Oleh:
Decequen Putri Setiadi
Kelas
PEMERINTAH PROVINSI
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI
1945
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah Globalisasi ini dapat diselesaikan
dengan baik. Tidak lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada
Rasulullah Muhammad SAW, keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku
umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas mata pelajaran Sosiologi.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah Globalisasi ini. Dan kami juga menyadari pentingnya akan
sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu dalam memberikan
informasi yang akan menjadi bahan makalah ini.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah
dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Kami menyadari masih banyak kekurangan
dalam penulisan makalah Globalisasi ini sehingga kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.
Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah
SWT, dan kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga makalah
Globalisasi ini dapat bermanfaat bagi kita semuanya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
DAFTAR ISI....................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................... 1
C. Tujuan...................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi............................................................................. 3
B. Teori Globalisasi...................................................................................... 5
C. Sejarah Globalisasi................................................................................... 6
D. Karakteristik Globalisasi.......................................................................... 10
E. Globalisasi Ekonomi................................................................................ 10
F. Globalisasi Budaya.................................................................................. 11
G. Dampak Globalisasi................................................................................. 12
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.............................................................................................. 14
B. Saran........................................................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep globalisasi dapat diartikan sebagai pengglobalan atau
penyatuan seluruh aspek kehidupan di dunia ini. Penyatuan ini dilakukan
melalui upaya penyeragaman yang mendunia meliputi seluruh negara yang
ada. Ketika suatu istilah baru menjadi populer, hal ini seringkali meliputi
suatu perubahan penting sebagai bagian dari dunia ini. Ide baru ini dibutuhkan
untuk menggambarkan kondisi baru. Sebagai contoh, ketika seorang filsof,
Jeremy Bentham mengistilahkan “internasional” pada tahun 1780, dianggap
sebagai suatu pencerahan, dari apa yang merupakan pendalaman dari
kenyataan hidup keseharian, yaitu berkembangnya negara/bangsa dan
transaksi yang terjadi melintasi batas di antara masyarakat di dunia.
Pada tahun 1980, terjadi perkembangan yang cukup signifikan. Hal ini
dilihat dari perbincangan mengenai globalisasi telah tersebar luas. Istilah ini
kemudian secara cepat menjadi standar kata-kata di berbagai bidang, baik di
lingkungan akademis, jurnalis, politisi, bankir, periklanan, ekonomi, dan
hiburan. Lambat-laun, globalisasi menjadi suatu proses hubungan sosial secara
relatif yang menemukan tidak adanya batasan jarak dan menghilangnya
batasan-batasan secara nyata, sehingga ruang lingkup kehidupan manusia
semakin bertambah dengan memainkan peranan yang lebih luas di dalam
dunia sebagai satu kesatuan tunggal.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan
dibahas di dalam makalah tentang Globalisasi ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian globalisasi?
2. Apa saja teori globalisasi?
3. Bagaimana sejarah globalisasi?
4. Bagaimana karakteristik globalisasi?
5. Apa yang dimaksud dengan globalisasi ekonomi?
1
2
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah tentang Globalisasi ini adalah
sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian globalisasi.
2. Untuk mengetahui teori globalisasi.
3. Untuk mengetahui sejarah globalisasi.
4. Untuk mengetahui karakteristik globalisasi.
5. Untuk mengetahui tentang globalisasi ekonomi.
6. Untuk mengetahui tentang globalisasi budaya.
7. Untuk mengetahui dampak globalisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan Globalisasi adalah
suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri dari setiap
individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi belum memiliki
definisi yang mapan, kecuali sekadar definisi kerja (working definition),
sehingga bergantung dari sisi mana orang melihatnya. Ada yang
memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah, atau proses
alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di dunia makin
terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan baru atau kesatuan
ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas geografis, ekonomi dan
budaya masyarakat.
Di sisi lain, ada yang melihat globalisasi sebagai sebuah proyek yang
diusung oleh negara-negara adikuasa, sehingga bisa saja orang memiliki
pandangan negatif atau curiga terhadapnya. Dari sudut pandang ini,
globalisasi tidak lain adalah kapitalisme dalam bentuk yang paling mutakhir.
Negara-negara yang kuat dan kaya praktis akan mengendalikan ekonomi
dunia dan negara-negara kecil makin tidak berdaya karena tidak mampu
bersaing. Sebab, globalisasi cenderung berpengaruh besar terhadap
perekonomian dunia, bahkan berpengaruh terhadap bidang-bidang lain seperti
budaya dan agama. Theodore Levitte merupakan orang yang pertama kali
menggunakan istilah Globalisasi pada tahun 1985.
Jan Aart Scholte melihat bahwa ada beberapa definisi yang
dimaksudkan orang dengan globalisasi:
1. Internasionalisasi: Globalisasi diartikan sebagai meningkatnya hubungan
internasional. Dalam hal ini masing-masing negara tetap mempertahankan
identitasnya masing-masing, namun menjadi semakin tergantung satu
sama lain.
3
4
udara lintas perbatasan, dan pemancingan berlebihan dari lautan juga ada
hubungannya dengan globalisasi. Proses globalisasi memengaruhi dan
dipengaruhi oleh bisnis dan tata kerja, ekonomi, sumber daya sosial-budaya,
dan lingkungan alam.
B. Teori Globalisasi
Cochrane dan Pain menegaskan bahwa dalam kaitannya dengan
globalisasi, terdapat tiga posisi teoretis yang dapat dilihat, yaitu:
1. Para globalis percaya bahwa globalisasi adalah sebuah kenyataan yang
memiliki konsekuensi nyata terhadap bagaimana orang dan lembaga di
seluruh dunia berjalan. Mereka percaya bahwa negara-negara dan
kebudayaan lokal akan hilang diterpa kebudayaan dan ekonomi global
yang homogen. meskipun demikian, para globalis tidak memiliki pendapat
sama mengenai konsekuensi terhadap proses tersebut.
a. Para globalis positif dan optimistis menanggapi dengan baik
perkembangan semacam itu dan menyatakan bahwa globalisasi akan
menghasilkan masyarakat dunia yang toleran dan bertanggung jawab.
b. Para globalis pesimis berpendapat bahwa globalisasi adalah sebuah
fenomena negatif karena hal tersebut sebenarnya adalah bentuk
penjajahan barat (terutama Amerika Serikat) yang memaksa sejumlah
bentuk budaya dan konsumsi yang homogen dan terlihat sebagai
sesuatu yang benar dipermukaan. Beberapa dari mereka kemudian
membentuk kelompok untuk menentang globalisasi (antiglobalisasi).
2. Para tradisionalis tidak percaya bahwa globalisasi tengah terjadi. Mereka
berpendapat bahwa fenomena ini adalah sebuah mitos semata atau, jika
memang ada, terlalu dibesar-besarkan. Mereka merujuk bahwa kapitalisme
telah menjadi sebuah fenomena internasional selama ratusan tahun. Apa
yang tengah kita alami saat ini hanyalah merupakan tahap lanjutan, atau
evolusi, dari produksi dan perdagangan kapital.
3. Para transformasionalis berada di antara para globalis dan tradisionalis.
Mereka setuju bahwa pengaruh globalisasi telah sangat dilebih-lebihkan
oleh para globalis. Namun, mereka juga berpendapat bahwa sangat bodoh
6
C. Sejarah Globalisasi
Ada penyebab jauh dan dekat yang dapat ditemukan pada faktor-faktor
sejarah yang memengaruhi globalisasi. Globalisasi berskala besar dimulai
pada abad ke-19.
1. Kuno
Globalisasi kuno dipandang sebagai suatu fase dalam sejarah
globalisasi yang mengacu pada peristiwa dan perkembangan globalisasi
sejak masa peradaban terawal sampai kira-kira tahun 1600-an. Istilah ini
dipakai untuk menyebut hubungan antara masyarakat dan negara dan cara
keduanya dibentuk oleh persebaran ide dan norma sosial baik di tingkat
lokal maupun regional.
Dalam skema ini, ada tiga penyebab yang dipaparkan sebagai
pemicu globalisasi. Penyebab pertama adalah pemikiran Timur yang
berarti bahwa negara-negara Barat telah mengadaptasi dan menerapkan
prinsip-prinsip yang dipelajari dari Timur. Tanpa ide tradisional dari
Timur, globalisasi Barat tidak akan terjadi sebagaimana mestinya.
Penyebab kedua adalah jarak; interaksi antarnegara belum berskala global
dan masih berada di seputaran Asia, Afrika Utara, Timur Tengah, dan
sebagian Eropa. Pada globalisasi awal, negara masih sulit berinteraksi
dengan negara lain yang letaknya jauh. Kemajuan teknologi kemudian
memungkinkan negara mengetahui keberadaan negara lain yang letaknya
jauh, dan fase globalisasi yang baru pun terjadi. Penyebab ketiga adalah
saling ketergantungan, kestabilan, dan regularitas. Jika suatu negara tidak
bergantung dengan negara lain, tidak ada cara lain bagi negara tersebut
untuk memengaruhi dan dipengaruhi oleh negara lain. Inilah salah satu
7
Imperium pertama yang muncul adalah Portugal dan Spanyol, yang diikuti
Belanda dan Britania. Pada abad ke-17, perdagangan dunia berkembang
lebih jauh ketika perusahaan kerajaan (chartered company) seperti British
East India Company (didirikan tahun 1600) dan Vereenigde Oostindische
Compagnie (didirikan tahun 1602, sering dianggap sebagai perusahaan
multinasional pertama yang membuka sahamnya) didirikan.
Globalisasi modern awal berbeda dengan globalisasi modern dalam
hal tujuan ekspansionisme, cara mengelola perdagangan global, dan
tingkat pertukaran informasi. Periode ini ditandai oleh banyaknya
perjanjian dagang seperti yang dilakukan East India Company, peralihan
hegemoni ke Eropa Barat, terjadinya konflik berskala besar antara negara
besar seperti Perang Tiga Puluh Tahun, dan munculnya komoditas baru
seperti perdagangan budak. Perdagangan Segitiga memungkinan Eropa
mendapatkan keuntungan dari sumber daya sumber daya di dunia barat.
Perpindahan hewan, tanaman, dan wabah penyakit yang dikaitkan dengan
konsep Pertukaran Columbus oleh Alfred Crosby juga memainkan peran
penting dalam proses ini. Perdagangan dan komunikasi modern awal
melibatkan banyak kelompok masyarakat, termasuk pedagang Eropa,
Muslim, India, Asia Tenggara, dan Tiongkok, terutama di kawasan
Samudra Hindia.
Britania Raya pada abad ke-19 menjadi kekuatan super ekonomi
pertama di dunia berkat teknologi pabriknya yang superior dan sistem
transportasi global yang maju seperti kapal uap dan rel kereta api.
3. Modern
Sepanjang abad ke-19, globalisasi mulai mendekati bentuknya
yang modern akibat revolusi industri. Industrialisasi memungkinkan
standardisasi produksi barang-barang rumah tangga menggunakan
ekonomi skala, sedangkan pertumbuhan penduduk yang cepat
menciptakan permintaan barang yang stabil. Pada abad ke-19, kapal uap
sangat menghemat biaya transportasi internasional dan rel kereta
menjadikan transportasi darat lebih murah. Revolusi transportasi terjadi
antara 1820 dan 1850. Jumlah negara yang ikut dalam perdagangan
9
Pada awal 2000-an, sebagian besar negara maju mengalami Resesi Besar,
sehingga memperlambat proses globalisasi untuk sementara.
Perdagangan dan globalisasi telah berevolusi jauh pada masa kini.
Masyarakat yang terglobalisasi memiliki serangkaian pendorong dan
faktor yang terus mendekatkan manusia, kebudayaan, pasar, kepercayaan,
dan aktivitasnya.
D. Karakteristik Globalisasi
1. Penggunaan antena parabola pada TV memungkinkan seseorang
merasakan banyak hal dari budaya lain, karena parabola tidak hanya
menyediakan saluran dalam negeri saja melainkan juga dari luar negeri.
2. Perubahan konsep ruang serta waktu. Perkembangan barang-barang seperti
telepon genggam, televisi satelit, dan internet membuat komunikasi global
terjadi dengan cepat. Pergerakan massa, seperti pariwisata , membuat kita
dapat merasakan banyak hal dari bermacam-macam budaya di dunia.
3. Pasar dan produksi ekonomi di negara-negara yang berbeda menjadikan
masing-masing saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan
perekonomian, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional,
meningkatnya pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi
organisasi dunia seperti World Trade Organization (WTO).
