B. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti pelajaran dengan pendekatan saintific, strategi inquiry model
discovery learning dan pembelajaran induktif, dengan menggali berbagai sumber melalui
metode ceramah ,tanya jawab dan penugasan, peserta didik dapat menguraikan berbagai
permasalahan globalisasi dan menganalisis berbagai permasalahan globalisasi yang ada
dengan teliti, ingin tahu, disiplin dan bertanggung jawab serta dapat mengembangkan
kemampuan penelitian yang cerdas dan kompetitif, budaya literasi, kemampuan berpikir
kritis, berkomunikasi, berkolaborasi, dan berkreasi (4C)
C. Materi Pembelajaran
1. Budaya Populer
Pengaruh interaksi budaya mendorong lahirnya budaya popular atau budaya massa
kini dalam kehidupan masayarakat. Budaya dapat diartikan sebagai pandangan hidup,
karya, dan paktik-praktik intelektual atas hasil aktivitas kehidupan social masyarakat.
Sementara itu popular berasal dari kata pop yang artinya disukai banyak orang. Dengan
demikian budaya popular dapat diartikan sebagai budaya yang menyenangkan atau
disukai banyak orang.
Budaya popular kini merujuk pada selera pasar yang dikomersilkan dan tercipta
karena adanya produksi massal. Konsumsi budaya popular semakin berkembang dan
diterima masyarakat melalui peran media massa sehingga terjadi tren atau popularitas.
Budaya popular sangat mudah dikenali, Adapun ciri-ciri budaya popular adalah sebagi
berikut.
Budaya populer merupakan tren yang sengaja diciptakan agar dikonsumsi atau
digemari masyarakat secara luas. Budaya populer mendorong kesamaan budaya di
seluruh dunia. Sebagai contoh permasalahan dampak budaya dalam globalisasi ini
adanya suatu negara diikuti oleh negara-negara lain. Kongristnya, seperti K-Pop, J-Pop,
dan maraknya selfie menunjukkan berkembangnya budaya populer yang ada di dalam
kehudupan manusia. Yang harus diingat budaya popular tidak selamanya didominasi
oleh budaya barat tapi bisa dari negara mana saja. Sebagai contoh anda dapat
menyimak video pada link https://youtu.be/qRb2WgKNMm8 dan
https://youtu.be/9LpVWtU6aDs.
2. Konsumerisme
Budaya popular cenderung merujuk pada budaya buatan yaitu hasil industrialisasi.
Selain itu, budaya popular biasanya mengajak masyarakat menggemari 3F (fun, food,
fashion) atau dapat diartikan sebagi hiburan, makanan, dan fashion. Budaya popular
tersebut dianggap sebagai gaya hidup sehingga mengubah sikap perilaku masyarakat
yaitu kecenderungan konsumtif dan fenomena ini dikenal dengan istilah konsumerisme.
Untuk pemahaman anda lebih lanjut silahkan tonton video pada link
https://youtu.be/VdnvBpYFWSQ dan https://youtu.be/UBfgQ3ZvdD8. Selain itu anda juga
dapat melihat wujud dari konsumerisme melalui gambar pada media pembelajaran.
3. Hedonisme
Pernah mendengar hedonisme? Bagi sebagian orang, hedonisme adalah istilah
yang barangkali sudah tak asing lagi. Hedonisme merupakan konotasi yang selama ini
dianggap buruk. Dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), hedonisme
pandangan yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan
utama dalam hidup. Hedonisme artinya seringkali dikaitkan dengan berfoya-foya.
Hedonisme adalah istilah yang sebenarnya berasal dari bahasa Yunani yakni Hedone
berarti kesenangan. Jadi, hedonisme adalah gaya hidup yang berfokus mencari
kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Hedonisme artinya juga dapat diartikan pula
sebagai pandangan hidup yang menganggap bahwa seseorang akan merasakan bahagia
dengan cara mencari kebahagiaan sebanyak mungkin serta dengan cara bagaimana pun
harus menghindar dari perasaan yang dapat membuatnya merasakan sakit.
Sifat hedonisme adalah berusaha menghindari hal-hal yang menyakitkan atau
menyusahkan dengan memaksimalkan perasaan-perasaan menyenangkan. Collins Gem
menyebut bahwa hedonisme merupakan sebuah doktrin yang menyampaikan bahwa
kesenangan adalah hal yang paling penting di dalam hidup. Menurut Gem, hedonisme
suatu suatu ideologi atau paham yang dianut oleh seseorang yang mencari kesenangan
hidup saja.
Ada beberapa contoh gaya hedonisme. Mewah belum tentu bisa dikatakan
sebagai hedonisme, hedonisme lebih mengarah pada membeli barang namun
sebenarnya tidak terlalu membutuhkan alias hanya menghamburkan uang. Di mana
hedonisme merupakan kesenangan berada di atas manfaat atau kebutuhan.
1. Membeli banyak mobil mewah
Sebagian orang seringkali gemar membeli mobil mewah-mewah untuk
dijadikan koleksi. Hal ini bisa saja masuk dalam kategori hedonisme, karena
hedonisme adalah mementingan kesenangan ketimbang kebutuhan.
2. Mentraktir orang dengan hasil utang
Terkadang, ada orang rela berhutang hanya demi membelikan atau
mentraktir teman hanya karena alasan kesenangan, padahal di sisi lain ia
sebenarnya tidak memiliki uang yang cukup.
3. Gemar berbelanja
Hedonisme adalah sifat yang mementingan kesenangan ketimbang
kebutuhan. Hal ini membuat orang yang memiliki sifat hedonisme artinya
seringkali berbelanja barang dengan berlebihan. 4. Terus terusan makan
enak Makan adalah kebutuhan pokok, namun apa jadinya jika seorang terus
menerus menghabiskan uangnya dalam jumlah besar untuk membeli
makanan makanan yang enak dan mahal.
Daftar Pustaka
Soekanto, Soerjono. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Elly, M Setiadi dan Usman Kolip. 2015. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Prenadamedia Group
https://dosensosiologi.com/permasalahan-sosial-akibat-globalisasi-di-masyarakat-dan-
contohnya-lengkap/
https://youtu.be/mLOjWm9bm0E
https://youtu.be/qRb2WgKNMm8
https://youtu.be/9LpVWtU6aDs
https://youtu.be/VdnvBpYFWSQ
https://youtu.be/UBfgQ3ZvdD8
https://youtu.be/VOk9AsomYAc
https://youtu.be/R0rCAzxMt5o