Anda di halaman 1dari 36

MAKALAH

EKONOMI MIKRO ISLAM


PERMINTAAN PENAWARAN DAN KESEIMBANGAN PASAR

DOSEN PENGAMPU: ATIKA, ME.I

Kelompok 1

Disusun oleh:

Muhammad Kahfi Hakim (0502191039)

M. Reza Shah Fahlevi Lubis (0502193262)

Muhammad Zauki Hafiez (0502193152)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN AKUNTANSI SYARIAH SEMESTER 3 A

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul permintaan penawaran dan keseimbangan pasar tepat
waktu.
Makalah permintaan penawaran dan keseimbangan pasar disusun guna memenuhi tugas dosen
pengampu Atika, ME.I pada mata kuliah ekonomi mikro islam di universitas islam negeri
sumatera utara. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan
bagi pembaca tentang permintaan penawaran dan keseimbangan pasar.

Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu selaku dosen Ekonomi Mikro
Islam. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang
yang ditekuni penulis. Penulis juga mengucapkan terima kasih pada semua pihak yang telah
membantu proses penyusunan makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 5 November 2020

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULAUN

A. LatarBelakang

Pada zaman moderen seperti sekarang ini kebanyakan orang menganggap bahwa ilmu ekonomi
adalah ilmu yang hanya dimulai dan diakhiri dengan hukum permintaan dan penawaran. Tentu
saja anggapan ini terlalu mengandalkan ilmu ekonomi sebagai ilmu yang sangat  sederhana.
Akan tetapi menurut Kami hukum yang dikenal dengan hukum penawaran dan permintaan
memang merupakan bagian yang terpenting dalam pemahaman kita mengenai pasar. Apa bila
kita membicarakan pasar tentunya tidak luput dari perdagangan. Perdangan yang paling sering
terjadi adalah perdangan di pasar.Di dalam perekonomian pasar tentunya ada yang disebut
permintaan dan penawaran.Permintaan adalah jumlah barang yang diminta pada jumlah dalam
waktu tertentu,sedangkan penawaran adalah jumlah barang atau jasa yang tersedia dan dapat
ditawarkan oleh produsen kepada konsumen pada setiap tingkat harga selama periode waktu
tertentu. Dari sini tidak bisa dipungkiri bahwa perilaku masyarakat di jaman sekarang adalah
perilaku masyarakat yang konsumtif terhadap barang apa saja. Maka dari itu dalam kehidupan
ekonomi produsen dan konsumen adalah suatu kesatuan yang sangat sulit untuk
dipisahkan,kehidupan, konsumen berlomba-lomba untuk memperoleh penawaran yang setinggi-
tingginya, sedangkan prodesen berusaha mendapatkan keuntungan yang besar, di sinilah muncul
penentuan harga permintaan dan penawaran.

B. Batasan Masalah

Dalam makalah ini kita hendak membahas bagaimana pentingnya ilmu ekonomi dalam
memahami penawaran harga maupun jumlah permintaan agar terjadi keseimbangan pasar dalam
kehidupan sehari-hari.

C. Tujuan

 Mengetahui dan memahami defenisi dari permintaan, penawaran dan keseimbangan


pasar.
 Mengetahui dan memahami tentang hukum penentuan harga,permintaan dan penawaran.
 Mengetahui dan memahami pentingnya penggunaan materi ini dalam lingkungan
masyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Teori Permintaan dan Kurva Permintaan.

Pada prinsipnya, teori permintaan menjelaskan mengenai ciri hubungan antara jumlah
permintaan dan harga. Apabila hubungan antara permintaan dan harga tersebut kita gambarkan
dalam sebuah grafik maka grafik tersebut kita kenal,dengan kurva permintaan. Kurva permintaan
secara umum berlereng positif, sedangkan kurva penawaran secara umum berlereng positif.

1. Beberapa Penentu Permintaan.

Permintaan terhadap suatu barang ditentukan oleh banyak faktor. Di antara faktor-faktor
tersebut yang dominan berpengaruh antara lain adalah :

a. Harga barang itu sendiri.


b. Harga barang lain yang terkait erat dengan barang tersebut.
c. Pendapatan rumah tangga dan pendapatan rata-rata masyarakat.
d. Corak distribusi pendapatan di masyarakat.
e. Jumlah penduduk.

Merupakan hal yang relatif sulit apabila kita menganalisis pengaruh berbagai faktor
tersebut terhadap permintaan suatu barang. Oleh karena itu, dalam menganalisis teori permintaan
perlu untuk dibuat analisis yang lebih sederhana. Yang perlu menjadi pertimbangan penting
adalah dalam analisis ekonomi dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi
oleh harganya, sehingga dengan kata lain dalam teori permintaan yang utama dianalisis adalah
hubungan antara jumlah permintaan suatu barang terhadap harga barang tersebut. Hal tersebut
diasumsikan bahwa faktor-faktor lain tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus. Tetapi
asumsi ini tidak berarti bahwa kita dapat mengabaikan faktor-faktor yang dianggap tetap
tersebut.
Setelah menganalisis hubungan antara jumlah permintaan dengan tingkat harga maka
selanjutnya boleh mengasumsikan bahwa harga adalah tetap dan kemudian menganalisis
mengenai permintaan suatu barang yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lainnya atau faktor selain
harga. Dengan demikian dapat diketahui mengenai bagaimana permintaan terhadap suatu barang
akan berubah apabila harga barang lain yang sejenis atau pendapatan masyarakat misalnya
mengalami perubahan.

2. Harga dan Permintaan.

Pada hakekatnya hukum permintaan merupakan suatu pernyataan yang menyatakan bahwa
makin rendah harga suatu barang maka semakin banyak permintaan akan barang tersebut.
Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka semakin sedikit permintaan terhadap barang
tersebut. Mengapa hal tersebut demikian ?

a. Kenaikan harga akan menyebabkan pera pembeli mencari barang lain yang sejenis yang
dapat digunakan sebagai pengganti terhadap barang yang mengalami kenaikan. Demikian
pula sebaliknya, apabila harga turun maka orang akan mengurangi pembelian terhadap
barang lain yang sama jenisnya dan menambah pembelian terhadap barang yang mengalami
penurunan harga tersebut.
b. Kenaikan harga akan menyebabkan pendapatan riil berkurang atau merosot. Pendapatan
yang merosot tersebut memaksa para pembeli untuk mengurangi pembeliannya terhadap
berbagai jenis barang, terutama barang yang mengalami kenaikan harga.
3. Daftar Permintaan.

Daftar permintaan merupakan suatu data yang diwujudkan dalam bentuk tabel yang berisi
gambaran mengenai angka-angka yang berhubungan antara harga dengan jumlah barang yang
diminta. Hal ini dapat pula diartikan sebagai suatu gambaran mengenai besarnya permintaan
pada berbagai tingkat harga. Untuk memperjelas akan diilustrasikan dalam contoh sebagai
berikut :

Tabel 1. Permintaan terhadap buah Durian pada berbagai tingkat harga

Keadaan Harga (Rupiah) Jumlah Yang Diminta (Buah)


A 100.000,- 100
B 80.000,- 140
C 60.000,- 200
D 40.000,- 300
E 20.000,- 450

Dari Tabel 1. di atas diilustrasikan tentang permintaan buah Durian pada berbagai tingkat harga.
Hal tersebut jelas bahwa makin tinggi harga buah Durian maka semakin sedikit jumlah buah
Durian yang diminta dan sebaliknya. Pada harga Rp. 100.000,- hanya 100 buah yang diminta,
sedangkan pada harga Rp. 20.000,- maka permintaan akan buah Durian meningkat menjadi 450
buah. Perlu Anda ingat bahwa di dalam contoh ini faktor-faktor yang berpengaruh lainnya
dianggap tetap atau ceteris paribus.

