Anda di halaman 1dari 24

Makalah Akuntansi Perbankan

Disusun oleh:
Kelompok 1
M. OKA MAULANA (1880603273)
MUHAMMAD PANJI SURAHMAT (1880603276)
NEKA (1646300177)
NURJANAH (1656300187)

Dosen Pengampuh :
RACHMANIA, SE., Msi

S1 Perbankan Syariah
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang
2019
DAFTAR ISI

JUDUL.....................................................................................................................I

DAFTAR ISI ...........................................................................................................II

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. LATAR BELAKANG............................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH.......................................................................2
C. TUJUAN PEMBAHASAN...................................................................2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

1.1 AKUNTANSI PERBANKAN ..............................................................3

1.2 LAPORAN KEUANGAN BANK.........................................................4

1.3 PENGERTIAN VALUTA ASING (VALAS).........................................15

BAB III PENUTUP................................................................................................23


A. KESIMPULAN......................................................................................23
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Perkembangan Industri Perbankan nasional saat ini tumbuh begitu pesat hal ini
tentu telah memicu persaingan bisnis perbankan di Indonesia. Untuk menghadapi
persaingan yang kompetitif ini, perbankan di Indonesia membangunsumber daya
manusia yang berkualitas.

Salah satu aspek di bidang Keuangan dan perbankan adalah Akuntansi yang
merupakan sumber informasi bagi pihak Stockholder yang memiliki kedudukan yang
strategi dalam bidang usaha. Untuk dapat melaksanakan sistim akuntansi yang baik
dan benar, tentu diperlukan buku panduan atau rujukan yang dapat dijadikan sebagai
pedoman.

Disadari sepenuhnya bahwa Industri Perbankan mempunyai peranan strategis


dalam pengembangan perekonomian nasional suatu Negara. Kelancaran serta
stabilitas transaksi permintaan dan penawaran, kelancaran mengalirnya modal
investasi dan modal kerja pada dunia usaha, peredaran uang dalam kehidupan
masyarakat, kepercayaan dunia usaha,sangat dipengaruhi oleh kinerja bank yang
beroperasi serta kebijaksanaan perbankan yang ditetapkan oleh pemerintah atau
lembaga otoritas.

Pesatnya perkembangan di sector perbankan dapat dilihat dai adanya berbagai


perbankan yang ditawarkan, kompleksitas transaksi yang terjadi didalam dan
besarnya tuntutan masyarakat akan transaksi bank, memicu dunia perbankan untuk
dapat meningkatkan kemampuannya dalam menjaga kepercayaan masyarakat.

Informasi keuangan bagi suatu bank sangat diperlukan dalam pengambilan


keputusan, olehnya itu informasi keungan yang diruangkan dalam laporan keungan

3
bank harus dapat memberikan gambaran yang jelas dan benar bagi pengguna jasa
bank atau pemakai. Untuk menghasilkan laporan keunagan yang benar, tentu tidak
lepas dari proses akuntansi secara keseluruhan

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu akutansi perbankan?
2. Apa kegunaan laporan keuangan?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Untuk mengetahui kegunaan laporan keuangan bahwa laporan keuangan
sangat pening untuk sebuah perusahaan atau bank.
2. Supaya bias menganalisa apakah mengalami keuntungan ataupun kerugian.
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 AKUNTANSI PERBANKAN

A. Dual Currency System


Merupakan sistem pencatatn transaksi valuta asing, dimana pencatatn transaksi-
transaksi langsung dibukukan dalam valuta dasar (base currency) sebagai legel
setempat, dalam hal ini valuta rupiah.Dengan demikian setiap valuta asing dalam
suatu transaksi langsung di buku dalam valuta rupiah sebelum dilakukan
pencatatannya. Di dalam pembukuan tidak akan nampak jurnal dan buku besar dalam
valuta asing, sehingga sebagai alat control atas persediaan dan saldo-saldo baik
tagihan-tagihan maupun kewajiban-kewajiban dalam valuta asing akan
diselenggarakan dalam sub-buku besar valuta asing.

B. Multipel Currency System


Merupakan sistem pencatatan transaksi valuta asing dimana untuk setiap valuta
diselenggarakan pencatatan tersendiri yang meliputi jurnal, buku besar, laporan laba
rugi dan neraca.Dengan demikian, apabila dalam suatu transaksi hanya melibatkan
satu jenis valuta asing saja maka pembukuan yang dilakukan juga hanya dalam valuta
asing yang bersangkutan saja.Dalam hal suatu transaksi melibatkan dua atua lebih
jenis valuta, maka sebagi penghubung digunakan rekening perantara valuta (RPV).
Rekening perantara valuta ini pada akhir suatu periode akuntansi akan ditiadakan dan
selisihnya akan merupakan selisih kurs.

