KATA PENGANTAR
Dengan Memanjatkan puji syukur atas ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayahNya, serta dukungan dari semua yang penulis cintai,
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Karya monumental umat
Islam dalam IPTEKS”. Adapun salah satu maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini
adalah untuk memenuhi nilai tugas kami.
Keberhasilan penulis dalan menyelesaikan makalah ini tidaklah semata-mata karena
kemampuan sendiri, melainkan banyak pihak yang membantu penulis menyelesaikan
makalah ini. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada Para teman
atau sahabat yang telah memberikan dukungan kepada penulis serta gagasan atau motivasi
bagi kami untuk menyelesaikan makalah ini dan semua pihak yang terlibat.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah, untuk itu
penulis mengharap saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah
ini.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dalam hal menambah
ilmu dan wawasan para pembacanya.
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.
Kebangkitan Islam merupakan sebuah fenomena kesejarahan apabila kita melihat segala
sesuatunya dengan sejarah. Kebangkitan Islam ditandai dengan menumbuhkan kembali
semangat iman, menghilangkan stagnasi pemikiran dan fikih, serta gerakan (harakah) dan
jihad. Semangat kebangkitan ini mendorong rakyatnya untuk berpikir mengapa kejatuhan dan
kehinaan menimpa umat Islam sehingga umat ini hanya dipandang sebelah mata bahkan
mereka menutup mata akan umat ini.
Beranjak dari kesadaran ini, umat Islam seharusnya kembali menoleh ke belakang dan
mengambil pelajaran dari sejarah ini. Dengan sejarah, kita akan melihat kembali kejayaan
Islam di masa Rasulullah SAW dan Khulafaurrasyidin dan bagaimana mereka membawa dan
mengibarkan panji-panji Islam di seluruh penjuru dunia.
Dalam hal ini, Al-Qur’an telah mengisyaratkan melalui kisah perjalanan Bani Israil (awal
surat Al-Israa’) dan al-Hadits yang menjelaskan tentang lahirnya pembaharu setiap satu abad.
Walaupun di berbagai sisi terdapat beberapa hal yang ditunjukkan dalam upaya kebangkitan
Islam pada ranah politik, ekonomi maupun sosial. Tidak syak lagi bahwa sejarahlah yang
mendasari itu semua. Sejarah merupakan peristiwa yang unik dan hanya terjadi sekali di
waktu yang lampau sehingga walaupun memiliki kesamaan atau dapat disebut pengulangan
sejarah, dapat dipastikan suatu sejarah itu memiliki keidentikkan tersendiri begitupula dengan
sejarah Islam. Sejarah yang dimulai dengan datangnya Islam, perkembangan hingga
kedigdayaan dan keterpurukkan Islam, penerapan masyarakat madani pada zaman
kontemporer serta tanda-tanda kebangkitan Islam akan penulis terangkan disini dalam upaya
menunjukkan titik-titik kebangkitan Islam.
1.3 Tujuan.
1. Untuk Mengetahui Zaman Kejayaan Islam di Bidang IPTEKS.
2. Untuk mengetahui Kemajuan Umat Islam di Bidang IPTEKS.
3. Untuk mengetahui Kemunduran Umat Islam dalam IPTEKS
4. Untuk mengetahui Upaya-upaya Kebangkitan Kembali Umat Islam dalam IPTEKS
II. PEMBAHASAN
Jadi wajar jika Gustave Lebon mengatakan bahwa terjemahan buku-buku bangsa Arab,
terutama buku-buku keilmuan hampir menjadi satu-satunya sumber-sumber bagi pengajaran
di perguruan-perguruan tinggi Eropa selama lima atau enam abad. Tidak hanya itu, Lebon
juga mengatakan bahwa hanya buku-buku bangsa Arab-Persia lah yang dijadikan sandaran
oleh para ilmuwan Barat seperti Roger Bacon, Leonardo da Vinci, Arnold de Philipi,
Raymond Lull, san Thomas, Albertus Magnus dan Alfonso X dari Castella. Belum lagi
ribuan buku yang berhasil memberikan pencerahan kepada dunia. Itu sebabnya, jangan heran
kalau perpustakaan umum banyak dibangun di masa kejayaan Islam. Perpustakaan al-Ahkam
di Andalusia misalnya, merupakan perpustakaan yang sangat besar dan luas. Buku yang ada
di situ mencapai 400 ribu buah. Uniknya, perpustakaan ini sudah memiliki katalog. Sehingga
memudahkan pencarian buku. Perpustakaan umum Tripoli di daerah Syam, memiliki sekitar
tiga juta judul buku, termasuk 50.000 eksemplar al-Quran dan tafsirnya. Dan masih banyak
lagi perpustakaan lainnya. Tapi naas, semuanya dihancurkan Pasukan Salib Eropa dan
Pasukan Tartar ketika mereka menyerang Islam.
Setelah kita memperhatikan berbagai sebab kelemahan dan kemunduran umat Islam pada
masa sebelumnya dan dengan memperhatikan sebab-sebab kejayaan dan kekuatan yang di
alami bangsa Eropa. Maka kita bisa mengaris bawahi terjadinya pola pemikiran pembaharuan
pendidikan Islam:
1. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada pola pemikiran modern di Eropa
2. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi dan bertujuan untuk pemurnian
kembali ajaran Islam
3. Pola pembaharuan pendidikan Islam yang berorientasi pada kekayaan dan sumber budaya
bangsa masing-masing dan yang bersifat Nasionalisme.
III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Kejayaan Islam pada masa Dinasti Abbasiyah mencerminkan bahwa Islam adalah agama
yang luar biasa. Bahkan Eropa pun seolah-olah tidak berdaya menghadapi kemajuan Islam
terutama di bidang IPTEK. Walaupun pada akhirnya kejayaan Islam masa Dinasti Abbasiyah
telah berakhir dan hanya menjadi kenagngan manis belaka kita sebagai generasi penerus
harus senantiasa berusaha untuk menjadi generasi yang pantang menyerah apalagi di zaman
serba modern ini kemajuan IPTEK semakin sulit untuk dibendung. Kemajuan IPTEK
merupakan tantangan yang besar bagi kita. Apakah kita sanggup atau tidak menghadapi
tantangan ini tergantung pada kesiapan pribadi masing-masing .
Diantara penyikapan terhadap kemajuan IPTEK masa terdapat tiga kelompok yaitu: (1)
Kelompok yang menganggap IPTEK moderen bersifat netral dan berusaha melegitimasi
hasil-hasil IPTEK moderen dengan mencari ayat-ayat Al-Qur’an yang sesuai; (2) Kelompok
yang bekerja dengan IPTEK moderen, tetapi berusaha juga mempelajari sejarah dan filsafat
ilmu agar dapat menyaring elemen-elemen yang tidak islami, (3) Kelompok yang percaya
adanya IPTEK Islam dan berusaha membangunnya.
DAFTAR PUSTAKA