Anda di halaman 1dari 45

ORIENTASI LAPANGAN PEKERJAAN

LAPORAN KUNJUNGAN

INDUSTRI PT.TEMPRINA - BALI

DISUSUN UNTUK MELENGKAPI PERSYARATAN TUGAS

ORIENTASI LAPANGAN PEKERJAAN (OLP)

PROGRAM STUDI : S1 MANAJEMEN

OLEH :

1. Taufik Ari Sulistiawan ( 2016 514 538 )

2. Richa Punky Maharani ( 2016 514 539 )

3. Oksahara Bintara Putra ( 2016 514 540 )

4. Muhammad Brian I.S. ( 2016 514 544 )

5. Nomi Wahyu Hartono ( 2016 514 542 )

i
6. Kiti Kusuma Wardaningrum (2016 514 548 )

7. Fibra Pramesta ( 2016 514 552)

8. Tri Mardianto ( 2016 514 553)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ADI UNGGUL BHIRAWA

(STIE “AUB”) SURAKARTA

2017

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan hasil Orientasi Lapangan Pekerjaan (OLP) Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
STIE AUB Surakarta ini, telah disetujui oleh Dosen Pembimbing OLP pada :

Disetujui dan diajukan :

Pada Hari :

Tanggal :

Dosen Pembimbing

Dra. Endang Saryanti, M.M.

ii
LEMBAR PENGESAHAN

JUDUL : ORIENTASI LAPANGAN PEKERJAAN LAPORAN


KUNJUNGAN INDUSTRI PT.TEMPRINA-BALI

PENULIS :

1. Taufik Ari Sulistiawan ( 2016 514 538 )

2. Richa Punky maharani ( 2016 514 539 )

3. Oksahara Bintara Putra ( 2016 514 540 )

4. Muhammad Brian I.S. ( 2016 514 544 )

5. Nomi Wahyu Hartono ( 2016 514 542 )

6. Kiti Kusuma Wardaningrum ( 2016 514 548 )

7. Fibra Pramesta ( 2016 514 552 )

8. Tri Mardianto ( 2016 514 553 )

iii
Mengesahkan

Pembimbing Laporan OLP

Dra. Endang Saryanti, M.M.

Mengetahui

Ketua Program Studi S1 Manajemen

Dra. Endang Saryanti, M.M.

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpah rahmat dan
hidayahnya, penulis mampu menyelesaikan Orientasi Lapangan Pekerjaan (OLP)
yang berbentuk laporan dan berjudul ” Laporan Kunjungan Industri PT.
Temprina”. Laporan ini disusun dalam rangka memenuhi persyaratan Tugas

iv
Orientasi Lapangan Pekerjaan (OLP) dan sebagai pertanggung jawaban atas
kegiatan kunjungan industri yang dilaksanakan di Bali.

Semoga laporan ini dapat memberi wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca khususnya para mahasiswa. Penulis sadar
bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Penulis
menyadari dalam membuat Laporan ini jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
penulis mengharapkan kritik dan saran untuk menyempurnakan Laporan ini.
Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Agus Utomo, MM selaku Ketua STIE AUB Surakarta.


2. Ibu Dr.Etty Indriani,MM,M.Si selaku Wakil Ketua 1 STIE AUB Surakarta.
3. Bapak E.Joko Sekti Riyadi,SE.MM,M.Pd selaku Wakil Ketua II STIE AUB
Surakarta.
4. Ibu Dra. Endang Saryanti, M.M. selaku Ketua Program Studi S1
Manajemen.
5. Ibu Dra. Endang Saryanti, M.M. selaku pembimbing penulisan laporan ini.
6. Kedua orang tua yang telah memberikan bantuan moral dan material yang
tak terhingga.
7. Semua teman-teman seperjuangan dan seangkatan serta semua pihak baik
secara langsung maupun tak langsung hingga terwujudnya Laporan ini.

Surakarta,

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i


v
LEMBAR PERSETUJUAN ..................................................................... ii

LEMBAR PENGESAHAN ...................................................................... iii

KATA PENGANTAR ............................................................................... iv

DAFTAR ISI .............................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ...................................................................... 2

D. Metode Pengumpulan Data ...................................................... 2

BAB II PROSES PELAKSANAAN STUDY WISATA

1. Sejarah dan Proses Perkembangan PT.Temprina .................. 3

A. Sejarah PT.Temprina ................................................................ 3

B. Proses Perkembangan Bisnis PT.Temprina ............................. 7

2. Visi dan Misi PT.Temprina Media Grafuika ............................. 9

A.Visi ............................................................................................ 9

B.Misi............................................................................................ 9

3. Nilai PT.Temprina Media Grafika ............................................ 10

A. Caring ....................................................................................... 10

B. Credible .................................................................................... 10

vi
C. Competent ................................................................................ 10
D.Competitive ............................................................................... 10
E.Customer Delight....................................................................... 10

4. SWOT dan Analisis SWOT PT.Temprina ............................... 13

A.SWOT PT. Temprina Media Grafika ...................................... 13

a. Strenght................................................................................ 13

b. Weakness ............................................................................. 13

c. Opportunity.......................................................................... 15

d. Threats ................................................................................. 16

B .Analisis Swot............................................................................ 18

5. Company Business Level,Research and Development ............ 20

A.Company Business Level ........................................................ 20

B.Research and Development ....................................................... 21

6. Corporate Level Strategy ........................................................... 23

A.Rekruitmen ................................................................................ 24

B.Penempatan ............................................................................... 25

C.Loyalitas .................................................................................... 26

7. Tugas,Wewenang dan Tanggung Jawab .................................. 29

A.Direktur ..................................................................................... 29

B.Direktorat Teknik dan Rekayasa ...............................................

a. Mekanik ............................................................................... 29

b. Rekayasa Mekanik............................................................... 29

C.Direktorat Produksi dan Pengembangan ................................... 30

vii
D.Direktorat Keuangan dan Umum .............................................. 30

E.Direktorat Pemasaran ................................................................ 31

8. Kepuasan Pelanggan ................................................................... 32

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan............................................................................... 33

B. Kesan ........................................................................................ 33

C. Saran ......................................................................................... 33

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

viii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

PT Temprina Media Grafika adalah percetakan dalam bidang Web


Rotary Offset Printing, Sheetfed Printing dan Finishing yang menghasilkan
produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk media cetak lainnya. PT
Temprina Media Grafika didukung oleh SDM berkualitas yang tersebar di
wilayah Surabaya (Karah Agung, Graha Pena, dan Sumengko), Bekasi,
Cengkareng, Surakarta, Semarang, Nganjuk, Jember, dan Denpasar mulai
dari tingkat Direksi, Operasional Manager, Manager, Kepala Seksi, Kepala
Divisi, Kepala Regu, Wakil Kepala Regu, dan staff pelaksana serta operator.

Di samping mesin dan teknologi, Temprina juga didukung oleh SDM


unggul dan berkualitas yang tersebar di wilayah Jawa-Bali meliputi
Surabaya, Malang, Bekasi, Cengkareng, Surakarta, Semarang, Nganjuk,
Jember, dan Denpasar. Keunggulan Temprina yang lain adalah adanya
dukungan pasokan kertas dari pabrik kertas PT Adiprima Suraprinta (Jawa
Pos Group) untuk menjaga kontinuitas ketersediaan bahan baku utama
percetakan serta dukungan suplai energi listrik dari PT Prima Elektrik Power
(Jawa Pos Group) untuk kelancaran operasional sehari-hari dan kelancaran
proses produksi di Temprina.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana sejarah dan proses perkembangan bisnis PT.Temprina?


2. Apakah visi dan misi PT.Temprina?
3. Apa sajakah nilai-nilai yang terdapat pada PT. Temprina?
4. Apa sajakah yang memuat pada SWOT serta analisisnya dalam
PT.Temprina?
1
5. Bagaimanakah Corporate Level Strategy yang ada pada PT.Temprina?
6. Bagaimana Company Business Level, Research and Development pada
PT.Temprina?
7. Bagaimana cara PT.Temprina dalam memuaskan pelanggannya?