4. Peningkatan interaksi kultural lewat perkembangan media massa
(contohnya televisi, film , musik, serta transmisi berita dan olahraga
internasional). Saat ini, kita dapat mengonsumsi dan mengalami gagasan
dan pengalaman baru mengenai hal-hal yang beraneka ragam dari berbagai
budaya, misalnya fashion, literatur, dan makanan.
5. Meningkatnya masalah bersama, misalnya dalam aspek lingkungan,
ekonomi, perdagangan obat terlarang internasional, kesehatan, dan
terorisme.
E. Globalisasi Ekonomi
Globalisasi ekonomi adalah peningkatan integrasi ekonomi dan saling
ketergantungan ekonomi nasional, regional, dan lokal di seluruh dunia melalui
11
F. Globalisasi Budaya
Globalisasi budaya adalah penyebaran gagasan, makna, dan nilai ke
seluruh dunia dengan cara tertentu untuk memperluas dan mempererat
hubungan sosial. Proses ini ditandai oleh konsumsi budaya bersama yang
dibantu oleh Internet, media budaya masyarakat, dan perjalanan luar negeri.
Konsumsi budaya bersama turut mendorong pertukaran barang dan kolonisasi
yang menyebarkan budaya ke seluruh dunia. Penyebaran budaya
memungkinkan seseorang terlibat dalam hubungan sosial lintas negara dan
kawasan. Penciptaan dan perluasan hubungan sosial seperti ini tidak terlihat di
12
G. Dampak Globalisasi
1. Dampak Positif
Dampak positif globalisasi dalam kehidupan bangsa Indonesia
adalah:
a. Perubahan Tata Nilai dan Sikap
Adanya globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran
nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional.
b. Berkembangnya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi
masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong
untuk berpikir lebih maju.
c. Tingkat Kehidupan yang Lebih Baik
Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi
dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi
pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat.
4. Dampak Negatif
Dampak negatif pengaruh globalisasi dalam kehidupan Bangsa
Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Pola Hidup Konsumtif
13
A. Kesimpulan
Globalisasi mengharuskan pergerakan barang dan jasa antar-negara di
seluruh dunia bergerak bebas dalam perdagangan, tanpa halangan apapun.
Bukan hanya barang dan jasa, tetapi juga teknologi, pola konsumsi,
pendidikan, nilai budaya, dan lain-lain. Jargon globalisasi muncul dari
neoliberalisme yang memiliki agenda restrukturisasi perekonomian dunia.
Prinsip dari neoliberalisme adalah menolak campur tangan negara dalam
bidang perekonomian, membuka pasar seluas mungkin tanpa menghiraukan
masalah kedaulatan, keadilan, dan hak asasi manusia.
Dalam globalisasi ekonomi, hegemoni adalah sesuatu yang selalu
dipertanyakan oleh para penentangnya dengan berlandaskan pada kedaulatan
dan keadilan. Dalam hal ini, kompetisi penuh melalui konsep pasar bebas
merupakan satu-satunya cara untuk bertahan. Siapa yang bisa bertahan dialah
yang terbaik (the fittest the best). Kedaulatan negara saja bisa disingkirkan,
apalagi kedaulatan rakyat dalam pengelolaan sumber daya alam akan
mengalami nasib yang lebih parah lagi. Oleh karena itu, bagaimana sikap kita
dalam menyikapi era global ini. Apakah kita akan digilas oleh berbagai
perspektif global, atau dapat berperan aktif dalam percaturan global ini. Proses
globalisasi yang berlangsung semenjak akhir abad ke-20 semakin dalam
menusuk jantung kehidupan bangsa dan telah menimbulkan pelbagai
problematika baru.
D. Saran
Era Globalisasi di abad 20 memberikan dampak yang luas pada
berbagai aspek kehidupan masyarakat. Revolusi dan inovasi para
ahli/ilmuwan di berbagai bidang ilmu menyebabkan perubahan sosial yang
luar biasa di masyarakat, yaitu perubahan sosial ekonomi, perubahan sosial
budaya, perubahan sosial religius dan perubahan sosial politik. Masyarakat
yang tidak siap menerima perubahan sosial tersebut akan mengalami
14
15
Soekanto, Soerjono. 1984. Teori Sosiologi tentang Perubahan Sosial. Cetakan ke-
2. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Sztompka, Piotr. 2004. Sosiologi Perubahan Sosial. Edisi ke-1. Jakarta: Prenada.