Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK III
DIAN RISKA LESTARI
FARID MUCHLIS
INDRI YULIA YETRA
RIZKI WIJAYA

DOSEN PENGAMPU:
MASRIZA, SE. MM

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS INDRAGIRI (ITB-I)


RENGAT
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena telah memberikan
nikmat dan karunia-Nya sehingga kami selaku penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan baik.

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas


Manajemen Penganggaran yang diberikan oleh dosen pengampu. Selain itu juga
untuk meningkatkan pemahaman penulis mengenai materi.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, tim penulis mengharapkan kritik yang membangun dari pembaca, guna
untuk memperbaiki penyusunan makalah yang lebih baik.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi yang membaca dan yang


membuatnya.

Rengat, 13 November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................ i

DAFTAR ISI........................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah.................................................................... 2

1.3 Tujuan Masalah........................................................................ 3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anggaran Biaya Operasional................................. 4

2.2 Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan dan Pengendalian

Manajemen................................................................................. 5

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran

Biaya Operasional.................................................................... 8

2.4 Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional............... 10

2.5 Aplikasi Anggaran Biaya Operasional.................................... 11

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan............................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 16

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertumbuhan sektor perekonomian Indonesia kian berkembang pesat.

Hal ini nampak dari semakin banyak bertambahnya jumlah pelaku kegiatan

usaha. Berbagai upaya dilakukan oleh setiap pelaku usaha bisnis guna

memenangkan persaingan. Mulai dari melakukan kegiatan pemasaran hingga

pengelolaan keuangan yang baik. Perusahaan dalam melakukan kegiatan

operasionalnya tidak terlepas dari masalah biaya. Perencanaan biaya dilakukan

se-efektif dan se-efisien mungkin guna memperkecil resiko kerugian serta

memaksimalkan profit. Untuk perusahaan yang mempunyai kegiatan

operasional yang luas, manajemen tidak dapat lagi mengawasi jalannya

perusahaan secara langsung, oleh karena itu diperlukan suatu alat yang dapat

membantu manajemen untuk mengendalikan perusahaan, yaitu melalui

penyusunan anggaran. Anggaran merupakan rencana tertulis manajemen

mengenai kegiatan-kegiatan yang akan datang.

Penyusunan anggaran harus berjalan sering dengan wewenang dan

fungsi operasional di dalam organisasi perusahaan. Anggaran juga membantu

pihak manajemen untuk mengetahui penyimpangan-penyimpagan yang

terjadi, sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan serta pencegahan

terjadinya penyimpangan di masa yang akan datang.

1
Anggaran operasional sangat membantu pihak manajemen dalam

mengendalikan biaya operasional atau pengeluaran-pengeluaran yang terkait

dengan kegiatan usaha, sehingga pengeluaran dapat dibatasi dan diarahkan ke

bagian yang paling berpotensi menghasilkan laba. Anggaran biaya opersional

factor controllable yang pada praktinya dapat disesuaikan dengan keinginan

atau kebutuhan untuk periode yang akan datang. Penerapan serta penyusunan

anggaran biaya operasional tidak hanya diterapkan pada suatu jenis

perusahaan tentu yang prifit oriented saja, akan tetapi dapat juga diterapkan

berbagai jenis usaha.

Dari uraian di atas diperoleh gambaran bahwa anggaran biaya

operasional sangat mendukung perusahaan dalam mengendalikan fungsi-

fungsi manajemen khususnya fungsi perencanaan biaya operasional yang

sejalan dengan tujuan perusahaan guna memaksimalkan pencapaian laba.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, masalah yang dapat

dibahas adalah sebagai berikut:

1. Apa yang dimaksud dengan anggaran biaya operasional?

2. Bagaimana penyusunan anggaran biaya operasional?

3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi anggaran biaya operasional?