2.2 LAPORAN KEUANGAN BANK

Pengertian Laporan Keuangan Bank adalah laporan keuangan yang disusun


sebagai bentuk pertanggungjawaban manajemen terhadap pihak-pihak yang
berkepentingan dengan kinerja keuangan bank yang dicapai selama periode tertentu.

5
oleh karena itu laporan keuangan bank harus memenuhi syarat mutu dan kualitatif
akuntansi perbankan.Sehingga tidak ada keraguan dalam menggunakanya dan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan akuntansi bagi manajemen bank.

A. Jenis Laporan Keuangan Bank


Bank komersial, baik bank umum maupun Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
diwajibkan memberikan laporan keuangan setiap periode tertentu.Ada 3 jenis laporan
keuangan bank, yaitu:

1. Laporan Keuangan Bulanan


Laporan keuangan bank bulanan adalah laporan keuangan bank secara individu
yang merupakan gabungan antara kantor pusat bank dengan seluruh kantor bank.
Laporan keuangan bulanan disajikan satu periode pada setiap akhir bulan dari Januari
hingga bulan Desember.

2. Laporan Keuangan Triwulanan


Laporan keuangan triwulanan yang disajikan terdiri dari laporan keuangan bank
secara individu dan laporan keuangan bank secara konsolidasi dengan anak
perusahaan.

3. Laporan Keuangan Tahunan


Laporan keuangan bank tahunan adalah laporan keuangan bank tahunan untuk
memberikan informasi berkala mengenai kondisi bank secara menyeluruh, termasuk
perkembangan usaha dan kinerja bank.Seluruh informasi tersebut diharapkan dapat
meningkatkan transparansi kondisi keuangan bank kepada publik dan menjaga
kepercayaan masyarakat terhadap lembaga perbankan.

B. Format Laporan Keuangan Bank


Secara umum format laporan keuangan bank disajikan secara terperinci.Dan
berikut ini penjelasan rincinya.
1. Format Neraca
Komponen-komponen neraca disajikan sebagai berikut:

a. Penempatan pada Bank Indonesia


Dalam format neraca pos-pos yang dianggap sensitif seperti penempatan
pada Bank Indonesia disajikan secara terperinci.Tujuannya untuk
memberikan informasi posisi giro BI dan SBI yang dimiliki bank yang
bersangkutan sebagai sumber likuiditas.
b. Giro
Giro pada bank lain dan penempatan pada bank lain disajikan dalam
mata uang asing dan rupiah secara terpisah.Tujuannya adalah memudahkan
user untuk mendeteksi Net Open Position (NOP).

c. Surat Berharga dan Obl


Penyajian surat berharga dan obligasi, sedangkan surat berharga pada
bank lain dan obligasi pemerintah disajikan menurut durasi WAKTU
kepemilikannya. Ini penting untuk mendeteksi jumlah yang difokuskan
untuk mencari pendapatan dan jumlah yang menjadi sumber likuiditas
melalui perdagangan obligasi.Surat berharga juga disajikan secara terpisah
menurut valuta asing dan rupiah agar mudah dideteksi net open position.

d. Igasi
Aktiva yang paling sensitif yaitu kredit yang diberikan disajikan secara
terpisah menurut terkait dan tidak terkait dengan bank.Tujuannya untuk
pengawasan kinerja bank.Pemisahan tersebut menunjukkan bahwa bank
harus lebih transparan.Artinya deteksi dini adanya bank yang memberi kredit
untuk anak perusahaannya sendiri. Atau untuk perusahaan lain yang satu
kelompok dengan bank, atau untuk pihak lain yang terafiliasi. Bank harus
menunjukkan secara transparan kemungkinan pelanggaran BMPK.

e. Kredit
Aktiva yang paling sensitif yaitu kredit yang diberikan disajikan secara
terpisah menurut terkait dan tidak terkait dengan bank.Tujuannya untuk
pengawasan kinerja bank.Pemisahan tersebut menunjukkan bahwa bank
harus lebih transparan.Artinya deteksi dini adanya bank yang memberi kredit
untuk anak perusahaannya sendiri. Atau untuk perusahaan lain yang satu

7
kelompok dengan bank, atau untuk pihak lain yang terafiliasi. Bank harus
menunjukkan secara transparan kemungkinan pelanggaran BMPK.

f. Pos Deposito
Pos deposito berjangka disajikan dengan memisahkan antara deposito
untuk pihak-pihak terkait dengan bank dan pihak lainnya. Pemisahan ini
bertujuan untuk mendeteksi apakah terjadi penghimpunan dana yang berasal
dari kelompok perusahaan sendiri, Deposito yang besar menunjukkan
kepercayaan masyarakat yang tinggi, akan tetapi bila berasal dari kelompok
perusahaan itu sendiri akan mengandung bahaya, bila suatu saat dana
tersebut ditarik. Khusus untuk sertifikat deposito disajikan berdasarkan jenis
valuta. Begitu juga pada rekening surat berharga yang diterbitkan dari
pinjaman diterima, disajikan secara terpisah menurut jenis valutanya.

g. Penyisihan penghapusan aktiva


Penyajian penyisihan penghapusan aktiva produktif yang terpisah
menurut jenis aktiva produktif.Pemisahan ini bertujuan untuk mendeteksi
kualitas aktiva produktif dari masing-masing jenis aktiva produktif. Alasanya
adalah karena besarnya penyisihan aktiva produktif akan mencerminkan
kualitas aktiva produktif.

2. Format Laporan Laba Rugi


Format laporan laba rugi biasanya menggunakan bentuk multiple step atau
berjenjang. Pendapatan bunga bersih bisa dideteksi setelah memperhitungkan
pendapatan bunga dan biaya bunga. Jumlah pendapatan bunga bersih akan
mengindikasikan tingkat spread yang terjadi di bank yang bersangkutan. Laba bersih
harus menghitung laba kotornya terlebih dahulu, baru kemudian memperhitungkan
laba bersih dengan menghitung pendapatan dan biaya di luar bunga.Dengan
memperhitungkan pendapatan dan beban operasional maka selanjutnya dapat
ditentukan pendapatan operasional bank. Penyajian biaya operasional dan beban
operasional secara berjenjang akan memudahkan user dalam menentukan rasio biaya
operasional terhadap pendapatan operasional. Untuk fee base income terlihat pada
pendapatan non bunga.Seperti penerbitan bank garansi. Semakin besar jasa perbankan
yang diberikan kepada masyrakat, akan semakin besar pendapatan non operasional
atau berupa fee base income.

3. Format Laporan Komitmen dan Kontinjensi


Laporan ini dikenal juga dengan rekening administratif.Laporan ini disajikan
secara terpisah antara komitmen dengan kontinjensi.Bahkan komitmen dan
kontinjensi ini dirinci menurut tagihan dan kewajiban secara urut dengan
memperhatikan kemungkinan pengaruhnya terhadap neraca atau laba (rugi) bank. Hal
ini akan mempermudah deteksi transaksi off balanced dan posisinya. Dalam laporan
keuangan bank juga harus disajikan para pengurus dan pemilik bank tersebut.
Masyarakat penguna laporan ini akan mengetahui para penggurus bank, kemudian
sejauh mana integritas para pengurus dan pemilik bank tersebut. Informasi ini juga
akan memberikan informasi apakah bank tersebut telah go public atau belum.
Tuntutan transparasi laporan keuangan bank, mulai tahun 2001 laporan keuangan
bank harus dilengkapi laporan kualitas aktiva produktif dan informasi lainnya.

4. Sistem Pencatatan Transaksi Keuangan Dalam Valuta Asing


Untuk menjembatani mata uang yang berbeda, maka dipergunakan rekening
perantara, yaitu Rekening Perantara Valuta (RPV).RPV terdiri atas dua jenis yaitu
RPV untuk Bank Notes (BN) dan RPV untuk Devisa Umum (DU). RPV dibuat untuk
setiap valuta asing, misal RPV USD-USD, RPV SGD-SGD, RPV EURO-EURO,
RPV MYR-MYR. RPV yang terkait dengan valuta rupiah : RPV USD-IDR, RPV
SGD-IDR, RPV EURO-IDR, RPV MYR-IDR.

Contoh transaksi dua valuta asing yang berbeda (cross currency transactions) sebagai
berikut :

9
Valuta BN-Beli BN-Jual DU-Beli DU-Jual IBT-Beli IBT-Jual Booking
USD 8.000 8.500 7.800 8.300 8.000 8.100 8.300
SGD 2.300 2.800 2.000 2.500 2.100 2.200 2.600

Sedangkan booking rate hari tersebut yang berlaku di BI, sesuai dengan kurs Reuters
terakhir adalah :

Valuta Booking BN : Bank Note (Uang kertas asing)


USD 8.400 DU : Devisa Umum
SGD 2.500 IBT : Interbranch transaction
Booking : Kurs Laporan

A. Apabila Bank X membeli BN/UKA sebesar USD 100 dari nasabah, maka jurnal
atas transaksi tersebut adalah :

Debit Kas USD USD100


Kredit RPV-BN USD-USD USD 100
Debit RPV-BN USD-USD Rp. 830.000 (USD 100 x Booking
Kredit Kas IDR
Bank X)
Kredit Keuntungan transaksi
Rp. 800.000 (USD 100 x BN-Beli)
BN Rp. 30.000 (booking rate Bank X –
BN Beli) = 100 x (8.300 – 8.000)

Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan dari BI (booking rate BI)
dilakukan revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tersebut sebagai berikut :

Saldo
Saldo
RPV Saldo RPV BN
RPV Pensesuaian
Valuta BN USD-IDR
BN (Adjusmen)
USD- Setelah revaluasi
USD-IDR
USD
USD 100 830.000 840.000 10.000 (D)
(100 x 8.400)
Dari transaski tsb terlihat bahwa kurs yang digunakan Bank X pada saat
transaksi (8.300) lebih rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan
penyesuaian yang melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan.Atas
penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi
ssebagai berikut :

Debit RPV BN USD – IDR Rp. 10.000


Kredit Keuntungan revaluasi posisi BN Rp. 10.000

B. Apabila Bank X menjual BN sebesar USD 100 kepada nasabah, maka jurnal atas
transaksi tersebut adalah Sebagai berikut :

Debit RPV-BN USD-USD USD100


Kredit Kas USD USD 100
Debit Kas IDR Rp. 850.000 (USD 100 x BN-Beli)
Kredit RPV-BN USD-USD Rp. 830.000 (USD 100 x Booking
Kredit Keuntungan transaksi
Bank X)
BN Rp. 20.000 (BN Beli –booking rate
Bank X) = 100 x (8.500 – 8.300)

Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (BN BI) dilakukan
revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tersebut sebagai berikut :

Saldo
Saldo
RPV Saldo RPV BN
RPV Pensesuaian
Valuta BN USD-IDR
BN (Adjusmen)
USD- Setelah revaluasi
USD-IDR
USD
USD 100 830.000 840.000 10.000 (D)
(100 x 8.400)

Dari transaski tsb terlihat bahwa kurs yang digunakan Bank X pada saat
transaksi (8.300) lebih rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan

11
penyesuaian yang melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan.Atas
penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi
sebagai berikut :

Debit Keuntungan revaluasi posisi BN Rp. 10.000


Kredit RPV BN USD – IDR Rp. 10.000

C. Apabila ada nasabah Bank X yang menyetor ke rekening giro USD-nya dengan
mata uang rupiah sebesar Rp.1.000.000.000,-, maka dalam hal ini Bank X
berperan sbg penjual USD (USD-Jual), sehingga jurnalnya adalah Sebagai
Berikut :

Debit Kas IDR Rp. 1.000.000.000


Kredit RPV-BN USD-IDR Rp. 1.000.000.000
Debit RPV-USD USD-IDR USD 120.482
Kredit Rekening giro USD USD 120.482
(1.000.000.000/DU jual = 8.300 =
Nsabah
120.482)

Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (BN BI)
dilakukan revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tersebut sebagai berikut :

Saldo
Saldo RPV BN
RPV Saldo RPV USD-IDR Pensesuaian
Valuta BN BN Setelah (Adjusmen)
USD- USD-IDR
revaluasi
USD
USD 120.482 1.000.000.000 1.012.048.800 12.048.800 (K)
(120.482 x
8.400)
Dari transaski tsb terlihat bahwa kurs yang digunakan Bank X pada saat
transaksi (8.300) lebih rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan
penyesuaian yang melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan.Atas
penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi
sebagai berikut :

Debit Keuntungan revaluasi posisi BN Rp. 12.048.800


Kredit RPV BN USD – IDR Rp. 12.048.800

D. Sedangkan apabila ada nasabah Bank X menarik uang sebesar


Rp.1.000.000.000,-, maka dalam hal ini Bank x berperan sebagai pembeli USD
(USD-Jual), sehingga juralnya adalah sebagai berikut :

Debit Rek Giro USD USD128.205 (1.000.000/DU Beli =


Kredit USD 128.205 (1.000.000.000/7.800))
nasabah
RPV-BN USD-USD
Debit Kas IDR Rp. 1.000.000.000
Kredit RPV-BN USD-USD Rp. 1.000.000.000

Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (Booking rate
BI) dilakukan revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tersebut sebagai :

Saldo
Saldo RPV BN
RPV Saldo RPV USD-IDR Pensesuaian
Valuta BN BN Setelah (Adjusmen)
USD- USD-IDR
revaluasi
USD
USD 120.482 1.000.000.000 1.012.048.800 76.922.000 (D)
(120.482 x
8.400)

13
Dari transaski tsb terlihat bahwa kurs yang digunakan Bank X pada saat
transaksi (7.800) lebih rendah dari kurs laporan BI (8.400), sehingga harus dilakukan
penyesuaian yang melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan.Atas
penyesuaian tsb dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi
sebagai berikut :

Debit RPV BN USD – IDR Rp. 76.922.000


Kredit Keuntungan revaluasi posisi DU Rp. 76.922.000

E. Apabila ada nasabah Bank X yang menyetor SGD 1000 ke rekening giro, maka
dalam hal ini Bank X berperan sebagai pihak yang membeli SGD-BN (SGD-BN
Beli) dan menjual USD DU (USD DU-Jual), sehingga jurnalnya adalah sebagai
berikut :
Debit Kas SGD SGD 1.000
Kredit RPV-BN SGD-SGD SGD 1.000
Debit RPV-DU USD-USD USD 277,10
Kredit Rekening giro USD USD 277,10
(SGD BN-beli/ USD DU-Jual x
nasabah
1000)
Debit RPV-BN SGD-IDR Rp. 2.300.000 (SGD 1000 x BN-
beli =
Kredit RPV-DU USD-IDR
1.000 x 2.300
Rp. 2.300.000 (USD 277,10 x DU-
Jual 277,10 x 8.300)

Selanjutnya pada akhir hari setelah menerima kurs laporan BI (Booking rate
BI) dilakukan revaluasi akhir hari atas pencatatan valuta asing tersebut sebagai
berikut :

Saldo
Saldo RPV BN
RPV Saldo RPV SGD-IDR Pensesuaian
Valuta BN BN Setelah (Adjusmen)
SGD- SGD-IDR
revaluasi
SGD
SGD 1.000 2.300.000 2.500.000 200.000 (D)
(1.000 x 2.500)

Saldo
Saldo RPV BN
RPV Saldo RPV SGD-IDR Pensesuaian
Valuta BN BN Setelah (Adjusmen)
SGD- SGD-IDR
revaluasi
SGD
USD 277,10 2.300.000 2.327.640 27.640 (K)
(277,10 x 8.400)

15
Dari transaski tsb terlihat bahwa kurs yang digunakan Bank X pada saat
transaksi penjualan USD (8.300) dan pembelian SGD (2.300) lebih rendah dari kurs
laporan BI (USD = 8.400 dan SGD = 2.500), sehingga harus dilakukan penyesuaian
yang melibatkan rekening perantara dan rekening pendapatan. Atas penyesuaian
tersebut dilakukan pembukuan revaluasi akhir hari dengan jurnal transaksi sebagai
berikut :

Debit RPV BN SGD – IDR Rp. 200.000


Kredit Keuntungan revaluasi posisi BN Rp. 200.000
Debit Keuntungan revaluasi posisi Devisa Rp. 27.640
Kredit Rp. 27.640
Umum
RPV BN USD – IDR

Jadi dengan demikian setiap transaksi yang melibatkan mata uang asing
(devisa umum atau bank notes) akan dicatat dalam mata uang. Pada akhir hari
dilakukan konversi mata uang asing (RPV) ke dalam mata uang rupiah berdasarkan
kurs laporan (booking rate) yang dikeluarkan Bank Indonesia.Tujuan dilakukan
konversi ke dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs laporan BI adalah untuk bahan
laporan ke BI (LBU), laporan keuangan publikasi.

2.3 PENGERTIAN VALUTA ASING (VALAS)


Valuta asing atau valas merupakan pertukaran atau konversi mata uang suatu
negara dengan negara lain. Contohnya, seseorang dapat menukar dolar AS dengan
euro.Atau juga rupiah dengan dolar AS. Namun untuk mata uang yang akan ditukar
akan memiliki rate tersendiri, misalnya 1 dolar AS akan sama dengan Rp. 14.000,
maka seseorang dapat menukar uang dolat AS dengan konversi rate yang sudah
ditetapkan.
Transaksi valuta asing dapat terjadi di pasar valuta asing, juga dikenal sebagai
Pasar Valas.Pasar valas merupakan tempat pertukaran berbagai macam mata uang
yang berbeda, tentunya rate/ harga valuta asing berdasarkan kurs. Kurs merupakan
harga mata uang yang akan di tukar dengan mata uang lainnya yang berlaku di suatu
negara.

