Anda di halaman 1dari 7

Bahan Ajar Globalisasi

Satuan Pendidikan : SMAN 2 Tebo


Mata Pelajaran : Sosiologi
Kelas / Semester : XII IPS/ I (Satu)
Materi Pokok :Globalisasi dan perubahan komunitas lokal
AlokasiWaktu : 2x45 menit

A. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


Kompetensi Dasar

3.2 Memahami berbagai permasalahan 4.2 Mengategorisasikanberbagai


sosial yang disebabkan oleh perubahan permasalahan sosial yang disebabkan
sosial di tengah-tengah pengaruh oleh globalisasi serta akibat-akibatnya
globalisasi. dalam kehidupan nyata di masyarakat
sehingga dapat merespons berbagai
permasalahan sosial dan ketimpangan
yang disebabkan proses globalisasi.
Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)
3.2.1 Menguraikan berbagai permasalahan 4.2.1 Mempresentasikan berbagai
globalisasi. permasalahan globalisasi.
3.2.2 Menganalisis berbagai permasalahan
globalisasi.

B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelajaran dengan pendekatan saintific, strategi inquiry model
discovery learning dan pembelajaran induktif, dengan menggali berbagai sumber melalui
metode ceramah ,tanya jawab dan penugasan, peserta didik dapat menguraikan berbagai
permasalahan globalisasi dan menganalisis berbagai permasalahan globalisasi yang ada
dengan teliti, ingin tahu, disiplin dan bertanggung jawab serta dapat mengembangkan
kemampuan penelitian yang cerdas dan kompetitif, budaya literasi, kemampuan berpikir
kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi (4C)

C. Materi Pembelajaran

Berbagai Permasalahan Globalisasi

Berbagai bentuk permasalahan sosial akibat globalisasi yang terjadi di dalam


kehidupan masyarakat memang tak bisa dihindari. Hal ini karena globalisasi
diibaratkan memiliki dua sisi yang saling bertolak belakang. Satu sisi menjanjikan
kemajuan bagi kehidupan masyarakat. Di sisi lain globalisasi juga menyebabkan
munculnya permasalahan sosial. Globalisasi sebagai salah satu aspek dalam
kehidupan manusia terjadi lantaran derasnya perkembangan di dalam bidang-bidang
pengetahuan. Hal ini tentusanja menjadi salah satu tantangan dan juga menjadi
salah satu peluang bagi siapapun yang ingin hidup di era sekarang.

Globalisasi sebagai faktor gejala sosial memberikan pandangan bahwa


manusia akan senantiasanya berkembang untuk mengelami perubahan sosial, baik
perubahan tersebut berdampak negatif ataupun perubahan sosial tersebut
berdampak positif. Globalisasi berdampak negatif salah satu penyebabnya karena
ada permasalahan sosial yang dialami oleh masyarakat, kekurangsiapan menghadapi
perubahan zaman menjadikan masyarakat tidak bisa memilah dan memilih hal-hal
yang positif dalam globalisasi. Adapun berbagai permasalahan dalam globalisasi
adalah sebagai berikut.

1. Budaya Populer

Pengaruh interaksi budaya mendorong lahirnya budaya popular atau budaya massa
kini dalam kehidupan masayarakat. Budaya dapat diartikan sebagai pandangan hidup,
karya, dan paktik-praktik intelektual atas hasil aktivitas kehidupan social masyarakat.
Sementara itu popular berasal dari kata pop yang artinya disukai banyak orang. Dengan
demikian budaya popular dapat diartikan sebagai budaya yang menyenangkan atau
disukai banyak orang.

Menurut Raymond Williams (1983), budaya adalah proses umum perkembangan


intelektual, spiritual, dan entitas. Budaya juga berarti pandangan hidup tertentu dari
masyarakat, periode atau kelompok tertentu. Selain itu, budaya pun bisa merujuk pada
karya dan praktik-praktik intelektual, terutama aktivitas artistik. Dengan kata lain, teks-
teks dan praktik-praktik itu diandalkan memiliki fungsi utama untuk menunjukkan,
menandakan, memproduksi, atau kadang menjadi peristiwa yang menciptakan makna
tertentu (dalam Olivia M. Kaparang, 2013)
Ada pendapat lain tentang budaya populer menurut Strinati (2007), budaya
populer adalah budaya yang dilahirkan atas kehendak media. Artinya akar muculnya
budaya populer diakibatkan dari eksistensi media. Jika media mampu memproduksi
sebuah budaya baru, maka publik ataupun audiens akan menyerapnya serta
menjadikannya sebagai sebuah bentuk kebudayaan (dalam Adelia Septianti dkk, 2020)

Budaya popular kini merujuk pada selera pasar yang dikomersilkan dan tercipta
karena adanya produksi massal. Konsumsi budaya popular semakin berkembang dan
diterima masyarakat melalui peran media massa sehingga terjadi tren atau popularitas.
Budaya popular sangat mudah dikenali, Adapun ciri-ciri budaya popular adalah sebagi
berikut.

1. Adanya tren dan tingkat kesukaan publik yang tinggi.

2. Tingkat pemahaman yang mudah diingat dan mudah


dipahami.

3. Mudah diadaptasi dan diterima oleh masyarakat.

4. Bersifat momentum atau tidak bertahan lama. Umumnya


budaya popular mudah dilupakan setelah sekian lama menjadi
tren.

5. Mengandung unsur profit atau memiliki keuntungan.

Berdasarkan ciri tersebut, maka disimpulkan bahwa budaya popular dapat


dikonotasikan dengan budaya selera pasar yang cenderung mengeksploitasi
kesenangan, tidak memiliki nilai yang substansial, namun banyak digemari banyak
orang.

Budaya populer merupakan tren yang sengaja diciptakan agar dikonsumsi atau
digemari masyarakat secara luas. Budaya populer mendorong kesamaan budaya di
seluruh dunia. Sebagai contoh permasalahan dampak budaya dalam globalisasi ini
adanya suatu negara diikuti oleh negara-negara lain. Kongristnya, seperti K-Pop, J-Pop,
dan maraknya selfie menunjukkan berkembangnya budaya populer yang ada di dalam
kehudupan manusia. Yang harus diingat budaya popular tidak selamanya didominasi
oleh budaya barat tapi bisa dari negara mana saja. Sebagai contoh anda dapat
menyimak video pada link https://youtu.be/qRb2WgKNMm8 dan
https://youtu.be/9LpVWtU6aDs.
2. Konsumerisme

Budaya popular cenderung merujuk pada budaya buatan yaitu hasil industrialisasi.
Selain itu, budaya popular biasanya mengajak masyarakat menggemari 3F (fun, food,
fashion) atau dapat diartikan sebagi hiburan, makanan, dan fashion. Budaya popular
tersebut dianggap sebagai gaya hidup sehingga mengubah sikap perilaku masyarakat
yaitu kecenderungan konsumtif dan fenomena ini dikenal dengan istilah konsumerisme.

Konsumerisme menunjukkan perilaku konsumtif, yaitu suatu prilaku membeli


barang dengan lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan. Perilaku konsumtif
dipengaruhi gaya hidup western, tuntutan gaya hidup, dan akibat persaingan antara
produsen lokal dan produsen internasional dalam menawarkan produknya. Masyarakat
yang terjebak perilaku konsumerisme tertarik mengkonsumsi bukan karena skala
prioritas, melainkan pada sikap pandang lain. Adapun sikap pandang tersebut sebagai
berikut.

1. Kekinian. Seseorang mengkonsumsi sesuatu karena produk


tersebut sedang tren dan digandrungi oleh masyarakat.
Contoh membuat video brush challenge dan diupload di media
social mereka masing-masing.

2. Keinginan. Seseorang mengkonsumsi sesuatu hanya karena


keinginan bukan didasarkan pada kebutuhan. Contoh membeli
baju bukan karena kebutuhan tetapi karena ada diskon.

