Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH MAYBANK SYARIAH

Disusun oleh:

Nama : Yogi Apriyadi


NPM : 21011081
Nama : Abu Sofyan
NPM : 21011091
Nama : Aldio farri reza
NPM : 21011101
Nama : Maulana Fadil Rachman
NPM : 21011137
Nama : Dhani ahmad kautsar
NPM : 21011246
Nama : I Komang hartawan
NPM : 21011141
Nama : Agung pengestu
NPM : 21011133
Nama : Egy Ari sandi putra
NPM : 21011069

DOSEN PENGAMPU: Arief Kharisvan

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI MANAJEMEN
UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG 2022
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Perkembangan ekonomi dalam suatu negara selalu diiringi tuntutan bagi perusahaan untuk
berkembang lebih cepat dan memiliki keunggulan kompetitif. Berbagai cara dilakukan
perusahaan guna menjadi yang terdepan dan memiliki nilai tambah guna mendapatkan posisi
pada pasar. Perbankan merupakan salah satu bidang ekonomi dimana memiliki kompetisi
cukup ketat serta pertumbuhan yang pesat dan signifikan. Perbankan juga disebut sebagai
roda perekonomian, dikarenakan fungsinya sebagai perantara keuangan antara pihak-pihak
yang memiliki dana dengan pihak-pihak memerlukan dana.
Pasar Perbankan Syariah merupakan salah satu sektor di industri perbankan yang masih
memiliki potensi untuk berkembang lebih luas. Menurut Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”),
total aset perbankan syariah masih bertumbuh positif meskipun di tengah pandemi Covid-19.
Demikian juga halnya dengan Unit Usaha Syariah (“UUS”) PT Bank Maybank Indonesia,
Tbk., (“Maybank Indonesia atau Bank”) memiliki visi untuk memperbesar pangsa pasar
perbankan syariah, yang telah digalakkan Bank sejak 2014 lalu melalui strategi Shariah first.

1.2. TUJUAN PEMBAHASAN

 Apa saja metode ekonomi syariah yang ada di Indonesia


 Apa saja jenis produk dan layanan yang tersedia di maybank syariah
BAB II
PEMBAHASAN

• WADIAH

Dilansir dari buku Fiqih Muamalah II oleh Mahmudatus Sa'diyah, secara bahasa pengertian
wadiah adalah meninggalkan atau titipan.
Sementara menurut istilah pengertian wadiah adalah sesuatu yang dititipkan oleh pemilik
kepada pihak lain untuk dijaga.
Menurut ulama mahzab Hanafi, wadiah adalah mengikutsertakan orang lain untuk menjaga
sesuatu yang dimiliki, baik secara ungkapan yang jelas maupun dengan isyarat.
Sementara menurut ulama mahzab Syafii dan Maliki, pengertian wadiah adalah memberikan
mandat kepada orang lain untuk menjaga sesuatu yang dimiliki dengan cara-cara tertentu.
Dalam ekonomi perbankan, akad wadiah adalah sistem penitipan uang atau barang kepada
bank yang diberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan, keamanan, dan keutuhan barang
atau uang tersebut.
Dengan demikian, pengertian wadiah adalah kegiatan pemberian mandat dari seseorang yang
menitipkan uang atau barang ke orang lain untuk dijaga sebagaimana mestinya.

JENIS JENIS WA’DIAH

1. Wadiah yad alamanah (trustee depositary)


Pengertian wadiah yad alamanah adalah bentuk penitipan murni. Maksudnya, wadiah adalah
di mana pihak yang dititipkan diberikan amanah untuk menjaga uang atau barang tersebut.
Pihak yang dititipkan tidak diperbolehkan memanfaatkan atau menggunakan uang atau
barang yang dititipkan. Apabila hilang atau rusak maka menjadi tanggungjawab pemilik.
Adapun karakteristik jenis wadiah yad alamanah adalah:
Harta atau benda yang dititipkan tidak oleh digunakan oleh pihak yang dititipkan.
Fungsi dari penerima wadiah adalah sebagai penerima amanah yang wajib menjaga harta atau
benda yang dititipkan tanpa boleh memanfaatkannya.
Penerima titipan boleh membebankan biaya kepada pihak yang menitipkan barang sebagai
bentuk kompensasi.

2. Wadiah yad adh-dhamanah


Pengertian wadiah ini adalah akad penitipan harta atau benda di mana pihak yang dititipi
boleh memanfaatkan uang tersebut.
Namun jika harta benda tersebut rusak atau hilang, maka yang dititipi wajib
bertanggungjawab.

