Oleh :
Faruq Waliyulloh NIM 1807531087 (01)
Ni Wayan Lilik Eka Putri NIM 1807531088 (02)
Putu Diva Rahayana Pratama NIM 1807531089 (03)
Gede Made Ananda Cipta Nugraha NIM 1807531090 (04)
i
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Konsep
Letak , Cara Menentukan dan Prosedur Mendirikan PT,CV, dan Perusahaan Perorangan
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah
ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah Konsep Letak , Cara Menentukan dan Prosedur
Mendirikan PT,CV, dan Perusahaan Perorangan bisa bermanfaat bagi para pembaca.
Penyusun
ii
Daftar isi
Caver...................................................................................................................... i
Kata Pengantar ..................................................................................................... ii
Daftar Isi ................................................................................................................ iii
Pembahasan
A. Pentingnya Letak/Lokasi Perusahaan ..................................................... 1
B. Jenis-jenis lokasi perusahaan ................................................................... 1
C. Cara Penentuan Letak Perusahaan .......................................................... 3
D. Prosedur Mendirikan PT , CV ,Perusahaan Perorangan................................ 5
iii
A. Pentingnya Letak/Lokasi Perusahaan
Letak perusahaan sering pula disebut Tempat Kediaman perusahaan, yaitu tempat di
mana perusahaan melakukan kegiatannya sehari-hari. Sedangkan istilah Tempat Kedudukan
Perusahaan dapat diartikan sebagai tempat kantor pusat perusahaan.
Kedua hal di atas perlu mendapat perhatian bagi perusahaan, sebab salah memilih suatu
lokasi perusahaan, akan mengakibatkan suatu kerugian bagi perusahaan. Seperti misalnya
harus mengadakan penempatan kembali letak perusahaan (Re-Location) dan kesulitan apabila
akan mengadakan ekspansi (perluasan perusahaan).
Dengan semakin tajamnya persaingan serta banyaknya perusahaan yang saat ini
bermunculan, maka pemilihan letak perusahaan ini sudah tidak mungkin dilakukan dengan cara
coba-coba. Karena dengan cara itu perusahaan akan kalah dalam bersaing; di samping waktu
harus berpacu, juga efesiensi di bidang biaya perlu mendapat perhatian.
1
4. Lokasi atas dasar faktor ekonomi
a) Kimbal Sr. Dan Kimbal Jr. Bependapat bahwa faktor yang mempengaruhi pemilihan
lokasi perusahaan khusunya industri (pabrik) adalah sebagai berikut:
Nearness to material
Nearness to market
Water power
Supply of labour
Favorable climate
Capital avaiable for investment
Kedua faktor yang terdahulu merupakan faktor yang mendasar, karena tanpa bahan,
perusahaan tidak mungkin bekerja tanpa pasar. Tidak ada gunanya memproduksi barang sebab
tidak laku. Sebenarnya ongkos pengangkutan mempengaruhi kedua faktor tersebut. Semakin
kecil ongkos pengangkutan semakin tidak berpengaruh kedua faktor tersebut, sebaiknya
semakin tinggi onhkos pengangkutan semakin berpengaruh kedua faktor tersebut.
Tenaga air juga memegang peranan dalam penentuan lokasi perusahaan. Tenaga kerja
berpengaruh dalam pemilihan lokasi perusahaan, baik mengani jumlah, tingginya upah, dan
kualitas tenaga kerja. Perusahaan cenderung mendirikan perusahaan dimana tenaga kerja
banyak yang mau menerima upah yang relatif rendah.
