Disusun oleh:
Kelompok 1
M. OKA MAULANA (1880603273)
MUHAMMAD PANJI SURAHMAT (1880603276)
NEKA (1646300177)
NURJANAH (1656300187)
Dosen Pengampuh :
RACHMANIA, SE., Msi
S1 Perbankan Syariah
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
2019
DAFTAR ISI
JUDUL.....................................................................................................................I
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. LATAR BELAKANG............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................2
C. TUJUAN PEMBAHASAN...................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan Industri Perbankan nasional saat ini tumbuh begitu pesat hal ini
tentu telah memicu persaingan bisnis perbankan di Indonesia. Untuk menghadapi
persaingan yang kompetitif ini, perbankan di Indonesia membangunsumber daya
manusia yang berkualitas.
Salah satu aspek di bidang Keuangan dan perbankan adalah Akuntansi yang
merupakan sumber informasi bagi pihak Stockholder yang memiliki kedudukan yang
strategi dalam bidang usaha. Untuk dapat melaksanakan sistim akuntansi yang baik
dan benar, tentu diperlukan buku panduan atau rujukan yang dapat dijadikan sebagai
pedoman.
3
bank harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan benar bagi pengguna jasa
bank atau pemakai. Untuk menghasilkan laporan keunagan yang benar, tentu tidak
lepas dari proses akuntansi secara keseluruhan
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu akutansi perbankan?
2. Apa kegunaan laporan keuangan?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui kegunaan laporan keuangan bahwa laporan keuangan
sangat pening untuk sebuah perusahaan atau bank.
2. Supaya bias menganalisa apakah mengalami keuntungan ataupun kerugian.
BAB II
PEMBAHASAN
5
oleh karena itu laporan keuangan bank harus memenuhi syarat mutu dan kualitatif
akuntansi perbankan.Sehingga tidak ada keraguan dalam menggunakanya dan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan akuntansi bagi manajemen bank.
d. Igasi
Aktiva yang paling sensitif yaitu kredit yang diberikan disajikan secara
terpisah menurut terkait dan tidak terkait dengan bank.Tujuannya untuk
pengawasan kinerja bank.Pemisahan tersebut menunjukkan bahwa bank
harus lebih transparan.Artinya deteksi dini adanya bank yang memberi kredit
untuk anak perusahaannya sendiri. Atau untuk perusahaan lain yang satu
kelompok dengan bank, atau untuk pihak lain yang terafiliasi. Bank harus
menunjukkan secara transparan kemungkinan pelanggaran BMPK.
e. Kredit
Aktiva yang paling sensitif yaitu kredit yang diberikan disajikan secara
terpisah menurut terkait dan tidak terkait dengan bank.Tujuannya untuk
pengawasan kinerja bank.Pemisahan tersebut menunjukkan bahwa bank
harus lebih transparan.Artinya deteksi dini adanya bank yang memberi kredit
untuk anak perusahaannya sendiri. Atau untuk perusahaan lain yang satu
7
kelompok dengan bank, atau untuk pihak lain yang terafiliasi. Bank harus
menunjukkan secara transparan kemungkinan pelanggaran BMPK.
f. Pos Deposito
Pos deposito berjangka disajikan dengan memisahkan antara deposito
untuk pihak-pihak terkait dengan bank dan pihak lainnya. Pemisahan ini
bertujuan untuk mendeteksi apakah terjadi penghimpunan dana yang berasal
dari kelompok perusahaan sendiri, Deposito yang besar menunjukkan
kepercayaan masyarakat yang tinggi, akan tetapi bila berasal dari kelompok
perusahaan itu sendiri akan mengandung bahaya, bila suatu saat dana
tersebut ditarik. Khusus untuk sertifikat deposito disajikan berdasarkan jenis
valuta. Begitu juga pada rekening surat berharga yang diterbitkan dari
pinjaman diterima, disajikan secara terpisah menurut jenis valutanya.