4. Kurva Permintaan.

Kurva permintaan merupakan suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara
harga suatu barang dengan jumlah barang tersebut yang diminta. Dengan demikian berdasarkan
data pada Tabel 1 di atas maka kita dapat menggambarkan kurva permintaan. Pada sumbu tegak
digambarkan berbagai tingkat harga, sedangkan pada sumbu mendatar digambarkan sebagai
jumlah buah Duriah yang diminta.
Gambar 1. Kurva Permintaan terhadap buah Durian

Pada Gambar 1 di atas, kurva permintaan DD’ terdapat 5 (lima) buah titik yaitu A, B, C, D
dan E. Masing masing titik tersebut menggambarkan keadaan yang berbeda-beda. Pada titik A
menggambarkan jumlah buah Durian yang diminta adalah 100 buah dengan masing-masing buah
Durian seharga Rp. 100.000,-. Pada titik E menggambarkan jumlah buah Durian yang diminta
adalah 450 buah dengan masing-masing buah Durian seharga Rp. 20.000,-.

Dalam ilmu ekonomi, utamanya dalam hal analisis permintaan, perlu dipahami perbedaan
antara “permintaan dengan jumlah barang yang diminta”. Yang dimaksud dengan “permintaan”
adalah gambaran mengenai\ keseluruhan dari hubungan antara harga dan jumlah permintaan,
sedangkan “jumlah barang yang diminta” diartikan sebagai banyaknya permintaan atas suatu
barang pada tingkat tertentu. Misal Titik E menggambarkan bahwa pada harga Rp. 20.000
jumlah buah Durian yang diminta sejumlah 450 buah. Kurva permintaan pada umumnya
mempunyai sifat menurun dari kiri atas menuju kanan bawah, karena sifat hubungan antara harga
dan jumlah barang yang diminta mempunyai sifat hubungan terbalik, sesuai dengan hukum
permintaan.

5. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar.

Pada umumnya, permintaan terhadap suatu barang dapat dilihat dari 2 (dua) sisi, yaitu
permintaan yang diminta oleh seseorang/individu dan permintaan yang dilakukan oleh semua
orang/pelaku pasar. Oleh karena itu dalam analisis ini perlu dibedakan antara kurva permintaan
individu dan kurva permintaan pasar. Untuk memperoleh kurva permintaan pasar maka kita
harus menjumlahkan berbagai individu dalam pasar. Sebagai ilustrasi marilah kita lihat contoh di
bawah ini :

Tabel 2. Permintaan Pasar


Pada Tabel 2 (dua) di atas dapat kita lihat suatu gambaran untuk memperoleh permintaan
pasar dengan menjumlahkan permintaan dari individu- individu dalam pasar. Dalam contoh ini
dimisalkan hanya terdapat 2 (dua) individu dalam pasar barang X, yaitu A dan B. Dalam tabel
tersebut digambarkan permintaan A dan B terhadap barang X pada harga-harga antara Rp.
10.000,- hingga Rp. 6.000,-. Permintaan pasar diperoleh dengan menjumlahkan banyaknya
barang yang diminta oleh A dan B pada setiap tingkat harga. Berdasarkan data pada Tabel 2
(dua) di atas dapat dibuat kurva permintaan terhadap barang X oleh A, B dan Pasar.
Gambar 2. Kurva Permintaan Perseorangan dan Pasar.

Kurva DD’ merupakan kurva permintaan A, sedangkan kurva DD’’ merupakan kurva
permintaan B. Apabila dijumlahkan akan diperoleh Kurva DD’”.

6. Pengaruh Faktor Selain Harga Terhadap Permintaan.

Hukum permintaan secara teoritis lebih memfokuskan pada sifat hubungan antara harga
suatu barang dengan jumlah barang yang diminta, sedangkan pada kenyataannya, banyaknya
permintaan atas suatu barang juga ditentukan oleh beberapa faktor yang lain. Untuk itu perlu
kiranya dalam teori mengenai permintaan ini diamati pula faktor-faktor penentu yang lain selain
harga barang tersebut.

a. Harga Barang Lain.

Hubungan antara suatu barang dengan barang yang lain dapat dibedakan menjadi 3 (tiga)
jenis, yaitu :

1) Barang Pengganti.

Suatu barang dinamakan barang pengganti apabila barang tersebut dapat


menggantikan fungsi barang lain tersebut. Teh dan kopi adalah barang yang dapat saling
menggantikan fungsinya. Seseorang yang biasa minum teh sangat dimungkinkan dapat
menerima kopi apabila teh tidak ada, dan sebaliknya.
Harga barang pengganti dapat mempengaruhi permintaan barang yang dapat
digantikannya. Apabila harga barang pengganti semakin murah maka barang yang
digantikannya akan mengalami pengurangan dalam permintaan. Dengan demikian
apabila harga kopi turun maka sangat dimungkinkan permintaan akan teh akan
berkurang. Sebaliknya, apabila harga kopi naik maka permintaan akan teh akan
meningkat.

2) Barang Pelengkap.

Suatu barang dikatakan barang pelengkap apabila suatu barang selalu digunakan
bersama-sama dengan barang lainnya. Gula adalah barang pelengkap dari kopi atau teh
karena pada umumnya kopi dan teh yang kita minum harus dibubuhi gula. Kenaikan
atau penurunan permintaan terhadap barang pelengkap cenderung sejalan dengan
perubahan permintaan barang yang dilengkapinya. Misal, jika permintaan terhadap teh
atau kopi meningkat maka permintaan terhadap gula cenderung meningkat pula.
Sebaliknya, jika teh dan kopi menurun permintaannya maka permintaan terhadap gula
juga cenderung mengalami penurunan.

3) Barang Netral.

Barang dikatakan barang netral apabila antara kedua jenis barang atau lebih tidak
mempunyai hubungan yang erat. Misal, permintaan terhadap gula dan sepatu.
Perubahan permintaan terhadap gula tidak akan mempengaruhi permintaan sepatu,
demikian pula sebaliknya. Sehingga apabila dua macam barang tidak mempunyai
hubungan yang erat maka perubahan terhadap permintaan salah satu barang cenderung
tidak akan mempengaruhi permintaan barang lainnya.

b. Pendapatan Masyarakat.

Pendapatan masyarakat merupakan faktor yang penting dalam menentukan corak


permintaan terhadap berbagai barang. Perubahan pendapatan cenderung selalu menimbulkan
perubahan terhadap permintaan. Berdasakan sifat perubahan permintaan apabila pendapatan
berubah, suatu barang dapat dibedakan menjadi 4 (empat) jenis, yaitu : barang inferior, barang
esensial, barang normal dan barang mewah.
1) Barang Inferior.

Barang inferior merupakan suatu jenis barang yang banyak diminta oleh
masyarakat yang mempunyai pendapatan rendah. Jika pendapatan masyarakat
meningkat maka barang inferior ini cenderung ditinggalkan, sebagai contoh yang umum
di Indonesia : jagung, ketela, umbi dan lain-lain. Pada masyarakat yang berpendapatan
rendah, masyarakat dapat mengkonsumsi jagung, ketela umbi dan lain-lain sebagai
pengganti beras. Akan tetapi pada saat pendapatan masyarakat tersebut meningkat maka
jagung, ketela, umbi dan lain-lain akan mereka tinggalkan dan berganti untuk
mengkonsumsi beras.

2) Barang Esensial.

Barang esensial merupakan barang yang sangat penting artinya dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari. Barang ini biasanya merupakan barang kebutuhan pokok yang
harus dikonsumsi untuk menopang hidup manusia, seperti sembilan kebutuhan pokok.

3) Barang Normal.

Barang dapat dikategorikan sebagai barang normal apabila barang tersebut


mengalami kenaikan jika terjadi kenaikan pendapatan, contohnya adalah sepatu,
peralatan rumah tangga dan lain-lain. Faktor yang menyebabkan terjadinya peningkatan
permintaan apabila terjadi kenaikan pendapatan adalah kenaikan pendapatan akan
menambah kemampuan untuk membeli barang lebih banyak dan peningkatan
pendapatan memungkinkan seseorang untuk meningkatkan mutu kehidupannya.

4) Barang Mewah.

Barang mewah ini merupakan barang yang dapat dikonsumsi apabila pendapatan
seseorang sudah relatif tinggi, karena untuk mendapat barang tersebut juga dibutuhkan
biaya yang tinggi pula, misal emas, permata, mobil produk terbaru dan sebagainya.
Biasanya seseorang dapat mengkonsumsi barang-barang ini setelah kebutuhan
pokoknya terpenuhi.
c. Distribusi Pendapatan.

