Anda di halaman 1dari 33

MAKALAH MIKRO

PASAR PERSAINGAN SEMPURNA


Dosen Pengampu :
Crisanty Sustristyaningtyas T, SE., M.E

Disusun oleh :
Kelompok 10
1. Taufiqur Rahman (2002311000147)
2. Dwi Annisa Fitri (2002311000189)
3. Ahmadi (2002311000193)
4. Layyinatul Maghfiroh (2002311000200)

S1 EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021

1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan
kesehatan,kekuatan, dan kesempatan bagi kami sehingga kami dapat menyusun makalah
yang berjudul “Pasar Persaingan Sempurna”. Serta kami ucapkan terimakasih kepada Ibu
Crisanty Sustristyaningtyas T, SE., M.E yang telah membimbing kami dari awal penyusunan
sampai terselesaikannyamakalah ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih juga kepada
teman-teman serta seluruhpihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.

Makalah ini berisi tentang penjelasan mengenai pasar persaingan


sempurna,karakteristik pasar persaingan sempurna dan penjelasan lainnya yang
mendukung. Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini, dan kami harap
kepadadosen pembimbing dan kepada pembaca sekalian dapat memberikan kritik dan
saran yangsifatnya konstruktif, sehingga dapat menjadi pelajaran bagi kami, dan semoga
dapatdiperbaiki pada kesempatan yang lain dan dalam makalah yang lain pula.

Semoga makalah ini berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi
parapembaca dan kami selaku penyusun makalah ini mohon maaf apabila ada kesalahan
dalampenulisan makalah ini. Selanjutnya semoga kami bisa menyusun makalah di waktu
laindengan lebih sempurna.

Bangkalan, 4 Mei 2021

Penulis

2|Page
DAFTAR ISI

Cover...................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB 1....................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN....................................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 6
BAB II....................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Pasar Persaingan Sempurna ................................................................................. 7
2.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna....................................................................................... 8
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna ........................................................ 9
2.4 Pembentukukan Harga Pada Pasar Persaingan Sempurna...................................................10
2.4.1 Penerimaan Total (Total Revenue) ......................................................................10
2.4.2 Penerimaan Rata-rata (Average Revenue) ...................................................................11
2.4.3 Penerimaan Marginal (Marginal Revenue) ...................................................................11
2.4.4 Biaya Marginal (Marginal Cost).....................................................................................12
2.4.5 Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost -ATC) didefinisikan sebagai biaya total yang
harus dikeluarkan untuk setiap unit produksi. .............................................................................12
2.4.6 Perhitungan Laba Maksimum .......................................................................................13
2.4.7 Perhitungan Kerugian Minimum..................................................................................14
2.5 Keseimbangan / Ekuilibrium Pasar Persaingan Sempurna ...................................................15
2.5.1 Ekulibrium Produsen Dalam Jangka Pendek.................................................................15
2.5.1.1 Keseimbangan Jangka Pendek-Terpenuhinya Keuntungan Maksimum.....................18

2.5.1.2 Keseimbangan Jangka Pendek-Terpenuhinya Kerugian Maksimum...........................19

2.5.2 Ekulibrium Produsen Dalam Jangka Panjang ................................................................20


2.5.2.1 Pengaruh Perubahan Permintaan Pada Equilibrium Jangka Panjang.........................21

2.6 Cara Memaksimumkan Keuntungan Jangka Pendek dan Jangka Panjang di Pasar
Persaingan Sempurna .......................................................................................................................22
2.6.1 Cara Memaksimumkan Keuntungan Jangka Pendek ...........................................................22
2.6.1.1 Keuntungan Pemaksimum Jangka Pendek.................................................................23

3|Page
2.6.2 Cara Memaksimumkan Keuntungan Jangka Panjang ..........................................................23
2.6.2.1 Keuntungan Pemaksimuman Jangka Panjang.............................................................24

2.7 Permintaan dan Penawaran di Pasar Persaingan Sempurna......................................................24


2.8 Contoh Pasar Persaingan Sempurna di Indonesia ................................................................26
2.9 Contoh Soal Kasus Pasar Persaingan Sempurna ...................................................................27
BAB III....................................................................................................................................................32
PENUTUP...............................................................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................33

4|Page
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap
sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi
barang atau jasa yang tinggi (optimal) efesiensinya. Dalam analisis ekonomi sering
dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi
dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur
organisasinya di golongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang cirri-
cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah mendekati ciri-cirinya,
yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan sektor pertanian.

Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli. Artinya
jumlah penjual dan pembeli sama-sama banyak, maka harga tidak bisa dipengaruhi oleh
satu penjual atau pembeli saja. Sehingga penjual dan pembeli telah menerima tingkat harga
yang terbentuk didalam pasar sebagai fakta yang tidak dapat diubah. Bagi pembeli, barang
atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian
masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan
harga, ia akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual
lainnya.

Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak terwujud
dalam prakteknya, tetapi sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan
perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan
sempurna dapat kita jadikan landasan dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis
struktur pasar lainnya. Disamping itu, analisis keatas persaingan sempurna adalah suatu
permulaan yang baik didalam mempelajari cara-cara perusahaan dalam menentukan harga
dan produksi didalam usaha mereka untuk mencari keuntungan yang maksimum.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Pasar Persaingan Sempurna?

2. Apa saja ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna?

3. Apa kelebihan dan kekurangan Pasar Persaingan Sempurna?

4. Bagaimana pembentukan harga pada Pasar Persaingan Sempurna?

5. Bagaimana keseimbangan di Pasar Persaingan Sempurna?

6. Bagaimana cara memaksimumkan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang di


Pasar Persaingan Sempurna?

7. Bagaimana permintaan dan penawaran di Pasar Persaingan Sempurna?

8. Apa saja contoh Pasar Persaingan Sempurna yang ada di Indonesia?

5|Page
9. Bagaimana contoh soal kasus Pasar Persaingan Sempurna?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian Pasar Persaingan Sempurna

2. Untuk mengetahui ciri- ciri Pasar Persaingan Sempurna

3. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan Pasar Persaingan Sempurna

4. Untuk mengetahui pembentukan harga pada Pasar Persaingan Sempurna

5. Untuk mengetahui keseimbangan di Pasar Persaingan Sempurna

6. Untuk mengetahui cara memaksimumkan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang
di Pasar Persaingan Sempurna

7. Untuk mengetahui permintaan dan penawaran di Pasar Persaingan Sempurna

8. Untuk mengetahui contoh Pasar Persaingan Sempurna yang ada di Indonesia

9. Untuk mengetahui contoh soal kasus Pasar Persaingan Sempurna

6|Page
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna adalah suatu interaksi antara permintaan permintaan


dengan penawaran yang berkaitan dengan jumlah konsumen dan produsen yang sangat
banyak dan tidak terbatas. Pasar persaingan merupakan pasar / industri yang dicirikan oleh
perusahaan kecil yang mengatur dan membuat produk yang sama. Persaingan pasar
sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana setiap penjual
ataupun penjual tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar. Pasar Persaingan Sempurna
merupakan dunia para price-taker. Sebuah perusahaan yang bersaing sempurna menjual
produk yang sifatnya homogen (produk yang identik dengan produk yang dijual oleh
perusahaan-perusahaan lain dalam industri). Produk itu sedemikian kecil dibandingkan
pasarnya sehingga tidak dapat mempengaruhi harga pasar, produk itu hanya mengikuti
harga yang berlaku.

