DI MINANGKABAU
KELOMPOK 3 :
1442 H/ 2020 M
1
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Akhirul kalam, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna. Besar harapan penulis agar pembaca berkenan memberikan
umpan balik berupa kritik dan saran. Semoga makalah ini bisa memberikan
manfaat bagi berbagai pihak. Aamiin.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………….…1
KATA PENGANTAR………………………………………………….2
DAFTAR ISI……………………………………………….…………...3
BAB I PENDAHULUAN
I. Latar Belakang………………………………………….……………4
III. Tujuan…………………………………………………..…………..7
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan……………………………………………………….…30
B. Saran……………………………………………………………...…30
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
4
4. Kemenakan di bawah "lutuik" (lutut), maksudnya kemenakan yang
berbeda suku dan nagari tetapi meminta perlindungan di tempat- nya (A.A.
Nabis, 1984 : 136)
Mamak Rumah adalah, saudara sekandung laki-laki ibu atau garis ibu
"serumah gadang" yang terpilih menjadi wakil pembimbing/pembina
anggota garis ibu yang terdekat. Tugasnya adalah memelihara, membina dan
memimpin kehidupan jasmaniah maupun rohaniah "kemenakan-
kemenakannya•. Oleh karena itu ia menguasai sejumlah potensi produktif
keluarga, yang dikerjakan keluarga (Paruik) termasuk harta pusaka keluarga.
Mamak rumah ini disebut juga "Tungganai" dan dipanggil dengan istilah
Datuak (yang mulia). (Kuncaraningkrat: 1981, 244-246).
Mamak suku yaitu, yang menjadi pimpinan suku. Apabila sebuah paruik
anggota-anggotanya berkembang begitu banyaknya sehingga timbullah
cabang dari paruik-paruik itu sebagai kesatuan baru, dan apabila itu terus
berkembang lebih jauh lagi sepanjang perjalanan masa, maka akhirnya kita
menjumpai suatu lingkungan yang anggota-anggotanya satu sama lain diikat
oleh pertalian darah menurut garis ibu, maka lingkungan ini dipimpin oleh
mamak suku.
5
jauh) yang menurut adat dikatakan jaraknya"nan sajangka, anan saeto, dan
nan sadapo (yang sejengkal, yang sehesta, dan yang sedepa).
Kemenakan golongan ini tak berhak menerima warisan gelar pusaka tetapi
mungkin dapat menerima harta warisan jika diwasiatkan kepadanya karena
memandang jasa-jasanya atau disebabkan uangnya.
6
II. Rumusan Masalah
III. Tujuan
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
Mengajarkan Cara bergaul yang baik, mengajarkan entang agama,
Mengajarkan pendidikan keterampilan atau kerumahtanggaan, san
pendidikan formal kemenakannya.
Menurut hasil penelitian yang telah dilakukan pada saat ini ninik
mamak terhadap adat masih dapat berjalan sebagaimana mes- tinya.
Apabila ada diantara anak kemenakannya melanggar adat, ditinjau
dari berbagai aspek ; ekonomi, sosial, budaya dan sebagainya, maka
agar mamaknya memberikan pengarahan dan petunjuk-petunjuk
yang baik kepadanya dan tidak boleh lagi berbuat.
1. Bidang Pendidikan
9
2. Bidang Ekonomi Keluarga
Di dalam ketuarga batih yang hanya terdiri dari ayah, ibu dan anak-
anak mereka yang belum kawin. Pada umumnya keluarga batih ini
sudah menempati rumah sendiri yang letaknya tidak begitu jauh dari
rumah asal/gadang. Kepindahan mereka dari rumah gadang biasanya
disebabkan oleh karena rumah gadang sudah tidak memungkinkan lagi
10
karena telah sempit. Selain itu ada juga alasan lain seperti pertentangan
yang diakibatkan oleh kondisi dalam rumah gadang itu sendiri, dimana
dalam kehidupan rumah gadang seorang sumando akan bersaing dengan
sumando yang lainnya dalam segala bidang. Atau biasanya perlakuan
seorang mertua terhadap menantunya yang berbeda-beda.
