Anda di halaman 1dari 4

Sosiologi Ekonomi D – 3 Sekretari

PERTEMUAN KE- 8
GLOBALISASI , MCDONALISASI DAN GLOKALISAS

Tujuan dari Pembelajaran

1. Menjelaskan McDonalisasi

2. Menjelaskan Dimensi McDonalisasi

3. Menjelaskan Grobalisasi Vesri Glokalisasi

1. McDonalisasi

Globalisasi sesungguhnya bukan hanya merupakan fenomena ekonomi dan politik,


tetapi juga fenomena budaya. Globalisasi adalah penyebaran praktik, relasi, kesadaran
dan organisasi ke berbagai penjuru dunai yang telah melahirkan transfomarsi dalam
berbagai aspek kehidupan manusia.
Dari segi ekonomi, kekuatan ekonomi negara maju dan negara berkembang tak
ubahnya seperti pangsa pasar dan ladang persemaian bagi berbagai kepentingan
perusahaan multinasional.
Dari segi budaya, globalisasi umumnya di pahami sebagai proses penjajahan,
westernisasi, atau proses percampuran berbagai unsur budaya global dan lokal yang
menghasilkan glokalisasi.
Menurut Ulrich Beck ( 2000) Globalisasi di pahami sebagai proses interaksi yang
multidimensional dan multidireksional.
Berbeda dengan paradigma diferensiasi kultural yang meyakini globalisasi hanya
berpengaruh pada permukaan dan tidak berpengaruh struktur budaya..
Menurut George Ritzer ( 2002) proses perubahan dan fenomena globalisasi yang
mermabha ke berbagai penjuru dunia sebagai proses Mcdonalisasi.
Disebut Mcdonalisasi karena dalam pandangan Ritzer proses perubahan yang tengah
melanda masyarakat di era post-industrail tak ubahnya seperti proses perubahan yang
terjadi karena merebaknya praktek bisnis fast food McDonalisasi di berbagai
belahan dunia. Yaitu proses di mana berbagai prinsip restotan fastood hadir untuk
mendominasi lebih banyak sektor kehidupan dari berbagai negara manapun di dunia.
Di berbagai negara apa yang di sebut dengan pelayanan cepat saji atau pelyanan
instan telh merambah ke berbagai sektor kehidupan dan di manifestasikan dalam
beberapa cara. Dengan meniru institusi usaha waralaba seperti McDonalisasi banyak
negara mulai mengembangkan variasinya sendiri mulai dari jenis makanan ringan,
sampai “body shop” dan aktifitas bisnis non makanan lain di kembangkan dengan
sistem McDonolisasi.
Dengan konsep waralaba, maka namanya usaha yang berskala massal kini dengan
mudah membuka gerai di berbagai pusat belanja.
2. Dimensi McDonalisasi

Menjamurnya model McDonalisasi ke dalam banyak aktivitas bisnis lain, adalah


konsekkuensi yang tidak bisa di hindarkan dari pengaruh globalisasi yang merambah
ke penjuru dunia.
Cara kerja yang di terapkan model McDonalisasi pada prisipnya menekankan
efesiensi, kemudian buka saja di terapkan dalam proses pengelolaan berbagai jenis
usaha yang lain.tetapi juga mempengaruhi aktivitas dan perilaku masyarakat. Era-post
industrial.
Prinsip – pronsip yang berlaku dalam McDonalisasi :
1. Efesiensi artinya memilih sarana optimal bagi tujuan akhir yang telah di tetapkan

2. Prinsip kemudahan yang menekankan pada sesuatu yang bisa di hitung dan di
bilang serta menitik bertkan pada pada kuantitas menjadi kualitas.
3. Prinsip prediksi yaitu bagaimana cara kerja memberikan suatu kepastian dalam
berbagai hal yang banyak menyangkut aspek, mulai dari karyawan, konsumen
dan organisasi.
4. Menawarkan kontrol melalui substitusi non manusia.

5. Melahirkan irasionalisasi dalam berbagai bentuk inefesiensi, ketidak mampuan


predeksi, ketidak mampuan hitung serta hilangnya kontrol

Kalau di amati secara cermat sebagain perolehan efesiensi tersebut hanya di rasakan
oleh pencipta rasionalisasi. Dan sebenarnya yang sedang di bangun adalah ilusi
kesenangan bagi konsumen dengan menghadirkan berbagai macam fasilitas dan
hiburan untuk menutup irasionalitasnya. Bahkan praktek McDonalisasi juga
melahirkan dehumanisasi yang anti manusia dan menghancurkan manusia, seperti
ancaman kesehatan manusia dan lingkungan.

3. Grobalisasi versus Globalisasi

Sebagai sebuah realitas sosial, globalisasi harus di akui adalah proses perubahan yang
tidak bisa di hindarkan yang dengan cepat merambah ke berbagai sendi kehidupan
masyarakat di berbagai negara belahan dunia. Globlisasi sering di sebut dengan
istilah Grobalisasi ( tumbuh, growth).
Secara garis besar memiliki tiga kekuatan penggerak utama :

1. Kapitalisme

2. Amerikanisme

3. McDonalisme.

Menurut Ritzer ( 2012 : 998 ), keiga unsir tersebut di atas menyebarkan kekosongan
ke seluruh penjuru dunia.
Berbeda dengan sesuatu yang memiliki muatan tertentu yang kemungkinan di tolak
atau berbenturan dengan muatan lokal. Kosong lebih mudaj di ekspor, karena ini
sangat minimalis.
Yang di maksud kekosongan adalah bukan dalam artian fisik, tetapi lebih dalam arti
budaya, yaitu bagaimana persaan orang ketika yang di temui di berbagai negara
ternyata hanyalah mall tempat pembelajaan yang serba seragam, yang homogen,
sehingga tidak lagi ada bedanya apakah seseorang memutuskan berbelanja di
surabaya, jakarta, singapura atau hongkong, ternyata dengan mudah bisa di temui di
berbagai negara.
Secara garis besar terdapat empat bentuk kekosongan yang kini tengah menggelobal
di berbagai negara

1. Non tempat atau Pengaturan yang hampir sepenuhnya kosong dari muatan

2. Non benda, item seperti kartu kredit yang tidak bisa di bedakan dengan jutaan
kartu kredit yang lain, yang cara penggunaan sama di seluruh dunia
3. Non orang yakni karyawan atau pekerja yang berkaitan dengan non tempat
misalnya telemarketing berinteraksi dengan pelanggan atau konsumen
dengancara yang tidak jauh berbeda.
4. Non Jasa, yakni yang di sediakan oleh ATM , yang berbeda dengan jasa yang di
tawarkan pekerja bank

Lawan dari globalisasi atau grobalisasi adalah glokalisasi. Glokalisasi adalah konsep
yang di lahirkan paradigma hibridasi budaya yang menekan pada percampuran
budaya sebagai akibat dari globalisasi dan produksi, yang tidak bisa di reduksi secara
hitam putih sebagai budaya lokal maupun global.

Menurut Roland Robertson ( 2001) unsur - unsur penting dalam glokalisasi antara
lain :
1. Dunia sedang berkembang menjadi lebih pluralis

2. Para individu dari semua kelompok lokal memiliki kekuatan yang luar biasa
untuk beradaptasi, berinovasi dan bermanufer di dalam dunia yang mengalami
globalisasi

3. Semua proses sosial bersifat saling berhubungan dengan bergantung satu dengan
yang lainya
4. Komoditas dan media tidak di pandang sepenuhnya koersif tetapi menyediakna
materi untuk di gunakan dalam ciptaan individu atau kelompok di seuruh dunia
yang mengalami glokalisasi.

Mengkaji sejauh mana dan ke arah mana polemik tentang pengaruh globalisasi dan
glokalisasi akan berakhir. Yang jelas seperti yang di katakan Ritzer, bahwa
globalisasi atau grobalisasi pada titik tertentu tidak selalu di ikuti dengan tumbuhnya
rasionilitas masyarakat, melainkan tidak jarang justru membuka ruang bagi
perkembangan irasional masyarakat.

Globalisasi adalah praktek, relasi, kesadran dan organisasi ke berbagai penjuru dunia,
yang telah melahirkan transformasi dari berbagai aspek kehidupan manusia.

Dari segi budaya globalisasi umunya di pahami sebagai proses percampuran berbagai
unsur budaya global dan buaday lokal yang menghasilkan glokalisasi.
Secara paradoksal ketidak rasionalan, rasionalitas, bukan sajaj kemudian di terapkan
dalam proses pengelolaan berbagai jenis usaha yang lain, tetapi juga mempengaruhi
aktivitas dan perilaku sosial masyarakat era post-industrial

Soal.

1. Jelaskan pendapat kalian tentang konsep usaha waralaba, apa kelebihan dan
kekuarangannya dari konsep waralaba tersebut !
2. Apa dampak negatif dari McDonalisasi, Jelaskan !

Daftar Pustaka

- DR, Bagong Suyanto,Sosiologi Ekonomi : Kapitalisme dan Konsumsi di Era


Post-Modern, 2014, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta.
- Ritzer, George, 2012, Teori Sosiologi : Dari Sosiologi Klasik sampai
Perkembangan Terakhir Post-Modern, Yogyakart, Pustaka Pelajar

Anda mungkin juga menyukai