Anda di halaman 1dari 12

TEORI EKONOMI

“Aliran Skolastik”
Dosen Pembimbing : Rosma Ndiak, SE

Disusun oleh :
Kelompok 1
1. Rahmat Dalim
2. Shindi Andriani
3. Farhatun Marwiah
4. Nur Afni Wahid

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PRODI AKUNTANSI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LUWUK
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan Kepada allah SWT atas anugrah-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan penulisan Makalah Teori Ekonomi tentang Aliran
Skolastik.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini selain untuk
menyelesaikan tugas yang diberikan oleh Dosen pengajar, juga untuk lebih
memperluas pengetahuan para mahasiswa khususnya bagi penulis.
Penulis telah berusaha untuk dapat menyusun Makalah ini dengan baik,
namun penulis pun menyadari bahwa kami memiliki akan adanya keterbatasan
kami sebagai manusia biasa. Oleh karena itu jika didapati adanya kesalahan-
kesalahan baik dari segi teknik penulisan, maupun dari isi, maka kami memohon
maaf dan kritik serta saran dari dosen pengajar bahkan semua pembaca sangat
diharapkan oleh kami untuk dapat menyempurnakan makalah ini terlebih juga
dalam pengetahuan kita bersama.

Luwuk, 21 Oktober 2019

Penulis

DAFTAR ISI
i
LEMBAR HALAMAN JUDUL ........................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................i
DAFTAR ISI ......................................................................................................ii
I. PENDAHULUAN ...........................................................................................1
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................1
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................1
II. PEMBAHASAN ............................................................................................2
A. Pengertian Skolastik ..................................................................................2
B. Tokoh – Tokoh Kaum Skolastik ...............................................................3
C. Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Pemikiran Skolastik ..............5
D. Masa – Masa Skolastik ..............................................................................5
III. PENUTUP ....................................................................................................7
A. Kesimpulan ................................................................................................7
B. Saran ..........................................................................................................8
IV. DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................9

ii
I. PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Walaupun persoalan ekonomi sudah ada sejak zaman purbakala, analisis rinci
tentang usaha untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi tersebut belum tampak
hingga abad ke-XV. Menurut Landerth (1976), harus sejak abad ke 15, ketika
masyarakat petani Eropa memulai proses industrialisasi, cabang ilmu sosial yang
berhubungan dengan analisis ekonomi muncul. Kemunculan tersebut karena
lahirnya pemikiran-pemikiran ekonomi dari kaum skolastik (scholasticism). Ciri
utama dari aliran ekonomi skolastik adalah kuatnya hubungan antara ekonomi
dengan masalah etis serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini
tidak lain karena jaran-ajaran skolastik mendapat pengaruh yang sangat kuat dari
ajaran gereja.
Pada zaman pertengahan (medieval), ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih
dominan dibanding ekonomi. Begitu juga konstribusi khusus penulis-penulis
medieval terhadap teknik ekonomi lemah. Asumsi-asumsi mereka adalah: bahwa
kepentingan ekonomi adalah sub-ordinat dari pengorbanan (salvation), dan
bahwa perilaku ekonomi adalah salah satu aspek perilaku pribadi yang terikat
dengan aturan-aturan moralitas. Orang masa itu menganggap kekayaan materi
perlu sebab tanpa materi orang tidak bisa menghidupi diri sendiri, apalagi
menolong orang lain. Bagaimanapun juga, motif ekonomi sangat dikecam.
Pandangan gereja tentang perdagangan dapat digambarkan oleh kalimat: “The
merchant can scarcely or never be pleased to God”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah dijelaskan, maka dapat dibuat
rumusan masalah sebagai berikut:
a. Apa pengertian skolastik ?
b. Siapa tokoh-tokoh kaum skolastik ?
c. Apa saja faktor yang melatar belakangi munculnya pemikiran skolastik ?
d. Apa saja masa-masa skolastik ?
C.Tujuan Penulisan
Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan makalah ini yaitu dapat mengetahui
masalah-masalah yang terjadi pada ekonomi dimasa skolastik, dan disini kami
membahas para tokoh-tokoh yang ikut andil didalamnya.