1. Perkawinan
11
2. Kematian
Mamak akan berunding dengan pihak orang tua atau saudara serta kaum
kerabat, dimana almarhum akan dimakamkan. Biasanya dalam suatu
perkauman di Minangkabau masing-masing kaum mempunyai "pandam
perkuburan". Untuk yang pertama seorang mamak menawarkan untuk
dimakamkan pada tanah perkuburan tersebut. Apabila telah ada
kesepakatan maka penyelenggaraan kematian akan dilaksanakan, yang
dimulai dengan memandikan, mengapani serta menguburkan.
3. Alek-alek Nagari
Disini para kemenakan terlebih dahulu akan menemui para ninik mamak
untuk meminta pendapat tentang pelaksanaan acara tersebut. Para
mamak akan memberikan nasehat-nasehat berupa petunjuk maupun
arahan tentang kegiatan yang akan dilaksanakan.
Pada masa dahulu para anak kemenakan sangat takut berbuat yang tidak
menurut ketentuan adat, karena kuatnya mereka mempertahankan nama
baik kaum, atau suku, sebab bila tidak berbuat yang tidak menurut adat
maka yang akan disalahkan adalah mamak yang bersangkutan. Bila hal
12
ini terjadi maka yang bersangkutan takut sekali dijatuhkan sanksi oleh
mamak, karena sanksi itu merupakan sangat berat sekali, bisa saja
seseorang itu dibuang dan tidak diterima lagi dalam perkaumannya. Jadi
pada prinsipnya bagi anak kemenakan sangat takut sekali untuk berbuat
hal-hal yang melanggar adat.
Ninik mamak atau yang lebih dikenal dengan dengan nama penghulu
adalah pemimpin adat(fungsional adat) di minangkabau kepemimpinan
ninik mamak ,merupakan kepemimpinan tradisional,sesuai pola yang telah
digariskan adat secara berkesinambungan,dengan arti kata “ patah tumbuah
hilang baganti” kaum masing- masing,dalam suku dan nagari.Seseorang
tidak akan dapat berfungsi sebagai ninik mamak dalam masyarakat adat,
sendainya dalam kaum keluarga sendiri tidak mempunyai gelar kebesaran
kaum yang diwarisinya.
13
Jabatan ninik mamak adalah sebagai pemegang sako datuk(datuak)
secara turun temurun menurut garis keturunan ibu dalam sistem mitrilinel.
Sebagai ,mengawasi,mengurusi dan menjalankan seluk beluk adat. Dia
adalah pemimpin dan pelindung kaumnya atau anak kemenakannya menurut
sepanjang adat. Keberadaan ninik mamak di tengah masyarakat lebih jauh
terlihat dalam pepatah petitih kato pusako:Bak baringin ditangah
koto,ureknyo tampak baselo batangnyo tampek basanda.dahannyo tompek
bagantuang, daunnyo tompek bataduah kahujanan, tampek balinduang
kapanehan.
14
Cerminan Budi Pekerti
1. Ahsan (baik)
Akhlak baik seseorang adalah suatu sikap yang melekat dalam jiwa
seseorang yang akan melahirkan perbuatan-perbuatan yang berdasarkan
kemauan pilihanbaik dan buruk, terpuji dan tercela. Akhlak ini melekat dan
menjadi tabiat karena pengaruh pendidikan. Allah memuji Nabi karena Nabi
mempunyai akhlak yang terpuji.Seorang pemimpin terbaik adalah yang
sempurna imannya, sempurnaakhlaknya karena akhlak adalah amalan yang
akan memasukkan seseorang ke surga. Para ulama, seperti Al-Hasan
mengatakan: "akhlak yang baik itu adalah bermuka manis, dermawan dan
tidak suka mengganggu". Sedangkan Abdullah bin Mubarak
berkata:"akhlak-akhlak baik terhimpun dalam tiga hal yaitu, menjauhi yang
haram, mengusahakan yang halal, dan member kelapangan kepada
keluarga.Para ulama salaf memberikan ciri-ciri akhlak yang baik ialah
memiliki rasa malu yang besar, sedikit berbuat kesalahan, dan banyak
berbuat kebaikan, selalu membuat amal dan sedikit membuat kekeliruan,
menghindari perbuatan yang tidak bermanfaat, berbuat baik dalam
pergaulan dan menghormati orang lain, bersikap sabar, dan banyak
bersyukur, rela, penyantun, setia, dapat menahan diri tidak suka mengutuk,
memaki, mengadu domba, mengumpat, tidak tergesa-gesa, tidak
pendendam, tidak kikir, dan tidak iri hati, cinta dan benci karena Allah serta
marah karena Allah.
