Anda di halaman 1dari 12

TOERI NEO KLASIK ADMINISTRASI

A. Latar Belakang Teori Neo Klasik


Teori neoklasik sebenarnya bukan merupakan teori baru yang muncul
seperti teori klasik. Teori neoklasik muncul dan “mengusulkan” perubahan-
perubahan pada teori klasik, sejak diperkenalkannya ilmu pengetahuan tentang
perilaku manusia. Pendekatan neoklasik mencakup uraian sistematis organisasi
informal, dan pengaruhnya para organisasi formal. Perkembangan teori neoklasik
dimulai dengan inspirasi percobaan-percoaan yang dilakukan di Hawthorne, serta
tulisan Hugo Nunsterberg. Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-
buku tentang hubungan manusiawi seperti Ardner dan Moore, Human Ralation in
Industry dan sebagainya.
Munculnya teori neoklasik diawali dengan inspirasi percobaan yang
dilakukan di Pabrik Howthorne tahun 1924 milik perusahaan Western Elektric di
Cicero yang disponsori oleh Lembaga Riset Nasional Amerika. Percobaan yang
dilakukan ELTON MAYO seorang riset dari Western Electric menyimpulkan
bahwa pentingnya memperhatikan insentif upah dan Kondisi kerja karyawan
dipandang sebagai factor penting peningkatan produktifitas.
Sejarah Perkembangan Teori Neoklasik. Ekonomi klasik, yang
dikembangkan pada abad 18 dan 19, termasuk teori nilai dan distribusi teori. Nilai
produk dianggap tergantung pada biaya yang terlibat dalam memproduksi produk
tersebut. Penjelasan tentang biaya ekonomi klasik adalah sekaligus penjelasan
tentang distribusi. Seorang tuan tanah menerima sewa, pekerja menerima upah, dan
seorang petani penyewa kapitalis menerima keuntungan atas investasi mereka.
Pendekatan klasik termasuk karya Adam Smith dan David Ricardo .
Namun, beberapa ekonom secara bertahap mulai menekankan nilai
yang dirasakan dari suatu barang kepada konsumen. Mereka mengajukan teori
bahwa nilai suatu produk adalah untuk dijelaskan dengan perbedaan utilitas
(kegunaan) kepada konsumen. (Di Inggris, ekonom cenderung untuk konsep
utilitas sesuai dengan Utilitarianisme dari Jeremy Bentham dan kemudian dari
John Stuart Mill .)
Langkah ketiga dari ekonomi politik untuk ekonomi adalah
pengenalan marginalisme dan dalil bahwa para pelaku ekonomi membuat
keputusan berdasarkan margin . Sebagai contoh, seseorang memutuskan untuk

1
membeli sandwich kedua berdasarkan seberapa penuh mereka setelah yang
pertama, perusahaan mempekerjakan karyawan baru berdasarkan kenaikan
diharapkan dalam keuntungan karyawan akan membawa. Hal ini berbeda
dengan pengambilan keputusan agregat ekonomi politik klasik dalam hal ini
menjelaskan bagaimana barang vital seperti air bisa murah, sedangkan
kemewahan bisa mahal. Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang
ekonomi baik dalam teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi
didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah beralih pada
kepuasan marjinal (marginal utility). Pendekatan ini merupakan pendekatan
yang baru dalam teori ekonomi. Salah satu pendiri mazhab neoklasik yaitu
Gossen, dia telah memberikan sumbangan dalam pemikiran ekonomi yang
kemudian disebut sebagai Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I
menjelaskan hubungan kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan
yang diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen
mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang
diperlukannya.

