GLOBALISASI
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Sosiologi Ekonomi
Dosen Pengampu : Drs. Anasis, M.Ag
oleh :
Sartifah Munasari 1188030178
Selina Putri Ligianto 1188030180
Sindy Dwi 1188030183
Syifa Amalia 1188030191
WIta Puspita 1188030204
Yogi Pradytia 1188030206
BAB I
PEMBUKAAN
A. Latar Belakang
Globalisasi telah memunculkan suatu gaya hidup modern, hal ini terlihat
dengan banyaknya restoran makanan cepat saji, gaya pakaian yang trendi,
barang-barang branded, dan lainnya. Kondisi ini dapat merubah gaya hidup
dan kebiasaan masyarakat menuju kearah kehidupan mewah yang berlebihan
koma yang akan menyebabkan pola hidup masyarakat menjadi konsumtif.
Menurut Lina & Rosyid yang dikutip oleh Pontania dalam artikelnya
Menjelaskan perilaku konsumtif dapat diartikan sebagai kehidupan mewah
yang cenderung berlebihan, penggunaan pada segala sesuatu yang dianggap
mahal yang memberikan kepuasaan dan kenyamanan fisik semata. Perilaku
konsumtif melekat pada seseorang yang membeli sesuatu di luar kebutuhan
yang tidak masuk akal karena pembelian tidak didasari oleh kegunaan dan
kebutuhan.
Kemudian adanya iklan salah satunya dapat mempengaruhi peningkatan
konsumerisme terhadap masyarakat karena banyaknya iklan yang terpampang
dimana-mana seperti di TV media sosial jalanan dan sebagainya. Apalagi
iklan tersebut memiliki daya tarik yang membuat masyarakat kepingin
membeli produk yang diiklankan oleh produsen padahal barang tersebut tidak
dibutuhkan atau tidak terlalu penting untuk dibeli.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian globalisasi, masyarakat konsumen, gaya hidup, dan iklan?
2. Bagaimana pengaruh perilaku konsumtif, gaya hidup, dan iklan terhadap
masyarakat di era globalisasi?
3. Bagaimana cara mengubah perilaku konsumtif dan gaya hidup di era
globalisasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahu pengertian globalisasi, konsumen, gaya hidup, dan
iklan.
2. Untuk mengetahui pengaruh perilaku konsumen, gaya hidup, dan iklan
terhadap masyarakat di era globalisasi.
3. Untuk mengetahui cara mengubah perilaku konsumtif dan gaya hidup di
era globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam artikel Ian Iyansah dijelaskan Istilah globalisasi diambil dari kata
globalize atau global yang berarti umum atau universal, atau dalam bahasa
inggrisnya globalization dari kata globe yang berarti dunia atau bumi. Dan
ization (dalam inggris) yang berarti proses atau sasi yang berarti proses
sehingga ketika dua kata ini digabungkan maka diperoleh arti proses
mendunia atau proses sesuatu yang mendunia. Bisa diartikan juga sebagai
proses penyebaran unsur baru baik berupa gaya hidup, informasi, pemikiran,
maupun teknologi secara mendunia.
Cara hidup masyarakat saat ini telah mengalami banyak perubahan, salah
satunya yaitu menuju budaya konsumsi dan perilaku kehidupan yang
konsumtif. Masyarakat konsumeris adalah masyarakat yang menciptakan
nilai-nilai yang berlimpah ruah melalui barang-barang konsumeris, serta
menjadikan konsumsi sebagai pusat aktivitas kehidupan (Piliang, 2003: 17).
Masyarakat tidak lagi membeli suatu barang berdasarkan skala prioritas
kebutuhan dan kegunaan, tetapi lebih berdasarkan pada gengsi, prestise, dan
gaya. Baudrillard berpendapat bahwa yang dikonsumsi oleh masyarakat
konsumeris (consumer society) bukanlah kegunaan dari suatu produk
melainkan citra atau pesan yang disampaikan dari suatu produk.
