IPS
Silvi Rahmawati
22 Oktober 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena berkat
rahmat-Nya, penulis bisa menyusun dan menyajikan Makalah yang berisi tentang "Upaya
Menghadapi Globalisasi Untuk Memperkokoh Kehidupan Bangsa". Adapaun tujuan penulisan
Makalah ini adalah sebagi wujud dari pertanggungjawaban penulis atas tugas mata pelajaran IPS
sebagai syarat untuk memenuhi aspek penilaian. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada
berbagai pihak yang telah memberikan informasinya.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang
membangun guna menyempurnakan Makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun
Makalah atau tugas-tugas selanjutnya.
Penulis juga memohon maaf apabila dalam penulisan Makalah ini terdapat kesalahan pengetikan
dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami Makalah ini.
Silvi Rahmawati
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pastinya kalian tahu kalau globalisasi adalah fenomena yang tidak bisa dihindari. Globalisasi
datang seiring dengan pesatnya laju perkembangan ilmu pengetahuan. Globalisasi
mempengaruhi berbagai aspek, mulai dari teknologi komunikasi dan informasi, ekonomi, sosial,
budaya, bahasa, dan masih banyak lainnya. Pada artikel ini, kita akan bahas beberapa upaya
untuk menghadapi globalisasi dalam memperkokoh kehidupan kebangsaan kita.
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal.
Achmad Suparman menyatakan globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau
perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi
belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition). sehingga
bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses
sosial, atau proses sejarah, atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan
negara di dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau
kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya
masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang diusung oleh
negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki pandangan negatif atau curiga
terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang
paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akanmengendalikan ekonomi dunia
dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu bersaing, terhadapnya. Dari
sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalambentuk yang paling mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikanyang kuat dan kaya praktis
akanmengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak
mampu bersaing. terhadapnya. Dari sudut pandang ini, globalisasi tidak lain adalah kapitalisme
dalambentuk yang paling mutakhir. Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan
mengendalikan ekonomi dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak
mampu bersaing
sebagai berikut:
3
1. Apa itu globalisasi?
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPS dan
juga sebagai referensi bagi para pembaca dalam mendapatkan pengetahuan tentang globalisasi
dalam memperkokoh kehidupan bangsa.
4
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PEMBAHASAN
Kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang maknanya ialah universal. Achmad Suparman
menyatakan Globalisasi adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai
ciri dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi
yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi
mana orang melihatnya. Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses
sejarah,atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan ko-eksistensi
dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan budaya masyarakat. Scholte melihat
bahwa ada beberapa definisi yang dimaksudkan orang dengan globalisasi: Internasionalisasi:
Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan internasional. Dalam hal ini masing-
masing negara tetap mempertahankan identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin
tergantung satu sama lain. Liberalisasi:
Globalisasi juga diartikan dengan semakin diturunkankan batas antar negara, misalnya hambatan
tarif ekspor impor, lalu lintas devisa, maupun migrasi. Universalisasi: Globalisasi juga digambarkan
sebagai semakin tersebarnya hal material maupun imaterial ke seluruh dunia. Pengalaman di satu
lokalitas dapat menjadi pengalaman seluruh dunia. Westernisasi: Westernisasi adalah salah satu
bentuk dari universalisasi dengan semakin menyebarnya pikiran dan budaya dari barat sehingga
mengglobal. Hubungan transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan
keempat definisi di atas. Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih
mempertahankan status ontologinya. Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status
ontologi sendiri, bukan sekadar gabungan negara-negara barat sehingga mengglobal. Hubungan
transplanetari dan suprateritorialitas: Arti kelima ini berbeda dengan keempat definisi di atas.
Pada empat definisi pertama, masing-masing negara masih mempertahankan status ontologinya.
Pada pengertian yang kelima, dunia global memiliki status ontologi sendiri, bukan sekadar
gabungan negara-negara.
Secara historis globalisasi berarti meluasnya pengaruh suatu kebudayaan atau agama ke seluruh
penjuru dunia. Globalisasi yang terjadi sekarang dimungkinkan oleh penggunaan media
elektronik dalam mengirim dan menerima informasi. Efeknya adalah bahwa ruang dan waktu
menjadi kecil,Apa yang terjadi di satu belahan dunia akan mempengaruhi belahan lainnya. Para
ahli komunikasi menyebutnya sebagai gejala time-space compression atau menyusutnya ruang
5
dan waktu. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar mengakses berita-berita, musik, film,
dan gaya hidup masyarakat di negara lain melalui internet. Percepatan dan keterbukaan arus
informasi inilah yang kemudian mengubah gaya hidup dan cara pandang seseorang.
Globalisasi membawa masyarakat pada keadaan culture shock atau gegar budaya, di mana
masyarakat dalam keadaan tidak siap atau terkejut dengan kebudayaan baru yang masuk di
kehidupan sehari-hari mereka. Akibatnya, kebiasaan-kebiasaan dan norma-norma lama yang
berlaku mulai pudar karena masuknya budaya asing. Lalu, upaya apa yang harus dilakukan oleh
negara juga kita sebagai masyarakat dalam menghadapi dan menyikapi dampak-dampak
globalisasi dengan baik?
Ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai remaja dalam menghadapi globalisasi,
diantaranya:
1. Mencintai produk dalam negeri Mencintai produk dalam negeri adalah sikap yang bisa
dikembangkan untuk menghindari gaya hidup ala Barat yang berlebihan.
2. Menyaring budaya asing sesuai dengan panduan nilai, norma, dan keyakinan agama Untuk
menghadapi globalisasi dan kemajemukan budaya, semua orang harus bisa menyaring
kebudayaan asing sesuai dengan kebudayaan lokal.
3. Memahami nilai-nilai kebangsaan dan pancasila dengan baik Cinta akan nilai-nilai pancasila
akan membantu kita untuk tetap menghormati budaya Indonesia meski sudah banyak budaya
asing yang masuk ke kehidupan sehari-hari kita.
1. Memprioritaskan pemulihan ekonomi Jika kita ingin Negara memiliki sumber daya manusia
yang berkualitas, pastinya aspek ekonomi menjadi salah satu prioritas utama. Jika tidak, banyak
konsekuensi yang akan dihadapi, seperti:
6
2. Meningkatkan daya potensi nasional Dengan sumber daya alam dan manusia yang berlimpah
sudah seharusnya negara kita menjadi negara yang mampu memenuhi segala kebutuhannya
secara mandiri. Tentunya dengan kualitas sumber daya manusia yang mampu mengolah sumber
daya alam yang kita miliki, bukan lagi bergantung pada pihak asing.
Indonesia memiliki potensi dan kekuatan pada ranah usaha mikro. Usaha- usaha mikro memiliki
beberapa keunggulan, seperti menjadi penyedia barang- barang murah untuk rumah tangga
maupun ekspor, efisiensi dan fleksibilitas yang tinggi, semangat usaha tinggi, profitabilitas yang
tinggi, serta kemampuan pengembalian pinjaman yang tinggi.
Tujuannya adalah untuk menciptakan regulasi baru dalam menjunjung tinggi supremasi hukum,
pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia, hak kepemilikan, kebebasan berusaha, dan hak-hak
masyarakat sipil. 6. Memanfaatkan forum-forum kerja sama Internasional
Tujuannya guna memperdalam kerja sama untuk saling menguntungkan, mendorong proses
globalisasi perdagangan dan investasi, serta kerja sama ekonomi dan teknologi.
1. Bidang Ekonomi
7
b. Mengembangkan kebijakan industri, perdagangan dan investasi dalam rangka meningkatkan
Persaingan global dengan membuka aksesibilitas yang sama terhadap kesempatan kerja dan
berusaha bagi segenap rakyat, dan seluruh daerah melalui keunggulan kompetitif terutama
berbasis keunggulan sumber daya manusia dengan menghapus segala bentuk perlakuan
diskriminatif dan hambatan.
2. Bidang Politik
Kebijakan bidang politik dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi disebutkan sebagai
berikut:
a. Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif dan berorientasi pada
kepentingan nasional, menitikberatkan pada solidaritas antar negara berkembang mendukung
perjuangan kemerdekaan bangsa- bangsa, menolak penjajahan dalam segala bentuk, serta kerja
sama internasional bagi kesejahteraan rakyat. b. Meningkatkan kesiapan Indonesia dalam segala
bidang untuk menghadapi perdagangan bebas, terutama dalam menyongsong pemberlakuan
AFTA, AFEC dan WTO.
3. Bidang Agama Kebijakan bidang Agama dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi
disebutkan sebagai berikut:
b. Meningkatkan peran dan fungsi lembaga-lembaga keagamaan dalam ikut mengatasi dampak
perubahan yang terjadi dalam semua aspek kehidupan untuk memperkokoh jati diri dan
kepribadian bangsa, serta memperkuat kerukunan hidup bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
4. Bidang Pendidikan
8
b. Meningkatkan kualitas lembaga pendidikan yang diselenggarakan baik oleh masyarakat
maupun pemerintah untuk memantapkan sistem pendidikan yang efektif dan efisien dalam
menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.
Kebijakan bidang sosial budaya dalam upaya menghadapi tantangan globalisasi dan
perkembangan IPTEK sebagai berikut:
a. Mengembangkan dan membina kebudayaan Nasional bangsa Indonesia yang bersumber dari
warisan budaya leluhur bangsa, budaya nasional yang mengandung nilai-nilai universal, termasuk
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka mendukung terpeliharanya
kerukunan hidup bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara.
a. Mengembangkan dan membina kebudayaan Nasional bangsa Indonesia yang bersumber dari
warisan budaya leluhur bangsa, budaya nasional yang mengandung nilai-nilai universal, termasuk
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dalam rangka mendukung terpeliharanya
kerukunan hidup bermasyarakat dan berbangsa dan bernegara.
9
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari pembahasan di atas adalah sebagai berikut: 1. Globalisasi adalah suatu
proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap individu di dunia ini
tanpa dibatasi oleh wilayah Globalisasi belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar
definisi kerja (working definition), sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya.
2. Globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan antar negara
saling berinteraksi, bergantung, terkait, dan memengaruhi satu sama lain yang melintasi batas
Negara. 3. Globalisasi memliki dampak, yaitu ada dampak positif dan ada dampak negatif
sehingga perlu campur tangan pemerintah agar globalisasi tidak menjadi masalah yang rumit di
Indonesia
3.2 Saran
Adapaun saran yang dapat kami sampaikan adalah bahwa sebagai manusia kita harus pandai
menyaring kembali apapun bentuk perbedaan atau hal asing yang masuk ke negara kita
sehingga kita tidak terkena dampak dari globalisasi dan apapun bentuknya, kita harus tetap
mendukung budaya asli Negara Indonesia karena itu adalah bentuk warisan nenek moyang kita.
10