Anda di halaman 1dari 29

Pengantar Ilmu Ekonomi

Kelompok 10 :

Yefta Fredy
Yesi Rindiyani Eka Putri
Yolanda Safitri
Yuni Erika Ginting
Zaenal Falufi
Pendahuluan

1. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi


2. Pengertian Ilmu Ekonomi
yefta fredy

1. Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi


 Ilmu Ekonomi sebagai Ilmu Sosial > berhubungan erat dengan tingkah laku manusia... [ Interaksi
antara: pedagang/pengusaha, konsumen, investors, pemerintah ].
 Ilmu Ekonomi telah dipelajari sejak 350 S.M zaman Aristoteles.
 Pendapat-pendapat ilmu ekonomi dikemukakan sarjana terdahulu seperti :
• Prancois Quesnay 1765, dalam bukunya ”tabluau economique”
• Colbert 1774, yang terkenal merkantilismenya yang menganggap perdagangan adalah unsur pokok
perekonomian masyarakat.
• Adam Smith 1776, yang terkenal dgn bukunya “An Inquiry into the Nature and Causes of the
wealth of nation”.
• J.M. Keyness 1936, bukunya “ The General Theory of Employment, Interest and Money”
 Bidang ekonomi terbentuk sebagai satu bidang Ilmu
Pengetahuan setelah 1776 (Adam Smith)

 Pandangan Adam Smith (bapak ilmu ekonomi) > kesejahteraan


 dapat dicapai tanpa campur tangan pemerintah
• Market mechanism
• Invisible hand
• Dikenal dengan Kelompok klasik > dasar microeconomics
 J.M. Keynes > perlu campur tangan pemerintah dalam kegiatan
 perekonomian.
• Pemikirannya menjadi dasar macroeconomics
2. Pengertian Ilmu Ekonomi

 Paul A Samuelson: Kajian mengenai bagaimana masyarakat memilih


untuk menggunakan sumber daya produksi yang langka diantara
berbagai alternative kegunaannya, untuk memproduksi berbagai jenis
komoditi, dan mendistribusikannya diantara berbagai kelompok.
 Wonnacott: “Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari bagaimana
 masyarakat dapat memenuhi kebutuhan hidupnya”.
 Albert L. Meyers: “Ilmu yang mempelajari kebutuhan-kebutuhan
 manusia dan kepuasan kebutuhan-kebutuhan tersebut”.
 George Leland Bach: “Ilmu yang mempelajari bagaimana
memprodusir/membuat barang-barang dan jasa-jasa yang diinginkan dan
kemudian
 mendistribusikannya di antara anggota masyarakat”.
Semua definisi tersebut pda dasarnya memiliki pengertian yang
cenderung sama.
Dalam definisi ilmu ekonomi terkandung pengertian bahwa :
a. Ilmu tentang bagaimana cara manusia memenuhi
kebutuhan.
b. Ilmu ekonomi adalah ilmu tentang pilihan (science of
choices).
c. Ilmu tentang cara pengalokasian sumber daya yang terbatas
( scarcity ).
Mengapa kita belajar Ilmu Ekonomi?

Manusia mempunyai berbagai macam kebutuhan (barang


dan jasa).
Barang dan jasa mempunyai sifat kegunaan (utility) dan
kelangkaan (scarcity).
yesi rindiyani eka putri

SISTEM PEREKONOMIAN TERTUTUP DENGAN KEBIJAKAN


FISKAL

1. Model perekonomian tertutup dengan adanya kebijakan fiskal


2. Aneka kebijakan fiskal dan dampaknya pada perekonomian
Penejelasan Perekonomian Tertutup

Perekonomian tertutup adalah perekonomian yang dimana


hanya ada masyarakat / ibu rumah tangga (konsumen) dan
perusahaan yang bertindak sebagai produsen . Perekonomian tertutup
ini tidak ada sama sekali campur tangan dengan negara lain dan
bersangkutan dengan pemerintah baik berupa pemungutan pajak
maupun pembiayaan transfer pemerintah yang berbentuk konsumsi .
dan tidak termasuk jaringan Internasional baik eksport maupun
impor .
Kelemahan dalam perekonomian tertutup

1. Sistem ekonomi tertutup membuatnya sulit mengikuti


perkembangan .
2. Mudah adanya kelangkaan Barang / Jasa .
3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat .
4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih
sumber daya .
5. Tidak adanya kegiatan Ekspor dan Impor / Tidak adanya
perdagangan Internasional .
6. Tidak adanya arus Modal .
7. Mudah tertinggal dari kemajuan negara lain .
Apa itu Fiskal?
dan Kebijakan Fiskal?

Fiskal digunakan untuk menjelaskan bentuk pendapatan negara


yang dikumpulkan berasal dari masyarakat dan oleh pemerintahan
dianggap sebagai pendapatan lalu digunakan sebagai pengeluaran
dengan program-program untuk menghasilkan pencapaian
terhadap pendapatan nasional, produksi dan perekonomian serta
digunakan sebagai perangkat keseimbangan dalam perekonomian.
Sedangkan untuk kebijakan fiskal sendiri adalah salah satu faktor
yang membentuk arah ekonomi negara. Pemerintah menggunakan
kebijakan fiskal untuk mempengaruhi ekonomi dengan
menyesuaikan tingkat pendapatan dan pengeluaran.
yolanda safitri

1. Model Perekonomian Tertutup Dengan Adanya Kebijakan Fiskal

Dalam perekonomian tertutup tanpa adanya tindakan fiskal pemerintah, diasumsikan


bahwa besar-kecilnya pengeluaran masyarakat untuk konsumsi tergantung pada besar
kecilnya pendapatan nasional. Demikan pula dengan saving, besar kecilnya saving suatu
perekonomian diasumsikan tergantung kepada besar kecilnya pendapatan nasional.
Terhadap pernyataan-pernyataan tersebut perlulah kini lebih
lanjut diketengahkan bahwa yang dimaksud dengan “pendapatan”
atau “income” dalam pernyataan-pernyataan tersebut adalah
“pendapatan” atau “income” dalam pengertian sebagai “earning”
yaitu jumlah pendapatan yang diterima oleh para anggota
masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas
faktor-faktor produksi yang mereka sumbangkan dalam turut serta
membentuk produk nasional.
Menurut N. Gregory Mankiw dengan adanya tindakan fiskal
pemerintah, pengeluaran masyarakat untuk konsumsi tidak lagi
secara langsung ditentukan oleh tinggi rendahnya pendapatan
nasional sebagai “ earning “ akan tetapi oleh tinggi-rendahnya “
pendapatan “ yang siap untuk dibelanjakan” yaitu yang biasa di
sebut “diaposible income atau take home income “ Disposible
income ini besarnya sama dengan besarnya pendapatan sebagai
“earning “ ditambah dengan besarnya “transfer pemerintah “ di
kurangi dengan besarnya “pajak” yang dipungut pemerintah.
Apabila Yd menunjukkan besarnya “disposable income “ Tr
menunjukkan besarnya transfer pemerintah dan Tx menunjukkan
besarnya pajak yang dipungut oleh pemerintah, maka secara
matematik dapat ditulis
Yd = Y + Tr – Tx

Untuk perekonomian yang mengenal adanya tindakan fiscal


pemerintah fungsi konsumsi mempunyai persamaan
C = a + cYd

Dimana
Yd = Y + Tr – Tx
Sedangkan fungsi saving dapat kita temukan dengan cara
S = Yd – C
S = Yd – ( a + cYd )
S = Yd – a – cYd )
S = ( 1 – c ) Yd – a

Mengingat
Yd = Y + Tr – Tx

Maka funsgi konsumsi dapat ditulis


C = a + c (Y + Tr – Tx) atau
C = a + c Y + cTr – cTx
dan fungsi saving
S = (1 – c) (Y + Tr – Tx) – a
S = (1 – c)Y + ( 1 – c ) Tr – ( 1 – c ) Tx – a

