Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

SIKLUS EKONOMI

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ekonomi Makro

Dosen Pengampu : Agus Arwani, M.Ag.

Disusun Oleh :

1. Aditya Agustin (2013116149)


2. In’am Fauziyah (2013116153)
3. Uswatun Hasanah (2013116157)
4. Eka Dewi Utami (2013116162)

Kelas B

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PEKALONGAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

TAHUN 2016/2017
ABSTRAK

Perekonomian umumnya mengalami gelombang pasang-surut, setidak-


tidaknya dilihat dari perkembangan tingkat output dan harga. Gelombang naik-
turun tersebut relatif teratur dan terjadi berulang-ulang dengan rentang waktu
(durasi) yang bervariasi.Perekonomian yang ideal adalah perekonomian yang
terus-menerus bertumbuh, tanpa satu tahun atau bahkan satu triwulan pun
mengalami penurunan. Pertumbuhan tersebut disertai stabilitas harga dan
kesempatan kerja yang terbuka luas.Tahun 1998 di Indonesia pernah mengalami
krisis ekonomi.Sampai tahun 2000, krisis tersebut belum terselesaikan. Jumlah
rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan bertambah banyak, sementara
output perekonomian pernah mengalami kontraksi (pertumbuhan ekonomi
negatif) sebesar 13% di tahun 1998. Itulah sebabnya siklus ekonomi amat penting
dan juga menarik untuk dibahas secara khusus.

i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN MAKALAH

Kami menyatakan dengan sesungguhnya bahwa makalah dengan judul :

“ Siklus Ekonomi”

yang dibuat untuk melaksanakan tugas Ekonomi Makro, sejauh yang kami ketahui
isi dari makalah yang bertema seperti disebutkan diatas adalah hasil karya kami
sendiri dan berdasarkan referensi dari buku Ekonomi Makro karya Muchtolifah
dengan nomor ISBN : 978-979-028-241-4 serta referensi dari buku Ekonomika
Makro karya Asfia Murni dengan nomor ISBN : 979-1073-04-X.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

Pekalongan, 19 Maret 2017

Hormat kami,

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

ABSTRAK................................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN MAKALAH............................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................... iii
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.......................................................... 2
B. RUMUSAN MASALAH...................................................... 2
C. TUJUAN................................................................................ 2
D. MANFAAT............................................................................ 2
BAB II : PEMBAHASAN..........................................................................
A. ANATOMI SIKLUS EKONOMI....................................... 3
B. DURASI SIKLUS DAN FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI............................................................. 6
C. SIKLUS EKONOMI KESEMPATAN KERJA................. 7
D. PENGELOLAAN SIKLUS EKONOMI............................ 8
E. SIKLUS EKONOMI INDONESIA...................................11
BAB III : KESIMPULAN.................................................................... 13
BAB IV : PENUTUP............................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di Indonesia potensi ummat Islam sangat besar. Kegairahan dan
semangat beragama masyarakat mulai menonjol di kalangan
menengah ke atas sejak dua dekade belakangan ini. Kalau dahulu
orang merasa takut mengklaim dirinya muslim, saat sekarang
orang sudah mulai berani secara terang-terangan, bahkan bangga
menyatakan dirinya muslim.1
Perekonomian yang ideal adalah perekonomian yang terus-menerus
bertumbuh, tanpa satu tahun atau bahkan satu triwulan pun mengalami
penurunan. Pertumbuhan tersebut disertai stabilitas harga dan kesempatan
kerja yang terbuka luas. Neraca perdagangan dan neraca pembayaran pun
mengalami surplus yang baik. Perekonomian seperti ini dipercaya akan
mampu memberikan kemakmuran dan keadilan bagi rakyatnya dari generasi
ke generasi.
Sayangnya, dalam dunia nyata, perekonomian umumnya mengalami
gelombang pasang-surut, setidak-tidaknya dilihat dari perkembangan tingkat
output dan harga. Gelombang naik-turun tersebut relatif teratur dan terjadi
berulang-ulang dengan rentang waktu (durasi) yang bervariasi. Ada yang
berdurasi pendek (bulanan atau tahunan), panjang (belasan tahun), dan sangat
panjang (puluhan tahun). Dalam ilmu ekonomi, gerak naik-turun tersebut
dikenal sebagai siklus ekonomi (business cycle).
Sekalipun gerak naik-turun tersebut bersifat teratur, tidak jarang terjadi
penyimpangan pola yang berdampak buruk. Depresi Besar (Great
Depression) yang dialami negara-negara kapitalis selama1929-1933
merupakan kenangan pahit. Masa itu, output ekonomi berkurang drastis,
sementara tingkat pengangguran mencapai lebih besar daripada 25%
1
Agus Arwani. Akuntansi Perbankan Syariah: dari Teori ke Praktik.
(Yogyakarta: Deepublish, 2016). Hal. 1