2. Malu
15
akan menghadapi dan berkomunikasi dengan orang lain dengan tutur yang
menyenangkan serta menyejukkan. Ia merasa malu bila Allah mendapatinya
tidak dalam ketaatan kepada Allah. Rasullulah SAW telah bersabda: "Allah
lebih berhak jika kamu malu kepada-Nya dari pada ke manusia (HR
Muslim).
3. Pakaian Sabar
4. Tawakkal
adalah iradah dan kodratnya Allah SWT. Seorang mukmin yakin bahwa
segala rezeki sudah ditentukan-Nya. Bersama keyakinan itu ia juga berusaha
sekuat tenaga untuk mencapai kemaslahatan dirinya. Ia tidak menginginkan
sesuatu tanpa menggantungkan diri pada sesuatu, melainkan usaha
maksimal. Artinya seorang mukmin itu akan tetap berusaha maksimal dan
menyerahkan hasilnya kepada Allah. Tertancap keyakinan bahwa Allah-lah
yang menentukan segala bentuk kesuksesan.Tawakal dalam konsep Islam
adalah amal dan perbuatan yang disertai dengan ketenteraman hati dan jiwa.
16
Berkeyakinan apa yang dikehendaki Allah pasti terjadi dan apa yang tidak
dikehendaki-Nya tidak mungkin terjadi. Hal ini bukan sebatas basa-basi
kalimat di bibir, namun tertanam dalam lubuk hati yang sangat dalam juga
diiringi dengan keyakinan bahwa Allah tidak akan menyiakan setiap amal
perbuatan yang dilakukannya.
Sikap peduli kepada orang lain adalah sebuah akhlak yang amat terpuji.
Mukmin yang baik akan senantiasa hatinya terenyuh bila melihat orang lain
menderita. Seorang mukimin bila ada kesempatan untuk membantu orang
lain, dia akan membantunya. Bahkan dalam kehidupannya selalu memberi
perhatian terhadap nasib orang lain. Dia tidak akan segan-segan
mengorbankan hartanya. Ia akan senantiasa mencintai kebaikan dan akan
mendahulukan orang lain daripada dirinya sendiri. Ada keyakinan bahwa
apa yang dilakukan sekarang akan ada balasannya di hari esok.Allah
berfirman: "..dan mereka mengutamakan orang muhajirin atas diri mereka
sendiri sekalipun diri mereka dalam kesusahan dan barang siapa yang
dipelihara dari kekikiran, mereka itulah orang-orang beruntung (Q.S Al
Hasyr:9).
Seorang pemimpin harus berlaku adil terhadap apa yang ia pimpin. Hal
itu agar sesuai antara pikiran dengan ucapannya. Dalam konsep adat
Minangkabau dikatakan seorang pemimpin harus bakato bana dan
mahukum adia (berkata benar dan menghukum dengan adil). Allah sangat
cinta kepada orang yang berlaku adil.
17
d. Adil terhadap yang dipimpin
18
Urat-uratnya tempat duduk dan
Dari pepatah di atas dapat dipahami bahwa posisi Ninik Mamak dalam
adat Minangkabau itu ibarat sebatang kayu yang memberikan naungan pada
kaumnya. Ketua adat bertugas memelihara hidup hukum di dalam kaumnya,
menjaga supaya hukum itu dapat berjalan dengan selayaknya.
