SIKLUS EKONOMI
Disusun Oleh :
Kelas B
TAHUN 2016/2017
ABSTRAK
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN MAKALAH
“ Siklus Ekonomi”
yang dibuat untuk melaksanakan tugas Ekonomi Makro, sejauh yang kami ketahui
isi dari makalah yang bertema seperti disebutkan diatas adalah hasil karya kami
sendiri dan berdasarkan referensi dari buku Ekonomi Makro karya Muchtolifah
dengan nomor ISBN : 978-979-028-241-4 serta referensi dari buku Ekonomika
Makro karya Asfia Murni dengan nomor ISBN : 979-1073-04-X.
Hormat kami,
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK................................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN MAKALAH............................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.......................................................... 2
B. RUMUSAN MASALAH...................................................... 2
C. TUJUAN................................................................................ 2
D. MANFAAT............................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN..........................................................................
A. ANATOMI SIKLUS EKONOMI....................................... 3
B. DURASI SIKLUS DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI............................................................. 6
C. SIKLUS EKONOMI KESEMPATAN KERJA................. 7
D. PENGELOLAAN SIKLUS EKONOMI............................ 8
E. SIKLUS EKONOMI INDONESIA...................................11
BAB III : KESIMPULAN.................................................................... 13
BAB IV : PENUTUP............................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
angkatan kerja. Demikian juga dengan Krisis Ekonomi yang dialami
Indonesia, terutama sejak tahun 1998. Sampai tahun 2000, krisis tersebut
belum terselesaikan. Jumlah rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan
bertambah banyak, sementara output perekonomian pernah mengalami
kontraksi (pertumbuhan ekonomi negatif) sebesar 13% di tahun 1998. Itulah
sebabnya siklus ekonomi amat penting dan juga menarik untuk dibahas secara
khusus.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah anatomi siklus ekonomi?
2. Apa saja jenis durasi siklus dan faktor-faktor yangmempengaruhinya?
3. Apa hubungan antara siklus ekonomi, kesempatan kerja, dan inflasi?
4. Langkah apa saja dalam pengelolaan siklus ekonomi?
5. Bagaimana siklus ekonomi di Indonesia?
D. Manfaat
Penyusunan makalah ini diharapkan agar mahasiswa mampu mempelajari
ilmu ekonomi makro berkaitan dengan siklus ekonomi, jenis durasi siklus dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, hubungan antara siklus ekonomi,
kesempatan kerja, dan inflasi, langkah yang diperlukan dalam pengelolaan
siklus ekonomi, serta siklus ekonomi di Indonesia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2
Asfia Murni, Ekonomika Makro, (Bandung: PT Refika Adhitama, 2006), hlm 191-192.
3
Biasanya indikator yang digunakan untuk menganalisis siklus ekonomi
adalah pertumbuhan ekonomi atau jumlah output riil, serta tingkat harga.
Diagram diatas memberikan gambaran tentang fluktuasi ekonomi, dengan
indikator pertumbuhan ekonomi.Sumbu-vertikalmenunjukkan pertumbuhan
ekonomi per periode, misalnya persen per tahun.Sedangkan sumbu horizontal
menunjukkan periode waktu.Kurva trend yang berbentuk garis lurus
menggambarkankecenderungan pertumbuhan ekonomi jangka
panjang.Untuksementara ini, dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi
dianggapkonstan, sehingga garis lurusnya sejajar dengan sumbu horizontal.
4
Diagram 2.Siklus Ekonomi Dengan Indikator Output Rill
5
Diagram di atas adalah gambaran tentang siklus ekonomi, bila indikator
yang digunakan adalah output riil. Elemen-elemen siklusnya adalah sama,
yaitu gerakan menurun, titik nadir, gerakan menaik, dan titik kulminasi.
Kadang-kadang juga terjadi boom dan depresi. Karena menggunakan
indikator output, maka sumbu vertikalnya adalah outputriil. Sedangkan garis
lurus yang berslope positif memberikan gambaran tentang trend
perkembangan output jangka panjang. Output yang digambarkan garis trend
disebut juga sebagai output natural (natural real output), yaitu tingkat output
yang dihasilkan dari tingkat pertumbuhan ekonomi, di mana inflasi konstan.3
6
Faktor yang mempengaruhi siklus jangka panjang adalah invention and
innovation, yaitu adanya ciptaan dan penemuan baru dalam kegiatan
ekonomi.Contoh adanya penemuan dan perkembangan teknologi.4
4
Asfia Murni, Op.Cit, hlm. 194
7
horizontal adalah tingkat pengangguran natural (natural rate of
unemployment), yaitu tingkat pengangguran pada tingkat output natural.Dari
diagram terlihat, bila output riil berada di bawah output natural, maka tingkat
pengangguran meningkat dan melebihi tingkat pengangguran natural.
Sebaliknya, bila output riil melebihi output natural, tingkat pengangguran
akan menurun dan lebih rendah daripada tingkat pengangguran natural. Jika
output rill sama dengan output natural, tingkat pengangguran akan sama
dengan tingkat pengangguran natural. Yang dapat disimpulkan adalah
Penurunan output (resesi) akan meningkatkan pengangguran. Sebaliknya,
ekspansi akan mengurangi pengangguran. Dari penjelasan di atas kita makin
memahami mengapa pemerintahan umumnya amat berkepentingan untuk
menghindari resesi, setidak-tidaknya menghindari resesi yang
berkepanjangan.Sebab resesi cenderung membawa dampak negatif bagi
tersedianya kesempatan kerja.Hanya saja, pengaruh ekspansi terhadap
penambahan kesempatan kerja ada batasnya. Sebab, seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, bila ekspansi mencapai kulminasinya, perekonomian
akan mengalami gerakan menurun kembali. Jika penurunan ini terjadi selama
minimal dua triwulan berurutan perekonomian dianggap telah memasuki
kondisi resesi.5
5
Muchtolifah, Op.Cit, hlm. 35-36.
8
Sumbu vertikal dalam Diagram 4.adalah nilai output riil. Sedangkan garis
lurus adalah output natural. Pada awalnya, memang fluktuasi output sangat
besar, karena simpangan siklus selama periode T1 sampai T5 sangat besar.
Namun karena pengelolaan yang baik, maka ,simpangan dalam periode
selanjutnya mengecil, sementara ekonomi mampu mempertahankan
pertumbuhan jangka panjangnya karena output natural terus meningkat.
Kondisi seperti yang digambarkan dalam Diagram 4 secara teoretis dapat
dicapai dengan mengkombinasikan kebijakan jangka pendek dan jangka
panjang.
9
Output Gap
10
Untuk mengubah kondisi (a) ke kondisi (b) juga dapat digunakan peralatan
kebijakan fiskal dan moneter, Jika dalam jangka pendek penekanan tujuan
kebijakan fiskal dan moneter adalah stimulasi permintaan, maka dalam
jangka panjang lebih diarahkan kepada stimulasi penawaran. Misalnya
pemberian kredit kepada kelompok usaha kecil menengah (UKM), alokasi
anggaran yang lebih besar kepada pengeluaran-pengeluaran yang
meningkatkan kualitas SDM (terutama pendidikan dan latihan), dan
kesehatan.6
6
Ibid, hlm. 37-39.
11
Berdasarkan indikator pertumbuhan ekonomi dapat disimpulkan
bahwa selama PJP I mengalami fluktuatif tingkat pertumbuhan
ekonomi. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat fluktuatif
disebabkan perekonomian Indonesia sangat tergantung kepada kondisi
eksternal. Misalnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama periode
1970-an, khususnya 1971-1973 disebabkan naiknya harga minyak
bumi, yang meningkatkan penerimaan ekspor migas (oil boom).
Sedangkan pertumbuhan ekonomi yang rendah terutama pada periode
1982, disebabkan perekonomian mengalami resesi.
2. Periode 1990-an
Memasuki tahun 1990an perekonomian Indonesia kembali
menikmati pertumbuhan tinggi. Tingkat pertumbuhan yang tinggi ini
menyebabkan selama 7 tahun pertama periode 1990-an, PDB riil hampir
menjadi dua kali lipat yaitu dari RP 263 triliun di tahun 1990 menjadi RP
434 triliun di tahun 1997.
3. Krisis Ekonomi 1998
Selama periode 1990an, resesi terjadi pada triwulan pertama dan
kedua 1998. Resesi ini menandai dimulainya krisis ekonomi Indonesia,
setelah diawali krisis nilai tukar rupiah pertengahan tahun 1997.
Memasuki tahun 1999 perekonomian tidak mengalami penurunan output
lagi, sedangkan tahun 2000 output sudah mulai tumbuh kembali. Namun
tingkat pertumbuhan masih di bawah rata-rata 1990-1999.Krisis ekonomi
Indonesia merupakan konsekuensi dari mekanisme pasar yang ditempuh
pemerintah. Risiko dari mekanisme pasar adalah kegagalan pasar (market
failure), yang disebebkan ketidaksempurnaan informasi (imperfect
information) dan penyimpangan moral (moral hazard) para pelaku
ekonomi.
BAB III
KESIMPULAN
12
gelombang naik-turun aktivitas ekonomi yang terdiri atas empat element yaitu
gerakan menaik (upturn atau expansion), titik puncak atau kulminasi (peak),
gerakan menurun (downturn atau recession), titik terendah atau nadir (trough).
Durasi atau rentang waktu yang dibutuhkan dalam pergerakan satu siklus
diantaranya yaitu siklus jangka pendek (kitchin cycle), siklus jangka menengah
(juglar cycle), siklus jangka panjang (kondratief cycle).Secara umum ada
hubungan positif antara tingkat output dengan kesempatan kerja terutama bila
analisisnya jangka pendek. Sebab, dalam jangka pendek teknologi dianggap
konstan, barang modal merupakan input tetap. Sedangkan yang dianggap variabel
adalah tenaga kerja.Karenanya pengaruh siklus sangat terasa bagi kesempatan
kerja.Karena siklus ekonomi tidak terhindari, yang dapat dilakukan adalah
mengelola siklus agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin,
sementara pola siklus diusahakan stabil naikturun output diusahakan tidak terlalu
lebar.Siklus ekonomi Indonesia telah melalui tiga periode, yaitu periode 1969-
1995, periode 1990-an, krisis ekonomi 1998.
13
BAB IV
PENUTUP
14
DAFTAR PUSTAKA
Arwani, Agus. 2016. Akuntansi Perbankan Syariah: dari Teori ke Praktik.
Yogyakarta: Deepublish.
15