KESIMPULAN

Kesimpulannya, wadiah adalah salah satu akad dalam bank syariah yang berprinsip penitipan
bukan bagi hasil kerjasama bank dan nasabah seperti akad mudharabah.
• MUDHARABAH

Mudharabah adalah bentuk kerja sama anatara dua atau lebih pihak di mana pemilik modal
kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk ini
menegaskan kerja sama dalam paduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal dan
keahlian dari mudharib.
Dalam mengaplikasikan prinsip mudharabah, penyimpanan atau deposan bertindak sebagai
shahibul maal (pemilik modal) dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana tersebut
digunakan bank untuk melakukan murabahah atau ijarah seperti yang telah dijelaskan
terdahulu. Dapat pula dana tersebut digunakan bank untuk melakukan mudharabah kedua.
Hasil usaha ini akan dibagihasilkan berdasarkan nisbah yang disepakati. Dalam hal bank
menggunakannya untuk melakukan mudharabah kedua, maka bank bertanggung jawab penuh
atas kerugian yang terjadi.
Rukun mudharabah terpenuhi semua (ada mudharib-ada pemilik dana, ada usaha yang
dibagihasilkan, ada nisbah, dan ada ijab Kabul). Prinsip mudharabah ini diaplikasikan pada
produk tabungan berjangka dari deposito berjangka.

JENIS JENIS MUDHARABAH.

1. Mudharabah Mutlaqah
Dalam mudharabah mutlaqah, tidak ada pembatasan bagi bank dalam menggunakan dana
yang dihimpun. Nasabah tidak memberikan persyaratan apapun kepada bank, ke bisnis
apadana yang disimpannya itu hendak disalurkan, atau menetapkan penggunaan akad-akad
tertentu, ataupun mensyaratkan dananya diperuntukkan bagi nasabah tertentu. Jadi bank
memiliki kebebasan penuh untuk menyalurkan dana URIA ini ke bisnis manapun yang
diperkirakan menguntungnkan.
2. Mudharabah Muqayyadah
• Mudharabah Muqayyadah on Balance Sheet
Jenis mudharabah ini merupakan simpanan khusus (Restricted Investment) dimana pemilik
dana dapat menetapkan syarat-syarat tertentu yang harus dipatuhi oleh pihak bank. Misalnya
disyaratkan digunakan untuk bisnis tertentu, atau disyaratkan digunakan dengan akad
tertentu, atau disyaratkan digunakan untuk nasabah tertentu.

• MUSYARAKAH

Akad musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak yang saling memberikan kontribusi
berupa dana untuk membangun sebuah usaha, dengan keuntungan dan resiko yang akan
ditanggung bersama sesuai kesepakatan.
Lalu apa bedanya dengan akad musyarakah mutanaqisah? Musyarakah mutanaqisah adalah
kerjasama beberapa pihak terhadap kepemilikan suatu aset namun dengan besaran
keuntungan yang berbeda satu sama lain. Hal ini disebabkan oleh diperbolehkannya
kepemilikan aset yang lebih besar dari pihak lain sehingga nilai keuntungan yang didapat
juga lebih besar.

JENIS JENIS

1. Syirkah Uqud
Syirkah Uqud merupakan akad antara 2 pihak atau lebih dalam hal dengan cara
menggabungkan harta mereka untuk suatu bisnis. Syirkah jenis ini dibagi lagi menjadi
beberapa bentuk, meliputi:
• Al In’an: Syirkah antara 2 pihak atau lebih yang bekerja sama dengan menyetor modal
dalam jumlah berbeda-beda, untuk kemudian membagi keuntungan yang ada berdasarkan
besaran modal masing-masing.
• Syirkah A’mal atau Syirkah Abdan: Kerjasama antara 2 orang yang biasanya berprofesi
sama untuk mengerjakan sebuah proyek pekerjaan. Masing-masing dari mereka memberikan
kontribusi dalam bentuk skill, kemudian keuntungan yang didapat akan dibagi rata.
1. Syirkah Amlak
Syirkah Amlak terjadi bukan karena akad, melainkan karena kehendak untuk memiliki harta
bersama. Syirkah ini dibagi menjadi 2 bentuk:
• Syirkah Ikhtiyariyah: terjadi atas kehendak masing-masing pihak yang bekerjasama
• Syirkah Ijbariyah: terjadi secara otomatis karena keadaan tertentu, misalnya pembagian
warisan yang menyebabkan kepemilikan bersama sebuah aset.