B. Tokoh-tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik


1. Hugo Munsterberg
Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo
Munsterberg menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and
Industrial Efficiency, pada tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting
antara manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang
berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan
adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasi-
organisasi.
2. Marx
Menurut Marx nilai komoditas sepadan dengan input - input tenaga
kerja. Hanya tenaga kerja yang dapat menghasilkan laba. Namun bagi kaum
Neo - Klasik, teori nilai kerja Marx tidak mampu menggambarkan secara jelas
mengenai nilai suatu komoditas. Dengan pendekatan marginal, kaum Neo -
Klasik mengatakan bahwa faedah suatu komoditas akan semakin menurun
dengan semakin banyak terpenuhinya kebutuhan akan komoditas itu. Teori
nilai kerja Marx menerangkan bahwa nilai komoditas selalu sama dengan input
2
labor. Namun teori marginal utility mengatakan bahwa nilai suatu komoditas -
selalu dikaitkan dengan faedah ( utility ) - selalu berubah sejalan dengan
bertambahnya kuantitas yang kita konsumsi. Bila individu meminta suatu
komoditas tertentu maka utility yang diterima bertambah. Tambahan kuantitas
komoditi akan menambah besar utility total yang diterima. Namun meski utility
total terus meningkat, pada titik tertentu utility total akan mencapai titik jenuh
dan utility marginal menjadi nol.
3. Heindrich Gossen
Pencetus teori ini adalah Heindrich Gossen yang akhirnya menjadi
Hukum Gossen I. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan kuantitas barang
yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang diperoleh, sedangkan dalam
hukum Gossen II dikatakan bahwa sumber daya dan dana yang tersedia selalu
terbatas secara relatif terhadap kebutuhan - kebutuhan manusia yang beraneka
ragam dan hampir tak terbatas dan bagaimana konsumen mengalokasikan
pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang diperlukannya.
4. Schumpeter (Aliran Neo Klasik)
Teori Schumpeter menekankan tentang pentingnya peranan pengusaha
dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi dan para pengusaha merupakan
golongan yang akan terus-menerus membuat pembaruan atau inovasi dalam
ekonomi. Hal ini bertujuan untuk peningkatan pertumbuhan perekonomian jika
para pengusaha terus-menerus mengadakan inovasi dan mampu pengadakan
kombinasi baru atas investasinya atau proses produksinya.
Adapun jenis-jenis inovasi, di antaranya dalam hal berikut.
a) Penggunaan teknik d) Penggunaan manajemen
produksi e) Penggunaan teknik
b) Penemuan bahan dasar pemasaran.
c) Pembukaan daerah
pemasaran

5. Harrod – Domar (Aliran Neo Klasik)


Dalam analisis teori pertumbuhan ekonomi menurut Teori Harrod – Domar,
menjelaskan tentang syarat yang harus dipenuhi supaya perekonomian dapat
mencapai pertumbuhan yang teguh (steady growth) dalam jangka panjang.

3
Asumsi yang digunakan oleh Harrod–Domar dalam teori pertumbuhan
ekonomi ditentukan oleh beberapa hal-hal berikut.
a) Tahap awal perekonomian telah mencapai tingkat full employment
b) Perekonomian terdiri atas sektor rumah tangga (konsumen) dan sektor
perusahaan (produsen)
c) Fungsi tabungan dimulai dari titik nol, sehingga besarnya tabungan
proporsional dengan pendapatan.
d) Hasrat menabung batas (Marginal Propencity to Save) besarnya tetap.
Sehingga menurut Harrod – Domar pertumbuhan ekonomi yang teguh akan
mencapai kapasitas penuh (full capacity) dalam jangka panjang.
Pertumbuhan ekonomi dipengaruhi oleh tingkat investasi. Pengeluaran
investasi mempunyai pengaruh terhadap permintaan dan penawaran.
6. Sollow–Swan (Aliran Neo Klasik)
Menurut teori Sollow–Swan, terdapat empat anggapan dasar dalam
menjelaskan pertumbuhan ekonomi. Pada tahun 1817, David
Ricardo menerbitkan buku yang berjudul The Principles of Political Economy
and Taxation. Bukunya mempunyai pengaruh besar dalam pemikiran ekonomi,
karena kecakapannya menganalisis masyarakat dengan istilah-istilah yang
abstrak. Sollow Swan berkesimpulan bahwa pertumbuhan ekonomi ditentukan
oleh pertumbuhan penduduk, akumulasi modal, kemajuan teknologi.
7. Robert Sollow – Trevor Swan
Anggapannya bahwa:
- Tenaga kerja (penduduk) tumbuh dengan laju tertentu
- Ada kecenderungan menabung dari masyarakat
- Seluruh tabungan diinvestasikan4. dan fungsi produksi Q = f (K.L).
Artinya bahwa hasil produksi itu dihasilkan dari kombinasiantara faktor modal
dan tenaga kerja.
8. W.W Rostow
Membagi tahap pertumbuhan ekonomi terdiri dari :
- Masyarakat tradisional, masih mementingkan diri sendiri
- Prasyarat lepas landas (transisi)
- Lepas landas (take off)
- Tingkat kematangan
- Masa konsumsi tinggi
6
C. Konsep dan Isi Teori Neo Klasik

