Anda di halaman 1dari 3

Budaya Populer ( Hyperrealitas ) dan Kapital/Pemodal

A. Budaya Populer

1. Pengertian Budaya Populer


Perubahan budaya seiring dengan perkembangan zaman membuat definisi budaya
populer menjadi semakin kompleks. Budaya Populer yaitu budaya kini sepenuhnya
saling berpautan dengan ekonomi politik dan produksi biaya oleh kapitalis (Adorno
dan Horkheimer: 1971 dalam Barker dalam Chaniago, 2011: 93). budaya populer
didominasi oleh produksi dan konsumsi barang-barang material dan bukan oleh
seni-seni sejati, manakala penciptaannya didorong oleh motif laba (Burton, 2008
dalam Chaniago, 2011: 93).
Budaya populer ini saling berkaitan dengan yang namanya budaya massa.
Dimana budaya massa disini mengandung arti budaya populer yang dihasilkan
melalui teknik-teknik industrial produksi massa dan dipasarkan untuk mendapatkan
keuntungan dari khalayak konsumen massa. Budaya massa ini berkembang sebagai
akibatdari kemudahan-kemudahan reproduksi yang diberikan oleh teknologi seperti,
percetakan, fotografi, perekaman suara dan sebagainya (Malthy dalam Tressia hal,
37).

2. Karakteristik Budaya Populer

Menurut Derry Mayendra (2011) karakteristik budaya populer dibagi atas :

1. Relativisme
Budaya populer yang merelatifkan sesuatu, sehingga tidak ada yang mutlak benar
dan tidak ada juga yang mutlak salah.
2. Pragmatisme
Budaya populer yang menerima apa saja yang bermanfaat tanpa memperdulikan
benar atau salah hal diterima tersebut, semua diukur dari hasilnya atau manfaatnya
bukan dari benar atau salahnya.
3. Sekularisme
Budaya yang menyebarluaskan sekularisme, sehingga agama tidak lagi begitu
dipentingkan.
4. Hedonisme
Budaya populer yang lebih banyak berfokus pada emosi dan pemuasannya
daripada intelek. Budaya ini hanya menganggap kepuasan hawa nafsu lebih penting,
sehingga budaya ini dapat mengikis rasa malu yang ada pada diri kita.
5. Materialisme
Budaya populer yang semakin mendorong paham materialisme yang dipegang
oleh orang-orang pada zaman sekarang, yang lebih mengutamakan memuja kekayaan
materi.
6. Popularitas
Budaya populer mempengaruhi banyak orang dari setiap sub-budaya, tanpa
dibatasi latar belakang etnis, keagamaan, status sosial dan sebagainya.
7. Kontemporer
Budaya populer merupakan sebuah kebudayan yang menawarkan nilai-nilai yang
bersifat sementara, kontemporer dan terus berganti.
8. Kedangkalan
Kedangkalan disebut juga banalisme yang dapat dilihat dengan muncul dan
berkembangnya teknologi untuk mempermudah hidup tetapi membuat manusia
kehilangan makna hidup itu sendiri.
9. Hibrid
Setelah adanya kemudahan teknologi, maka munvullah sifat hibrid yaitu yang
memadukan semua kemudahan dalam satu produk.
10. Penyeragaman rasa.
11. Budaya hiburan.
Ini merupakan ciri utama budaya populer, bahwa sesuatu yang dikerjakan itu
haruslah fungsinya untuk menghibur.
12. Budaya Konsumerisme
Sebuah budaya yang menyebabkan suatu masyarakat berprilaku konsumtif, tidak
puas akan sesuatu. Mereka membeli sesuatu bukan karena butuh tapi karena inginnya.
13. Budaya instan
Segala seustu yang bersifat instan, baik itu dari segi makanan, an hal lain
sebagainya.
14. Budaya massa
Budaya populer yang dihasilkan melalui teknik-teknik industrial produksi massa
dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan dari khlayak konsumen massa.
15. Budaya visual
Budaya ini disebut juga budaya figural atau budaya gambar.
16. Budaya ikon
Budaya ikon ini erat kaitannya dengan budaya visual. Ditandai dengan banyak
munculnya ikon-ikon budaya yang berwujud manusia, seperti Madonna, Michael
Jackson dan baru-baru ini BTS.
17. Budaya gaya
Budaya visual juga telah menghasilkan budaya gaya. Dimana tampilan atau gaya
lebih dipentingkan daripada esensi, substansi, dan lain-lain.
18. Hilangnya batasan-batasan.
Dan yang terakhir yaitu
19. Hiperialitas
Disini kami akan membahas tentang hiperialitas. Hiperialitas atau realitas semu
telah menghapuskan perbedaan antara yang nyata dengan yang semu, bahkan
menggantikan realitas yang asli.
Hiperialitas adalah makna untuk mempersifatkan bagaimana kesadaran
“kenyataan” sejati di dunia, dimana keankearagaman media dapat secara mengakar,
membentuk dan menyaring kejadian atau pengalaman sesungguhnya.

Anda mungkin juga menyukai