C. TUJUAN PENULISAN

1. Mengetahui bagaimana Sejarah dan Perkembangan Bisnis PT.Temprina


2. Mengetahui Visi dan Misi yang dimiliki oleh PT.Temprina
3. Mengetahui nilai-nilai yang ada pada PT.Temprina
4. Mengetahui SWOT dan analisa PT.Temprina
5. Mengetahui Corporate Level Strategy yang ada pada PT.Temprina
6. Mengetahui Company Business Level, Research and Development
pada PT.Temprina
7. Mengetahui bagaimana cara PT.Temprina dalam memuaskan
Pelanggannya
D. METODE PENGUMPULAN DATA

1. Waktu dan Tempat Penulisan

Kunjungan industri dan Orientasi Lapangan Pekerjaan ini


dilakukan pada tangga 09 Februari 2017 . Laporan penulisan ini berfokus
di tempat percetak PT.Temprina Media Grafika bertempat di jalan
Cokroaminoto Gg. Katalia 26, Ubung Kaja, Denpasar Barat.

E. METODE PENULISAN DATA

2
Teknik penulisan Orientasi Lapangan Pekerjaan ini dengan
menggunakan Teknik Study Pustaka, yaitu menggunakan sumber data
tertulis, seperti buku, koran dan media tertulis lainnya yang berhubungan
dengan PT.Temprina Media Grafika.

Teknik kedua adalah Teknik Study Lapangan yaitu dengan


mengunjungi PT.TEMPRINA yang bertempat di jalan Cokroaminoto Gg.
Katalia 26, Ubung Kaja, Denpasar Barat.

BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. LOKASI DAN OBYEK

1. Lokasi

Nama Perusahaan : PT. Temprina Media Grafika, Bali

Lokasi : Jl. Cokroaminoto Gg Katalia 26, Bali

Kode Pos 80116

No. Telepon / Fax : ( 0361 ) 417153 / 417155

Website : www.temprina.com

Bidang Usaha : Percetakan

3
2. Profil Perusahaan

Keberadaan PT. Temprina Media Grafika tidak bisa dilepaskan dari sejarah
berdirinya surat kabar Jawa Pos. Surat kabar Jawa Pos dirintis oleh The Chung
Sen (Soeseno Tedjo) seorang warga negara Indonesia kelahiran Batam. Soeseno
Tedjo membina relasi dengan perusahaan surat kabar untuk kelancaran iklan
filmnya. Pada saat itu di Surabaya hanya ada beberapa penerbitan pers yaitu
Perwata Surabaya, Terompet Masyarakat dan Perdamaian. Perwata Surabaya
adalah satu-satunya surat kabar yang mampu bersaing dengan perusahaan
penerbitan di Jakarta seperti Sin Po dan Ken Po. Keuntungan yang dicapai oleh
surat kabar Sin Po dan Ken Po membuat Soeseno Tedjo tertarik untuk memiliki
surat kabar sendiri.

Kemudian pada tanggal 1 Juli 1949 Soeseno Tedjo mendirikan PT.


Perusahaan Penerbitan dan Percetakan Djava Post Concern Limited, penerbit
surat kabar Java Post. Dalam perjalanan waktu bentuk dan nama Java Post
berubah menjadi Java Post (1952), JAVA POST (1955), Djawa Post (1958),
Djawa Pos (1982), Jawa Pos (1989). Jawa Pos merupakan harian pagi tertua
yang mampu bertahan hingga saat ini.

Dengan usahanya, Soeseno Tedjo berhasil mengangkat nama Jawa Pos


sehingga pada tahun 1950-an Jawa Pos mampu menambah surat kabarnya
menjadi tiga yaitu dalam bahasa Indonesia, bahasa Tionghoa dan bahasa
Belanda. Kemudian Koran Harian berbahasa Belanda diubah namanya karena
pada saat itu Presiden anti terhadap Belanda. Sedangkan yang berbahasa
Tionghoa tidak terbit sama sekali, maka hanya tinggal Jawa Pos yang semakin
hari semakin menurun oplahnya.

Karena ketiga putra Soeseno Tedjo tidak satupun yang tinggal di Indonesia
untuk membantu menjalankan perusahaannya, maka Soeseno Tedjo tidak berani
menanamkan modal pada mesin cetak generasi baru yang lebih modern untuk
meningkatkan kualitas penerbitan. Oleh karena itu hasil cetaknya semakin
menurun hingga tinggal sekitar 6.700 eksemplar per hari.

4
Pada tanggal 1 April 1982 saham PT. Jawa Pos dibeli oleh PT. Grafiti Pers
yang menerbitkan majalah Tempo dan Direktur Utama PT. Grafiti Pers
menugaskan Bapak Dahlan Iskan untuk melakukan perbaikan-perbaikan.
Kemudian dilakukan perbaikan di semua aspek untuk mengejar ketertinggalan
selama itu. Pada tanggal 29 Mei 1985 berdasarkan Akte Notaris Liem Sien Hwa
SH No. 23 pasal 1 menyatakan merubah nama PT. Jawa Pos Concern menjasi
PT. Jawa Pos hingga sekarang.

Perubahan lain yang dilakukan PT. Jawa Pos adalah dalam hal permodalan.
Modal yang semula hanya dimiliki secara tunggal oleh Bapak Soeseno Tedjo,
maka sehubungan dengan peraturan Menteri Penerangan No. 01/Per/Menpen/84
tentang Surat Ijin Usaha Penerbitan Pers ( SIUPP ) khususnya tentang
kepemilikan saham maka 20 % dari saham perusahaan dapat dimiliki oleh
wartawan dan karyawan sedangkan 80 % yang lain dimiliki oleh PT. Grafiti Pers
sebagai induk perusahaan PT. Jawa Pos sehingga dapat meningkatkan semangat
karyawan dan wartawan karena akan timbul perasaan memiliki. Oleh karena PT.
Grafiti Pers pengelola majalah Tempo, maka dlakukan perbaikan-perbaikan lagi
antara lain terhadap kualitas produk, peningkatan kualitas sumber daya
manusianya serta membenahi manajemen didalamnya, sehingga pada tahun
1990 oplah Jawa Pos meningkat menjadi 300.000 eksemplar dan pada awal
tahun 1991 melambung menjadi 600.000 eksemplar. Perkembangan yang sangat
pesat ini tercatat sebagai perkembangan tercepat di Asia.

B. STRUKTUR ORGANISASI

1. Struktur Organisasi dan Manajemen

Struktur organisasi PT. Temprina berbentuk gabungan lini dan fungsional


dimana kebijakan dan wewenang diberikan oleh pimpinan kepada bawahan
sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing. Pimpinan setiap
departemen dapat memberikan perintah kepada semua staf dan anggota yang ada
sesuai dengan bidang kerjanya.

5
2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Adapun tugas dan tanggung jawab serta wewenang di PT. Temprina adalah
sebagai berikut :

a. Direktur

Tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya :

 Menentukan strategi pengembangan dan kemajuan perusahaan.

 Membina hubungan baik dengan relasi dan pelanggan (customer).

 Bertanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan.

 Mengelola perusahaan secara umum.

 Meminta pertanggungjawaban tugas-tugas semua bagian, baik secara

langsung atau tidak.

 Memberikan tugas kepada semua bagian apabila keadaan mendesak.

b. Direktorat Teknik dan Rekayasa

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Departemen Teknik :

1 . Mekanik

 Menjaga kelancaran mesin.

 Servis mesin trouble.

 Pengadaan teknisi.

 Melaporkan tugas divisi.

2 . Rekayasa Mekanik

 Mendukung pengadaan mesin dan nonmesin .

 Servis mesin trouble.

6
 Pengadaan teknisi.

 Melaporkan tugas divisi.

3. Elektrik

 Memperlancar tugas di perusahaaan.

 Servis tugas mesin.

 Pengadaan spare part elektrik.

 Koordinasi teknologi.

 Melaporkan tugas divisi.

c. Direktorat Produksi dan Pengembangan

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Departemen IT (EDP) :

 Pengadaan fasilitas teknologi.

 Mengembangkan teknologi.

 Memperlancar tugas divisi lain.

 Melaporkan tugas divisi.

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Departemen R and D :

 Melaksanakan tugas-tugas penelitian dan pengembangan perbaikan


proses produksi.

 Melakukan uji coba dan penelitian terhadap kelayakan material


produksi.

d. Direktorat Keuangan dan Umum

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Departemen Finance :

 Melakukan tertib administrasi keuangan perusahaan.

7
 Melakukan pengendalian atau control atas pembelanjaan atau
pengeluaran keuangan perusahaan.

 Rekonsiliasi data keuangan.

 Menanyakan dan meminta keterangan yang dibutuhkan kepada semua


bagian yang melakukan transaksi pembelian.

 Menunda atau menolak permintaan pembelian atau pengeluaran kas


perusahaan apabila dirasa ada persyaratan yang belum lengkap.