Sejumlah pendapatan masyarakat yang tertentu jumlahnya akan menimbulkan corak


permintaan masyarakat yang berbeda pula, apabila pendapatan tersebut diubah corak
distribusinya. Sebagai contoh, apabila pemerintah menaikkan pajak bagi orang kaya dan hasil
pajak tersebut diberikan sebagai subsidi bagi orang tidak mampu, maka corak permintaan
terhadap berbagai jenis barang akan mengalami perubahan. Barang-barang yang biasa
dikonsumsi oleh orang kaya cenderung akan menurun, sedangkan barang-barang yang biasanya
dikonsumsi oleh orang tak mampu akan meningkat, minimal kualitasnya.

d. Jumlah Penduduk.

Pertambahan jumlah penduduk tidak secara otomatis akan menambah jumlah permintaan.
Biasanya pertambahan penduduk akan diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja.
Perkembangan kesempatan kerja akan meningkatkan jumlah orang yang menerima pendapatan
dan akhirnya menambah daya beli atau konsumsi di masyarakat. Pertambahan daya beli inilah
yang akan meningkatkan permintaan.

7. Pergeseran dan Pergerakan Kurva Permintaan.

Perubahan kurva permintaan dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu pergeseran kurva ke
arah kiri atau kanan dan pergerakan sepanjang kurva permintaan. Hal tersebut secara umum
disebabkan oleh 2 (dua) hal pula, yakni perubahan harga maupun perubahan selain faktor harga.
Dengan menggunakan grafik permintaan, bagaimana caranya menunjukkan efek dari perubahan
harga maupun perubahan selain faktor harga ?

a. Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan.

Perubahan sepanjang kurva permintaan yaitu apabila terjadi perubahan harga barang yang
diminta, baik ketika harga naik maupun ketika harga turun. Sebagai contoh dapat Anda lihat
Gambar 3 di bawah ini.
Gambar 3. Gerakan Sepanjang Kurva Permintaan

DD’ adalah kurva permintaan pasar terhadap buah Durian. Awalnya harga buah Durian
adalah Rp. 20.000,- dan jumlah yang diminta adalah 500 buah. Kondisi ini ditunjukkan oleh titik
R. Apabila penjual menurunkan harganya menjadi Rp. 15.000,- per buah maka permintaan akan
meningkat menjadi 750 buah atau naik sebesar 250 buah (ditunjukkan oleh titik A). Namun,
apabila penjual menaikkan harga menjadi Rp. 25.000,- per buah maka permintaan akan menurun
menjadi 250 buah (ditunjukkan oleh titik B). Dari ilustrasi di atas dapat diketahui bahwa ketika
penjual menurunkan harga buah Durian dari Rp. 20.000,- menjadi Rp. 15.000,- atau turun
sebesar Rp. 5.000,- maka terjadi peningkatan permintaan sebesar 250 buah. Demikian pula
ketika penjual menaikkan harga buah Durian dari Rp. 20.000,- menjadi Rp. 25.000,- atau
menaikkan harga sebesar Rp. 5000,- maka permintaan akan menurun sebesar 250 buah. Ini
berarti terjadi pergerakan di dalam kurva permintaan, yaitu apabila terjadi kenaikan harga maka
titik R akan bergerak ke titik B dan apabila terjadi penurunan harga maka titik R akan bergerak
ke titik A.

b. Pergeseran Kurva Permintaan.

Ke arah manakah kurva permintaan bergeser apabila terjadi perubahan yang disebabkan
oleh faktor selain harga ? Jika terjadi perubahan terhadap permintaan yang disebabkan oleh
faktor selain harga maka kurva permintaan akan bergeser ke arah kanan atau kiri. Faktor-faktor
tersebut misalnya : naiknya pendapatan masyarakat atau perubahan citarasa masyarakat. Sebagai
ilustrasi dapat dilihat pada Gambar 4 sebagai berikut :
Gambar 4. Pergeseran Kurva Permintaan.

Pada Gambar 4 di atas dapat anda lihat pergeseran kurva permintaan ke arah kanan (D’)
maupun ke arah kiri (D*) dari kurva asalnya (D). Kurva bergeser ke arah kanan misalnya, terjadi
apabila pendapatan masyarakat naik atau meningkat sehingga terjadi peningkatan kuantitas
barang yang diminta. Hal ini menyebabkan kurva bergeser ke arah kanan, yaitu dari kurva D
(kurva semula) bergerak ke arah kurva D’. Namun sebaliknya, apabila pendapatan masyarakat
menurun maka kurva semula (D) akan bergeser ke arah kiri (D*), karena dengan menurunnya
pendapatan masyarakat maka daya beli masyarakat akan menurun pula, sehingga kuantitas
permintaan akan turun atau kurva bergeser ke arah kiri.

B. Teori Penawaran dan Kurva Penawaran.

Suatu permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi di
dalam pasar. Permintaan yang ada hanya dapat dipenuhi apabila para penjual dapat menyediakan
barang-barang yang dibutuhkan. Pertanyaan yang muncul adalah : bagaimana tingkah laku
penjual dalam menyediakan atau menawarkan barang yang dibutuhkan masyarakat di pasar ?
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi produksi dan penawaran barang yang akan dijual ?
Pada sub bab ini akan dijelaskan mengenai sifat hubungan antara harga dan penawaran serta
faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran tersebut. Perilaku penjual dalam menawarkan
barangnya pada berbagai tingkat harga dipengaruhi oleh beberapa faktor. Secara umum faktor-
faktor tersebut antara lain adalah :

1. Harga barang itu sendiri.


2. Harga barang lain (yang sejenis).
3. Biaya produksi.
4. Teknologi.

Untuk menganalisis penawaran, cara yang digunakan relatif sama dengan cara dalam
menganalisis permintaan. Misalnya faktor-faktor yang lain tidak berubah (cateris paribus), maka
terlebih dahulu diperhatikan pengaruh perubahan harga terhadap jumlah barang yang ditawarkan
penjual. Demikian pula selanjutnya untuk menganalisis faktor-faktor selain harga terhadap
penawaran.

1. Hubungan Antara Harga dan Penawaran Serta Kurva Penawaran.

Harga barang selalu dipandang sebagai faktor yang sangat penting dalam menentukan
penawaran sehingga teori penawaran lebih terfokus pada hubungan antara harga dengan jumlah
barang yang ditawarkan. Untuk jelasnya maka perlu kiranya untuk dikupas hubungan antara
harga dengan penawaran seperti yang telah dinyatakan dalam hukum penawaran.

Hukum penawaran merupakan suatu pernyataan yang menjelaskan mengenai sifat


hubungan antara harga suatu barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Dalam hukum ini
prinsipnya adalah bagaimana keinginan para penjual untuk menawarkan barangnya apabila
harganya tinggi dan bagaimana pula keinginan penjual untuk menawarkan barangnya apabila
harganya rendah. Hukum penawaran menyatakan bahwa semakin tinggi harga suatu barang
maka semakin banyak jumlah barang yang ditawarkan. Sebaliknya semakin rendah suatu barang
maka akan semakin sedikit jumlah barang yang ditawarkan. Sebagai ilustrasi maka akan
diberikan contoh sebagai berikut.

Tabel 3. Daftar Penawaran

Kondisi Harga (Rupiah) Jumlah Barang Yang Ditawarkan


(Buah Durian)
A 25.000,- 1.000
B 20.000,- 800
C 15.000,- 600
D 10.000,- 400
E 5.000,- 200
Gambaran di atas merupakan suatu daftar jumlah penawaran pada berbagai tingkat harga,
atau yang biasa dikenal dengan daftar penawaran. Pada contoh tersebut menunjukkan suatu
penawaran buah Durian yang terjadi dalam suatu pasar. Ketika harga buah Durian Rp. 25.000,-
maka penjual akan menawarkan sebanyak 1.000 buah. Namun ketika harga turun menjadi Rp.
5.000,- maka penjual akan mengurangi atau hanya bersedia menawarkan 200 buah. Untuk lebih
memperjelas maka berdasarkan Tabel 3 di atas akan kita ilustrasikan ke dalam bentuk kurva
penawaran sebagai berikut.

Gambar 5. Kurva Penawaran

Kurva penawaran merupakan suatu kurva yang menunjukkan hubungan antara harga suatu
barang dengan jumlah barang yang ditawarkan. Hubungan antara harga dengan jumlah barang
yang diminta ditunjukkan oleh titik A, B, C, D dan E. Garis yang menghubungkan antar titik-
titik tersebut adalah kurva penawaran, dan dalam hal ini diberikan simbol SS’. Seperti analisis
permintaan, maka dalam analisis penawaran perlu kita bedakan antara penawaran dengan jumlah
barang yang ditawarkan. Penawaran berarti jumlah keseluruhan secara kuantitas dari setiap
tingkat harga pada sebuah kurva penawaran, sedangkan jumlah barang yang ditawarkan berarti
jumlah barang yang ditawarkan pada tingkat harga tertentu.

2. Pengaruh Faktor Selain Harga Terhadap Penawaran.

Seperti telah dijelaskan di depan bahwa penawaran terhadap suatu barang selain ditentukan
oleh barang itu sendiri juga ditentukan oleh beberapa faktor yang lain selain harga. Untuk
melengkapi analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran maka perlu pula
diteliti peran faktor-faktor yang lain selain harga tersebut.
a. Harga barang lain yang sejenis.

Pada kondisi riil di masyarakat, terdapat persaingan antar barang yang sejenis (pengganti)
yaitu antara satu produk dengan produk yang lain dalam memenuhi kebutuhan. Hal ini akan
berdampak pada persaingan di dalam penawaran suatu barang. Sebagai contoh, kenaikan biaya
produksi susu di luar negeri akan membawa akibat pada kenaikan harga susu yang diimpor
menjadi lebih mahal, sehingga konsumen susu di dalam negeri akan cenderung untuk
mengalihkan konsumsi susu pada susu yang berasal dari dalam negeri. Kenaikan konsumsi susu
yang berasal dari dalam negeri ini akan mendorong produsen dalam negeri untuk meningkatkan
atau menaikkan produksi dan penawaran susu.

b. Biaya Produksi.

Biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi merupakan pengeluaran yang
sangat penting dalam proses produksi. Pengeluaran tersebut mempunyai peranan yang sangat
besar dalam menentukan biaya produksi. Tanpa adanya kenaikan produktivitas dan efisiensi,
kenaikan harga dari faktor produksi akan mengakibatkan pada kenaikan biaya produksi.
Kenaikan harga untuk memperoleh faktor produksi sudah dapat dipastikan akan mengurangi
keuntungan mereka (perusahaan), sehingga penawaranpun cenderung akan berkurang. Bahkan
tidak menutup kemungkinan jika biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi
lebih tinggi dari keuntungannya maka perusahaan tersebut akan menutup usahanya.

c. Teknologi.

Tingkat teknologi memegang peranan yang sangat penting dalam menentukan jumlah
penawaran. Kenaikan produksi dan perkembangan ekonomi yang meningkat pada umumnya
dipengaruhi oleh teknologi yang semakin modern. Kemajuan teknologi bahkan mampu untuk
mengurangi biaya produksi, mempertinggi produktivitas, meningkatkan mutu serta menciptakan
barang baru.

Dalam hubungannya dengan penawaran suatu barang, kemajuan teknologi berpengaruh


terhadap 2 (dua) hal, yaitu : produksi dapat ditambah secara lebih cepat dan biaya produksi yang
semakin menurun / murah. Indikasi dari hubungan tersebut dapatlah disimpulkan bahwa
kemajuan teknilogi cenderung akan menaikkan penawaran.
3. Pergeseran dan Pergerakan Kurva Penawaran.

Seperti halnya pada kurva permintaan, kurva penawaranpun dapat mengalami pergeseran
maupun pergerakan. Perubahan harga akan mengakibatkan suatu pergerakan di sepanjang kurva
penawaran, sedangkan perubahan selain faktor harga akan mengakibatkan pergeseran kurva
penawaran tersebut. Sebagai ilustrasi coba Anda perhatikan Gambar 6 sebagai berikut.

Gambar 6. Pergerakan dan Pergeseran Kurva Penawaran

Misal pada mulanya kurva penawaran adalah SS’. Titik A menggambarkan pada waktu
harga adalah P1 dan jumlah barang yang ditawarkan adalah Q1. Ketika harga turun menjadi P2
hubungan di antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan bergerak ke Titik A2. Ini berarti
jumlah barang yang ditawarkan hanyalah sebanyak Q2.

Pada kasus yang lain, perubahan jumlah barang yang ditawarkan dapat menyebabkan
pergeseran kurva penawaran. Pergeseran kurva dari kurva SS’ menjadi S 1 S 1 atau S 2 S 2
sebagai contohnya. Pergeseran kurva penawaran dari SS’ menjadi S 1 S 1 menyebabkan jumlah
barang yang ditawarkan menjadi bertambah, yaitu dari Q1 menjadi Q4 walaupun harga tetap
sebesar P1. Keadaan ini ditunjukkan oleh Titik A1. Pergeseran kurva SS’ menjadi S 2 S 2
menggambarkan pengurangan jumlah penawaran yaitu dari Q1 menjadi Q3 dan keseimbangan
terletak pada Titik A3. Ini berarti bahwa pada harga P1 sekarang, jumlah barang yang ditawarkan
hanya sebanyak Q3.
C. PENGERTIAN PASAR DAN KESEIMBANGAN PASAR

Pasar merupakan tempat dimana terjadi transaksi antara produsen dengan konsumen. Atau
dengan kata lain, pasar merupakan sebuah tempat bertemunya pembeli dengan penjual guna
melakukan transaksi ekonomi yaitu untuk menjual atau membeli suatu barang dan jasa atau
sumber daya ekonomi dan berbagai faktor produksi yanglainnya.Keseimbangan pasar adalah
suatu keadaan saat jumlah produk atau barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang
ditawarkan pada harga tertentu. Keseimbangan pasar (market ekuilibrium), dapat tercapai jika
jumlah produk yang diminta sama dengan jumlah produk yang ditawarkan, atau harga dari
produk yang ditawarkan sama dengan harga produk yang diminta oleh konsumen. Saat itu juga
akan terjadi transaksi antara penjual dan pembeli, sebab telah terjadi kesepakatan harga dan atau
jumlah produk yang di inginkan.

1. Fungsi Pasar.

Fungsi pasar mempunyai beberapa fungsi yang penting dalam membantu dalam banyak
hal, berikut fungsi pasar :

a. Fungsi Distribusi Produk.

Salah satu fungsi pasar adalah fungsi distribusi produk yang merupakan suatu
aktivitas menyalurkan barang atau jasa yang diproduksi oleh produsen kepada para
konsumen. Fungsi pasar sebagai tempat distribusi produk, hal ini karena banyak terdapat
konsumen, sedangkan penjual sebagai distributor, artinya barang yang dijual tersebut tidak
diproduksi sendiri. Misalnya terdapat penjual yang membeli telur ayam dari orang lain yang
berternak ayam, kemudian telur tersebut dibawa ke pasar dan dibeli oleh konsumen. Penjual
tersebut berperan sebagai distributor, orang yang berternak ayam berperan sebagai produsen,
serta pembeli sebagai konsumen. Namun adapula penjual yang berperan sebagai produsen
sekaligus sebagai distributor.

b. Fungsi Penetapan Harga / Nilai.

Karena terdapat interaksi antara penjual dan pembeli, maka terdapat juga permintaan
serta penawaran dari kedua pihak tersebut. Sehingga terdapat kesepakatan harga
kesetimbangan yang dapat dicapai dari interaksi kedua pihak tersebut. Fungsi pasar sebagai
tempat penetapan harga dari barang atau jasa yang diperjualbelikan karena terjadinya
interaksi serta adanya kesepakatan dari pembelian penjual.

c. Fungsi Promosi.

