KD 3.2 : Memahami berbagai permasalahan sosial yang disebabkan oleh perubahan sosial di tengah-tengah
pengaruh globalisasi.
IPK :
3.2.1 Menjelaskan hakikat Globalisasi dan Komunitas lokal
3.2.2 Menjelaskan faktor pendorong globalisasi berdasarkan pengamatan
3.2.3 Menjelaskan aspek-aspek globalisasi berdasarkan kajian literatur
3.2.4 Menjelaskan gejala-gejala globalisasi dan perubahan sosial di komunitas lokal
3.2.5 Menganalisis pengaruh/dampak globalisasi terhadap perubahan sosial pada komunitas lokal
3.2.6 Menganalisis berbagai permasalahan sosial yang timbul akibat pengaruh globalisasi pada komunitas
lokal
3.2.7 Menjelaskan upaya penguatan posisi komunitas lokal dalam merespon gejala globalisasi
3.2.8 Menganalisis strategi dan pendekatan pemberdayaan untuk mengatasi berbagai permasalahan
sosial akibat globlisasi dan perubahan sosial di komunitas lokal
GLOBALISASI
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antar bangsa dan
antar manusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk
interaksi lain. Dengan kata lain, kemunculan sebuah sistem ekonomi dan budaya global yang membuat manusia
di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global. Menurut Cohen dan Kennedy menyatakan
bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia, yang meliputi beberapa
hal, sebagai berikut:
1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
2. Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari
pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh
perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam Word Trade Organization (WTO)
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televisi, film, music,
dan transmisi berita dan olahraga internasional)
4. Meningkatnya masalah bersama
5. Ekonomi
Globalisasi bukan hal baru bagi suatu negara khususnya Indonesia, sejak beberapa tahun terakhir Globalisasi
sudah berperan cukup aktif dan telah banyak merubah sikap, perilaku, dan pola berfikir masyarakat dunia.
Dalam Masyarakat Indonesia sendiri sudah jelas dampak dari Globalisasi, baik bersifat negatif maupun positif.
Hampir tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghambat arus Globalisasi ini, mengingat jika memilih
menjauh dari Globalisasi berarti harus menerima konsekuensi yang lebih buruk dari apa yang terburuk dalam
Globalisasi itu sendiri. Contohnya Internet yang merupakan pemusatan utama dalam pergerakan Globalisasi,
apa jadinya bila internet hanya terbatas untuk satu negara seperti Indonesia, bisa memungkinkan tidak akan
ada informasi perkembangan dunia yang saat ini merupakan barometer dari tangga kemajuan Indonesia.
KOMUNITAS LOKAL
Secara umum komunitas artinya sebuah kelompok social dari beberapa organisme yang berbagi lingkungan,
umumnya memiliki ketertarikan dan habitat yang sama, secara sosiologis komunitas berarti kesatuan hidup
manusia secara bersama-sama yang memilih untuk menempati wilayah tertentu, dalam kurun waktu tertentu,
definisi ini merunjuk pada perkumpulan masyarakat, yang harus mensyaratkan kehidupan bersama tanpa
adanya perbedaan pandangan.
Bahasa Inggris “Community” hakekatnya hampir sama dengan masyarakat, akan tetapi arti komunitas lebih
erat dibandingkan dengan masyarakat. Lantaran dalam komunitas haruslah ada persamaan visi dan misi,
sebagai latar belakang pembentuk komunitas.
Komunitas lokal merupakan kelompok sosial bersifat lokal atau kelompok masyarakat yang membentuk
kesatuan dengan latar belakang yang mereka miliki seperti kesamaan geografis. Di dalamnya terdapat maksud,
kepercayaan, sumber daya, referensi, kebutuhan, risiko, kegemaran dan sejumlah kondisi lain yang serupa.