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Departemen Accounting :

 Melakukan tertib administrasi keuangan perusahaan.

 Melakukan kontrol atas pembelanjaan atau pengeluaran keuangan


perusahaan.

 Menanyakan dan meminta keterangan yang dibutuhkan kepada semua


bagian yang melakukan transaksi pembelian.

 Menunda atau menolak permintaan pembelian atau pengeluaran kas


perusahaan apabila dianggap ada persyaratan yang belum lengkap.

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Departemen Pembelian :

 Bertanggung jawab atas tersedianya segala kebutuhan produksi.

 Melakukan pengendalian intern pembelian.

 Mendata laporan operator.

 Koordinasi pengadaan logistik.

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab Departemen HRD/GA :

 Secara umum menciptakan suasana kerja yang nyaman dan kondusif.

 Mengembangkan potensi sumber daya manusia.

 Meningkatkan kualitas tata-laksana rumah tangga perusahaan.


8
 Meminta keterangan lebih lanjut kepada direktur mengenai keputusan
yang berhubungan dengan sumber daya manusia.

 Mengubah kebiasaan perilaku semua bagian sesuai dengan


perkembangan perusahaan.

e. Direktorat Pemasaran

Tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya :

 Bertanggung jawab atas perhitungan atau penjadwalan waktu produksi.

 Membina hubungan dengan pelanggan (customer).

 Menciptakan image atau citra positif perusahaan dimata masyarakat.

 Menentukan harga dan memberikan potongan harga.

BAB III

PEMBAHASAN

1. Sejarah Dan Perkembangan Proses PT.Temprina

A. Sejarah PT.Temprina

Lahirnya PT Temprina Media Grafika yang beralamat di Jl. Karah Agung No.
45, Surabaya tidak bisa dilepaskan dari PT Jawa Pos. Perkembangan PT Jawa Pos
yang semakin pesat perlu didukung oleh layanan percetakan yang harus mampu
mendukung aspek mutu atau kualitas, ketepatan waktu, dan jumlah sesuai yang
diminta. Untuk itu bagian percetakan yang awal mulanya merupakan bagian dari
departemen produksi PT Jawa Pos kemudian dipisahkan menjadi perusahaan
berbadan hukum sendiri dengan Akta Pendirian Perusahaan tertanggal 29
Nopember 1996. Pertimbangan lain adalah :

9
1. Surat kabar Jawa Pos oplahnya semakin bertambah sehingga membutuhkan
tambahan mesin-mesin cetak. Untuk mengoptimalkan kapasitas produksi
selain untuk mencetak koran Jawa Pos maka mesin-mesin tersebut juga
dipergunakan untuk mencetak media cetak selain koran Jawa Pos.

2. Diperlukan tempat yang lebih luas, representatif dan strategis untuk


memperluas jangkauan layanan dan perkembangan variasi produk-produk
media cetak.

3. Mengintegrasikan layanan Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang dimulai


tahun 1996. Pengembangannya kemudian diperluas lagi yaitu pada tahun
1997 ke Solo, 1998 ke Bekasi, 1999 ke Banyuwangi, 2000 ke Nganjuk,
2001 ke Bali, 2002 ke Cengkareng, 2003 ke Semarang, dan 2005 ke Jember.

4. Pengembangan pasar komersial di luar cetakan reguler untuk mengurangi


idle capacitydari mesin-mesin cetak koran yang rata-rata hanya terpakai
35% dari kapasitas optimal. Selain itu ditujukan juga untuk membuka
peluang pengembangan bisnis baru.

5. Meningkatkan kualitas pengelolaan manajemen perusahaan dengan upaya


perbaikan yang berkelanjutan (continuous improvement) melalui penerapan
sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 dan sistem informasi terintegrasi
berbasis ERP System.

Sejak tahun 2002 Temprina mulai memantapkan diri sebagai salah satu perusahaan
percetakan media cetak terbesar di Indonesia. Bidang kegiatan utama Temprina
adalah percetakan dalam bidang Web Rotary Offset Printing, Sheetfed Printing dan
finishing yang menghasilkan produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk
media cetak lainnya. Seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas produk dan
layanan yang prima maka Temprina telah menggunakan teknologi grafika terkini
seperti yang terdapat pada mesin-mesin cetak yang berteknologi tinggi serta
mesin-mesin pendukung proses produksi seperti Computer To Plate (CTP). Selain
itu Temprina juga didukung oleh teknologi Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang
sudah menjangkau di hampir seluruh kota-kota besar Indonesia.

10
Di samping mesin dan teknologi, Temprina juga didukung oleh SDM unggul dan
berkualitas yang tersebar di wilayah Jawa-Bali meliputi Surabaya, Malang, Bekasi,
Cengkareng, Surakarta, Semarang, Nganjuk, Jember, dan Denpasar.

Keunggulan Temprina yang lain adalah adanya dukungan pasokan kertas dari
pabrik kertas PT Adiprima Suraprinta (Jawa Pos Group) untuk menjaga kontinuitas
ketersediaan bahan baku utama percetakan serta dukungan suplai energi listrik dari
PT Prima Elektrik Power (Jawa Pos Group) untuk kelancaran operasional
sehari-hari dan kelancaran proses produksi di Temprina.

B. Proses Perkembangan Bisnis PT.Temprina

Pada mulanya, PT Temprina Media Grafika menerima pesanan dari konsumen


lalu dilakukan analisa harga dan dicek ke bagian piutang untuk memastikan
kredibilitas pembayaran konsumen serta penanganan pembayaran uang muka, lalu
dicek ke bagian produksi untuk memastikan ketersediaan bahan baku dan kapasitas
mesin. Apabila kesepakatan telah dilakukan kedua belah pihak maka bagian desain
akan menyempurnakan pesanan konsumen ke dalam layout yang sesuai dengan
cetakan akhir. Dalam melakukan desain layout, PT Temprina Media Grafika
menggunakan software automatic imposition di mana imposisi atau montage
dilakukan secara otomatis oleh software, untuk menghemat waktu dan
menghasilkan layout desain yang tepat/presisi. PT Temprina Media Grafika juga
menggunakan color management system untuk memberikan hasil cetak yang
predictable dan konsisten.

Desain yang telah dibuat dituangkan ke dalam film sesuai ukuran lebar yang
dikehendaki dan panjangnya yang tidak terbatas. Selanjutnya dilakukan proses
expose di atas plat besi untuk dicetak. Setelah itu diadakan proses pencucian plat
lalu dimasukkan ke dalam mesin pelipat, untuk memposisikan letak plat pada mesin
cetak yang telah ditentukan untuk dipergunakan sesuai dengan format yang
dikehendaki. Setelah dicetak, hasil cetakan dipotong, dilipat/dijilid/dijahit, dan
langsung menuju bagian pengepakan lalu didistribusikan ke konsumen. Biasanya

11
untuk koran pagi mengalami proses dari jam 9 malam sampai jam 3 pagi, lalu jam 3
pagi koran didistribusikan ke seluruh daerah. Ada beberapa cetakan yang
membutuhkan finishing efek kilap (glossy) sehingga setelah dicetak, produk diberi
efek glossy dengan menggunakan mesin ultraviolet.

Biasanya pada proses produksi, karyawan akan mencetak beberapa dengan


kecepatan yang rendah kemudian langsung mengambil hasil cetakan untuk dicek
ketepatan hasil dan warnanya. Setelah pengecekan, karyawan akan melakukan
pembenahan lalu meningkatkan kecepatan cetak sehingga pada proses produksi ini
pasti ada normal spoilage, produk cacat yang terjadi tanpa disengaja dan tidak bisa
dihindari. Kertas hasil produk cacat ini akan didaur ulang. Plat film cetak juga
hanya bisa digunakan sekali pakai, plat ini biasanya dijual ke pihak lain untuk
didaur ulang.

Pada proses produksi ini, PT Temprina Media Grafika menggunakan sistem


penyambungan kertas otomatis sehingga tidak ada penundaan waktu cetak karena
penggantian gulungan kertas. Mesin yang digunakan untuk mencetak ada dua
macam, mesin webb yang digunakan untuk mencetak kertas gulungan dan mesin
sheet yang digunakan untuk mencetak kertas potongan, di mana kertas potongan
tersebut disuplai oleh PT Tjiwi Kimia. Umumnya, mesin webb biasanya digunakan
untuk mencetak koran, sedangkan mesin sheet digunakan untuk mencetak cetakan
komersial media massa seperti buku, buku tulis, kalender, annual report, company
profile, poster, stiker, flyer, danpackaging.

2. Visi dan Misi PT. Temprina Media Grafika

VISI :

“Menjadi Jejaring Percetakan Media Terbesar di Indonesia.”

MISI :

a. Memberikan layanan cetak media dan komersial dengan konsep ”One Stop
Service”.
12
b. Mensinergikan optimasi SDM, teknologi, dan system.

c. Memberikan layanan terbaik dalam standar/ketepatan jumlah, waktu, dan


mutu.

3. Nilai PT. Temprina Media Grafika

Meruntut atas dasar 5C maka banyaknya PT. Temprina mengadopsi nilai


tersebut agar lebih kompleks dan mampu menciptakan perkembangan lebih
pesat diantaranya:

a. Caring, artinya peduli terhadap sesama. Nilai ini tampak pada sikap
proaktif, berpikir positif, tanggap, empatik, siap membantu dengan tulus,
mengapresiasi secara fair, memberi kesempatan yang sama tanpa
membedakan golongan, ras, suku, gender dan agama, serta bersedia
menyesuaikan diri.

b. Credible, artinya dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Nilai ini muncul
dari kesatuan pikiran, kata dan tindakan. Wujudnya tampak dari sikap
jujur, fair, menepati janji (komitmen), disiplin, konsisten, memiliki etika
bisnis yang baik, bertanggungjawab, taat, loyal, setia dan menjaga nama
baik perusahaan.

c. Competent, artinya cakap (capable) dan terampil (skillfull) di bidangnya.


Nilai profesionalisme ini muncul dari sikap kerja yang efisien, efektif,
tuntas, tegas dan bijaksana, mengikuti perkembangan teknologi,
continuous learning, serta berani menjadi perintis, penggerak dan
fasilitator perubahan demi kemajuan.

d. Competitive, artinya terdorong untuk menjadi yang terunggul. Nilai ini


dituntut oleh situasi dan kondisi persaingan usaha. Wujudnya adalah
keinginan untuk selalu maju, berkembang, tidak mudah puas, inisiatif,
kreatif, inovatif, berani bersaing, dengan kecepatan lebih (speed)
mengungguli yang lain.

13
e. Customer Delight, artinya memberikan yang terbaik kepada pelanggan.
Nilai ini muncul apabila dengan senang hati menyediakan waktu, pikiran
dan tenaga demi terpenuhinya kebutuhan pelanggan, bahkan di atas
harapan pelanggan (beyond customers expectation). Wujudnya adalah
segala usaha dilakukan sebelum diminta oleh pelanggan (anticipative),
melayani langsung secara personal, maupun mengatasi keluhan mereka
secara profesional.

Untuk setandar operasional hendaknya PT. Temprina Media Grafika menertibkan


siklus produksi dan memperhatikan keamanan para pegawainya.

PT Temprina seharusnya mewajibkan karyawan untuk memakai masker


(pelindung pernapasan), ini digunakan untuk menghindari dari bahaya polusi dari
mesin cetak. Bukan itu saja karyawan harus dilindungi keslamatan kerja mereka
dari bahaya polusi yang dikeluarkan oleh limbah PT Adiprima yang masih berada
dalam satu kawasan.

Guna meningkatkan dan menjadikan perusahaan yang go Internasional maka PT.


Temprina Media Grafika perlu melakukan beberapa langkah antaralain :

1. Menbantu pemerintah dalam hal menumbuh kembangkan minat baca pada


usia dini. PT Temprina bisa memakai program Perpustakaan Keliling untuk
memperkenalkan membaca pada anak – anak dengan buku yang mereka
cetak sendiri, setidaknya ini bisa diawali dari lingkungan sekitar Surabaya.

2. Membuat tindakan social dengan mengumpulkan buku bekas yang bisa


dibagikan secara Cuma-Cuma pada masyarakat.

3. Menjalin kerjasama yang baik dengan lingkungan sekitar dan


kepemerintahan.

4. Memberikan kekuatan dengan peningkatan SDM yang siap bersaing


dipasar Internasional.

14
4. SWOT dan Analisis SWOT PT.Temprina Media Grafika

A. SWOT PT. Temprina Media Grafika

1) Strenght

PT Temprina Media Grafika merupakan salah satu perusahaan


percetakan terbesar di Indonesia. Bidang kegiatan utama Temprina adalah
percetakan dalam bidang Web Rotary Offset Printing, Sheetfed Printing dan
finishing yang menghasilkan produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk
media cetak lainnya. PT Temprina Media Grafika memiliki cabang tersebar di
wilayah Jawa-Bali meliputi Surabaya, Malang, Bekasi, Cengkareng, Surakarta,
Semarang, Nganjuk, Jember, dan Denpasar.

 Temprina telah menggunakan teknologi grafika modern.

Seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas produk dan layanan yang prima maka
Temprina telah menggunakan teknologi grafika terkini seperti yang terdapat pada
mesin-mesin cetak yang berteknologi tinggi serta mesin-mesin pendukung proses
produksi seperti Computer To Plate (CTP). Selain itu Temprina juga didukung oleh
teknologi Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang sudah menjangkau di hampir
seluruh kota-kota besar Indonesia. Selain menggunakan mesin-mesin canggih, PT
Temprina Media Grafika juga menggunakan software-software yang dapat
mempercepat proses produksi, sehingga mendukung misi pertama dan misi ketiga
PT Temprina Media Grafika.

 Temprina juga didukung oleh SDM unggul dan berkualitas.

Sejak awal Temprina telah memiliki beberapa pendekatan dalam hal proses
rekrutmen karyawannya diantaranya adalah pendekatan CBRA atau Competency
Based Recruitment Approach. Satu hal yang paling utama dalam pendekatan ini
adalah kompetensi itu sendiri. Kompetensi dijadikan dasar mengingat bahwa
kompetensi secara jelas dapat mengidentifikasikan pengetahuan, keterampilan,
perilaku, dan motivasi yang perlu dinilai dari kandidat karyawan Temprina untuk
suatu jabatan atau posisi yang dibutuhkan. Penggunaan pendekatan ini di Temprina

15
dapat mengurangi resiko kesalahan dalam memilih karyawan dan dapat
meningkatkan ketepatan perkiraan tentang kecocokan dari kompetensi yang
diperlukan dengan kompetensi yang dimiliki oleh kandidat karyawan Temprina.
Aspek-aspek yang dibentuk oleh Temprina dalam pengelolaan SDM nya
yaitucommunication skill, intelectual quotient, mental dan akhlak.

 PT Temprina Media Grafika mendapat dukungan bisnis (support business)


yang kuat dari vendor dan rekanan bisnis lainnya.

Hal ini dapat terlihat dari jaminan kontinuitas pengadaan kertas sebagai bahan baku
utama percetakan. Biasanya dikatakan ketersediaan kertas di PT Temprina Media
Grafika merupakan 80% kekuatan perusahaan karena didukung pabrik kertas PT
Adiprima Suraprinta, yang bernaung dalam grup PT Jawa Pos dan dukungan suplai
energi listrik dari PT Prima Elektrik Power (Jawa Pos Group) untuk kelancaran
operasional sehari-hari dan kelancaran proses produksi di Temprina. Untuk
pengangkutan bahan baku maupun hasil produksinya, dilakukan oleh PT Jawa Pos
Ekspedisi Mandiri.

 Seluruh kegiatan Temprina telah distandarisasi oleh ISO untuk Standar


Mutu.

Penerapan standar mutu ISO 9000:2001 di PT Temprina Media Grafika dimulai


dengan ditandainya kegiatan kick off pada 28 Juli 2007, yang mana merupakan hasil
kerja dari tim Temprina dengan asuhan perusahaan trainer ISO Total Quality. Salah
satu hasilnya adalah puluhan form dokumentasi proses-proses bisnis perusahaan
yang merupakan salah satu point untuk mendapatkan sertifikasi mutu ISO tersebut.

 PT Temprina Media Grafika telah melangkah untuk maju dalam

pengembangan IT jangka panjang.