Fungsi pasar merupakan tempat berkumpulnya para konsumen yang merupakan


tempat promosi yang sempurna bagi produsen guna memperkenalkan produk mereka. Pada
umumnya saat proses promosi dari produsen tersebut berlangsung, mereka akan
menawarkan dengan penawaran yang menarik, seperti harga produk tersebut yang lebih
murah dibandingkan produk dari produsen yang lainnya. Oleh karena itu, fungsi pasar salah
satunya untuk promosi suatu produk atau barang.

d. Fungsi Penyerapan Tenaga Kerja.

Selain terdapat para pedagang dan pembeli, di pasar juga banyak terdapat pihak lain
yang dapat terlibat dalam kegiatan ekonomi. Seperti tukang sapu, ojek, tukang parkir, tukang
sampah, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, fungsi pasar sebagai tempat penyerapan
tenaga kerja.

e. Menyediakan Barang dan Jasa Guna Masa Mendatang.

Pasar memiliki peran sebagai fasilitator guna mengelola tabungan dan investasi.
Investasi tersebut berfungsi untuk menyediakan barang serta jasa dibutuhkan pada masa
yang akan datang. Tabungan dan investasi tersebut akan berinteraksi di pasar. Pasar yang
berfungsi untuk memfasilitasi investasi dan tabungan ialah pasar modal. Investor akan
mencari pihak-pihak yang mempunyai tabungan untuk keperluan investasinya, serta
penabung untuk mencari pihak yang membutuhkan modal. Kedua belah pihak tersebut dapat
bertemu di pasar modal

2. Cara-Cara Mencapai Keseimbangan Pasar.

Keseimbangan pasar tidak akan lepas dari mekanisme pasar yang mana mekanisme pasar
merupakan kecenderungan sebuah pasar bebas untuk perubahan harga pasar menjadi seimbang
(jumlah permintaan dan penawaran sama). Seperti halnya hidup yang berjalan tidak selalu sesuai
keinginan, pasar pun juga demikian. Permintaan dan penawaran tidak selamanya akan mencapai
keseimbangan (sama),artinya kedua hal ini tidak selalu berada pada keseimbangan dan kadang
juga ada pasar yang tidak akan pernah mencapai keseimbangan dikarenakan kondisi yang kurang
memungkinkan. Untuk mencapai sebuah keseimbangan, pemerintah berperan dalam hal itu
dengan mengeluarkan beberapa kebijakan di bidang perekonomian. Salah satu kebijakan tersebut
adalah dalam hal penetapan harga. Penetapan harga adalah keadaan yang mewajibkan pedagang
untuk menjual barang dagangannya dengan harga mistli (harga pasar). Oleh karena itu,
Pemerintah harus menetapkan harga minimum dan harga maksimum.

Penetapan harga minimum dengan tujuan untuk melindungi produsen dari konsumen yang
ingin membeli barang dengan harga yang serendah mungkin dan menjualnya kembali dengan
harga yang tinggi, terutama dalam produk dasar pertanian. Apabila pada penetapan harga
minimum barang tidak laku, pemerintah akan membelinya lewat BULOG (Badan Usaha
Logistik) dan mendistribusikannya pada pasar. Sedangkan dalam penetapan harga maksimum
bertujuan untuk melindungi pembeli (konsumen) yang mana hal ini dilakukan ketika harga yang
berada di pasar melonjak sangat tinggi dan jauh dari batas di luar daya beli masyarakat. Dan jika
hal itu terjadi maka konsumen tidak akan pernah mengalami surplus konsumen, yaitu
kemampuan konsumen dalam membeli barang dengan harga yang lebih tinggi dari harga yang
ditetapkan oleh pasar. Dalam hal ini, produsen dilarang untuk menjual barang dagangannya
dengan harga diatas harga maksimum. Dalam penetapan harga ini memiliki dampak negatif,
yaitu cenderung mendorong munculnya praktik pasar gelap yang mana dalam pasar gelap harga
yang ada terbentuk dari luar harga yang ditetapkan

3. Jenis-Jenis Keseimbangan Pasar.


a. Keseimbangan Pasar Jangka Pendek.

Permintaan yang di hadapi perusahaan dalam pasar persaingan monopolistiktidaklah


elastis sempurna walaupun sangat elastis. Dengan demikian, Secara grafis, kurva permintaan
yang dihadapi perusahaan mempunyai sope negatif namun tidak securam seperti pada pasar
monopoli. Sekilas, kurvakeseimbangan perusahaan pada pasar persaingan monopolistik
sama dengan keseimbangan pada pasar monopoli. Akan tetapi sesungguhnya tidak sama.
Bentuk kurvanya memang serupa, tetapi tidak sama. Perbedaan pokok antara kurva
keseimbangan pada pasar persaingan monopolistik dan pada pasar monopoli adalah terletak
pada kemiringan kurva.

b. Keseimbangan Pasar Jangka Panjang.

Pada kuantitas ini perusahaan hanya memperoleh laba normal. Dalam jangka panjang
perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik hanya memperoleh laba normal. Hal ini
terjadi karena pada pasar persaingan monopolistik tidak ada hambatan yang berarti bagi
masuknya perusahaan akan semakin mengecil. Semakin banyak perusahaan baru masuk
kedalam suatu Industry, semakin besar kapasitas produksi, sehingga dalam jangka panjang
perusahaan hanya memperoleh laba normal.

4. Menentukan Keseimbangan Pasar Melalui Harga.

Harga ekuilibrium juga disebut harga pasar karena pada harga ini adalah nilai yang tepat
untuk dibawa produsen ke pasar yang berisi target konsumen, dan tidak akan ada ‘sisa’. Hal ini
efisien karena tidak ada kelebihan pasokan dan output terbuang, atau kekurangan – pasar
merespon harga secara efisien. Ini adalah fitur utama dari mekanisme harg, dan salah satu
manfaatnya adalah menciptakan keseimbangan pasar.

Contoh

Jadwal permintaan dan penawaran mingguan untuk merek minuman ringan dengan berbagai
harga (antara 0 dan 8000) ditunjukkan di bawah ini.
Seperti dapat dilihat, pasar ini akan berada dalam keseimbangan dengan harga 3000 per
minuman ringan. Pada harga ini permintaan minuman oleh siswa sama dengan persediaan, dan
pasar akan hilang. 1000 minuman akan ditawarkan untuk dijual dengan harga 3000 dan 1000
akan dibeli dan tidak akan ada permintaan atau pasokan berlebih pada harga 3000.

Dari ilustrasi di atas, jika kondisi keseimbangan pasar dinyatakan secara matematis akan menjadi
seperti berikut.

Permintaan (Demand) = Penawaran (Supply)

QD = QS = QE

PD = PS = PE

Secara grafis, keseimbangan pasar terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan
kurva penawaran.
5. Fungsi Penawaran dan Permintaan pada Keseimbangan Pasar.

Dalam dunia bisnis pengaruh dari keseimbangan pada pasar memang sangat diperlukan.
Kenapa? Hal ini agar terjadi kestabilan harga dan pelaku bisnis tidak mengalami kerugian dalam
menjalankan bisnisnya. Dalam hal ini, keseimbangan pada pasar sendiri dipengaruhi oleh
permintaan dan penawaran yang terjadi antara produsen dan konsumen. Peran penting dari
keseimbangan pada pasar ini terbagi menjadi dua bagian yaitu fungsi penawaran dan fungsi
permintaan yang terjadi di dunia bisnis. Dua hal ini akan sangat berpengaruh dalam menciptakan
tingkat keseimbangan. Sementara itu dalam dunia bisnis sendiri fungsi dari permintaan dan
penawaran akan memberikan dampak yang menyeluruh pada aliran finansial usaha Anda karena
ini dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk menciptakan harga yang disepakati antara produsen
dan konsumen.

a. Fungsi Permintaan.

Pada fungsi permintaan ini ditunjukkan dengan adanya jumlah barang yang diminta serta
faktor pendukung lainnya. Dalam hal ini sesuai pula dengan hukum permintaan yang terjadi pada
pasar. Jika suatu barang terjadi kenaikan harga permintaan maka barang tersebut akan
mengalami penurunan. Begitu juga sebaliknya, jika harga barang mengalami penurunan maka
permintaan pada barang tersebut akan naik drastis. Untuk menuju arah keseimbangan, maka akan
terjadi adanya persaingan antar konsumen dalam mendapatkan barang. Misalnya saja jika barang
terbatas, maka selanjutnya harga akan didongkrak naik sehingga jumlah dari permintaan dan
penawaran terdorong kepada keseimbangan pada pasar.