1
3.2.2 MENJELASKAN FAKTOR PENDORONG GLOBALISASI BERDASARKAN PENGAMATAN
Pastinya globalisasi tidak muncul dengan begitu saja, tentunya ada faktor yang pendorong globalisasi yang
dapat membuat globalisasi itu muncul dan perkembangannya semakin lama semakin cepat. Globalisasi ini
seperti bagaikan pisau yang bermata dua yang dapat memberikan dampak yang positif maupun negatif. Oleh
karena itu kita harus cerdas dan tanggap dalam menyikapi kehadiran globalisasi, yang positifnya kita optimalkan
dan sedangkan yang negatifnya kita buang jauh-jauh. Nah berikut inilah faktor pendorong terjadinya globalisasi.
a. Kemajuan Dalam Bidang Pengetahuan Dan Teknologi
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi tidak bisa dipungkiri lagi yang merupakan salah satu
faktor yang dapat mendorong terjadinya globalisasi. Kita tahu bahwasanya dalam beberapa dekade
belakangan ini terjadi perkembangan pesat dalam hal berkomunikasi sehingga seseorang akan
dengan mudahnya berkomunikasi atau berhubungan dengan orang lain walaupun dengan jaraknya
terbilang cukup jauh.
ASPEK-ASPEK GLOBALISASI
Proses terbentuknya masyarakat secara globalisasi telah mampu memberikan pengaruh yang cukup
berarti dalam berbagai aspek kehidupan manusia, baik aspek politik, ekonomi, agama, hukum, sosial budaya,
ilmu pengetahuan dan teknologi, maupun informasi dan komunikasi. Perkembangan pada aspek-aspek tersebut
2
menimbulkan berbagai dampak baik positif maupun negatif. Berikut dijelaskan aspek-aspek yang
terjadi dalam globalisasi, meliputi bidang-bidang berikut;
a. Globalisasi Politik.
Globalisasi politik adalah aspek globalisasi yang menyangkut pada sistem demokratisasi dan
Hak Asasi Manusia (HAM) yan identik dengan tingkat kekuasaan oleh penguasa. HAM menjadi isu
utama dalam aspek ini, lantaran dengan adanya kebebasan pada manusia untuk bertindak perlu
adanya kesimbangan yang menghargai setiap perbedaan-perbedaan di dalam kehidupan
masyarakat.
Contoh : pengembangan nuklir yang dilarang pada saat ini dan hanya beberapa negara yang
memiliki izin dari PBB. Alasan nuklir dibatasi penggunaannya secara politik untuk menghindari
peperangan yang dapat menghancurkan keteraturan sosial dalam masyarakat dan juga dapat merusak
pembangunan yang ada di suau negara.
b. Globalisasi Ekonomi.
Globalisasi ekonomi merupakan pengintegrasian ekonomi nasional bangsa-bangsa ke dalam sistem
ekonomi global, baik menyangkut pasokan, permintaan transportasi, tenaga kerja, bahan mentah,
distribusi, maupun pemasaran. Aspek globalisasi ekonomi ini menyangkut tentang Lembaga Ekspor dan
Impor. Lembaga ekspor dan impor bergerak di bidang ketataniagaan internasional, baik sebagai
penyedia jasa maupun pengatur ekspor impor. Lembaga tersebut menawarkan jasa di bidang keuangan,
transportasi, uji kelayakan, perizinan, dan angkut barang.
Contoh aspek globalisasi ekonomi misalnya dalam bentuk kerja sama ekonomi internasional :
World Trade Organization (WTO), dibentuk pada tanggal 1 Januari 1995. Dengan tugas ; mendorong
perdagangan bebas; menghilangkan hambatan perdagangan antarnegara; menyediakan forum
perundingan perdagangan antarnegara; serta menyelesaikan sengketa dagang dan memantau keb
ijakan perdagangan antarnegara.
1) ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) bertujuan meningkatkan daya saing ekonomi ASEAN di pasar
global, menarik investasi asing, dan meningkatkan perdagangan antarnegara anggota ASEAN.
2) Cina-ASEAN Free Trade Area (cina-AFrA), bertujuan meningkatkan kerja sama perdagangan dan
investasi antarnegara anggota ASEAN dan Cina; meningkatkan keterbukaan terhadap dunia luar;
meningkatkan daya saing pasar industri; serta meningkatkan kerja sama negara-negara anggota
ASEAN dan Cina di bidang ilmu pengetahuan, pendidikan, budaya, kesehatan, ekologi, dan sosial.
c. Globalisasi Agama.
Globalisasi dalam kehidupan di dunia juga dapat menyentuh bagian yang sensitif daripada kehidupan
manusia. Bagian tersebut adalah agama-agama, terutama yang berkaitan dengan norma, nilai, dan makna
agama secara utuh, Termasuk di dalamnya adalah penyebaran agama-agama yang ada di dunia.
Contoh dalam kehidupan mengenai globalisasi agama ini adalah perkembangan dalam sejarah
agama Islam yang hadir di Indonesia sebagai salah satu bentuk globalisasi yang mana pada saat itu
penyebaran agama dilakukan melalui perdagangan internasional. Awal mula sejarah Islam ini bisa
dikatakan sebagai bagian daripada globalisasi agama.
d. Globalisasi Hukum.
Globalisasi hukum adalah apek dalam pengenalan terhadap kenegaraan di bidang hukum
sehingga dalam arti ini setiap negara dapat menemukan dan mengklaim sistem hukum nasional secara
absolut. Artinya telah tenjadi proses saling memengaruhi antarsistem hukum dan tiap-tiap negara.
Contoh nyata dalam ranah aspek globalisasi hukum di Indonesia yang menganut tentang
Demokrasi. Demokrasi yang dianut oleh Indonesia pada dasarnya adalah bagian daripada aspek hukum
penyebarluasan pengaruh Amerika Serikat terhadap negara-negara diseluruh dunia.
f. Globalisasi Teknologi
Aspek globalisasi yang paling domainan dalam kehidupan manusia adalah globalisasi teknologi dan
ekonomi. Alasan ini sebutkan karena kedua hal ini menjadi pengaruh seluruh dunia untuk menerima
3
perubahan sosial. Pengertian perubahan sosial ini adalah perubahan dalam setiap element kehidupan
manusia yang berbeda dengan sebelumnya
Contoh globalisasi teknologi misalnya saja adalah pengaruh portal berita yang dikoneksikan dengan
website. Portal berita bisa dibaca oleh masyarakat diseluruh dunia, dengan adanya portal berita segala
bentuk kabar dari Amerika, Eropa, dapat dengan mudah ditemukan dan di baca oleh orang Indonesia.
Perubahan sosial dan globalisasi mendorong munculnya pengembangan komunitas, hal ini terlihat melalui
gejala pembangunan yang dilakukan masyarakat dan pemimpinya seperti pembangunan melalui proyek-
proyek pengembangan suatu daerah yang menyertakan keterlibatan aktif pada penduduknya. Proyek-proyek
tersebut merupakan bias dari pembangunan bidang pendidikan, kesejahteraan sosial, kesehatan, pembangunan
infrastruktur seperti jalan raya, sumur umum, jaringan irigasi, perbaikan sarana pertanian, peningkatan
fasilitas manufaktur, atau pembinaan kegiatan komersial.
Pengembangan komunitas dalam era globalisasi tidak lagi di batasi pada wilayah-wilayah teritorial yang
bersifat lokal saja. Namun upaya peningkatan kesejahteraan material atau kehidupan ekonomi, akan
memunculkan keadaan dimana segenap aspek ekonomi, pasokan dan permintaan bahan mentah, informasi dan
transformasi tenaga kerja, distribusi hasil poduksi atau kegiatan pemasaran menyatu atau terintegrasi dan
kian terjalin dalam hubungan saling ketergantungan yang berskala luas (dunia).
Berikut beberapa gejala globalisasi dan perubahan sosial di Indonesia :
1. Globalisasi dibidang politik adalah sebagai berikut:
Indonesia sejak masa reformasi telah berupaya untuk melaksanakan demokrasi yang sesungguhnya.
Hal itu terlihat dari munculnya berbagai partai politik dengan ideologi masing-masing merupakan ciri
tumbuhnya demokrasi di Indonesia. Dengan terciptanya masyarakat yang demokratis, dapat tercipta
integrasi nasional. Dalam hal ini, mendorong peningkatan kesadaran berpolitik rakyat agar rakyat
makin sadar hak dan kewajibannya sebagai warga negara dan sadar bagaimana memelihara perdamaian
dunia. Sebagai contoh Indonesia telah menyelenggarakan pemilu anggota DPRD, DPR, DPD, presiden
dan wakil presiden secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil (luber jurdil) sejak masa
reformasi. Berikut gejala lain dari globalisasi bidang politik :
a. Hadirnya Politik di Suatu Negara, Indonesia merupakan negara yang yang memiliki politik bebas-aktif.