Pasar persaingan sempurna ditandai hal-hal oleh hal-hal berikut ini yaitu :

1. Ada banyak pembeli dan penjual, sebeg itu banyaknya sehinggamasing-masing hanya
membeli dan menjual sebagian sangat kecil saja dari jumlah total yang diperdagangkan
dipasar.

2. Perusahaan menjual produk yang standar dan homogen seperti satu gantang gandum
atau selembar saham.

3. Penjual dan pembeli memperoleh informasi secara sempurna tentang harga dan
ketersediaan semua sumber daya dan produk.

4. Perusahaan dan sumber daya bebas untuk bergerak atau berpindah, yaitu mereka dalam
jangka tertentu dapat dengan mudah masuk atau keluar industri.

Jika keadaan diatas ada dalam suatu pasar, masing-masing pelaku pasar tidak
dapat mengendalikan harga. Harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar.
Sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna disebut sebagai price taker
(penerima harga) karena perusahaan tersebut mau tidak mau harus menerima harga yang
ada.

Keterangan:

7|Page
 Berapapun jumlah permintaan produk, karena harga per unit tidak berubah, maka
kurva yang terbentuk adalah garis lurus mendatar (kurva elastis sempurna).

 Ingat bahwa karena harga tidak berubah, maka tambahan keuntungan dari setiap
tambahan satu unit produk yang terjual, selalu sama dengan harga produk. Dalam
hal ini P = MR).

Contoh pasar persaingan sempurna antara lain pasar saham dan obligasi, pasar
komoditas dasar seperti emas dan perak, pasar mata uang asing, dan pasar sebagian besar
produk pertanian sepertig andum, jagung dan ternak.

2.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna

Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan
sebagai berikut :

1. Harus Ada Penjual dan Pembeli Yang Jumlahnya Sama Banyak

Dengan kondisi semacam ini tentu penjual tidak bisa memainkan harga, karena pasti
pembeli mengetahui informasi tentang harga asli yang beredar di pasar tersebut. Maka dari
itu, berapa pun banyaknya barang yang dibeli harganya tidak akan berubah. Dalam konteks
ini yang menentukan keberhasilan transaksi adalah kekuatan penawaran dan permintaan
atas sebuah produk.

2. Produk yang dihasilkan oleh para produsen adalah bersifat homogen

Agar tidak terjadi perbedaan harga dan kualitas barang, maka di struktur pasar ini,
produk yang dijual harus setipe atau homogen. Sehingga, sekalipun pembeli membeli pada
pedagang lain harga dan kualitasnya tetap sama. Produk homogen maksudnya produk yang
dibutuhkan oleh masyarakat tetapi hanya satu kategori saja, seperti produk yang berupa
bahan-bahan pokok. Di dalamnya sudah termasuk bahan makanan dan selainnya.

3. Pengetahuan Sempurna (Perfect Knowledge)

Para pelaku ekonomi (konsumen dan produsen) memiliki pengetahuan yang


sempurna tentang produk dan input yang dijual. Setiap pelaku dalam pasar mendapatkan
informasi pasar yang tepat dan sempurna (perfect knowledge/perfect information), sehingga
setiap pelaku dalam pasar mampu membuat keputusan berdasarkan informasi yang
tersedia di pasar.

4. Produsen sebagai price taker

Dimana tidak dapat menetapkan harga. Karena harga sepenuhnya ditentukan


berdasarkan tarikan permintaan penawaran di pasar, sehingga setiap produsen menetapkan
harga berdasarkan mekanisme harga yang terjadi di pasar.

5. Kebebasan untuk masuk dan keluar (free entry and exit)

Dimana setiap perusahaan memepunyai kebebasan untuk masuk dan keluar dalam
suatu industri. Perusahaan baru bebas untuk masuk kedalam industri tanpa adanya
hambatan dari para pemain lama. Begitu pula perusahaan lama memiliki kebebasan untuk
keluar dari industri tersebut apabila melihat potensi pasar yang semakin kecil. Penjual dalam

8|Page
pasar persaingan sempurna dapat dengan bebas membuka usaha atau menghentikannya
tergantung dari kondisi pasar saat itu. Jika dirasa penjualan tidak menguntungkan atau
bahkan merugikan, para pelapak dapat sewaktu-waktu menghentikan kegiatan dagangnya.
Namun, saat kondisi pasar sedang meningkat dan memiliki potensi keuntungan yang tinggi,
pelapak juga bisa langsung melanjutkan kembali aktivitas jualannya. Praktik free entry dan
free exit ini merupakan salah satu kelebihan pasar persaingan sempurna yang tidak
ditemukan pada pasar jenis lainnya. Untuk pasar jenis lain, para pedagang seolah telah
terikat dalam kegiatan berbisnisnya. Jadi, penjual di luar pasar persaingan sempurna tidak
bisa dengan bebas membuka atau menutup usaha karena telah menyetujui surat perjanjian
sebelum memutuskan untuk berdagang.

2.3 Kelebihan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna

Pasar persaingan sempurna bagi masyarakat adalah pasar ini memberikan tingkat k
emakmuran dan kenikmatan yang maksimal, karena :

1. Harga jual output barang dan jasa yang termurah, sebab skala produksi yang efisien.

2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal, karena
setiap penduduk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan dan ini berarti kemakmuran
maksimal.

3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi karena tidak perlu membuang waktu
untuk memilih barang dan jasa (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas
dan harga (informasi sempurna)

4. Diproduksi barang-barang yang diperlukan konsumen dengan ongkos produksi yang


minimum, berarti semua skala ekonomi setelah dimanfaatkan, hal ini tergambar pada AC
minimum.

 Kelebihan Pasar Persaingan Sempurna :

1. Pembali sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadinya kerugian
atau kekecewaan.

2. Konsumen merasa sejahtera, karena bebas memasuki pasar.

3. Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjual belikan homogen (sama).

