Disusun oleh :
Kelompok 10
1. Taufiqur Rahman (2002311000147)
2. Dwi Annisa Fitri (2002311000189)
3. Ahmadi (2002311000193)
4. Layyinatul Maghfiroh (2002311000200)
S1 EKONOMI PEMBANGUNAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA
2021
1|Page
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah Swt, yang telah memberikan
kesehatan,kekuatan, dan kesempatan bagi kami sehingga kami dapat menyusun makalah
yang berjudul “Pasar Persaingan Sempurna”. Serta kami ucapkan terimakasih kepada Ibu
Crisanty Sustristyaningtyas T, SE., M.E yang telah membimbing kami dari awal penyusunan
sampai terselesaikannyamakalah ini. Dan tak lupa kami ucapkan terima kasih juga kepada
teman-teman serta seluruhpihak yang terlibat dalam pembuatan makalah ini.
Semoga makalah ini berguna untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi
parapembaca dan kami selaku penyusun makalah ini mohon maaf apabila ada kesalahan
dalampenulisan makalah ini. Selanjutnya semoga kami bisa menyusun makalah di waktu
laindengan lebih sempurna.
Penulis
2|Page
DAFTAR ISI
Cover...................................................................................................................................................1
KATA PENGANTAR................................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................... 3
BAB 1....................................................................................................................................................... 5
PENDAHULUAN....................................................................................................................................... 5
1.1 Latar Belakang............................................................................................................................... 5
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................................... 5
1.3 Tujuan ........................................................................................................................................... 6
BAB II....................................................................................................................................................... 7
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 7
2.1 Pengertian Pasar Persaingan Sempurna ................................................................................. 7
2.2 Ciri-Ciri Pasar Persaingan Sempurna....................................................................................... 8
2.3 Kelebihan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna ........................................................ 9
2.4 Pembentukukan Harga Pada Pasar Persaingan Sempurna...................................................10
2.4.1 Penerimaan Total (Total Revenue) ......................................................................10
2.4.2 Penerimaan Rata-rata (Average Revenue) ...................................................................11
2.4.3 Penerimaan Marginal (Marginal Revenue) ...................................................................11
2.4.4 Biaya Marginal (Marginal Cost).....................................................................................12
2.4.5 Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost -ATC) didefinisikan sebagai biaya total yang
harus dikeluarkan untuk setiap unit produksi. .............................................................................12
2.4.6 Perhitungan Laba Maksimum .......................................................................................13
2.4.7 Perhitungan Kerugian Minimum..................................................................................14
2.5 Keseimbangan / Ekuilibrium Pasar Persaingan Sempurna ...................................................15
2.5.1 Ekulibrium Produsen Dalam Jangka Pendek.................................................................15
2.5.1.1 Keseimbangan Jangka Pendek-Terpenuhinya Keuntungan Maksimum.....................18
2.6 Cara Memaksimumkan Keuntungan Jangka Pendek dan Jangka Panjang di Pasar
Persaingan Sempurna .......................................................................................................................22
2.6.1 Cara Memaksimumkan Keuntungan Jangka Pendek ...........................................................22
2.6.1.1 Keuntungan Pemaksimum Jangka Pendek.................................................................23
3|Page
2.6.2 Cara Memaksimumkan Keuntungan Jangka Panjang ..........................................................23
2.6.2.1 Keuntungan Pemaksimuman Jangka Panjang.............................................................24
4|Page
BAB 1
PENDAHULUAN
Persaingan sempurna merupakan struktur pasar yang paling ideal, karena dianggap
sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan produksi
barang atau jasa yang tinggi (optimal) efesiensinya. Dalam analisis ekonomi sering
dimisalkan bahwa perekonomian merupakan pasar persaingan sempurna. Akan tetapi
dalam prakteknya tidaklah mudah untuk menentukan jenis industri yang struktur
organisasinya di golongkan kepada persaingan sempurna yang murni, yaitu yang cirri-
cirinya sepenuhnya bersamaan dengan dalam teori. Yang ada adalah mendekati ciri-cirinya,
yaitu struktur pasar dari berbagai kegiatan sektor pertanian.
Dalam pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual dan pembeli. Artinya
jumlah penjual dan pembeli sama-sama banyak, maka harga tidak bisa dipengaruhi oleh
satu penjual atau pembeli saja. Sehingga penjual dan pembeli telah menerima tingkat harga
yang terbentuk didalam pasar sebagai fakta yang tidak dapat diubah. Bagi pembeli, barang
atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari keseluruhan jumlah pembelian
masyarakat. Bagi penjual pun berlaku hal yang sama sehingga bila penjual menurunkan
harga, ia akan rugi sendiri, sedangkan bila menaikan harga. Maka pembeli akan lari penjual
lainnya.