Hal tersebut telah dibuktikan dengan adanya peningkatan layanan dan informasi
yang begitu cepat, otomasi proses produksi, standarisasi data, dan pengendalian
internal yang memadai. Selain itu, dengan mengintegrasikan seluruh datanya ke
dalam konsepEnterprise Resource Planning (ERP), di mana ERP yang terdiri dari

16
modul keuangan, distribusi, manufaktur, human resources, dan pajak yang sudah
berjalan lebih dari 80% ini mampu memberikan dukungan yang sesuai dengan
tujuan perusahaan. Di samping ERP, dukungan teknologi infrastruktur berupa
perluasan jaringan LAN dan WAN, mesin-mesin produksi, dan software-software
pengembangan juga telah diterapkan dengan baik

 PT Temprina Media Grafika memiliki akses dengan Reuters, AFP, kantor


berita nasional Antara, Jawa Pos News Network, dan Radar untuk akses
terhadap berita-berita aktual yang ada.

 Temprina selalu mendapatkan penghargaan

Temprina telah beberapa kali menerima penghargaan, diantaranya penghargaan


khusus dari KPU atau Komisi Pemilihan Umum, karena menyelamatkan
pengadaan surat suara yang merupakan sarana paling vital dalam Pemilu. Selain itu
Temprina juga menerima penghargaan dari Pemrov Jawa Timur dalam pengadaan
soal ujian CPNS tahun 2004.

KPU atau komisi pemilihan umum memberi kepercayaan kepada PT. Temprina
Media Grafika sebagai rekanan utama dalam percetakan surat suara pemilu
legislatif, pilpres I dan Pilpres II. KPU memberi penghargaan khusus pada PT.
Temprina Media Grafika, karena menyelamatkan pengadaan surat suara yang
merupakan sarana paling vital dalam pemilu. Saat rekanan yang lain tidak sanggup
menyelesaikannya. Total suara yang dicetak pada pemilu 2004 yang lalu adalah
188 juta lembar atau sama dengan 1/3 tebal kebutuhan. Pada tahun tersebut
Temprina juga menerima penghargaan dari Pemrov Jawa Timur karena Soal CPNS
bisa selesai dalam waktu 2 hari.

 PT Temprina Media Grafika dipimpin oleh pemimpin muda yang


mempunyai semangat muda dan inovatif yang beragam.

17
Dengan demikian slogan “Temprina…BISA!” dapat direalisasikan oleh karyawan
Temprina.

 Temprina memiliki program Customer Care.

Perlakuan perusahaan terhadap kebutuhan customer yang tujuannya adalah


kepuasan pelanggan diupayakan oleh PT. Temprina Media Grafika dalam berbagai
program untukCustomer Care. Disini customer diibaratkan sebagai puncak dari
struktur organisasi perusahaan, sebab customer menentukan arah, kelangsungan
dan keberhasilan usaha. Dalam tanda petik, customer merupakan ” Investor ”
pertama dan mereka harus memperoleh pelayanan semaksimal mungkin. Berbagai
upaya dilakukan untuk peduli terhadap customer. Untuk itulah PT.Temprina Media
Grafika telah melaksanakan Program Customer Gathering dan Customer
Education sebagai agenda tahunan.

2) Weakness

 PT Temprina Media Grafika merupakan perusahaan yang tergolong baru,


sehingga belum dikenal luas.

PT Temprina Media Grafika baru berdiri pada tahun 1996. Berbeda dengan
perusahaan percetakan lainnya seperti percetakan Gramedia (Gramedia Printing),
dimana Gramedia Printing telah berdiri sejak 1972 diikuti oleh
jaringan-jaringannya seperti PT Bawen Media Tama (Semarang), PT Medan Media
Grafika Tama (Medan), PT Rambang (Palembang), PT Antar Surya Jaya
(Surabaya) sehingga Gramedia lebih dikenal oleh masyarakat.

3) Opportunity

 PT Temprina Media Grafika merupakan perusahaan percetakan muda


yang mampu tumbuh dan berkembang pesat. PT Temprina Media Grafika
juga merupakan salah satu perusahaan percetakan terbesar di Indonesia.

18
Dengan standar ISO, SDM yang unggul, support business yang kuat dari vendor ,
serta teknologi grafika yang modern, membuka peluang Temprina untuk ekspansi
ke luar negeri. Terlebih PT Temprina Media Grafika telah mendapat kepercayaan
dari pemerintah Afganistan untuk mencetak buku paket.

 Jumlah penduduk Indonesia sangat besar.

Besarnya penduduk Indonesia menyebabkan pasar potensial percetakan yang bisa


dikembangkan.

 Jumlah permintaan percetakan yang tinggi di bidang pendidikan seperti


buku tulis, buku pelajaran, LKS, dan umum seperti koran, majalah,
buku-buku umum, dsb.

4) Threats

 Minat baca masyarakat Indonesia rendah.

Minat baca masyarakat Indonesia masih rendah. Itu terlihat dari data yang
dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2006. Bahwa, masyarakat kita belum
menjadikan kegiatan membaca sebagai sumber utama mendapatkan informasi.
Orang lebih memilih menonton TV (85,9%) dan/atau mendengarkan radio (40,3%)
ketimbang membaca koran (23,5%) (www.bps.go.id).

 Berkembangnya e-publishing.

Dewasa ini dunia Teknologi Informasi semakin berkembang dan semakin mobile.
Salah satu dampak industri yang terkena imbasnya adalah industri percetakan yang
mulai merambah pada percetakan elektronik (e-publishing). Saat ini sudah semakin
banyak e-publishing yang beredar di internet, jenis dan bentuknyapun beraneka
ragam, ada yang berbayar dan ada pula yang “gratis”. Pengguna layanan
telekomunikasi juga semakin dimanjakan dengan layanan penyedia jasa
telekomunikasi seluler yang selalu berlomba-lomba untuk memberikan pelayanan
yang maksimal untuk pelanggan setianya, aksesinternet murah adalah contohnya.
e-book, e-newspaper, dan e-magazine adalah beberapa contoh layanan informasi
yang dulunya adalah bentuk informasi yang menggunakan proses percetakan
19
tradisional dan sekarang mulai mengalami “revolusi” dengan merambah layanan
elektronik.

E-book, siapa yang tidak suka membaca buku? Sumber ilmu pengetahuan utama ini
sejak dulu dibuat untuk memuaskan dahaga para pencari informasi. Sekarang
buku-buku tersebut lebih mudah didapatkan melalui Handphone dan atau PDA
(Personal Data Assistant) masyarakat dunia saat ini dapat membaca buku dimana
saja, kapan saja, lebih dari satu buku hanya dalam satu alat.

E-newspaper, Saat ini tidak perlu bingung jika membutuhkan koran edisi terbaru,
sudah mulai banyak koran-koran baik lokal maupun mancanegara yang memilih
jalur e-publishing sebagai jalur kedua mereka untuk melakukan distribusi. Dengan
membayar lebih murah tiap bulannya, kita dapat membaca koran terbaru langsung
melaluiHandphone atau PDA.

E-magazine, lifestyle terbaru yang disukai karena praktis dan mobile. Kapan saja
dan di mana saja, kita dapat dengan mudah mendapatkan majalah edisi terbaru
dalam genggaman. Dan dengan bantuan internet, majalah yang disediakan secara
elektronik ternyata mampu memberikan nilai lebih dari sisi tampilan dan interaksi
dengan pembacanya. Menggunakan teknologi flash video dalam e-magazine
membuat para pembaca serasa membaca secara “visual” pada artikel yang ada di
dalam majalah tersebut.

 Semakin berkambangnya perusahaan percetakan lain yang sejenis yang


juga menggunakan Sisten Cetak Jarak Jauh (SCJJ), yaitu percetakan
Gramedia (Gramedia Printing ).

Gramedia Printing berdiri pada tahun 1972 dan memiliki jaringan-jaringan besar
seperti PT Bawen Media Tama ( Semarang ), PT Medan Media Grafika Tama
(Medan), PT Rambang (Palembang), PT Antar Surya Jaya ( Surabaya ). Sejak
tahun 1997 Gramedia Printing telah menciptakan dan menggunakan teknologi
cetak jarak jauh dan telah melakukan ekspansi ke luar negeri.

20
 Kebijakan pemerintah yang membeli hak cipta penerbit buku pelajaran
sekolah tertentu untuk dijadikan e-book gratis.

Pemerintah mengharuskan pelajar Indonesia mengunduh buku sekolah elektronik


(BSE). Pembelian hak cipta justru dapat mematikan industri penerbitan buku
karena menuntut perusahaan penerbitan untuk tidak menerbitkan buku yang sama.