4. Harga cenderung stabil karena keadaan pasar dapat diketahui sebelumnya.

5. Mudah memilih atau menentukan barang yang diperjual belikan.

6. Barang yang diproduksi dapat diperoleh dengan ongkos yang serendah-rendahnya.

 Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna :

1. Kelemahan dalam hal asumsi, di mana asumsi yang digunakan mustahil untuk terwujud
dalam dunia nyata.

2. Kelemahan dalam pengembangan teknologi, sebab perusahaan tidak mempunyai dan


cukup untuk kegiatan riset dan pengembangan produknya.

9|Page
3. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial kepada masyarakat, karena
ada biaya sosial yang tidak tercakup dalam biaya perusahaan.

4. Adanya barang-barang yang bisa dinikmati dan diproduksi secara kolektif (bersama-
sama) dan tidak diperjual belikan dipasar. (misalnya : keamana dan penegakan hukum)

2.4 Pembentukukan Harga Pada Pasar Persaingan Sempurna

Bagi seorang produsen, harga pasar merupakan indikator atau pedoman dalam
melakukan produksinya. Naik turunnya harga akan sangat mempengaruhi produksi
perusahaan secara perseorangan. Untuk menghindari resiko kerugian karena adanya
perubahan harga tersebut, seorang pengusaha harus selalu dapat menghitung Titik Pulang
Pokok atau Break Event Point (BEP) dalam kondisi apapun. Titik Pulang Pokok adalah
keadaan ketika total penerimaan sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Untuk
mengetahui titik pulang pokok dan laba maksimum suatu perusahaan, kita harus
mengetahui terlebih dahulu total biaya dan total penerimaan yang diperoleh perusahaan.

2.4.1 Penerimaan Total (Total Revenue)

Penerimaan Total (Total Revenue-TR) adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil
penjualan produk.Untuk pasar persaingan sempurna kurva TR merupakan garis lurus naik
yang dimulai dari titik nol, berkaitan dengan asumsi bahwa pembeli dan penjual di pasar
persaingan sempurna merupakan pengikut harga (price takers).

Harga ditentukan oleh kekuatan pasar, sementara penjual dan pembeli tidak dapat
mempengaruhi harga. Penjual dan pembeli disamping menjadi quantity setters, juga sebagai
price takers.Secara matematis, penerimaan total dapat ditulis sebagai berikut :

Kurva Penerimaan Total

Keterangan :

Berapapun jumlah barang yang ditawarkan penjual, semua akan laku tanpa mengalami
penurunan harga.

10 | P a g e
2.4.2 Penerimaan Rata-rata (Average Revenue)

Penerimaan Rata-rata (Average Revenue-AR) adalah sebagai penerimaan


total per unit yang diproduksi. Untuk pasar persaingan sempurna, karena
harga tetap, maka pendapatan rata-rata tiap unit sama dengan harga per
unit produk, sehingga kurva pendapatan rata-rata sama dengan kurva
permintaan.

Secara matematis penerimaan rata-rata ini dapat ditulis sebagai berikut :

2.4.3 Penerimaan Marginal (Marginal Revenue)

Penerimaan Marginal (Marginal Revenue-MR) adalah tambahan penerimaan yang


diperoleh sebagai hasil dari penjualan satu unit produk lagi.Karena harga tetap maka
penerimaan marginal konstan sesuai dengan tingkat harga. Oleh karena itu, kurva
penerimaan marginal sama dengan kurva penerimaan rata-rata dan sama juga dengan
kurva permintaan.
Secara matematis , peneriman marginal ditulis sebagai :

Karena kurva permintaan (P) untuk pasar persaingan sempurna sama dengan kurva
penerimaan rata-rata (AR), dan kurva penerimaan marginal (MR), maka kita dapat
menggambar kurva sebagai berikut :

Kurva Penerimaan Marginal

11 | P a g e
2.4.4 Biaya Marginal (Marginal Cost)

Biaya Marginal (Marginal Cost-MC) didefinisikan sebagai tambahan biaya yang


harus dikeluarkan sebagai akibat dari memproduksi satu unit tambahan.

Secara matematis, biaya marginal dapat ditulis dengan rumus :

2.4.5 Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost -ATC) didefinisikan sebagai biaya
total yang harus dikeluarkan untuk setiap unit produksi.

Secara matematis, biaya total rata-rata ditulis dengan rumus :

Untuk melihat bagaimana pengaruh masing-masing komponen dalam perhitungan


titik pulang pokok dan laba maksimum perusahaan. Perhatikan contoh soal berikut :

Data pada table terebut menunjukkan kuantitas produksi tahu per jam, biaya, harga dan total
penerimaan dari hasil penjualan tahu tersebut
Tabel : Contoh Perhitungan Laba (rugi)pada Pasar Persaingan Sempurna

Berdasarkan data tersebut, persamaan Break Even Point (BEP) adalah :

TR=TC
P x Q=FC x VC
13 x Q=10 + (5 x Q)
13Q - 5Q=10
8Q=10
Q=8/10
Q=1,25

TR = TC=13Q
=13 x 1,25
TR = TC=16,25

12 | P a g e
Jadi, Titik Pulang Pokok (BEP) yang terjadi pada saat Penerimaan Total sama
dengan Biaya Total terjadi pada Q = 1,25 unit, dengan TR = TC = Rp.16,25

Dari table perhitungan Titik Pulang Pokok (BEP) , dapat dibuat Kurva BEP sebagai
berikut :

Keterangan:

Pada gambar kurva terlihat bahwa Titik Pulang Pokok (BEP) yang terjadi pada Penerimaan
Total sama dengan Biaya Total ( TR = TC )

2.4.6 Perhitungan Laba Maksimum

Berdasarkan tabel perhitungan laba maksimum :

 Pada kuantitas produksi Q = 2 unit


Laba per unit = P - ATC
= Rp.13 - Rp.11 = Rp.2
Artinya pada Q = 2 tiap unit menghasilkan laba Rp.2
Sehingga total laba untuk Q = 2 adalah 2 unit x Rp.2 = Rp.4

 Pada kuantitas produksi Q = 4 unit


laba per unit = P - ATC
= Rp.13 - Rp.11 = Rp.2
Artinya pada Q = 4 tiap unit menghasilkan laba Rp.2
Sehingga total laba untuk Q = 4 adalah 4 x Rp. 2 = Rp.8

Kurva Laba Maksimum

Berdasarkan perhitungan laba maksimum , dapat dibuat kurva laba maksimum.

13 | P a g e
Berdasarkan kurva diatas, perhatikan bahwa :

1. Kurva P=AR=MR merupakan garis lurus. Hal ini disebabkan karena harga konstan
sehingga penerimaan tambahan dan penerimaan rata-rata dari penjualan satu unit pun
konstan.

