Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

ELATISITAS PENAWARAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Mikro 1
Dosen Pengampu: Dr. Sulastri Rini Rindrayani,S.Pd.,MM.

Disusun oleh:
Kelompok 7
Ketua : Dea Lela Anggraeni (20187203009)
Anggota:
1. Devi Rahmawati (20187203013)
2. Nurul Fatimah (20187203079)
3. Moch. Fyrda Reza Pradana (20187203085)
4. Natasya Sabela A. (20187203111)

SEMESTER II
JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI 2A
FAKULTAS SOSIAL DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS BHINNEKA PGRI TULUNGAGUNG
JUNI 2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga
kami bisa menyelesaikan makalah tentang “Elastisitas Penawaran”.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah
ini. Tentunya makalah ini tidak akan bisa maksimal jika tidak
mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.
Sebagai penyusun , kami menyadari bahwa masih terdapat
kekurangan baik dari penyusunan hingga tata bahasa penyampaian
dalam makalah ini. Oleh karena itu , kami dengan rendah hati
menerima kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.
Kami berharap semoga makalah yang kami susun ini memberikan
manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Tulungagung , 9 Juni 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 1
1.3 Tujuan Masalah ................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Grafik penawaran elastis ...................................................................... 3
2.2 Grafik inelastis ..................................................................................... 4
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran ................... 4
2.4 Faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran berdasarkan analisis
waktu .................................................................................................... 7
2.5 Perbedaan elastisitas pada sektor pertanian dan industry .................... 9
2.6 Grafik penentuan harga maksimum dan minimum ............................. 10
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam ekonomi pokok bahasan yang paling penting salah satunya
adalah konsep elastisitas. Dengan adanya pemahaman mengenai
elastisitas kita dapat mengetahui hal apa saja yang akan terjadi
terhadap permintaan dan penawaran jika terjadi perubahan harga
dan terjadi keseimbangan harga bila faktor faktor yang
mempengaruhi kurva berubah dan mengetahui seberapa besar
pengaruhnya. Elastisitas merupakan sebuah ukuran sejauh mana
pembeli dan juga penjual beraksi ketika terjadi perubahan kondisi
perubahan harga. Elastisitas merupakan derajat kepekaan
permintaan dan penawaran terhadap perubahan harga. Elastisitas
merupakan salah satu konsep penting untuk memahami salah satu
permasalahan di bidang ekonomi yang memerlukan pernyataan
kuantitatif mengenai jumlah barang yang ditawarkan. Dalam
makalah ini kami akan membahas mengenai elastisitas penawaran
dan faktor yang mempengaruhinya,bentuk grafik beserta
penjelasannya.
1.2 Rumusan Masalah
2.1 Jelaskan dengan menggunakan grafik penawaran elastis
2.2 Jelaskan dengan menggunakan grafik inlastis inelkastis
2.3 Jelaskan dengan menggunkan grafik ,faktor-faktor yang
mempengaruhi elastisitas penawaran , 3 contoh faktor yang
mempengaruhi penawaran
2.4 Jelaskan dengan menggunakan grafik , faktor yang
mempengaruhi elastisitas penawaran berdasarkan analisis
waktu

1
2.5 Implementasi elastisitas pertanian dan industry tidak sama ,
jelaskan dengan grafik perbedaan elastisitas pada sektor
pertanian dan industry
2.6 Jelaskan dengan menggunakan grafik penentuan harga
maksimum dan minimum

1.3 Tujuan Masalah


2.1 Untuk mengetahui grafik penawaran elastis
2.2 Untuk mengetahui grafik inlastis inelkastis
2.3 Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
elastisitas penawaran, 3 contoh faktor yang mempengaruhi
penawaran
2.4 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi elastisitas
penawaran berdasarkan analisis waktu
2.5 Untuk mengetahui grafik perbedaan elastisitas pada sektor
pertanian dan industry
2.6 Untuk mengetahui grafik perbedaan elastisitas pada sektor
pertanian dan industri

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Grafik Penawaran Elastis


Penawaran Elastis adalah sebuah ukuran seberapa besar derajad
kepekaan atau sensitivitas penawaran terhadap perubahan harga.
Tingkat elastisitas penawaran dapat di hitung dengan menghitung
koefisien elastisitas.
Cara menghitung koefisien elastisitas penawaran:

∆ q P1
Es= ×
∆ p q1
P1=¿harga awal ¿
q 1= jumlah barang awal
∆ q= perubahan jumlah barang
∆ p=perubahan harga

%perubahan penawaran
Es
%perubahan harga

Gambar Penawaran Elastis


P
Es>1

¿ 45 °

Q
Es>1 disebut elastis karena presentase perubahan jumlah yang
ditawarkan lebih besar dari pada presentase perubahan harga.
Kurva elastisnya membentuk sudut ¿ 45 °
Seperti permintaan , penawaran juga memiliki hukum sendiri.
Berikut bunyi hukum penawaran:
“Semakin tinggi harga suatu barang , semakin banyak jumlah
tersebut yang akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya ,
makin rendah harga barang , semakin sedikit jumlah barang yang
ditawarkan.”

3
2.2 Penawaran Inelastis
P
S
¿ 45 °

Es<1

Penawaran tidak elastis atau inelastic dimana perubahan harga


tidak memberikan pengaruh besar terhadap jumlah penawaran.
Es<1 disebut inelastis karena presentase perubahan jumlah barang
yang ditawarkan lebih kecil daripada presentase perubahan harga
barang atau % ∆ Q<% ∆ P
Kurva inelastisnya membentuk sudut % 45 °.

2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran


Ada 3 faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran , yaitu:
sifat dari perubahan biaya produksi , daya tahan barang ,dan
jangka waktu dimana penawaran tersebut di analisis.
1. Sifat Perubahan Biaya Produksi
Penawaran akan bersifat tidak elastis apabila
kenaikan penawaran hanya dapat dilakukan dengan
mengeluarkan biaya yang sangat tinggi. Tetapi kalau
penawaran dapat ditambah dengan mengeluarkan biaya
tambahan yang tidak terlalu besar , penawaran akan bersifat
elastis.
Salah satu faktor yang penting adalah sampai dimana
tingkat penggunaan kapasitas alat produksi yang dimiliki
perusahaan. Apabila kapasitasnya telah mencapai tingkat
yang tinggi , investasi baru haruslah dilakukan untuk
menambah biaya produksi. Dalam keadaan ini kurva
penawaran akan menjadi tidak elastis , terutama apabila
faktor-faktor produksi yang diperlukan untuk menaikkan
produksi sangat sukar untuk diperoleh.
2. Daya Tahan Barang
Jika barang tahan lama maka penawaran akan
bersifat elastis. Tetapi jika barang tidak tahan lama maka
penawaran akan menjadi inelastis.

4
Artinya barang tahan lama dapat ditahan selama waktu
tertentu untuk dijual agar mendapatkan keuntungan yang
lebih besar. Barang tidak tahan lama mau tidak mau harus
cepat dijual agar tidak mengalami kerugian yang lebih
besar.
3. Jangka Waktu Analisis
Di dalam menganalisis pengaruh waktu kepada
elastisitas penawaran , biasanya dibedakan tiga jenis
waktu , yaitu: masa amat singkat , jangka pendek dan
jangka panjang.
1) Masa amat singkat
Yang dimaksud masa amat singkat adalah jangka
waktu dimana para penjual tidak dapat menambah
penawarannya. Dengan demikian penawSarannya
bersifat tidak elastis sempurna.
P D1
D S
P1

D1
S D
Q
O Q
(i)Penawaran pada masa amat singkat

Pada mulanya jumlah barang yang


diperjualbelikan adalah Q. Seterusnya misalkan
terjadi kenaikan permintaan , yaitu DD menjadi
D1 D 1. Dalam masa yang sangat singkat jumlah barang
tidak dapat ditambah , maka harga mengalami kenaikan
yang tinggi (dari P menjadi P1 )

2) Jangka Pendek
Dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi
yang ada tidak dapat ditambah. Tetapi setiap
perusahaan masih dapat menaikkan produksi

5
dengan kapasitas yang tersedia (dengan cara
menggunakan faktor-faktor produksi , termasuk
barang modal , secara lebih insetif). Antara lain
caranya ialah memperpanjang jam kerja ,
memperbaiki manajemen produksi , menggunakan
tenaga kerja lebih efektif dan sebagainya. Usaha ini
akan dapat menambah produksi barang yang
ditawarkan. Tetapi perubahan itu , tidaklah terlalu
besar.
P D1 S

P1

P D1

S D
Q
O Q Q1

Produksi dapat ditambah dari Q menjadiQ 1maka


kenakan permintaan dari DD menjadi D1 D1 tidak
menaikkan harga sebesar seperti yang berlaku di
masa yang amat singkat.

3) Jangka Panjang
Produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dapat
dengan mudah ditambah dalam jangka panjang.
Oleh karenanya penawaran bersifat elastis , yaitu
ditunjukkan pada gambar dibawah.
P
D D1 S

P1

S D D1
O Q Q1 Q

6
Dapat dilihat bahwa barang yang diperjualbelikan
bertambah sebesar Q Q 1 karena permintaan
bertambah dari DD menjadi D1 D1. Pertambahan ini
adalah jauh lebih besar dari pertambahan dalam
jangka pendek. Oleh karena itu pertambahan
penawaran yang cukup besar tersebut kenaikan
harga dari P menjadi P1 adalah lebih kecil daripada
dalam keadaan jangka waktu amat singkat dan
jangka pendek.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Penawaran


Berdasarkan Analisis Waktu
1. Masa amat singkat
P = harga
D1 S

P1
D
D1

P
S D
0 Q Q = kuantitas

( jangka waktu dimana penjual tidak dapat


menambah penawarannya ), sehingga penawaran bersifat
inelastis sempurna. Awalnya barang yang diperjualbelikan
sebesar Q. Kalau terjadi kenaikan permintaan dari D ke D1
maka jumlah barang tidak dapat ditambah , akhirnya harga
yang mengalami kenaikan yng tinggdi ¿) , sesuai dengan
kenaikan permintaan.

2. Jangka Pendek
Dalam jangka pendek kapasitas alat-alat produksi yang ada
tidak dapat ditambah. Tetapi setiap perusahaan masih dapat
menaikkan produksi dengan kapasitas yang tersedia
(dengan cara menggunakan faktor-faktor produksi ,
termasuk barang modal , secara lebih insetif).

7
P=harga

D1

D
P1

S D1
D

0 Q Q1 Q=kuantitas
Misalnya dengan cara memperpanjang jam kerja ,
memperbaiki manajemen produksi , menggunakan tenaga
kerja lebih efektif dan sebagainya. Hal ini dapat
ditunjukkan oleh pertambahan produksi dari Q menjadi Q 1
akibat adanya kenaikan permintaan ri D menjadi D1 , akibat
harga naik namun kenaikan lebih rendah daripada kondisi
masa amat singkat.

3. Jangka Panjang
(produksi dan jumlah barang yang ditawarkan dengan
dengan mudah ditambah), sehingga penawaran bersifat
elastis.
P=harga
D1
D

S
P1
P

S D D1

8
O Q Q1 Q=kuantitas

Dapat dilihat bahwa barang yang diperjualbelikan


bertambah sebesar Q ke Q1 akibat permintaan bertambah
dari D menjadi D1. Pertambahan ini jauh lebih besar dari
pertambahan dalam jangka pendek. Oleh karena itu
pertambahan penawaran yang cukup besar tersebut
kenaikan harga dari P menjadi P1 adalah lebih kecil
daripada dalam keadaan jangka waktu amat singkat dan
jangka pendek.

2.5 Perbedaan Elastisitas Pada Sektor Pertanian dan Industri


 Grafik Perbandingan Keadaan di Pasar Barang Pertanian
dan Barang Industri.
P
S S1

P Ep

P1 S1 ep

S S1 DP
Q
O
( i ) Permintaan dan Penawaran
Barang Pertanian

9
P
S S1

H E1

H1 e1

D1

S S1

O Q
( ii ) Permintaan dan Penawaran
Barang Industri
 Penjelasan Grafik
Gambar (i) menggambarkan keadaan permintaan dan penawaran
barang pertanian dan gambar (ii) menggambarkan keadaan
permintaan dan penawaran terhadap barang industry.
Misalkan: pada mulanya dimasing-masing sektor , penawaran
adalah seperti yang ditunjukkan oleh kurva SS, tetapi sektor
pertanian kurva permintaannya adalah D P sedangkan disektor
industry kurva permintaannya adalah D 1, kurva D 1 adalah lebih
elastis dari kurva D P. Dalam sektor pertanian keseimbangan
dicapai di E P dan disektor industry di E1. Maka harga barang
pertanian adalah P dan harga barang industry adalah H dan dapat
dilihat bahwa P=H.
Selanjutnya penawaran terhadap barang pertanian dan
barang industry masing-masing bertambah dari SS menjadi S1 S 1
. Perubahan ini menyebabkan di sektor pertanian keseimbangan
berubah dari E P menjadi e p dan disektor industry keseimbangan
berubah dari E1 menjadie 1. Dengan demikian disektor pertanian
harga menjadi sangat merosot , yaitu hanya mencapai P1
sedangkan di sektor industry harga mengalami penurunan yang
tidak terlalu besar , yaitu dari H ke H 1.

