Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum ke 11 Hari,tanggal : Kamis, 16 Mei 2018

Teknik Dasar Nekropsi Hewan Dosen Praktikum : Drh Vetnizah Juniano, P.hD
Dr Drh Eva Harlina, MSi
Drh Heryudianto Vibowo, MSi

Nekropsi pada mencit (Mus musculus)


Kelompok 5
Nama NIM Tanda Tangan
1. Alexsandra Cipta K B J3P216103 1.
2. Aulia Fildzah R J3P116012 2.
3. Chairul Hardian P J3P216080 3.
4. Ferhat Nadian Saputra R J3P116019 4.
5. Harits N F J3P116028 5.
6. Hafidz F J3P216106 6.
7. Nabila Amalia Z J3P216096 7.
8. Ranny Nurtasya D J3P216092 8.
9. Surya Hapsara A J3P116061 9.

PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
1Pendahuluan
I.1 Latar Belakang

Nekropsi atau bedah bangkai adalah tindakan mengeluarkan organ-organ yang dianggap
sebagai sumber dari penyakit atau yang dicurigai bermasalah. Nekropsi atau bedah bangkai
merupakan teknik lanjutan dari diagnosa klinik yang ditujukan untuk meyakinkan hasil dari
diagnosa yang telah berikan. Nekropsi seringkali dilakukan untuk mengindentifikasi proses
penyakit infeksius, defisiensi nutrisi, penyakit parasit dan adanya tumor tetapi tidak dapat
mengungkapkan semua penyebab dari suatu penyakit atau penyebab kejadian suatu penyakit.
Hendaknya nekropsi dilakukan secepat mungkin setelah hewan mati hal ini dilakukan untuk
mencegah terjadinya perubahan yang dikarenakan pembusukan alami. Apabila kegiatan nekropsi
tidak dilakukan hari itu juga, bangkai dapat disimpan didalam refrigrator agar tidak membusuk.
Nekropsi tidak akan dapat mengungkapkan semua penyebab dari suatu penyakit , penyebab kejadian
suatu penyakit, kebanyakan berhubungan dengan manajemen,
termasuk  pemenuhan nutrisi yang buruk, kekurangan pakan dan minum, ventilasi yang tidak mencukupi
, sanitasi yang buruk, unggas mengalami kedinginan atau kepanasan, dan populasi yang berlebihan. Kea
daan serupa tadi memerlukan pemeriksaan lapangan untuk menentukan penyebab masalah. Nekropsi s
eringkali dilakukan untuk dapatmengidentiikasi proses penyakit infeksius, defisiensi nutrisi, keracunan, 
penyakit parasitik, dan tumor

Nekropsi pemeriksaan postmortem dilakukan untuk menentukan kausa penyakitdengan melakukan


diskripsi lesi makroskopis dan mikroskopis dari jaringan dan denganmelakukan pemeriksaan
serologis dan mikrobiologis yang memadai. 
pemeriksaan postmortem dilakukan bila ditemukan adanya penurunan produksi, terdapat tanda-tanda
yang jelas akan sakit atau diketahui adanya peningkatan jumlah kematian, dan atas permintaan klien

pada umumnya ada 2  macam cara nekropsi yaitu: 1. seksi lengkap, dimana setiap organ / jaringan


dibuka dan diperiksa. 2. seksi tidak lengkap, bila kematian/sakitnya hewan diperkirakan menderita
penyakit yang sangat menular/ zoonosis (anthrax,AI, TBC, hepatitis dsb ). Nekropsi harus
dilakukan sebelum bangkai mengalami autolisis, jadi sekurang-kurang 6 -8 jam setelah kematian

Peran hewan coba sebagai hewan model dalam penelitian-penelitian ilmiah telah menjadi sejarah
panjang dalam upaya para peneliti menyelamatkan manusia dan lingkungannya. Salah satu
hewan coba yang banyak digunakan dalam penelitian adalah mencit, . Rodentia banyak
digunakan pada penelitian-penelitian toksikologi, metabolisme lemak, obat-obatan maupun
mekanisme penyakit infeksius.  Rodentia merupakan hewan pengerat yang memiliki gigi
pemotong seperti pahat dan berguna untuk memotong dan mengerat. Hewan pengerat memiliki
gigi depan yang selalu tumbuh dan harus diasah dengan menggerigiti sesuatu. Rodentia seperti
mencit tidak memiliki gigi taring (canina) dan geraham depan (premolar) sehingga diantara gigi
seri dan geraham belakang (molar) terdapat celah yang disebut "diastema". Diastema ini
berfungsi untuk membuang kotoran yang ikut terbawa bersama dengan pakan yang masuk ke
dalam mulut. Langkah-langkah untuk nekropsi rodentia yaitu sebelum dilakukan nekropsi,
hewan dieuthanasia dengan menggunakan ether di dalam kotak plastik. Nekropsi dilakukan
sesuai prosedur nekropsi pada mamalia, kemudian seluruh organ dalam diperiksa secara patologi
anatomi (makroskopik). Organ-organ dalam seperti hati, ginjal, paru-paru dan intestinal
diperiksa untuk mengetahui ada tidaknya abnormalitas.

I.2 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan teknik dasar nekropsi pada mencit
mengidentifikasi organ-organ dalam mencit dan mengetahui keadaan abnormal pada
mencit
II. Metodologi
II.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari, tanggal : Kamis, 3 Mei 2018
Pukul : 08.00 – 12.00
Tempat : Klinik Hewan Pendidikan Diploma IPB Gunung Gede
II.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu scalpel, pinset anatomis dan pinset
syrurgis, gunting lurus runcing tumpul, gunting lurus runcing runcing, pisau, syringe
3 ml, nampan plastic. Bahan yang digunakan yaitu mencit hidup, gloves,kethamin dan
xylazine

Prosedur Kerja

III. Hasil dan Pembahasan


III.1 Hasil

N Gambar Keterangan
o
1
2

5
6

7 Organ Usus mencit

10
11

12 Nekropsi Bagian kepala dan otak

13

14 Darah mencit

15 Pembukaan bagian abdomen


16 Sediaan Ketamin

17 Obat bius Ketamine

III.2 Pembahasan

IV. Penutup
4.1 Simpulan
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai