Anda di halaman 1dari 16

GAYA HIDUP (LIFESTYLE)

DAN BUDAYA KONSUMEN


Di Susun Oleh :
KELOMPOK 4 :

1. KHAIRUL RIZAN
2. MELISA DEWILIA
3. ROHMI ANDRIAMI
PEMBAHASAN

01 Pengertian Gaya 02 Pengertian Budaya


Konsumen
Hidup (Lifestyle)

03 Sejarah Perkembangan
04 Dampak Budaya
Budaya Konsumen
Konsumen
01
Pengertian Gaya Hidup
(Lifestyle)
Gaya Hidup (Lifestyle)
Gaya hidup (lifestyle) adalah bagian dari kebutuhan sekunder manusia yang
bisa berubah bergantung zaman atau keinginan seseorang untuk mengubah gaya
hidupnya. Gaya hidup bisa dilihat dari cara berpakaian, kebiasaan, dan lain-lain.

Gaya hidup merupakan ciri sebuah dunia modern. Maksudnya adalah siapa pun
yang hidup dalam masyarakat modern akan menggunakan gagasan tentang gaya
hidup untuk menggambarkan tindakannya sendiri maupun orang lain.

Dalam istilah gaya hidup (lifestyle) sekarang ini kabur. Sementara istilah ini
memiliki arti sosiologis yang lebih terbatas dengan merujuk pada gaya hidup yang
khas dari berbagai kelompok status tertentu, dalam budaya konsumen kontemporer
istilah ini mengkonotasikan individualitas, ekspresi diri, serta kesadaran diri yang
semu.
Next

Menurut Kotler dan Keller gaya hidup adalah pola hidup seseorang di dunia yang
diekspresikan dalam aktifitas, minat dan opininya. Gaya hidup menunjukan keseluruhan
diri seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Gaya hidup menggambarkan
seluruh pola seseorang dalam beraksi dan berinteraksi di dunia.

Sedangkan menurut Setiadi gaya hidup adalah secara luas diidentifikasikan oleh
bagaimana orang menghabiskan waktu mereka (aktifitas) apa yang mereka anggap penting
dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka
semdiri dan juga sekitarnya (pendapat).
Next

Menurut Lury, budaya konsumen diartikan sebagai bentuk budaya materi


yakni budaya pemanfaatan benda-benda dalam masyarakat Eropa-Amerika
kontemporer. Kini, apa yang dinikmati oleh masyarakat Eropa-Amerika
kontemporer tersebut “yang notabenenya adalah negara kaya” di tiru oleh
masyarakat dunia lain termasuk negara Indonesia. Budaya consumer dicirikan
dengan peningkatan gaya hidup (lifestyle). Justru, menurut Lury, proses
pembentukan gaya hidup-lah yang merupakan hal terbaik yang mendefenisikan
budaya konsumen.
02
Pengertian Budaya
Konsumen
Budaya Konsumen
Budaya konsumen merupakan istilah yang menyangkut tidak
hanya perilaku konsumsi, tetapi adanya suatu proses reorganisasi
bentuk dan isi produksi simbolik di dalamnya. Perilaku di sini bukan
sebatas perilaku konsumen dalam artian pasif. Namun, merupakan
bentuk konsumsi produktif, yang menjanjikan kehidupan pribadi yang
indah dan memuaskan, menemukan kepribadian melalui perubahan diri
dan gaya hidup.
Next

Budaya konsumen juga dapat diartikan sebagai budaya-budaya yang dilakukan oleh seorang
konsumen. Adapun budaya konsumen menggunakan image, tanda-tanda, dan benda-benda,
simbolik yang mengumpulkan mimpi-mimpi, keinginan, dan fantasi yang menegaskan
keautentikan romantik dan pemenuhan emosional dalam hal menyenangkan diri sendiri bukan
orang lain; secara narsistik.
Dalam budaya konsumen terdapat tiga macam perspektif, yaitu:
 Pandangan bahwa konsumen dipremiskan dengan ekspansi produk komoditas kapitalis yang
memunculkan akumulasi besar-besaran budaya dalam bentuk barang-barang konsumen dan
tempat-tempat belanja dan konsumsi.
 Pandangan bahwa masyarakat mempunyai cara-cara yang berbeda dalam menggunakan
benda-benda untuk menciptakan ikatan-ikatan atau perbedaan masyarakat.
 Adanya masalah kesenangan emosional untuk konsumsi, mimpi-mimpi dan keinginan yang
ditampakan dalam bentuk budaya konsumsi dan tempat-tempat konsumsi tertentu yang
secara beragam memunculkan kenikmatan jasmaniah langsung serta kesenangan estetis.
Next