2. Kurva ATC (Average Total Cost) turun dari kiri atas ke kanan bawah dan secara perlahan
naik kembali.

3. Titik E (Q = 4) menunjukkan kuantitas produksi yang memberikan keuntungan maksimum


yaitu pada saat P = MC.

Jika MC kurang dari P, perusahaan masih bisa meningkatkan laba dengan menambah unit
produksi.

Jika MC melewati harga, perusahaan harus mengurangi produksi untuk menghindari


kerugian.

2.4.7 Perhitungan Kerugian Minimum

Pada kuantitas produksi Q = 1 unit


ATC (Average Total Cost) = Rp.15
Rugi per unit = P - ATC
= Rp.13 - Rp.15 = - Rp.2
Artinya pada Q = 1 tiap unit mengalami kerugian Rp.2
Sehingga total rugi untuk Q = 2 adalah 1 unit x - Rp.2 = - Rp.2

Adapun kurva keseimbangan perusahaan pada pasar persaingan sempurna yang


menggambarkan kerugian minimum harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
1. Kurva AR = MR sejajar dengan sumbu OQ

2. Kurva AC berada diatas kurva AR dan MR, atau kurva AR dan MR berada dibawah titik
terendah kurva AC

14 | P a g e
3. Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum. Sebelum memotong AC, kurva AC
memotong kurva MR dan saat itulah menunjukkan produksi menderita kerugian minimum.

Kurva Kerugian Minimum

Dari kurva dapat diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Harga terbentuk saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi 0P1

2. Besarnya penerimaan total (TR) = 0P1AB

3. Besarnya biaya total = 0P2CB

4. Kerugian minimum sebesar =P1P2CA

2.5 Keseimbangan / Ekuilibrium Pasar Persaingan Sempurna

Pada hakikatnya terdapat dua tingkat ekuilibrium di pasar persaingan sempurna,


yakni:

1. Ekuilibrium produsen secara individual. Dalam pasar persaingan sempurna, produsen


dikatakan mencapai ekuilibrium apabila memperoleh keuntungan maksimal (maximum
profit).

2. Ekuilibrium pasar secara keseluruhan. Sementara pasar secara keseluruhan akan


mencapai ekuilibrium jika seluruh output dari tiap produsen berada dalam ekuilibrium, dan
jumlah output tersebut sama dengan jumlah permintaan konsumen.

Adapun jika dilihat dari periode waktu, ekuilibrium di pasar persaingan sempurna
dibedakaan menjadi dua, yakni:

1. Ekuilibrium jangka pendek (short-run equilibrium), dengan asumsi bahwa produsen tidak
bisa menambah kapasitas produksi dan tidak ada produsen baru yang memasuki pasar.

2. Ekuilibrium jangka panjang (long-run equilibrium), dimana produsen mampu menambah


kapasitas produksi dan disaat yang sama terdapat kesempatan bagi produsen baru untuk
memasuki pasar.

2.5.1 Ekulibrium Produsen Dalam Jangka Pendek

Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau
keinginan perusahaan (keadaan seimbang), yaitu :

15 | P a g e
1) Mendapat untung luar biasa (super normal profit)

2) Mendapat untung normal (normal profit)

3) Mengalami kerugian tetapi masih dapat membayar biaya berubah

4) Dalam keadaan menutup atau membubarkan perusahaan

a) Keuntungan super normal profit

Kondisi Perusahaan Memperoleh Laba Diatas Normal (P>AC)

Perusahaan akan mendapat untung diatas normal apabila harga > biaya rata-
rata.Perusahaan akan mendapat keuntungan supernormal apabila harga adalah lebih tinggi
dari ongkos rata-rata yang paling minimum. Jadi, apabila harga adalah P perusahaan akan
mendapat keuntungan luar biasa. Keuntungan ini dicapai pada jumlah produksi adalah Q
dan besarnya keuntungan ada sebesar kotak diatas.

b) Keuntungan normal profit

Kondisi Perusahaan Memperoleh Laba Normal (P=AC)

Perusahaan dikatakan memperoleh keuntungan normal, apabila pada harga P1.


Pada harga ini MC dipotong oleh MR1 pada titik E1. Titik E1 adalah titik singgung garis
D=AR=MR dengan kurva AC. Karena AC=MR, maka biaya total=hasil.

16 | P a g e
c) Kerugian masih beroprasi

Kondisi Perusahaan Mengalami Rugi (P<AC)

Perusahann mengalami krugian apabila P<AC namun P>AVC. Kesamaan MC=MR


pada titik E. Biaya yang dikeluarkan perusahaan adalah OQAB. Hasil penjualannya adalah
OQEB. Kerugian minimum adalah PEAB.

Untuk keadaan ini menunjukan keadaan yang dinyatakan yaitu harga adalah lebih
rendah dari biaya total rata-rata, tetapi lebih tinggi dari biaya variabel rata-rata. Gambaran
seperti ini berarti perusahaan memperoleh hasil penjualan yang melebihi biaya variabel
yang dikeluarkannya, kelebihan tersebut belum dapat menutupi biaya tetapnya. Dalam
keadaan ini perusahaan akan meneruskan usahanya, karena kalau tidak ia akan mengalami
kerugian yang lebih besar lagi yaitu sebanyak biaya tetap yang dikeluarkannya.

d) Kerugian harus tutup

Kondisi ini perusahaan harus menutup perusahaannya, karena hasil penjualannya


tidak dapat menutupi biaya produksinya baik biaya tetap maupun biaya variabel. Keadaan
ini akan berlaku apabila hasil penjualan hanyalah sebesar atau kurang dari biaya variabel.

17 | P a g e
Ekuilibrium jangka pendek tercapai apabila produsen memperoleh laba maksimal
dalam jangka pendek (short-run maximum profit), atau jika produsen mendapatkan kerugian
minimum jangka pendek (short-run minimum lost).

2.5.1.1 Keseimbangan Jangka Pendek – Terpenuhinya Keuntungan Maksimum.

Keuntungan maksimum jangka pendek tercapai jika:

1. Marginal Cost (MC) sama dengan Marginal Revenue (MR). Ingat bahwa di pasar
persaingan sempurna, P = MR; Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa laba maksimum
jangka pendek tercapai ketika MC = P = MR.

2. Kurva MC harus dalam posisi naik (dari bawah keatas); sebab jika sebaliknya, yang
didapatkan adalah kerugian maksimal (maximum lost).

3. Harga (P) lebih besar daripada Average Cost (AC).

Secara sederhana, syarat tercapainya keuntungan maksimum jangka pendek terlihat


seperti berikut.