1
Ian Iyansah. Pengertian Globalisasi. Di
https://www.academia.edu/7449888/PENGERTIAN_GLOBALISASI pada 11 April 2020 pukul
22:29
Baudrillard juga berpendapat bahwa setiap individu dalam masyarakat
konsumerisme miliki keinginan untuk terus melakukan perbedaan antara
dirinya dengan orang lain. Individu tersebut akan terus mengkonsumsi
produk-produk yang dianggap akan memberikan atau menaikkan status
sosialnya, tanpa memikirkan apakah produk tersebut dibutuhkan atau tidak.
Gaya hidup adalah salah satu bentuk budaya konsumeris, karena gaya hidup
seseorang dapat dilihat dari apa-apa yang dikonsumsinya, baik konsusi barang
atau jasa. Gaya hidup juga mencitrakan keberadaan seseorang pada suatu
status sosial tertentu. Menurut Baudrillard yang dikonsumsi oleh masyarakat
konsumeris (consumer society) bukanlah komoditas, melainkan konsumsi
tanda dari suatu produk. 2
Perkembangan zaman pada era globalisasi saat ini membawa suatu budaya
baru, salah satunya yaitu budaya konsumtif. Budaya ini adalah bagian dari
perkembangan dan kemajuan dunia. Perkembangan masyarakat konsumen ini
merupakan salah satu hasil dari fenomena global. Yang dimana gaya hidup
yang berlebih-lebihan semakin dikuatkan dengan dukungan berbagai
kemajuan teknologi, termasuk perkembangan pasar yang seolah dapat dengan
mudahnya mengendalikan minat masyarakat. Budaya konsumenrisme ini
seolah menempatkan keinginan manusia sebagai prioritas yang lebih tinggi
dibanding rasionalitas untuk menilai fungsi dan nilai tukar dari objek
konsumsi. Dalam psikologis, fenomena semacam ini dikenal dengan
complusive buying disorder atau penyakit kecanduan belanja yang membuat
penderitanya sulit berpikir jernih untuk membuat distingsi antara kebutuhan
dan keinginan. Konsekuensinya dari kegagalan mempertimbangkan mana
motivasi anatara keinginan dan kebutuhan tersebut umumnya menyebabkan
pemborosan dalam berbelanja, banyak barang yang terbeli yang sebenarnya
tidak terlalu dibutuhkan atau seharusnya berada dalam prioritas di bawah
kebutuhan yang lain.
2
Pawanti, Hasti. 2013. Masyarakat Konsumeris menurut Konsep Pemikiran Jean Baudrillard.
Globalisasi memang identik dengan ekonomi pasar bebas hingga
peleburan dan pergeseran budaya yang merepresentasikan kenyataan yang
saling terkait. Dengan kemajuan berbagai bidang di era globalisasi, globalisasi
seolah menjadi salah satu alternative untuk menyatukan seluruh umat manusia
dan menghilangkan segala perbedaan dalam masyarakat dunia. Namun dalam
kenyataannya, globalisasi seolah gagal dalam menyatukan masyarakat agar
membentuk suatu solidaritas yang lebih besar. Penyebab perpecahan tersebut
semakin terlihat jelas ketika kapitalisme global mulai berkembang dengan
pesat. Kapitalisme global ini sangat mempengaruhi signifikansi kesenjangan
antara pemilik modal dengan kekayaan yang berlimpah dengan buruh kasar. 3
3
Soedrajad, Rijaal. 2018. MasyarakatKonsumsi Di Era Global. DepartemenFilsafat. Universitas
Indonesia.
setiap perlombaan. Kelompok miskin dan kaya selalu dipisahkan dalam
berbagai hal.
Gaya hidup adalah konsep yang lebih baru dan lebih mudah terukur di
bandingkan dengan kepribadian. Gaya hidup menurut ( Enggel, blackwell, dan
miniard 1995 ) di definisakn sebagai pola mana di mana orang hidup dan
menggunakan uang dan waktu nya4. Psikografik merupakan konsep yang
terkait dengan gaya hidup. Psikografik adalah suatu instrumen untuk
mengukur gaya hidup. Gaya hidup juga adalah pola tingkah laku sehari – hari
segolongan manusia dalam masyarakat gaya hidup bisa merupakan identitas
kelompok gaya hidup setiap kelompok pasti memiliki ciri – ciri yang berbeda
tersendiri. Gaya hidup adalah pola hidup seseorang dalam dunia kehidupan
sehari – hari yang dinyatakan dalam kegiatan , minat , dan pendapat yang
bersangkutan. Gaya hidup juga mengambarkan perilaku seseorang yaitu
bagaimana ia hidup menggunakan uang nya dengan memanfaatkan waktunya
sebaik mungkin bukan atas dasar kebutuhan tetapi dengan dasar kemewah –
mewah han atau berlebih – lebihan yang bersifat glamour. Dalam setiap
individu memiliki kemampuan yang berbeda untuk gaya hidup maka dari itu
4
Sari listyorini,”analisis faktor – faktor gaya hidup dan pengaruhnya terhadap pembeli rumah
sehat sederhana, 1 september 2012 hlm 14
jangan lah dari kita untuk iri dengan yang lain nya ketika suatu individu itu
sendiri yang bersifat berlebih – lebihan dari suatu kebutuhan itu sendiri.
Perubahan gaya hidup manusia akibat lingkungan dan perilaku orang lain
seperti yang banyak terjadi sekarang ini menjadikan intisari kebutuhan pokok
manusia sudah bergeser. Kebutuhan pokok bukan hanya sandang pangan, dan
papan melainkan ada tambahan yang dimana tambahan tersebut adalah sebuah
gengsi. Ada faktor – faktor yang mempengaruhi gaya hidup itu ada dua faktor
yaitu faktor yang berasal dari dalam diri kita individu ( internal ) dan faktor
yang berasal dari luar ( eksternal)5. Yang pertama itu ada faktor internal yaitu
yang pertama sikap berarti suatu keadan jiwa dan keadaan pikir yang di
persiapkan untuk memberikan tanggapan kepada objek yang di organisasi
melalu pengalaman dan mempengaruhi secara langsung pada perilaku,kedua
pengalaman dan pengamatan dapat mempengaruhi pengamatan sosial dalam
tingkah laku, ketigaKepribadian adalah konfigurasi karakteristik individu dan
cara berperilaku yang menentukan perbedaan perilaku dari setiap individu,
keempat Konsep Diri faktor lain yang menentukan kepribadian individu
adalah konsep diri, kelima Motif perilaku individu muncul karena adanya
motif kebutuhan untuk merasa aman dan kebutuhan akan prestise merupakan
beberapa contoh tentang motif,
F. Pengertian Iklan
Iklan secara sederhana adalah instrumen atau sarana untuk
mempromosikan dan memasarkan barang dalam masyarakat industrial. Ketika
industri berkembang semakin masif, dan berbagai produk industri ditawarkan
ke masyarakat konsumen semakin beragam dan kompetitif, maka yang terjadi
kemudian adalah masing-masing kekuatan komersial mau tidak mau harus
memanfaatkan iklan dan mengembangkan strategi yang benar-benar efektif
untuk menembus pasar, dan memperluas mangsa pasar yang menjadi
pelanggan setia produk-produk yang mereka hasilkan. Sebuah produk yang
dimasukkan ke pasar tanpa didukung promosi melalui iklan-iklan di media
massa atau ruang publik lainnya, bukan tidak mungkin pelan-pelan akan
terlempar dari pasar dan tidak diminati konsumen. Iklan menurut Berkhouver
adalah pernyataan yang secara sadar ditujukan kepada publik dalam bentuk
apa pun, yang dilakukan peseta lalu lintas perniagaan untuk memperbesar
penjualan barang-barang dan jasa.6Menurut Thomas M. Garret SJ. Iklan
adalah aktivitas penyampaian pesan-pesan visual atau oral kepada khalayak,
dengan maksud menginformasikan atau mempengaruhi mereka untuk
membeli barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksi, atau untuk melakukan
tindakan-tindakan ekonomi ekonomi terhadap ide-ide, institusi-institusi atau
pribadi-pribadi yang terlibat dalam iklan tersebut.7
Dua makna yang melekat dalam setiap iklan antara lain: Pertama, makna
visual, artinya produk apa pun yang ditawarkan dalam iklan dengan cepat
harus dapat dilihat konsumen secara visual, paling tidak efektif atau manfaat
apa yang dijanjikan dalam iklan itu atas produk yang ditawarkannya. Kedua,
makna simbolis, yaitu berkaitan dengan cara dan kemampuan konsumen untuk
menafsirkan tujuan yang hendak dicapai ketika pihak produsen melalui iklan
yang dikemas. Dalam kajian sosiologi ekonomi, secara garis besar ada dua
pandangan dari para ahli tentang iklan. Pertama, pandangan yang melihat
iklan sebagai sarana membujuk orang untuk membeli dan mengonsumsi
6
Kasiyan., Manipulasi dan Dehumanisai Perempuan dalam Iklan(Yogyakarta: Ombak 2008), hal.
148
7
Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi (Jakarta: KENCANA 2013), hal. 225
barang yang sebetulnya tidak mereka butuhkan. Kedua, pandangan yang
melihat iklan adalah bentuk komunikasi yang membantu menciptakan budaya
kemasyarakatan tertentu. Adapun karakteristik yang biasanya menandai iklan
yaitu: Pertama, iklan cenderung terus-menerus berusaha memanipulasi cita
rasa konsumen, dengan cara melebih-lebihkan, mendramatisasi,
mensimplikfikasi persoalan dan menjanjikan seolah-olah semua persoalan dan
kebutuhan konsumen akan teratasi hanya dengan cara membeli produk yang
diiklankan. Kedua, iklan cenderung menggeser nilai guna menjadi nilai
simbolis. Ketiga, iklan pada dasarnya adalah agen sosialisasi dan imitasi.
Keempat, iklan pada dasarnya adalah agen utama sekaligus instrumen yang
paling efektif untuk memasyarakatkan ideologi pasar.
Piliang, Yasraf Amir, Sebuah Dunia yang Dilipat: Realitas Kebudayaan Menjelang Milenium
8
Konsumtif”,2018,hlm.3.
lingkungan memberikan peranan sangat besar terhadap pembentukan perilaku
konsumtif mahasiswa. Sehingga banyak dari para mahasiswa di Fakultas Ilmu
Sosial Universitas Negeri Makassar yang terpengaruh untuk berperilaku
konsumtif.
12
Ibid.,hlm.4.
13
Ibid.,hlm.7
Mahasiswa suka belanja pakaian dan kebutuhan pribadi serta kosmetik
karena pada dasarnya mereka suka mengikuti perkembangan jaman terkini.
Mode pakaian selalu bergerak mengikuti arus dan gaya yang menjadi trend
selebritis. Bahkan teman juga dapat memacu untuk tidak mau kalah dan ingin
buru-buru mengikuti salah satu trend fashion terkini. Hal ini diungkapkan oleh
DN bahwa dengan mengikuti trend, kita mengetahui mana barang yang
kualitasnya bagus dan tidak bagus, mengetahui harga pasaran produk-produk
dan bisa membandingkan harga produk-produk lainnya yang menarik.
Mengikuti trend saat ini adalah sebuah kewajiban bagi kalangan anak muda
sehingga tidak di katakana ketinggalan jaman. Hal ini juga diungkapkan oleh
AY bahwa mereka menjadi punya banyak barang untuk dikoleksi dan bisa
tampil lebih stylist, dapat ganti-ganti dalam setiap ada kegiatan seperti jika ada
acara pernikahan atau pun bazar yang diselengarakan oleh organisasi
mahasiswa, seperti bazar organisasi yang dilakukan jurusan Adminstrasi
Negara harus berpenapilan menarik. Dengan kebiasaan belanjanya tersebut,
mahasiswa dapat memenuhi keinginan mereka untuk selalu tampil up to date.
Sehingga dapat menyesuaikan penampilan dengan kegiatan apa yang sedang
dijalani.