4. Berikan contoh kasus anggaran biaya operasional?

2
1.3 Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka tujuan

penyususnan adalah:

1. Untuk mengetahui prosedur penyusunan anggaran biaya operasional

2. Untuk mengetahui pelaksanaan anggaran biaya operasional

3. Untuk mengetahui perbandingan realisasi anggaran biaya operasional

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Anggaran Biaya Operasional

Agar perencanaan dan pengenalian dapat berjalan dengan baik, maka

diperlukan suatu alat yakni anggaran. Untuk mendukung agar terciptanya

peningkatan pendapatan, maka diperlukan efisiensi yang menyangkut biaya

operasional perusahaan atau organisasi. Pendapat dari Herlianto (2011),

anggaran biaya operasional bersagkutan dengan aktivitas untuk menghasilkan

laba perusahaan. Hasil akhir proses penyusunan anggaran operasional adalah

laba rugi yang diproyeksikan. Pendapat ini dilengkapi oleh Rudianto yang

dikutip dalam Sorongan (2018), bahwa anggaran biaya operasional adalah

semua rencana pengeluaran yang berkaitan dengan distribusi dan penjualan

produk perusahaan serta pengeluaran untuk menjalankan roda organisasi.

Anggaran biaya operasional merupakan alat pengendalian untuk

menghindari terjadinya pemborosan biaya, dengan kata lain agar menciptakan

efisiensi biaya. Anggaran biaya operasional dapat mencegah biaya yang

sesungguhnya agar tidak melebihi jumlah yang dianggarkan. Tujuan anggaran

biaya operasional adalah mengarahkan kegiatan perusahaan atau organisasi

yang menyangkut operasi dapat tercapai. Hal ini sejalan dengan yang

diungkapkan oleh Fauzi (2017) bahwa anggaran biaya operasional adalah

anggaran atau taksiran semua biaya yang dikeluarkan dan pada hakekatnya

dianggap habis dalam masa tahun buku. Pengukuran efisiensi anggaran biaya

4
operasional, secara sederhana dapat dilakukan dengan mengkalikan realisasi

(output) dengan 100% anggaran (input).

Anggaran biaya operasional merupakan pernyataan yang disusun

secaratertulis mengenai rencana biaya operasional perusahaan mendatang,

gunamencapai tujuan perusahaan memperoleh laba yang maksimal.

Penyusunananggaran biaya operasional sangat diperlukan karena memiliki

tujuan dan manfaatbagi kegiatan perusahaan atau organisasi.

Menurut Nafarin, yang dikutip dari Anggereni (2009), terdapat tujuan

danmanfaat penyusunan anggaran biaya operasional, yaitu:

1. Anggaran biaya operasional digunakan sebagai landasan yuridis formal

dalam memilih sumber dan investasi dana.

2. Anggaran biaya operasional dapat memberi batasan atas jumlah dana

yangakan dicari dan digunakan.

3. Dapat merinci sumber dana yang akan dicari.

4. Merasionalkan sumber dan investasi dana agar dapat mencapai hasil yang

maksimal.

5. Penyusunan anggaran biaya operasional dapat menyempurnakan rencana

yangtelah disusun, karena dengan anggaran maka akan memperjelas dan

memberikan secara lebih nyata.

6. Menampung dan menganalisa, serta memutuskan setiap usulan yang

berkaitan dengan keuangan.

5
2.2 Anggaran Biaya Operasional Sebagai Perencanaan dan Pengendalian

Manajemen

Anggaran biaya operasional dapat digunakan sebagai alat perencanaan

dan pengendalian bagi manajemen. Pengendalian manajemen yang

dimaksudkan memiliki ruang lingkup kegiatan, sesuai dengan pendapat

Anthony dan Govindarajan yang dikutip dalam Anggereni (2009), meliputi:

1. Merencanakan apa yang seharusnya dilakukan organisasi.

2. Mengkoordinasikan aktivitas dari beberapa bagian organisasi.

3. Mengkomunikasikan informasi.

4. Mengevaluasi informasi.

5. Memutuskan tindakan apa yang seharusnya diambil jika diperlukan.

6. Mempengaruhi orang-orang untuk mengubah perilaku mereka.

Sesuai dengan penjabaran mengenai ruang lingkup pengendalian

diatas, maka jika dihubungkan dengan fungsi dari penyusunan anggaran biaya

operasional sebagai alat bantu perencanaan dan pengendalian manajemen,

maka perusahaan atau organisasi, seharusnya:

1. Perusahaan dapat merencanakan tindakan yang tepat, agar perencana

ananggaran biaya operasional dapat berjalan dengan baik.

