalam genggaman. Dan dengan bantuan internet, majalah yang disediakan secara
elektronik ternyata mampu memberikan nilai lebih dari sisi tampilan dan interaksi
dengan pembacanya. Menggunakan teknologi flash video dalam e-magazine
membuat para pembaca serasa membaca secara “visual” pada artikel yang ada di
dalam majalah tersebut.
Gramedia Printing berdiri pada tahun 1972 dan memiliki jaringan-jaringan besar
seperti PT Bawen Media Tama ( Semarang ), PT Medan Media Grafika Tama
(Medan), PT Rambang (Palembang), PT Antar Surya Jaya ( Surabaya ). Sejak
tahun 1997 Gramedia Printing telah menciptakan dan menggunakan teknologi
cetak jarak jauh dan telah melakukan ekspansi ke luar negeri.
20
Kebijakan pemerintah yang membeli hak cipta penerbit buku pelajaran
sekolah tertentu untuk dijadikan e-book gratis.
Atas dasar identifikasi SWOT yang dimiliki PT. Temprina Media grafika
diatas, kami memiliki penilaian bahwa PT Temprina Media Grafika dapat
melakukan ekspansi ke luar negeri. Mengapa kami menilai PT. Temprina Media
Grafika mampu melakukan ekspansi ke luar negeri?? Ini semua atas dasar kekuatan
PT. Temprina itu sendiri, menjadi salah satu perusahaan percetakan terbesar di
Indonesia, menggunakan teknologi modern, didukung oleh SDM yang tangguh dan
berkualitas, mendapat dorongan dan kerja sama dari vendor-vendor pers atau
perusahaan lain, PT. Temprina sendiri sudah ISO, pemimpinnya pun adalah
pemimpin yang berjiwa muda, inovatif dan kreatif, terakhir PT. Temprina Media
Grafika sudah memiliki dan menilik kepedulian terhadap masyarakat yang cukup
diapresiasi oleh lingkungan. Bila merasa sudah baik dan mampu memasuki bahkan
menjadi salah satu perusahaan percetakan terbesar di dalam negeri tidak ada
salahnya mencoba mengembangkan sayap bisnis dan pasar industry ke luar negeri.
Langkah PT. Temprina Media Grafika tinggal sedikit lagi untuk meraih itu, kita
tingggal memilih hendak menggunakan strategi global atau langsung membuat
pabrik di luar negeri.
21
Grafika memiliki potensi besar untuk berkembang lebih pesat dari saat ini. Tidak
menutup untuk semakin berkembang, PT. Temprina Media Grafika sudah memiliki
pasar sendiri dan banyak melakukan pembenahan. Nampaknya kelemahan yang
ada bisa secepatnya diatasi karena sudah cukup banyak yang mengenal nama PT.
Temprina Media Grafika apalagi kalangan pengusaha surat kabar tentu tidaka sing
lagi nama perusahaan besar itu. Dengan adanya hal semacam ini PT. Temprina
Medai grafika bisa menggerus pesaing besarnya yaitu Gramedia.
Dalam setiap industri pasti ada pesaing. Dalam hal ini, kami menilai bahwa PT
Temprina Media Grafika tidak perlu merisaukan hadirnya pesaing karena sampai
saat ini PT Temprina Media Grafika telah membuktikan eksistensinya sebagai
perusahaan percetakan muda yang tumbuh pesat dan merupakan salah satu
perusahaan percetakan terbesar di Indonesia. Seluruh kegiatan Temprina telah
menggunakan teknologi grafika modern serta distandarisasi oleh ISO Standar
Mutu. Terbukti PT Temprina Media Grafika mendapat kepercayaan dari
pemerintah Afganistan untuk mencetak buku paket. PT Temprina Media Grafika
mendapat dukungan bisnis (support business) yang kuat darivendor dan rekanan
bisnis lainnya. Ketersediaan kertas di PT Temprina Media Grafika didukung oleh
pabrik kertas PT Adiprima Suraprinta, yang bernaung dalam grup PT Jawa Pos dan
dukungan suplai energi listrik dari PT Prima Elektrik Power (Jawa Pos Group)
untuk kelancaran operasional sehari-hari dan kelancaran proses produksi di
Temprina. Hal itulah yang membuat Temprina ungguldari pesaingnya.