Contoh transaksi dua valuta asing yang berbeda (cross currency transactions) sebagai
berikut :
9
Valuta BN-Beli BN-Jual DU-Beli DU-Jual IBT-Beli IBT-Jual Booking
USD 8.000 8.500 7.800 8.300 8.000 8.100 8.300
SGD 2.300 2.800 2.000 2.500 2.100 2.200 2.600
Sedangkan booking rate hari tersebut yang berlaku di BI, sesuai dengan kurs Reuters
terakhir adalah :
A. Apabila Bank X membeli BN/UKA sebesar USD 100 dari nasabah, maka jurnal
atas transaksi tersebut adalah :
Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan dari BI (booking rate BI)
dilakukan revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tersebut sebagai berikut :
Saldo
Saldo
RPV Saldo RPV BN
RPV Pensesuaian
Valuta BN USD-IDR
BN (Adjusmen)
USD- Setelah revaluasi
USD-IDR
USD
USD 100 830.000 840.000 10.000 (D)
(100 x 8.400)
Dari transaski tsb terlihat bahwa kurs yang digunakan Bank X pada saat
transaksi (8.300) lebih rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan
penyesuaian yang melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan.Atas
penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi
ssebagai berikut :
B. Apabila Bank X menjual BN sebesar USD 100 kepada nasabah, maka jurnal atas
transaksi tersebut adalah Sebagai berikut :
Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (BN BI) dilakukan
revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tersebut sebagai berikut :
Saldo
Saldo
RPV Saldo RPV BN
RPV Pensesuaian
Valuta BN USD-IDR
BN (Adjusmen)
USD- Setelah revaluasi
USD-IDR
USD
USD 100 830.000 840.000 10.000 (D)
(100 x 8.400)
Dari transaski tsb terlihat bahwa kurs yang digunakan Bank X pada saat
transaksi (8.300) lebih rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan
11
penyesuaian yang melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan.Atas
penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi
sebagai berikut :
C. Apabila ada nasabah Bank X yang menyetor ke rekening giro USD-nya dengan
mata uang rupiah sebesar Rp.1.000.000.000,-, maka dalam hal ini Bank X
berperan sbg penjual USD (USD-Jual), sehingga jurnalnya adalah Sebagai
Berikut :
Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (BN BI)
dilakukan revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tersebut sebagai berikut :
Saldo
Saldo RPV BN
RPV Saldo RPV USD-IDR Pensesuaian
Valuta BN BN Setelah (Adjusmen)
USD- USD-IDR
revaluasi
USD
USD 120.482 1.000.000.000 1.012.048.800 12.048.800 (K)
(120.482 x
8.400)
Dari transaski tsb terlihat bahwa kurs yang digunakan Bank X pada saat
transaksi (8.300) lebih rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan
penyesuaian yang melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan.Atas
penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi
sebagai berikut :
Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (Booking rate
BI) dilakukan revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tersebut sebagai :
Saldo
Saldo RPV BN
RPV Saldo RPV USD-IDR Pensesuaian
Valuta BN BN Setelah (Adjusmen)
USD- USD-IDR
revaluasi
USD
USD 120.482 1.000.000.000 1.012.048.800 76.922.000 (D)
(120.482 x
8.400)
13
Dari transaski tsb terlihat bahwa kurs yang digunakan Bank X pada saat
transaksi (7.800) lebih rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan
penyesuaian yang melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan.Atas
penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi
sebagai berikut :
E. Apabila ada nasabah Bank X yang menyetor SGD 1000 ke rekening giro, maka
dalam hal ini Bank X berperan sebagai pihak yang membeli SGD-BN (SGD-BN
Beli) dan menjual USD DU (USD DU-Jual), sehingga jurnalnya adalah sebagai
berikut :
Debit Kas SGD SGD 1.000
Kredit RPV-BN SGD-SGD SGD 1.000
Debit RPV-DU USD-USD USD 277,10