Untuk lebih memahami pengertian diatas, kita bisa melihatnya melalui Gambar 2.

Keterangan:

 Keuntungan maksimum jangka pendek terpenuhi ketika MC = MR (titik D). Titik F


sebenarnya juga bersinggungan dengan MR, namun posisi MC saat itu menurun.

 Titik C merupakan titik yang memenuhi syarat P > AC, kemudian tarik garis sejajar
dengan sumbu horizontal, sehingga didapatkan garis BC.

18 | P a g e
 Hasilnya, dengan harga sebesar P dan output sebanyak Q1, produsen akan
memperoleh keuntungan maksimum sebesar area ABCD.

2.5.1.2 Keseimbangan Jangka Pendek – Terpenuhinya Kerugian Minimum.

Syarat terpenuhinya kerugian minimum di pasar persaingan sempurna sebenarnya


sama dengan terpenuhinya keuntungan maksimum, kecuali syarat ketiga yang berubah,
yakni harga (P) lebih besar daripada Average Variable Cost (AVC).

Ingat bahwa TC = FC + VC; dan FC akan tetap menjadi biaya bagi produsen
meskipun tidak berproduksi. Prinsipnya adalah produsen bersedia mengalami kerugian
dalam jangka pendek, asalkan biaya variabel (VC) yang dikeluarkan produsen masih
tertutupi oleh hasil penjualan.

Dengan demikian syarat-syarat terpenuhinya kerugian minimum jangka pendek


adalah sebagai berikut.

Penjelasan lebih detail bisa dilihat gambar 3

Keterangan:

 Pada Gambar 3. diatas, harga jual lebih rendah daripada AC, dimana P
bersinggungan dititik terendah AC (titik J); dari situ ditarik garis sejajar dengan
sumbu horizontal dan didapatkan garis JK.

 Hasilnya, area ADJK merupakan area kerugian minimum jangka pendek.

Perlu dicatat sekali lagi bahwa kurva permintaan pada pasar persaingan sempurna
dalam jangka pendek berbentuk garis lurus mendatar (P = MR); sedangkan kurva
penawaran adalah sama dengan kurva MC, tepatnya saat posisi naik keatas (berada diatas
kurva AVC).

19 | P a g e
2.5.2 Ekulibrium Produsen Dalam Jangka Panjang

Perlu diingat kembali bahwa pada jangka pendek, kurva penawaran dari produsen
adalah sama dengan kurva MC saat dalam posisi naik (diatas kurva AVC). Sedangkan
dalam jangka panjang, kita berbicara tentang kurva penawaran seluruh produsen yang ada
di pasar.

Perlu diketahui juga bahwa dalam jangka panjang, terdapat dua asumsi yang harus
diperhatikan, yakni:

1. Kesempatan bagi produsen untuk mengubah kapasitas produksi.

2. Kesempatan bagi produsen lain untuk keluar-masuk pasar.

Dalam jangka panjang, produsen akan masuk atau keluar pasar pada saat profit
sama dengan nol. Penjelasannya sebagai berikut:

Ekuilibrium satu produsen dalam jangka panjang tercapai ketika P = MC (ini kondisi
maksimalisasi profit). Pada saat itu P juga sama dengan minimum average cost (AC),
sehingga profit adalah nol.

Dari hal tersebut, terbentuklah kurva penawaran jangka panjang untuk keseluruhan
pasar. Karena saat profit sebesar nol adalah setara dengan minimum AC, maka kurva
penawaran yang terbentuk berupa garis lurus mendatar (kurva elastis sempurna).

Setiap harga yang berada diatas level tersebut (P > minimum AC) akan
menghasilkan profit, sehingga mendorong produsen lain untuk memasuki pasar dan
menambah kuantitas produk yang ditawarkan; sementara harga dibawah level (P <
minimum AC) akan mendorong produsen keluar pasar atau mengurangi kuantitas
penawaran produk.

Penjelasan lebih detil bisa dilihat pada Gambar 1.

Keterangan:

 Dalam jangka panjang, produsen akan masuk atau keluar pasar ketika profit
mencapai nol. Pada saat tersebut P = minimum AC (kurva sebelah kiri). Kemudian

20 | P a g e
setiap produsen menyesuaikan diri untuk memastikan setiap permintaan sesuai
dengan harga yang berlaku.

 Konsekuensinya, kurva penawaran jangka panjang di pasar persaingan sempurna


berbentuk garis lurus mendatar atau elastis sempurna.

Sebagai catatan, terdapat kasus tertentu ketika kurva penawaran tidak elastis
sempurna. Hal ini bisa diakibatkan perbedaan pada biaya (cost) yang dikeluarkan masing-
masing produsen atau karena terbatasnya kuantitas faktor produksi yang digunakan.

Contoh sederhana: misalnya pada pasar kaos cetak. Meskipun setiap produsen
mampu masuk-keluar pasar dengan cepat, namun biaya yang dikeluarkan masing-masing
produsen bisa jadi bervariasi, mungkin saja disebabkan faktor kecepatan dalam mencetak
kaos atau faktor lainnya.

2.5.2.1 Pengaruh Perubahan Permintaan Pada Equilibrium Jangka Panjang

Untuk mengetahui pengaruh perubahan permitaan pada keseimbangan pasar, kita


akan melihatnya melalui Gambar 2. dan Gambar 3. dibawah ini.

Keterangan:

 Pada posisi awal ketika pasar hanya berisi 2 produsen, pasar berada dalam
keseimbangan di titik A, seperti terlihat di kurva sebelah kiri.

 Peningkatan permintaan (dari Q1 ke Q2) mendorong kenaikan harga (dari P1 ke P2),


sehingga menggeser titik ekuilibrium, dari A ke B; sekaligus menambah besarnya
profit yang diterima produsen.

 Dalam jangka pendek, keseimbangan pasar secara keseluruhan akan bergeser dari
At ke Bt (kurva sebelah kanan).

 Peningkatan profit ini menarik produsen lain untuk masuk ke pasar, sehingga
mengubah ekuilibrium pasar menuju titik Ct. Perhatikan bahwa garis horizontal yang

21 | P a g e
menghubungkan titik At dan Ct membentuk kurva penawaran pasar jangka panjang
(kurva elastis sempurna).

Keterangan:

 Kurva sebelah kiri di Gambar 3. pada dasarnya sama dengan kurva sebelah kanan
pada Gambar 2 (ini semata-mata untuk mempermudah pemahaman).

 Dalam jangka panjang, setiap produsen akan menyesuaikan diri dengan harga yang
berlaku, sehingga kembali membentuk titik ekuilibrium yang baru (titik G).