Tergabungnya PT. Temprina Media Grafika memiliki keunggulan sendiri karena
dapat terus memperoleh kemudahan dalam segi penekanan biaya hingga suplai
kebutuhan.
22
percetakan dalam bidang Web Rotary Offset Printing, Sheetfed Printing dan
finishing yang menghasilkan produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk
media cetak lainnya.
Seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas produk dan layanan yang prima maka
Temprina telah menggunakan teknologi grafika terkini seperti yang terdapat pada
mesin-mesin cetak yang berteknologi tinggi serta mesin-mesin pendukung proses
produksi seperti Computer To Plate (CTP). Selain itu Temprina juga didukung oleh
teknologi Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang sudah menjangkau di hampir
seluruh kota-kota besar Indonesia. Selain menggunakan mesin-mesin canggih, PT
Temprina Media Grafika juga menggunakan software-software yang dapat
mempercepat proses produksi.
Film
Plate
Kertas
Tinta
Lem
Laminating
UV Varnish
Koran
Buku
Tabloid
Majalah
Brosur
23
Proyek pemerintah seperti surat formulir pemilu, naskah CPNS dan lain-lain.
Remote Inking Dengan adanya teknologi ini, karyawan yang berada di bidang
produksi khususnya Koran tidak akan kerepotan dalam mengatur banyaknya tinta
cetak yang akan digunakan. Karena hanya dengan menggunakan alat yang
berfungsi sebagai pengendali tinta. Untuk simpelnya sistem kerjanya sama seperti
pada saat mengatur RGB untuk menentukan warna pada saat melakukan desain.
Eco-Ink Teknologi yang baru diterapkan sejak Agustus 2008 ini digunakan untuk
meminimalisasi penggunaan tinta pada saat percetakan, tanpa mengurangi kualitas
cetaknya. Teknologi yang dibantu software khusus ini akan membantu perusahaan
untuk mencapai efisiensi produksi cetak.
Melihat segala aspek yang ada pada PT Temprina Media Grafika, perusahaan
ini termasuk dalam perusahaan yang menggunakan strategi cost leadership. Hal ini
dimungkinkan karena perusahaan memiliki system cetak jarak jauh yang
memanfaatkan kecanggihan teknologi. Walaupun kenyataanya jika menggunakan
kecanggigan teknologi asumsinya akan mengeluarkan biaya yang banyak, namun
PT. Temprina Media Grafika memiliki mesin cetak yang berkecepatan cetak
banyak, ini disinyalir akan memicu rendahnya biaya produksi. Selain hal itu PT
Temprina juga memiliki pemasok kertas (PT Adiprima) dan pemasok listrik (PT
Prima Elektrik Power) yang lokasinya berada di satu kawasan dengan PT.
Temprina Media Grafika, ini akan menekan biaya tranportasi dan biaya lainya yang
berpengaruh pada biaya akhir produk. Walaupu PT. Temprina Media Grafika
menggunakan strategi ini, perusahaan tetap mengedepankan kualitas produknya,
25
hal ini bisa dilihat dari prestasi perusahaan salah satunya pemberian penghargaan
khusus oleh KPU pada PT. Temprina Media Grafika, karena menyelamatkan
pengadaan surat suara yang merupakan sarana paling vital dalam pemilu dan PT.
Temprina Media Grafika menjadi pemenang kedua untuk kategori Cetak Offset
Lithography di atas Kertas Koran.