Namun demikian, walaupun pasar persaingan sempurna yang murni tidak terwujud
dalam prakteknya, tetapi sangat penting untuk mempelajari tentang corak kegiatan
perusahaan dalam persaingan sempurna. Pengetahuan mengenai keadaan persaingan
sempurna dapat kita jadikan landasan dalam membuat perbandingan dengan ketiga jenis
struktur pasar lainnya. Disamping itu, analisis keatas persaingan sempurna adalah suatu
permulaan yang baik didalam mempelajari cara-cara perusahaan dalam menentukan harga
dan produksi didalam usaha mereka untuk mencari keuntungan yang maksimum.
5|Page
9. Bagaimana contoh soal kasus Pasar Persaingan Sempurna?
1.3 Tujuan
6. Untuk mengetahui cara memaksimumkan keuntungan jangka pendek dan jangka panjang
di Pasar Persaingan Sempurna
6|Page
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar persaingan sempurna ditandai hal-hal oleh hal-hal berikut ini yaitu :
1. Ada banyak pembeli dan penjual, sebeg itu banyaknya sehinggamasing-masing hanya
membeli dan menjual sebagian sangat kecil saja dari jumlah total yang diperdagangkan
dipasar.
2. Perusahaan menjual produk yang standar dan homogen seperti satu gantang gandum
atau selembar saham.
3. Penjual dan pembeli memperoleh informasi secara sempurna tentang harga dan
ketersediaan semua sumber daya dan produk.
4. Perusahaan dan sumber daya bebas untuk bergerak atau berpindah, yaitu mereka dalam
jangka tertentu dapat dengan mudah masuk atau keluar industri.
Jika keadaan diatas ada dalam suatu pasar, masing-masing pelaku pasar tidak
dapat mengendalikan harga. Harga ditentukan oleh permintaan dan penawaran pasar.
Sebuah perusahaan dalam pasar persaingan sempurna disebut sebagai price taker
(penerima harga) karena perusahaan tersebut mau tidak mau harus menerima harga yang
ada.
Keterangan:
7|Page
Berapapun jumlah permintaan produk, karena harga per unit tidak berubah, maka
kurva yang terbentuk adalah garis lurus mendatar (kurva elastis sempurna).
Ingat bahwa karena harga tidak berubah, maka tambahan keuntungan dari setiap
tambahan satu unit produk yang terjual, selalu sama dengan harga produk. Dalam
hal ini P = MR).
Contoh pasar persaingan sempurna antara lain pasar saham dan obligasi, pasar
komoditas dasar seperti emas dan perak, pasar mata uang asing, dan pasar sebagian besar
produk pertanian sepertig andum, jagung dan ternak.
Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna adalah seperti yang diuraikan
sebagai berikut :
Dengan kondisi semacam ini tentu penjual tidak bisa memainkan harga, karena pasti
pembeli mengetahui informasi tentang harga asli yang beredar di pasar tersebut. Maka dari
itu, berapa pun banyaknya barang yang dibeli harganya tidak akan berubah. Dalam konteks
ini yang menentukan keberhasilan transaksi adalah kekuatan penawaran dan permintaan
atas sebuah produk.
Agar tidak terjadi perbedaan harga dan kualitas barang, maka di struktur pasar ini,
produk yang dijual harus setipe atau homogen. Sehingga, sekalipun pembeli membeli pada
pedagang lain harga dan kualitasnya tetap sama. Produk homogen maksudnya produk yang
dibutuhkan oleh masyarakat tetapi hanya satu kategori saja, seperti produk yang berupa
bahan-bahan pokok. Di dalamnya sudah termasuk bahan makanan dan selainnya.
Dimana setiap perusahaan memepunyai kebebasan untuk masuk dan keluar dalam
suatu industri. Perusahaan baru bebas untuk masuk kedalam industri tanpa adanya
hambatan dari para pemain lama. Begitu pula perusahaan lama memiliki kebebasan untuk
keluar dari industri tersebut apabila melihat potensi pasar yang semakin kecil. Penjual dalam
8|Page
pasar persaingan sempurna dapat dengan bebas membuka usaha atau menghentikannya
tergantung dari kondisi pasar saat itu. Jika dirasa penjualan tidak menguntungkan atau
bahkan merugikan, para pelapak dapat sewaktu-waktu menghentikan kegiatan dagangnya.