2. Manajemen perusahaan dapat mengkoordinasikan aktivitas-aktivitas dari

beberapa bagian organisasi yang mendukung perencanaan anggaran biaya

operasional.

6
3. Mengkomunikasikan dan mengevaluasi informasi yang diperlukan dalam

perencanaan anggaran biaya operasional.

4. Manajemen perusahaan dapat mengambil keputusan berupa tindakan apa

yang seharusnya diambil jika terdapat penyimpangan anggaran biaya

operasional.

5. Perusahaa dapat mengubah tindakan dan manajemen termasuk perilaku

organisasi ke arah yang lebih baik, sehingga permasalahan yang terjadi

tidak terulang kembali.

Anggaran biaya operasional memerlukan komitmen sumber daya

untuk tahun mendatang, maka manajemen perlu membuat komitemen sumber

daya semacam itu dengan ide yang jelas mengenai kearah mana organisasi

akan ditujukan pada masa mendatang. Dengan dilaksanakannya fungsi

perencanaan dan pengendalian, maka perusahaan dapat lebih mudah

melakukan tindakan pengawasan dan pengambilan keputusan, seperti halnya

yang berkaitan dengan jumlah dana yang akan dicari dan digunakan untuk

anggaran biaya operasional, merinci jenis sumber dana dan jenis investasi

dana, sehingga akan memudahkan pengawasan anggaran biaya operasional.

Selain itu akan dengan anggaran biaya operasional, akan merealisasikan

sumber dan investasi dana dengan tepat untuk mencapai hasil maksimal, yang

berkaitan dengan analisis usulan yang diajukan berkaitan dengan keuangan.

7
2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Anggaran Biaya Operasional

Penenuan besar kecilnya anggaran biaya operasional akan didasarkan

pada kebijakan manajemen perusahaan. Perusahaan akan berusaha

mengurangi atau menghapuskan beban usaha dimaksudkan untuk

meningkatkan laba operasi pada periode penganggaran. Sebagai contoh, untuk

meningkatkan laba operasional perusahaan dan menunjukan pengendalian

yang baik atas biaya-biaya operasional (biaya penjualan dan biaya adminisrasi

& umum), manajer perusahaan dapat memotong pengeluaran untuk layanan

pelanggan. Walaupun pengurangan layanan pelanggan dapat menurunkan

penjualan dan memiliki konsekuensi negaif pada reputasi perusahaan serta

penjualan masa mendatang. Dalam penyusun ananggaran beban usaha ada

beberapa faktor yang mempengaruhinya. Menurut Herlianto (2011), faktor-

faktor yang mempengaruhi penyusunan anggaran biaya operasional, sebagai

berikut:

1. Anggaran Penjualan

a. Rencana tentang kualitas dan kuantitas barang yang akan dijual selama

periode mendatang. Walaupun secara tidak langsung anggaran

penjualan mempengaruhi besar kecilnya biaya penjualan. Jumlah

penjualan yang besar akan meningkatkan aktivitas-aktivitas di bagian

penjualan, yang secara tidak langsung akan mengakibatkan

peningkatan biaya penjualan. Sebaliknya, jika jumlah penjualan yang

kecil akan mengurangi aktivitas-aktivitas di bagian penjualan, yang

secara tidak langsung akan mengakibatkan penurunan biaya penjualan.

8
b. Berbagai standar biaya yang telah ditetapkan oleh perusahaan, yang

berkaitan dengan biaya penjualan.

c. Sistem pembayaran upah atau gaji yang digunakan oleh perusahaan,

khususnya yang dibayarkan kepada karyawan bagian penjualan.

d. Metode depresiasi yang digunakan oleh perusahaan, khususnya

terhadap aktiva tetap yang ada dilingkungan bagian penjualan.

e. Metode alokasi biaya yang digunakan oleh perusahaan untuk membagi

biaya-biaya yang semula merupakan satu kesatuan (biaya bersama),

menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tempat dimana biaya

tersebut terjadi.