Salah satu program PT. Temprina Media Grafika dalam menghadapi persaingan
dimasa yang akan datang adalah penyiapan SDM. Penyiapan SDM Faktor penting
suksesnya suatu perusahaan dalam jangka panjang harus berorientasi pada
pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Dalam konteks kekinian fungsi
pengelolaan SDM seharusnya tidak hanya berkutat pada penanganan
masalah-masalah kompensasi dan hubungan industrial belaka, seperti masalah
penggajian, data-data karyawan, dan masalah-masalah perburuhan. Ada beberapa
fungsi lain yang juga tidak kalah pentingnya dan sering dilupakan oleh banyak
perusahaan seperti career management, training & development, succession
planning, human resources system management, dan compensation & benefit. Ke
depan, fokus dan trend pengelolaan SDM akan mengarah pada strategic
management suatu organisasi di mana kompleksitas persoalan SDM akan lebih
luas. Untuk itu divisi SDM harus diposisikan sebagai suatu unit kerja yang sama
pentingnya dengan divisi-divisi lain di perusahaan. Ia harus ditempatkan sebagai
strategic partner dari suatu organisasi dan menjadi aset organisasi yang juga
berharga di samping aset-aset lain seperti keuangan. Upaya memposisikan SDM
sebagai strategic partner dari suatu organisasi perusahaan dalam jangka panjang
akan sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Sering kali kita lupa
bahwa persoalan yang dihadapi oleh perusahaan sebenarnya dapat dideteksi sejak
dini melalui peran SDM-nya yaitu bagaimana suatu karyawan baru direkrut,
dikembangkan, dimotivasi, dan dioptimalkan. Persoalan yang terjadi sebenarnya
dapat diketahui pada saat proses awal dimulai seperti proses perekrutan. Jika proses
tersebut mengikuti standarisasi yang telah ditetapkan maka persoalan SDM bisa
diselesaikan. Pentingnya proses awal ini dikarenakan perusahaan memiliki profile
atau mapping SDM sejak dini, misalnya apakah kandidat karyawan fit terhadap
budaya organisasi dan sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan, memiliki
26
kemampuan, kompetensi, dan pengalaman untuk posisi yang diperlukan serta
memiliki potensi untuk berkembang di perusahaan.
A. Rekruitmen
Sejak awal PT. Temprina Media Grafika telah memiliki beberapa pendekatan
dalam hal proses rekrutmen karyawannya diantaranya adalah pendekatan CBRA
atau Competency Based Recruitment Approach. Satu hal yang paling utama dalam
pendekatan ini adalah kompetensi itu sendiri. Kompetensi dijadikan dasar
mengingat bahwa kompetensi secara jelas dapat mengidentifikasikan pengetahuan,
keterampilan, perilaku, dan motivasi yang perlu dinilai dari kandidat karyawan PT.
Temprina Media Grafika untuk suatu jabatan atau posisi yang dibutuhkan.
Penggunaan pendekatan ini di PT. Temprina Media Grafika dapat mengurangi
resiko kesalahan dalam memilih karyawan dan dapat meningkatkan ketepatan
perkiraan tentang kecocokan dari kompetensi yang diperlukan dengan kompetensi
yang dimiliki oleh kandidat karyawan PT. Temprina Media Grafika.
B. Penempatan
27
Setelah melewati fase rekrutmen dan seleksi maka kandidat karyawan ini
telah ‘resmi’ menjadi karyawan PT. Temprina Media Grafika dan ditempatkan
pada posisi yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Namun sebenarnya
karyawan tersebut masih perlu diuji aspek-aspek lain diluar aspek kompetensinya.
Beberapa diantara aspek-aspek tersebut yang pertama adalah kemampuan
intelektual (intelectual quotient) terutama dalam logika berpikir (silogisme) yang
akan diterapkan pada pekerjaannya masing-masing. Hal ini memang tercermin
secara teknis pada saat proses rekrutmen yaitu pada hasil psikotes untuk aspek tes
IQ, namun seringkali pada praktiknya kadang-kadang belum terlihat secara
maksimal. Misalnya, bagaimana karyawan mampu berpikir, bertindak, dan
mengambil keputusan secara sistematis dalam menghadapi permasalahan kerja
sehari-hari. Hal ini perlu terus diasah dan dikembangkan melalui
pembiasaan-pembiasaan dalam menghadapi masalah dan dapat pula ditingkatkan
melalui pelatihan-pelatihan formal seperti pelatihan Prosodemo, Creative Thinking
Mindset , dan pelatihan-pelatihan sejenis lainnya yang sering diadakan di PT.