Teori ini lebih berdasarkan kepada kepuasan marginal daripada biaya


produksi maupun tenaga kerja. Selain itu permintaan dan penawaran dalam pasar
neo klasik harus maksimal. Didalam teori neo klasik ini ada yang namanya hak
kepemilikan. Hak kepemilikan adalah hak memiliki, menggunakan, menguasai
kekuasaan . Terdapat dua teori dalam hak kepemilikan, yaitu :

• Teori Positivis, yaitu hak kepemilikan bersifat politik. Jadi hak kepemilikan ini
bisa digugat.
• Teori hak kepemilikan tidak statis, yaitu hak kepemilikan yang bisa berubah
sewaktu-waktu dan berkembang.

Di dalam teori ini juga terdapat eksternalisasi yaitu pihak ketiga atau pihak
luar yang tidak terlibat dalam suatu proses perekonomian tetapi mereka terkena
dampak dari proses tersebut. Jadi, pemerintah harus bisa melindungi pihak ketiga
atau eksternalisasi tersebut. Kemudian didalam teori neo klasik juga terdapat
kegagalan pasar seperti pada teori klasik. Kegagalan pasar yang dimaksud tersebut
adalah barang publik. Bahwa dalam neo klasik, pasar terkadang tidak bisa
menyediakan barang yang dibutuhkan sehingga menjadi barang publik. Dalam neo
klasik juga terdapat istilah monopoli dan oligopoli. Pasar Monopoli merupakan
pasar yang mempunyai hanya satu barang atau homogen dan banyak yang
membutuhkan, produsen atau perusahaannya juga hanya satu sehingga mereka
bebas dalam mengatur segalanya dan tidak ada pesaing. Sedangkan pasar oligopoli
adalah pasar yang barangnya homogen, sedangkan dalam pasar terdapat dua atau
lebih perusahaan yang menjualnya.

Aliran yang berikutnya muncul adalah aliran Neoklasik disebut juga dengan
“Teori Hubungan manusiawi”. Teori ini muncul akibat ketidakpuasan dengan teori
klasik dan teori merupakan penyempurnaan teori klasik. Teori ini menekankan
pada “pentingnya aspek psikologis dan social karyawan sebagai individu ataupun
kelompok kerja”.
Aliran pemikiran lebih lanjut yang muncul digambarkan sebagai neoklasik,
dan secara sederhana sebagai teori atau aliran hubungan manusiawi. Teori

7
neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori neoklasik merubah,
menambah, dan dalam banyak hal memperluas teori klasik. Teori neoklasik adalah
menekankan pentingnya aspek psikologi dan sosial karyawan sebagai individu
maupun sebagai bagian kelompok kerjanya.
Aliran neoklasik bukan merupakan atau mencetuskan suatu teori murni
seperti yang dilakukan aliran klasik. Pengikut aliran neoklasik adalah mereka yang
membahas kelemahan model klasik pada perilaku organisasi, tetapi tidak
menentang seluruh teori klasik.
1. Pokok Pikiran Teori Neoklasik
Ekonomi neoklasik adalah istilah yang digunakan untuk berbagai
pendekatan untuk ekonomi berfokus pada penentuan harga, output, dan
pendapatan distribusi di pasar melalui penawaran dan permintaan , sering
dimediasi melalui maksimalisasi hipotesis utilitas dengan pendapatan terbatas
individu dan dari keuntungan dengan biaya terbatas perusahaan yang
menggunakan informasi yang tersedia dan faktor-faktor produksi, sesuai
dengan teori pilihan rasional.
Ekonomi neoklasik bertumpu pada tiga asumsi, meskipun cabang-
cabang tertentu dari teori neoklasik mungkin memiliki pendekatan yang
berbeda:
- Orang-orang memiliki preferensi rasional antara hasil yang dapat
diidentifikasi dan terkait dengan nilai
- Individu memaksimalkan utilitas dan perusahaan memaksimalkan
keuntungan
- Orang bertindak independen atas dasar informasi yang lengkap dan relevan.
2. Perkembangan Teori Organisasi Neo Klasik
Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik. Teori
organisasi Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal memperluas
teori klasik. Teori organisasi Neoklasik didefinisikan sebagai suatu organisasi
sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori klasik banyak
menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib, organisasi formal,
factor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan teori neoklasik banyak
menekankan pentingnya aspek sosial dalam pekerjaan atau organisasi informal
dan aspek psikologis (emosi).