Fungsi dari permintaan, terjadi hubungan antara harga dengan jumlah barang yang selalu
berbanding terbalik. Terjadi perbandingan tersebut pada saat harga barang turun, permintaan
akan naik. Begitu juga sebaliknya saat harga barang naik, permintaan menjadi turun. Maka untuk
menciptakan keseimbangan, diberikan suatu kondisi persaingan bisnis antara produsen hingga
konsumen pun akan bersaing mendapatkan barang tersebut.
b. Fungsi Penawaran.

Pada fungsi penawaran lebih ditekankan pada hubungan persamaan antara harga barang
dengan jumlah barang yang telah ditawarkan oleh produsen. Cara kerjanya yaitu disesuaikan
dengan adanya hukum penawaran. Dimana terjadinya kenaikan jumlah barang yang ditawarkan
seller diikuti dengan harga batang pada pasar terjadi kenaikan. Ketidakseimbangan akan terjadi
saat harga dengan jumlah yang ditawarkan tidak sesuai satu sama lainnya. Semakin tinggi harga
dari sebuah batang akan melebihi keseimbangan, maka terjadi pergeseran yaitu terjadi kelebihan
penawaran. Keberadaan jumlah barang yang ditawarkan melebihi dari jumlah yang diminta,
inilah salah satu penyebab yang terjadi pada kelebihan penawaran.

6. Kebijakan pemerintah.

Dalam suatu perekonomian, pemerintah akan turut campur tangan, dengan tujuan untuk
melindungi konsumen dan produsen. Ada dua cara yang dilakukan oleh pemerintah, yaitu
dengan Pengendalian Harga (price control). Pengendalian harga yang dilakukan pemerintah
dapat dengan cara menetapkan batas harga tertinggi (ceiling price) dan menetapkan batas harga
terendah (floor price).

a. Ceiling Price Adalah batas maksimum harga penjualan oleh produsen, misalnya penetapan
harga patokan setempat (HPS) yang dilakukan pemerintah untuk semen. Tujuan pemerintah
adalah agar dapat terjangkau oleh konsumen dengan daya beli kurang. Namun, pengendalian
ini tidak akan berdayaguna jika produsen ada dalam pasar oligopoly, terlebih lagi jika
produsen monopoli. Kita ambil saja contoh untuk kasus harga sembako di Indonesia.
Pemerintah melakukan penetapan harga tertinggi untuk tujuan konsumen yang memilki daya
beli kurang dapat melakukan konsumsi untuk kebutuhan hidup mereka. Lihat kurva.
Saat harga keseimbangan $12, maka kuantitas keseimbangan ada sebanyak 150 unit. Agar
membantu konsumen dapat berkonsumsi dengan baik, pemerintah menetapkan harga di titik $8.
Hal ini menyebabkan konsumen ingin menambah konsumsinya menjadi 190 unit (DQ = 40 unit).
Sedangkan di titik $8, produsen hanya menyediakan kapasitas output sebesar 100 unit. Hal ini
tentunya menyebabkan kelangkaan (shortage) sebanyak 90 unit.

b. Floor Price

Adalah batas harga minimum yang diberlakukan. Tujuan pemerintah adalah untuk
melindungi produsen. Contoh, bila saat panen, agar harga beras tidak anjlok di pasaran. Lihat
kurva.

Saat harga keseimbangan $15, maka kuantitas keseimbangan ada sebanyak 130 unit. Untuk
melindungi produsen, pemerintah menetapkan harga di titik $20. Hal ini menyebabkan
konsumen ingin mengurangi konsumsinya menjadi 90 unit (DQ = 40 unit). Sedangkan di titik
$20, produsen akan menambah kapasitas output sebesar 180 unit (DQ = 90 unit). Hal ini
tentunya menyebabkan kelebihan penawaran (surplus) sebanyak 90 unit. Pada kondisi ini,
kebutuhan konsumen akan terpernuhi, dan produsen masih dapat mengekspor produknya.
D. Konsep permintaan dalam Perspektif Ekonomi Islam.

Konsep permintaan dalam islam menilai suatu komoditi (barang atau jasa) tidak semuanya
bisa dikonsumsi maupun digunakan, dibedakan antara yang halal dengan yang haram .Oleh
karena itu, dalam teori permintan Islami membahas permintaan barang halal, sedangkan dalam
permintaan konvensional, semua komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi dan digunakan.

QS. Al Maidah: 87-88

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu haramkan apa-apa yang telah dihalalkan bagi
kamu, dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang
yang melampaui batas“

“ Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu,
dan bertaqwalah kepada Allah Yang kamu beriman kepada-Nya” .

Menurut Ibnu Taimiyah, permintaan suatu barang adalah hasrat terhadap sesuatu, yang
digambarkan dengan istilah raghbah fil al-syai. Yang diartikan sebagai Jumlah barang yang
diminta.secara garis besar, permintaan dalam ekonomi Islam sama dengan ekonomi
konvensional, namun ada batasan batasan tertentu yang harus diperhatikan oleh individu muslim
dalam keinginannya. Islam mengharuskan untuk mengkonsumsi barang yang halal lagi thoyyib.
Aturan Islam melarang seorang muslim memakan barang yang haram, kecuali dalam keadaan
darurat dimana apabila barang tersebut tidak dimakan, maka akan berpengaruh pada kesehatan
muslim tersebut.

Selain itu, dakam ajaran Islam orang yang mempunyai banyak uang tidak diperbolehkan
membelanjakan uangnya semau hatinya.Batasan anggaran belum cukup untuk membatasi
konsumsi. Batasan lain yang perlu diperhatikan adalah seorang muslim tidak boleh berlebihan
(ishrof), dan harus mengutamakan kebaikan (maslahah)islam tidak menganjurkan permintaan
suatu barang dengan tujua kemegahan, kemewahan, kemubadziran. Bahkan Islam
memerintahkan bagi yang sudah mencapai nishab, untuk menyisihkan dari anggarannya untuk
membayar zakat, infaq, dan shodaqoh.

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.

Ibnu Taimiyah dalam kitab Majmu’ Fatawa  menjelaskan, bahwa hal-hal yang
mempengaruhi  permintaan suatu barang antara lain:

a. Keinginan atau selera masyarakat terhadap suatu barang yang berbeda daan selalu berubah-
ubah. Dimana ketika masyarakat telah memiliki selera terhadap suatu barang maka hal ini
akan mempengaruhi jumlah permintaan terhadap barang tersebut.
b. Jumlah para peminat terhadap suatu barang. Jika jumlah masyarakat yang menginginkan
barang tersebut semakin banyak, maka harga barang tersebut akan semakin meningkat.
c. Kualitas pembeli (al-mu’awid). Dimana tingkat pendapatan merupakan salah satu cirri
kualitas pembeli yang baik. Semakin besar tingkat pendapatan, semakin tinggi kualitas
manyarakat untuk membeli.
d. Lemah atau kuatnya kebutuhan suatu barang. Apabila kebutuhan terhadap suatu barang itu
tinggi maka permintan terhadap barang itu juga tinggi.
e.  Cara pembayaran (tunai atau angsuran).Jika pembelian barang tersebut dengan transaksi
tunai, biasanya permintaannya lebih tinggi.
f.  Besarnya biaya transaksi. Apabila biaya transaksi dari suatu barang rendah, maka
permintaan akan meningkat.

2. Perbedaan konsep ekonomi Islam dengan konvensional terhadap teori permintaan.

Definisi dan factor-faktor yang mempengaruhi terhadap permintaan, antara permintaan


konvensional dan islam mempunyai kesamaan. Ini dikarenakan bahwa keduanya merupakan
hasil dari penelitian kenyataan di lapangan (empiris) dari tiap-tiap unit ekonomi. Namun terdapat
perbedaan yang mendasar diantara keduanya, diantaranya:

a. Perbedaan utama antara kedua teori tersebut tentunya adalah mengenai sumber hukum dan
adanya batasan syariah dalam teori permintaan islami. Permintaan islam berprinsip pada
entitas utamanya yaitu islam sebagai pedoman hidup yang langsung dibimbing oleh Allah
SWT. Permintaan islam secara jelas mengakui bahwa sumber ilmu tidak hanya berasal dari
pengalaman berupa data-data yang kemudian mengkristal menjadi teori-teori, tetapi juga
berasal dari firman-firman Tuhan (relevation), yang menggambarkan bahwa ekonomi islam
didominasi oleh variable keyakinan religi dalam mekanisme sitemnya. Sementara itu dalam
ekonomi konvensional filosofi dasarnya terfokus pada tujuan keuntungan dan
materialisme.Hl ini wajar saja karena sumber inspirasi ekonomi konvensional adalah akal
manusia yang tergambar pada daya kreatifitas, daya olah informasi dan imajinasi
manusia.Padahal akal manusia merupakan ciptaan Tuhan, dan memiliki keterbatasan bila
dibandingkan dengan kemampuan.
b. Konsep permintaan dalam islam menilai suatu komoditi tidak semuanya bias untuk
dikonsumsi maupun digunakan, dibedakan anatara yang halal maupun yang haram. Allah
terlah berfirman dalam surat Al-Maidah ayat 87-88 : “Hai orang-orang yang ebriman,
janganlah kamu haramkan apa-apa yang baik yang telah Allah halalkan bagi kamu, dan
janganlah kamu melampaui batas. Dan makanlah makanan yang halala lagi baik dari apa
yang Allah telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman
kepada-Nya. Oleh karenanya dalam teori permintaan islam membahas permintaan barang
halal, barang haram, dan hubungan antara keduanya. Sedangkan dalam permintaan
konvensional, semua komoditi dinilai sama, bisa dikonsumsi atau digunakan.
c. Dalam motif permintaan islam menekankan pada tingkat kebutuhan konsumen terhadap
barang tersebut sedangkan motif permintaan konvensional lebih didominasi oleh nilai-niali
kepuasan (interest). Konvensional menilai bahwa egoisme merupakan nilai yang konsisten
dalam mempengaruhi seluruh aktivitas manusia. Permintaan islam bertujuan mendapatkan
kesejahteraan atau kemenangan akhirat (falah) sebagai turunan dari keyakinan bahwa ada
kehidupan yang abadi setelah kematian yaitu kehidupan akhirat, sehingga anggaran yang ada
harus disisihkan sebagai bekal untuk kehidupan akhirat.
3. Pengertian dari Penawaran.

Teori mikro ekonomi selalu didefinisikan oleh ahli ahli ekonomi sebagai sutau bidang studi
dalam ilmu ekonomi yang menerangkan tentang kegiatan dalam bagian bagian kecil dari
keseluruhan perekonomian, salah satunya teori penawaran. Penawaran (supply) dalam ilmu
ekonomi adalah banyaknya barang atau jasa yang tersedia dan dapat ditawarkan oleh produsen
kepada konsumen pada setiap waktu tertentu.Jadi penawaran dapat didefinisikan yaitu
banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu,
dan pada tingkat harga tertentu.

Hukum penawaran menerangkan apabila harga sesuatu barang meningkat, kuantitas barang
ditawar akan meningkat dan apabila harga sesuatu barang menurun, kuantitas barang yang
ditawar akan menurun. Hukum ini menunjukkan wujud hubungan positif antara tingkat harga
dan kuantitas barang yang ditawar. Hal ini disebabkan karena harga yang tinggi member
keuntungan yang lebih kepada produsen, jadi produsen akan menawarkan lebih banyak barang.
Harga yang tinggi menyebakan produsen berpendapat barang tersebut sangat diminta oleh
konsumen tetapi penawarannya kurang di pasaran. Produsen akan menambahkan penawaran
untuk memenuhi permintaan.

Teori penawaran yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang
yang akan dijual. Gerakan sepanjang dan pergeseran kurva penawaran perubahan dalam jumlah
yang ditawarkan dapat berlaku sebagai akibat dari pergeseran kurva penawaran. Dengan kata
lain definisi penawaran bsa juga dijelaskan dengan proses atau gejala sustitusi pada umumnya
sumber sumber dan teknik produksi yang digunakan oleh seorang produsen dapat digunakan
untuk memproduksi berbagai macam dan jumlah produk.

4. Konsep penawaran dalamperspektif ekonomi Islam.

Membahas teori penawaran Islami, kita harus kembali kepada sejarah penciptaan
manusia.Bumi dan manusia tidak diciptakan pada saat yang bersamaan.Dalam memanfaatkan
alam yang telah disediakan Allah bagi keperluan manusia, larangan yang harus dipatuhi adalah
“Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi”.Larangan ini tersebar di banyak tempat
dalam Al-Qur'an dan betapa Allah sangat membenci mereka yang berbuat kerusakan di muka
bumi.
Secara umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan konvensional dengan Islami
sejauh hal itu dikaitkan dengan variabel atau faktor yang turut berpengaruh terhadap posisi
penawaran. Bahkan bentuk kurva secara umum pada hakekatnya sama. Satu aspek penting yang
memberikan suatu perbedaan dalam pespektif ini kemungkinan besar berasal dari landasan
filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai Islam.

Yang pertama adalah bahwa Islam memandang manusia secara umum, apakah sebagai
konsumen atau produsen, sebagai suatu objek yang terkait dengan nilai-nilai.Nilai-nilai yang
paling pokok yang didorong oleh Islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan,
tidak silau dengan gemerlapnya kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad). Inilah
nilai-nilai yang seharusnya menjadi trend gaya hidup Islamic man. Yang kedua adalah norma-
norma Islam yang selalu menemani kehidupan manusia yaitu halal dan haram. Produk-produk
dan transaksi pertukaran barang dan jasa tunduk kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas
manusia itu pada hakekatnya adalah barang-narang atau transaksi-transaksi yang berbahaya bagi
diri mereka dan kemaslahatannya.

Namun demikian, bahaya yang ditimbulkan itu tidak selalu dapat diketahui dan dideteksi
oleh kemampuan indrawi atau akal manusia dalam jangka pendek. Sikap yang benar dalam
menghadapi persoalan ini adalah kepatuhan kepada diktum disertai pencarian hikmah di balik
itu.Dengan kedua batasan ini maka lingkup produksi dan pada gilirannya adalah lingkup
penawaran itu sendiri dalam ekonomi Islam menjadi lebih sempit dari pada yang dimiliki oleh
ekonomi konvensional. Dengan demikian terdapat dua penyaringan(filtering) yang membuat
wilayah penawaran (domain) dalam ekonomi Islam menyempit yaitu filosofi kehidupan Islam
dan norma moral Islam.

Dalam perspektif ekonomi Islam, manusia diinjeksi dengan norma moral Islam sehingga
nafsu untuk memenuhi keinginannya tidak selalu dipenuhi. Demikian juga cara untuk memenuhi
keinginan tersebut senantiasa dikaitkan dengan norma moral Islam yang sellau menemaninya ke
mana saja dan di mana saja. Karena itu, semua barang dan jasa yang diproduksi dan ditawarkan
ke pasar mencerminkan kebutuhan riil dan sesuai dengan tujuan syariah itu sendiri (maqoshidu
syariah).Dalam perspektif ini tidak dimungkinkan produksi barang yang tidak berguna secara
syar’i.Kedua, rasionalitas.Asumsi kedua ini merupakan turunan dari asumsi yang pertama.Jika
ilmu ekonomi konvensional melihat bahwa manusia adalah economic man yang selalu didorong
untuk melampiaskan keinginannya dengan cara apapun, maka asumsi rasionalitas merupakan
ruhnya yang mengilhami seluruh usahanya dalam rangka memenuhi keinginannya tersebut.
Selama manusia menguras tenaga dan pikirannya untuk memenuhi keinginannya dengan cara
apapun, ia adalah makhluk rasional. Ketika produsen berusaha memaksimalkan keuntunganan,
dengan mengabaikan tanggung jawab sosial, ia adalah makhluk rasional dan tidak perlu
dikhawatirkan. Begitu juga dengan konsumen yang ingin memaksimalkan nilai guna (utility)
ketika membeli suatu produk, maka ia berjalan pada jalur rasionalitas dan hal itu secara ekonomi
adalah baik.

5. Faktor yang mempengaruhi penawaran terhadap suatu barang.

Faktor yang mempengaruhi penawaran menurut Ibnu Khaldun adalah banyaknya


permintaan tingkat keuntungan relative (tingkat harga), tingkat usaha manusia (produktifitas)
misalnya besarnya tenaga buruh termasuk termasuk ilmu pengetahuan yang dimiliki dan
keterampilan yang dimiliki, keamanan dan ketenangan serta kemampuan teknik dan
perkembangan secara keseluruhan.

Adapun faktor-faktor yang lain yang mempengaruhi penawaran terhadap suatu barang:

a. Biaya dan teknologi adalah dua konsep yang sangat erat berkaitan satu sama lain. Yang
dimaksud dengan biaya adalah biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dan jasa
mencakup baiaya tenaga kerja, biaya bahan baku, jika sistem ekonomi konvensional dalam
dalam operasionalnya. Teknologi adalah penemuan dan peningkatan teknologi yang
diterapkan untuk menurunkan biaya produksi contohnya adalah penggunaan robot dan
komputer.Jika diterapkan teknologi baru dan sebagainya.
b. Jumlah penjual memiliki dampak langsung terhadap penawaran makin banyak jumlah
penjual yang mampu menjual pada tingkat harga tertentu makin tinggi penawaran.
c. Dugaan tentang masa depan. Aspek dugaan atau ekspetasi teerhadap masa depan mencakup
dugaan mengenai perubahan harga dari barang tersebut. Misalnya, jika penjual menduga
bahwa harga barangnya akan meningkat dimasa depan, ia akan mengurangi penawarannya
pada saat ini. Akibatnya penawarannya berkurang. Hal ini dilarang oleh nabi, karena seperti
nanti yang akan kita lihat, perilaku ini mengakibatkan harga dipasar melonjak.
d. Kondisi alam seperti terjadi banjir, gempa bumi dan sebagainya.Bisa mengakibatkan
penawaran barang-barang tertentu berkurang khususnya barang-barang hasil pertanian.
6. Perbedaan konsep ekonomi Islam dengan konvensional terhadap teori penawaran.
a. Penawaran dalam ilmu konvensional.

Dijelaskan bahwa penawaran berkorelasi positif terhadap harga (P).Ini berarti bahwa
semakin tinggi suatu harga produk, semakin memberikan insentif kepada produsen untuk
meningkatkan produksinya dan kemudian menawarkannya kepada konsumen yang
membutuhkan.Sebaliknya, semakin rendah suatu harga produk, semakin berkurang insentif bagi
produsen ubntuk memproduksi dan menawarkannya.Hal ini disebabkan karena makin rendah
suatu harga, makinkecil suatu keuntungan atau malah timbul kerugian. Sebagai suatu agen
ekonomiyang rasional, produsen akan memutuskan produksinya. Dengan demikian dapatlah
digambarkan dalam sebuah diagram dimana sumbu vertical adalah harga dan sumbu horizontal
adalah jumlah produk yang ditawarkan  kepada masyarakat bahwa kurva penawaran sebagai
kurva yang naik ke kanan. Kedudukan kurva ini bias berpindah atau bergeser bergantung kepada
faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Disamping itu, ongkos produksi juga merupakan faktor penting dalam menentukan
penawaran suatu produk.Ongkos produksi pada gilirannya ditentukan oleh harga dari faktor
input. Perubahan dalam harga-harga factor input umumnya dikarenakan adanya perubahan dalam
laju pajak dan subsidi. Sekalipun diasumsikan bahwa tidak terjadi perubahan dalam kebijakan
fiscal pemerintah berkaitan dengan perpajakan atau subsidi, masih ada factor lain yang sangat
berperan dalam menentukan kedudukan penawaran dalam perekonomian konvensional.
Kemajuan teknologi berperan sangat penting dalam mengurangi ongkos produksi karena
perubahan dalam teknologi yang lebih maju memungkinkan dipakainya cara-cara produksi yang
jauh lebih efisien dan tentu saja lebih murah daripada sebelumnya. Dengan demikian dapatlah
diringkaskan bahwa aspek penawaran (Qs) dalam ekonomi konvensional ditentukan oleh
beberapa variable antara lain harga (P), ongkos produksi (C), teknologi (T) dan factor input (Pt),
ceteris paribus. Secara matematis dapat diungkapkan dalam sebuah fungsi umum Qs = f (P, C, T,
Pf). Sekalipun banyak faktor yang mempengaruhi tingkatan penawaran, dalam analisis ilmu
ekonomi hanya menggunakan harga sebagai ukurn utama dalam membuat diagram penawaran.
b. Penawaran dalam ekonomi islam.

Secara umum tidak banyak perbedaan antara teori permintaan konvensional dengan islam
sejauh hal itu dikaitkan dengan variable atau factor yang turut berpengaruh terhadap posisi
penawaran. Bahkan bentuk kurva secara umum pada hakikatnya sama. Satu aspek penting yang
memberikan suatu perbedaan dalam perspektif ini kemungkinan besar berasal dari landasan
filosofi dan moralitas yang didasarkan pada premis nilai-nilai islam. Yang pertama adalah bahwa
islam memandang manusia secara umum, apakah sebagai konsumen atau produsen, sebagai
suatu objek yang terkait dengan nilai-nilai. Nilai-nilai yang paling pokok yang didorong ole
islam dalam kehidupan perekonomian adalah kesederhanaan, tidak silau dengan gemerlapnya
kenikmatan duniawi (zuhud) dan ekonomis (iqtishad). Inilah nilai-nilai yang seharusnya menjadi
gaya hidup Islamic man. Yang kedua adalah norma-norma islam yang selalu menemani
kehidupan manusia yaitu halal dan haram. Produk-produk dan transaksi pertukaran barang dan
jasa tunduk kepada norma ini. Hal-hal yang diharamkan atas manusia itu pada hakikatnya adalah
barang-barang atau transaksi-transaksi yang berbahaya bagi diri mereka dan
kemaslahatannya.Namun demikian, bahaya yang ditimbulkan itu tidak selalu dapat diketahui dan
dideteksi oleh kemampuan indrawi atau akal manusia dalam jangka pendek.Sikap yang benar
dalam menghadapi persoalan ini adalah kepatuhan kepada diktum disertai pencarian hikmah
dibalik itu. Dengan kedua batasan ini maka lingkup produksi dan pada gilirannya adalah lingkup
penawaran itu sendiri dalam ekonomi islam menjadi lebih sempit daripada yang dimiliki oleh
ekonomi konvensional.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penentuan Harga, Penawaran serta Permintaan sangat diperlukan dalam perkembangan


sistem ekonomi.Penentuan Harga bersumber pada penawaran dan permintaan.Penawaran
bersumber pada kuantitas barang yang akan diproduksi dan ditawarkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat,sedangkan Permintaan bersumber pada kuantitas permintaan barang
berdasarkan harga yang ditawarkan.

Ilmu ekonomi ini tidak selalu bisa diterapkan disetiap Negara,banyak faktor-faktor yang
mempengaruhi baik dalam penawaran maupun permintaan,diataranya harga,mutu
barang,kebutuhan,gaya hidup, dsb. Pelajaran dari teori ini menjelaskan kepada kita bagaimana
seharusnya menentukan harga,agar hukum penawaran dan permintaan dapat berjalan
seimbang,sehingga terciptanya masyarakat yang paham ekonomi dan berkualitas.

B. Saran

a. Menentukan strategi penentuan harga sebaiknya perusahaan benar-benar sudah


mengetahui dengan pasti apa yg jadi peluang, ancaman, kekuatan dan kelemahan
perusahaan pada saat ini.
b. Langah-langkah dalam menentukan strategi dan metode harga dilakukan dengan sebaik-
baiknya.
c. Tingkatkan dan pertahankan mutu dan pelayanan untuk kepuasan pelanggan.
d. Untuk memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yg kompetitif, harga sebagai
penyeimbang antara kualitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yg ditawarkan
oleh produsen, untuk menciptakan keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas

Anda mungkin juga menyukai