B. Analisis SWOT PT.Temprina Media Grafika

Atas dasar identifikasi SWOT yang dimiliki PT. Temprina Media grafika
diatas, kami memiliki penilaian bahwa PT Temprina Media Grafika dapat
melakukan ekspansi ke luar negeri. Mengapa kami menilai PT. Temprina Media
Grafika mampu melakukan ekspansi ke luar negeri?? Ini semua atas dasar kekuatan
PT. Temprina itu sendiri, menjadi salah satu perusahaan percetakan terbesar di
Indonesia, menggunakan teknologi modern, didukung oleh SDM yang tangguh dan
berkualitas, mendapat dorongan dan kerja sama dari vendor-vendor pers atau
perusahaan lain, PT. Temprina sendiri sudah ISO, pemimpinnya pun adalah
pemimpin yang berjiwa muda, inovatif dan kreatif, terakhir PT. Temprina Media
Grafika sudah memiliki dan menilik kepedulian terhadap masyarakat yang cukup
diapresiasi oleh lingkungan. Bila merasa sudah baik dan mampu memasuki bahkan
menjadi salah satu perusahaan percetakan terbesar di dalam negeri tidak ada
salahnya mencoba mengembangkan sayap bisnis dan pasar industry ke luar negeri.
Langkah PT. Temprina Media Grafika tinggal sedikit lagi untuk meraih itu, kita
tingggal memilih hendak menggunakan strategi global atau langsung membuat
pabrik di luar negeri.

Dengan kekuatan tersebut, PT Temprina Media Grafika dapat mengatasi


kelemahan sebagai perusahaan baru dengan cara melakukan benchmarking
terhadap percetakan lain yang lebih dahulu ada, seperti Gramedia sehingga usia
perusahaan yang masih tergolong muda tidak menjadi masalah. Dengan usia yang
masih tergolong muda, dan slogan “Temprina…BISA!”, PT Temprina Media

21
Grafika memiliki potensi besar untuk berkembang lebih pesat dari saat ini. Tidak
menutup untuk semakin berkembang, PT. Temprina Media Grafika sudah memiliki
pasar sendiri dan banyak melakukan pembenahan. Nampaknya kelemahan yang
ada bisa secepatnya diatasi karena sudah cukup banyak yang mengenal nama PT.
Temprina Media Grafika apalagi kalangan pengusaha surat kabar tentu tidaka sing
lagi nama perusahaan besar itu. Dengan adanya hal semacam ini PT. Temprina
Medai grafika bisa menggerus pesaing besarnya yaitu Gramedia.

Dalam setiap industri pasti ada pesaing. Dalam hal ini, kami menilai bahwa PT
Temprina Media Grafika tidak perlu merisaukan hadirnya pesaing karena sampai
saat ini PT Temprina Media Grafika telah membuktikan eksistensinya sebagai
perusahaan percetakan muda yang tumbuh pesat dan merupakan salah satu
perusahaan percetakan terbesar di Indonesia. Seluruh kegiatan Temprina telah
menggunakan teknologi grafika modern serta distandarisasi oleh ISO Standar
Mutu. Terbukti PT Temprina Media Grafika mendapat kepercayaan dari
pemerintah Afganistan untuk mencetak buku paket. PT Temprina Media Grafika
mendapat dukungan bisnis (support business) yang kuat darivendor dan rekanan
bisnis lainnya. Ketersediaan kertas di PT Temprina Media Grafika didukung oleh
pabrik kertas PT Adiprima Suraprinta, yang bernaung dalam grup PT Jawa Pos dan
dukungan suplai energi listrik dari PT Prima Elektrik Power (Jawa Pos Group)
untuk kelancaran operasional sehari-hari dan kelancaran proses produksi di
Temprina. Hal itulah yang membuat Temprina ungguldari pesaingnya.
Tergabungnya PT. Temprina Media Grafika memiliki keunggulan sendiri karena
dapat terus memperoleh kemudahan dalam segi penekanan biaya hingga suplai
kebutuhan.

5. Company Bussiness Level, Research and Development

A. Company Bussiness Level

PT Temprina Media Grafika merupakan salah satu perusahaan percetakan


terbesar dari Jawa Pos Group di Indonesia. Bidang kegiatan utama Temprina adalah

22
percetakan dalam bidang Web Rotary Offset Printing, Sheetfed Printing dan
finishing yang menghasilkan produk koran, tabloid, majalah, buku dan produk
media cetak lainnya.

Seiring dengan tuntutan peningkatan kualitas produk dan layanan yang prima maka
Temprina telah menggunakan teknologi grafika terkini seperti yang terdapat pada
mesin-mesin cetak yang berteknologi tinggi serta mesin-mesin pendukung proses
produksi seperti Computer To Plate (CTP). Selain itu Temprina juga didukung oleh
teknologi Sistem Cetak Jarak Jauh (SCJJ) yang sudah menjangkau di hampir
seluruh kota-kota besar Indonesia. Selain menggunakan mesin-mesin canggih, PT
Temprina Media Grafika juga menggunakan software-software yang dapat
mempercepat proses produksi.

Dasar Produksi Percetakan Adalah :

 Film

 Plate

 Kertas

 Tinta

 Lem

 Laminating

 UV Varnish

Hasil dari percetakan PT. Temprina Media Grafika :

 Koran

 Buku

 Tabloid

 Majalah

 Brosur

23
 Proyek pemerintah seperti surat formulir pemilu, naskah CPNS dan lain-lain.

B. Research And Development

Untuk menjalankan proses produksi, selain menggunakan mesin-mesin


canggih, PT Temprina Media Grafika juga menggunakan software-software yang
dapat mempercepat proses produksi pada PT Temprina Media Grafika. Misalnya
sebelum penerapan teknologi informasi semua karyawan harus mengatur posisi
film agar tepat secara manual, sekarang setelah penerapan teknologi informasi
tugas itu mulai digantikan oleh mesin canggih yang didukung oleh software
tertentu.

Remote Printing Perusahaan ini menerima pesanan konsumen melalui internet


sehingga konsumen yang ada di mana-pun dapat memberi pekerjaan cetak kepada
PT Temprina Media Grafika dan dapat meminta pekerjaannya dicetak di mana-pun
di delapan cabangnya dan didistribusikan kemana saja. Fasilitas cetak jarak jauh ini
memberikan memberikan manfaat kepada konsumen yaitu efisiensi biaya, waktu
dan tenaga, efektivitas pengiriman, dan penghematan biaya distribusi. Teknologi
remote printing ini didukung dengan jaringan yang mempunyai cakupan yang luas,
sehingga proses cetak jarak jauh dapat dilakukan oleh PT Temprina Media Grafika.
Cetak jarak jauh ini dapat terlaksana karena adanya Group Jawa Pos Printing
Network.

Remote Inking Dengan adanya teknologi ini, karyawan yang berada di bidang
produksi khususnya Koran tidak akan kerepotan dalam mengatur banyaknya tinta
cetak yang akan digunakan. Karena hanya dengan menggunakan alat yang
berfungsi sebagai pengendali tinta. Untuk simpelnya sistem kerjanya sama seperti
pada saat mengatur RGB untuk menentukan warna pada saat melakukan desain.

Software Automatic Inposition Dengan menggunakan software ini, file yang


berupa film yang sudah dicetak akan disesuaikan dengan bentuk asli yang diminta.
Biasanya proses ini dilakukan oleh manusia secara manual. Dengan adanya
24
software ini, peran dari manusia akan sedikit diminimalkan karena software ini
akan secara otomatis mengatur film yang ada sesuai dengan layout yang
diinginkan.

Software Color Management System Pengaturan warna pada layout. Biasanya


untuk menentukan warna pada film, pegawai akan melakukan penglihatan titik dan
disesuaikan dengan sudut tertentu dan kemudian warna dari layout baru dapat
ditentukan. Dengan adanya software ini, penentuan warna untuk layout dapat lebih
cepat. Pada kenyataannya, masih ada layout yang penentuan warnanya dibuat
manual. Tetapi penentuan warna tersebut dilakukan oleh tenaga kerja yang sudah
ahli di bidang tersebut. dengan adanya software ini, maka perusahaan akan lebih
dimudahkan.

Eco-Ink Teknologi yang baru diterapkan sejak Agustus 2008 ini digunakan untuk
meminimalisasi penggunaan tinta pada saat percetakan, tanpa mengurangi kualitas
cetaknya. Teknologi yang dibantu software khusus ini akan membantu perusahaan
untuk mencapai efisiensi produksi cetak.