1
angkatan kerja. Demikian juga dengan Krisis Ekonomi yang dialami
Indonesia, terutama sejak tahun 1998. Sampai tahun 2000, krisis tersebut
belum terselesaikan. Jumlah rakyat yang hidup di bawah garis kemiskinan
bertambah banyak, sementara output perekonomian pernah mengalami
kontraksi (pertumbuhan ekonomi negatif) sebesar 13% di tahun 1998. Itulah
sebabnya siklus ekonomi amat penting dan juga menarik untuk dibahas secara
khusus.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah anatomi siklus ekonomi?
2. Apa saja jenis durasi siklus dan faktor-faktor yangmempengaruhinya?
3. Apa hubungan antara siklus ekonomi, kesempatan kerja, dan inflasi?
4. Langkah apa saja dalam pengelolaan siklus ekonomi?
5. Bagaimana siklus ekonomi di Indonesia?

C. Tujuan Pembuatan Makalah


Makalah ini disusun guna memenuhi tugas Ekonomi Makro. Tujuan dari
makalah ini untuk mengetahui anatomi siklus ekonomi, jenis durasi siklus
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya, hubungan antara siklus ekonomi,
kesempatan kerja, dan inflasi, langkah yang diperlukan dalam pengelolaan
siklus ekonomi, serta siklus ekonomi di Indonesia.

D. Manfaat
Penyusunan makalah ini diharapkan agar mahasiswa mampu mempelajari
ilmu ekonomi makro berkaitan dengan siklus ekonomi, jenis durasi siklus dan
faktor-faktor yang mempengaruhinya, hubungan antara siklus ekonomi,
kesempatan kerja, dan inflasi, langkah yang diperlukan dalam pengelolaan
siklus ekonomi, serta siklus ekonomi di Indonesia.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi Siklus Ekonomi


Siklus ekonomi (business cycle) adalah gelombang turun naiknya kegiatan
perekonomian suatu negara. Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai
gelombang naik-turunaktivitas ekonomi yang terdiri atas empat element:
1. Gerakan Menaik (upturn atau expansion)
Pemulihan ekonomi (recovery)ditandai dengan gerakan perekonomian
yang menaik (upturn).Kadang-kadang gerakan menaik ini disebut juga
ekspansi (expansion)bila gerakan menaik ini terjadi selama minimal dua
triwulan berturut-turut.
2. Titik Puncak atau Kulminasi (peak)
Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya.Suatu ketika gerakan
menaik ini mencapai titik tertinggi.Titik ini disebut titik puncak atau
kulminasi (peak).Setelah mencapai titik kulminasi, perekonomian akan
mengalami penurunan kembali.
3. Gerakan Menurun (downturn atau recession)
Yang dimaksud dengan gerak menurun adalah menurunnya
pengeluaran (output) yang dilihat dari menurunnya tingkat pertumbuhan
ekonomi. Kadang-kadang gerakan penurunan ini disebut resesi
(recession), bila terjadi selama minimal dua triwulan berturut-turut.
4. Titik Terendah atau Nadir (trough)
Gerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik yang paling
rendah, yang disebut titik nadir (trough). Setelah mencapai titik nadir,
perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaik.2

Diagram 1.Siklus Ekonomi Dengan Pertumbuhan Ekonomi

2
Asfia Murni, Ekonomika Makro, (Bandung: PT Refika Adhitama, 2006), hlm 191-192.

3
Biasanya indikator yang digunakan untuk menganalisis siklus ekonomi
adalah pertumbuhan ekonomi atau jumlah output riil, serta tingkat harga.
Diagram diatas memberikan gambaran tentang fluktuasi ekonomi, dengan
indikator pertumbuhan ekonomi.Sumbu-vertikalmenunjukkan pertumbuhan
ekonomi per periode, misalnya persen per tahun.Sedangkan sumbu horizontal
menunjukkan periode waktu.Kurva trend yang berbentuk garis lurus
menggambarkankecenderungan pertumbuhan ekonomi jangka
panjang.Untuksementara ini, dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi
dianggapkonstan, sehingga garis lurusnya sejajar dengan sumbu horizontal.

4
Diagram 2.Siklus Ekonomi Dengan Indikator Output Rill

1. Gerakan Satu Siklus


Yang dimaksud dengan gerakan satu siklus adalah gerakan dari satu
titik kulminasi kesatu titik kulminasi yang lain (K-K) atau dari satu titik
nadir sampai ke satu titik nadir yang lain (N-N).
2. Bum (Boom)
Kadangkala karena berbagai faktor, terjadi pertumbuhan ekonomi
yang begitu baik, sehingga titik kulminasinya jauh di atas biasanya. Dalam
Diagram 1 terlihat hal itu terjadi :pada periode waktu T5. Titik kulminasi
yang jauh di atas biasanya, dikenal sebagai bum (boom).
3. Depresi (Depression)
Namun sebaliknya, dapat juga penurunan pertumbuhan ekonomi
jauh di bawah titik nadir yang biasanya. Dalam Diagram 1 terlihat terjadi
pada periode waktu T6.Kondisi ini dikenal sebagai kondisi depresi
(depression).

5
Diagram di atas adalah gambaran tentang siklus ekonomi, bila indikator
yang digunakan adalah output riil. Elemen-elemen siklusnya adalah sama,
yaitu gerakan menurun, titik nadir, gerakan menaik, dan titik kulminasi.
Kadang-kadang juga terjadi boom dan depresi. Karena menggunakan
indikator output, maka sumbu vertikalnya adalah outputriil. Sedangkan garis
lurus yang berslope positif memberikan gambaran tentang trend
perkembangan output jangka panjang. Output yang digambarkan garis trend
disebut juga sebagai output natural (natural real output), yaitu tingkat output
yang dihasilkan dari tingkat pertumbuhan ekonomi, di mana inflasi konstan.3