SYARAT SYARAT

Syarat-syarat Musyarakah
Selain rukun, Anda juga perlu memperhatikan syarat-syarat musyarakah sebagai berikut:
• Perikatan dapat diwakilkan sesuai izin masing-masing pihak
• Persentase pembagian keuntungan diketahui para pihak ketika melangsungkan akad.
• Keuntungan ditentukan dalam bentuk persentase, bukan dalam jumlah pasti.

• MURABAHAH

Pengertian akad murabahah terkandung dalam Penjelasan Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Pasal 19 Ayat (1) huruf d yaitu:
“Yang dimaksud dengan Akad murabahah adalah Akad Pembiayaan suatu barang dengan
menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya dengan harga yang
lebih sebagai keuntungan yang disepakati”
Dalam akad murabahah ada rukun dan syarat yang harus dipenuhi yaitu pihak yang berakad
(penjual, pembeli, dan pemasok), obyek yang diakadkan (barang yang diperjual belikan dan
harganya), tujuan akad, dan juga akad yang terdiri dari ijab qabul (serah terima).

FUNGSI

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin dalam buku berjudul Islamic Bank: Sebuah Teori, Konsep,
dan Aplikasi (2010) menyebutkan fungsi pembiayaan murabahah dalam perekonomian dan
perdagangan adalah:
• Meningkatkan daya guna uang dan modal
• Meningkatkan daya guna barang
• Meningkatkan peredaran lalu lintas uang
• Meningkatkan keinginan berusaha masyarakat
• Meningkatkan pendapatan nasional
• Alat hubungan ekonomi internasional
• Alat stabilitas ekonomi

JENIS JENIS
Jasa Otoritas Keuangan dalam buku Standar Produk Perbankan Syariah Murabahah (2016)
menyebutkan bahwa jenis-jenis jual beli murabahah sebagai berikut:
• Murabahah tunai yaitu jual beli barang di mana bank bertindak sebagai penjual sementara
nasabah sebagai pembeli.
• Murabahah cicilan (bitsaman ajil) yaitu jual beli barang di mana harga jual dicantumkan
dalam akad jual beli.

• MAYBANK SYARIAH

Maybank Unit Syariah (Perbankan Syariah Maybank Indonesia) akan mendukung kegiatan
perbankan Anda yang dijalankan berdasarkan prinsip Syariah.
Kami menawarkan rangkaian produk yang dirancang khusus untuk Anda tidak hanya untuk
kebutuhan individual tetapi juga untuk mendukung kegiatan usaha baik dalam skala kecil,
menengah hingga korporasi.

LAYANAN

 Pengelolaan dana secara transparan


 Pengembangan usaha dengan sistem kemitraan
 Sistem bagi hasil yang setara
 Fitur produk dan layanan e-channel yang didukung oleh fasilitas dari Maybank

PRODUK

 Tabungan Valas
Tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat
atau sesuai ketentuan Bank
 Tabungan Haji Indonesia
Tabungan perencanaan haji dan Umroh berlaku untuk seluruh usia berdasarkan prinsip
syariah dengan akad Wadiah dan Mudharabah. Tabungan ini tidak dikenakan biaya
administrasi bulanan dan dilengkapi fasilitas kartu ATM dan fasilitas E-Channel apabila telah
terdaftar di Siskohat (mendapat porsi)
 Tabungan Easy Mudharabah
Tabungan dalam mata uang Rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap
saat selama jam operasional kas di kantor bank atau melalui ATM
 Tabungan Pendidikan
Tabungan dengan akad Mudharabah Muthlaqah yang diperuntukan bagi segmen perorangan
dalam merencanakan pendidikan dengan sistem autodebet dan mendapat perlindungan
asuransi
 Tabungan Bisnis
Tabungan dengan akad Mudharabah Muthlaqah dalam mata uang rupiah yang yang dapat
memudahkan transaksi segmen wiraswasta dgn limit transaksi harian yang lebih besar dan
fitur free biaya RTGS, transfer SKN & setoran kliring masuk melalui Teller dan Net Banking
 Tabungan Prima
Produk tabungan yang diperuntukan bagi segmen nasabah high networth individuals berakad
Mudharabah dan Wadiah yang memberikan berbagai fasilitas serta kemudahan
 Tabungan Payroll
Tabungan Khusus merupakan produk turunan dari Tab Wadiah/Mudharabah Reguler yang
dikhususkan untuk Nasabah Payroll dan Nasabah Migran
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dalam ekonomi perbankan, akad wadiah adalah sistem penitipan uang atau barang
kepada bank yang diberi kepercayaan untuk menjaga keselamatan, keamanan, dan
keutuhan barang atau uang tersebut.