1
II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Skolastik
Istilah skolastik adalah sifat yang berasal dari kata school, yang berati
sekolah. Jadi, skolastik berarti aliran ataukaitan dengan sekolah. Perkataan
skolastik merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan.
Istilah skolastik ini berasal dari bahasa latin “Scholacticus” yang berarti
murid, sebagai suatu gerakan filsafat dan keagamaan yang berupaya
mengadakan sintesa antara akal budi manusia dengan keimanan. Atau
menerapkan metafisika Yunani ke dalam keyakinan Kritiani, dalam hal ini
metode yang digunakan adalah disputatio, yaitu membandingkan argumentasi
antara yang pro dan kontra.
Istilah ini pertama kali muncul di Ghalia dengan tokohnya Abaelardus,
Anselmus dan Petrus Lombardus, dan mengalami kejayaan pada abad 12 dengan
tokohnya Thomas Aquinas, Beraventura, Dun scotus dan Ockham.
Terdapat beberapa pengertian dari corak khas skolastik, yakni sebagai berikut
a. Filsafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama.
b. Filsafat skolastik adalah filsafat yang mengabdi pada teologi atau filsafat
yang rasional memecahkan persoalan-persoalan mengenai berpikir, sifat ada,
kejasmanian, dan baik buruk.
c. Filsafat skolastik adalah suatu sistem filsafat yang termasuk jajaran
pengetahuan alam kodrat, akan dimasukan kedalam bentuk sintesis yang lebih
tinggi antara kepercayaan dan akal.
d. Filsafat skolastik adalah filsafat nasrani karena banyak yang dipengaruhi oleh
ajaran gereja.
Pemikiran kaum skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan
masalah etika, serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini
disebabkan karena tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh
ajaran gereja. Pada zaman pertengahan, ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih
dominan disbanding ekonomi. Begitu juga kontribusi khusus penulis-penulis
abad pertengahan terhadap teknik teori ekonomi lemah. Asumsi yang dipakai
adalah kepentingan ekonomi adalah sub-ordinat dari pengorbanan, serta perilaku
ekonomi adalah salah satu aspek perilaku abadi yang terikat dengan aturan-
aturan moralitas. Orang di jaman itu menganggap kekayaan materi perlu sebab
tanpa materi tidak bias menghidupi diri sendiri, apalagi menolong orang lain.
Bagaimanapun juga, motif ekonomi sangat dikecam, digambarkan dengan
kalimat “the merchant can scarely or never be pleased to God”.