Tampuruang lenggang-lenggangkan
19
Jadi tugas pokok Ninik Mamak (Datuk/Penghulu) baik dahulu maupun
sekarang adalah memelihara anak kemenakan untuk mencapai kehidupan
yang sempurna lahir dan bathin demi keadilan dan kemakmuran masyarakat.
Bila tugas pokok ini terlaksana dengan baik dan lancar pada setiap
masyarakat adat tentulah kesejahteraan masyarakat terwujud.
1) Mamak
20
a. Mengurus dan mengelola hal-hal yang berkaitan dengan adat sehubungan
dengan sako dan pusako.
g. Mewakili nagari dan bertindak atas nama dan untuk nagari atau
masyarakat hukum adat nagari dalam segala perbuatan hukum di dalam dan
di luar peradilan untuk kepentingan dan atau hal-hal yang menyangkut
dengan hak dan harta kekayaan milik nagari.
21
Dengan demikian bahwa eksistensi Ninik Mamak (Datuk/Penghulu)
ditengah-tengah masyarakat sangat didambakan, baik dalam
mempertahankan kelestarian adat adat nan indak lapuak dek hujan, nan
indak lakang dek paneh atau dalam menunjang kelanjutan dan
kesinambungan pembangunan sehingga nampaklah kerjasama dan
keselarasan serta bahu membahu antara pemerintah dan masyarakat.
22
Pertama, terhadap kemenakan yang perempuan, bimbingan itu meliputi
persiapan untuk menyambut "warih bajawek" dan persiapan untuk
melanjutkan turunan. Warih bajawek ini ialah pemahaman nilai-nilai
lingkungan sosial yang menempatkan perempuan sebagai pusek jalo
pumpunan ikan (pusat jala pumpunan ikan), yang artinya mereka merupakan
titik pusat lingkungan masyarakatnya di rumah dengan peran sebagai nenek
dan ibu yang akan mengasuh anak cucunya dan sebagai istri yang menjadi
tali penghubung dengan lingkungan masyarakat lain.
a. Bidang Perekonomian
23
perdagangan, pertukangan dan wiraswasta lainnya. Hal ini dimaksudkan
untuk perubahan status kemenakan ke arah yang lebih baik. Apabila suatu
saat hasil dari bidang pertanian tidak memadai lagi seperti terjadinya musim
kemarau panjang, maka untuk menyambung hidup keluarganya, alternatif
lain dapat dilakukan kemenakannya seperti bertukang, bekerja sebagai
buruh bangunan ataupun kalau ada biaya yang terkumpul membuka warung
yang menjual kebutuhan sehari-hari.Selain itu jika kemenakannya pergi
merantau, maka bekal tersebut dapat dijadikan modal untuk menyambung
hidup disamping pemberian dana dan fasilitas lainnya. Hal ini terlihat dari
banyaknya orang-orang Minangkabau di rantau yang berdagang, baik
dengan membuka warung nasi, warung kaki lima ataupun mempunyai toko-
toko yang menjual rupa-rupa kebutuhan orang banyak. Dalam hal ekonomi
rumah tangga ini, tingkah laku yang sering dilakukan Ninik mamak adalah
menanyakan kepada kemenakannya tentang keadaan keseharian di rumah
tangganya. Misalnya bagaimana keadaan pertaniannya, persediaan padi
serta peralatan pertanian yang dimiliki. Biasanya bila ada kekurangan-
kekurangan dalam hal tersebut diatas, bantuan moril dan materil akan
dilakukan mamak kepada kemenakannya. Juga Ninik Mamak
memperhatikan hasil kerja yang dikerjakan kemenakannya seperti keadaan
air sawah, gangguan-gangguan terhadap pertanian seperti hama, serta
kesiapan alat-alat produksi. Kepada kemenakan yang ada di rantau, Ninik
Mamak juga menanyakan keadaan perkembangan usaha perdagangan
kemenakannya dan jika ada kesulitan, mamak akan turun tangan membantu
secara moril dan materil demi lancarnya usaha kemenakan tersebut.