3. Prestis. Seseorang mengkonsumsi didasarkan pada atas rasa


gengsi atau martabat Ketika mengkonsumsi produk tersebut.
Sebagai contoh, makan di restoran cepat saji dinggap lebih
berkelas daripada makan di warung makan biasa.

Untuk pemahaman anda lebih lanjut silahkan tonton video pada link
https://youtu.be/VdnvBpYFWSQ dan https://youtu.be/UBfgQ3ZvdD8. Selain itu anda juga
dapat melihat wujud dari konsumerisme melalui gambar pada media pembelajaran.

3. Hedonisme
Pernah mendengar hedonisme? Bagi sebagian orang, hedonisme adalah istilah
yang barangkali sudah tak asing lagi. Hedonisme merupakan konotasi yang selama ini
dianggap buruk. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hedonisme
pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan
utama dalam hidup. Hedonisme artinya seringkali dikaitkan dengan berfoya-foya.
Hedonisme adalah istilah yang sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yakni Hedone
berarti kesenangan. Jadi, hedonisme adalah gaya hidup yang berfokus mencari
kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Hedonisme artinya juga dapat diartikan pula
sebagai pandangan hidup yang menganggap bahwa seseorang akan merasakan bahagia
dengan cara mencari kebahagiaan sebanyak mungkin serta dengan cara bagaimana pun
harus menghindar dari perasaan yang dapat membuatnya merasakan sakit.
Sifat hedonisme adalah berusaha menghindari hal-hal yang menyakitkan atau
menyusahkan dengan memaksimalkan perasaan-perasaan menyenangkan. Collins Gem
menyebut bahwa hedonisme merupakan sebuah doktrin yang menyampaikan bahwa
kesenangan adalah hal yang paling penting di dalam hidup. Menurut Gem, hedonisme
suatu suatu ideologi atau paham yang dianut oleh seseorang yang mencari kesenangan
hidup saja.
Ada beberapa contoh gaya hedonisme. Mewah belum tentu bisa dikatakan
sebagai hedonisme, hedonisme lebih mengarah pada membeli barang namun
sebenarnya tidak terlalu membutuhkan alias hanya menghamburkan uang. Di mana
hedonisme merupakan kesenangan berada di atas manfaat atau kebutuhan.
1. Membeli banyak mobil mewah
Sebagian orang seringkali gemar membeli mobil mewah-mewah untuk
dijadikan koleksi. Hal ini bisa saja masuk dalam kategori hedonisme, karena
hedonisme adalah mementingan kesenangan ketimbang kebutuhan.
2. Mentraktir orang dengan hasil utang
Terkadang, ada orang rela berhutang hanya demi membelikan atau
mentraktir teman hanya karena alasan kesenangan, padahal di sisi lain ia
sebenarnya tidak memiliki uang yang cukup.
3. Gemar berbelanja
Hedonisme adalah sifat yang mementingan kesenangan ketimbang
kebutuhan. Hal ini membuat orang yang memiliki sifat hedonisme artinya
seringkali berbelanja barang dengan berlebihan. 4. Terus terusan makan
enak Makan adalah kebutuhan pokok, namun apa jadinya jika seorang terus
menerus menghabiskan uangnya dalam jumlah besar untuk membeli
makanan makanan yang enak dan mahal.
Daftar Pustaka

Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

Elly, M Setiadi dan Usman Kolip. 2015. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Prenadamedia Group

https://dosensosiologi.com/permasalahan-sosial-akibat-globalisasi-di-masyarakat-dan-
contohnya-lengkap/

https://youtu.be/mLOjWm9bm0E

https://youtu.be/qRb2WgKNMm8

https://youtu.be/9LpVWtU6aDs

https://youtu.be/VdnvBpYFWSQ

https://youtu.be/UBfgQ3ZvdD8

https://youtu.be/VOk9AsomYAc

https://youtu.be/R0rCAzxMt5o

Anda mungkin juga menyukai