Pihak yang dititipkan tidak diperbolehkan memanfaatkan atau menggunakan uang


atau barang yang dititipkan.

Adapun karakteristik jenis wadiah yad alamanah adalah: Harta atau benda yang
dititipkan tidak oleh digunakan oleh pihak yang dititipkan.

Wadiah yad adh-dhamanah Pengertian wadiah ini adalah akad penitipan harta atau
benda di mana pihak yang dititipi boleh memanfaatkan uang tersebut.

Kesimpulannya, wadiah adalah salah satu akad dalam bank syariah yang berprinsip
penitipan bukan bagi hasil kerjasama bank dan nasabah seperti akad mudharabah.

Akad musyarakah adalah kerjasama antara dua pihak yang saling memberikan
kontribusi berupa dana untuk membangun sebuah usaha, dengan keuntungan dan
resiko yang akan ditanggung bersama sesuai kesepakatan.

Syirkah jenis ini dibagi lagi menjadi beberapa bentuk, meliputi: • Al In’an: Syirkah
antara 2 pihak atau lebih yang bekerja sama dengan menyetor modal dalam jumlah
berbeda-beda, untuk kemudian membagi keuntungan yang ada berdasarkan besaran
modal masing-masing.

Pengertian akad murabahah terkandung dalam Penjelasan Undang-Undang Republik


Indonesia Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah Pasal 19 Ayat (1) huruf
d yaitu: “Yang dimaksud dengan Akad murabahah adalah Akad Pembiayaan suatu
barang dengan menegaskan harga belinya kepada pembeli dan pembeli membayarnya
dengan harga yang lebih sebagai keuntungan yang disepakati” Dalam akad
murabahah ada rukun dan syarat yang harus dipenuhi yaitu pihak yang berakad
(penjual, pembeli, dan pemasok), obyek yang diakadkan (barang yang diperjual
belikan dan harganya), tujuan akad, dan juga akad yang terdiri dari ijab qabul (serah
terima).

Veithzal Rivai dan Arviyan Arifin dalam buku berjudul Islamic Bank: Sebuah Teori,
Konsep, dan Aplikasi (2010) menyebutkan fungsi pembiayaan murabahah dalam
perekonomian dan perdagangan adalah:
• Meningkatkan daya guna uang dan modal
• Meningkatkan daya guna barang
• Meningkatkan peredaran lalu lintas uang
• Meningkatkan keinginan berusaha masyarakat
• Meningkatkan pendapatan nasional
• Alat hubungan ekonomi internasional
• Alat stabilitas ekonomi

• Tabungan Valas Tabungan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya
dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan Bank
• Tabungan Haji Indonesia Tabungan perencanaan haji dan Umroh berlaku untuk
seluruh usia berdasarkan prinsip syariah dengan akad Wadiah dan Mudharabah.

Tabungan ini tidak dikenakan biaya administrasi bulanan dan dilengkapi fasilitas
kartu ATM dan fasilitas E-Channel apabila telah terdaftar di Siskohat (mendapat
porsi)
• Tabungan Easy Mudharabah Tabungan dalam mata uang Rupiah yang penarikan
dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam operasional kas di kantor bank
atau melalui ATM
• Tabungan Pendidikan Tabungan dengan akad Mudharabah Muthlaqah yang
diperuntukan bagi segmen perorangan dalam merencanakan pendidikan dengan
sistem autodebet dan mendapat perlindungan asuransi
• Tabungan Bisnis Tabungan dengan akad Mudharabah Muthlaqah dalam mata uang
rupiah yang yang dapat memudahkan transaksi segmen wiraswasta dgn limit transaksi
harian yang lebih besar dan fitur free biaya RTGS, transfer SKN & setoran kliring
masuk melalui Teller dan Net Banking
• Tabungan Prima Produk tabungan yang diperuntukan bagi segmen nasabah high
networth individuals berakad Mudharabah dan Wadiah yang memberikan berbagai
fasilitas serta kemudahan
• Tabungan Payroll Tabungan Khusus merupakan produk turunan dari Tab
Wadiah/Mudharabah Reguler yang dikhususkan untuk Nasabah Payroll dan Nasabah
Migran

Anda mungkin juga menyukai