Anda di halaman 1dari 8

Faktor dibalik munculnya masyarakat konsumen

Sesungguhnya masyarakat konsumsi muncul bersamaan


dengan perubahan sosial masyarakat menuju masyarakat industri dan
post-modernisme.
Sampai saat ini perkembangan dunia industri semakin besar
yang menyebabkan perkembangan dan munculnya masyarakat
konsumsi semakin banyak, hal ini juga berkaitan dengan adanya
perubahan budaya, gaya hidup, dan konstruksi sosial, menciptakan
cara berfikir masyarakat yang telah terhegemoni oleh tanda dan produk
budaya yang dihasilkan kekuatan kapitalisme.
Dari pernyataan diatas sebenarnya sudah menyinggung sebagai
factor munculnya masyarakat konsumen. Untuk memperjelas
pernyataan diatas saya akan menambahkan factor yang melatar
belakangi kemunculan masyarakat konsumen sebagaimana telah
berhasil diidentifikasi Nicholas Abercrombie et al. (2010: 109- 110)
sebagai berikut:
1. Masyarakat konsumen muncul dan berkebangan pesat
seiring dengan meningkatnya kualitas dan aktivitas
kondisi ekonomi.

Ketika kehidupan dan kesejahteraan sosial membaik,


dan masyarakat memiliki uang yang cukup,bahkan
berlebih, maka mereka akan memiliki waktu senggang
untuk melakukan aktivitas yang memiliki “kepuasan
dan kenikmatan” salah satunya seperti; hiburan dan
membeli barang konsumsi.

2. Penurunan jam kerja masyarakat sejak awal abad ke-21


di berbagai sektor perekonomian, disaat yang sama
meningkatnya penghasilan/ gaji yang diperoleh
masyarakat.

Dalam hal tersebut, masyarakat memiliki lebih banyak


waktu senggang dan cenderung mengisi waktu luangnya
dengan berbagai aktivitas konsumtif seperti; berbelanja,
baik kebutuhan sekunder, tersier, maupun hedonis.

3. kebutuhan masyarakat melambangkan identitas sosial.

Diera post-modern, identitas kini tidak hanya ditentukan


oleh ras, gender, atau ideologi politik, melainkan
banyak hal justru ditentukan oleh apa yang mereka
konsumsi dan kenakan. Relasi dari pernyataan tersebut
pada era post-modren menjadi sebuah identitas baru
mempunyai kebanggan tersendiri, yang mampu
mempertengahkan posisi dan kelas sosial asal
seseorang, seperti: bermain golf, memakai tas, dompet,
atau sepatu Hermes atau Hugo boss dan merek-merek
branded lainnya. Tentu berbeda jika dibandingkan
dengan orang yang memakai kaos Hard Rock Bali, jaket
Giordano, dan sejenisnya. Bukan tanpa alasan dari
pernyataan sebelumnya masyarakat akan melihat dan
berfikir asal kelas sosial dari orang tersebut dan akan
memberi respon yang berbeda.

4. kehidupan sehari-hari masyarakat di era post-modren


sebagai symbol di tampilkan kepada masyarakat, bukan
hanya berkaitan dengan hasrat untuk menampilkan citra,
tetapi juga mengkonstruksi gaya hidup yang
mengharuskan masyarakat untuk membeli barang atau
komoditas.

Pakaian yang dikenakan, aktivitas mengisi waktu luang,


apa yang dibaca, dan semua yang dibeli masyarakat,
tidak sekedar memenuhi kebutuhan, tetapi justru lebih
banyak didorong oleh keinginan untuk simbol
menyempurnakan diri, melalui membeli barang-barang
material seperti; tas bermerek dengan harga puluhan
juta rupiah, makan di hotel berbintang dengan
mengeluarkan uang ratusan ribu rupiah, tentu hal ini
bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan akan barang-
barang tersebut, melainkan lebih didorong karena
adanya keinginan atau khalayan untuk tampil beda.

5. Dalam perkembangan gaya hidup adanya Tindakan


mengonsumsi sesuatu dan membeli berbagai barang
tertentu, dalam banyak hal dipahami sebagai penanda
posisi sosial masyarakat.

Ketika seseorang membeli sebuah produk yang berkelas


dan mengenakannya, maka apa yang ia beli dan
kenakan ini sebetulnya merupakan cara seseorang ingin
menunjukan posisi sosialnya dan dari kelompok sosial
mana dia berasal, semua dilakukan untuk membedakan
dirinya dengan orang lain yang berbeda status dan kelas
sosial.

6. Posisi ekonomi konsumen di era post-modern, dari


berbagai hal telah menggantikan posisi sosial warga
negara.
hak dan kewajiban politis kini tidak lagi ditentukan oleh
status kewarganegaraan, melainkan lebih banyak
ditentukan oleh kemampuan seseorang untuk membayar
pihak produsen, baik itu produsen barang-barang fisik,
atau para profesional yang menawarkan jasa layanan.

7. Hal yang diperdagangkan di era masyarakat konsumsi


tidak hanya menyangkut barang dan jasa saja yang
jumlahnya semakin meningkat, tetapi pengalaman
manusia dan aspek kehidupan sehari-hari manusia telah
terkomodifikasi ditawarkan layaknya barang dan jasa.

Di era masyarakat post-modern, nyaris tidak ada hal


yang tidak diperdagangkan seperti: Ritual keagamaan
yang dikemas dalam paket wisata religius, reality show
yang menampilkan perilaku kencan selebritas, kegiatan
memasak , dan lain-lain, di abad revolusi industri,
semuanya dikemas dan ditawarkan sebagai komoditas
baru yang menarik minat masyarakat.
Analisis saya Rizky Fernando Natanael
Tampubolon tentang
“Kapitalisme, Neoliberalisme, Globalisasi dan
Masyarakat konsumen mempengaruhi kehidupan
sosial dan ekonomi masyarakat”

Hasil analisis saya mengungkap bahwa kehidupan masyarakat


saat ini tidak lepas dari campur tangan kapitalisme,
neoliberalisme, dan globalisasi serta adanya kecenderungan
masyarakat konsumen terhadap kehidupan masyarakat saat ini.
Saya menganalisi bahwa kapitalisme, neoliberalisme
dan globalisasi memberikan pengaruh yang besar kepada
masyarakat.

Kapitalisme
Suatu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan
penuh pada semua orang untuk melakukan kegiatan ekonomi
untuk memperoleh keuntungan. Dalam sistem ekonomi ini,
setiap individu memiliki hak penuh untuk mengambil manfaat
atas harta atau kekayaannya sebagai alat produksi dan
berusaha.

Neoliberalisme
merupakan aliran politik ekonomi yang ditandai dengan
tekanan berat pada ekonomi pasar bebas, disertai dengan usaha
menekan campur tangan pemerintah, dan konsentrasi
kekuasaan swasta terhadap perekonomian.

Negara yang menganut paham neoliberalisme menyerahkan


seluruh kegiatan perekonomiannya pada pasar. Intervensi
pemerintah pada perekonomian sangat kecil
Kapitasime dan neoliberalisme memberikan pemahaman
tentang pemikiran masyarakat untuk melakukan bebas untuk
melakukan kegiatan ekonomi sendiri, hal ini membuat
masyarakat memiliki sifat individu, dimana setiap individu
bersaing untuk mendapatkan keuntungan dan kebebasan dalam
melakukan kegiatan ekonomi tanpa adanya kekangan/Batasan.

Kedua paham tersebut memberikan hasil yang nyata, terbukti


Sebagian besar negara maju yang ada didunia ini menggunakan
kedua paham tersebut, salah satunya adalah Amerika Serikat
dan Negara-negara maju di Eropa. Dapat dibuktikan dari
banyaknya masyarakat yang memiliki kekuatan ekonomi yang
besar dengan gaya hidup yang relatif tinggi
Dari hasil tersebut yang membuat negara-negara dan
masyarakat berkembang tertarik untuk mengukuti/menerapkan
paham tersebut terhadap kehidupan masyarakatnya, dan hal
tersebut termasuk sebagai globalisasi

Globalisasi
Globalisasi adalah proses mendunianya suatu hal
sehingga batas antara negara menjadi hilang. Globalisasi
didukung oleh berbagai faktor, seperti perkembangan
teknologi, transportasi, ilmu pengetahuan, telekomunikasi, dan
sebagainya yang kemudian berpengaruh pada perubahan
berbagai aspek kehidupan dalam masyarakat.

Gaya hidup yang diperlihatkan masyarakat negara maju seperti;


Amerika Serikat, telah memacu keinginan masyarakat di negara
berkembang seperti; indonesia, untuk meniru gaya hidup
masyarakat amerika dengan harapan meningkatnya kualitas
gaya hidup masyarakat indonesia.
Akibat dari globalisasi tersebut memberikan dampak positif
dan negative salah satunya
Dampak positif
 Masyarakat antar negara dapat berinteraksi lebih mudah
dengan kemajuan teknologi

Kemajuan teknologi awalnya dipelopori dan


diperkenalkan negara-negara maju seperti
Amerika Serikat dan negara-negara maju di
eropa, dan karena kemajuan teknologi tersebut
sangat populer sehingga banyak negara yang
mulai mengikuti dan mulai mengembangkan
secara mandiri serta membuat teknologi-
teknologi baru.

