Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

MODAL SAHAM DAN LABA DITAHAN

Dususun untuk memenuhi tugas


Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi 2
Dosen pengampu : Alfiana, S.E., M.Si.

DISUSUN OLEH KELOMPOK 8 :


1. Claudius Aprilianus Sot (201611018153126)
2. Riqullazid Mufiddin (201611018153032)
3. Okvan Sadewo (181611018151967)

KELAS A2
PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WIDYAGAMA MALANG
TAHUN 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul Modal Saham dan Laba Ditahan ini tepat pada waktunya. Seperti yang
kita ketahui istilah Modal Saham dan Laba Ditahan dalam perekonomian
sangatlah penting untuk dipahami, istilah tersebut merupakan istilah fundamental
dalam istilah perekonomian. Pemahaman terhadap istilah tersebut sangat
berpengaruh dalam langkah-langkah dan pengambilan kebijakan yang
berhubungan dengan perekonomian. Adapun tujuan dari penulisan dari makalah
ini adalah untuk memenuhi tugas Bu Alfiana, S.E., M.Si. pada mata kuliah
Pengantar Akuntansi 2 selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Modal Saham dan Laba Ditahan bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Bu Alfiana, S.E., M.Si selaku


Dosen Pengampu Mata Kuliah Pengantar Akuntansi 2 yang telah memberikan
tugas ini dan membimbing kami sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian pengetahuannya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah yang
kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bojonegoro, 04 April 2021


Penyusun

Kelompok 8

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1. Latar Belakang..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah.........................................................................................1
1.3. Tujuan Penulisan...........................................................................................2
BAB 2 PEMBAHASAN..........................................................................................3
2.1. Modal Saham dan Laba Ditahan...................................................................3
A. Modal saham................................................................................................3
B. Laba Ditahan................................................................................................4
2.2. Macam-Macam Saham dan Dividen.............................................................5
A. Macam-Macam Saham................................................................................5
B. Macam-Macam Dividen..............................................................................6
2.3. Saham Bernilai Pari.......................................................................................7
2.4. Pencatatan Transaksi Modal Saham dan Laba Ditahan................................7
A. Transaksi Modal Saham...............................................................................7
B. Laporan Laba Ditahan..................................................................................9
BAB 3 PENUTUP.................................................................................................10
3.1. Kesimpulan..................................................................................................10
3.2. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Dewasa ini, perusahaan dituntut untuk dapat mengelola laba dan modal
saham (modal) yang diperoleh secara tepat dan optimal. Karena besar kecilnya
laba dan modal saham (modal) yang diperoleh perusahaan akan menentukan
keberlangsungan perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Bagi perusahaan
berbentuk Perseroan Terbatas (PT), laba yang diperoleh akan dialokasikan pada
dua komponen, yaitu dividen dan laba ditahan. Untuk modal saham (modal) akan
dialokasikan pada pendanaan perusahaan.
Laba yang dialokasikan pada laba ditahan akan digunakan oleh perusahaan
untuk investasi kembali (reinvestasi) pada aset yang menguntungkan, misalnya
untuk investasi yang menguntungkan. Sedangkan laba yang dialokasikan pada
dividen akan dibagikan kepada investor dapat dalam bentuk dividen tunai maupun
dividen saham. Modal saham (modal) yang dialokasikan pada pendanaan
perusahaan akan digunakan sebagai biaya produksi, pengembangan perusahaan,
dan pembayaran hutang.
Kebijakan dividen sangat penting karena mempengaruhi kesempatan
investasi perusahaan, harga saham, struktur finansial, arus pendanaan dan posisi
likuiditas. Dengan kata lain, kebijakan dividen menyediakan informasi mengenai
performa (performance) perusahaan. Oleh karena itu, masing-masing perusahaan
menetapkan kebijakan dividen yang berbeda-beda. Perusahaan harus dapat
mempertimbangkan antara besarnya laba yang akan ditahan untuk
mengembangkan perusahaan dan besarnya dividen untuk kesejahteraan pemegang
saham.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa itu modal saham, dan laba ditahan?
2. Ada berapa jenis saham dan dividen?
3. Apa itu saham bernilai pari?
4. Sebutkan contoh transaksi modal saham, dan laba ditahan!

1
1.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui apa itu modal saham, dan laba ditahan,
2. Untuk memahami keuntungan dan resiko penanaman modal saham
pada perusahaan,
3. Untuk mengetahui jenis-jenis saham dan dividen,
4. Untuk mengetahui apa itu saham bernilai pari,
5. Untuk memahami metode perhitungan dan pencatatan transaksi modal
saham dan laba ditahan.

2
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Modal Saham dan Laba Ditahan


A. Modal saham
Modal saham, merupakan jenis modal yang hanya terdapat pada PT
(Perseroan Terbatas) yang diperoleh dengan cara membeli atau melakukan
penanaman modal atas saham yang diterbitkan oleh pihak perusahaan, perusahaan
biasanya menerbitkan saham pada masyarakat umum dan pada badan usaha lain.
Tingkat kepemilikan pemegang saham pada perusahaan tergantung kepada besar
kecilnya bagian saham yang dikuasai atau ditanamkan.
Pada dasarnya setiap investasi dalam instrumen keuangan selalu memiliki
resiko dan keuntungan, tetapi banyak orang berpendapat bahwa keuntungan yang
didapat dari investasi saham lebih besar dibanding resiko yang didapat oleh
investor. Adapun beberapa keuntungan yang diterima adalah:
1. Keuntungan saham pertama adalah dividen merupakan pembagian laba yang
akan diberikan perusahaan kepada para pemegang saham. Dividen itu sendiri
berasal dari keuntungan yang diperoleh oleh perusahaan.
2. Keuntungan saham kedua adalah capital gain, yaitu keuntungan yang diberikan
oleh perusahaan kepada pemegang saham dari hasil selisih harga beli dan harga
jual saham.
Jadi, harga jual harus lebih tinggi ketimbang harga beli. Nah, capital gain itu
umumnya terbentuk karena adanya aktivitas perdagangan di bursa efek.
3. Keuntungan saham ketiga adalah punya hak dalam mengikuti Rapat Umum
Pemegang Saham  (RUPS). Dalam RUPS, kita bisa mengetahui pemaparan
tentang rencana perusahaan ke depan, pembagian dividen, dan informasi
mengenai laporan tahunan atau laporan keuangan perusahaan.
4. Keuntungan yang ke empat adalah, aman dan transparansi. Investasi saham
termasuk usaha bisnis yang aman dan sangat transparan. Sebab semua aktivitas
jual dan belinya dilakukan dalam satu ruang lingkup saja, yaitu bursa efek. Ini
menjadi keuntungan saham yang perlu dipertimbangkan.

3
Dengan kata lain, semua transaksi yang terjadi di sana sudah terjamin keamanan
dan transparasinya. Jadi, sebagai investor, kamu gak perlu khawatir kehilangan
modal karena investasi saham sangatlah aman.
Selain keuntungan, ada juga resiko yang akan diterima oleh investor saat
melakukan investasi dalam saham yaitu:
1. Risiko pertama yang mungkin kamu alami dari investasi saham itu adalah
kebalikan dari capital gain yaitu capital loss. Ini terjadi ketika harga jual lebih
rendah dibanding harga beli.
2. Selain capital loss, suspend merupakan salah satu risiko dari investasi saham.
Jadi, maksudnya di sini adalah saham terkena suspend atau diberhentikan
perdagangannya oleh oleh bursa efek. Dengan begitu, berarti para investor tidak
bisa menjual sahamnya hingga suspend-nya dicabut. Jangka waktunya pun
bervariasi. Pada umumnya suspend berlangsung dalam waktu singkat yaitu satu
hari perdagangan. Namun, kadang ada juga suspend  yang berlangsung selama
beberapa hari.
B. Laba Ditahan
Laba ditahan adalah istilah untuk laba yang tidak dibagi. Atau dengan kata
lain, pengertian laba ditahan adalah keseluruhan atau sebagian laba perusahaan
pada periode tertentu yang tidak dibagi kepada pemegang saham sebagai dividen
mereka. Laba yang ditahan ini diakumulasikan dan dilaporkan pada ekuitas
pemilik dalam neraca keuangan.
Tujuan laba ditahan adalah untuk melakukan reinvestasi dalam bisnis
perusahaan atau juga bisa untuk melunasi hutang yang ada. Selain tujuan laba
ditahan juga memilik manfaat yaitu:
1. Untuk Membiayai Operasional Perusahaan
Dalam menjalankan operasionalnya, sebuah perusahaan harus memiliki dana yang
cukup termasuk dana dalam kas besar dan kas kecil. Laba ditahan juga berguna
untuk membiayai operasional perusahaan dengan tujuan agar perusahaan bisa
tetap beroperasi dengan harapan bisa terus berkembang lebih besar. Hal ini
biasanya diambil sebagai keputusan apabila laba yang diperoleh perusahaan
jumlahnya kecil jadi akan jauh lebih baik jika digunakan untuk membiayai