Demikian uraian tentang kurva penawaran dan ekuilibrium jangka panjang di pasar
persaingan sempurna.

2.6 Cara Memaksimumkan Keuntungan Jangka Pendek dan Jangka Panjang di


Pasar Persaingan Sempurna

Perusahaan akan bekerja dalam situasi jangka pendek dan jangka panjang, dimana
keduanya memiliki model pemaksimuman keuntungan (max profit) yang berbeda-beda.
Analisis jangka pendek (shrot run), adalah dianggap setiap produsen tidak bisa menambah
kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi produsen- produsen baru masuk ke dalam
pasar. Sedangkan analisis jangka panjang (long run) adalah di mana dimungkinkan adanya
baik perluasan kapasitas pabrik oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada maupun
pembangunan pabrik-pabrik baru oleh pengusaha-pengusaha baru yang masuk ke pasar.

2.6.1 Cara Memaksimumkan Keuntungan Jangka Pendek

Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukkan contoh angka tentang biaya
produksi, hasil penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini ditunjukkan (i) cara
menghitung biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal (ii) cara menghitung hasil
penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualan marginal dan (iii) menunjukkanmcara
suatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.

22 | P a g e
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat
diterangkan dengan dua cara berikut:

 Membandingkan hasil penjualan total dengan biaya total


 Menunjukan keadaan dimana hasil penjualan marjinal sama dengan biaya marjinal.

Dalam cara pertama ditentukan dengan menghitung dan membandingkan hasil


penjualan dengan biaya total. Keuntungan adalah perbedaan antara hasil penjualantotal
yang diperoleh dengan biaya total yang dikeluarkan. Keuntungan akan mencapai ambang
batas antara kematian adalah maksimum. Maka dengan cara yang pertama ini keunntungan
yang paling maksimum akan tercapai kesepakatan nilai antra hasilpenjualan total dengan
biaya total adalah yang paling maksimum.

Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-
rata dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi dimana
hasil penjualan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC) atau MR = MC. Suatu
perusahaan akan menambah permintaan untuk menambah produksi pada saat MR>
MCyaitu hasil penjualan marjinal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini
pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungan. Dalam keadaan
teragap, yaitu pernyataan MR <MC, pengurangan dan mpenjualan akan menambah
untung. Maka keuntungan dicapai dalam keadaan dimana MR = MC kesepakatan.

2.6.1.1 Keuntungan Pemaksimum Jangka Pendek

Dalam jangka pendek, perusahaan harus memutuskan apakah tetap berproduksi


atau tidak. Bila tetap berproduksi, berapa tingkat output yang tepat (tingkat harga
pasarnyasendiri ditetapkan pasar). Bila perusahaan telah memutuskan untuk produksi,
maka produksiakan ditingkatkan sepanjang pendapatan marjinal (harga) melebihi biaya
marjinal. Misalkan, harga equilibrium pasar (atau MR) = 10 per unit. MR = MC pada titik E
pada saat Q = 600. Perusahaan tidak akan produksi kurang dari 600 unit output. Hal ini
disebabkan bila Q kurang dari 600, setiap tambahan Q akan menambah pendapatan
sebesar 10, sementara karena MC lebih kecil dari 10 untuk tambahan ini, maka biaya
produksi lebih kecil dari pendapatan tambahan. Sehingga selama Q dibawah 600, tambahan
keluaran akan menambah laba.

Perusahaan juga tidak akan berproduksi lebih dari 600 karena 600, setiap tambahan
output (Q) akan menambah biaya lebih dari 10 (karena MC leih dari 10) seingga
tambahanoutput malah mengurangi keuntungan. Maksimisasi profit terjadi pada saat Q =
600. Dan ATCpada saat Q = 600 adalah 8 per unit. Jadi, total biaya produksi adalah: 8 x 600
= 4800. Totalrevenue adalah 10 x 600 = 6000. Perkiraan profit maksimum adalah 6000-4800
= 1200. Bilaharga diatas 10, maka kurva permintaan perusahaan akan naik sehingga tingkat
keluaran yangdapat memaksimumkan keuntungan akan naik, perusahaan akan menaikan
keluaran. Bila harga turun, produksi akan turun. Jadi, harga bergerak terbalik dibanding
output. Keuntungan atau kerugian minimum. Untung dan rugi tergantung pada cara harga
relatif trhadap ATC. Sepanjang harga> cost, ada shortrun profit. Bila harga> cost, ada loss.

2.6.2 Cara Memaksimumkan Keuntungan Jangka Panjang

Telah dijelaskan bahwa didalam jangka panjang perusahaan dalam persaingan


sempurna akan mendapat untung normal, dan untung normal ini akan dicapai apabila biaya

23 | P a g e
produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi
produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh
perushaan dalam persaingan sempurna.

Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan
marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan
marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku:
harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar
persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dari kenyataan bahwa efisiensi
produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan sempurna.

2.6.2.1 Keuntungan Pemaksimuman Jangka Panjang

Dalam jangka panjang, semua input adalah variable. Keadaan ini bisa dianggap
stage perencanaan sebelum perusahaan masuk kedalam industri. Pada stage ini
perusahaan akan memutuskan fasilitas produksi sebesar apa yang harus dibangun
(misalnya jumlah optimal dari fixed cost). Dalam jangka panjang, perusahaan juga tetap
berusaha memaksimumkan profit. Harga ditetapkan pasar dan sama dengan MR. output
akan naik selama MR < MC. Maksimum profit tercapai bila MR = MC.

Equilibirium Maksiminasi Profit

Dari grafik dibawah LMC adalah long-run average cost dan long-run marginal cost.
Kurva demamd (D) menunjukkna harga pasar equilibirium (Po) dimana D = MR. selama
harga lebih besar dari long-run average cost (LAC), profit perusahaan masih ada. Jadi,
output antara Xo dan X1 menghasilkan profit. Tingkat output ini sering disebut sebagai
break-event point. Profit maksimum tercapai pada titik S dimana MR =LMC,dimana output
adalah Xm. Perusahaan tidak akan berproduksi pada titik M Karen disini MR lebih besar dari
MC, jadi perusaaan bisa tetap dapat untung bila terus berproduksi. Total revenue adalah
harga ⃰ output (area 0 Po S Xm). Total cost adalah AC ⃰ output (area 0 Co RXm).Total profit
adalah total revenue dikurangi total cost atau area CoPoSR. Secara singkat, perusahaan
akan merencanakan untuk beroperasi pada skala dimana LMC sama dengan harga. Sudah
tentu bila harga pasar berubah, skalanya berubah pul. Jadi, kurva suplay jangka panjang
perusahaan adalah kurva marginal cost jangka panjang.