8
Perkembangan teori neoklasik dimulai dengan inspirasi percobaan-
percobaan yang dilakukan di Hawthorne, serta tulisan Hugo Munsterberg.
Pendekatan neoklasik ditemukan juga di dalam buku-buku tentang hubungan
manusiawi seperti Gardener dan Moore, Human Ralation in Industry dan
sebagainya.
Sebagai pencetus psikologi industry yang diakui luas, Hugo Munsterberg
menulis bukunya yang paling menonjol, Psychology and Industrial
EfficiencyI,pada tahun 1913. Buku ini merupakan jembatan penting antara
manajemen ilmiah dan perkembangan lebih lanjut teori neoklasik yang
berkembang sekitar tahun 1930-an. Pada dasarnya Munsterberg menekankan
adanya perbedaan-perbedaan karakteristik individual dalam organisasi-
organisasi.
Percobaan Hawthone dimulai tahun 1924 di pabrik Hawthorne milik
perusahaan Western Electric di Cicero, Illinois, dekat Chocago, dan disponsori
oleh National Research Council (Lembaga riset Nasinal). Studi Hawthorne
memperkenalkan gagasan bahwa organisasi adalah suatu sistem terbuka dimana
segmen-segmen teknis dan manusiawi saling berkaitan erat . Studi tersebut juga
menekankan pentingnya sikap karyawan dalam era dimana insentif upah dan
kondisi kerja phisik sering dipandang sebagai satu-satunya faktor yang
menetukan produktivitas. Akhirnya percobaan Hawthorne menunjukan
bagaimana kegiatan kelompok-kelopmpok kerja kohesif sangat berpengaruh
pada operasi organisasi.
Penemuan-penemuan Hawthorn, bagaimanapun juga telah menambah
dimensi-dimensi baru esensial bagi teori organisasi. Akhirnya percobaan-
percobaan Hawthorne menunjukkan bagaimana kegiatan kelompok-kelompok
kerja kohesif sangar berpengaruh pada organisasi.
Oleh karena itu teori neoklasik mengemukan perlunya:
- Partisipasi atau melibatkan setiap orang dalam proses pengambilan
keputusan
- Perluasan kerja (job enlargement) sebagai kebalikan dari pola spesialisasi
- Management bottom-up yang member kesempatan kepada para junior
untuk berpasitipasi dalam pengambilan keputusan manajemen puncak
- Titik tekanan teori neoklasik adalah dua elemen pokok dalam organisasi
yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja. Organisasi informal muncul
9
sebagai tanggapan akan kebutuhan sosial manusia, kebutuhan untuk
berhungan dengan orang lain.

