Anda di halaman 1dari 24

Teori

Komunikasi
Kelompok
Fadillah Ramadhani (22130529)
Faiz Rahman (22130075)
Gerald Halaka (22130089)
Iqbal Matalino (22130100
Pengertian Komunikasi Kelompok
Secara Teori Komunikasi Kelompok merupakan
sebuah kegiatan atau interaksi yang
dilakukan oleh beberapa orang di dalam
sebuah perkumpulan seperti pertemuan,
diskusi,
rapat atau berkumpul di suatu tempat dengan
jumlah peserta yang relatif kecil. Dengan
kata
lain, komunikasi kelompok adalah sebuah
pertukaran informasi atau pesan yang terjadi
secara
langsung atau bertatap muka antara tiga
orang atau lebih.
Macam Macam Teori Kelompok
Symbolic Convergence Theory
Symbolic Convergence Theory atau biasa dikenal sebagai fantasy-theme analysis,
merupakan salah satu teori komunikasi kelompok yang digagas oleh Ernest Bormann, John
Cragan dan Donal Shields. Teori ini membahas bagaimana setiap orang dalam kelompok
memiliki suatu realitas bersama melalui komunikasi (Littlejohn, dkk., 2017).

Dalam teori ini, penggambaran kita terhadap suatu hal dapat mempengaruhi kepercayaan
bersama (Littlejohn, dkk., 2017). Adanya komunikasi memungkinkan tiap anggotanya untuk
membicarakan penggambaran tersebut melalui percakapan dengan orang lain. Semakin
sering dibicarakan, lama-lama hal tersebut akan diyakini bersama.

Penggambaran tersebut dikenal dengan konsep Rhetorical Vision. Pada dasarnya,


Rhetorical Vision merupakan sebuah citra visual yang memuat karakter, cerita, dan
kejadian tertentu (Littlejohn, dkk., 2017). Misalnya, salah satu temanmu pernah mengalami
kejadian memalukan yakni menepuk bahu orang tak dikenal, yang disangkanya dirimu,
sambil memanggilnya “Ayo, Yog.”

Hingga beberapa tahun setelah kejadian tersebut, temanmu masih sering diledek dengan
kalimat “Ayo, Yog.” Bahkan, ketika salah satu teman sekumpulanmu melontarkan “Ayo, Yog,”
semua orang akan otomatis tertawa.
Effective Intercultural Workgroup Communication Theory

Effective Intercultural Workgroup Communication Theory


merupakan teori yang dikembangkan oleh John Oetzel dan
didasari dari input process output model (model input
proses output) (Littlejohn, dkk., 2017). Pada dasarnya teori
ini berfokus pada kelompok dengan anggota yang memiliki
latar belakang budaya yang berbeda.

Dalam teori ini, suatu kelompok dengan keberagaman


budaya (input) memiliki frekuensi berinteraksi yang
menciptakan pengaruh pada tiap anggota kelompok
(process) dan menimbulkan hasil baik
kepuasan/ketidapuasan (output). Keberagaman budaya
dalam kelompok terbagi dalam tiga buah kluster,yaknii
individualism-collectivism (individualism-
kolektivisme), self-construal (makna diri) dan face
concerns (perhatian padah wajah).
Groupthink Theory
Kondisi dengan tingginya tingkat kepuasaan kelompok namun memiliki output
yang tidak efektif dapat disebut dengan istilah Groupthink. Groupthink
biasanya terjadi jika kohesivitas kelompok dibarengi dengan
ketidakterbukaan, pengambilan keputusan yang buruk, isolasi kelompok,
masukan yang tidak memadai (biasanya dari luar kelompok) dan juga situasi
yang menciptakan rasa stress antar anggota (Littlejohn, dkk., 2017).

Misalnya, seringkali kita jumpai kelompok dengan anggota yang merasa bahwa
apa yang mereka lakukan paling benar dengan berkata “kami paham benar yang
kami lakukan, urus saja urusan sendiri.” Selain itu, suatu kelompok ada dalam
kondisi groupthink ketika para anggotanya menganggap kelompok lain itu
melakukan hal yang salah, bodoh, dan buruk. Intinya, perasaan terlalu bangga
padahal hasil yang dikerjakan mungkin tidak berkualitas.