2.6 Penentuan Harga Maksimum dan Minimum


 Penetapan harga maksimum

10
Penentuan harga maksimum merupakan batas tertinggi
harga penjualan yang harus dipatuhi oleh produsen.
Kebijakan penetapan harga maksimum ini bertujuan untuk
melindungi konsumen, agar konsumen dapat menikmati
harga yang tidak terlalu tinggi. Jika harga suatu barang
dianggap terlalu tinggi sehingga tidak dapat dijangkau lagi
oleh masyarakat, maka pemerintah dapat menetapkan harga
maksimum atau biasa disebut Harga Eceran Tertinggi
( HET ) atau ceiling price. Maksud HET adalah bahwa
suatu barang tidak boleh dijual dengan harga lebih tinggi
daripada yang telah ditetapkan pemerintah. Jika HET
ditetapkan sama dengan atau lebih tinggi daripada harga
keseimbangan sebagaimana ditetentukan oleh supply dan
demand di pasaran, maka penetapan harga ini tidak banyak
pengaruhnya, dan hanya sekadar untuk mencegah para
penjual menaikkan harga lebih daripada batas yang
ditetapkan itu. Tetapi bila HET itu lebih rendah daripada
harga keseimbangan, akan timbul berbagai persoalan.
P
S
4

2
HE
T
1 kekurangan D

0 10 20 30 40

Harga keseimbangan antara supply dan demand adalah Rp


3000. Harga ini dipandang terlalu tinggi. Maka pemerintah

11
menetapkan HET sebanyak Rp 2.000, agar barang dapat
dibeli oleh masyarakat. Tetapi pada harga Rp 2.000 ini Qd
>Qs. Jumlah yang mau dibeli 30, sedangkan jumlah yang
mau dijual pada harga itu hanya 15. jadi ada kekurangan.
Kekurangan ini dapat menimbulkan pasar gelap sebab
untuk memperoleh jumlah sebanyak 15 tersebut para
pembeli bersedia membayar sampai Rp 3.500.
Seandainya jumlah 15 ini dijual di pasar bebas, maka akan
bisa mencapai harga Rp 3.500. Tetapi HET yang ditetapkan
oleh pemerintah hanya Rp 2.000. Inilah yang menimbulkan
pasar gelap, barang dijual secara gelap dengan harga di atas
HET yang ditetapkan oleh pemerintah. Cara ini hanya
menguntungkan pedagang, sedang masyarakat yang
membutuhkan barang tidak kebagian.
Persoalan yang timbul bila HET ditetapkan lebih rendah
daripada harga keseimbangan pasar adalah bahwa pada
harga HET itu jumlah yang mau dibeli lebih besar daripada
jumlah yang mau dijual ( Qd > Qs ) sehingga timbul
kekurangan suplai.

 Penetapan Harga Dasar ( Floor Price )


Harga dasar merupakan tingkat harga minimum yang
diberlakukan pemerintah. Penetapan harga dasar ini
bertujuan untuk melindungi produsen, karena dirasakan
harga pasar produk yang dihasilkan dianggap terlalu rendah
sehingga pendapatan para produsen terancam. Untuk
melindungi para produsen maka pemerintah dapat campur
tangan dengan menetapkan harga minimum atau Harga
Eceran Terendah. Harga minimum ini lebih tinggi daripada
harga keseimbangan yang berlaku di pasar dan disebut
Harga Dasar ( Floor Price ).

12
P
S
SURPLUS
300 HET

200

100

0 10 20 30

Harga keseimbangan hanya mencapai Rp 2.000. Harga ini


dianggap terlalu rendah. Maka pemerintah menetapkan
harga terendah Rp 3.000. Dengan demikian, pendapatan
para produsen tidak terlalu minim. Tetapi, pada harga Rp
3.000 ini ternyata timbul suatu surplus, karena Qs > Qd.
Terhadap adanya surplus, mungkin pemerintah akan
membelinya untuk disimpan sebagai stock atau untuk dijual
ke luar negeri. Hanya dengan jalan demikian penawaran
tidak berkurang.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran


barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga
ditunjukkan dalam bentuk prosentasi perubahan atas kuantitas
yangditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.Setiap
perubahan hargaakan mengubah kuantitas yang diminta. Akan tetapi
sampai dimana setiap perubahan harga akan menimbulkan perubahan
tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang yang lain. Ada
yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula yang
perubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas penawaran merupakan
ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang ditawarkan akan
mengalami perubahan sebagai akibat dari suatu perubahan harga dari
pihak produsen maupun konsumen. Berdasarkan analisa waktu faktor yang
mempengaruhi elastisitas penawaran diantaranya yaitu : Jangka waktu
yang seketika bersifat inelastis sempurna, Jangka waktu pendek bersifat
inelastis, Jangka waktu panjang bersifat elastis

14
DAFTAR PUSTAKA

Sukirno, Sadono. 2011.Mikro Ekonomi Teori


Pengantar.Jakarta:Rajawali Pers.

https://www.slideshare.net/arumwindriyani/materi-5-42219683

15

Anda mungkin juga menyukai