EKONOMI
Penulis :
i
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan
hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Syarat-syarat umum
pembangunan ekonomi ”dengan lancar. Dan juga penulis berterima kasih kepada Ibu Fanni
Rahmawati,M.Pd.selaku dosen mata kuliah Ekonomi Pembangunan, yang telah ikhlas
membimbing dan mengarahkan penulis serta memberikan waktu untuk menyelesaikan makalah
ini.
Dan harapan penulis semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaikibentuk maupun menambah isi
makalah agar menjadi lebih baik lagi.
Penulis
iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Maksud kekuatan dari dalam adalah kekuatan yang ada dalam masyarakat sendiri untuk
berkembang.Kekuatan ini sangat penting untuk terjadinya perkembangan.Selain kekuatan
dari dalam ada juga kekuatan dari luar yang dapat mendorong dan memberikan fasilitas-
fasilitas untuk berkembang.Tetapi kekuatan dari luar hanya merupakan pelengkap dan tidak
dapat menggantikan kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri.
Lagipula bantuan luar negeri yang berupa investasi asing akan cenderung memanfaatkan
modalnya kearah sumber-sumber alam untuk pasar dunia, dan belum tentu hal ini
menguntungkan rakyat setempat. Jadi bantuan luar negeri belum tentu dapat menjamin terus
berkembangnya perekonomian dan untuk menghindari hal-hal yang merugikan, prakarsa
dan pengaturan lembaga-lembaga masyarakat untuk perkembangan harus tumbuh dari dalam
masyarakat sendiri.
2
growth“, mengatakan bahwa sebenarnya perkembangan ekonomi sedang berkembang
tidak cukup hanya mengatasi kesukaran yang ada. Perkembangan ekonomi perlu
menempatkan usaha-usaha dan capital dalam tiga bentuk :
1. Meningkatkan jumlah barang capital.
2. Memperbaiki kualitas penduduk sebagai produsen.
3. Menambah tingkat usaha produktif.
Dengan dihilangkannya ketidaksempurnaan pasar maka perekonomian menjadi semakin
luas.Alokasi sumber-sumber ekonomi makin efisien serta mendorong ekspor impor makin
cepat dan luas.Jadi lingkungan kemiskinan tidak berujung pangkal dapat lebih mudah
ditembus.
Akumulasi kapital adalah salah satu faktor penting untuk pertumbuhan ekonomi.akumulasi
dapat berupa kenaikan volum tabungan yang diarahkan untuk tujuan-tujuan produktif. Selain
membentuk lembaga-lembaga keuangan dan perluasan moneter dalam akumulasi capital
juga dengan cara memperkirakan struktur pasar yang kuat agar dapat mempengaruhi
mobilitas, alokasi kapital dan dapat menyalurkan tabungan ke investasi yang produktif.
Jadi dengan kata lain bahwa yang diperlukan untuk perkembangan ekonomi adalah juga
pembentukan capital riil ( tidak dalam bentuk uang ) yang berupa gedung, pabrik, jalan,
pelabuhan dan yang lainnya.
Untuk mengukur banyaknya capital yang dibutuhkan bagi perkembangan ekonomi perlu
memperhatikan hal sebagai berikut:
1. perkiraan tambahan penduduk.
2. target kenaikan pendapatan riil per kapital.
3. angka rasio pertambahan antara investasi dan output ( ICOR ).
Intinya jika ingin menaikan pendapatan per kapita maka juga harus menaikan akumulasi
kapital.Maka dari itu investasi harus di tingkatkan.
Berikut ini merupakan cara-cara untuk menaikan tingkat investasi:
1. tingkat tabungan ditingkatkan dengan membatasi konsumsi,
2. pemerintah menjual obligasi negara,
3
3. pembatasan impor barang-barang konsumsi,
4. dengan inflasi,
5. memindahkan pengangguran tersembunyi dari sektor pertanian ke sektor industri dan
jasa,
6. dengan mengadakan pinjaman dari luar negeri untuk menambah kapital di dalam
negeri,
7. memperluas sektor perdagangan ke luar negeri.
2.4. KRITERIA DAN ARAH INVESTASI
Kriteria-kriteria yang harus diperhatikkan dalam mengalokasikkan kapital antara lain:
1. Investasi harus ditempatkan sedimikian rupa ,sehingga memaksimalkan perbandingan
antara output dengan capital ( COR Terendah ),
2. Proyek-proyek yang dipilih harus memberikan perbandingan yang maksimal dari
pada penggunaan tenaga kerja terhadap investasinya ( produktivitas tenaga kerja
yang tinggi ),
3. Investasi hendaknya mengurangi kesulitan-kesulitan dalam neraca pembayaran
sehingga akan memaksimalkan perbandingan antara ekspor dan investasi.
Penggunaan syarat-syarat ini teryata tidak mudah. Oleh karena itu kriteria “Produktivitas
social marginal” ditafsirkan sesuai dengan perubahan-perubahan faktor tersebut yang
biasanya akan menimbulkan perbedaan pendapat.
Untuk itu,maka beberapa faktor yang harus diperhatikan antara lain:
1) Pendapatan perkapita
Tipe investasi produksi,misalnya terdapat proyek-proyek disektor pertanian dimana
dibutuhkan tenaga kerja yang banyak .Investasi ini akan menaikkan pendapatan disektor
tersebut ,tetapi jika kenaikkan jumlah penduduk dan pendapatan sama tingginya maka
pendapatan perkapita akan kembali ketingkat semula.
2) Pendapatan nasional
Kenaikkan pendapatan nasional belum tentu menguntungkan masyarakat seluruhnya, karena
mungkin pendapatan tersebut hanya diterima atau hanya dapat dinikmati oleh beberapa
golongan saja .Untuk itu agar pendapatan nasional dapat meningkat maka tidak hanya
memperhatikan pendapatan perkapita saja,tetapi juga harus memperhatikan distribusi
pendapatanya .
4
3) Faktor waktu
Pertimbangan-pertimbangan mengenai waktu juga sangat menentukan keberhasilan
investasi.Karena mungkin untuk waktu 5 tahun kedepan investasi yang paling
menguntungkan adalah produksi tekstil namun mungkin 10 tahun kedepan belum tentu
investai industri tekstil ini menguntungkan .
4) Kepentingan masyarakat
Pertimbangan-pertimbangan mengenai kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang paling
mendesak itu menjadi salah satu factor penentu keberhailan dalam investasi .
5) Unsur pasar
Investasi tidak hanya ditekankan pada produksi saja,teapi juga mengenai pasar produksi
tersebut .Meskipun investasi efisien,tetapi apabila pasar atau unsur, pasar kurang
diperhatikan maka investor akan mengalami kegagalan.
6) Titik pertumbuhan
Investasi sebaiknya pada diarahkan pada titik pertumbuh”growing point”. Biasanya
“growing point” banyak membutuhkan capital dan mempunyai pasar yang luas karena ada
keuntungan eksternal .
Awalnya titik pertumbuhan ini dikemukakan oleh W. W. Rostow dengan istilah dengan
sector pertumbuhan primer. W. W. Rostow menyarankan supaya sektor yang sedang
berkembang dibagi menjadi 3 golongan yaitu:
a. Sektor Primer Yang Menyebebkan Pertumbuhan.
b. Sektor pelengkap.
c. Sektor pertumbuhan sebagai akibat lanjutan yaitu perkembangan yang didorong
oleh pertambahan jumlah penduduk dan pendapatan.
7) Pertumbuhan seimbang
Menurut Baldwin dan Merier menyatakan bahwa investasi pada titik pertumbuhan juga harus
memperhatikan 2 pertimbangan yaitu :
a. Kriteria neraca pembayaran dan criteria produktivitas.
Hal ini disebabkan karena adanya anggapan bahwa negara berkembang sering
mengalami kesulitan dalan neraca pembayaran .Sehingga investasi itu seharusnya
mengarah pada perbaikkan neraca pembayaran dan peningkatan produktivitas.
5
b. Pertumbuhan seimbang.
Arah investasi seharunya kesemua sector karena sector-sektor tersebut saling
bergantung dan saling melengkapi.
8) Teknik produksi
Jika pasar telah cukup luas maka teknik produksi yang digunakan dapat bersifat padat modal
dan padat karya.Dari kedua kemungkinan tersebut dapat menimbulkan beberapa
pendapat.Namun, dari beberapa pendapat tersebut ada salah satu yang berpendapat bahwa
kedua kemungkinan tersebut dapat digunakan dan pokoknya dapat menghasilkan suatu
output tersebut dengan biaya serendah-rendahnya. Jadi dimana tenaga kerja banyak tersedia
dan lebih murah dari pada mnggunakkan alat-alat capital maka sebaikknya menggunakan
teknik produksi dengan padat modal dan sebaliknya dapat menggunakan teknik produksi
padat karya .
Apabila kedua investasi ( padat karya dan padat modal ) akan menaikkan produksi nasional
dalam jumlah yang sama maka :
a. Dari sudut distribusi pendapatan
Proyek yang memakai metode padat karya lebih baik karena dapat menaikkan
tingkat pendapatan sebagian besar orang yang berpenghasilan rendah.
b. Dari sudut pendapatan perkapita
Proyek padat modal disektor pertanian akan lebih baik karena dapat
meningkatkan pendapatan perkapita .
Jadi kriteria-kriteria ini sangat tergantung pada tujuan-tujuan sosial dan ekonomi yang luas.
2.5. PENYERAPAN KAPITAL DAN STABILITAS
Batas kemampuan penyerapan kapital (capital absorptial capacity). Kapasitas ini ditentukan
oleh dua hal yaitu satu pihak ditentukan oleh adanya atau tersedianya faktor-faktor produksi
komplementer yang bekerja sama dengan kapital,dan di lain pihak oleh syarat-syarat yang
diperlukan untuk menghindari inflasi dan untuk mempertahankan keseimbangan Neraca
Pembayaran Internasional.
Keterbatasan kapasitas untuk untuk menyerap kapital di negara sedang berkembang
disebabkan oleh:
1. Kurangnya teknologi
2. Kurangnya tenaga ahli
6
3. Kurangnya mobilitas faktor produksi
Apabila akumulasi kapital bertambah dengan cepat, maka tindakan yang diperlukan ialah
mencoba menaikan tersedianya faktor-faktor produk lain yang berkerjasama dengan kapital.
Penyerapan kapital juga dipengaruhi oleh masa perkembangan perekonomian. Variasinya
sebagai berikut:
1. Kalau akumulasi kapital melebihi kemampuan penyerapan, seperti yang terjadi di
negara sedang berkembang, setiap tambahan investasi bahkan cenderung
menimbulkan inflasi. Sehingga dapat dikatakan bahwa sangat berbahaya untuk
membiaya investasi dengan cara inflasi, karena:
a. Tabungan sukarela tak banyak tercipta,
b. Pinjaman jangka panjang kurang tersedia,
c. Menyebabkan investasi yang salah arah,
d. Efisiensi produksi berkurang,
e. Menyebabkan adanya alokasi yang salah terhadap factor-faktor produksi.
2. Kalau akumulasi kapital lebih kecil daripada kemampuan negara untuk menyerap
kapital, maka akan timbul kesulitan-kesuliatan terutama dibidang neraca pembayaran
karena Negara-negara tersebut sangat membutuhkan devisa untuk impor barang-
barang yang diperlukan.
2.6. NILAI DAN LEMBAGA-LEMBAGA YANG ADA
Perkembangan ekonomi dapat melaju cepat bila diciptakan kebutuhan-kebutuhan baru,
motif-motif baru, cara/metode-metode produksi baru, demikian pula harus ada perubahan
lembaga-lembaga yang ada dalam masyarakat. Harus disadari bahwa manusia dapat
menguasai alam. Alam harus dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia yang
lebih baik dan tujuan ini haruslah merupakan bagian dari kebudayaan manusia.