2. Anggaran Biaya Administrasi dan Umum

a. Jumlah penjualan yang besar akan meningkatkan aktivitas-aktivitas

dibagian penjualan, yang secara tidak langsung akan mengakibatkan

peningkatan aktivitas bagian administrasi dan umum, pada akhirnya

akan meningkatkan biaya administrasi dan umum. Sebaliknya, jika

jumlah penjualan kecil maka akan mengurangi aktivitas-aktivitas

dibagian penjualan, yang secara tidak langsung akan mengakibatkan

penurunan aktivitas bagian administrasi dan umum, pada akhirnya

akan menurunkan pula biaya bagian administrasi dan umum.

b. Anggaran unit yang diproduksi. Jumlah unit produksi yang besar akan

meningkatkan aktivitas di bagian administrasi dan umum, yang secara

tidak langsung akan mengakibatkan peningkatan aktivitas bagian

9
administrasi dan umum, pada akhirnya akan meningkatkan biaya

administrasi dan umum, begitu pula sebaliknya.

c. Berbagai standar yang ditetapkan perusahaan berkaitan dengan biaya

bagian administrasi dan umum.

d. Sistem pembayaran upah atau gaji yang digunakan perusahaan yang

berkaitan dengan biaya administrasi dan umum.

e. Metode depresiasi yang dipakai oleh perusahaan, khususnya terhadap

aktiva tetap yang ada dilingkungan bagian administrasi dan umum.

f. Metode alokasi biaya yang digunakan oleh perusahaan untuk membagi

biaya yang semula merupakan biaya bersama, menjadi beberapa

kelompok sesuai dengan tempat dimana biaya tersebut terjadi.

2.4 Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Operasional

Prosedur penyusunan anggaran biaya opersional pada dasarnya

tidak jauh berbeda dengan prosedur penyusunan anggaran secara umum

dalam suatu perusahaan, namun yang perlu diperhatikan adalah

keterlibatan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengeluaran

operasional dalam proses penyusunan anggaran biaya operasional.

Pendapat dari Herlianto (2011), bahwa prosedur penyusunan anggaran

biaya operasional secara umum, yaitu:

1. Mengenali informasi masa lalu dan lingkungan eksternal yang

diantisipasi untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesimpulan, dan

tantangan yang dihadapi oleh perusahaan.

10
2. Menyusun perencanaan yang strategis dan program-program untuk

menentukan tujuan perusahaan.

3. Mengkomunikasikan tujuan organisasi jangka panjang khususnya

dalam hal biaya operasional, strategi, dan program-program kerja.

4. Memilih taktik mengkoordinasikan kegiatan, mengawasi kegiatan,

artinya memilih cara yang akan digunakan untuk mencapai tujuan.

5. Menyerahkan revisi usulan anggaran kepada komite anggaran untuk

dievaluasi.

6. Menyetujui revisi usulan anggaran dan menjadi anggaran biaya

operasional perusahaan.

7. Pengesahan revisi anggaran biaya operasional perusahaan.

2.5 Aplikasi Anggaran Biaya Operasional

1. Bentuk Anggaran Biaya Operasional

Menurut pendapat Herlianto (2011), sebagaimana halnya dengan

anggaran-anggaran lain, anggaran biaya operasional juga tidak

memiliki bentuk standar baku yang harus dipergunakan. Artinya setiap

perusahaan memiliki kebebasan untuk menentukan bentuk serta

formatnya, sesuai kondisi masing-masing perusahaan. Contoh bentuk

anggaran biaya operasional, dapat dijelaskan pada tabel berikut:

11
PT. X
ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL
PERIODE XXXX

Biaya Penjualan:

Biaya Penjualan: xxx

Biaya gaji tenaga penjualan xxx

Biaya iklan xxx

Biaya Perjalanan xxx

Total Biaya Penjualan XXX

Biaya Administrasi dan Umum

Biaya gaji pejabat kantor xxx

Biaya gaji pegawai kantor xxx

Biaya sewa kantor xxx

Biaya perlengkapan kantor xxx

Biaya aministrasi rupa-rupa xxx

Total Biaya Penjualan dan xxx


Administrasi dan Umum

Terkait dengan pembebanan biaya, beban usaha (biaya penjualan

dan biaya administrasi & umum) harus pula dibebankan kepada produk

yang dihasilkan perusahaan, sebagaimana halnya dengan biaya-biaya

produksi. Hal ini dikarenakan produk-produk yang dihasilkan perusahaan

itulah yang pada akhirnya menanggung semua biaya perusahaan, baik

12
biaya produksi maupun biaya operasional. Jika perusahaan memproduksi

lebih dari satu produk, maka biaya operasional harus dibebankan pada

setiap jenis produk yang bersangkutan.