A. Sistem Valuta Asing Yang Berlaku Saat Ini

1. Sistem Kurs Bebas (Floating)


Sistem kurs bebas artinya pembuatan kurs tersendiri dari suatu permintaan dan
penawan dari mata uang asing. Sehingga pemerintah tidak ikut campur dalam
menentukan kurs mata uang yang kan ditukar.
Misalnya Anda akan belanja di sebuah marketplace terbesar didunia.
Marketplace tersebut hanya menerima mata uang dolar, kita yang menggunakan mata
uang rupiah harus menukarnya terlebih dahulu dengan dolar melalui website
marketplace tersebut.
Penetapan Kurs yang ada di marketplace tersebut tidak ada ikut campur dari
pemerintah negara tempat tinggal Anda.Sehingga kurs yang ada di marketplace itu
disebut dengan kurs bebas.Kurs dalam marketplace juga bisa berubah sewaktu-waktu
karena beberapa faktor yang mempengaruhinya.

2. Sistem Kurs Tetap


Sistem kurs tetap ini ada campur tangan dari pemerintah di negara tempat
tinggal Anda.Sistem kurs ini juga ditetapkan oleh bank sentral yang secara aktif
terlibat dalam transaksi valas.
Dengan ditetapkan oleh pemerintah maka ketika kita ingin menukar uang di bank
satu dengan bank yang lainnya, maka kursnya sama. Kemudian pihak bank juga
tidak bisa mengubah kurs sendiri sebab ada keterkaitan dengan pemerintah. Jika
pihak bank menyimpang dan tidak memenuhi standar maka akan di berikan
sanksi.

3. Sistem Kurs Terkendali Atau Terkontrol


Untuk sistem yang ketiga ini, pemerintah atau pihak bank mempunyai
kekuasaan dalam menentukan nilai alokasi pemakaian valuta asing yang tersedia.
Sehingga pasar valas akan tetap stabil dan tidak akan terjadi banyak inflasi.

17
Sistem ini sangat berguna dalam memantau ketersediannya valuta asing dalam
perdangan kegiatan ekspor dan impor.

B. Fungsi Valuta Asing


1. Alat Tukar Internasional
Valuta asing dapat dipakai sebagai sebuah alat perantara guna
melakukan tukar-menukar barang atau jasa dengan negara lain. Seperti,
apabila Indonesia mengimpor biji gandum dari Amerika Serikat maka
pembayaran tidak menggunakan rupiah, akan tetapi menggunakan valuta
asing (contohnya dengan Valas Dollar Amerika Serikat).

2. Pembayaran Internasional
Apabila pemerintah memiliki utang dari negara lain, maka guna
melakukan pembayaran cicilan utang serta bunganya harus dilakukan
dengan menggunakan valuta asing. Oleh sebab itu, valuta asing dapat
digunakan sebagai alat untuk pembayaran dengan negara lain.

3. Alat Pengendali Kurs


Kurs dapat diartikan sebagai sebuah perbandingan nilai mata uang
sebuah negara terhadap mata uang dari negara lain, yang mana kurs mata
uang suatu negara tersebut dapat menguat atau melemah. Valuta asing atau
valas dapat digunakan untuk mengendalikan kurs rupiah terhadap mata uang
asing.

4. Alat Memperlancar Perdagangan Internasional


Valas atau valuta asing dapat memperlancar dan mempermudah bagi
suatu negara untuk melakukan perdagangan dengan negara lain. Oleh sebab
itu, salah satu fungsi valuta asing adalah sebagai alat tukar atau untuk
mempermudah perdagangan internasional. Apabila tidak ada valuta asing
maka perdagangan internasional dapat terganggu, karena perdagangan
tersebut hanya dapat dilakukan dengan cara barter atau tukar-menukar
barang.
C. Jenis-Jenis Valuta Asing
Valuta asing jika ditinjau dari jenisnya terbagi menjadi 2 kelompok,
antara lain :
1. Valuta Asing Fisik
Valuta asing fisik merupakan uang asing dalam pengertian uang asing
yang sebenarnya, yaitu uang asing yang berbentuk uang kartal baik itu dalam
bentuk uang logam, uang kertas negara, ataupun uang kertas bank. Pada jenis
valuta asing fisik memiliki pengertian yang sama dengan pengertian uang
kartal, valuta asing ini dapat untuk digunakan dalam perdagangan
internasional.