Dalam mengubah adat istiadat atau cara hidup lama haruslah berhati-hati sebab setiap ada
perubahan harus selekasnya dikompensasi dengan hasil yang lebih baik. Mula-mula cara
dan kebiasaan makanan yang harus diubah, kemudian bagaimana cara mengubahnya,
misalnya dengan pendidikan dan demonstrasi-demonstrasi visual dan hal ini harus dilakukan
dengan hati-hati, sebab kemakmuran ekonomi itu hanyalah sebagian saja dari kemakmuran
sosial.
7
Untuk menggunakan mesin-mesin yang kompleks, dibutuhkan orang yang kreatif, dan
berpengetahuan umum. Jadi cara hidup yang lama harus ditinggalkan dan diganti dengan
yang baru dan disesuaikan kebutuhan. Anak-anak pada usia muda dididik hingga dapat
membuka pikiran dan kemudian diharapkan dapat menemukan hal-hal baru yang dapat
menaikkan produktivitas, sehingga mereka menjadi inovator dan wiraswasta.
Wiraswasta yang dibutuhkan untuk pertumbuhan ekonomi harus mempunyai sifat-sifat
berikut:
1. Memiliki kemampuan untuk mengenal kesempatan-kesempatan dalam pasar
2. Memiliki kemampuan mengambil tindakan-tindakan alternatif,misalnya apabila cara
yang sayu gagal, maka harus dapat cepat menggunakan cara yang lain.
3. Memiliki kemampuan untuk mengkombinasikan elemen-elemen secara rasional
dalam keputusan-keputusannya.
Jadi, wiraswasta harus dapat berdiri sendiri atau percaya pada diri sendiri dalam mengatasi
kesulitan-kesulitan yang ada dan bertanggung jawab terhadap tindakan-tindakannya.Di
negara sedang berkembang perlu diciptakan dorongan-dorongan untuk menggairahkan
motif-motif wiraswasta ini.Persoalannya bukan sejauh mana perubahan ekonomi itu dapat
dilakukan, tetapi sejauh mana perubahan-perubahan kebudayaan itu dapat diterima oleh
penduduk dan berapa kecepatannya sehingga perkembangan ekonomi dapat dilaksanakan.
8
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
1. Kekuatan dari dalam adalah kekuatan yang ada dalam masyarakat sendiri untuk
berkembang.
2. Kriteria-kriteria yang harus diperhatikkan dalam mengalokasikkan capital antara lain:
a. Investasi harus ditempatkan sedimikian rupa .
b. Investasi hendaknya mengurangi kesulitan-kesulitan dalam neraca pembayaran
c. Proyek-proyek yang dipilih harus memberikan perbandingan yang maksimal dari pada
penggunaan tenaga kerja terhadap investasinya
3. Faktor-fakor yang harus diperhatikan dalam menentukan kriterian dalam pengalokasian
investasi antara lain:
a) Pendapatan perkapita,
b) Pendapatan nasional,
c) Faktor waktu,
d) Kepentingan masyarakat,
e) Unsur pasar,
f) Titik pertumbuhan,
g) Pertumbuhan seimbang, dan
h) Teknik produksi.
3.2. SARAN
1. Karena bantuan luar negeri belum tentu dapat menjamin terus berkembangnya
perekonomian, maka untuk menghindari hal-hal yang merugikan, prakarsa dan
pengaturan lembaga-lembaga masyarakat untuk perkembangan harus tumbuh dari dalam
masyarakat sendiri.
2. Untuk menentukan kriteria dan arah investasi hendaknya disesuaikan dengan kondisi
pada saat itu,karena kriteria ini sangat tergantung pada tujuan-tujuan.
9
DAFTAR PUSTAKA
10