Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum ke 11 Hari,tanggal : Kamis, 16 Mei 2018

Teknik Dasar Nekropsi Hewan Dosen Praktikum : Drh Vetnizah Juniano, P.hD
Dr Drh Eva Harlina, MSi
Drh Heryudianto Vibowo, MSi

Nekropsi pada Ikan Mas (Cyprinus carpi)


Kelompok 5
Nama NIM Tanda Tangan
1. Alexsandra Cipta K B J3P216103 1.
2. Aulia Fildzah R J3P116012 2.
3. Chairul Hardian P J3P216080 3.
4. Ferhat Nadian Saputra R J3P116019 4.
5. Harits N F J3P116028 5.
6. Hafidz F J3P216106 6.
7. Nabila Amalia Z J3P216096 7.
8. Ranny Nurtasya D J3P216092 8.
9. Surya Hapsara A J3P116061 9.

PROGRAM KEAHLIAN PARAMEDIK VETERINER


PROGRAM DIPLOMA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
2018
I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang

Ikan mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang banyak
dibudidayakan. Ikan mas memiliki beberapa keunggulan disbanding ikan tawar lainnya yaitu
pertumbuhan yang cepat, mudah dipelihara, memiliki nilai gizi dan nilai ekonomis yang cukup
tinggi. Keberhasilan budidaya ikan mas dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya
Manajemen dalam pemeliharaanya. Manajemen yang kurang baik akan berdampak pada
kesehatan ikan dan dapat menimbulkan penyakit. Penyakit merupakan suatu proses yang
merusak atau mengganggu pada organisme dengan penyebab khusus dan mempunyai gejala-
gejala yang khusus pula seperti pada manusia dan hewan terrestrial, ikan juga dapat terserang
oleh suatu penyakit. Ada beberapa faktor penyebab penyakit ikan misalnya adanya perubahan
kondisi lingkungan, faktor keturunan, mikroorganisme, hewan parasit, dan manajemen budidaya
ikan (Supriyadi & Hardjamulia 1986). Nekropsi  dapat  digunakan sebagai 
salah satu cara untuk mengetahui kondisi kesehatan ikan melalui perubahan struktur yang
terjadi pada organ-organ yang menjadi sasaran utama akibat suatu penyakit dan mengetahui
penyebab dari penyakit. Bentuk tubuh ikan mas agak memanjang dan memipih tegak
(comprossed) mulutnya terletak di (bagian tengah ujung kepala (terminal) dan dapat
disembulkan (protaktil) Di (bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut) Di ujung dalam
mulut terdapat gigi kerongkongan (pharyngeal teeth) yang terbentuk atas tiga (garis gigi
geraham) Secara umum hampir seluruh tubuh ikan mas ditutupi sisik kecuali pada beberapa
varietas yang hanya memiliki sedikit sisik. sisik ikan mas berukuran besar dan digolongkan
kedalam sisik tipe sikloid (lingkaran) Sirip punggungnya (dorsal) memanjang dengan bagian
belakang berjari keras dan di bagian akhir (sirip ketiga dan keempat) bergerigi Letak sirip
punggung berseberangan dengan permukaan sisip perut (ventral) Sirip duburnya (anal)
mempunyai ciri seperti sirip punggung, yaitu berjari keras dan bagian akhirnya bergerigi.
garis rusuknya (linea lateralis atau gurat sisi) tergolong lengkap, berada di pertengahan tubuh
dengan bentuk melintang dari tutup insang sampai ke ujung belakang pangkal ekor.Sistem jaringan otot
ikan mas (Cyprinus carpio) dapat berenang dengan bantuan sistem jaringan otot.Kerangka ikan mas
dapat di klasifikasikan ke dalam dua tipe :  kerangka utama dan kerangka pendukun. Dikendalikan
oleh sistem saraf, jaringan otot melekat dengan kerangka (tulang) dan membuat kontraksi dan
aktivitas otot sehingga ikan mas dapat bergerak dan berenang.(ferdinand & Ariebowo,2009 )

I.2 Tujuan
Mahasiswa dapat mengetahui dan melakukan teknik dasar nekropsi pada ikan
mas, mengidentifikasi organ-organ dalam ikan mas dan mengetahui keadaan
abnormal pada ikan mas
II. Metodologi
II.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari, tanggal : Kamis, 3 Mei 2018
Pukul : 08.00 – 12.00
Tempat : Klinik Hewan Pendidikan Diploma IPB Gunung Gede
II.2 Alat dan bahan
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu scalpel, pinset anatomis dan pinset
syrurgis, gunting lurus runcing tumpul, gunting lurus runcing runcing, pisau, syringe
3 ml, nampan plastic. Bahan yang digunakan yaitu Ikan mas hidup, gloves
II.3 Prosedur Kerja
II.3.1 Pengambilan darah pada ikan
Ikan diambil dari ember berisi air dengan kedua tangan. Ikan n pada meja
dengan posisi lateral ke kanan atau ke kiri. Bagian tubuh ikan dihandling agar
ikan tidak banyak bergerak. Gurat sisi (garis tengah badan ikan secara
vertical) dicari dan diraba bagian vena dari ikan. Pengambilan darah dilakukan
dari bagian caudal atau paling dekat dengan ekor. Jarum 22G ditusukan pada
bagian gurat sisi dengan sudut kemiringan 30o. jarum diarahkan kea rah
cranial dengan posisi lubang berada diatas. Syringe di aspirasi sedikit jika
darah sudah mulai keluar maka spoit di aspirasi untuk mendapatkan volume
yang dibutuhkan. Pengambilan darah pada ikan tidak boleh dilakukan terlalu
lama . Jarum dilepaskan pelapelan .
2.3.2. Teknik nekropsi Ikan
Alat dan bahan disiapkan. Sebelum dilakukan penyayatan ikan diperiksa
keadaan umum luar dengan memeriksa keadaan kulit (Sisik sirip, dan ekor)
dan lubang-lubang alami yang kemungkinan adanya perubahan-perubahan.
Ikan di Euthanasi dengan cara dipukul pada bagian kepala diantara mata
menggunakan gagang pisau atau gunting. Operkulum digunting dan diamati
bagian isang ada tidaknya lesi atau perubahan warna pada insang. Rongga
badan dibuka dengan hati hati Irisan pertama Ikan disayat kearah cranial dari
anus sampai ¼ bagian speculum ikan. Irisa kedua diinsisi ke atas dari ¼
bagian speculum sampai batas os costae cranial dan diinsisi dari bagian anus
ke atas sampai batas os costae caudal. Kemudian irisan ketiga dari os costae
caudal diinsisi kembali sampai batas os costae cranial. Dinding perut diangkat
dan organ dalam ikan dapat terlihat. Organ-organ dalam di keluarkan secara
perlahan . Organ thoraks dan abdomen dipisahkan dan dilakukan pemeriksaan
secara inspeksi,palpasi dan insisi. Pemeriksaan bagian kepala terlebih dahulu
dilakukan pembukaan kepala. Bagian caudal kepala dipotong secara
melintang kurang lebih 2 cm. Kemudian dibuat irisan/potongan melintang di
daerah bagian cranial kepala di dekat aperturalfossa nasi kurang lebih 0,5 cm,
kemudian kedua ujung-ujung kedua irisan tersebut dihubungkan dengan
irisan, sehingga seluruh bagian atas kavitas kranialis dapat diangkat dan otak
dapat diperiksa. otak dikeluarkan dari rongga otak. Xynophysis terletak di
dalam ruangan kecil pada lantai kranialis yang tertutup oleh membran tipis.
Setelah membran tersebut dibuka maka hypophyis dapat dikeluarkan dengan
mudah dengan menggunakan pinset.

III. Hasil dan Pembahasan


III.1 Hasil

N Gambar Keterangan
o
1

III.2 Pembahasan
Nekropsi ikan diawali dengan proses pengamatan atau pemeriksaan keadaan
umum luar tubuh ikan. Pemeriksaan keadaan umum ikan meliputi pemeriksaan sisik,
pemeriksaan mulut, pemeriksaan sirip sirip ikan dan pemeriksaan insang pada ikan.
Karena beberapa penyakit dapat terlihat diluar tubuh ikan seperti virus,parasit,jamur
dan bakteri. Beberapa jenis bakteri yang umum menyerang ikan air tawar seperti
Aeromonas sp, dan streptococcus sp, ( Post, 1987: Austin dan Austin 1993). Penyakit
yang disebabkan oleh bakteri memperlihatkan gejala-gejala seperti kehilangan nafsu
makan, luka- luka pada permukaan tubuh, perdarahan pada insang, perut membesar
berisi cairan,sisik lepas, sirip ekor lepas. (Post, 1987: Austin dan Austin 1993).
Setelah pemeriksaan keadaan fisik dilakukan, pengambilan darahadalah salah satu
tahapan selanjutnya. Pengambilan darah pada ikan dapat dilakukan pada gurat sisi.
Saluran pembuluh darah utama dalam tubuh ikan adlah arteri da vena yang terdapat
disepanjang tubuh (Evand, 2009). Sistem peredaran ikan termasuk kepada system
peredaran yang paling sederhana dengan komponen Jantung, darah, Saluran darah dan
Limpa ( Frans, 2010). Pengambilan darah pada ikan dilakuikan bertujuan untuk
proses pemeriksaan lebih lanjuta . Darah yang diambil terdapat pada bagian Caudal
Peduckel. Pengambilan pada daerah ini mengandung banyak pembuluh darah ikan
sehingga lebih efisien dalam pengambilannya. Selain itu pengambilan darah pada
bagian Caudal Peduckel termasuk cara yang aman bagi ikan dan tidak membuat ikan
mati. Hal ini disebabkan karena tidak adanya percabangan antara aretri dan vena
dengan jantung ikan. Sehingga aman bagi ikan.
Pemeriksaan insang adalah hal pentimg yang harus dilakukan pada saat nekropsi
ikan.
Nekropsi ikan dilakukan dengan membuka cavum abdomen menggunakan
gunting bedah yang dimulai memotong lewat kloaka kea rah depan sampai belakang
operculum, dilanjutkan pemotongan ke arah depan sampai belakang operculum,
dilanjutkan pemotongan kearah dorsal sampai kloaka lagi sehingga terlihat organnya.
Untuk melepaskan dinding perut maka dilakukan irisan yang menghubungkan ujung-
ujung irisan pertama dan rongga badan dapat diperiksa.
Organ yang pertama kali di periksa adalah gelumbung renang. Gelembung
renang pada terdiri dari dua kantung gas yang terletak pada bagian dorsal.gelembung
reang merupakan organ internal yang dipenuhi oleh gas yang berfungsi member
kemampuan ikan untuk mengendalikan daya apung sehingga mampu menghemat
energi untuk berenang. Fungsi lain gelembung renang adalah digunakan sebagai
ruang beresonansi untuk memproduksi atau menerima suara.pada saat nekropsi ikan,
kantung gelembung terlihat tidak ada perubahan.
Pada ikan, hati dan pancreas menyatu menjadi hepatopankreas. Pengertian hepato
pancreas adalah kelenjar pencernaan yang dibangun dari sel-sel kelenjar hati dan sel-sel
kelenjar pancreas. Pada hati terdapat kantung empedu yang berfungsi untuk
menyalurkan cairan empedu.Pemeriksaan hati dan kantung empedu dilakukan saat
nekropsi ikan, pada keadaan normal hati ikan berwarna kemerahan, kantung empedu
ikan berwarna hijau tua terletak sebelah ventral dari lobus dekster hepar. Usus adalah
tempat penyerapan utama dari makanan yang telah diolah dilambung pada ikan. Saat
nekropsi usus dan lambung di gunting untuk melihat keadaan dari mukosa usus dan
lambung
Gonad ikan dapat terlihat ketikan nekropsi dilakukan, cara membedakan gonad
ikan mas jantan dengan gonad ikan mas betina dapat terlihat bahwa gonad ikan mas
jantan lebih memanjang jika dibanding dengan gonad betina. Dan apabila gonad ikan
mas betina sudah matang, telur telur ikan mas dapat terlihat dengan jelas. Sedangkan
Pemeriksaan otak dilakukan dengan cara tulang bagian dorsal caput dibuka dengan
menyayat memakai scalpel. Otak akan tanmpak pada cavum cranium.
Pemeriksaan terakhir adalah pemeriksaan insang, insang ikan berbentuk
lembaran-lembaran tipis berwarna merah muda dan selalu lembap terdapat 4 lembar
insang pada ikan mas. Tiap lembaran insang terdiri dari sepasang filament dan tiap
filament mengandung banyak banyak lapisan lamella. Agen patologi seperti
protozoa,jamur,cacing dapat ditemukan di insang.

IV. Penutup
4.1 Simpulan
Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai