MAKRO
KELOMPOK 2
ANGGOTA KELOMPOK 2:
Perekonomian tertutup Dua Sektor, dimana pengeluaran masyarakat pada tiap tahunnya,
atau pada tiap satuan waktunnya, akan terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga
dan pengeluaran untuk investasi. Pengeluaran total dari masyarakat tersebut, sekaligus
merupakan pendapatan masyarakat itu juga. Dengan cara lebih singkat, pernyataan tersebut
dapat ditulis:
Y=C+I
Dimana:
Y: besarnya pendapatan nasional per tahunnya
C:besarnya konsumsi rumah tangga per tahun
I: Besarnya investasi per tahun
Fungsi
Konsumsi
C = a + bY
Marginal Propensity to Consume
Dimana:
(MPC)
a: Tingkat Konsumsi pada saat tingkat pendapatan
adalah nol Marginal
Propensity to Consume (MPC)
b: Marginal Propencity to Consume (MPC) merupakan perbandingan antara pertambahan
konsumsi yang yang dilakukan dengan
pertambahan pendapatan disposable yang
diperoleh.
Tr = Tro
Contoh Government Transfer meliputi, beasiswa, pensiunan, dan sejumlah
subsidi.
* Penerimaan Pajak (tax)
Pajak adalah pungutan wajib yang harus dibayarkan kepada negara oleh rumah tangga
konsumen. Pajak pada sifatnya memaka berdasarkan UU dengan tidak mendapat timbal
balik secara langsung. Berdasarkan Tarrfnya, pajak dibedakan menjadi 2 yaitu:
Pajak tetap (Lump Sum Tax) adalah pajak yang besarnya tidak tergantung pada
besarnya pendapatan. Sehingga, besar kecilnya pendapatan masyarakat, pajaknya
selalu sama. Contohnya : bea materai sebesar 6000 atau 3000
Tx = To
Pajak proposional (Built-in Stabillizer) adalah pajak dengan proporsi tertentu
terhadap tingkat pendapatan. Semakin besar pendapatan maka semakin besar dikenai
pajak. Contohnya Penerapan PPh pasal 21 yang dikenakan untuk pegawai dengan
jumlah gaji diatas pendapatan tidak kena pajak atau PTKP.
Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pendapatan
Nasional
–Perubahan
pendapatan nasional akibat perubahan pengeluaran dapat dinyatakan dengan
Multiplier Government
Pengaruh Pajak pada Pengaruh transfer
Pendapatan Nasional payment pada
pendapatan Nasional
Apabila dilihat dari sisi sumbernya, pendapatan nasional terdiri dari konsumsi dan investasi. Sedangkan
apabila dilihat dari sisi penggunaanya, pendapatan nasional sebagian dipergunakan untuk pengeluaran
konsumsi, sedangkan selebihnya adalah merupakan saving,
Pendapatan Nasional Keseimbangan adalah tingkat pendapatan nasional di mana tidak ada kekuatan
ekonomi yang mempunyai tendensi untuk mengubahnya. Pendapatan nasional dalam keseimbangan akan
tercapai apabila dipenuhi syarat :
S = I atau Y= C+I
Pendapatan Nasional Keseimbangan Perekonomian Tertutup Tiga sektor dinyatakan dengan
persamaan:
Y= C+I+G
Grafik Keseimbangan
Pendapatan Nasional
Perekonomian Terbuka
Fungsi Tabungan Perekonomian Dua Sektor,
Y=C+S
Contoh Soal:
C=Y–C
S = Y – (200 + 0,75Y) jadi Suatu perekonomian msyarakat
S = 0,25Y – 200 memiliki fungsi konsumsi C =
200 + 0,75Y dan memiliki
Pendapatan Nasional Break Event Point Perekonomian Dua Sektor
investasi I = 100. Tentukan
YBEP ditentukan dengan syarat Y = C fungsi tabungan, pendapatan
Y = 200 + 0,75Y nasional BEP dan Besar
Konsumsi Ketika Pendapatan
0,25Y = 200 sehingga
nasional keseimbangan. Satuan
YBEP = 200/0,25 = 800 triliun rupiah uang dalam triliun rupiah.
Jadi Pendapatan BEP adalah 800 triliun rupiah
Pendapatan Nasional Keseimbangan Dua Sektor Konsumsi saat Keseimbangan Dua Sektor
Keseimbangan pendapatan nasional dua sector tercapai Ketika besar Substitusikan Y = 1200 ke rumus fungsi konsumsi
pendapatan nasional Y sama dengan besar konsumsi C ditambah
investasi I atau besar tabungan S sama dengan besar investasi I yang C = 200 + 0,75Y
dirumuskan seperti berikut : C = 200 + 0,75(1200)
Y = C + I atau S = I C = 200 + 900
Dimana
C = 1100 triliun rupiah
I = 100
Jadi Konsumsi Masyarakat saat pendapatan nasional keseimbangan
Subsitusikan Fungsi Konsumsi C dan I kerumus berikut
adalah 1100 triliun rupiah.
Y=C+I
Tabungan saat Keseimbangan Dua Sektor
Y = 200 – 0,75 + 100
0,25Y = 300 Substitusikan Y = 1200 ke rumus fungsi tabungan
Y = 300/0,25 = 1200 triliun rupiah S = 0,25Y – 200
Jadi besarnya pendapatan nasional keseimbangan adalah 1200 triliun S = 0,25(1200) – 200
rupiah
S = 300 – 200
Atau dapat dihitung dengan rumus berikut
S=I S = 100 triliun rupiah
0,25Y – 200 = 100 Jadi tabungan yang dilakukan masyarakat saat pendapatan nasional
0,25Y = 100 + 200 keseimbangan adalah 100 triliun rupiah.
Y = 200/0,25
Y = 1200 triliun rupiah
–Koefisien
Multiplier Invest
kI = 1/(MPS)
Jadi
kI = 1/0,25 = 4
Y = kI . I
I = I2 – I 1
Diketahui I1 = 0 atau pada saat awal tidak ada investasi dan I 2 = 100, sehingga
Jadi penabahan pendapatan nasional Y dengan adanya penambahan investasi I = 100 triliun adalah 400
triliun rupiah.
Pendapatan Nasional BEP YBEP artinya
pendapatan Y sama dengan Konsumsi C
atau Y = C. Keseimbangan ditunjukan oleh
titik potong BEP antara kurva Y=C dengan
kurva fungsi konsumsi C = 200 + 0,75Y.
pada kondisi BEP, semua pendapatan yaitu
800 triliun rupiah digunakan masyarakat
untuk konsumsi sehingga masyarakat tidak
bisa menabung atau S = 0.
Pendapatan Nasional Keseimbangan dalam
Perekonomian Terbuka
Sirkulasi Pendapatan Perekonomian Terbuka
(8) Investasi
(5) Impor
(6) tabungan
Eksport Import
Contohnya perusahaan mengimpor barang mentah dan barang
Kemampuan negara untuk mengeluarkan barang-barang modal dari luar negeri. Analisis ini diasumsikan bahwa impor
yang dapat bersaing dalam pasar luar negeri. Artinya terutama dilakukan oleh rumah tangga. Maka fungsi impor
harga barang yang diekspor haruslah sama dengan yang sangat berhubungan dengan pendapatan nasional. Fungsi impor
menggambarkan hubungan nilai impor yang dilakukan dengan
diperjualbelikan dalam pasar luar negeri. Factor yang tingkat pendapatan Nasional yang dicapai.
dapat memindahkan fungsi Xo menjadi X1, sama Fungsi import yaitu
halnya seperti perubahan cita rasa menyebabkan negara M= mY atau M= Mo + My.
lain banyak mengimpor dari negara tersebut. Dimana:
Mo: nilai impor yang tidak dipengaruhi oleh pendapatan
nasIonal.
M: tingkat perubahan import akibat dari perubahan pendapatan
masyarakat dan pendapatan nasional
Penawaran dan Pengeluaran Agregat dalam
Perekonomian Terbuka
I + G + X =S + T + M
Contoh Soal
Diketahui: Jawab:
C = 200 + 0,6Yd Yd = Y- Tx + Tr
I = 45 Yd = Y – 10 + 8
G = 30 Yd = Y – 2
a.Y = C + I + G + (X-M)
Pajak (Tx) = 10
Y = 200 + 0,6 Yd + 45 + 30 + (22-5)
Subsidi (Tr) = 8
Y = 200 + 0,6 (Y-2) + 75 + 17
Ekspor (X) = 22
Y = 292 + 0,6 Y – 1,2
Impor (M) = 5
Y – 0,6 Y = 290,8
Ditanya:
0,4 Y = 290,8
a. Y
Y = 290,8 / 0,4
b. C Y = 727 , Maka nilai Y atau tingkat keseimbangan pendapatan nasional adalah sebesar
c. S 727
b. C = Co + b Yd
C = 200 + 0,6 Yd
C = 200 + 0,6 (Y – 2)
C = 200 + 0,6 (727 – 2)
C = 200 + 0,6 (725)
C = 200 + 435
C = 635
Maka nilai C atau konsumsi adalah 635
c. S = -Co + (1 – b) Yd
S = -200 + 0,4 Yd
S = -200 + 0,4 (Y – 2)
S = -200 + 0,4 (727 – 2)
S = -200 + 0,4 (725)
S = -200 + 290
S = 90
Maka nilai S atau saving adalah 90
Grafik Keseimbangan Pendapatan
Nasional Perekonomian Terbuka
Grafik Keseimbangan Pendapatan Nasional Perekonomian
Terbuka
Keterangan :
Y : Pendapatan nasional
C : Konsumsi Y = C + I + G + (X – M) dan I + G + X = S + T + M
I : Investasi
X : Ekspor
M : Impor
G : Pengeluaran Pemerintah
S : Tabungan
T : Pajak
Grafik Keseimbangan menggunakan pendekatan penawaran
agregat sama dengan pengeluaran agregat atau Y=AE
Keterangan :
s = ΔS/ ΔY = MPS = 0,20
m = ΔM/ΔY = MPI = 0,30
Keseimbangan antara pendapatan nasional dan
pengeluaran aggregate pada titik A yaitu 100.
Pada tingkat pendapatan di bawah A maka permintaan
aggregate melebihi tingkat produksi → perusahaan
meningkatkan kapasitas produksi, demikian pula
sebaliknya.
Gambar disamping →nmenunjukan titik ekuilibrium
antara tabungan dan saving → negara memiliki deficit
transaksi berjalan (impor lebih besar dari ekspornya).
SEKIAN TERIMAKASIH
SESI DISKUSI