6. Corporate Level Strategy

Melihat segala aspek yang ada pada PT Temprina Media Grafika, perusahaan
ini termasuk dalam perusahaan yang menggunakan strategi cost leadership. Hal ini
dimungkinkan karena perusahaan memiliki system cetak jarak jauh yang
memanfaatkan kecanggihan teknologi. Walaupun kenyataanya jika menggunakan
kecanggigan teknologi asumsinya akan mengeluarkan biaya yang banyak, namun
PT. Temprina Media Grafika memiliki mesin cetak yang berkecepatan cetak
banyak, ini disinyalir akan memicu rendahnya biaya produksi. Selain hal itu PT
Temprina juga memiliki pemasok kertas (PT Adiprima) dan pemasok listrik (PT
Prima Elektrik Power) yang lokasinya berada di satu kawasan dengan PT.
Temprina Media Grafika, ini akan menekan biaya tranportasi dan biaya lainya yang
berpengaruh pada biaya akhir produk. Walaupu PT. Temprina Media Grafika
menggunakan strategi ini, perusahaan tetap mengedepankan kualitas produknya,
25
hal ini bisa dilihat dari prestasi perusahaan salah satunya pemberian penghargaan
khusus oleh KPU pada PT. Temprina Media Grafika, karena menyelamatkan
pengadaan surat suara yang merupakan sarana paling vital dalam pemilu dan PT.
Temprina Media Grafika menjadi pemenang kedua untuk kategori Cetak Offset
Lithography di atas Kertas Koran.

Salah satu program PT. Temprina Media Grafika dalam menghadapi persaingan
dimasa yang akan datang adalah penyiapan SDM. Penyiapan SDM Faktor penting
suksesnya suatu perusahaan dalam jangka panjang harus berorientasi pada
pengelolaan sumber daya manusia (SDM). Dalam konteks kekinian fungsi
pengelolaan SDM seharusnya tidak hanya berkutat pada penanganan
masalah-masalah kompensasi dan hubungan industrial belaka, seperti masalah
penggajian, data-data karyawan, dan masalah-masalah perburuhan. Ada beberapa
fungsi lain yang juga tidak kalah pentingnya dan sering dilupakan oleh banyak
perusahaan seperti career management, training & development, succession
planning, human resources system management, dan compensation & benefit. Ke
depan, fokus dan trend pengelolaan SDM akan mengarah pada strategic
management suatu organisasi di mana kompleksitas persoalan SDM akan lebih
luas. Untuk itu divisi SDM harus diposisikan sebagai suatu unit kerja yang sama
pentingnya dengan divisi-divisi lain di perusahaan. Ia harus ditempatkan sebagai
strategic partner dari suatu organisasi dan menjadi aset organisasi yang juga
berharga di samping aset-aset lain seperti keuangan. Upaya memposisikan SDM
sebagai strategic partner dari suatu organisasi perusahaan dalam jangka panjang
akan sangat menentukan keberhasilan suatu perusahaan. Sering kali kita lupa
bahwa persoalan yang dihadapi oleh perusahaan sebenarnya dapat dideteksi sejak
dini melalui peran SDM-nya yaitu bagaimana suatu karyawan baru direkrut,
dikembangkan, dimotivasi, dan dioptimalkan. Persoalan yang terjadi sebenarnya
dapat diketahui pada saat proses awal dimulai seperti proses perekrutan. Jika proses
tersebut mengikuti standarisasi yang telah ditetapkan maka persoalan SDM bisa
diselesaikan. Pentingnya proses awal ini dikarenakan perusahaan memiliki profile
atau mapping SDM sejak dini, misalnya apakah kandidat karyawan fit terhadap
budaya organisasi dan sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan, memiliki
26
kemampuan, kompetensi, dan pengalaman untuk posisi yang diperlukan serta
memiliki potensi untuk berkembang di perusahaan.

 Langkah-langkah yang dilakukan dalam proses penyiapan SDM adalah

A. Rekruitmen

PT. Temprina Media Grafika telah memberikan perhatian khusus untuk


masalah rekrutmen karyawan sebagai proses awal yang sangat menentukan dalam
pengelolaan SDM ini mengingat tujuan utama dari proses rekrutmen dan seleksi
adalah untuk mendapatkan karyawan yang tepat bagi suatu posisi tertentu sehingga
karyawan tersebut mampu bekerja secara optimal dan dapat bertahan di perusahaan
untuk waktu yang lama (loyal). Meskipun tujuannya terdengar sangat sederhana
namun proses tersebut ternyata sangat kompleks, memakan waktu cukup lama dan
biaya yang tidak sedikit serta sangat terbuka peluang untuk melakukan kesalahan
dalam menentukan karyawan yang tepat. Kesalahan dalam memilih karyawan yang
tepat sangat besar dampaknya bagi perusahaan.

Sejak awal PT. Temprina Media Grafika telah memiliki beberapa pendekatan
dalam hal proses rekrutmen karyawannya diantaranya adalah pendekatan CBRA
atau Competency Based Recruitment Approach. Satu hal yang paling utama dalam
pendekatan ini adalah kompetensi itu sendiri. Kompetensi dijadikan dasar
mengingat bahwa kompetensi secara jelas dapat mengidentifikasikan pengetahuan,
keterampilan, perilaku, dan motivasi yang perlu dinilai dari kandidat karyawan PT.
Temprina Media Grafika untuk suatu jabatan atau posisi yang dibutuhkan.
Penggunaan pendekatan ini di PT. Temprina Media Grafika dapat mengurangi
resiko kesalahan dalam memilih karyawan dan dapat meningkatkan ketepatan
perkiraan tentang kecocokan dari kompetensi yang diperlukan dengan kompetensi
yang dimiliki oleh kandidat karyawan PT. Temprina Media Grafika.

B. Penempatan

27
Setelah melewati fase rekrutmen dan seleksi maka kandidat karyawan ini
telah ‘resmi’ menjadi karyawan PT. Temprina Media Grafika dan ditempatkan
pada posisi yang sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. Namun sebenarnya
karyawan tersebut masih perlu diuji aspek-aspek lain diluar aspek kompetensinya.
Beberapa diantara aspek-aspek tersebut yang pertama adalah kemampuan
intelektual (intelectual quotient) terutama dalam logika berpikir (silogisme) yang
akan diterapkan pada pekerjaannya masing-masing. Hal ini memang tercermin
secara teknis pada saat proses rekrutmen yaitu pada hasil psikotes untuk aspek tes
IQ, namun seringkali pada praktiknya kadang-kadang belum terlihat secara
maksimal. Misalnya, bagaimana karyawan mampu berpikir, bertindak, dan
mengambil keputusan secara sistematis dalam menghadapi permasalahan kerja
sehari-hari. Hal ini perlu terus diasah dan dikembangkan melalui
pembiasaan-pembiasaan dalam menghadapi masalah dan dapat pula ditingkatkan
melalui pelatihan-pelatihan formal seperti pelatihan Prosodemo, Creative Thinking
Mindset , dan pelatihan-pelatihan sejenis lainnya yang sering diadakan di PT.
Temprina Media Grafika. Aspek kedua adalah kemampuan komunikasi
(communication skill). Komunikasi sangat vital dalam sebuah organisasi karena
komunikasi adalah media untuk memahami dan memberi pemahaman kepada
orang lain. Kemampuan komunikasi yang dituntut untuk karyawan PT. Temprina
Media Grafika dimensinya dua arah yaitu horizontal dan vertikal. Komunikasi
horizontal dilakukan antar rekan sekerja setara secara hirarki organisasi, sedangkan
komunikasi vertikal dilakukan antara atasan dengan bawahan dan sebaliknya.
Manfaat positif dari komunikasi yang baik adalah tersampaikannya informasi
secara jelas menyangkut hal apa saja terkait dengan pekerjaan sehari-hari karyawan
dan kebijakan-kebijakan dari manajemen untuk seluruh karyawan sehingga dapat
mencegah karyawan dari kondisi yang tidak well informed dan kondisi assymetric
information. Aspek ketiga adalah aspek mental dan akhlak. Ketahanan mental
termasuk emosional (emotional quotient) dan fisik dalam bekerja kadang menjadi
permasalahan bagi karyawan baru manakala yang bersangkutan mulai terlibat
dengan pekerjaan rutinitasnya. Hal ini disebabkan banyak faktor yang diantaranya
adalah ritme kerja di bisnis percetakan dengan beban kerja dan jam kerja yang