B. Durasi Siklus dan Faktor Yang Mempengaruhi


Durasi atau rentang waktu yang dibutuhkan dalam pergerakan satu siklus
telah lama menjadi pengamatan para ahli ekonomi. Mereka menemukan
beberapa variasi siklus (Pratama R dan Mandala M; 2004) diantaranya :
1. Siklus jangka pendek (Kitchin Cycle)
Durasi siklus jangka pendek sekitar 40 bulan (antara 3-4 tahun).Pola
siklus ini ditemukan oleh Joseph Kitchin (1923).Faktor yang diduga
mempengaruhi siklus jangka pendek adalah pengaruh alamiah (nature) dan
adat istiadat atau kebiasaan (custom).Pengaruh faktor alam contohnya
pengaruh musim, iklim dan cuaca yang terdapat disetiap negara.Pengaruh
adat istiadat contohnya perubahan kegiatan produksi menjelang tahun baru
atau menjelang hari raya keagamaan.
2. Siklus jangka menengah (Juglar Cycle)
Durasi siklus jangka menengah adalah berkisar 7-11 tahun (belasan
tahun).Pola siklus ini pertama kali ditemukan oleh Clement
Juglar(1860).Siklus ini diakibatkan oleh faktor eksternal yaitu siklus
matahari yang berdaur ulang 11 tahun sekali.siklus matahari ini akan
mempengaruhi iklim dan cuaca disetiap negara sehingga memengaruhi
output nasional.
3. Siklus jangka panjang (Kondratief Cycle)
Durasi siklusnya berkisar antara 48-60 tahun (puluhan tahun).Pola
siklus jangka panjang ditemukan oleh Nikolai D Kondratief (1925).
3
Muchtolifah,Ekonomi Makro, Unesa University Press, hlm 31-33.Diambil dari buku
Boediono.Ekonomi Makro.

6
Faktor yang mempengaruhi siklus jangka panjang adalah invention and
innovation, yaitu adanya ciptaan dan penemuan baru dalam kegiatan
ekonomi.Contoh adanya penemuan dan perkembangan teknologi.4

C. Siklus Ekonomi dan Kesempatan Kerja


Secara umum ada hubungan positif antara tingkat output dengan
kesempatan kerja terutama bila analisisnya jangka pendek. Sebab, dalam
jangka pendek teknologi dianggap konstan, barang modal merupakan input
tetap. Sedangkan yang dianggap variabel adalah tenaga kerja.Karenanya
pengaruh siklus sangat terasa bagi kesempatan kerja. Gerak menaik akan
meningkatkan kesempatan kerja, yang berarti menurunkan tingkat
pengangguran sementara gerak menurun akan mengurangi kesempatan kerja,
yang berarti meningkatkan angka pengangguran. Hubungan antara siklus
ekonomi dan tingkat pengangguran digambarkan dalam Diagram berikut ini.

Diagram 3. Siklus Ekonomi Dan Kesempatan Kerja

Diagram (a) menggambarkan siklus output,sedangkan Diagram (b)


menggambarkan siklus pengangguran. Garis lurus sejajar dengan sumbu

4
Asfia Murni, Op.Cit, hlm. 194

7
horizontal adalah tingkat pengangguran natural (natural rate of
unemployment), yaitu tingkat pengangguran pada tingkat output natural.Dari
diagram terlihat, bila output riil berada di bawah output natural, maka tingkat
pengangguran meningkat dan melebihi tingkat pengangguran natural.
Sebaliknya, bila output riil melebihi output natural, tingkat pengangguran
akan menurun dan lebih rendah daripada tingkat pengangguran natural. Jika
output rill sama dengan output natural, tingkat pengangguran akan sama
dengan tingkat pengangguran natural. Yang dapat disimpulkan adalah
Penurunan output (resesi) akan meningkatkan pengangguran. Sebaliknya,
ekspansi akan mengurangi pengangguran. Dari penjelasan di atas kita makin
memahami mengapa pemerintahan umumnya amat berkepentingan untuk
menghindari resesi, setidak-tidaknya menghindari resesi yang
berkepanjangan.Sebab resesi cenderung membawa dampak negatif bagi
tersedianya kesempatan kerja.Hanya saja, pengaruh ekspansi terhadap
penambahan kesempatan kerja ada batasnya. Sebab, seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, bila ekspansi mencapai kulminasinya, perekonomian
akan mengalami gerakan menurun kembali. Jika penurunan ini terjadi selama
minimal dua triwulan berurutan perekonomian dianggap telah memasuki
kondisi resesi.5

D. Pengelolaan Siklus Ekonomi


Karena siklus ekonomi tidak terhindari, yang dapat dilakukan adalah
mengelola siklus agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin,
sementara pola siklus diusahakan stabil, naikturun output diusahakan tidak
terlalu lebar. Dalam arti, simpangan gerak naik-turun kecenderungan output
jangka panjang terus meningkat. Kondisi baik tersebut dapat digambarkan
dalam Diagram 5 di bawah ini.