Faktor – faktor yang dapat menentukan munculnya organisasi informal antara


lain :
- Lokasi , untuk membentuk suatu kelompok formal orang harus mempunyai
kontak tatap muka yang ajeg
- Jenis pekerjaan, ada kecenderungan bahwa manusia yang melaksanakan
jenis pekerjaan yang sama akan membentuk kelompok bersama
- Minat, perbedaan minat di antara mereka menjelaskan mengapa muncul
beberapa organisasi informal yang kecil, di samping satu yang besar
- Masalah-masalah khusus, kecenderungan setiap orang memiliki masalah
yang berbeda, namun di antara perbedaan tersebut ada kesamaan masalah
dengan oranglain meski tidak semua.
3. Proses-proses Skalar dan Fungsional
Proses skalar dan fungsional (sclar and functional processes) menimbulkan
berbagai masalah dalam pendelegasian wewenang dan tanggung jawab.
Neoklasik menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat
dikompensasikan, karena bukan merupakan satu-satunya hubungan; ada faktor-
faktor lain yang perlu diperhatikan terutama hasil kegiatan “kaki-tangan
manusia”.
4. Struktur Organisasi
Tentang struktur organisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur
merupakan penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di
antara orang-orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda. Pergeseran-
pergeseran ini terjadi terutama antara orang-orang operasional (lini) dan
oarang-orang staf. Menurut Melville Dalton penyebabnya adalah : 1) Perbedaan
tugas antara orang lini dan staf, 2) Perbedaan umur dan pendidikan, dan 3)
Perbedaan sikap.
5. Rentang Kendali
Penentuan rentang sangat tergantung pada pebedaan individu dalam
kemempuan manajemennya, tipe orangnya, efektivitas komunikasi, fungsi
pengawasan formal, serta derajat sentralisasi, dimana neoklasik mengusulkan
pengawasan bebas demokratis, sedang klasik memilih pengawasan ketat.
10
Rentang yang pendek mengakibatkan pengawasan yang ketat, rentang yang
luas memerlukan pendelegasian yang baik dengan mengurangi pengawasan.
Karena perbedaan individu dan organisasi, kadang-kadang yang satu lebih baik
daripada yang lain, maka rentang kendali tidak dapat ditetapkan secara kaku.
6. Teori Neoklasik Administrasi
Dalam bukunya Administrative Behavior, Herbert Simon mengemukakan
tiga tema utama dalam proses pengambilan keputusan dalam organisasi yaitu
sebagai berikut.
- Keputusan adalah kegiatan sentral dari organisasi
- Instrumental reason atau alasan-alasan instrumental adalah bersifat sentral
di dalam perbuatan keputusan administratif dan pemahaman organisasi
- Konsep satisfying atau memuaskan yang merupakan pembatalan yang
signifikan terhadap rasionalitas dan dampaknya terhadap perilaku
organisasi merupakan kondisi utama di dalam pembuatan keputusan.

D. Kelemahan dan Kelebihan Teori Neo Klasik


1. Kelemahan dan Kritik terhadap Teori Neo Klasik
Ekonomi neoklasik juga sering dilihat sebagai terlalu mengandalkan
pada model matematika yang kompleks, seperti yang digunakan dalam
ekuilibrium umum teori, tanpa cukup untuk apakah sebenarnya
menggambarkan ekonomi riil. Banyak melihat upaya untuk memodelkan sistem
yang kompleks seperti ekonomi modern dengan model matematika sebagai
tidak realistis dan pasti akan gagal.
Jawaban terkenal terhadap kritik ini adalah Milton Friedman klaim
bahwa teori-teori harus dinilai dari kemampuan mereka untuk memprediksi
peristiwa bukan oleh realisme asumsi mereka. Model Matematika juga
termasuk mereka dalam teori permainan, program linear, dan ekonometrik.
Kritik terhadap ekonomi neoklasik dibagi pada mereka yang berpikir bahwa
metode yang sangat matematika secara inheren salah dan mereka yang berpikir
bahwa metode matematika berpotensi baik bahkan jika metode kontemporer
memiliki masalah.
a. Sejak pembagian kerja dilakukan, timbul masalah yang disebut anomie. Anomie
adalah situasi dimana pedoman kerja tidak ada dan disiplin diri menjadi kurang.

11
b. Neoklasik menyatakan bahwa kapasitas dan kekuasaan tak dapat dikompensasikan,
karena bukan merupakan satu-satunya hubungan
c. Tentang struktur irganisasi, teori neoklasik menyatakan bahwa struktur merupakan
penyebab terjadinya pergeseran-pergeseran (frictions) internal di antara orang-
orang yang melaksanakan fungsi yang berbeda-beda
d. Hubungan interaksi antara manajer dan bawahan yang perlu dibina ,jika tidak
dilakukan akan berpengaruh pada moral dan efisiensi kerja yang akan memburuk
dan hubungan manusiawi dalam organisasi jiga memburuk.