Dalam era globalisasi seperti saat ini, standar yang menjadi patokan kelas
sosial sudah bergeser. Orang akan dikatakan hidup mewah jika semua yang
dipakai dan dikonsumsi mewakili image tertentu yang merepresentasikan
harga yang tinggi. Pembentukan image menjadi salah satu faktor yang cukup
kuat. Pembentukan image diartikan sebagai upaya pencitraan diri yang
bermaksud untuk mencitrakan dirinya sebagai bagian dari kelompok tertentu
atau pada status tertentu.14
14
Ibid.,hlm.4.
K. Studi Kasus Pengaruh Iklan di Era Gloalisasi15
Perkembangan iklan pada era gloalisasi ini sudah mulai pesat. Iklan di
gunakan untuk memikat para konsumen untuk membeli produk yang
diiklankan oleh produsen dan juga iklan untuk mengangkut citra perusahaan.
karena persaingan bisnis yang semakin ketat saat ini para pemasar harus
pintar-pintar untuk memasarkan produk agar produk yang dijualnya tetap
eksis dengan berbagai cara atau strategi salah satunya iklan. Kemudian iklan
yang ditampilkan oleh pemasar pastinya dapat memberi dampak pada
masyarakat yang melihatnya dikutip dalam artikel Fransiskus Saukani
menjelaskan beberapa dampak iklan terhadap masyarakat yaitu :
Iklan dapat mementuk persepsi tertentu pada produk atau jasa yang
kemudian diterima dan menganggap itu adalah hal benar. Seperti adanya jenis-
jenis produk keantikan yang menampilkan bintang iklan yang memiliki kulit
putih mulus rambutnya lurus dan sebagainya. Dari iklan tersebut maka akan
terbentuk persepsi publik bahwa orang cantik harus kulitnya putih dan mulus,
orang cantik harus badannya ramping dan lain-lain padahal cantik itu relatif
tergantung pada sudut pandang masing-masing masyarakat itu sendiri.
Iklan dapat memuat masyarakat menjadi konsumtif karena pengaruh
banyaknya iklan yang ada di TV atau media massa sehingga jumlah konsumsi
meningkat dan parahnya lagi pengeluaran menjadi bengkak karena konsumen
membeli barang bukan semata-mata karena butuh barang tersebut melainkan
karena tergiur dengan iklan yang ada di media tersebut. seperti di TV dan
media sosial ada banyak sekali iklan-iklan yang memuat produk yang
menggiurkan seperti produk kecantikan,barang branded, dan sebaginya. Hal
tersebut dapat memuat kita merasa kepingin dan kita membeli barang tersebut
karena alasan barang tersebut murah bagus atau alasan lainnya.
Iklan secara tak langsung membentuk identitas diri mereka sebagai
manusia modern. banyak iklan yang ada di TV atau media sosial ini akan
membentuk identitas seperti pada zaman dulu apabila belum memakai HP
15
Saukani Fransiskus. 2017. Di
https://www.kompasiana.com/saukani0898fransiskus/5941e033d466c12730605483/iklan-dan-
dampak-yang-ditimbulkan-dimasyarakat pada tanggal 10 April 2020 pukul 23.00
yang ngetrend seperti nokia atau blackberry maka belum dianggap keren atau
jika laki-laki belum memakai pomade maka tidak dianggap keren.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
Nadhifah Sayyidatu. 2018. Remaja dan Globalisasi (Studi kasus tentang perilaku
keagamaan pada era globalisasi di kelurahan Tlogoanyar Kabupaten Lamongan).
Skripsi. Di http://digilib.uinsby.ac.id/26917/1/Sayyidatun
%20Nadhifah_E92214041.pdf pada 11 April 2020 pukul 22:33
Sari listyorini. 2012. analisis faktor – faktor gaya hidup dan pengaruhnya
terhadap pembeli rumah sehat sederhana
Entin jumantini,2018. “ pengaruh modernitas individu dan lingkungan sosial
terhadap gaya hidup pada siswa smk bisnisdan manajemen terekdetasi adi kota
bandung
Piliang, Yasraf Amir. 1998 Sebuah Dunia yang Dilipat: Realitas Kebudayaan
Menjelang Milenium Ketiga dan Matinya Post-Modernisme, Bandung: Mizan