Namun, saat kondisi pasar sedang meningkat dan memiliki potensi keuntungan yang tinggi,
pelapak juga bisa langsung melanjutkan kembali aktivitas jualannya. Praktik free entry dan
free exit ini merupakan salah satu kelebihan pasar persaingan sempurna yang tidak
ditemukan pada pasar jenis lainnya. Untuk pasar jenis lain, para pedagang seolah telah
terikat dalam kegiatan berbisnisnya. Jadi, penjual di luar pasar persaingan sempurna tidak
bisa dengan bebas membuka atau menutup usaha karena telah menyetujui surat perjanjian
sebelum memutuskan untuk berdagang.
Pasar persaingan sempurna bagi masyarakat adalah pasar ini memberikan tingkat k
emakmuran dan kenikmatan yang maksimal, karena :
1. Harga jual output barang dan jasa yang termurah, sebab skala produksi yang efisien.
2. Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk maksimal, karena
setiap penduduk memperoleh barang dan jasa yang dibutuhkan dan ini berarti kemakmuran
maksimal.
3. Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi karena tidak perlu membuang waktu
untuk memilih barang dan jasa (produk yang homogen) dan tidak takut ditipu dalam kualitas
dan harga (informasi sempurna)
1. Pembali sangat mengetahui harga pasar sehingga sangat kecil terjadinya kerugian
atau kekecewaan.
3. Terdapat persaingan murni, karena barang yang diperjual belikan homogen (sama).
1. Kelemahan dalam hal asumsi, di mana asumsi yang digunakan mustahil untuk terwujud
dalam dunia nyata.
9|Page
3. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya sosial kepada masyarakat, karena
ada biaya sosial yang tidak tercakup dalam biaya perusahaan.
4. Adanya barang-barang yang bisa dinikmati dan diproduksi secara kolektif (bersama-
sama) dan tidak diperjual belikan dipasar. (misalnya : keamana dan penegakan hukum)
Bagi seorang produsen, harga pasar merupakan indikator atau pedoman dalam
melakukan produksinya. Naik turunnya harga akan sangat mempengaruhi produksi
perusahaan secara perseorangan. Untuk menghindari resiko kerugian karena adanya
perubahan harga tersebut, seorang pengusaha harus selalu dapat menghitung Titik Pulang
Pokok atau Break Event Point (BEP) dalam kondisi apapun. Titik Pulang Pokok adalah
keadaan ketika total penerimaan sama dengan total biaya yang dikeluarkan. Untuk
mengetahui titik pulang pokok dan laba maksimum suatu perusahaan, kita harus
mengetahui terlebih dahulu total biaya dan total penerimaan yang diperoleh perusahaan.
Penerimaan Total (Total Revenue-TR) adalah pendapatan yang diperoleh dari hasil
penjualan produk.Untuk pasar persaingan sempurna kurva TR merupakan garis lurus naik
yang dimulai dari titik nol, berkaitan dengan asumsi bahwa pembeli dan penjual di pasar
persaingan sempurna merupakan pengikut harga (price takers).
Harga ditentukan oleh kekuatan pasar, sementara penjual dan pembeli tidak dapat
mempengaruhi harga. Penjual dan pembeli disamping menjadi quantity setters, juga sebagai
price takers.Secara matematis, penerimaan total dapat ditulis sebagai berikut :
Keterangan :
Berapapun jumlah barang yang ditawarkan penjual, semua akan laku tanpa mengalami
penurunan harga.
10 | P a g e
2.4.2 Penerimaan Rata-rata (Average Revenue)
Karena kurva permintaan (P) untuk pasar persaingan sempurna sama dengan kurva
penerimaan rata-rata (AR), dan kurva penerimaan marginal (MR), maka kita dapat
menggambar kurva sebagai berikut :
11 | P a g e
2.4.4 Biaya Marginal (Marginal Cost)
2.4.5 Biaya Total Rata-rata (Average Total Cost -ATC) didefinisikan sebagai biaya
total yang harus dikeluarkan untuk setiap unit produksi.
