PASAR MONOPOLI
Oleh :
MITASARI SOUWAKIL
180106063
i
Kata Pengantar
Puji Syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq serta hidayah-Nya kepada kami, sehingga makalah yang berjudul “Pasar
Monopoli” ini dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tepat pada waktunya
tanpa ada halangan apapun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang membaca
dan masyarakat pada umumnya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan dunia diikuti juga oleh perkembangan pemikiran
disemua bidang kehidupan, tidak terkecuali dibidang ekonomi.
Perkembangan awal mengenai teori ekonomi klasik dilanjutkan oleh
munculnya teori neoklasik.
Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang ekonomi
baik dalam teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai tidak lagi
didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi telah beralih
pada kepuasan marjinal (marginal utility).
Teori organisasi Neoklasik dikembangkan atas dasar teori klasik.
Teori organisasi Neoklasik merubah, menambah, dan dalam banyak hal
memperluas teori klasik. Teori Neoklasik didefinisikan sebagai suatu
organisasi sebagai kelompok dengan tujuan bersama. Bila pada teori
klasik banyak menitik beratkan pembahasannya pada struktur, tata tertib,
organisasi formal, faktor-faktor ekonomi dan rasionalitas tujuan sedangkan
teori neoklasik banyak menekankan pentingnya aspek sosial dalam
pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).
Jadi berdasarkan kesimpulan diatas, penulis tertarik untuk
mengangkat Teori Neo Klasik sebagai judul dari sebuah makalah.
B. Rumusan Masalah
1. Apa latar belakang dari Teori Neo Klasik?
2. Model Pertumbuhan Ekonomi Neo Klasik Meade?
3. Apa Konsep dan Isi dari Teori Neo Klasik?
4. Model Pertumbuhan Jangka Panjang Solow?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam
mengenai Latar Belakang Teori Neo Klasik
2. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam
mengenai Tokoh yang mengemukakan Teori Neo Klasik Meade
3. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa secara mendalam
mengenai Konsep dan Isi Teori Neo Klasik
4. Untuk mengetahui, menjelaskan dan menganalisa Panjang Solow
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
mengajukan teori bahwa nilai suatu produk adalah untuk dijelaskan
dengan perbedaan utilitas (kegunaan) kepada konsumen. (Di Inggris,
ekonom cenderung untuk konsep utilitas sesuai dengan Utilitarianisme
dari Jeremy Bentham dan kemudian dari John Stuart Mill .)
Langkah ketiga dari ekonomi politik untuk ekonomi adalah
pengenalan marginalisme dan dalil bahwa para pelaku ekonomi
membuat keputusan berdasarkan margin . Sebagai contoh, seseorang
memutuskan untuk membeli sandwich kedua berdasarkan seberapa
penuh mereka setelah yang pertama, perusahaan mempekerjakan
karyawan baru berdasarkan kenaikan diharapkan dalam keuntungan
karyawan akan membawa. Hal ini berbeda dengan pengambilan
keputusan agregat ekonomi politik klasik dalam hal ini menjelaskan
bagaimana barang vital seperti air bisa murah, sedangkan kemewahan
bisa mahal. Mazhab neoklasik telah mengubah pandangan tentang
ekonomi baik dalam teori maupun dalam metodologinya. Teori nilai
tidak lagi didasarkan pada nilai tenaga kerja atau biaya produksi tetapi
telah beralih pada kepuasan marjinal (marginal utility). Pendekatan ini
merupakan pendekatan yang baru dalam teori ekonomi. Salah satu
pendiri mazhab neoklasik yaitu Gossen, dia telah memberikan
sumbangan dalam pemikiran ekonomi yang kemudian disebut sebagai
Hukum Gossen I dan II. Hukum Gossen I menjelaskan hubungan
kuantitas barang yang dikonsumsi dan tingkat kepuasan yang
diperoleh, sedangkan Hukum Gossen II, bagaimana konsumen
mengalokasikan pendapatannya untuk berbagai jenis barang yang
diperlukannya.
4
Asumsi Profesor J. E. Meade:Ada suatu perekonomian tertutup dengan sistem
pasar bebas yang di dalamnya terdapat persaingan sempurna. “Returns to scale”
konstan.
Tanah dan buruh dipergunakan secara penuh. Rasio buruh terhadap mesin
dapat diubah, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang.