Diagram 4. Siklus Ekonomi Yang Makin Stabil

5
Muchtolifah, Op.Cit, hlm. 35-36.

8
Sumbu vertikal dalam Diagram 4.adalah nilai output riil. Sedangkan garis
lurus adalah output natural. Pada awalnya, memang fluktuasi output sangat
besar, karena simpangan siklus selama periode T1 sampai T5 sangat besar.
Namun karena pengelolaan yang baik, maka ,simpangan dalam periode
selanjutnya mengecil, sementara ekonomi mampu mempertahankan
pertumbuhan jangka panjangnya karena output natural terus meningkat.
Kondisi seperti yang digambarkan dalam Diagram 4 secara teoretis dapat
dicapai dengan mengkombinasikan kebijakan jangka pendek dan jangka
panjang.

1. Kebijakan Jangka Pendek


Target utama kebijakan jangka pendek adalah mengatasi perbedaan
output riil dengan output natural (output gap). Diagram 5 menunjukkan
bahwa output gap yang relatif besar (Diagram 5.a) menunjukkan kondisi
ekonomi yang kurang stabil dibanding output gap yang kecil (Diagram
5.b). Mengubah kondisi (a) ke kondisi (b) dapat dilakukan dengan
kebijakan fiskal dan moneter, yang memengaruhi permintaan dan
penawaran agregat jangka pendek.

Diagram 5. Masalah Siklus Ekonomi Jangka Pendek

9
Output Gap

2. Kebijakan Jangka Panjang


Target yang ingin dicapai dalam jangka panjang, selain
memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi, juga pencapaian
pertumbuhan yang tinggi.Sebab, simpangan yang mengecil tidak banyak
artinya jika perekonomian bertumbuh lamban.Diagram 6 a dan 6 b
menggambarkan bahwa simpangan siklus telah makin kecil.Tetapi
kondisi dalam Diagram 6 a kurang baik dibanding 6 b, sebab
pertumbuhan ekonominya relatif sangat rendah, dilihat dari sudut
kemiringan garis trend. Bahkan dapat dikatakan kondisi ekonomi dalam
diagram adalah stagnan (mandek).

Diagram 6. Masalah Siklus Ekonomi Jangka Panjang


Stabilitas dan pertumbuhan

10
Untuk mengubah kondisi (a) ke kondisi (b) juga dapat digunakan peralatan
kebijakan fiskal dan moneter, Jika dalam jangka pendek penekanan tujuan
kebijakan fiskal dan moneter adalah stimulasi permintaan, maka dalam
jangka panjang lebih diarahkan kepada stimulasi penawaran. Misalnya
pemberian kredit kepada kelompok usaha kecil menengah (UKM), alokasi
anggaran yang lebih besar kepada pengeluaran-pengeluaran yang
meningkatkan kualitas SDM (terutama pendidikan dan latihan), dan
kesehatan.6

E. Siklus Ekonomi Indonesia


1. Periode 1969-1995
a. Indikator PDB Riil
Bila menggunakan data PDB riil bertahun dasar 1990,
perekonomian Indonesia selama 1969-1994 terus mengalami
pertumbuhan, dalam arti selama PJP I perekonomian Indonesia
mengalami kontraksi (pertumbuhan negatif). Selama PJP I pemerintah
dapat mempertahankan pertumbuhan jangka panjang. Hal ini yang
menyebabkan selama PJP I, PDB riil menjadi sekitar 6 kali lipat.
b. Indikator Pertumbuhan Ekonomi