4
operasional daripada dibagikan kepada pemegang saham.Tetapi tentu saja
keputusan ini harus mendapat persetujuan dari para pemegang saham.
2. Sebagai Modal Cadangan
Manfaat lainnya yaitu sebagai cadangan modal apabila suatu saat perusahaan
mengalami kendala finansial. Dengan adanya dana dari laba tersebut bisa menjadi
tambahan dana agar perusahaan terus bisa berjalan dengan baik tanpa perlu
meminjam uang dari pihak lain misalnya bank.
3. Untuk Perkembangan atau Investasi Perusahaan
Di Masa Depan Perusahaan tentu saja tidak boleh berjalan statis atau menurun
tapi harus terus menanjak dan berinovasi agar terus bisa eksis dan berkembang.
Laba ini bisa digunakan dalam pengembangan usaha atau investasi perusahaan,
termasuk investasi di bisnis lain.

2.2. Macam-Macam Saham dan Dividen


A. Macam-Macam Saham
1. Jenis Saham Berdasarkan Kepemilikan
 Saham biasa (common stock), adalah jenis saham dengan hak klaim yang
didasarkan pada laba atau rugi yang diperoleh perusahaan atau emiten.
Jenis saham ini merupakan jenis yang umum diperdagangkan, baik buat
ritel maupun korporat. Keuntungan memiliki saham biasa berupa.
 Saham preferen (preferred stock), adalah jenis saham yang mendapat
bagian hasil tetap dan mendapat prioritas utama dari hasil penjualan aset
kalau perusahaan bangkrut. Karena cirinya tersebut, saham preferen
disamakan sebagai hasil penggabungan antara obligasi dan saham biasa.
2. Jenis Saham Berdasarkan Cara Pengalihannya
 Saham atas unjuk (bearer stock), adalah saham yang nama pemiliknya
tidak ditulis supaya gampang dipindah tangankan dari satu investor ke
investor lainnya. Dari segi hukum, siapa aja yang memegang saham ini
diakui sebagai pemilik dan punya hak hadir dalam Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS).

5
 Saham atas nama (registered stock), adalah jenis saham yang nama
pemiliknya tertulis secara jelas dan peralihannya harus lewat prosedur
tertentu.
3. Jenis Saham Berdasarkan Kinerja Perdagangan
 Blue chip stock, adalah jenis saham biasa dengan kapitalisasi pasar ≥ Rp
10 triliun. Umumnya saham blue chip menjadi penggerak dalam indeks
industri sejenis, bahkan indeks keseluruhan. Emiten yang sahamnya
tergolong sebagai blue chip biasanya punya pendapatan yang stabil dan
selalu dalam membagi-bagikan dividen.
 Income stock, adalah jenis saham dengan pembayaran dividen lebih tinggi
dibandingkan rata-rata dividen yang dibayarkan tahun sebelumnya. Nilai
dividen yang diberikan bisa tinggi karena kemampuan perusahaan atau
emiten dalam menghasilkan laba lebih tinggi dibandingkan periode
sebelumnya secara teratur.
 Growth stock, adalah jenis saham dengan pertumbuhan pendapatan yang
tinggi dalam lingkup sektor atau industri sejenis.
 Speculative stock, adalah jenis saham yang mana perusahaan atau emiten
meraih penghasilan yang tidak stabil dari tahun ke tahun, tetapi berpeluang
memperoleh lebih tinggi di masa mendatang walaupun gak pasti.
 Counter cyclical stock, adalah jenis saham yang gak terlalu terdampak
keadaan ekonomi makro ataupun bisnis secara umum. Ketika kondisi
ekonomi makro sedang tidak baik, harga saham ini masih tetap tinggi,
apalagi kalau emiten masih mampu membagi-bagikan dividen yang besar.
B. Macam-Macam Dividen
 Dividen Tunai, dividen yang dibayarkan dalam bentuk tunai atau kas dan
pembayarannya dilakukan setahun sekali.
 Dividen Saham, dalam keadaan tertentu suatu perseroan mungkin
membayar dividen dengan sahamnya sendiri, sebagai pengganti dividen
tunai atau penambah atas dividen tunai. Pada saat pembagian dividen
diumumkan oleh perusahaan perlu dibuat pencatatan untuk mengakui
timbulnya utang dividen kepada para pemegang saham.