2. Valuta Asing Non-Fisik


Valuta asing dalam bentuk uang giral atau surat-surat berharga seperti :
dalam bentuk wesel, cek, travelers, cheque, internasional money order dan
lain-lain.

Apabila dilihat dari segi bentuknya, jenis-jenis valuta asing yang biasanya di
jual belikan dapat dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain :

1. Mata Uang Asing


Mata uang asing seperti mata uang Yen Jepang, Euro Dollar, Dollar
Amerika Serikat, dan lain sebagainya.

2. Saldo Kredit
Saldo Kredit yang ada pada bank-bank devisa pada suatu negara di luar
negeri.
3. Surat-surat Wesel Luar Negeri
Adanya surat-surat wesel luar negeri ini dapat untuk diketahui dengan
cara seperti : terdapat seorang eksportir Indonesia yang menarik wesel atas
Importir (dari negara lain).

4. Hak-Hak Penerimaan Pembayaran

19
Berasal dari penduduk suatu negara dalam bentuk yang berbeda-beda
dengan tingkat likuiditas yang terbilang tinggi.

D. Pelaku Pasar Valuta Asing


1. Dealer (Market Maker)
Dealer berfungsi sebagai pihak yang membuat pasar menjadi bergairah di
pasar uang. Biasanya dealer akan mengkhususkan terhadap mata uang tertentu
serta menentukan tingkat persediaan pada mata uang tersebut.

2. Perorangan atau Perusahaan


Seseorang atau suatu perusahaan dapat melaksanakan transaksi
perdagangan dalam pasar valuta asing.Di dalam pasar valuta asing biasanya
dimanfaatkan untuk memperlancar transaksi bisnis.Seperti : importir, perusahaan
multinasional, eksportir, investor internasional, dan lain sebagainya.
3. Arbitrator dan Spekulan
Pada umumnya merupakan orang-orang yang mengeksploitasi perbedaan
pada setiap kurs antar valuta asing. Mereka mempunyai peran yang hampir sama
dengan semata-mata didorong dari motif yang hanya selalu mencari dan
mengejar setiap keuntungan yang ada .Mereka terus menuai keuntungan akibat
fluktuasi drastis yang terjadi pada pasar valuta asing.

4. Pialang
Merupakan orang yang berperan sebagai perantara guna mempertemukan
penawaran dengan permintaan terhadap suatu mata uang tertentu. Pialang
mempunyai akses langsung dengan dealer serta bank di seluruh dunia, meskipun
ia tidak bertemu langsung.

5. Bank Sentral
Bank Sentral memiliki peran sebagai pengawas dan pengendali disetiap
melakukan transaksi jual beli valuta asing.Bank sentral juga berperan sebagai
suatu badan yang menstabilkan nilai tukar mata uang dari negara yang
bersangkutan atau yang dikenal dengan istilah kegiatan intervensi.

6. Pemerintah
Adapun tujuan pemerintah dalam kegiatan transaksi valuta asing adalah:
guna membayar hutang luar negeri dan sebagai penerima pendapatan dari luar
negeri yang kemudian ditukarkan ke mata uang lokal.

E. Pengkonversian Valuta Asing

Valuta asing atau valas merupakan pertukaran atau konversi mata uang suatu
negara dengan negara lain. Contohnya, seseorang dapat menukar dolar AS dengan
euro. Atau juga rupiah dengan dolar AS. Namun untuk mata uang yang akan ditukar
akan memiliki rate tersendiri, misalnya 1 dolar AS akan sama dengan Rp. 14.000,
maka seseorang dapat menukar uang dolat AS dengan konversi rate yang sudah
ditetapkan.

Transaksi valuta asing dapat terjadi di pasar valuta asing, juga dikenal sebagai
Pasar Valas. Pasar valas merupakan tempat pertukaran berbagai macam mata uang
yang berbeda, tentunya rate/ harga valuta asing berdasarkan kurs. Kurs merupakan
harga mata uang yang akan di tukar dengan mata uang lainnya yang berlaku di suatu
negara.

