PENDAHULUAN
Pengertian dari globalisasi seperti yang dikatakan oleh Barker (2004) adalah bahwa
globalisasi merupakan koneksi global ekonomi, sosial, budaya dan politik yang semakin
mengarah ke berbagai arah di seluruh penjuru dunia dan merasuk ke dalam kesadaran
kita. Produksi global atas produk lokal dan lokalisasi produk global Globalisasi adalah
proses dimana berbagai peristiwa, keputusan dan kegiatan di belahan dunia yang satu
dapat membawa konsekuensi penting bagi berbagai individu dan masyarakat di belahan
dunia yang lain.(A.G. Mc.Grew, 1992).
Globalisasi menciptakan berbagai tantangan dan permasalahan baru yang harus dijawab,
dipecahkan dalam upaya memanfaatkan globalisasi untuk kepentingan kehidupan.
Globalisasi sendiri merupakan sebuah istilah yang muncul sekitar dua puluh tahun yang
lalu, dan mulai begitu populer sebagai ideologi baru sekitar lima atau sepuluh tahun
terakhir. Wacana globalisasi sebagai sebuah proses ditandai dengan pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga ia mampu mengubah dunia
secara mendasar. Globalisasi sering diperbincangkan oleh banyak orang, mulai dari para
pakar ekonomi, sampai penjual iklan. Dalam kata globalisasi tersebut mengandung suatu
pengetian akan hilangnya satu situasi dimana berbagai pergerakan barang dan jasa antar
negara diseluruh dunia dapat bergerak bebas dan terbuka dalam perdagangan. Dan
dengan terbukanya satu negara terhadap negara lain, yang masuk bukan hanya barang dan
jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi, pendidikan, nilai budaya dan lain-lain. Proses
perkembangan globalisasi pada awalnya ditandai kemajuan bidang teknologi informasi
dan komunikasi. Bidang tersebut merupakan penggerak globalisasi. Dari kemajuan
bidang ini kemudian mempengaruhi sektor-sektor lain dalam kehidupan, seperti bidang
politik, ekonomi, sosial, budaya dan lain-lain. Contoh sederhana dengan teknologi
internet, orang di belahan bumi manapun akan dapat mengakses berita dari belahan dunia
yang lain secara cepat. Hal ini akan terjadi interaksi antar masyarakat dunia secara luas,
yang akhirnya akan saling mempengaruhi satu sama lain, terutama pada kebudayaan
daerah. Globalisasi juga berpengaruh terhadap perilaku masyarakat dalam kehidupan
sehari-hari, seperti budaya berpakaian dan lain-lain.
1
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial atau proses sejarah ataupun proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan Negara di dunia makin terikat satu
sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan
menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Sebagian lainnya
menyebutkan bahwa globalisasi adalah upaya penyatuan masyarakat dunia dari sisi gaya
hidup, orientasi, dan budaya. Globalisasi memiliki banyak penafsiran dari berbagai sudut
pandang. Sebagian orang menafsirkan globalisasi sebagai proses pengecilan dunia atau
menjadikan dunia sebagaimana layaknya sebuah perkampungan kecil. Di sisi lain, ada
yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang di usung oleh Negara-negara yang
adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negative atau curiga terhadapnya.
Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang
paling mutakhir.Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi
dunia dan negara-negara kecil semakin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing.
Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti budaya
dan agama.
Theodore Levitte merupakan orang yang pertama menggunakan istilah globalisasi pada
tahun 1985. Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang
dengan globalisasi:
3
1. Internasionalisasi : Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional, dalam hal ini masing-masing Negara tetap mempertahankan identitasnya
masing - masing, namun menjadi semakin tergantung satu sama lain.
Agar pengaruh globalisasi tidak merusak kehidupan masyarakat maka kita harus
mengetahui misi positifnya, sehingga kita dapat memanfaatkannya dalam kehidupan
sehari-hari . Beberapa contoh sikap yang dapat kita lakukan adalah :
4
2. Memanfaatkan keunggulan alat teknologi komputer dan lain sebagainya demi
kemajuan masa depan dan tidak menyalah gunakannya .