Data pada table terebut menunjukkan kuantitas produksi tahu per jam, biaya, harga dan total
penerimaan dari hasil penjualan tahu tersebut
Tabel : Contoh Perhitungan Laba (rugi)pada Pasar Persaingan Sempurna
TR=TC
P x Q=FC x VC
13 x Q=10 + (5 x Q)
13Q - 5Q=10
8Q=10
Q=8/10
Q=1,25
TR = TC=13Q
=13 x 1,25
TR = TC=16,25
12 | P a g e
Jadi, Titik Pulang Pokok (BEP) yang terjadi pada saat Penerimaan Total sama
dengan Biaya Total terjadi pada Q = 1,25 unit, dengan TR = TC = Rp.16,25
Dari table perhitungan Titik Pulang Pokok (BEP) , dapat dibuat Kurva BEP sebagai
berikut :
Keterangan:
Pada gambar kurva terlihat bahwa Titik Pulang Pokok (BEP) yang terjadi pada Penerimaan
Total sama dengan Biaya Total ( TR = TC )
13 | P a g e
Berdasarkan kurva diatas, perhatikan bahwa :
1. Kurva P=AR=MR merupakan garis lurus. Hal ini disebabkan karena harga konstan
sehingga penerimaan tambahan dan penerimaan rata-rata dari penjualan satu unit pun
konstan.
2. Kurva ATC (Average Total Cost) turun dari kiri atas ke kanan bawah dan secara perlahan
naik kembali.
Jika MC kurang dari P, perusahaan masih bisa meningkatkan laba dengan menambah unit
produksi.
2. Kurva AC berada diatas kurva AR dan MR, atau kurva AR dan MR berada dibawah titik
terendah kurva AC
14 | P a g e
3. Kurva MC selalu memotong kurva AC minimum. Sebelum memotong AC, kurva AC
memotong kurva MR dan saat itulah menunjukkan produksi menderita kerugian minimum.
1. Harga terbentuk saat kurva MC memotong kurva MR, yaitu setinggi 0P1
Adapun jika dilihat dari periode waktu, ekuilibrium di pasar persaingan sempurna
dibedakaan menjadi dua, yakni:
1. Ekuilibrium jangka pendek (short-run equilibrium), dengan asumsi bahwa produsen tidak
bisa menambah kapasitas produksi dan tidak ada produsen baru yang memasuki pasar.
Dalam jangka pendek terdapat empat kemungkinan dalam corak keuntungan atau
keinginan perusahaan (keadaan seimbang), yaitu :
15 | P a g e
1) Mendapat untung luar biasa (super normal profit)
Perusahaan akan mendapat untung diatas normal apabila harga > biaya rata-
rata.Perusahaan akan mendapat keuntungan supernormal apabila harga adalah lebih tinggi
dari ongkos rata-rata yang paling minimum. Jadi, apabila harga adalah P perusahaan akan
mendapat keuntungan luar biasa. Keuntungan ini dicapai pada jumlah produksi adalah Q
dan besarnya keuntungan ada sebesar kotak diatas.
16 | P a g e
c) Kerugian masih beroprasi
Untuk keadaan ini menunjukan keadaan yang dinyatakan yaitu harga adalah lebih
rendah dari biaya total rata-rata, tetapi lebih tinggi dari biaya variabel rata-rata. Gambaran
seperti ini berarti perusahaan memperoleh hasil penjualan yang melebihi biaya variabel
yang dikeluarkannya, kelebihan tersebut belum dapat menutupi biaya tetapnya. Dalam
keadaan ini perusahaan akan meneruskan usahanya, karena kalau tidak ia akan mengalami
kerugian yang lebih besar lagi yaitu sebanyak biaya tetap yang dikeluarkannya.
17 | P a g e
Ekuilibrium jangka pendek tercapai apabila produsen memperoleh laba maksimal
dalam jangka pendek (short-run maximum profit), atau jika produsen mendapatkan kerugian
minimum jangka pendek (short-run minimum lost).
1. Marginal Cost (MC) sama dengan Marginal Revenue (MR). Ingat bahwa di pasar
persaingan sempurna, P = MR; Oleh karena itu bisa dikatakan bahwa laba maksimum
jangka pendek tercapai ketika MC = P = MR.
2. Kurva MC harus dalam posisi naik (dari bawah keatas); sebab jika sebaliknya, yang
didapatkan adalah kerugian maksimal (maximum lost).
Untuk lebih memahami pengertian diatas, kita bisa melihatnya melalui Gambar 2.
Keterangan:
Titik C merupakan titik yang memenuhi syarat P > AC, kemudian tarik garis sejajar
dengan sumbu horizontal, sehingga didapatkan garis BC.