Artinya, Indonesia tidak memihak blok manapun tapi tetap aktif dalam politik internasional, misalnya
menjadi anggota PBB.
b. Organisasi Internasional Terbentuk, ada banyak sekali organisasi internasional yang terbentuk dengan
berbagai visi dan misi. Misalnya PBB, APEC, ASEAN, dan lain sebagainya.
c. Adanya Kerjasama Antar Negara, integrasi negara-negara di dunia akan menghasilkan kerjasama
politik antar negara, baik itu kerjasama bilateral atau multilateral yang akan menguntungkan masing-
masing negara.
d. Hadirnya Ideologi Asing, ini tidak dapat dihindari karena globalisasi membuat berbagai ideologi
asing masuk ke tanah air. Sayangnya, jika ideologi asing tersebut tidak sesuai dengan falsafah negara
Indinesia, maka sangat berpotensi menimbulkan kekacauan.
e. Ada Campur Tangan Negara Asing, ini adalah bentuk globalisasi yang dapat menimbulkan kekacauan
di suatu negara bila tidak dikendalikan dengan baik. Contohnya, kita bisa melihat beberapa negara di
Timur Tengah yang berperang akibat campur tangan negara lain.
f. Masyarakat Perduli Pemerintahan, di era keterbukaan ini kita dapat melihat masyarakat Indonesia
ikut berpartisipasi dalam proses pemerintahan. Tentu saja hal ini bisa memberikan dampak positif
dan negatif terhadap pemerintahan itu sendiri.
4
d. Masyarakat Semakin Individualis, ini merupakan dampak buruk dari globalisasi dalam kehidupan
sosial. Globalisasi meningkatkan persaingan di masyarakat sehingga individu semakin individualis.
e. Pudarnya Sikap Gotong-royong, Indonesia yang dulunya terkenal dengan sikap gotong-royong
lambat laun kehilangan identitasnya. Hal ini merupakan dampak dari globalisasi yang terjadi di
masyarakat.
5
6. Globalisasi dibidang Iptek adalah sebagai berikut:
a. Kemajuan ilmu pengetahuan selalu diikuti dengan kemajuan teknologi. Hal ini terbukti dengan
banyaknya penemuan dalam bidang teknologi yang memenuhi kebutuhan hidup manusia
dalam melakukan aktivitas sehari-hari
b. Kemudahan dalam berkomunikasi dan mendapatkan informasi, hal tersebut karena adanya telepon
genggam sebagai alat komunikasi, internet dan berbagai perangkat komputer dan mobile.
c. Kemudahan dalam mendapatkan berita terbaru mengenai peristiwa di berbagai belahan dunia dengan
adanya berbagai media online yang terpercaya dan cepat dalam melaporkan suatu peristiwa.
d. Kemudahan dalam transkasi jual-beli karena adanya teknologi yang dapat melayani pemasaran
dan pembayaran secara online.
e. Penemuan alat transportasi yang modern di darat, laut, maupun udara, seperti kereta super cepat,
kapal bertenaga nuklir, dan pesawat terbang yang sangat bermanfaat bagi masyarakat karena dapat
menghemat waktu, tenaga, dan biaya.
f. Penemuan alat kantor yang makin canggih yang dapat membantu menyimpan dan mengolah data
dengan praktis, dan efesien. Sebagai contoh adanya internet, surat elektronik (email), dan
penyimpan data yang dapat diakses melalui internet (online).
g. Penemuan sumber-sumber energi yang dapat diperbarui, seperti energi surya, angin, air, nuklir, dan
biogas melengkapi keberadaan sumber-sumber energi yang tidak dapat diperbarui.
Kehadiran globalisasi tentunya membawa pengaruh bagi kehidupan suatu negara termasuk Indonesia.