2. Contoh Kasus Biaya Operasional

PT. ABC adalah perusahaan yang bergerak dalam produksi pelumas

kendaraan. Sejak awal didirikannya, perusahaan mengalami hambatan

dalam penjualan, karena rendahnya daya beli konsumen dan kurang

dikenalnya profil perusahaan oleh masyarakat. Hal tersebut diatasi oleh

manajemen perusahaan dengan cara melakukan serangkaian kegiatan

dan strategi promosi menari untuk membangun kepercayaan pelanggan

dan memperkenalkan mutu pelumas kendaraan yang diproduksi.

Penyusunan anggaran biaya operasional perusahaan dilakukan selama

setahun sekali, dengan merincikan jumlah pengeluaran biaya

operasional melalui kebijakan manajer keuangan. Dalam proses

penyusunan anggaran, manajemen perusahaan dapat melihat realisasi

biaya operasional yang terjadi pada tahun sebelumnya sebagai acuan.

Berikut akan disajikan data anggaran biaya operasional perusahaan

pada tahun 2018:

PT. ABC
DATA ANGGARAN BIAYA OPERASIONAL
TAHUN 2018
Biaya Penjualan
Biaya Packaging 135.000.000
EMKL 88.100.000
Biaya Iklan 150.000
Biaya Ekspor 1.800.000
Biaya Pengangkutan 15.000.000

13
Biaya Negosiasi Dokumen Ekspor 26.000.000
Total Biaya Penjualan 266.050.000
Biaya Administrasi dan Umum
Biaya Gaji 63.000.000
Biaya Administrasi Lain 4.200.000
Biaya Pemeliharaan Kendaraan Kantor 320.000
Biaya Penyusutan Kendaraan Kantor 5.500.000
Biaya Bahan Bakar dan Pelumas 14.500.000
Biaya Umum Lain 4.000.000
Biaya Penyusutan Peralatan Kantor 580.000
Biaya Alat-alat Kantor 5.100.000
Biaya Listrik dan Air 3.500.000
Biaya Telepon, Telex, dan Fax 1.800.000
Biaya ADM Bank 8.500.000
Iuran 4.000.000
Biaya Asuransi Kebakaran 10.000.000
Biaya Izin 3.100.000
Biaya Dapur Kantor 3.600.000
Biaya Pemeliharaan Kantor 220.000.000
Total Biaya Administrasi dan Umum 351.700.000
Total Anggaran Biaya Operasional 617.750.000

Dari data diatas, dapat diketahui bahwa anggaran biaya operasional

perusahaan dibagi menjadi 2 (dua) bagian, yakni biaya penjualan dan

biaya administrasi dan umum. Perincian yang dilakukan dalam tabel diatas

memiliki sisi baik, yakni perusahaan dapat mengawasi setiap pengeluaran

biaya operasional yang terjadi. Total anggaran biaya operasional tahun

2018 sebesar Rp 617.750.000. Setelah anggaran biaya operasional

disetujui, maka anggaran tersebut akan menjadi patokan saat proses

realisasi anggaran pada periode berikutnya. Anggaran ini dapat menjadi

dasar bagi pemakai anggaran dalam menjalankan kegiatan operasional

perusahaan.

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Anggaran biaya operasional merupakan alat pengendalian untuk

menghindari terjadinya pemborosan biaya, dengan kata lain agar menciptakan

efisiensi biaya. Anggaran biaya operasional dapat mencegah biaya yang

sesungguhnya agar tidak melebihi jumlah yang dianggarkan. Tujuan

anggaran biaya operasional adalah mengarahkan kegiatan perusahaan atau

organisasi yang menyangkut operasi dapat tercapai.

Anggaran operasional sangat membantu pihak manajemen dalam

mengendalikan biaya operasional atau pengeluaran-pengeluaran yang terkait

dengan kegiatan usaha, sehingga pengeluaran dapat dibatasi dan diarahkan ke

bagian yang paling berpotensi menghasilkan laba.

15
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-jember/pendidikan-
kewarganegaraan/pengertian-anggaran-biaya-operasional/26559573

16

Anda mungkin juga menyukai