18 | P a g e
Hasilnya, dengan harga sebesar P dan output sebanyak Q1, produsen akan
memperoleh keuntungan maksimum sebesar area ABCD.
Ingat bahwa TC = FC + VC; dan FC akan tetap menjadi biaya bagi produsen
meskipun tidak berproduksi. Prinsipnya adalah produsen bersedia mengalami kerugian
dalam jangka pendek, asalkan biaya variabel (VC) yang dikeluarkan produsen masih
tertutupi oleh hasil penjualan.
Keterangan:
Pada Gambar 3. diatas, harga jual lebih rendah daripada AC, dimana P
bersinggungan dititik terendah AC (titik J); dari situ ditarik garis sejajar dengan
sumbu horizontal dan didapatkan garis JK.
Perlu dicatat sekali lagi bahwa kurva permintaan pada pasar persaingan sempurna
dalam jangka pendek berbentuk garis lurus mendatar (P = MR); sedangkan kurva
penawaran adalah sama dengan kurva MC, tepatnya saat posisi naik keatas (berada diatas
kurva AVC).
19 | P a g e
2.5.2 Ekulibrium Produsen Dalam Jangka Panjang
Perlu diingat kembali bahwa pada jangka pendek, kurva penawaran dari produsen
adalah sama dengan kurva MC saat dalam posisi naik (diatas kurva AVC). Sedangkan
dalam jangka panjang, kita berbicara tentang kurva penawaran seluruh produsen yang ada
di pasar.
Perlu diketahui juga bahwa dalam jangka panjang, terdapat dua asumsi yang harus
diperhatikan, yakni:
Dalam jangka panjang, produsen akan masuk atau keluar pasar pada saat profit
sama dengan nol. Penjelasannya sebagai berikut:
Ekuilibrium satu produsen dalam jangka panjang tercapai ketika P = MC (ini kondisi
maksimalisasi profit). Pada saat itu P juga sama dengan minimum average cost (AC),
sehingga profit adalah nol.
Dari hal tersebut, terbentuklah kurva penawaran jangka panjang untuk keseluruhan
pasar. Karena saat profit sebesar nol adalah setara dengan minimum AC, maka kurva
penawaran yang terbentuk berupa garis lurus mendatar (kurva elastis sempurna).
Setiap harga yang berada diatas level tersebut (P > minimum AC) akan
menghasilkan profit, sehingga mendorong produsen lain untuk memasuki pasar dan
menambah kuantitas produk yang ditawarkan; sementara harga dibawah level (P <
minimum AC) akan mendorong produsen keluar pasar atau mengurangi kuantitas
penawaran produk.
Keterangan:
Dalam jangka panjang, produsen akan masuk atau keluar pasar ketika profit
mencapai nol. Pada saat tersebut P = minimum AC (kurva sebelah kiri). Kemudian
20 | P a g e
setiap produsen menyesuaikan diri untuk memastikan setiap permintaan sesuai
dengan harga yang berlaku.
Sebagai catatan, terdapat kasus tertentu ketika kurva penawaran tidak elastis
sempurna. Hal ini bisa diakibatkan perbedaan pada biaya (cost) yang dikeluarkan masing-
masing produsen atau karena terbatasnya kuantitas faktor produksi yang digunakan.
Contoh sederhana: misalnya pada pasar kaos cetak. Meskipun setiap produsen
mampu masuk-keluar pasar dengan cepat, namun biaya yang dikeluarkan masing-masing
produsen bisa jadi bervariasi, mungkin saja disebabkan faktor kecepatan dalam mencetak
kaos atau faktor lainnya.
Keterangan:
Pada posisi awal ketika pasar hanya berisi 2 produsen, pasar berada dalam
keseimbangan di titik A, seperti terlihat di kurva sebelah kiri.
Dalam jangka pendek, keseimbangan pasar secara keseluruhan akan bergeser dari
At ke Bt (kurva sebelah kanan).
Peningkatan profit ini menarik produsen lain untuk masuk ke pasar, sehingga
mengubah ekuilibrium pasar menuju titik Ct. Perhatikan bahwa garis horizontal yang
21 | P a g e
menghubungkan titik At dan Ct membentuk kurva penawaran pasar jangka panjang
(kurva elastis sempurna).
Keterangan:
Kurva sebelah kiri di Gambar 3. pada dasarnya sama dengan kurva sebelah kanan
pada Gambar 2 (ini semata-mata untuk mempermudah pemahaman).
Dalam jangka panjang, setiap produsen akan menyesuaikan diri dengan harga yang
berlaku, sehingga kembali membentuk titik ekuilibrium yang baru (titik G).