Adaptive Structuration Theory


Marshall Scott Poole dan Gerardine DeSantis mengembangkan Adaptive Structuration
Theory yang berfokus pada bagaimana tekonologi informasi dan komunikasi
dimanfaatkan dalam suatu kelompok atau organisasi (Littlejohn, dkk., 2017). Teori ini
menemukan fakta bahwa produk teknologi informasi dan komunikasi yang sama dapat
dimanfaatkan secara berbeda oleh tiap kelompok atau organisasi.

Teori ini memiliki dua buah elemen penting. Pertama structural features yakni fitur
yang dimiliki sebuah teknologi dan spirit yakni manfaat yang diberikan. Semisal,
dalam menunjang kerja kelompok dari rumah masing-masing, anggota kelompokmu
memutuskan untuk menggunakan google meet karena memiliki fitur present (structural
features) yang memungkinkan kamu melakukan presentasi (spirit).

Fitur dan manfaat sebuah teknologi akan terus digunakan selama anggota kelompok
terus menggunakannya. Pemilihan teknologi yang digunakan pun dipengaruhi oleh
iklim dan kepemimpinan kelompok. Jika anggota kelompokmu sadar akan pentingnya
pemanfaatan teknologi untuk efektivitas pekerjaan, maka biasanya teknologi akan
digunakan. Jika bersinergi dengan baik, teknologi tersebut akan mewujudkan hasil
yang positif bagi kelompok (Littlejohn, dkk., 2017).
Socio-Egocentric and Group-Centric Model
Joseph Bonito, dkk, melakukan kritik atas Socio-Egocentric Model yang dikemukakan oleh Dean Hawes
melalui Socio-Egocentric and Group-Centric Model. Jika Hewes berpendapat bahwa komunikasi dalam
kelompok hanya dilakukan karena anggotanya memiliki kepentingan tertentu (socio-egocentric), maka
Bonito, dkk, memiliki pendapat berbeda.

Menurut Bonito, dkk (Littlejohn, dkk., 2017), selain memiliki kepentingan pribadi (socio-egocentric),
para anggota kelompok juga melakukan komunikasi demi kepentingan bersama (group-centric). Tentu
saja pendapat Bonito berlawanan dengan pendapat yang dimiliki oleh Hewes.

Biasanya, komunikasi egosentris terjadi dalam kelompok jika masalah yang perlu diselesaikan sangat
mudah, kelompok dibentuk dalam sebuah penelitian, hasil kerja yang dibutuhkan bersifat informasi
dan prosedur, diskusi dilakukan di awal kelompok terbentuk, anggota kelompok memiliki keterlibatan
yang rendah dan anggota kelompok tidak memiliki sejarah bekerja bersama (Littlejohn, dkk., 2017).

Sedangkan komunikasi grupsentris merupakan bentuk komunikasi yang terjadi ketika masalah yang
perlu dipecahkan lebih sulit, kelompok terbentuk secara alami, hasil kerja yang dibutuhkan bersifat
pemecahan masalah dan argumentative, diskusi dilakukan dalam proses kelompok bekerja, anggota
kelompok memiliki keterlibatan yang besar dan anggotanya pun telah memiliki sejarah bekerja
bersama (Littlejohn, dkk., 2017).
Komunikasi
Kelompok dalam
Prespektif
Teoritis
Komunikasi Kelompok dalam Prespektif Teoritis

Kelompok dalam prespektif intraksional yang dikemukakan oleh Marvin Shaw


sebagai dua orang atau lebih yang berintraksi satu sama lain dalam suatu cara
tertentu, yang dimana masing-masing dipengaruhi dan mempengaruhi oleh pihak
lainnya. Suatu kelompok kecil adalah kelompok yang terdiri dari dua puluh orang
atau pun kurang, tetapi kita memiliki kepentingan yang sama.

Perspektif merupakan sudut pandang atau cara pandang kita terhadap sesuatu. Cara
memandang yang kita gunakan dalam mengamati kenyataan untuk menentukan
pengetahuan yang kita peroleh. Perspektif berdasarkan pada konteks komunikasi
menekankan bahwa manusia aktif memilih dan mengubah aturan-aturan yang
menyangkut kehidupannya.. Perspektif ini memliki dua ciri utama:
1. Aturan pada dasarnya merefleksikan fungsi-fungsi perilaku dan kognitif yang
kompleks dari kehidupan manusia.
2. Aturan menunjukan sifat-sifat dari keberaturan yang berbeda dari keberaturan
sebab akibat.
Komunikasi Kelompok dalam Prespektif Teoritis