2. Kelebihan Teori Neo Klasik


a. Kelebihan Teori Neo-Klasik Dalam Perdagangan Internasional
Kaum neoklasik mengatakan bahwa baik perdagangan international
maupun aliran modal international cenderung untuk meratakan distribusi
pendapatan didalam suatu Negara maupun antar Negara. Kaum neoklasik
mengatakan bahwa baik perdagangan international maupun aliran modal
international cenderung untuk meratakan distribusi pendapatan didalam
suatu Negara maupun antar Negara. Ada tiga asumsi dasar dalam ilmu
ekonomi neoklasik: 1) Orang-orang rasional.. 2) Individu dan perusahaan
memaksimalkan utilitas atau laba. 3) Individu berperilaku secara
independen dan dengan informasi lengkap. Awalnya berhak oleh Thorstein
Veblen pada tahun 1900 dalam karyanya "prakonsepsi Ilmu Ekonomi,"
tumbuh ekonomi neoklasik dari sebuah gerakan revolusioner untuk
menggabungkan utilitas dan pemikiran rasional ke dalam ajaran inti
ekonomi. Dijuluki oleh banyak orang sebagai "revolusi marjinal," karya
yang mendorong gerakan ini termasuk "Teori Ekonomi Politik," oleh
William Jevons Stanley, "Prinsip Ekonomi," oleh Carl Menger, dan
"Elemen Ekonomi Murni," oleh Leon Walras. Sebagai ekonomi neoklasik
adalah teori ekonomi yang dominan, itu sesuai mencakup sebagian besar
subtopik studi di bawah ekonomi seperti ekspektasi rasional, organisasi
industri, ekonomi makro,dll. Salah satu manfaat utama dari ekonomi
neoklasik adalah bahwa hal ini membantu untuk menjelaskan bagaimana
menetapkan harga dan kuantitas yang dihasilkan tiba di dalam
perekonomian.. Dengan memperkenalkan individu sebagai utilitas
memaksimalkan agen dalam perekonomian, teori ini dapat menjelaskan
12
mengapa harga naik kekurangan atau bagaimana monopoli membatasi
suplai untuk memaksimalkan keuntungan.
b. Menekankan hubungan informal dan motivasi-motivasi non ekonomis yang
beroperasi di dalam organisasi
c. Manajemen dapat merancang hubungan dan peraturan yang formal dan
sebagainya, namun diciptakan juga pola hubungan status, norma, dan
hubungan informal yang diciptakan untuk memenuhi kebutuhan sosial para
anggota organisasi
d. Memiliki perspektif sistem kerjasama dalam karyanya, menjadi pijakan
bagi organisasi yang dibangun dan memotivasi para manajer dalam
organisasi dalam berusaha agar tidak gagal dalam sistem kerjasama
e. Titik tekanan teori neoklasik ini yaitu pada dua elemen pokok dalam
organisasi, yaitu perilaku individu dan kelompok pekerja.

Kelemahan dan Kelebihan dari teori Neo Klasik : Kelebihannya adalah meningkatkan
keuntungan penjual atau pembeli secara individual, pencapaian kemajuan ekonomi dengan
kepentingan pribadi, keuntungan bersama yang diperoleh dari perdagangan internasional.
Untuk kelemahannya adalah Jika pasar neo klasik terlalu kaku, maka akan terdapat campur
tangan dari pemerintah, masih dalam lingkup monopoli, campur tangan ini jika dalam
kinerja pasar tidak bisa mengendalikan dengan baik.

13
SUMBER :

Budiono. 1982. Teori Pertumbuhan Ekonomi. Yogyakarta : BPFE - UGM

http://www.materisma.com/2014/09/teori-teori-pertumbuhan-ekonomi-aliran.html

https://www.academia.edu/4169952/Teori_ekonomi_klasik_dan_neoklasik

www.ekonomikontekstual.com

14

Anda mungkin juga menyukai