Temprina Media Grafika. Aspek kedua adalah kemampuan komunikasi
(communication skill). Komunikasi sangat vital dalam sebuah organisasi karena
komunikasi adalah media untuk memahami dan memberi pemahaman kepada
orang lain. Kemampuan komunikasi yang dituntut untuk karyawan PT. Temprina
Media Grafika dimensinya dua arah yaitu horizontal dan vertikal. Komunikasi
horizontal dilakukan antar rekan sekerja setara secara hirarki organisasi, sedangkan
komunikasi vertikal dilakukan antara atasan dengan bawahan dan sebaliknya.
Manfaat positif dari komunikasi yang baik adalah tersampaikannya informasi
secara jelas menyangkut hal apa saja terkait dengan pekerjaan sehari-hari karyawan
dan kebijakan-kebijakan dari manajemen untuk seluruh karyawan sehingga dapat
mencegah karyawan dari kondisi yang tidak well informed dan kondisi assymetric
information. Aspek ketiga adalah aspek mental dan akhlak. Ketahanan mental
termasuk emosional (emotional quotient) dan fisik dalam bekerja kadang menjadi
permasalahan bagi karyawan baru manakala yang bersangkutan mulai terlibat
dengan pekerjaan rutinitasnya. Hal ini disebabkan banyak faktor yang diantaranya
adalah ritme kerja di bisnis percetakan dengan beban kerja dan jam kerja yang
28
secara relatif berbeda dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain. Beberapa
kasus pernah terjadi di mana seorang karyawan yang telah lolos dari proses
rekrutmen dan seleksi dengan hasil yang baik namun ketika mulai terlibat dalam
tugas pekerjaannya tidak dapat bertahan lama di PT. Temprina Media Grafika
sehingga mengundurkan diri dari pekerjaannya atau diakhiri masa kerjanya karena
performance yang tidak bagus. Beberapa kiat yang dilakukan manajemen PT.
Temprina Media Grafika untuk mensiasati hal tersebut adalah dengan cara
menerapkan sistem magang kerja sebagai sebuah fase pengkondisian atau
percobaan bagi karyawan agar yang bersangkutan benar-benar siap baik skill dan
kompetensi, fisik, dan mentalnya dalam menghadapi tugas-tugas yang akan
dihadapi. Membangun mental yang tangguh pada gilirannya nanti akan berdampak
kepada tumbuhnya sikap mental yang postif dari karyawan terhadap perusahaan,
pekerjaan, pemimpin, bawahan, rekan sekerja, dan pihak luar perusahaan. Selain
mental karyawan akhlaq juga perlu diutamakan dalam membangun mental
karyawan PT. Temprina Media Grafika yang tangguh. Upaya penguatan akhlaq
(emotional spiritual quotient) ini dilakukan karena setiap pekerjaan memiliki
dimensi ibadah dengan pertanggungjawaban secara vertikal kepada Sang Pencipta.
Hal ini menjadi perlu karena dari akhlaq yang baik maka akan terpancar nilai-nilai
positif seorang manusia seperti kejujuran, kedisiplinan, etika, dan etos kerja yang
baik sehingga pada gilirannya akan berdampak positif pula pada pekerjaannya.