Jumlah tenaga buruh yang tersedia; Tanah dan sumber alam yang
tersedia;dan Keadaan pengetahuan teknik yang terus membaik sepanjang waktu.
Hubungan ini dinyatakan dalam bentuk fungsi produksi :
Y = F (K, L, N, t)
Dimana Y adalah output netto atau pendapatan nasional netto, K stok modal
(mesin) yang ada, L,tenaga kerja, N tanah dan sumer alam, dan t adalah waktu
yang menandakan kemajuan teknik
Kelebihan
5
pertanyaan mengapa perekonomian di suatu negara bisa tumbuh lebih cepat
daripada pertumbuhan ekonomi di negara lain.
1. Akumulasi Modal
Y = F (K, L) zY = F (zK, zL)
Untuk setiap modal ‘k’, fungsi di atas menunjukkan berapa banyak output
yang diproduksi dalam perekonomian. Dari fungsi produksi di atas, jika kita
derivasikan satu kali, akan diperoleh marginal product of capital (MPK) yang
didefinisikan sebagai seberapa banyak output tambahan yang dihasilkan oleh
6
seorang pekerja ketika mendapatkan satu unit modal tambahan. Secara matematis
:
Dari persamaan ini ketika nilai ‘k’ rendah, rata-rata pekerja hanya
memiliki sedikit modal untuk bekerja, sehingga satu unit modal tambahan akan
begitu berguna dan dapat memproduksi output tambahan lebih banyak. Ketika
nilai ‘k’ tinggi, rata-rata pekerja memiliki banyak modal, sehingga satu unit
tambahan modal hanya akan sedikit menghasilkan output tambahan.
y=c+i
c = (1-s) y Y = (1-s) y + i
y = (1-s) y + i
7
i = sy
i = s.f(k)
∆k = s.f(k) – δk
∆k = i – δk
Kondisi ini disebut steady state level of capital, dimana persediaan modal
‘k’ dan output ‘f(k)’ berada dalam kondisi mapan sepanjang waktu (tidak akan
bertumbuh ataupun menyusut). Kita juga dapat mengetahui berapa tingkat modal
per pekerja pada kondisi steady state dengan menggunakan persamaan di atas.
Kondisi steady state ini, dengan kata lain, menunjukkan ekuilibrium
perekonomian di jangka panjang.
8
e. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan
2. Pertumbuhan Populasi
9
a. Pertumbuhan Populasi dalam kondisi Steady-State
∆k = sf(k) – (δ + n) k
∆k = i – (δ + n) k
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teori ekonomi neoklasik adalah pengembangan dari teori ekonomi
klasik yang dirumuskan dan diolah menjadi rumusan matematis yang
rumit. Teori neoklasik digunakan untuk berbagai pendekatan untuk
ekonomi berfokus pada penentuan harga, output, dan pendapatan distribusi
di pasar melalui penawaran dan permintaan , sering dimediasi melalui
maksimalisasi hipotesis utilitas dengan pendapatan terbatas individu dan
dari keuntungan dengan biaya terbatas perusahaan yang menggunakan
informasi yang tersedia dan faktor-faktor produksi, sesuai dengan teori
pilihan rasional. Maka muncullah pemikiran bahwa konsumen cenderung
mencari kepuasan dalam kegiatan ekonomi. Rumusan ini didukung dengan
penelitian ahli dan teorinya serta gambar grafik untuk memudahkan
pemahaman kita.
Di perjalanan teori neoklasik mncul juga teori organisasi neoklasik.
Teori organisasi neoklasik menitik beratkan pada pentingnya aspek sosial
dalam pekerjaan atau organisasi informal dan aspek psikologis (emosi).
Dalam organisasi terdapat perilaku-perilaku anggota yang harus bisa
diarahkan dan diantisipasi apabila ada masalah yang terjadi. Sehingga
perlu pemahaman aspek sosial yang baik bagi atasan untuk mengerti
bawahannya.
B. Saran
Demikian yang dapat penulis paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul
makalah ini.
11
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan
saran yang membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini
dan dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya.
Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para
pembaca yang budiman pada umumnya.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.materisma.com/2014/09/teori-teori-pertumbuhan-ekonomi-aliran.html
https://www.academia.edu/4169952/Teori_ekonomi_klasik_dan_neoklasik
www.ekonomikontekstual.com
13