Dan apabila “s” menunjukkan tingginya “ marginal propensity to


save “ maka perumusan dapat diperpendek menjadi
S = sY + sTr – sTx – a

Perubahan Jumlah Konsumsi Dan Jumlah Saving Sebagai Akibat


Dari pada Perubahan Jumlah Transfer Pemerintah Dan
Perubahan Pajak
yuni erika ginting

2. Aneka Kebijakan Fiskal dan Dampaknya Pada Perekonomian

Menurut N.Gregory Mankiw, kebijakan Fiskal adalah suatu


kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi
perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan
mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan
ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah
uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada
pengaturan
pendapatan dan belanja pemerintah.
Instrumen kebijakan fiskal adalah penerimaan dan
pengeluaran pemerintah yang berhubungan erat dengan pajak.
Dari sisi pajak jelas jika mengubah tarif pajak yang berlaku akan
berpengaruh pada ekonomi. Jika pajak diturunkan maka
kemampuan daya beli masyarakat akan meningkat dan industri
akan dapat meningkatkan jumlah output. Dan sebaliknya
kenaikan pajak akan menurunkan daya beli masyarakat serta
menurunkan output industri secara umum.
Kebijakan Anggaran / Politik Anggaran :

1. Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif.


Anggaran defisit adalah kebijakan pemerintah untuk membuat
pengeluaran lebih besar dari pemasukan negara guna memberi
stimulus pada perekonomian. Umumnya sangat baik digunakan
jika keaadaan ekonomi sedang resesif.
2. Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal
Kontraktif.
Anggaran surplus adalah kebijakan pemerintah untuk membuat
pemasukannya lebih besar daripada pengeluarannya. Baiknya
politik anggaran surplus dilaksanakan ketika perekonomian pada
kondisi yang ekspansi yang mulai memanas (overheating) untuk
menurunkan tekanan permintaan.
3. Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Anggaran berimbang terjadi ketika pemerintah menetapkan
pengeluaran sama besar dengan pemasukan. Tujuan politik
anggaran berimbang yakni terjadinya kepastian anggaran serta
meningkatkan disiplin. Kebijakan ini dilakukan untuk
mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik
dengan
jalan mengubah tujuan kebijakan fiskal.
zaenal falufi

Tujuan dari kebijakan fiskal yaitu:

1. Untuk meningkatkan produksi nasional (PDB) dan pertumbuhan ekonomi.


2. Untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi pengangguran.
3. Untuk menstabilkan harga-harga barang, khususnya mengatasi inflasi.
Penerimaan dan pengeluaran pemerintah.
Perangkat Kebijakan Fiskal.

Ada dua perangkat kebijakan fiskal yaitu:


1. Belanja/pengeluaran negara (G = Government Expenditure)
2. Perpajakan (T = Taxes)
Jenis-jenis Kebijakan Fiskal

• Kebijakan fiskal ekspansif (expansionary fiscal policy):


menaikkan belanja negara dan menurunkan tingkat pajak netto.
Kebijakan ini untuk meningkatkan daya beli masyarakat . Kebijakan fiskal
ekspansif dilakukan pada saat perekonomian mengalami
resesi/depresi dan pengangguran yang tinggi.

• Kebijakan fiskal kontraktif:


menurunkan belanja negara dan menaikkan tingkat pajak.
Kebijakan ini bertujuan untuk menurunkan daya beli masyarakat
dan mengatasi inflasi.
Pengaruh Kebijakan Fiskal bagi Perekonomian

1. Pemerintah menggunakan kebijakan fiskal untuk mencapai


tujuan-tujuan seperti inflasi yang rendah dan tingkat pengangguran
yang rendah.

2. Berdasarkan teori ekonomi Keynesian, kenaikan belanja


pemerintah sehingga APBN mengalami defisit dapat digunakan
untuk merangsang daya beli masyarakat (AD = C + G + I + X – M)
dan mengurangi pengangguran pada saat terjadi resesi/depresi
ekonomi.
3. Ketika terjadi inflasi, pemerintah harus mengurangi defisit
(atau menerapkan anggaran surplus) untuk mengendalikan
inflasi dan menurunkan daya beli masyarakat.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai