Dosen Pembimbing
Dra. Hj. Ajeng Kartini, M.Pd. I
Disusun Oleh
Faisal (16.63.0170)
Fatwanoor (16.63.0084)
Fiqri Rizali (16.63.0871)
Doni Pradana (16.63.1019)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari-Nya kami dapat
menyelesaikan makalah tentang "Syahadat, Shalat, Puasa" ini. Sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah
menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan
menjadi anugerah serta rahmat bagi seluruh alam semesta.
Kami sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang menjadi tugas
pendidikan agama dengan judul " Syahadat, Shalat, Puasa ". Disamping itu, kami
mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama
pembuatan makalah ini berlangsung sehingga terealisasikanlah makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan jangan
lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya bisa diperbaiki.
Kelompok 7
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang............................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................. 2
2.1. Syahadat..................................................................................................... 2
2.1.1. Makna Syahadat.................................................................................... 3
2.1.2. Syarat Syahadat.................................................................................... 4
2.2. Shalat.......................................................................................................... 5
2.2.1. Persyaratan Untuk Melakukan Shalat....................................................6
2.2.2. Syarat Sah Shalat..................................................................................6
2.2.3. Rukun Shalat......................................................................................... 7
2.2.4. Macam-macam Shalat Sunnah..............................................................8
2.3. Puasa........................................................................................................... 9
2.3.1. Syarat Sah Puasa...................................................................................9
2.3.2. Rukun Puasa.......................................................................................... 9
2.3.3. Hal-hal Yang Membatalkan Puasa........................................................10
2.3.4. Macam-macam Puasa..........................................................................10
2.3.5. Lafadz Niat Puasa................................................................................ 11
BAB III PENUTUP.................................................................................................. 12
3.1. Kesimpulan................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagai umat muslim, tentu kita sudah sangat hafal apa itu rukun Islam. Ada
syahadat, shalat, puasa di bulan ramadhan, zakat dan haji bagi yang mampu. Kelima rukun
Islam tersebut ternyata memiliki kaitan yang sangat erat denganakhlak, bahkan rukun Islam
adalah pedoman bagaimana seorang muslim seharusnya berakhlak.
Maka oleh itu kami sebagai pemakalah akan mencoba untuk menjabarkan tentang
Syahadat, Shalat, Puasa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Syahadat
Syahadat merupakan asas dan dasar dari lima rukun Islam dan merupakan ruh, inti
dan landasan seluruh ajaran Islam.
Syahadat berasal dari kata bahasa Arab yaitu syahida, yang artinya ia telah
menyaksikan. Kalimat itu dalam syariat Islam adalah sebuah pernyataan kepercayaan dalam
keesaan Tuhan (Allah) dan Nabi Muhammad sebagai RasulNya.
Syahadat menurut syariat adalah pengakuan, pembenaran dan keyakinan bahwa tidak
ada yang berhak disembah kecuali Allah Azza wa Jalla tiada sekutu bagi-Nya. Jadi makna
laa ilaaha illallah ialah keyakinan dan pengakuan bahwa tidak ada Ilah yang berhak disembah
kecuali Allah lalu berkomitmen dengannya dan mengamalkan tuntutannya. Maka beribadah
hanya kepada Allah dan tidak mempersekutukan-Nya itulah makna laa ilaaha illallaah. Allah
berfirman:
Maka ketahuilah (ilmuilah) bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan mohonlah ampunan atas
dosamu. (QS. Muhammad:19)
Kalimat Syahadat sering disebut dengan Syahadatain karena terdiri dari 2 kalimat (Dalam
bahasa arab Syahadatain berarti 2 kalimat Syahadat). Kedua kalimat syahadat itu adalah:
Kalimat pertama :
Kalimat kedua :
Pintu masuk menuju islam; syarat sahnya iman adalah dengan bersyahadatain
Pengetahuan
Keyakinan
Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna dari syahadat
tanpa sedikitpun ragu terhadap makna tersebut.
Keikhlasan
Ikhlas berarti bersihnya hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna
syahadat. Ucapan syahadat yang bercampur dengan riya atau kecenderungan tertentu
tidak akan diterima oleh Allah.
Kejujuran
Kejujuran adalah kesesuaian antara ucapan dan perbuatan. Pernyataan syahadat harus
dinyatakan dengan lisan, diyakini dalam hati, lalu diaktualisasikan dalam amal perbuatan.
Kecintaan
Kecintaan berarti mencintai Allah dan Muhammad serta orang-orang yang beriman.
Cinta juga harus disertai dengan amarah yaitu kemarahan terhadap segala sesuatu yang
bertentangan dengan syahadat, atau dengan kata lain, semua ilmu dan amal yang
menyalahi sunnah rasulullah.
Penerimaan
Penerimaan berarti penerimaan hati terhadap segala sesuatu yang datang dari Allah
dan rasul-Nya, dan hal ini harus membuahkan ketaatan dan ibadah kepada Allah, dengan
jalan meyakini bahwa tak ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali
ajaran yang datang dari syariat Islam. Bagi seorang muslim tidak ada pilihan lain kecuali
Al Qur'an dan sunnah rasul.
Ketundukan
Ketundukan yaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah dan Muhammad secara
lahiriyah. Seorang muslim yang bersyahadat harus mengamalkan semua perintah Allah
dan meninggalkan semua larangan Allah.
2.2. Shalat
Secara bahasa sholat bermakna doa, sedangkan secara istilah, sholat merupakan
suatu ibadah wajib yang terdiri dari ucapan dan perbuatan yang diawali dengan takbiratul
ihram dan diakhiri dengan salam dengan rukun dan persyaratan tertentu.
Menurut hakekatnya, sholat ialah menghadapkan jiwa kepada Allah SWT, yang bisa
melahirkan rasa takut kepada Allah & bisa membangkitkan kesadaran yang dalam pada setiap
jiwa terhadap kebesaran & kekuasaan Allah SWT.
Diriwayatkan dari Muadz bin Jabal, Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
Inti (pokok) segala perkara adalah Islam dan tiangnya (penopangnya) adalah shalat.
(HR. Tirmidzi no. 2825. Dikatakan shohih oleh Syaikh Al Albani dalam Shohih wa Dhoif
Sunan At Tirmidzi)
2.2.1. Persyaratan Untuk Melakukan Shalat
Ada persyaratan yang harus dipenuhi untuk melakukan sholat, yaitu:
3. Takbiratul ihram
4. Membaca suratul fatihah pada setiap rokaatnya
5. Ruku
6. Itidal
7. Sujud
8. Duduk di antara dua sujud
9. Duduk Tasyahud Akhir
10. Membaca tasyahud akhir
11. Membaca shalawat Nabi
12. Mengucap salam pertama
13. Tertib (Dilaksanakan secara berurutan)
Dalam melakukan sholat, tidak bisa semau-mau, tetapi waktunya telah ditentukan seperti
dalam firman Allah
Syahadat, Shalat, Puasa | 7
Artinya: Sesungguhnya shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orangorang yang beriman. (QS. An-Nisa : 103).
2.3. Puasa
Syahadat, Shalat, Puasa | 8
Puasa adalah menahan untuk tidak makan, minum dan bergaul dengan istri atau
suami, yang dilaksanakan sebelum terbit fajar sampai dengan waktu shalat magrib.
Kewajiban untuk melaksanakan puasa tercantum dalam surat Al Baqarah [ 2 ] ayat
183;
Artinya: Hai orang orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana
diwajibkan atas orang orang sebelum kamu, agar kalian menjadi orang bertqwa
Beragama Islam
Baligh
Berakal
Mumayyiz
Berupaya Untuk Mengerjakannya
Sehat
Tidak Musafir
2. Minum.
3. Jima' (hubungan suami isteri).
4. Sengaja melakukan istimna' (perbuatan yang menyebabkan mani keluar).
5. Berdusta atas nama Allah SWT, Rasul dan para Imam Ma'shum as.
6. Memasukkan seluruh bagian kepala sekaligus ke dalam air.
7. Tetap berada dalam keadaan junub, haid, dan nifas hingga adzan subuh.
8. Memasukkan sesuatu berupa cairan ke dalam tubuh melalui dubur.
9. Muntah (secara sengaja).
Puasa wajib, yaitu puasa bulan ramadhan, puasa kifarat, puasa nazar.
Puasa sunnah (mandub)
Puasa makruh
Puasa haram
Artinya:
Aku berniat puasa esok hari menunaikan kewajiban Ramadhan tahun ini karena
Allah Taala.
Artinya:
Saya niat puasa hari Senin, Sunnah karena Allah taala.
Artinya:
Saya niat puasa hari Kamis, Sunnah karena Allah taala.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berikut ini kami uraikan hasil kesimpulan makalah ini, yaitu:
Syahadat (persaksian) ini memiliki makna yang harus diketahui seorang muslim berikut
diamalkannya. Adapun orang yang mengucapkannya secara lisan namun tidak mengetahui
maknanya dan tidak mengamalkannya maka tidak ada manfaat sama sekali dengan
syahadatnya. Adapun isi syahadat sebagai rukun pertama dalam rukun Islam adalah: Bersaksi
tidak ada ilah yang berhak disembah secara hak melainkan Allah dan Muhammad adalah
utusan Allah.
Shalat lima waktu sehari semalam yang Allah syariatkan untuk menjadi sarana interaksi
antara Allah dengan seorang muslim dimana ia bermunajat dan berdoa kepada-Nya. Juga
untuk menjadi sarana pencegah bagi seorang muslim dari perbuatan keji dan mungkar
sehingga ia memperoleh kedamaian jiwa dan badan yang dapat membahagiakannya di dunia
dan akhirat.
Puasa merupakan ibadah kepada Allah dan menjalankan perintah-Nya. Seorang hamba
meninggalkan syahwatnya, makan dan minumnya demi Allah. Hal itu diantara sarana
terbesar mencapai taqwa kepada Allah taala. Adapun manfaat puasa dari sudut kesehatan,
ekonomi, sosial maka amat banyak. Tidak ada yang dapat mengetahuinya selain mereka yang
berpuasa atas dorongan akidah dan iman.
DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Agama Islam; Dra.Hj. Ajeng Kartini, M. Pd. I. 2016. Banjarmasin. Penerbit
Perpustakaan Uniska Muhammad Arsyad Al-Banjary
https://deqwan1.blogspot.co.id/2014/11/makalah-tentang-rukun-islam-syahadat-danzakat.html
http://www.blogkhususdoa.com/2015/05/lafadz-niat-puasa-ramadhan-lengkap-arab-arablatin-dan-terjemahannya.html
http://walpaperhd99.blogspot.co.id/2013/10/syahadat-pengantar-pengertian-keutamaan.html
http://hanisitinurjanah.blogspot.com/2015/02/makalah-puasa-wajib-dan-puasa-sunnah.html
http://farahberbagi.blogspot.co.id/2013/11/makalah-shalat.html