Pengaruh tersebut meliputi dua sisi yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif, yakni :
1. Dampak positif globalisasi antara lain:
a. Mudah memperoleh informasi dan ilmu pengetahuan
b. Mudah melakukan komunikasi
c. Cepat dalam bepergian (mobilitas tinggi)
d. Menumbuhkan sikap kosmopolitan dan toleran
e. Memacu untuk meningkatkan kualitas diri
f. Mudah memenuhi kebutuhan
6
3.2.6 MENGANALISIS BERBAGAI PERMASALAHAN SOSIAL YANG TIMBUL AKIBAT PENGARUH
GLOBALISASI PADA KOMUNITAS LOKAL
Globalisasi berdampak negatif salah satu penyebabnya karena ada permasalahan sosial yang dialami
oleh masyarakat, kekurangsiapan menghadapi perubahan zaman menjadikan masyarakat tidak bisa memilah
dan memilih hal-hal yang postif dalam globalisasi, sehingga muncul berbagai masalah sosial, yakni :
1. Budaya Populer
Budaya populer merupakan tren yang sengaja diciptakan agar dikonsumsi atau digemari
masyarakat secara luas. Budaya populer mendorong kesamaan budaya di seluruh dunia. Sebagai contoh
permasalahan dampak budaya dalam globalisasi ini adanya suatu negara diikuti oleh negara-negara lain.
Konkrittnya, seperti K-Pop, J-Pop, dan maraknya selfie menunjukkan berkembangnya budaya populer
yang ada di dalam kehudupan manusia.
2. Konsumerisme
Pengertian konsumenisme menunjukkan perilaku konsumtif, yaltu suatu prilaku membeli barang
dengan lebih mengutamakan keinginan daripada kebutuhan. Perliaku konsumtif dipengaruhi gaya
hidup western, tuntutan gaya hidup, dan akibat persaingan antara produsen lokal dan produsen
internasional dalam menawarkan produknya. Baca juga; Pengertian Westernisasi, Ciri, dan Contohnya
Persaingan mendonong munculnya tawaran benupa diskon. Kondisi tersebut memenganuhi
konsumen untuk berpenilaku konsumtif. Akhirnya, karena adanya prilaku ini masyarakat cederung tidak
bisa berkara untuk dirinya sendiri, masyarakat akan cederung menjadi pekerja atau mencarai kerja
daripada menciptkan peluang kerja.
3. Neokolonialisme
Neokolonialisme merupakan cerminan negara berdaulat dan merdeka, tetapi sistem ekonomi dan
politiknya ditentukan oleh pihak luar. Walaupun dan segi politik era kolonial sudah berakhir, penjajah
masih berkuasa di berbagai bidang kehidupan dalam bentuk neokolonialisme. Beberapa
permasalahan lain yang sening muncul akibat neokolonialisme sebagai berikut.
a. Negara berkembang hanya memperoleh sebagian kecil dan keuntungan industri (sebagai
dampak ekonomi globalisasi)
b. Eksploitasi sumber daya alam meningkat sehingga terjadi kenusakan lingkungan, terutama di negara-
negana berkembang.
c. Tidak hanya sekton ekonomi, kapitalisme mulai berpengaruh pada sektor politik di negara-
negara berkembang.
Contoh nyata dalam permasalahan sosial akbiat globalisasi, di Indonesia khususnya adalah
neokolonialisme ini ialah adanya perusahaan-perusahaan yang menjadi penambang emas atau kekayaan
alam lainnya, di Indonesia. Mereka memiliki modal dan pengetahuan untuk mengelola, akibatnya
dengan adnaya modal tersebut sebagian besar warga negara kita hanya di jadikan pekerja atau hanya
diberikan keuntungan sekitar 2 % untuk memenuhi kebutuhannya.
4. Kerusakan Lingkungan
Globalisasi ditandai dengan meningkatnya pertumbuhan penusahaan multinasional. Perusahaan
multinasional berusaha mengembangkan usahanya di negana-negara lain. Akibatnya, tenjadi
eksploitasi sumben daya di negana tujuan tempat penusahaan tensebut mengembangkan usaha.
Kondisi tersebut menunjukkan kurangnya sikap kepedulian perusahaan multiriasional
terhadap dampak yang ditimbulkan oleh aktivitas mereka. Adapun dampak aktivitas tensebut yaitu
muncul persoalan lingkungan seperti pencemaran tanah, air, dan udana.
7
seperti contohnya permainan game online, atau permainan lainnya. Yang hubungan sosialnya
hanya terjadi secara dunia maya.