2
B. Tokoh – Tokoh Kaum Skolastik
1. Albertus Magnus
Di samping sebagai birawan, Albertus Mangnus juga dikenal sebagai
cendikiawan Abad Pertengahan. Ia lahir dengan nama Albert Von Bollstadt
yang juga dikenal sebagai “Doktor Universalis” dan “Doktor Magnus”,
kemudian bernama AlbertusMangnus (Albert the Great). Ia mempunyai
kepandaian luar biasa. Di universitas Padua ia belajar artes liberalis, ilmu-ilmu
pengetahuan alam, kedokteran, filsafat Aristoteles, belajar teologi di Bologna,
dan masuk ordo Dominican tahun 1223, kemudia masuk ke Koln Jerman
menjadi dosen filsafat dan teologi.
Selain daripada itu ia juga mengantarkan ajaran Aristotelesdi Eropa Barat, yang
oleh karenanya telah membuka keterangan yang baru bagi pemikiran Kristiani
terhadap gagasan-gagasan dasar filsafat Aristoteles. Lebih dari siapa pun ia telah
memperkenalkan Aristotles kepada dunia Barat. Sekalipun demikian ia tetap
setia kepada beberapa dalil Neoplatonisme bahkan telah memperkuat pengaruh
Neoplatonisme dengan keterangannya yang mengenai ajaran Dionision dan
Areopagos.
2. Thomas Aquinas
Thomas Aquinas (1225, Aquino, Italia – Fossanova, Italia, 7 Maret 1274),
kadangkala juga disebut Thomas dari Aquino (bahasa Italia: Tommaso
d’Aquino) adalah seorang filsuf dan ahli teologi ternama dari Italia. Ia terutama
menjadi terkenal karena dapat membuat sintesis dari filsafat Aristoteles dan
ajaran Gereja Kristen. Sintesisnya ini termuat dalam karya utamanya: Summa
Theologiae (1273). Ia disebut sebagai "Ahli teologi utama orang Kristen."
Bahkan ia dianggap sebagai orang suci oleh Gereja Katholik dan memiliki gelar
santo. Selain itu juga merupakan merupakan pengikut Albertus Magnus yang
juga seorang teolog dan filsuf dari Italia.selain sebagai pengikut Albertus
Magnus, pandangan Tomhas Aquinas banyak dipengaruhi oleh pandangan
Aristoteles serta ajaran Injil.
Dalam bukunya yang berjudul Summa Theologica, Thomas Aquinas
berpendapat bahwa memungut bunga dari uang yang dipinjamkan adalah tidak
adil karena sama saja dengan menjual sesuatu yang sebenarnya tidak ada.
Pandangan tersebut sama dengan apa yang dilontarkan oleh Aristoteles yang
mengutuk penarikan bunga, sebab bunga adalah keuntungan dari sesuatu yang
dilakukan tanpa usaha an biaya.
Pandangan Thomas Aquinas ini sudah tidak berlaku lagi sekarang. Dengan
meminjamkan uang kepada orang lain, si pemilik uang tidak akan mendapat
manfaat saat ini dari uang yang dimilikinya. Jika seseorang meminjamkan

3
uangnya kepada orang lain dan kemudian orang itu memanfaatkan uang tersebut
untuk kegiatan usaha yang menguntungkan, maka sudah wajar jika si pemberi
pinjaman diberi kompensasi atas kesempatan untuk mendapat untung
(oppotunity cost) yang telah diberikan kepada sipeminjam, disamping
kemungkinan bahwa si peminjam tidak dapat mengembalikan pinjamannya.
Melihat adanya kebenaran dalam pendapat Thomas Aquinas tersebut, maka
pendapat itu selanjutnya dikembangkan dan disempurnakan sehingga menjadi
suatu pembenaran dalam penetapan beban bunga atas transaksi pinjam
meminjam uang.
Kehidupan Thomas Aquinas Aquinas merupakan teolog skolastik yang terbesar.
Ia adalah murid Albertus Magnus. Albertus mengajarkan kepadanya filsafat
Aristoteles sehingga ia sangat mahir dalam filsafat itu. Pandangan-pandangan
filsafat Aristoteles diselaraskannya dengan pandangan-pandangan Alkitab. Ialah
yang sangat berhasil menyelaraskan keduanya sehingga filsafat Aristoteles tidak
menjadi unsur yang berbahaya bagi iman Kristen. Pada tahun 1879, ajaran-
ajarannya dijadikan sebagai ajaran yang sah dalam Gereja Katolik Roma oleh
Paus Leo XIII.
Thomas dilahirkan di Roccasecca, dekat Aquino, Italia, tahun 1225. Ayahnya
ialah Pangeran Landulf dari Aquino. Orang tuanya adalah orang Kristen Katolik
yang saleh. Itulah sebabnya anaknya, Thomas, pada umur lima tahun diserahkan
ke biara Benedictus di Monte Cassino untuk dibina agar kelak menjadi seorang
biarawan. Setelah sepuluh tahun Thomas berada di Monte Cassino, ia
dipindahkan ke Naples untuk menyelesaikan pendidikan bahasanya. Selama di
sana, ia mulai tertarik kepada pekerjaan kerasulan gereja, dan ia berusaha untuk
pindah ke Ordo Dominikan, suatu ordo yang sangat berperanan pada abad itu.
Keinginannya tidak direstui oleh orang tuanya sehingga ia harus tinggal di
Roccasecca setahun lebih lamanya. Namun, tekadnya sudah bulat sehingga
orang tuanya menyerah kepada keinginan anaknya. Pada tahun 1245, Thomas
resmi menjadi anggota Ordo Dominikan.
Sebagai anggota Ordo Dominikan, Thomas dikirim belajar pada Universitas
Paris, sebuah universitas yang sangat terkemuka pada masa itu. Ia belajar di sana
selama tiga tahun (1245 -- 1248). Di sinilah ia berkenalan dengan Albertus
Magnus yang memperkenalkan filsafat Aristoteles kepadanya. Ia menemani
Albertus Magnus memberikan kuliah di Studium Generale di Cologne, Perancis,
pada tahun 1248 - 1252.
Pada tahun 1252, ia kembali ke Paris dan mulai memberi kuliah Biblika (1252-
1254) dan Sentences, karangan Petrus Abelardus (1254-1256) di Konven St.
Jacques, Paris. Kecakapan Thomas sangat terkenal sehingga ia ditugaskan untuk
memberikan kuliah-kuliah dalam bidang filsafat dan teologia di beberapa kota di