Adapun untuk contoh adanya kasus budaya konsumen antara


lain;

1. Membeli Tas Bermerek Tanpa Disesuaikan dengan


Kebutuhan
2. Makan di Rumah Makan Mahal
3. Belanja Online Karena Diskon
4. Membeli Seni Rupa Luar Negeri demi Gengsi
03
Sejarah Perkembangan Budaya
Konsumen
Sejarah Singkat

● Budaya konsumen dilatarbelakangi oleh munculnya masa kapitalisme yang diusung


oleh Karl Marx yang kemudian disusul dengan liberalisme. Budaya konsumen yang
merupakan jantung dari kapitalisme adalah sebuah budaya yang di dalamnya terdapat
bentuk halusinasi, mimpi, artifilsialitas, kemasan wujud komoditi, yang kemudian
dikonstruksi sosial melalui komunikasi ekonomi (iklan, show, media) sebagai
kekuatan tanda (semiotic power) kapitalisme.

● Kapitalisme yang dikemukakan oleh Marx adalah suatu cara produksi yang
dipremiskan oleh kepemilikan pribadi sarana produksi. Kapitalisme bertujuan untuk
meraih keuntungan sebesar-besarnya, terutama dengan mengeksploitasi pekerja.
Realisasi nilai surplus dalam bentuk uang diperoleh dengan menjual produk sebagai
komoditas. Komoditas adalah sesuatu yang tersedia untuk dijual di pasar. Sedangkan
komodifikasi adalah proses yang diasosiasikan dengan kapitalisme di mana objek,
kualitas, dan tanda berubah menjadi komoditas.
04
Dampak Budaya
Konsumen
Dampak Budaya Konsumen

Perkembangan televisi global sebagai bangunan bisnis utama telah


menempatkan budaya konsumen, iklan berbasis visual, di barisan depan
aktivitasnya. Dampak yang sangat mencolok dari budaya konsumen, yaitu:

1. Dampak positif

 Membuka dan menambah lapangan pekerjaan, karena akan


membutuhkan tenaga kerja yang lebih banyak untuk memproduksi barang
dalam jumlah besar.
 Meningkatkan motivasi konsumen untuk menambah jumlah penghasilan
agar bisa membeli barang/jasa yang diinginkan dalam jumlah dan jenis
yang beraneka ragam.
 Menciptakan pasar bagi produsen, karena bertambahnya jumlah barang
yang dikonsumsi masyarakat maka produsen akan membuka pasar-pasar
baru guna mempermudah memberikan pelayanan kepada masyarakat.
Next

2. Dampak negatif
Pola hidup masyarakat, seperti hedonisme, konsumerisme,
dan kapitalisme. Budaya konsumen pada dasarnya merupakan cara
berpikir atau memandang sesuatu yang kemudian
menginternalisasi dalam kehidupannya karena dibiasakan yang
akhirnya popular dan menjadi budaya massa. Contoh nyata dari
budaya konsumen, yaitu TV di mana pada mulanya tujuan dari
adanya TV sebagai sumber/transfer informasi, pengetahuan, dan
pendidikan. Tujuan tersebut kini telah berubah seiring dengan
pesatnya perkembangan teknologi dan informasi khususnya TV,
internet, dll, kini berubah tujuan menjadi media hiburan yang
semata-mata dilakukan untuk meraup keuntungan materiil oleh
para pelaku bisnis hiburan dan TV.
Thank
you 

Anda mungkin juga menyukai