MAKALAH
Diajukan Untuk Mata Kuliah Ekonomi Kelembagaan
Oleh :
1. FADHILAH NUR AZIZAH 1717202018
2. FAHMI YULIAN IDRIS 1717202019
Misalnya, pada kasus monopoli bukan hanya pasar saja yang terkonsentrasi
tetapi hal ini terjadi akibat pihak monopolis yang kesulitan menentukan jumlah
pembeli. Sedangkan, eksternalitas terjadi karena biaya sosial produksi melebihi
biaya privat produksi sehingga perusahaan tidak mampu memberi kompensasi
dari biaya tambahan tersebut. Cukup sulit mendefinisikan biaya transaksi itu
sendiri. Bahkan, membedakannya dengan biaya produksi pun cukup rumit.
Isu utama dari biaya transaksi adalah pengukuran. Terdapat tiga faktor
yang mempengaruhi besarnya biaya transaksi, yaitu :
3. How : the institutions, technical and social, governing the exchange and
how to organize the exchanges, pasar sebagai kelembagaan yang
memfasilitasi proses pertukaran.
Adapun determinan dari biaya transaksi sebaga unit analisis ini merupakan :
1. Apa yang disebut sebagai atribut perilaku yang melekat pada setiap pelaku
ekonomi, yaitu rasionalitas terbatas dan oportunisme
2. Sifat yang berkenaan dengan atribut dari transaksi, yaitu spesifitas aset,
ketidakpastian, dan frekuensi
3. Hal-hal yang berkaitan dengan struktur tata kelola kegiatan ekonomi, yaitu
pasar, hybrid, hierarki, regulasi, birokrasi publik, dsb.
Biaya transaksi adalah basis unit analisis kontrak atau transaksti tunggal
antara dua pihak dalam hubungan ekonomi. Umumnya, kontrak
menggambarkan kesepakatan antara kedua pihak pelaku dalam melakukan
tindakan yang memiliki nilai ekonomi dengan tindakan balasan atau
pembayaran. Terdapat lembaga hukum yang berperan sebagai agen penegakan
kontrak dari luar yang mengatur kontrak, walaupun kinerja lembaga hukum
seringkali mendapatkan hambatan.
2
Ahmad Erani Yustika. Ekonomi Kelembagaan : Paradigma, Teori, dan Kebijakan. (Jakarta :
Erlangga : 2012). Hlm. 77-89
Konsep kontrak pada NIE berbasis pada hak kepemilikan. Sedangkan, teori
neoklasik mengasumsikan kondisi lengkap dapat dibuat tanpa biaya. Faktanya,
pembuatan dan penegakkan pada kontrak komplet sangat sulit terjadi tanpa
adanya biaya. Kontrak selalu tidak lengkap pada kenyataannya dengan dua
alasan,
1. Teori Agensi
Terdapat dua pelaku yang berhubungan, yaitu prinsipal dan agen.
Prinsipal mempekerjakan agen untuk melayani kebutuhan prinsipal. Dalam
hal ini, terdapat informasi asimetris dimana prinsipal tidak mengamati
secara langsung tindakan agen ( hidden action) dan agen membuat
beberapa pengamatan yang tidak dilakukan prinsipal (hidden information).
2. Teori Kesepakatan Otomatis
Tidak seluruh hubungan atau pertukaran dapat ditegakkan secara
hukum. Hukum memiliki kelemahan-kelemahan yang dapat dimanfaatkan
oleh pihak pelaku ekonomi. Oleh karena hukum itu sendiri tidak sempurna
dan informasi yang relevan dapat saja tidak diverifikasi oleh pengadilan.
3. Teori Kontrak Relasional
Kontrak ini tidak bisa menghitung keseluruhan ketidakpastian di
masa depan, tapi hanya kesepakatan di masa silam. Kontrak ini bersifat
implisit, informal, dan tanpa ikatan. Maka, penegakan otomatis pada
kontrak ini berperan penting. Seringkali ditemui pada struktur hubungan
transaksi yang longgar. Pemecahan masalah pada jenis kontrak ini
seringkali diselesaikan melalui kerjasama imbang dan pemaksaan atau
koersi, bukan melalui pengadilan.