4
Italia, seperti di Anagni, Orvieto, Roma, dan Viterbo, selama sepuluh tahun
lamanya. Pada tahun 1269, Thomas dipanggil kembali ke Paris. Ia hanya tiga
tahun berada di sana karena pada tahun 1272 ia ditugaskan untuk membuka
sebuah sekolah Dominikan di Naples.
Dalam perjalanan menuju ke Konsili Lyons, tiba-tiba Thomas sakit dan
meninggal di biara Fossanuova, 7 Maret 1274. Paus Yohanes XXII mengangkat
Thomas sebagai orang kudus pada tahun 1323.

C. Faktor yang Melatarbelakangi Munculnya Pemikiran Skolastik


1. Faktor Religius
Maksud faktor religius adalah keadaan lingkungan saat itu yang berkehidupan
religius. Mereka beranggapan bahwa hidup di dunia ini suatu perjalanan ke
tanah suci Yerussalem, dunia ini bagaikan negeri asing dan sebagai tempat
pembuangan limbah air mata saja (tempat kesedihan). Sebagai Dunia yang
menjadi tanah airnya adalah surga.Manusia tidak dapat sampai ke tanah airmya
(Surga) dengan kemampuan sendiri, sehingga harus ditolong.
Karena manusia itu menurut sifat kodratnya mempunyai cela atau kelemahan
yang dilakukan (diwariskan) oleh Adam, mereka juga berkeyakinan bahwa Isa
anak Tuhan berperan sebagai pembebas dan pemberi bahagia.Ia akan memberi
pengampunan sekaligus menolongnya. Maka, hanya dengan jalan
pengampunan inilah manusia dapat tertolong agar dapat mencapai tanah airnya
(surga). Anggapan dan keyakinan inilah yang dijadikan dasar pemikiran
filsafatnya.

2. Faktor Ilmu Pengetahuan


Pada saat itu telah banyak didirikan lembaga pengajaran yang diupayakan oleh
biara-biara, gereja, ataupun dari keluarga istana. Kepustakaannya diambilkan
dari para penulis latin, Arab (Islam), dan Yunani.
D. Masa – Masa Skolastik
Masa skolastik terbagi menjadi tiga periode, yaitu:
1. Skolastik awal berlangsung dari tahun 800-1200.
2. Skolastik puncak berlangsung dari tahun 1200-1300.
3. Skolastik akhir berlangsung dari tahun 1300-1450.

5
1. Skolastik Awal
Sejak abad ke-5 hingga ke-8 Masehi, pemikiran filsafat Patristik mulai merosot,
terlebih lagi pada abad ke-6 dan 7 dikatakan abad kacau.Hal ini disebabkan pada
saat itu terjadi serangan terhadap Romawi sehingga kerajaan Romawi beserta
peradabanya ikut runtuh yang telah dibangun selama berabad-abad.
Baru pada abad ke-8 Masehi, kekuasaan berada dibawah Karel Agung (742-814)
dapat memberikan suasana ketenangan dalam bidang politik, kebudayaan dan
ilmu pengetahuan, termasuk kehidupan manusia dan pemikiran filsafat yang
semuanya menampakkan mulai adanya kebangkitan. Kebangkitan inilah yang
merupakan kecemerlangan abad pertengahan, dimana arah pemikirannya
berbeda sekali dengan sebelumnya.
Saat ini merupakan zaman baru bagi bangsa Eropa.Hal ini di tandai dengan
skolastik yang didalamnya banyak diupayakan pengembangan ilmu pengetahuan
di sekolah-sekolah.Pada mulanya skolastik ini timbul pertama kalinya di Biar
Italia Selatan dan akhirnya sampai berpengaruh ke Jerman dan Belanda.
Kurikulum pengajarannya meliputi studi duniawi atau Artes liberals, meliputi
tata bahasa, retorika, dialektika( seni berdiskusi), ilmu hitung, ilmu ukur, ilmu
perbintangan, dan musik.
Peter Abaelardus ( 1079-1180 )
Ia dilahirkan di Le Pallet, Prancis. Ia mempunyai kepribadian yang keras dan
pandangannya sangat tajam sehingga sering kali bertengkar dengan para ahli
pikir dan pejabat gereja. Ia termasuk orang konseptualisme dan sarjana terkenal
dalam sastra romantic sekaligus sebagai rasionalistik, artinya peranan akal dapat
menundukan kekuatan iman.Iman harus mau didahului akal. yang harus
dipercaya adalah apa yang telah disetujui atau dapat diterima oleh akal.
Berbeda dengan Anselmus yang mengatakan bahwa berpikir harus sejalan
dengan iman, Abaelardus memberikan alasan bahwa berpikir itu ada di luar
iman( di luar kepercayaan). Karena itu sesuai dengan metode dialektika yang
tanpa ragu-ragu ditunjukan dalam teologi, yatiu bahwa teologi harus
memberikan tempat bagi semua bukti-bukti.

2. Skolastik Puncak
Masa ini merupakan masa kejayaan skolastik yang berlangsung dari tahun 1200-
1300 dan masa ini juga disebut masa berbunga.Masa itu ditandai dengan
munculnya Universitas-universitas dan ordo-ordo, yang secara bersama-sama
ikut menyelenggarakan atau memajukan ilmu pengetahuan, disamping juga

6
peranan universitas sebagai sumber atau pusat ilmu pengetahuan dan
kebudayaan.

Berikut ini pendapat faktor mengapa masa skolastik mencapai puncaknya:


a. Adanya pengaruh dari Aristoteles, Ibnu Rusyd, Ibnu Sina sejak abad ke-12
sehingga sampai abad ke-13 telah tumbuh menjadi ilmu pengetahuan yang
lurus.
b. Tahun 1200 didirikan Universitas Almamater di Prancis. Universitas ini
merupakan gabungan dari beberapa sekolah.
c. Beridirinya ordo-ordo. Ordo-ordo inilah yang muncul karena banyaknya
perhatian orang terhadap ilmu pengetahuan sehingga menimbulkan dorongan
yang kuat untuk memberikan suasana yang semarak pada abad ke-13.

3. Skolastik Akhir
Masa ini ditandai dengan adanya rasa jemu terhadap segala macam pemikiran
filsafat yang menjadi kiblatnya sehingga memperlihatkan stagnasi( kemandegan)
William Ockham(1285-1349)
Pendapatnya, pikiran manusia hanya dapat mengetahui barang-barang dan
kejadian-kejadian individual. Konsep-konsep atau kesimpulan-kesimpulan
unmum tentang alam hanya merupakan abstraksi buatan tanpa kenyataan.
Pemikiran yang demikian ini, dapat dilalui hanya lewat intuisi, bukan logika.
Nicolas causasus ( 1401-1464)
Menurut pendapatnya, terdapat tiga cara untuk mengenal, yaitu lewat indra,
akal, dan intuisi. Dengan indra kita akan mendapatkan pengetahuan benda-benda
berjasad, yang sifatnya tidak sempurna. Dengan akal kita akan mendapatkan
bentuk-bentuk pergertian yang abstrak berdasar pada sajian atau tangkapan
indra. Dengan ituisi, kita akan mendapatkan pengetahuan yang lebih tinggi.

III. PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pembahasan diatas kita dapat mengetahui bahwa, pemikiran kaum
skolastik menekankan pada kuatnya hubungan ekonomi dengan masalah etika,
serta besarnya perhatian pada masalah keadilan. Hal ini disebabkan karena
tokoh-tokoh aliran tersebut dipengaruhi dengan kuat oleh ajaran gereja. Pada
zaman pertengahan ajaran-ajaran gereja memang jauh lebih dominan dibanding
7
ekonomi. Begitu juga kontribusi khusus penulis-penulis abad pertengahan
terhadap teknik teori ekonomi lemah. Asumsi yang dipakai adalah kepentingan
ekonomi adalah sub-ordinat dari pengorbanan serta perilaku ekonomi adalah
salah satu aspek perilaku abadi yang terikat dengan aturan-aturan moralitas.
Metode pemikiran dari skolastik adalah dengan mempertanyakan sesuatu,
kemudian melakukan interpretasi, melakukan proses deduktif dan logika dari
pengalaman manusia dengan didasari kejujuran dan kewenangan.
Orang dizaman itu menganggap kekayaan materi perlu sebab, tanpa materi
semua orang tidak bisa menghidupi diri sendiri, apalagi menolong orang lain.
Bagaimanapun juga, motif ekonomi sangat dikecam, digambarkan dengan
kalimat “The Merchant Can Scarely or Never be Pleased to God”. Tokoh-tokoh
yang sepaham dengan aliran ini adalah antara lain Peter Abaelardus, Albertus
Magnus, Thomas Aquinas, William Ockham, dan Nicolas Cusaus.
B. Saran
Makalah yang kami susun semoga bisa membantu kita lebih memahami
tentang Aliran Skolastik lebih mendalam. Mohon permakluman dari semuanya
jika dalam makalah kami ini masih terdapat banyak kekeliruan baik bahasa
maupun pemahaman. Karena tiadalah sesuatu yang sempurna yang bisa manusia
ciptakan.

8
IV. DAFTAR PUSTAKA
Deliarnov. 2012. PERKEMBANGAN PEMIKIRAN EKONOMI (Edisi Ketiga).
Jakarta: Rajawali Pers.
Achmadi, Asmoro. 2010. Filsafat Umum. Raja Grafindo Persada: Jakarta
Atang Abdul Hakim dan Beni Ahmad Saebani. 2008. Filsafat Umum. Pustaka
Setia: Bandung
PumariksaVanderwijh28Januari2014SEJARAHPEMIKIRANEKONOMI;Kaum
Skolastik
http://.Pumariksa.blogspot.com/2014/01/sejarah-pemikiran-ekonomi-kaum-
skolastik.html?m=1(Diakses Pada Tanggal 29, September 2016)

Anda mungkin juga menyukai