Demikian uraian tentang kurva penawaran dan ekuilibrium jangka panjang di pasar
persaingan sempurna.
Perusahaan akan bekerja dalam situasi jangka pendek dan jangka panjang, dimana
keduanya memiliki model pemaksimuman keuntungan (max profit) yang berbeda-beda.
Analisis jangka pendek (shrot run), adalah dianggap setiap produsen tidak bisa menambah
kapasitas pabriknya dan tidak mungkin bagi produsen- produsen baru masuk ke dalam
pasar. Sedangkan analisis jangka panjang (long run) adalah di mana dimungkinkan adanya
baik perluasan kapasitas pabrik oleh perusahaan-perusahaan yang telah ada maupun
pembangunan pabrik-pabrik baru oleh pengusaha-pengusaha baru yang masuk ke pasar.
Dalam bagian ini secara serentak akan ditunjukkan contoh angka tentang biaya
produksi, hasil penjualan dan penentuan keuntungan. Dalam contoh ini ditunjukkan (i) cara
menghitung biaya total, biaya rata-rata dan biaya marginal (ii) cara menghitung hasil
penjualan total, penjualan rata-rata dan penjualan marginal dan (iii) menunjukkanmcara
suatu perusahaan menentukan tingkat produksi yang akan memaksimumkan keuntungan.
22 | P a g e
Di dalam jangka pendek, pemaksimuman keuntungan oleh suatu perusahaan dapat
diterangkan dengan dua cara berikut:
Cara yang kedua adalah dengan menggunakan bantuan kurva atau data biaya rata-
rata dan biaya marginal. Pemaksimuman keuntungan dicapai pada tingkat produksi dimana
hasil penjualan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC) atau MR = MC. Suatu
perusahaan akan menambah permintaan untuk menambah produksi pada saat MR>
MCyaitu hasil penjualan marjinal (MR) melebihi biaya marginal (MC). Dalam keadaan ini
pertambahan produksi dan penjualan akan menambah keuntungan. Dalam keadaan
teragap, yaitu pernyataan MR <MC, pengurangan dan mpenjualan akan menambah
untung. Maka keuntungan dicapai dalam keadaan dimana MR = MC kesepakatan.
Perusahaan juga tidak akan berproduksi lebih dari 600 karena 600, setiap tambahan
output (Q) akan menambah biaya lebih dari 10 (karena MC leih dari 10) seingga
tambahanoutput malah mengurangi keuntungan. Maksimisasi profit terjadi pada saat Q =
600. Dan ATCpada saat Q = 600 adalah 8 per unit. Jadi, total biaya produksi adalah: 8 x 600
= 4800. Totalrevenue adalah 10 x 600 = 6000. Perkiraan profit maksimum adalah 6000-4800
= 1200. Bilaharga diatas 10, maka kurva permintaan perusahaan akan naik sehingga tingkat
keluaran yangdapat memaksimumkan keuntungan akan naik, perusahaan akan menaikan
keluaran. Bila harga turun, produksi akan turun. Jadi, harga bergerak terbalik dibanding
output. Keuntungan atau kerugian minimum. Untung dan rugi tergantung pada cara harga
relatif trhadap ATC. Sepanjang harga> cost, ada shortrun profit. Bila harga> cost, ada loss.
23 | P a g e
produksi adalah yang paling minimum. Dengan demikian, sesuai dengan arti efisiensi
produktif yang telah dijelaskan dalam jangka panjang efisiensi produktif selalu dicapai oleh
perushaan dalam persaingan sempurna.
Telah juga dijelaskan bahwa dalam persaingan sempurna harga = hasil penjualan
marjinal. Dan didalam memaksimumkan keuntungan syaratnya adalah hasil penjualan
marjinal = biaya marjinal. Dengan demikian didalam jangka panjang keadaan ini berlaku:
harga = hasil penjualan marjinal = biaya marjinal. Kesamaan ini membuktikan bahwa pasar
persaingan sempurna juga mencapai efisiensi alokatif. Dari kenyataan bahwa efisiensi
produktif dan efisiensi alokatif dicapai didalam pasar persaingan sempurna.
Dalam jangka panjang, semua input adalah variable. Keadaan ini bisa dianggap
stage perencanaan sebelum perusahaan masuk kedalam industri. Pada stage ini
perusahaan akan memutuskan fasilitas produksi sebesar apa yang harus dibangun
(misalnya jumlah optimal dari fixed cost). Dalam jangka panjang, perusahaan juga tetap
berusaha memaksimumkan profit. Harga ditetapkan pasar dan sama dengan MR. output
akan naik selama MR < MC. Maksimum profit tercapai bila MR = MC.