Dampak negative
 Masuknya pola hidup yang berbeda dengan gaya hidup
masyarakat local, khususnya pola hidup dari negara
barat

Dikarenakan masuknya teknologi pada


masyarakat, maka masyarakat mulai
membiasakan diri dan mulai mengerti cara
mengggunakan teknologi tersebut, seperti;
internet, dikarenakan masyarakat mulai terbiasa
meggunakan internet tersebut, maka muncullah
pola hidup baru dalam masyarakat seperti;
masyarakat mulai menggunakan pola/gaya hidup
negara-negara barat yang berbeda dengan gaya
hidup masyarakat local.
Dari ketiga paham tersebut, munculnya masyarakat konsumen
memiliki dampak yang cukup besar terhadap kehidupan
masyarakat

Masyarakat konsumen

Kondisi dimana masyarakat mengkonsumsi bukan


hanya barang, namun juga jasa manusia dan
hubungannya dengan manusia. Objek yang tidak pernah
dikonsumsi tetapi dimanipulasi sebagai penanda dalam
membedakan status sosial dalam masyarakat.

Lahirnya kondisi tersebut berawal dari naiknya aktivitas


konsumsi bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan keinginan
untuk menyimbolkan status, kehormatan dalam masyarakat.
Fenomena masyarakat konsumsi tercipta di bawah
aturan kapitalisme global, dimana masyarakat sebagai
konsumen tidak mampu mengelak dari belenggu tersebut.
Globalisasi serta kapitalisme global identik dengan kemajuan
dan perubahan. Namun kemajuan tersebut tidak secara total
berdampak positif, tetapi justru dapat memunculkan budaya
konsumtif.

 Contohnya
 Orang hanya cukup berpenampilan mewah orang akan
dipersepsikan kaya oleh sosial. Persepsi agar dapat
disebut intelektual, cukup dengan melakukan konsumsi
istilah ilmiah dalam berbicara.

 Berbusana muslim serta berbicara dengan dalil bahasa


arab, cukup sebagai modal agar disebut ustadz.

Jadi masyarakat berfikir jika ingin mendapat pengakuan maka


salah satu cara adalah dengan terlihat kaya, dengan membeli
barang-barang mewah dan branded(brand-brand terkenal) yang
maamfaat kegunaannya tidak penting.
Hal tersebut menyebabkan terjadinya pemborosan, agar
diakui oleh masyarakat secara sosial.

Dalam kehidupan saat ini;


 Membeli mobil mewah “lamborgini adventador” agar
terlihat kaya dan diakui oleh masyarakat padahal mobil
“Toyota Avanza” sudah seharusnya cukup.
jika dilakukan perbandingan harga, mobil
”lamborgini adventador” saat ini memiliki harga sebesar
15 miliar rupiah sedangkan mobil “Toyota Avanza”
memiliki harga sekitar 200 juta . perbedaan harga yang
sangat besar mengingat kegunaannya hampir sama
untuk kehidupan sehari-hari.
Referensi

Faktor dibalik munculnya masyarakat


konsumen

 Sosiologi Ekonomi
Kapitalisme dan konsumsi di era masyarakat
post-modernisme

DR. BAGONG SUYANTO

Bab 4
masyarakat konsumen

factor dibalik munculnya masyarakat konsumen

hal. 124 – 128

Analisis Individu

Kapitalisme, neoliberalisme dan globalisasi

Kapitalisme
 https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-
apa-itu-kapitalisme-dan-ciri-cirinya-wajib-
dipahami-kln.html
 https://kamus.tokopedia.com/k/kapitalisme/
 https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/
20211025163754-104-712105/pengertian-
kapitalisme-sistem-ekonomi-berlandas-pasar-
bebas

Neoliberalisme
 https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/
20180404083205-532-288095/mengenal-
neoliberalisme-yang-dituduhkan-prabowo-
dianut-ri

Globalisasi
 https://kamus.tokopedia.com/g/globalisasi/

Masyarakat Konsumen
 https://media.neliti.com/media/publications/
4333-ID-masyarakat-konsumen-sebagai-
ciptaan-kapitalisme-global-fenomena-budaya-
dalam-rea.pdf
 https://eprints.walisongo.ac.id/id/eprint/
7509/3/1251120174_bab2.pdf

Anda mungkin juga menyukai