Kalaupun tidak ada biaya, Mamak akan berusaha mencarikan bantuan dana
dengan jalan menggadaikan harta pusaka/meminjamkan kepada famili yang
lain. Disini berlaku pepatah adat menurut penuturan Datuk bandaro yang
berbunyi:
b. Bidang Pendidikan
24
Ninik Mamak bertanggung jawab atas terlaksananya pendidikan
formal dan pendidikan agama anak kemenakannya. Selain itu Ninik Mamak
juga menyelenggarakan latihan-latihan keterampilan bagi kemenakannya
dalam hal yang berhubungan. dengan adat istiadat, seperti melakukan
pasambahan (pidato adat) dalam pertemuan-pertemuan tak resmi. Ninik
Mamakpun bertanggungjawab dalam penyelenggaraan pendidikan kerumah
tanggaan kemenakannya yang telah dewasa, antara lain berupa bagaimana
hidup berumah tangga, hak dan kewajiban sebagai Urang Sumando dan
lainnya.Pola tingkah laku yang tercermin dalam kehidupan sehari hari
berkaitan dengan masalah pendidikan ini, bahwa Ninik Mamak selalu
menanyakan tentang perkembangan jalannya pendidikan kemenakannya
baik pendidikan formal ataupun non formal, lebih-lebih tentang pendidikan
agama. Selanjutnya Ninik Mamak juga menanyakan kebutuhan-kebutuhan
materil pendidikan kemenakannya misalnya uang sekolah, beli buku buku
pelajaran sekolah maupun buku-buku pelajaran agama seperti Al-quran dll.
Begitupun halnya dengan kebutuhan akan belanja sekolah, Mamak juga
memberikan sekedar uang saku untuk belanja/ongkos ke sekolah
kemenakannya.Dalam upacara-upacara adat misalnya perkawinan, batagak
Penghulu/Datuk, acara perundingan antar nagari, Ninik Mamak (termasuk
pimpinan suku) selalu memberi kesempatan kepada kemenakannya untuk
mencoba ikut aktif dalam acara acara tersebut. Kesemuanya tak lain
dimaksudkan untuk mendidik kemenakannya agar mandiri dan dapat
mengembangkan diri/wawasan berfikir kearah kehidupan bermasyarakat
agar suatu saat bila kemenakannya nanti telah dewasa dap menjadi
pemimpin yang disegani orang.Batagak Penghulu/Datuk, acara perundingan
antar nagari, Ninik Mamak (termasuk pimpinan suku) selalu memberi
kesempatan kepada kemenakannya untuk mencoba ikut aktif dalam acara
acara tersebut. Ke semuanya tak lain dimaksudkan untuk mendidik
kemenakannya agar mandiri dan dapat mengembangkan diri/wawasan
berpikir ke arah kehidupan bermasyarakat, agar suatu saat bila
kemenakannya nanti telah dewasa dapat menjadi pemimpin yang disegani
orang.
25
c. Bidang Kehidupan sosial budaya
26
pada umumnya dan daerah penelitian khususnya menurut data yang didapat
dari hasil wawancara dilapangan, tidak jauh berbeda dari kehidupan
bermamak dan berkemenakan pada waktu dulu. Dapat dianggap bahwa
mamak tersebut seolah-olah bapak bagi keluarga Minangkabau dan dapat
dipahami adanya hubungan tersendiri antara Mamak dengan kemenakan dan
begitu juga sebaliknya, walaupun demikian tidaklah dapat dianggap bahwa
si bapak dapat melepaskan diri dari tanggung jawab moril terhadap anak-
anaknya. Hal ini sebenarnya salah anggapan sebab dalam kato pusako
undang-undang Nan Ampek kita dapat menjumpai pedoman yang jadi dasar
bagi kehidupan keluarga di Minangkabau, yaitu anak dipangku, kemanakan
dibimbiang". Hal ini memberikan makna bahwa kewajiban-kewajiban bapak
terhadap anak-anaknya adalah memangku, dengan jalan memberi makan
dan minum serta kebutuhan sandang lainnya, sedangkan sebagai mamak dia
harus membimbing kemenakannya dengan segala macam tata kelakuan dan
pola tingkah laku yang tidak lepas dari ajaran adat Minangkabau. Sehingga
dengan demikian bagi anak-anak orang Minangkabau ada dua tempat
bertanya yaitu pertama Bapak, dan kedua Mamak Mamak karano adat,
Bapak karano darah" (Mamak karena adat, Bapak karena darah).