Sistem Valuta Asing Yang Berlaku Saat Ini

1. Sistem Kurs Bebas (Floating)

Sistem kurs bebas artinya pembuatan kurs tersendiri dari suatu permintaan
dan penawan dari mata uang asing. Sehingga pemerintah tidak ikut campur dalam
menentukan kurs mata uang yang kan ditukar.Misalnya Anda akan belaja di sebuah
marketplace terbesar didunia. Marketplace tersebut hanya menerima mata uang dolar,
kita yang menggunakan mata uang rupiah harus menukarnya terlebih dahulu dengan
dolar melalui website marketplace tersebut. Penetapan Kurs yang ada di marketplace
tersebut tidak ada ikut campur dari pemerintah negara tempat tinggal Anda. Sehingga
kurs yang ada di marketplace itu disebut dengan kurs bebas. Kurs dalam marketplace
juga bisa berubah sewaktu-waktu karena beberapa faktor yang mempengaruhinya.

21
2. Sistem Kurs Tetap

Sistem kurs tetap ini ada campur tangan dari pemerintah di negara tempat
tinggal Anda. Sistem kurs ini juga ditetapkan oleh bank sentral yang secara aktif
terlibat dalam transaksi valas.

Dengan ditetapkan oleh pemerintah maka ketika kita ingin menukar uang di
bank satu dengan bank yang lainnya, maka kursnya sama. Kemudian pihak bank juga
tidak bisa mengubah kurs sendiri sebab ada keterkaitan dengan pemerintah. Jika
pihak bank menyimpang dan tidak memenuhi standar maka akan di berikan sanksi.

3. Sistem Kurs Terkendali Atau Terkontrol

Untuk sistem yang ketiga ini, pemerintah atau pihak bank mempunyai
kekuasaan dalam menentukan nilai alokasi pemakaian valuta asing yang tersedia.
Sehingga pasar valas akan tetap stabil dan tidak akan terjadi banyak inflasi. Sistem ini
sangat berguna dalam memantau ketersediannya valuta asing dalam perdangan
kegiatan ekspor dan impor.

Fungsi valuta asing

a. Alat Tukar dan pembayaran Internasional

Valuta asing sangat penting dalam perdanganan internasional seperti ekspor dan
impor. Valuta digunakan sebagai alat dalam melakukan tukar menukar barang atau
jasa dengan negara lain. Misalnya indonesia ingin mengimpor beras dari tiongkok,
maka orang tiongkok tidak mau kita bayar dengan rupiah, mereka pasti mau di bayar
dengan dolar. Dengan demikian valasberperan dalam transaksi tersebut. Kemudian
apabila pemerintah mempunyai utang dengan negara lain maka, cicilan dan bunganya
di bayar menggunakan valuta asing.

b. Alat Pengendali Kurs


Dengan adanya pasar valas, maka pemerintah juga dapat mengendalikan kurs.
Apakah mata uang negara tersebut melemah atau menguat. Contohnya dengan adanya
kurs Rupiah ke dolar kita tahu bahwa nilai tukar rupiah semakin naik atau semakin
menurun. Sehingga Kurs dalam valas dijadikan patokan untuk mengendalikan nilai
mata uang suatu negara.

c. Alat Memperlancar Perdagangan Internasional

Dengan adanya valuta asing perdangan internasional semakin mudah. Apalagi


sekarang, dengan perkembangan teknologi siapa saja dapat melakukan transaksi
perdagangan antar negara. Apabila tidak ada valas maka perdagangan internasional
dapat terganggu, bahkan tidak bisa melakukan transaksi.

23
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Bank adalah suatu badan yang tugas utamanya sebagai perantara untuk
menyalurkan penawaran dan permintaan kredit pada waktu yang ditentukan.
Beberapa pakar perbankan seperti Prof. G. M. Verrin Stuart dalam bukunya Bank
politik mengatakan bahwa bank merupakan suatu badan yang bertujuan untuk
memuaskan kebutuhan pribadi, baik dengan alat-alat pembayarannya sediri atau
dengan uang yang diperolehnya dari orang lain, maupun dengan jalan
memperedarkan alat-alat penukar berupa uang giral.

Pada dasarnya kewajiban bank terdiri dari kewajiban terhadap pihak eksternal
dan kewajiban terhadap pihak internal. Kewajiban kepada pihak eksternal adalah
kewajiban kepada kreditur atau pemberi dana atau deposan. Sedangkan kewajiban
kepada pihak internal adalah kewajiban kepada pemilik modal. Dengan demikian
maka persamaan yang dapat dikemukakan adalah : aktiva = Hutang + Modal.

Tujuan pokok akuntansi tidak lain adalah tujuan umum laporan keuangan
yaitu memberikan informasi yang bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi para
pemakainya. Untuk dapat menyampaikan informasi tersebut harus menggunakan alat
atau media berupa laporan keuangan.

Anda mungkin juga menyukai