2.7 Permintaan dan Penawaran di Pasar Persaingan Sempurna

Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran. Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka
berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah. Permintaan total (total
revenue) perusahaan sama dengan jumlah output dikali harga jual. Karena ketidakmampuan
penjual dan pembeli dalam mempengaruhi harga (price takers), maka harga secara otomatis
telah ditentukan (given) oleh pasar. Dengan demikian penerimaan rata–rata (average
avenue) dan penerimaan marjinal (marginal revenue) adalah sama dengan harga. Dengan
demikian dapat digambarkan kurva permintaan dan penawaran sebagai berikut :

24 | P a g e
Keterangan gambar :

 Pada kurva (a) Industri, menunjukkan tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna
ditentukan oleh permintaan dan penawaran.

 Pada kurva (b) Perusahaan, menunjukkan jumlah output perusahaan relatif sangat kecil
dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak
berubah.

 Karena perusahaan individual bertindak sebagai price takers, maka kurva permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan berupa garis horisontal sebesar P.

 Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata–rata (AR) sama dengan kurva
penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P).

 Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak
mulai dari titik (0,0).

Permintaan

- Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan


dan penawaran.

- Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun
yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.

Penawaran

- Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva
penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)

- Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak
mulai dari titik (0,0).

25 | P a g e
2.8 Contoh Pasar Persaingan Sempurna di Indonesia

1. Pasar Beras

Yang paling banyak dan mudah untuk ditemui di Indonesia adalah pasar beras.
Sebagai makanan pokok masyarakat dalam negeri, kebutuhan akan beras sangatlah tinggi
dan membuat komoditi ini sangat cocok dijajakan pada pasar dengan jenis persaingan
sempurna.

Pasar beras memiliki segala ciri yang dimiliki oleh pasar persaingan sempurna, mulai
dari jumlah penjual dan pembelinya, kebebasan berjualan, hingga harga yang tidak dapat
diubah sesuka hati.

2. Pasar Buah dan Sayur

26 | P a g e
Selain pasar beras, pasar buah dan sayur juga termasuk ke dalam contoh pasar
persaingan sempurna selanjutnya. Sama seperti beras, sayur dan buah adalah salah satu
komoditi yang tidak dapat ditinggalkan oleh masyarakat. Meski tidak sebanyak beras,
masyarakat Indonesia masih butuh mengonsumsi buah dan sayur setiap harinya.

Harga jual dari buah dan sayur dalam pasar adalah hasil dari kegiatan tawar
menawar dari pihak penjual dan pembeli. Jadi, tidak ada pihak yang memaksakan
kehendaknya untuk memengaruhi harga dan merugikan pihak lainnya.

3. Pasar Modal atau Bursa Efek

Contoh pasar persaingan sempurna yang terakhir adalah pasar modal atau bursa
efek. Pasar modal memang bukan pasar yang menjajakan produk kebutuhan utama
manusia. Akan tetapi, karena memiliki ciri-ciri seperti di atas, bursa efek termasuk dalam
jenis pasar persaingan sempurna.

Bagi Anda yang belum tahu, harga produk yang dijual dalam pasar modal telah
ditentukan sistem. Tidak ada pihak manapun yang bisa memengaruhi harga jual saham
dalam bursa efek. Oleh karena itu, pasar modal menjadi salah satu contoh dari praktik pasar
dengan jenis persaingan sempurna.

2.9 Contoh Soal Kasus Pasar Persaingan Sempurna

Soal Kasus 1 Perusahaan A menghasilkan barang X yang dijual di pasar persaingan


sempurna. Harga jual barang X di pasar adalah Rp. 10. Kurva biaya yang dihadapi
perusahaan A untuk memproduksi barang X dan Kurva Permintaan barang X bagi
perusahaan A seperti pada gambar berikut ini.

27 | P a g e
Pertanyaan:

a. Tentukan jumlah barang keseimbangan bagi perusahaan A. Pada kondisi keseimbangan


tersebut, apakah perusahaan memperoleh laba atau menderita rugi?
b. Tentukan besarnya laba/rugi terjadi pada perusahaan A pada kondisi keseimbangan
tersebut.

Jawaban soal kasus 1

a. Jumlah barang X keseimbangan bagi perusahaan A adalah 100 unit. Karena pada
tingkat produksi tersebut harga (P) sama dengan biaya marjinal (MC), yang merupakan
pernyataan kondisi keseimbangan bagi perusahaan di pasar persaingan sempurna.
Pada tingkat output sebanyak 100 unit, perusahaan memperoleh laba. Karena pada
tingkat output tersebut harga barang X (P) = Rp. 10 lebih besar daripada biaya rata-rata
(AC) = Rp 7
b. Laba yang diperoleh perusahaan A dari barang X adalah
π = TR – TC

= (P X Q) – (AC X Q)

= (Rp. 10 X 100 unit) – ((Rp. 7 X 100 unit)

= Rp. 1.000 – Rp. 700

= Rp. 300

Jadi perusahaan memperoleh laba dari barang X sebesar Rp. 300

Soal Kasus 2 Perusahaan A menghasilkan barang X yang dijual di pasar persaingan


sempurna. Harga jual barang X di pasar adalah Rp. 8. Kurva biaya yang dihadapi
perusahaan A untuk memproduksi barang X dan Kurva permintaan barang X bagi
perusahaan A seperti pada gambar berikut:

28 | P a g e
Pertanyaan:

a. Tentukan jumlah barang keseimbangan bagi perusahaan A. pada kondisi keseimbangan


tersebut, apakah perusahaan memperoleh laba atau rugi?
b. Tentukan besarnya laba/rugi yang diperoleh perusahaan A pada kondisi keseimbangan
tersebut.

Jawaban soal kasus 2:

a. Jumlah barang X keseimbangan bagi perusahaan A adalah 90 unit. Karena pada tingkat
produksi tersebut harga (P) sama dengan biaya marjinal (MC), yang merupakan
persyaratan kondisi keseimbangan bagi produsen di pasar persaingan sempurna. Pada
tingkat output sebanyak 90 unit, perusahaan berada pada titik pulang pokok (break-even
point). Karena pada tingkat output tersebut harga barang X (P) = Rp. 8 sama dengan
biaya rata-rata (AC) = Rp. 8.
b. Laba yang diperoleh perusahaan A dari barang X adalah
π = TR –TC

= (P X Q) – (AC X Q)

= (Rp. 8 X 90 unit) – (Rp. 8 X 90 unit)

= Rp. 720 – Rp. 720

=0

Jadi perusahaan A tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita rugi.

Soal Kasus 3 Sebuah perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.