C. Loyalitas
Berbicara masalah loyalitas maka tidak akan terlepas dari upaya untuk
menumbuhkan motivasi kerja dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Tujuan
dari motivasi kerja dan kepuasan kerja adalah agar karyawan dalam bekerja dapat
mencapai produktivitas yang lebih tinggi. Menurut konsep motivasi berdasarkan
kebutuhan dari Maslow secara ringkas disimpulkan bahwa kebutuhan yang paling
dasar adalah kebutuhan faali, kemudian perasaan yang aman, sosial, ego, dan
aktualisasi diri. Dengan kata lain bahwa terpuaskannya suatu kebutuhan selalu akan
disusul oleh timbulnya kebutuhan dari tahap berikutnya yang akan membentuk
29
motivasi tertentu di belakang suatu perilaku manusia. Namun di PT. Temprina
Media Grafika yang terjadi tidak harus selalu berurutan seperti yang dikonsepsikan
Maslow. Untuk kebutuhan akan aktualisasi dan realisasi diri yaitu perasaan dan
motivasi untuk mengembangkan diri sepenuhnya misalnya melalui promosi ke
posisi-posisi puncak, di PT. Temprina Media Grafika seringkali melampaui
kebutuhan-kebutuhan faali. Hal ini terjadi karena tuntutan perkembangan
organisasi perusahaan yang sangat pesat, yang ditunjukan pemekaran perusahaan
menjadi 9 printing plan dalam kurun waktu yang singkat 8 tahun, namun tidak
diikuti pertumbuhan jumlah karyawan yang siap untuk menduduki posisi-posisi
puncak tersebut. Namun hal inilah yang menimbulkan akselerasi atau percepatan
peningkatan kualitas karyawan PT. Temprina Media Grafika.
Dedikasi PT. Temprina media Grafika terbilang cemerlang dan sangat baik. Turut
meningkatkan perkembangan lingkungan industri di Indonesia, selain itu apa yang
telah dilakukan PT. Temprina Media Grafika telah menciptakan SDM berkualitas
yang mampu bersaing dengan SDM dari luar negeri, jadi kita tidak perlu
mengimport pekerja dari luar! Secara garis besar ini menekan angka pengangguran
di Indonesia. Seyogyanya setiap orang pun akan berfikir, menggunakan pekerja
dalam negeri dengan pendidikan rendah hanya akan membuang cost dikarena
membutuhkan biaya training namun di PT. TEmprina Media Grafika itu sama
sekali tidak terjadi. Pemimpin sendiri hanya lulusan SMA, memang disini lebih
mengedepankan inovasi dan kreatifitas sehingga dapat mengangkat apa yang ada
dan malah memberikan income yang besasr bukan cost yang besar.
7. Kepuasan Pelanggan
30
upaya dilakukan untuk peduli terhadap customer. Untuk itulah PT.Temprina Media
Grafika telah melaksanakan Program Costumer Gathering dan Custumer Education
sebagai agenda tahunan.Sebagaimana diketahui, bahwa Upaya kami untuk selalu
meningkatkan pelayanan terhadap Customer tidak pernah ada putusnya. Sebagai
bentuk realisasi dari upaya kami, pada November 2007 kami mendapat sertifikasi
ISO 9001 : 2000, yang merupakan Sertifikasi terhadap Sistem Manajemen Mutu
oleh Badan Sertfikasi Lloyd’s Register. Kami yakin sertifikasi ini bukan segalanya,
akan tetapi adalah sebuah upaya. Dan bagi kami, sertifikasi terbaik adalah kepuasan
pelanggan. Kami menawarkan berbagai produk yang menjadi kebutuhan Anda di
bidang Percetakan. Dengan kapasitas Mesin dan Teknologi yang kami punya,
Kecakapan Tim Marketing Kami dan juga Sistem Manajemen Mutu yang terjaga,
kami ingin menawarkan Kesuksesan Bersama Anda, Para Customer dan Calon
Customer kami.
31
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
32
DAFTAR PUSTAKA
http:// www.temprina.com
http://www.bps.go.id
http://irvan-inspirasi.blogspot.com/pt-temprina-media-grafika.html/
http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/
http://www.gramedia.com
http://id.wikipedia.org/wiki/Gramedia
http://www.gramediaprinting.com
http:// irvan17.blogspot.com/pttemprina-media-grafika.html/
http://digilib.ubaya.ac.id/
http://parvian.wordpress.com/e-publishing-ancaman-atau-jalur-baru-untuk-indus
tri-percetakan
http://blog-indonesia.com/blog-archive
http://www.ceploq.com
http://mfanwarie.webnode.com/
http:// bimba-aiueo.com/
http://www.statistikofset.com/
33
LAMPIRAN
34
35
36