PERTEMUAN KE- 9
KOMODITAS DAN KOMODOFIKASI
Reifikasi adalah konsep yang di gagas oleh Krl Marx, tetapi kemudian di
kembangkan lebih lanjut oleh Georg Lukacs.
Sebagaimana di sampaikan Karl Marx komoditas adala sebua masalah dengan
mereduksi hubuungan antar manusia karena relasi produksi. Reifikasi secara
sederhana merupakan sebuah proses membuat sesuatu menjadi seolah – oleh benda.
Dalam istilah antropologi fetis adalah objek materiel yang di percaya mengandung
kekuatan supernatural yang bisa membantu atau melindungi pemiliknya.
Menurut Martyn J, Lee ( 2006 : 205 ) secara garis besar ada dua setrategi yang di
kembangkan pelaku ekonomi dalam menciptakan pertumbuhan :
1. Melalui akuisisi nilai surplus mutlak, yaitu peningkatan jumlah waktu kerja surplus
yang di pekerjakan dengan cara memperpanjang jam kerja, keja shift, dan
perluasan pabrik
Bagi pelaku ekonomi yang inovatif, mereka umumnya tidak sekedar menunggu
dan hanya melayani permintaan pasar. Dengan dukungan modal yang kuat dan
dukungan iklan, kekuatan komersial, yang ada umumnya mampu menciptakan dan
menawarkan kebutuhan baru dalam sekala yang lebih luas, yang seolah akan
melahirkan masyarakat yang tidak pernah terpuaskan untuk terus mengkonsumsi
apa yang mereka inginkan
Dewasa ini beberapa perubahan bentuk komoditas yang terjadi di era masyarakat
konsumsi kontamporer, beberapa di antaranya :
2. Kompresi temporer konsumsi yang ada, dalam arti durasi konsumsi atau waktu
penggunaan komoditas di kurangi agar rutinitas dan aktivitas yang
mendominasi waktu domestik dapat di kompresi
3. Miniatuisasi atau kompresi komoditas modal. Dalam hal ini sisi fisik komoditas
di kurangi untuk menciptakan ruang fisik baru, khususnya dalam lingkungan
domestik yang di gunakan untuk mengakomodasi komoditas baru.
Masyarakat modern yang semula sering kali di kejutkan dengan kemampuan dunia
industri yang mampu memproduksi berbagai komoditas dalam skala yang massal,
ketika memasuki era post-fordisme ternyata tidaklah cukup puas hanya dengan
perekembangan kuantitas produk
Ciri – ciri yang menandai fordisme menurut Ritzer (2012 ) :
Apa yang di sebut komoditas di era post-fordisme tidak lagi hanya mengandalkan
pada standarisasi produk, kekuatan, yang siatnya masal, fungsi dan manaatnya,
tetapi juga lebi penting adalah bagaimana komoditas yang di hasilkan dan di
tawarkan pada pasar memiliki keunikan yang makin beragam.
Pertumbuhan -Peningkatan kapasitas produksi bentuk produksi -Produksi kebutuhan dan nilai
melalui intensifikasi melalui penurunan nilai kerja yang di perlukan guna baru melalui reorganisasi
(nilai surplus realti keidupan sehari
-Peningkatan tingkat nilai surplus realti
– hari dan cara erosi cara
-Peningkatan efesiensi kerja melalui investasi praktik keidupan lama
saran a produksi
-Keusangan material dan
-Peningkatan volume surplus bersih per unit estesis mengintensifkan
produksi stimulasi kebutuan
Sumber Marlyn J. Lee Budaya Konsumen Terlair Kembali : Ara Baru Modernisasi dalam Kajian
Modal Konsumsi dan Kebudayaan ( Yoyakarta : Kreasi Wacana, 2006 : 214)
Soal.
Daftar Pustaka