Biaya produkdinyatakan sebagai C = 100 + Q2, dimana C adalah biaya. Biaya tetap (FC)
adalah 100. jika harga jual jam per unit adalah 60.

Berapa jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimal?Berapa besar
laba maksimal?

Jawab

Dalam pasar persaingan sempurna, produsen adalah penerima harga (price taker).

Karena itu fungsi penerimaan total TR = P x Q = 60Q

MR = TR / Q = 60

Jika C = 100 + 2Q maka biaya marjinal (MC) adalah TC / Q atau

MC = 2Q

a) Laba maksimal dicapai pada saat MR = MC

60 = 2Q

29 | P a g e
Q = 30 unit

Jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimum adalah 30 unit.

b) Laba maksimum (maks):

Jika C = 100 + Q2

AC = 100 + Q / Q

Pada saat Q = 30 maka AC = 100 + 30 / 30 = 33 1/3

maks = Q (P - AC) = 30 (60 - 33 1/3) = 800

Soal Kasus 4 Di dalam sebuah pasar output berstuktur persaingan sempurna,


jumlah perusahaan adalah 1.000. Dalam jangka pendek setiap perusahaan memiliki kurva
penawaran Qs = 200 + 50P, dimana Qs adalah output tiap perusahaan; P adalah harga.
Permintaan pasar:Q = 160.000 - 10.000 P.

a) Hitung harga keseimbangan pasar jangka pendek

b) Jelaskan bila ada perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi lebih sedikit atau
lebih banyak dari output tingkat keseimbangan.

Jawab

a) Penawaran Total : Qs = (-200 + 50P) x 1.00

= -200.000 + 50.000P

Keseimbangan pasar

Qs = Qd

-200.000 + 50.000P = 160.000 –10.000P

60.000P = 360.000

P=6

Q = 160.000 -10.000 P.

= 160.000 - 10.000 (6)

= 100.000 unit

Harga keseimbangan pasar adalah 6 / unit, dengan total output 100.000 satuan. Karena
jumlah perusahaan 1.000 maka setiap perusahaan mencapai keseimbangan bila
memproduksi 100 unit (100.000 / 1.000 unit). Juga karena perusahaan ini dalam pasar
persaingan sempurna, maka:

1) Perusahaan berposisi sebagai penerima harga, dimana D = AR = MR = P = 6

30 | P a g e
2) Kurva biaya marjinal perusahaan adalah kurva penawaran perusahaan.

Qs = -200 + 50P, atau P = 4 + 1/50 Qs

MC = 4 + 1/50 Qs

Perusahaan mencapai keseimbangan bila, Qs = -200 + 50 P.

= -200 + 50 (6) = 100 unit

b) Bila salah satu perusahaan memutuskan untuk tidak berproduksi (Qs = 0)

MC = 4 + 1/50 Qs

=4

MC <P perusahaan tidak memperoleh laba maksimum sebab jika keluaran ditambah akan
meningkatkan laba.Bila salah satu perusahaan memutuskan memproduksi lebih banyak dari
tingkat keseimbangan (Qs> 100, misal 200)

MC = 4 + 1/50 (200)

=8

MC> P perusahaan rugi karena bila Qs> 100, menambah output berarti menambah
kerugian.

31 | P a g e
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pasar persaingan sempurna adalah suatu interaksi antara permintaan permintaan


dengan penawaran yang berkaitan dengan jumlah konsumen dan produsen yang sangat
banyak dan tidak terbatas. Pasar persaingan merupakan pasar / industri yang dicirikan oleh
perusahaan kecil yang mengatur dan membuat produk yang sama.
Pasaran persaingan sempurna merupakan pasaran barang yang ideal karena
mempunyai ciri-ciri yang memaksimumkan kesejahteraan masyarakat. Ciri-ciri utama
persaingan sempurna adalah: pembeli harga, mudah ke luar masuk,menghasilkan barang
serupa (identical/homogenous), banyak perusahaan dan pembeli mempunyai pengetahuan
yang sempurna mengenai pasar.

Keberadaan pasar persaingan sempurna secara realitas tidak ada, karena ia hanya
ada secara teori. Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep pasar
persaingan sempurna dalam arti, variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik
antara penawaran dan permintaan pasar.

3.2 Saran

Terima kasih, demikian pembahasan makalah tentang persaingan pasar sempurna,


kami menyadari makalah ini masih banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran dari
teman-teman yang bersifat membangun sangat kami harapkan untuk perbaikan makalah-
makalah selanjutnya. Semoga makalah persaingan pasar sempurna ini bisa menambah
pengetahuan dan bisa bermanfaat untuk pemakalah khususnya dan untuk teman-teman
pada umumnya. Amiinn.

32 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Paul A. Samsuelson dan William D. Nordhaus, Ilmu Mikro Ekonomi, Jakarta: Media
Global Edukasi. 2003

Sukirno, Sadono.2002. Mikro Ekonomi Teori Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo


PersadaWasis

Irene Radius Saretta. 2019. Kenali Ciri Pasar Persaingan Sempurna, Jenis Pasar
yang Mustahil bagi Pelapak Memonopoli Harga. https://www.cermati.com/artikel/kenali-ciri-
pasar-persaingan-sempurna-jenis-pasar-yang-mustahil-bagi-pelapak-memonopoli-harga
(diakses pada 1 Mei 2021 pukul 13.00 WIB)

BPMK-KEMDIKBUD.2016.Pembentukan Harga Pada Pasar Persaingan Sempurna.


https://medukasi.kemdikbud.go.id/medukasi/produkfiles/kontenkm/km2016/KM201632/mater
i3.html (diakses 1 Mei 2021 pada pukul 13.10 WIB)

Setiyo HN.2018.Kurva Penawaran dan Ekuilibrium Jangka Panjang di Pasar


Persaingan Sempurna.https://www.ajarekonomi.com/2018/05/kurva-penawaran-dan-
ekuilibrium-jangka.html (diakses pada 3 Mei 2021 pukul 20.05 WIB)

SetiyoHN.2018.Krakteristik dan Analisis Pasar Persaingan Sempurna.


https://www.ajarekonomi.com/2018/05/karakteristik-dan-analisa-pasar.html?m=1 (diakses 4
Mei 2021 pada pukul 13.30 WIB)

PSJ Kendy.2018.Modul Ekonomi Mikro Pasar Persaingan Sempurna.


http://repository.uki.ac.id/1397/1/8.Modul%20KKNI_PASAR%20PERSAINGAN%20SEMPU
RNA5.pdf (diakses 5 Mei 2021 pada pukul 22.05 WIB)

33 | P a g e

Anda mungkin juga menyukai