Teori Proses Perbandingan Sosial: Festinger


Dalam teorinya Festinger membedakan antara kenyataan fisik dengan
kenyataan sosial. Menurut pendapat Festinger, dorongan yang kita rasakan
untuk berkomunikasi tentang suatu kejadian dengan anggota lain dalam
kelompok akan meningkat apa bila kita menyadari bahwa kita tidak setuju
dengan suatu kejadian, apabila kejadian itu makin menjadi penting dan
apabila sifat keterikatan kelompok juga meningkat. Sebagai suatu anggota
kelompok, kita cenderung mengarahkan komunikasi kita tentang suatu
kejadian pada mereka yang kelihatannya paling setuju dengan kita dalam hal
kejadian tersebut.
Komunikasi Kelompok dalam Prespektif Teoritis

Teori Pertukaran Sosial: Kelly dan Thibaut


Teori pertukaran sosial merupakan teori yang dikembangkan oleh John


Thibautdan Harold Kelley. Teori pertukaran sosial menganggap bahwa
kepuasan yang didapatkan orang dari sebuah hubungan dan kepuasan tersebut
merupakan kekuatan utama dalam sebuah hubungan interpersonal. Dalam teori
pertukaran sosial pula dikatakan bahwa hubungan manusia dianalogikan
seperti hubungan ekonomi yakni berkaitan dengan reward and cost, dimana
manusia menganggap dan memandang kehidupan sebagai pasar karena manusia
menginginkan imbalan yang setara dengan pengeluarannya.
Komunikasi Kelompok dalam Prespektif Teoritis

Teori Sosiometris: Moreno


Menurut Jacob moreno Levy Sosiometris dapat diartikan sebagai


pendekatan teoritis dan metodologis terhadap kelompok-kelompok
yang diciptakan, dan kemudian dikembangkan oleh jennings dan oleh
yang lainnya. Pada dasarnya berhubungan dengan “daya tarik”
(attraction) dan “penolakan” (repulsions) yang dirasakan oleh
individu-individu terhadap satu sama lain dan implikasi perasaan-
perasaan ini bagi pembentukan dan struktur kelompok. Suatu uji coba
pada umumnya mencakup pertanyaan-pertanyaan yang meminta
anggota-anggota kelompok untuk saling menentukan peringkat mereka
berdasarkan efektivitas dalam melaksanakan tugas dan daya tarik
antarpribadi.
Komunikasi Kelompok dalam Prespektif Teoritis
Teori Kepribadian Kelompok (Group Syntality Theory) cattel

Teori kepribadian kelompok merupakan studi mengenai interaksi kelompok


pada basis dimensi kelompok dan dinamika kepribadian. Dimensi kelompok
merujuk pada ciri-ciri populasi atau karakteristik individu seperti umur,
kecendikiawan(intelligensi); sementara ciri-ciri kepribadian atau suatu
efek yang memungkinkan kelompok bertindak sebagai satu keseluruhan.
Merujuk pada peran-peran spesifik, seperti posisi dan status. Konsep kunci
dari group syntalityt theory ini adalah synergy. Synergy kelompok adalah
jumlah input energi dari anggota kelompok.Selain sinergi kelompok, kita
mengenal pula effective synergi, yaitu energi kelompok yang tersisa setelah
dikurangi energi intrinsik atau senergi pemeliharaan kelompok. (dan factor
ini di dorong dengan kemampuan kita para nggota kelompok mengehtahui serta
paham tentang segala kondisi kelompok nya) karena dasanya sang pembuat
teori juga dipengaruhi oleh pandangan McDougall (1920) tentang kelompok.
Komunikasi Kelompok dalam Prespektif Teoritis
Teori Pencapaian Kelompok

Teori Pencapaian Kelompok ini sangat berkaitan dengan produktivitas


kelompok atau upaya-upaya untuk mencapainya melalui pemeriksaan masukan
dari anggota (member inputs), variabel-variabel prantara(mediating
variables), dan keluaran dari kelompok (group output).
Masukan atau input dari anggota berasal dari anggota kelompok daat
diidentifikasiakn sebagai prilaku, intraksi dan harapan-harapan
(expectation) yang bersifat individu. Sedangkan variabel-variabel prantara
merujuk pada struktur peran dari kelompok seperti status dan tujuan-tujuan
kelompok. Dan yang di maksud dengan keluaran atau output kelompok
pencapaian atau perstasi dari tugas atau tujuan kelompok.
Perspektif dalam
penelitian
Komunikasi Kelompok
Perspektif dalam penelitian Komunikasi Kelompok
Kajian ilmiah mengenai pengaruh kelompok pada perilaku manusia dimulai
dalam dekade 30-an, terutama melalui berbagai studi yang dilakukan oleh
Muzafer Sherif, seorang psikolog sosial. Seorang ahli lain yang melakukan
studi tentang komunikasi kelompok dengan memfokuskan pada “tekanan”
kelompok dan konformitas adalah Solomon Asch, juga seorang psikolog sosial.
Sementara itu, seorang ahli yang namanya layak diperhitungkan dalam studi
mengenai komunikasi kelompok adalah Kurt Lewin, yang menemukan teori
mengenai dinamika kelompok. Studi tentang peranan kelompok dalam
pembentukan sikap politik dalam kaitannya dengan pemilihan umum juga telah
dilakukan oleh Paul Lzarsfeld, seorang sosiolog, pada awal tahun 40-an. Bagian
berikut akan menguraikan beberapa tradisi atau perspektif penelitian
komunikasi kelompok dengan menyimak kembali pemikiran awal dan prinsip-
prinsip utama yang melandasi perkembangan studi tentang komunikasi kelompok.
Perspektif dalam penelitian Komunikasi Kelompok
1. Muzafer Sherif
- Memusatkan penelitiannya pada suatu fenomena yang disebut autokinesic light effect.
- Penelitian ini menunjukan dalam situasi ketidakpastian orang menjadi tergantung kepada orang lain
untuk mendapatkan panduan.
- Kaitannya dalam membentuk & memiliki norma.

2. Solomon Asch
- Memfokuskan pada ‘tekanan’ kelompok dan konformitas.
- Meneliti tekanan kelompok dan kecenderungan yang terjadi pada anggotanya untuk menyesuaikan diri
dengan tekanan kelompok tersebut atau menghindarinya, dimana seseorang akan mengikuti pendapat
kelompoknya walaupun itu berarti harus bertentangan dg informasi yang diperoleh melalui
penginderaannya sendiri.
- Tekanan kelompok juga memiliki pengaruh yang kuat dalam pengambilan keputusan dibidang politik dan
pemerintahan.

3. Kurt Lewin
- Menemukan teori mengenai ‘gate keeper’ dan dinamika kelompok.
- Faktor yang berperan adalah diskusi kelompok solidaritas sosial, keputusan untuk bertindak dan
persepsi mengenai konsensus kelompok.

4. Paul Lzarsfeld dan Bemard Berelson


- Tentang peranan kelompok dalam pembentukan sikap politik dalam kaitannya dengan pemilihan umum.
- Media massa tidak terlalu berperan dibandingkan dengan pengaruh antarpribadi atau pengaruh dari
orang lain.
- Menunjukkan suatu kecenderungan yang kuat bahwa orang memilih kandidat yang sama seperti yang
dipilih oleh kelompok primer.
- Berelson menyebut kuatnya konsistensi sebagai ‘homogenitas politik dari kelompok primer’.
IKLIM komunikasi
IKLIM komunikasi
Pengertian Iklim Organisasi

Iklim komunikasi organisasi telah melahirkan beberapa definisi, di antaranya:


Menurut :

-Tagiuri, Iklim Komunikasi Organisasi adalah kualitas yang relatif abadi dari
lingkungan internal organisasi yang dialami oleh anggota-anggotanya, mempengaruhi
tingkah laku mereka serta dapat diuraikan dalam istilah nilai-nilai suatu set
karakteristik tertentu dari lingkungan.

-Payne dan Pugh (1976) mendifinisikan iklim organisasi sebagi suatu konsep yang
merefleksikan isi dan kekuatan dari nilai-nilai umum, norma, sikap, tingkah laku dan
prasaan anggota terhadap suatu sistem sosial.

-Pace and Faules mengatakan iklim komunikasi organisasi terdiri dari persepsi-persepsi
atas unsur-unsur organisasi dan pengaruh unsur-unsur tersebut terhadap komunikasi.

-Dennis mendefinisikan iklim komunikasi organisasi sebagai kualitas pengalaman yang


bersifat objektif mengenai lingkungan internal organisasi, yang mencakup persepsi
anggota organisasi terhadap pesan dan hubungan pesan dengan kejadian yang terjadi di
dalam organisasi.