Kredit Rekening giro USD USD 277,10
(SGD BN-beli/ USD DU-Jual x
nasabah
1000)
Debit RPV-BN SGD-IDR Rp. 2.300.000 (SGD 1000 x BN-
beli =
Kredit RPV-DU USD-IDR
1.000 x 2.300
Rp. 2.300.000 (USD 277,10 x DU-
Jual 277,10 x 8.300)
Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (Booking rate
BI) dilakukan revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tersebut sebagai
berikut :
Saldo
Saldo RPV BN
RPV Saldo RPV SGD-IDR Pensesuaian
Valuta BN BN Setelah (Adjusmen)
SGD- SGD-IDR
revaluasi
SGD
SGD 1.000 2.300.000 2.500.000 200.000 (D)
(1.000 x 2.500)
Saldo
Saldo RPV BN
RPV Saldo RPV SGD-IDR Pensesuaian
Valuta BN BN Setelah (Adjusmen)
SGD- SGD-IDR
revaluasi
SGD
USD 277,10 2.300.000 2.327.640 27.640 (K)
(277,10 x 8.400)
15
Dari transaski tsb terlihat bahwa kurs yang digunakan Bank X pada saat
transaksi penjualan USD (8.300) dan pembelian SGD (2.300) lebih rendah dari kurs
laporan BI (USD = 8.400 dan SGD = 2.500), sehingga harus dilakukan penyesuaian
yang melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan. Atas penyesuaian
tersebut dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi sebagai
berikut :
Jadi dengan demikian setiap transaksi yang melibatkan mata uang asing
(devisa umum atau bank notes) akan dicatat dalam mata uang. Pada akhir hari
dilakukan konversi mata uang asing (RPV) ke dalam mata uang rupiah berdasarkan
kurs laporan (booking rate) yang dikeluarkan Bank Indonesia.Tujuan dilakukan
konversi ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs laporan BI adalah untuk bahan
laporan ke BI (LBU), laporan keuangan publikasi.
17
Sistem ini sangat berguna dalam memantau ketersediannya valuta asing dalam
perdangan kegiatan ekspor dan impor.
2. Pembayaran Internasional
Apabila pemerintah memiliki utang dari negara lain, maka guna
melakukan pembayaran cicilan utang serta bunganya harus dilakukan
dengan menggunakan valuta asing. Oleh sebab itu, valuta asing dapat
digunakan sebagai alat untuk pembayaran dengan negara lain.
Apabila dilihat dari segi bentuknya, jenis-jenis valuta asing yang biasanya di
jual belikan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain :
2. Saldo Kredit
Saldo Kredit yang ada pada bank-bank devisa pada suatu negara di luar
negeri.
3. Surat-surat Wesel Luar Negeri
Adanya surat-surat wesel luar negeri ini dapat untuk diketahui dengan
cara seperti : terdapat seorang eksportir Indonesia yang menarik wesel atas
Importir (dari negara lain).
19
Berasal dari penduduk suatu negara dalam bentuk yang berbeda-beda
dengan tingkat likuiditas yang terbilang tinggi.
4. Pialang
Merupakan orang yang berperan sebagai perantara guna mempertemukan
penawaran dengan permintaan terhadap suatu mata uang tertentu. Pialang
mempunyai akses langsung dengan dealer serta bank di seluruh dunia, meskipun
ia tidak bertemu langsung.
5. Bank Sentral
Bank Sentral memiliki peran sebagai pengawas dan pengendali disetiap
melakukan transaksi jual beli valuta asing.Bank sentral juga berperan sebagai
suatu badan yang menstabilkan nilai tukar mata uang dari negara yang
bersangkutan atau yang dikenal dengan istilah kegiatan intervensi.
6. Pemerintah
Adapun tujuan pemerintah dalam kegiatan transaksi valuta asing adalah:
guna membayar hutang luar negeri dan sebagai penerima pendapatan dari luar
negeri yang kemudian ditukarkan ke mata uang lokal.
Valuta asing atau valas merupakan pertukaran atau konversi mata uang suatu
negara dengan negara lain. Contohnya, seseorang dapat menukar dolar AS dengan
euro. Atau juga rupiah dengan dolar AS. Namun untuk mata uang yang akan ditukar
akan memiliki rate tersendiri, misalnya 1 dolar AS akan sama dengan Rp. 14.000,
maka seseorang dapat menukar uang dolat AS dengan konversi rate yang sudah
ditetapkan.