6
 Dividen Utang, adalah jenis dividen yang muncul ketika laba yang tidak
dibagikan memiliki cukup saldo untuk pembagian dividen, namun saldo
kas tidak mencukupi. Pada kondisi ini, pihak perusahaan akan
menerbitkan dividen utang yang akan dibayarkan pada saat saldo sudah
mencukupi.
 Dividen Likuidasi, adalah jenis dividen yang sebagian dari total
pembagian tersebut merupakan pembagian modal. Penting sekali disini
untuk para pemegang saham dapat mengetahui mana yang merupakan
pembagian laba dan mana yang merupakan pembagian modal. Dengan
begitu, para pemegang saham dimungkinkan untuk dapat menurunkan
nilai investasi

2.3. Saham Bernilai Pari


Akte pendirian biasanya menyebutkan nilai tertentu untuk tiap lembar
saham yang disebut nilai pari saham. Pada waktu pertama kali diperkenalkan
kepada masyarakat, biasanya harga jual saham sama dengan nilai parinya. Tetapi
bila telah berjalan beberapa tahun maka harga saham di pasaran mungkin lebih
tinggi atau lebih rendah nilai parinya. Nilai pari sangat penting artinya dalam
rangka melakukan pencatatan akuntansi atas saham.
Kadang-kadang akte pendirian tidak menyebutkan nilai tertentu bagi
saham yang dikeluarkannya karena dianggap bisa membinggungkan para calon
penanam modal. Ditinjau dari segi akuntansi,nilai yang ditetapkan dewan
komisaris ini sama saja dengan nilai pari.
Bila saham dijual denagn harga lebih tinggi dari nilai parinya,maka selisih
kelebihan harga jual diatas nilai pari disebut Agio, sedang bila dijual dengan harga
lebih rendah dari nilai pari,maka selisih kekurangan harga jual dibawah nilai pari
disebut Disagio.

2.4. Pencatatan Transaksi Modal Saham dan Laba Ditahan


A. Transaksi Modal Saham
 Pencatatan Transaksi Saham Biasa dan Prioritas/Preferen : Tuan Yon
membeli 50 blok saham dengan harga Rp 25.000 per blok. Tiap blok

7
terdiri dari 1 lembar saham prioritas dan 3 lembar saham biasa.
Diminta: Buatlah perhitungan pembelian saham prioritas dan saham
biasa tesebut dan jurnalnya!.
Penyelesaiannya: Total harga bayar = 50 x Rp.25.000 = Rp.1.250.000
Misal harga pasar saham prioritas Rp.12.500 per lembar dan harga pasar
saham biasa Rp.4.500 per lembar.
Nilai saham prioritas = 50 x 12.500          Rp.    625.000
Nilai saham biasa = 50 x 3 x 4.500      Rp.    675.000
                                                                    Rp.1.300.000

Harga pokok saham prioritas = (Rp 625.000/Rp 1.300.000) x


Rp.1.250.000
= Rp 600.960
Harga pokok saham biasa = (Rp 675.000/Rp 1.300.000) x
Rp.1.250.000
= Rp 649.040
Jurnal
Penanaman modal dalam saham prioritas    Rp.600.960   
Penanaman modal dalam saham biasa         Rp.649.040   
         Kas                                                                           Rp.1.250.000
 Pencatatan Transaksi Dividen : Sebuah perusahaan memiliki
20.000.000 lembar saham mencetak keuntungan bersih sebesar Rp.
1.600.000.000. Kebijakan pembagian dividen perusahaam (DPR) adalah
40% dari laba bersih dibagikan sebagai dividen.
Jadi perhitungan dividen perusahaan adalah sebagai berikut:
 Dividen = Laba bersih x DPR = Rp. 1.600.000.000 x 40% =  Rp.
640.000.000
 Dividen per saham = Dividen / saham beredar = Rp. 640.000.000
/ 20.000.000 = Rp. 32 per lembar saham