6
Ibid, hlm. 37-39.

11
Berdasarkan indikator pertumbuhan ekonomi dapat disimpulkan
bahwa selama PJP I mengalami fluktuatif tingkat pertumbuhan
ekonomi. Tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat fluktuatif
disebabkan perekonomian Indonesia sangat tergantung kepada kondisi
eksternal. Misalnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama periode
1970-an, khususnya 1971-1973 disebabkan naiknya harga minyak
bumi, yang meningkatkan penerimaan ekspor migas (oil boom).
Sedangkan pertumbuhan ekonomi yang rendah terutama pada periode
1982, disebabkan perekonomian mengalami resesi.
2. Periode 1990-an
Memasuki tahun 1990an perekonomian Indonesia kembali
menikmati pertumbuhan tinggi. Tingkat pertumbuhan yang tinggi ini
menyebabkan selama 7 tahun pertama periode 1990-an, PDB riil hampir
menjadi dua kali lipat yaitu dari RP 263 triliun di tahun 1990 menjadi RP
434 triliun di tahun 1997.
3. Krisis Ekonomi 1998
Selama periode 1990an, resesi terjadi pada triwulan pertama dan
kedua 1998. Resesi ini menandai dimulainya krisis ekonomi Indonesia,
setelah diawali krisis nilai tukar rupiah pertengahan tahun 1997.
Memasuki tahun 1999 perekonomian tidak mengalami penurunan output
lagi, sedangkan tahun 2000 output sudah mulai tumbuh kembali. Namun
tingkat pertumbuhan masih di bawah rata-rata 1990-1999.Krisis ekonomi
Indonesia merupakan konsekuensi dari mekanisme pasar yang ditempuh
pemerintah. Risiko dari mekanisme pasar adalah kegagalan pasar (market
failure), yang disebebkan ketidaksempurnaan informasi (imperfect
information) dan penyimpangan moral (moral hazard) para pelaku
ekonomi.

BAB III
KESIMPULAN

Siklus ekonomi (business cycle) adalah gelombang turun naiknya kegiatan


perekonomian suatu negara. Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai

12
gelombang naik-turun aktivitas ekonomi yang terdiri atas empat element yaitu
gerakan menaik (upturn atau expansion), titik puncak atau kulminasi (peak),
gerakan menurun (downturn atau recession), titik terendah atau nadir (trough).
Durasi atau rentang waktu yang dibutuhkan dalam pergerakan satu siklus
diantaranya yaitu siklus jangka pendek (kitchin cycle), siklus jangka menengah
(juglar cycle), siklus jangka panjang (kondratief cycle).Secara umum ada
hubungan positif antara tingkat output dengan kesempatan kerja terutama bila
analisisnya jangka pendek. Sebab, dalam jangka pendek teknologi dianggap
konstan, barang modal merupakan input tetap. Sedangkan yang dianggap variabel
adalah tenaga kerja.Karenanya pengaruh siklus sangat terasa bagi kesempatan
kerja.Karena siklus ekonomi tidak terhindari, yang dapat dilakukan adalah
mengelola siklus agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin,
sementara pola siklus diusahakan stabil naikturun output diusahakan tidak terlalu
lebar.Siklus ekonomi Indonesia telah melalui tiga periode, yaitu periode 1969-
1995, periode 1990-an, krisis ekonomi 1998.

13
BAB IV
PENUTUP

Demikian makalah ini disusun, kami berharap makalah ini dapat


bermanfaat dan dipergunakan dengan sebaik-baiknya.Kami menyadari bahwa
makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, oleh karenanya kami mohon maaf
atas kesalahan baik dalam penulisan maupun isi.Kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah
ini.

14
DAFTAR PUSTAKA
Arwani, Agus. 2016. Akuntansi Perbankan Syariah: dari Teori ke Praktik.
Yogyakarta: Deepublish.

Muchtolifah.Ekonomi Makro. Unesa University Press.Diambil dari buku


Boediono.Ekonomi Makro

Murni Asfia. 2006. Ekonomika Makro. Jakarta: PT. Refika Aditama

15

Anda mungkin juga menyukai