IKLIM komunikasi
Kesimpulan Pengertian Iklim Organisasi
1. Bukti empiris menunjukkan, bahwa perbedaan kedua iklim ini sesungguhnya
sesuatu yang berarti dan iklim organisasi adalah konsep yang bebas dari persepsi
anggota secara individual mengenai organisasi.

2. Iklim lebih bersifat deskriptif daripada afektif atau evaluatif.

3. Iklim timbul dari dan di perkuat oleh praktik organisasi yang mungkin
terbatas pada aktivitas yang sistematis dan yang telah menjadi kebiasaan yang
mendalam, serta penting oleh organisasi atau anggotanya.

4. Jika praktik menghasilkan iklim, tentu ada iklim tertentu bagi tiap-tiap
praktik yang berbeda dalam fungsi organisasi.

5. Iklim organisasi mempengaruhi tingkah laku anggota organisasi.

6. Iklim adalah suatu pengganti yang lebih bersifat empiris bagi istilah kultur.
IKLIM komunikasi
Contoh Iklim komunikasi
1.) Fleksibilitas
Iklim komunikasi yang pertama yaitu tentang fleksibilitas. Arus dan dinamika informasi yang ada di dalam
perusahaan harus dipandang sebagai sesuatu yang fleksibel. Ini mengandung arti bahwa komunikasi jangan
sampai memiliki sifat yang kaku. Jika komunikasi tersebut memiliki kekakuan tersendiri, maka anggota
organisasi atau karyawan perusahaan akan sulit menyampaikan apa yang menjadi pendapatnya. Efektivitas
komunikasi interpersonal bisa lebih optimal

2.) Tanggung Jawab


Iklim komunikasi selanjutnya adalah iklim komunikasi yang bertanggung jawab. Artinya, setiap pesan dan
informasi yang ada dalam organisasi tersebut harus bisa dipertanggungjawabkan dengan baik. Bila ada
informasi yang justru melemahkan kekuatan perusahaan, tentu ini bisa merusak kepercayaan dari setiap
anggota dan dapat menyebabkan kekacauan tersendiri. Salah satu faktor penyebab gagalnya komunikasi
dalam organisasi adalah tidak adanya iklim komunikasi yang bertanggung jawab.

3.) Standar
Komunikasi juga harus memiliki standar-standar tersendiri. Dilihat dari dimensi ini, kita bisa melihat
contoh bagaimana sebuah perusahaan menetapkan SOP terkait dengan proses interaksi antar karyawannya.
Paling mudah misalnya adalah pengaturan pada saat menerima telepon. Beberapa perusahaan seperti rumah
sakit misalnya, mengharuskan etika komunikasi lewat telepon dengan tertata dan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan.
IKLIM komunikasi
Contoh Iklim komunikasi
4.) Penghargaan
Contoh iklim komunikasi dalam sebuah organisasi atau perusahaan selanjutnya yakni tentang pengakuan
dan penghargaan. Pengakuan akan kinerja seseorang akan memiliki manfaat positif dalam kelangsungan
bisnis perusahaan ataupun pengembangan organisasi. Reinforcement bisa diberikan sebagai bentuk bahwa
individu tersebut diakui keterlibatannya.

5.) Kejelasan
Iklim selanjutnya yaitu tentang kejelasan. Perusahaan atau organisasi harus mampu menciptakan kondisi
dimana kebebasan informasi tetap pada koridor yang jelas. Komunikasi yang jelas akan memberikan satu
persepsi untuk mencapai tujuan yang sama. Simpang siurnya informasi harus dihindari supaya iklim ini
bisa tercipta.

6.) Komitmen
Proses komunikasi yang berkomitmen adalah bentuk dari iklim yang cukup bagus untuk diciptakan.
Komitmen mengandung arti sebuah konsistensi dari adanya pesan dalam komunikasi di organisasi tersebut.
Konsistensi tersebut akan selaras dengan tujuan dari organisasi atau perusahaan yang hendak dicapai.

7.) Dukungan
Sifat saling mendukung dalam komunikasi organisasi bisa menciptakan kerja sama yang baik. Iklim
komunikasi yang saling mendukung ini bisa diciptakan supaya antar individu di dalam wadah organisasi
bisa saling menjalin hubungan yang baik. Dengan adanya iklim suportif ini, maka perusahaan atau
organisasi bisa berkembang dengan lebih baik.
for your attention

Fadillah Ramadhani (22130529)


Faiz Rahman (22130075)
Gerald Halaka (22130089)
Iqbal Matalino (22130100

Anda mungkin juga menyukai