Transaksi valuta asing dapat terjadi di pasar valuta asing, juga dikenal sebagai
Pasar Valas. Pasar valas merupakan tempat pertukaran berbagai macam mata uang
yang berbeda, tentunya rate/ harga valuta asing berdasarkan kurs. Kurs merupakan
harga mata uang yang akan di tukar dengan mata uang lainnya yang berlaku di suatu
negara.
Sistem kurs bebas artinya pembuatan kurs tersendiri dari suatu permintaan
dan penawan dari mata uang asing. Sehingga pemerintah tidak ikut campur dalam
menentukan kurs mata uang yang kan ditukar.Misalnya Anda akan belaja di sebuah
marketplace terbesar didunia. Marketplace tersebut hanya menerima mata uang dolar,
kita yang menggunakan mata uang rupiah harus menukarnya terlebih dahulu dengan
dolar melalui website marketplace tersebut. Penetapan Kurs yang ada di marketplace
tersebut tidak ada ikut campur dari pemerintah negara tempat tinggal Anda. Sehingga
kurs yang ada di marketplace itu disebut dengan kurs bebas. Kurs dalam marketplace
juga bisa berubah sewaktu-waktu karena beberapa faktor yang mempengaruhinya.
21
2. Sistem Kurs Tetap
Sistem kurs tetap ini ada campur tangan dari pemerintah di negara tempat
tinggal Anda. Sistem kurs ini juga ditetapkan oleh bank sentral yang secara aktif
terlibat dalam transaksi valas.
Dengan ditetapkan oleh pemerintah maka ketika kita ingin menukar uang di
bank satu dengan bank yang lainnya, maka kursnya sama. Kemudian pihak bank juga
tidak bisa mengubah kurs sendiri sebab ada keterkaitan dengan pemerintah. Jika
pihak bank menyimpang dan tidak memenuhi standar maka akan di berikan sanksi.
Untuk sistem yang ketiga ini, pemerintah atau pihak bank mempunyai
kekuasaan dalam menentukan nilai alokasi pemakaian valuta asing yang tersedia.
Sehingga pasar valas akan tetap stabil dan tidak akan terjadi banyak inflasi. Sistem ini
sangat berguna dalam memantau ketersediannya valuta asing dalam perdangan
kegiatan ekspor dan impor.
Valuta asing sangat penting dalam perdanganan internasional seperti ekspor dan
impor. Valuta digunakan sebagai alat dalam melakukan tukar menukar barang atau
jasa dengan negara lain. Misalnya indonesia ingin mengimpor beras dari tiongkok,
maka orang tiongkok tidak mau kita bayar dengan rupiah, mereka pasti mau di bayar
dengan dolar. Dengan demikian valasberperan dalam transaksi tersebut. Kemudian
apabila pemerintah mempunyai utang dengan negara lain maka, cicilan dan bunganya
di bayar menggunakan valuta asing.
23
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Bank adalah suatu badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk
menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan.
Beberapa pakar perbankan seperti Prof. G. M. Verrin Stuart dalam bukunya Bank
politik mengatakan bahwa bank merupakan suatu badan yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan pribadi, baik dengan alat-alat pembayarannya sediri atau
dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan
memperedarkan alat-alat penukar berupa uang giral.
Pada dasarnya kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal
dan kewajiban terhadap pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal adalah
kewajiban kepada kreditur atau pemberi dana atau deposan. Sedangkan kewajiban
kepada pihak internal adalah kewajiban kepada pemilik modal. Dengan demikian
maka persamaan yang dapat dikemukakan adalah : aktiva = Hutang + Modal.
Tujuan pokok akuntansi tidak lain adalah tujuan umum laporan keuangan
yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para
pemakainya. Untuk dapat menyampaikan informasi tersebut harus menggunakan alat
atau media berupa laporan keuangan.