27
2. Pemimpin Dalam Nagari
Menurut A.A. Navis sejak perang Padri meletus fungsi Ninik Mamak
di Minangkabau sudah mulai digerogoti oleh Ulama. Pada mulanya dalam
struktur pemerintahan nagari, posisi Penghulu adalah Pemimpin dalam
seluruh aspek kehidupan. Posisi Ulama hanya jadi perangkat dari Penghulu.
Sejak gerakan Padri posisi Ulama tidak lagi menjadi alat perangkat
Penghulu, wilayah pengaruhnya sampai keluar batas suatu nagari atau
masuk ke wilayah banyak nagari. Sedangkan Penghulu hanya pada batas
nagarinya sendiri. Pada tahun 1950-an seorang Mujahid pulang dari Mekah
yaitu Haji Ismail yang bergelar Tuanku Simabur, membawa ajaran
Naksabandiah. Ulama Syatari melarang ulama Naksabandi jadi imam dan
mengajar di mesjid yang ada. Pengikut Tuanku Simabur membuat mesjid
baru. Ulama Syatari merasa terganggu kemampanannya. Para Penghulu
merasa hukum adat terlanggar. Karena menurut aturan adat, hanya boleh ada
satu mesjid dalam satu nagari.
28
malantai sawah jo ladang, malantai labuan jo tapian, kalau malantai
sabalun lapuak, kalau maminteh sabalun hanyuik, hari sahari
diparampek, malam samalam dipatigo, malam bahabih hari, malam
bahabih minyak, agak agiahkan jo ilmu mamikia anak kamanakan.
29
l. Memikirkan di dalam sidang-sidang KAN agar terwujudnya
persatuan dan kesatuan di Nagari dengan menanamkan rasa
tanggung jawab moral bagi setiap Penghulu atau Pemimpin Nagari,
dan rasa cinta dan patuh kepada Pemerintah.
30
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ninik Mamak adalah suatu lembaga adat yang terdiri dari beberapa
orang penghulu yang berasal dari berbagai kaum atau klan yang ada dalam
suku di Minangkabau. Lembaga ini diisi oleh pemimpin-pemimpin dari
beberapa keluarga besar atau kaum atau klan yang disebut penghulu, di mana
kepemimpinannya diwariskan secara turun temurun sesuai adat matrilineal
Minangkabau. Jabatan penghulu dipangku oleh seorang laki-laki Minangkabau
yang dituakan dan dipandang mampu memimpin dengan bijaksana.
B. Saran
31
DAFTAR KEPUSTAKAAN
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://media.ne
liti.com/media/publications/31856-ID-pergeseran-peran-mamak-terhadap-
kemenakan-dalam-adat-minangkabau-di-kanagarian-
s.pdf&ved=2ahUKEwjug8abuaTzAhXIAnIKHUsgDA0QFnoECAYQAQ&
usg=AOvVaw0owQ2K6VGp50X7pCIwvmwN
https://sumbarprov.go.id/home/news/9286-mengenal-adat-dan-budaya-
minangkabau#:~:text=Ninik%20mamak%20atau%20yang%20lebih,kaum%
20masing%2D%20masing%2Cdalam%20suku
- https://www.id.scribd.com/document/452632959/NINIK-MAMAK-NAN-
KADIAMBA-GADANG.com
- http://www.etheses.uin-malang.ac.id/14669/1/16780022.pdf.com
- https://www.google.peran_ninik_mamak_datuak.Com
32