8
B. Laporan Laba Ditahan
Contoh soal pembuatan laporan laba ditahan. PT Manajemen ABC
melaporkan hasil-hasil berikut ini untuk periode yang berakhir pada tanggal 31
Maret 2020. Sebagai berikut:
Laba ditahan, 1 April 2017 = Rp 3.000.000.000
Laba bersih = Rp 250.000.000
Dividen tunai yang diumumkan = Rp 50.000.000
Dividen saham yang diumumkan = Rp 100.000.000
Jawaban:
Dari data-data tersebut maka dapat dibuat Laporan Laba Ditahan sebagai berikut:

PT Manajemen ABC
Laporan Laba Ditahan
Periode berakhir 31 Maret 2020

Laba ditahan 1 April 2019 Rp.3.000.000.000


Laba Bersih Rp.250.000.000
Dikurangi dividen yang diumumkan Rp.150.000.000
Kenaikan laba ditahan Rp.100.000.000
Laba ditahan 31 Maret 2020 Rp.3.100.000.000

9
BAB 3

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Setelah menyusun makalah ini, kami dapat menarik beberapa kesimpulan,
yaitu sebagai berikut. Modal saham adalah bentuk modal yang diberikan oleh
investor kepada perusahaan dengan membeli saham, atau melakukan investasi
pada saham perusahaan. Keuntungan saham disebut-sebut lebih menarik
ketimbang keuntungan investasi lainnya. Investasi saham kini banyak dilirik
orang karena dapat menambah isi pundi-pundi kekayaan dalam jumlah cukup
besar walaupun besar juga risikonya. Keuntungan yang diperoleh investor
diantaranya yaitu: dividen, capital gain, hak di rapat umum pemegang saham
(RUPS), aman, dan transparan. Selain itu ada juga resiko yang harus diterima
sorang investor saat melakukakan investasi yaitu: capital loss, dan suspend.
Laba ditahan adalah bagian dari laba bersih perusahaan yang dengan
sengaja tidak dibagikan kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen guna
membiayai berbagai kepentingan perusahaan baik dalam jangka panjang maupun
jangka pendek. Dengan demikian, laba ditahan merupakan sisa laba bersih
perusahaan yang telah dikurangi dengan dividen. Laba ditahan memiliki manfaat
pada perusahaan yaitu: untuk membiayai operasional perusahaan, sebagai modal
cadangan, dan untuk perkembangan atau investasi perusahaan.
Saham diklasifikasikan menjadi beberapa jenis berdasarkan kepemilikan,
cara pengalihan dan kinerja perdagangan yaitu:
1. Saham berdasarkan kepemilikan: saham biasa, dan saham preferen.
2. Saham berdasarkan cara pengalihan: saham atas nama (registered stock),
Saham atas unjuk (bearer stock).
3. Saham berdasarkan kinerja perdagangan: blue chip stock, income stock, growth
stock, Counter cyclical stock, speculative stock.
Deviden diklasifikasikan menjadi beberapa jenis yaitu : dividen tunai, dividen
saham, dividen utang, dividen likuidasi.

10
3.2. Saran
Bagi pemakalah selanjutnya disarankan untuk lebih banyak menggunakan
referensi buku ataupun jurnal-jurnal tentang konsep dan pencatatan dari modal
saham dan laba ditahan.

11
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved from https://ukirama.com/en/blogs/pengertian-laba-ditahan-dan-


faktor-yang-mempengaruhinya
(n.d.). Retrieved from https://www.harmony.co.id/blog/laba-ditahan-pengertian-
manfaat-dan-cara-menghitungnya
(n.d.). Retrieved from https://www.gurupendidikan.co.id/badan-usaha-
perseorangan/
(n.d.). Retrieved from https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/badan-
usaha/perusahaan-persekutuan
(n.d.). Retrieved from https://www.maxmanroe.com/vid/bisnis/pengertian-pt.html
(n.d.). Retrieved from https://lifepal.co.id/media/jenis-saham-di-pasaran-untuk-
investor-pemula/

12

Anda mungkin juga menyukai