28
secara relatif berbeda dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lain. Beberapa
kasus pernah terjadi di mana seorang karyawan yang telah lolos dari proses
rekrutmen dan seleksi dengan hasil yang baik namun ketika mulai terlibat dalam
tugas pekerjaannya tidak dapat bertahan lama di PT. Temprina Media Grafika
sehingga mengundurkan diri dari pekerjaannya atau diakhiri masa kerjanya karena
performance yang tidak bagus. Beberapa kiat yang dilakukan manajemen PT.
Temprina Media Grafika untuk mensiasati hal tersebut adalah dengan cara
menerapkan sistem magang kerja sebagai sebuah fase pengkondisian atau
percobaan bagi karyawan agar yang bersangkutan benar-benar siap baik skill dan
kompetensi, fisik, dan mentalnya dalam menghadapi tugas-tugas yang akan
dihadapi. Membangun mental yang tangguh pada gilirannya nanti akan berdampak
kepada tumbuhnya sikap mental yang postif dari karyawan terhadap perusahaan,
pekerjaan, pemimpin, bawahan, rekan sekerja, dan pihak luar perusahaan. Selain
mental karyawan akhlaq juga perlu diutamakan dalam membangun mental
karyawan PT. Temprina Media Grafika yang tangguh. Upaya penguatan akhlaq
(emotional spiritual quotient) ini dilakukan karena setiap pekerjaan memiliki
dimensi ibadah dengan pertanggungjawaban secara vertikal kepada Sang Pencipta.
Hal ini menjadi perlu karena dari akhlaq yang baik maka akan terpancar nilai-nilai
positif seorang manusia seperti kejujuran, kedisiplinan, etika, dan etos kerja yang
baik sehingga pada gilirannya akan berdampak positif pula pada pekerjaannya.

C. Loyalitas

Berbicara masalah loyalitas maka tidak akan terlepas dari upaya untuk
menumbuhkan motivasi kerja dan meningkatkan kepuasan kerja karyawan. Tujuan
dari motivasi kerja dan kepuasan kerja adalah agar karyawan dalam bekerja dapat
mencapai produktivitas yang lebih tinggi. Menurut konsep motivasi berdasarkan
kebutuhan dari Maslow secara ringkas disimpulkan bahwa kebutuhan yang paling
dasar adalah kebutuhan faali, kemudian perasaan yang aman, sosial, ego, dan
aktualisasi diri. Dengan kata lain bahwa terpuaskannya suatu kebutuhan selalu akan
disusul oleh timbulnya kebutuhan dari tahap berikutnya yang akan membentuk
29
motivasi tertentu di belakang suatu perilaku manusia. Namun di PT. Temprina
Media Grafika yang terjadi tidak harus selalu berurutan seperti yang dikonsepsikan
Maslow. Untuk kebutuhan akan aktualisasi dan realisasi diri yaitu perasaan dan
motivasi untuk mengembangkan diri sepenuhnya misalnya melalui promosi ke
posisi-posisi puncak, di PT. Temprina Media Grafika seringkali melampaui
kebutuhan-kebutuhan faali. Hal ini terjadi karena tuntutan perkembangan
organisasi perusahaan yang sangat pesat, yang ditunjukan pemekaran perusahaan
menjadi 9 printing plan dalam kurun waktu yang singkat 8 tahun, namun tidak
diikuti pertumbuhan jumlah karyawan yang siap untuk menduduki posisi-posisi
puncak tersebut. Namun hal inilah yang menimbulkan akselerasi atau percepatan
peningkatan kualitas karyawan PT. Temprina Media Grafika.

Dedikasi PT. Temprina media Grafika terbilang cemerlang dan sangat baik. Turut
meningkatkan perkembangan lingkungan industri di Indonesia, selain itu apa yang
telah dilakukan PT. Temprina Media Grafika telah menciptakan SDM berkualitas
yang mampu bersaing dengan SDM dari luar negeri, jadi kita tidak perlu
mengimport pekerja dari luar! Secara garis besar ini menekan angka pengangguran
di Indonesia. Seyogyanya setiap orang pun akan berfikir, menggunakan pekerja
dalam negeri dengan pendidikan rendah hanya akan membuang cost dikarena
membutuhkan biaya training namun di PT. TEmprina Media Grafika itu sama
sekali tidak terjadi. Pemimpin sendiri hanya lulusan SMA, memang disini lebih
mengedepankan inovasi dan kreatifitas sehingga dapat mengangkat apa yang ada
dan malah memberikan income yang besasr bukan cost yang besar.

7. Kepuasan Pelanggan

Perlakuan perusahaan terhadap kebutuhan customer yang tujuannya adalah


kepuasan pelanggan diupayakan oleh PT. Temprina Media Grafika dalam berbagai
program untuk Customer care. Disini customer diibaratkan sebagai puncak dari
struktur organisasi perusahaan, sebab customer menentukan arah, kelangsungan
dan keberhasilan usaha. Dalam tanda petik, customer merupakan ” Investor ”
pertama dan mereka harus memperoleh pelayanan semaksimal mungkin. Berbagai

30
upaya dilakukan untuk peduli terhadap customer. Untuk itulah PT.Temprina Media
Grafika telah melaksanakan Program Costumer Gathering dan Custumer Education
sebagai agenda tahunan.Sebagaimana diketahui, bahwa Upaya kami untuk selalu
meningkatkan pelayanan terhadap Customer tidak pernah ada putusnya. Sebagai
bentuk realisasi dari upaya kami, pada November 2007 kami mendapat sertifikasi
ISO 9001 : 2000, yang merupakan Sertifikasi terhadap Sistem Manajemen Mutu
oleh Badan Sertfikasi Lloyd’s Register. Kami yakin sertifikasi ini bukan segalanya,
akan tetapi adalah sebuah upaya. Dan bagi kami, sertifikasi terbaik adalah kepuasan
pelanggan. Kami menawarkan berbagai produk yang menjadi kebutuhan Anda di
bidang Percetakan. Dengan kapasitas Mesin dan Teknologi yang kami punya,
Kecakapan Tim Marketing Kami dan juga Sistem Manajemen Mutu yang terjaga,
kami ingin menawarkan Kesuksesan Bersama Anda, Para Customer dan Calon
Customer kami.

31
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Orientasi Lapangan Pekerjaan bertujuan agar mahasiswa/mahasiswi


mendapatkan pengalaman faktual tentang pelaksanaan proses pembelajaran,
diharapkan dapat berfikir maju, kreatif, dan efisien sehingga dapat
mengurangi perilaku yang bersifat negatif misalnya kenakalan remaja karena
bakat dan kemampuannya lebih tersalur kepada hal-hal yang positif yang
akan berguna bagi kehidupannya baik sekarang maupun yang akan datang.
Dengan belajar secara langsung atau dengan melakukan kunjungan ke bali
pelajar dapat lebih memahami proses dan cara percetakan koran, majalah
khususnya yang dibuat oleh PT. TEMPRINA.
B. Saran
Beberapa hal yang perlu penulis sampaikan berkenaan dengan
kunjungan ke PT. TEMPRINA ini adalah sebagai berikut :
1. Diharapkan kampus dapat memberi sarana pendidikan lain selain sarana
pendidikan yang ada di kampus.
2. Memperbanyak melakukan kegiatan pembelajaran diluar kampus yang
bersifat menambah pengetahuam dan pengalaman.
Untuk kedepannya Orientasi Lapangan Pekerjaan (belajar sambil
berwisata) tidak perlu dengan lokasi yang jauh, masih banyak disekeliling
kita yang merupakan tempat-tempat bernilai sejarah, dan bernilai guna tinggi
yang ada di sekitar kita.

32
DAFTAR PUSTAKA

Strickland A. J ,Arthur A. Thompson, John Gamble. 2005. “Crafting and Executing


Strategy: The Quest for Competitive Advantage : Concepts and Cases”.
McGraw-Hill/Irwin Illustrated.

http:// www.temprina.com

http://www.bps.go.id

http://irvan-inspirasi.blogspot.com/pt-temprina-media-grafika.html/

http://ejournal.umm.ac.id/index.php/industri/

http://www.gramedia.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Gramedia

http://www.gramediaprinting.com

http:// irvan17.blogspot.com/pttemprina-media-grafika.html/

http://digilib.ubaya.ac.id/

http://parvian.wordpress.com/e-publishing-ancaman-atau-jalur-baru-untuk-indus
tri-percetakan

http://blog-indonesia.com/blog-archive

http://www.ceploq.com

http://mfanwarie.webnode.com/

http:// bimba-aiueo.com/

http://www.statistikofset.com/

33
LAMPIRAN

34
35
36

Anda mungkin juga menyukai