Teori pilihan publik normatif yang memfokuskan kepada isu terkait desain
politik dan aturan dasar politik
Teori pilihan publik positif yang berkonsentrasi pada penjelasan perilaku
politik dalam wujud teori pilihan
Selanjutnya teori pendekatan pilihan publik ini dapat dibedakan dengan dua
bagian, yaitu supply dan demand. Pada sisi penawaran, subjek yang berperan
dalam formulasi kebijakan adalah pusat kekuasaan yang dipilih dan pusat
kekuasaann yang tidak dipilih. Sedangkan, pada sisi permintaan, aktornya
adalah pemilih dan kelompok penekan.
Teori Rent-Seeking
Setiap orang mempunyai hak yang sama terhadap skema kebebasan dasar
yang sejajar sekaligus kompatibel dengan skema kebebasan yang dimiliki
oleh orang lain.
Ketimbangan sosial dan ekonomi harus ditangani oleh keduanya
a. Diekspektasikan secara logis menguntungkan tiap individu
b. Dicantumkan posisi dan jabatan yang terbuka bagi seluruh pihak
Melalui cara berpikir tersebut, Rawls percaya kebaikan datang dari sesuatu
yang benar sehingga fokus pemikirannya adalah untuk menciptakan prinsip
politik berdasarkan kontrak atau kesetaraan. Prinsip ini yang kemudian
membedakan konsep keadilan prosedural dengan konsep keadilan sosial.
Mencegah
Kepemilikan Pemanfaatan yang bisa penggunaan yang
Individu
Privat diterima secara sosial tidak bisa diterima
secara social
Merawat, mengatur
Kepemilikan Pengecualian terhadap non
Kolektif tingkat
Bersama pemilik
pemanfaatan
Kepemilikan Warga Menjaga tujuan –
Menentukan aturan
Negara Negara tujuan social
Akses Terbuka
(Tanpa Tidak ada Memanfaatkan (capture) Tidak ada
Kepemilikan)
3
Ahmad Erani Yustika. Ekonomi Kelembagaan : Paradigma, Teori, dan Kebijakan. (Jakarta :
Erlangga : 2012). Hlm. 137-152
Informasi sangatlah penting sebagai basis tindakan. Tetapi harus disadari
bahwa informasi itu mahal, tidak gratis. Pada level yang paling minimum, di
mana ini perlu mendapatkan perhatian, informasi selalu terbatas. Tentu saja,
individu yang memiliki jaringan lebih luas akan lebih mudah (dan murah)
untuk memperoleh informasi, sehingga bisa dikatakan modal sosialnya
tinggi; demikian pula sebaliknya.
3. Norma dan sanksi yang efektif (norms and effective sanctions)
Norma dalam sebuah komunitas yang mendukung individu untuk
memperoleh prestasi ( achievement) tentu saja bisa digolongkan sebagai
bentuk modal sosial yang sangat penting. Contoh lainnya, norma yang
berlaku secara kuat dan efektif dalam sebuah komunitas yang bisa
memengaruhi orang-orang muda, mempunyai potensi untuk mendidik
generasi muda tersebut memanfaatkan waktu sebaik-baiknya (having a good
time).
Teori modal sosial bisa menjadi sumber daya ekonomi. Maksudnya yaitu
modal sosial ini bisa menjadi salah satu alternative dalam mengalokasikan
kegiatan ekonomi secara efisien bila pasar tidak sanggup mengerjakannya.
Teori modal sosial juga dapat dikatakan sebagai sarana individu yang akan
melakukan kerja sama dalam mengurusi tentang barang public. Lalu jika teori
modal sosial ini dihubungkan dengan pembangunan ekonomi maka bisa dilihat
dari kegiatan ekonomi yang selalu berupa bentuk kerja sama. Dan kerja sama
itu memerlukan kepercayaan yang kuat antar pelakunya. Jadi dapat dikatakan
bahwa modal sosial bukanlah suatu hasil dari pertumbuhan ekonomi, namun
sebagai salah satu penentu bagi tercapainya pertumbuhan ekonomi yang
efisien.
http://fp.unmas.ac.id/wp-content/uploads/2018/03/Teori-dan-Aplikasi-Ekonomi-
Kelembagaan-Bagi-Perencanaan-Pembangunan.pdf Diakses pada Senin, 24 Maret
2019 Pukul 19.51 WIB
https://feb.ugm.ac.id/en/research/lecturer-s-article/artikel-dosen/829-mengenal-
lebih-dekat-teori-ekonomi-kelembagaan-baru-new-institutional-economic Diakses
pada Selasa, 26 Maret 2019 Pukul 18.11 WIB