3.2.7 MENJELASKAN UPAYA PENGUATAN POSISI KOMUNITAS LOKAL DALAM MERESPON GEJALA
GLOBALISASI
Salah satu bentuk penguatan yang dapat dilakukan dalam merespon gejala globalisasi adalah melalui
pemberdayaan terhadap masyarakat, agar mereka dapat memperbaiki kualitas hidup mereka. Proses yang perlu
dilakukan yaitu dengan cara pembangunan partisipatif. Misalnya, kelompok petani hutan akan mendapat
dukungan moril jika ikut dalam proses pembangunan dan pelestarian hutan. Kelompok petani tidak sekadar
mengikuti program yang sudah dirancang oleh pihak lain. Akan tetapi, mereka juga ikut merencanakan,
kemudian melaksanakannya bersama-sama.
Setelah warga masyarakat secara bersama-sama melakukan kegiatan pemberdayaan, mereka
bisa menggunakan hasil pembangunan tersebut, seperti melestarikan sumber daya yang ada.
Menurut Soedijanto, terdapat penerapan karakteristik yang ideal untuk merespon perubahan sosial bagi
komunitas lokal yakni:
1. Otonom: pemberdayaan yang membuat komunitas menjadi mandiri, agar bebas dari
berbagai ketergantungan.
2. Egaliter: proses pemberdayaan untuk menyamaratakan status semua pihak yang terlibat di dalamnya.
3. Kesukarelaan: keikutsertaan komunitas lokal bukan karena paksaan, tetapi didasari oleh kesadaran
diri untuk mencari solusi dari masalah komunitas tersebut.
4. Kebersamaan: mengutamakan sikap gotong-royong untuk mencapai tujuan bersama.
5. Partisipatif: melibatkan seluruh anggota komunitas secara aktif, untuk membuat ide
rencana pembangunan bersama-sama.
6. Akuntabilitas: kegiatan terbuka untuk diawasi pihak-pihak yang berkepentingan (transparan).
7. Keswadayaan: sikap inisiatif tiap individu dalam pengambilan keputusan yang disertai keputusan
penuh tanggung jawab.
8. Demokrasi: pemberian hak bagi anggota komunitas untuk menyampaikan pendapat.
9. Keterbukaan: dilandasi rasa jujur, saling percaya, dan peduli. Hal ini perlu, agar kegiatan
mampu membawa manfaat bagi semua pihak.
Untuk mengatasi efek dari globalisasi perlu ditentukan suatu strategi, guna memperkuat sikap kita
dalam menghadapi pengaruh dan implikasi globalisasi. Untuk menentukan posisi bangsa kita di mata dunia
ada beberapa hal yang harus kita lakukan.
1. Pemberdayaan masyarakat
Menurut Kenichi Omhae untuk dapat menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan
pemerintah pusat dan lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.
8
Hal tersebut sangat realistis, karena dengan memberikan peranan yang lebih besar kepada pemerintah
daerah, berarti memberikan kesempatan yang luas kepada masyarakat untuk berpartisipasi.
2. Menyikapi era baru kapitalisme
Menurut Lester Thurow, untuk dapat bertahan di era kapitalisme kita harus membuat strategi baru
yaitu keseimbunagan antara paham individu dan paham sosialis.
3. Menumbuhkan kesadaran lingkungan
Kesadaran yang harus ditumbuhkan dalam menghadapi pengaruh dan implikasi globalisasi yakni
kesadaran akan hak asasi manusia, kesadaran akan demokrasi dan kesadaran akan lingkungan hidup
dan sumber daya alam.
4. Sikap selektif terhadap pengaruh globalisasi
Kita harus selektif dalam menyerap pengaruh globalisasi, pengaruh positif kita terapkan dan pengaruh
negatif kita abaikan dan jauhkan dari kehidupan kita. Sikap selektif dapat diartikan sebagai sikap untuk
memiliki dan menentukan alternatif yang terbaik bagi kehidupan diri, lingkungan masyarakat, bangsa
dan negara, melalui proses yang berhati-hati, rasional dan normatif, terhadap segala macam pengaruh
dari luar sehingga apa yang menjadi pilihan dapat diterima oleh semua pihak dengan penuh tanggung
jawab.