3. Dalam melihat acara televisi harus dapat memilih mana yang baik dan
mendukung proses pembelajaran diri .
Pengaruh negatif globalisasi globalisasi dapat mempengaruhi tingkah laku kita dalam
kehidupan sehari – hari .Untuk itu kita harus dapat menentukan sikap dalam menghadapi
globalisasi , khususnya dari pengaruh negatif . Beberapa contoh sikap untuk menghadapi
pengaruh negatif dari globalisasi misalnya :
2. Belajar tekun agar menjadi manusia yang berguna dan dapat membedakan
perilaku yang benar dan salah .
7. Bergaul dengan orang – oprang yang berakhlak baik dan tidak terpengaruh
terhadap lingkungan dan pergaulan buruk .
Dan jika dilihat lagi dari berbagai aspek masalah yang sedang dihadapi bangsa indonesia,
kita seharusnya kembali menerapkan nilai - nilai yang terkandung dalam pancasila
5
tersebut. karena Pancasilalah yang merupakan pondasi Bangsa Indonesia untuk
menghadapi bebagai masalah khususnya di era global seperti saat ini, yang membuat
rentan sekali nilai-nilai pancasila tersebut memudar dikarenakan perubahan zaman oleh
adanya globalisasi.
Pancasila merupakan sistem nilai yang digali dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia.
Nilai-nilai tersebut telah ada jauh sebelum Indonesia merdeka. Bahkan pada masa
kerajaan telah berkembang nilai-nilai dasar yang merupakan karakter masyarakat.
Bukti bahwa nilai-nilai tersebut berkembang adalah adanya tulisan dalam kitab
sutasoma karangan mpu prapanca pada jaman kerajaan Majapahit. Bukti lain adalah
adanya prasasti dan candi-candi yang dipercaya sebagai bukti tumbuh berkembangnya
kepercayaan terhadap tuhan, budaya musyawarah dan gotong royong juga terlihat dalam
setiap relief candi. Nilai-nilai itu kemudian digali dan dirumuskan menjadi suatu tatanan
norma dan nilai yang kita sebut dengan Pancasila. Perumusan pancasila sendiri
mempunyai sejarah yang cukup panjang sampai pada akhirnya dijadikan sebagai akta
pendirian Negara Indonesia dengan sebutan staat fundamental norm. Prof. Dr. Warsono,
dalam seminar nasional Nation and Character Building, mengemukakan bahwa Pancasila
sebagai dasar Negara mempunyai arti bahwa Pancasila dijadikan sebagai pedoman dan
sekaligus landasan dalam penyelenggaraan Negara. Fungsi ini telah diimplementasikan
dalam UUD 1945 yang kemudian menjadi sumber tertib hukum di Indonesia. Dalam
struktur hukum di Indonesia, UUD 1945 menjadi hukum tertulis yang tertinggi. Fungsi
6
Pancasila dalam tata hukum di Indonesia adalah sebagai sumber dari segala sumber
hukum. Nilai-nilai Pancasila harus menjiwai dalam setiap peraturan perundang-undangan
yang ada di Indonesia. Dengan kata lain peraturan perundang-undangan di Indonesia
tidak boleh bertentangan dengan Pancasila. Sedangkan Pancasila sebagai Ideologi
mempunyai arti bahwa nilai-nilai Pancasila menjadi sesuatu yang didambakan dan dicita-
citakan dalam bentuk kehidupan nyata.
Eksistensi Pancasila sebagai dasar negara, filosofi bangsa, serta ideologi pemersatu
diyakini mulai memasuki gelombang keempat. Kondisi itu ditandai dengan semakin
menguatnya keinginan masyarakat agar peran dan fungsi Pancasila kembali direvitalisasi
dalam kehidupan bernegara dan berbangsa.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
1. Masyarakat harus tetap menjaga dan melestarikan budaya dan adat sendiri.
3. Dapat membedakan hal - hal yang di anggap positif dan negative, lalu mengambil
contoh dari dampak positifnya dan menjadikan pelajaran dari dampak negativenya.
8
DAFTAR PUSTAKA
http://www.isomwebs.net/2012/02/makalah-pengaruh-globalisasi-terhadap-kebudayaan/