Dari grafik dibawah LMC adalah long-run average cost dan long-run marginal cost.
Kurva demamd (D) menunjukkna harga pasar equilibirium (Po) dimana D = MR. selama
harga lebih besar dari long-run average cost (LAC), profit perusahaan masih ada. Jadi,
output antara Xo dan X1 menghasilkan profit. Tingkat output ini sering disebut sebagai
break-event point. Profit maksimum tercapai pada titik S dimana MR =LMC,dimana output
adalah Xm. Perusahaan tidak akan berproduksi pada titik M Karen disini MR lebih besar dari
MC, jadi perusaaan bisa tetap dapat untung bila terus berproduksi. Total revenue adalah
harga ⃰ output (area 0 Po S Xm). Total cost adalah AC ⃰ output (area 0 Co RXm).Total profit
adalah total revenue dikurangi total cost atau area CoPoSR. Secara singkat, perusahaan
akan merencanakan untuk beroperasi pada skala dimana LMC sama dengan harga. Sudah
tentu bila harga pasar berubah, skalanya berubah pul. Jadi, kurva suplay jangka panjang
perusahaan adalah kurva marginal cost jangka panjang.
Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan dan
penawaran. Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka
berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah. Permintaan total (total
revenue) perusahaan sama dengan jumlah output dikali harga jual. Karena ketidakmampuan
penjual dan pembeli dalam mempengaruhi harga (price takers), maka harga secara otomatis
telah ditentukan (given) oleh pasar. Dengan demikian penerimaan rata–rata (average
avenue) dan penerimaan marjinal (marginal revenue) adalah sama dengan harga. Dengan
demikian dapat digambarkan kurva permintaan dan penawaran sebagai berikut :
24 | P a g e
Keterangan gambar :
Pada kurva (a) Industri, menunjukkan tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna
ditentukan oleh permintaan dan penawaran.
Pada kurva (b) Perusahaan, menunjukkan jumlah output perusahaan relatif sangat kecil
dibanding output pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak
berubah.
Karena perusahaan individual bertindak sebagai price takers, maka kurva permintaan
yang dihadapi oleh perusahaan berupa garis horisontal sebesar P.
Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata–rata (AR) sama dengan kurva
penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P).
Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak
mulai dari titik (0,0).
Permintaan
- Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar, maka berapa pun
yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
Penawaran
- Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata – rata (AR) sama dengan kurva
penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
- Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan positif, bergerak
mulai dari titik (0,0).
25 | P a g e
2.8 Contoh Pasar Persaingan Sempurna di Indonesia
1. Pasar Beras
Yang paling banyak dan mudah untuk ditemui di Indonesia adalah pasar beras.
Sebagai makanan pokok masyarakat dalam negeri, kebutuhan akan beras sangatlah tinggi
dan membuat komoditi ini sangat cocok dijajakan pada pasar dengan jenis persaingan
sempurna.
Pasar beras memiliki segala ciri yang dimiliki oleh pasar persaingan sempurna, mulai
dari jumlah penjual dan pembelinya, kebebasan berjualan, hingga harga yang tidak dapat
diubah sesuka hati.
26 | P a g e
Selain pasar beras, pasar buah dan sayur juga termasuk ke dalam contoh pasar
persaingan sempurna selanjutnya. Sama seperti beras, sayur dan buah adalah salah satu
komoditi yang tidak dapat ditinggalkan oleh masyarakat. Meski tidak sebanyak beras,
masyarakat Indonesia masih butuh mengonsumsi buah dan sayur setiap harinya.
Harga jual dari buah dan sayur dalam pasar adalah hasil dari kegiatan tawar
menawar dari pihak penjual dan pembeli. Jadi, tidak ada pihak yang memaksakan
kehendaknya untuk memengaruhi harga dan merugikan pihak lainnya.
Contoh pasar persaingan sempurna yang terakhir adalah pasar modal atau bursa
efek. Pasar modal memang bukan pasar yang menjajakan produk kebutuhan utama
manusia. Akan tetapi, karena memiliki ciri-ciri seperti di atas, bursa efek termasuk dalam
jenis pasar persaingan sempurna.
Bagi Anda yang belum tahu, harga produk yang dijual dalam pasar modal telah
ditentukan sistem. Tidak ada pihak manapun yang bisa memengaruhi harga jual saham
dalam bursa efek. Oleh karena itu, pasar modal menjadi salah satu contoh dari praktik pasar
dengan jenis persaingan sempurna.
27 | P a g e
Pertanyaan:
a. Jumlah barang X keseimbangan bagi perusahaan A adalah 100 unit. Karena pada
tingkat produksi tersebut harga (P) sama dengan biaya marjinal (MC), yang merupakan
pernyataan kondisi keseimbangan bagi perusahaan di pasar persaingan sempurna.
Pada tingkat output sebanyak 100 unit, perusahaan memperoleh laba. Karena pada
tingkat output tersebut harga barang X (P) = Rp. 10 lebih besar daripada biaya rata-rata
(AC) = Rp 7
b. Laba yang diperoleh perusahaan A dari barang X adalah
π = TR – TC
= (P X Q) – (AC X Q)
= Rp. 300
28 | P a g e
Pertanyaan:
a. Jumlah barang X keseimbangan bagi perusahaan A adalah 90 unit. Karena pada tingkat
produksi tersebut harga (P) sama dengan biaya marjinal (MC), yang merupakan
persyaratan kondisi keseimbangan bagi produsen di pasar persaingan sempurna. Pada
tingkat output sebanyak 90 unit, perusahaan berada pada titik pulang pokok (break-even
point). Karena pada tingkat output tersebut harga barang X (P) = Rp. 8 sama dengan
biaya rata-rata (AC) = Rp. 8.
b. Laba yang diperoleh perusahaan A dari barang X adalah
π = TR –TC
= (P X Q) – (AC X Q)
=0
Jadi perusahaan A tidak memperoleh laba dan juga tidak menderita rugi.
Berapa jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimal?Berapa besar
laba maksimal?
Jawab
Dalam pasar persaingan sempurna, produsen adalah penerima harga (price taker).
MR = TR / Q = 60
MC = 2Q
60 = 2Q
29 | P a g e
Q = 30 unit
Jumlah jam yang harus diproduksi untuk mencapai laba maksimum adalah 30 unit.
Jika C = 100 + Q2
AC = 100 + Q / Q
b) Jelaskan bila ada perusahaan yang memutuskan untuk memproduksi lebih sedikit atau
lebih banyak dari output tingkat keseimbangan.
Jawab
= -200.000 + 50.000P
Keseimbangan pasar
Qs = Qd
60.000P = 360.000
P=6
Q = 160.000 -10.000 P.
= 100.000 unit
Harga keseimbangan pasar adalah 6 / unit, dengan total output 100.000 satuan. Karena
jumlah perusahaan 1.000 maka setiap perusahaan mencapai keseimbangan bila
memproduksi 100 unit (100.000 / 1.000 unit). Juga karena perusahaan ini dalam pasar
persaingan sempurna, maka:
30 | P a g e
2) Kurva biaya marjinal perusahaan adalah kurva penawaran perusahaan.
MC = 4 + 1/50 Qs
MC = 4 + 1/50 Qs
=4
MC <P perusahaan tidak memperoleh laba maksimum sebab jika keluaran ditambah akan
meningkatkan laba.Bila salah satu perusahaan memutuskan memproduksi lebih banyak dari
tingkat keseimbangan (Qs> 100, misal 200)
MC = 4 + 1/50 (200)
=8
MC> P perusahaan rugi karena bila Qs> 100, menambah output berarti menambah
kerugian.
31 | P a g e
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keberadaan pasar persaingan sempurna secara realitas tidak ada, karena ia hanya
ada secara teori. Namun demikian pasar global dewasa ini mengarah pada konsep pasar
persaingan sempurna dalam arti, variabel harga ditentukan oleh kekuatan tarik menarik
antara penawaran dan permintaan pasar.
3.2 Saran
32 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Paul A. Samsuelson dan William D. Nordhaus, Ilmu Mikro Ekonomi, Jakarta: Media
Global Edukasi. 2003
Irene Radius Saretta. 2019. Kenali Ciri Pasar Persaingan Sempurna, Jenis Pasar
yang Mustahil bagi Pelapak Memonopoli Harga. https://www.cermati.com/artikel/kenali-ciri-
pasar-persaingan-sempurna-jenis-pasar-yang-mustahil-bagi-pelapak-memonopoli-harga
(diakses pada 1 Mei 2021 pukul 13.00 WIB)
33 | P a g e