Disamping itu juga ada beberapa cara menanggulangi dampak negatif globalisasi dan perubahan sosial,
di komunitas lokal :
1. Rehumanisasi,
manusia harus dipandang secara utuh baik lahir maupun batin, sehingga pembangunan karena adanya
globalisasi selalu harus mengarah kepada terwujudnya peningkatan kesejahteraan manusia seutuhnya
antara lahiriah dan batinia. Apabila ini tidak diperhatikan maka laju kehancuran peradaban manusia
tidak akan dapat diimbangi oleh laju rehumanisasi oleh karena semuanya pihak harus mengambil
bagian dan kontribusi positif.
2. Kemampuan memilih
Segala yang teknis mungkin akan dikerjakan, tidak dipertentangkan dan disaring berdasarkan nilai-
nilai kamanusiaan. Artinya yang didukung oleh aspek moral keagamaan, sosial, dan aspek-aspek yang
terkait seharusnya menentukan apa yang mungkin diteliti dan dikembangkan kemudian tidak
dilakukan jika tidak sesuai dengan kearifan lokal yang berlaku
3. Revitalisasi
Perlunya upaya positif untuk mencegah distorsi biokultural yang berkelanjutan. Pembuangunan akan
menuju ke suatu kebudayaan baru di masa depan, sehingga dipersiapkan persiapan-persiapan
menyeluruh. Usaha-usaha revitalisasi akan banyak dipengaruhi baik secara positif mauoun negatif
oleh faktor-faktor dalam maupun luar negeri.
Sumber :
Maryati, Kun dan Juju Suryawati.2015. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas XII : Kelompok Peminatan Ilmu-
Ilmu Sosial. Esis Erlangga. Jakarta
Lihat Juga :
1. https://news.detik.com/berita/d-3382764/kapolri-globalisasi-membawa-dampak-jumlah-
kejahatan
2. https://www.youtube.com/watch?v=JnxaFw8WZP8&feature=youtu.be
3. https://www.youtube.com/watch?v=mUEibnK8_LA&feature=youtu.be
9
BAHAN PENGAYAAN UNTUK SISWA
Proses globalisasi menimbulkan berbagai pandangan. Setidaknya ada tiga pandangan mengenai
proses globalisasi yaitu dan kaum skeptis, hiperglobalis, dan transformatif.
1. Kaum Skeptis
10
Kaum skeptis mengakui bahwa kontak antarbangsa sekarang mi lebih intensif dibandingkan dengan
era sebelumnya. Akan tetapi, kontak antarbangsa tersebut tidak cukup tenintegrasi untuk membentuk
perekonomian global.
Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya kegiatan ekonomi dunia yang terbagi dalam tiga blok
perdagangan dunia, seperti Uni Eropa, Amenika Utara, dan Asia Pasifik. Oleh karena itu, yang
terjadi sekarang bukan globalisasi ekonomi dunia, melainkan regionalisasi perekonomian dunia.
2. Kaum Hipergiobalis
Kaum hiperglobalis memiliki pendapat bahwa proses terjadinya globalisasi tidak dapat dihindari oleh
seluruh negara-negara di dunia, hal ini diperkuat dengan ketergantungan perekonomian yang dimiliki
dalam berbagai negara-negara yang saling ketergantungan satu sama lainnya. Apalagi kondisi tersebut
diperkuat dengan kebijakan ekonomi yang dipegang oleh tiga aktor ekonomi dunia, yaitu World Trade
Organization (WTO), International Monetary Fund (IMF), dan World Bank.
3. Kaum Transformatif
Menurut kaum transformatif, tatanan global memang mengalami perubahan sosial, tetapi banyak pola
lama yang masih bertahan, misalnya pemerintah masih tetap memiliki kekuasaan. Perubahan tidak
hanya terjadi di bidang ekonomi tetapi tenjadi juga di bidang politik dan sosial budaya.
Selanjutnya, dalam pandangan kaum ini proses globalisasi bukan proses satu arah tetapi aliran dua
arah antara gambar, informasi, dan pengaruh. Negara mengadakan restruktunisasi untuk
mengakomodasi berbagai organisasi ekonomi dan sosial yang baru.
11