Iklim suatu daerah juga mempengaruhi apakah ditempat itu akan banyak didirikan
perusahaan-perusahaan sejenis. Tersedianya modal di suatu tempat, juga berpengaruh bagi
perusahaan yang membutuhkan banyak modal.
b) Spengler dan klein Berpendapat bahwa plant location dipengaruhi oleh dua faktor yaitu:
1) Primary factors
2) Secundary Factors
Yang termasuk Primary factors adalah raw material, market, transportation,
labour dan power. Sedangkan untuk secondary factors yang mempengaruhi pemilihan letak
perusahaan yaitu fasilitas-fasilitas kredit dan iklim. Kombinasi dari kedua pendapat diatas
maka faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi perusahaan terdiri dari bahan mentah,
daerah konsumen, pengangkutan, tenaga air, tenaga kerja, modal, iklim ongkospada
umumnya dan pajak. Mengenai pajak, terutama harus diiperhatikan tambahan pajak yang
mugnkin ditarik oleh pemerintah daerah, terlebih dengan berlakunya daerah otonom dan
otonomi daerah sebagai penerapan UU No. 122 dan UU No. 25 Tahun 1999.
c) Teori Alfred Weber
Menurut Alfred Weber, untuk mendirikan suatu pabrik, harus dikeluarkan biaya untuk:
Membeli tanah
Mendirikan bangunan-bangunan
Membeli bahan-bahan mentah
Gaji buruh
Biaya pengangkutan
Bunga modal
2
Akan tetapi ada dua faktor yang mempengaruhi dalam hal menetapkan lokasi
perusahaan yaitu:
Ongkos pengangkutan
Ongkos pekerjaan
Dalam analisinya, Weber menitikberatkan pada faktor pertama yaitu ongkos pengangkutan.
Menurut dia, apabila pengangkutan yang dianggap sebagai faktor utama dalam menentukan
pemilihan lokasi perusahaan, maka perusahaan akan didirikan pada satu titik pada garis lurus
yang menghubungkan tempat memperoleh bahan mentah dan daerah konsumen, (TBM DAN
DK). Untuk dapat menentukan lokasi perusahaam pada garis lurus antara TBM. Dengan DK
maka harus dilihat sifat bahan mentah perusahaan yang bersangkutan dan corak proses
produksinya. Sifat bahan mentah dan corak-corak produksi secara umum dapat dibedakan
sebagai berikut:
a. Ubiquited mutlak
artinya bahwa bahan mentah tersedia banyak dimana saja misalnya udara bagi pabrik gas.
b. Ubiquited relative
artinya bahwa bahan tersedia tidak terhingga di suatu tempat. Misalnya tanah liat untuk
perusahaan batu bata. ini ada dua jenis yaitu:
Bahan seluruhnya dipergunakan dalam proses produksi.
Bahan hanya sebagian digunakan dalam proses produksi
3
a. Pendekatan Rasional
Pendekatan rasional dalam pengambilan sebuah keputusan adalah pengambilan keputusan
yang didasarkan atas logika bisnis yang wajar dengan menganalisa berbagai fakta yang ada.
Sebagai misal; Karena permintaan (order) atas produk meningkat, maka Anda harus
meningkatkan volume atau kapasitas produksi dengan cara membeli mesin baru, menambah
jumlah karyawan atau melaksanakan lembur.
Pendekatan rasional ini juga didasarkan atas pertimbangan teoritis. Kebanyakan yang
menggunakan pendekatan ini mereka para wirausahawan (pengusaha) yang memiliki Basik
Akademisi.Mereka memang sudah memiliki dasar pengetahuan manajerial yang baik, paling
tidak mereka memiliki kerangka berfikir yang analisis.Sedangkan bagi kebanyakan pengrajin
atau mereka yang tidak memiliki pengetahuan manajerial yang cukup, lebih mengandalkan
pendekatan yang kedua yakni pendekatan pada naluri atau instink.
b. Pendekatan Naluri/Instink
Pendekatan yang berorientasi pada naluri lebih banyak berdasarkan atas pengalaman-
pengalaman yang selama ini dijalaninya; sebagai contoh, pengrajin souvenir pernikahan akan
membuat produk lebih banyak dari biasanya pada bulan ‘Besar’ (kalender Jawa), karena pada
bulan tersebut orang banyak melangsungkan acara pernikahan, dan sebagainya.
c. Pendekatan Kombinasi
Pendekatan kombinasi antara rasional dan naluri adalah pendekatan dalam pengambilan
keputusan yang mempertimbangkan aspek rasional maupun irasional. Cara kombinasi tersebut
adalah cara yang lebih banyak dipakai dalam praktek, terutama oleh para wirausahawan
terutama karena cara tersebut lebih praktis dan juga lebih cepat. Seperti diketahui keberanian
dan kecepatan dalam membuat keputusan merupakan kunci keberhasilan seorang
wirausahawan, hal ini dimaksudkan agar tidak kalah dalam menangkap dan merebut peluang
bisnis yang kadang datangnya tidak diduga. Hakikat dari pembuatan keputusan merupakan
pemilihan alternatif dalam pemecahan masalah, untuk itu sebelum keputusan dibuat sebaiknya:
1) Rumusan masalah yang dicapai harus jelas dengan mempertimbangkan tujuanyang
hendak dicapai.
2) Mencari dan mengembangkan kemungkinan alternatif yang akan dipilih.
3) Memilih alternatif yang paling tepat dan atau yang cukup memuaskan
danmengandung kebaikan untuk berbagai pihak
4) Menetapkan alternatif yang dipilih secara mantap dan selanjutnya menyiapkan
5) Langkah-langkah untuk melaksanakannya.
Kesulitan utama dalam pemilihan alternatif biasanya karena masing-masing alternatif
mengandung kelebihan-kelebihan dan kekurangan-kekurangan yang berbeda-beda. Alternatif
mana yang akan diambil dan dipilih oleh seorang wirausahawan, akan sangat tergantung pada
keteguhan sikap dalam menghadapi resiko. Dengan demikian keteguhan sikap dan kemantapan
terhadap keputusan apa yang akan dibuat harus dimiliki, terutama keteguhan dan kemantapan
sikap dalam penentuan prioritas tujuan yang akan dicapai.
Walaupun alternatif yang lebih menguntungkan dan memberikan kontribusi yang banyak
maka sudah sepantasnyalah bagi wirausahawan untuk memilih alternatif yang mengandung
banyak kebaikan bagi berbagai macampihak. Karena dengan demikian maka usaha yang
4
dijalani akan mendapatkan kepercayaan dari berbagai macam pihak, baik itu dari internal
ataupun eksternal perusahaan, yang demikian itu akan mempengaruhi keberlangsungan usaha
tersebut dan yang lebih penting lagi tidak ada yang merasa dianiaya sedikitpun karena
disebabkan merasa dirugikan akan tetapi malah merasa senang dengan apa yang sudah
diputuskan dengan tepat.
A. Prosedur mendirikan PT
5
b) Syarat Pendirian Perseroan Terbatas (PT)
Untuk mendirikan perseroan terbatas, harus dipenuhi syarat-syarat yang ditentukan oleh undang-
undang No. 40 Tahun 2007, yaitu:
1. Perjanjian Antara Dua Orang Atau Lebih
Menurut pasal 7 ayat (1) Undang-undang Perseroan Terbatas, Perseroan harus didirikan oleh dua
orang atau lebih. Ketentuan minimal dua orang ini prinsip yang dianut oleh Undang-undang Perseroan
Terbatas adalah perseroan sebagai badan hukum harus dibentuk berdasarkan perjanjian oleh karena itu,
ia mempunyai lebih dari satu orang pemegang saham. Ketentuan yang mewajibkan perseroan didirkan
oleh dua orang atau lebih tidak berlaku lagi:
Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan, tempat tinggal, dan kewarganegaraan pedinri
perseroan, atau nama, tempat kedudukan, dan alamat lengkap, serta nomor dan tanggal keputusan
menteri mengenai pengesahan badan hukum dari pendirian perusahaan;
Nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, pekerjaan tempat tinggal, dan kewarganegaraan anggota
direksi dan dewan komisaris yangpertama kali diangkat;
Nama pemegang sahamyang telah mengambil saham, nilai nominal saham yang telah ditempatkan
dan disetor.
Sejak akta pendirian ditandatangani oleh para pendiri, perseroan berdiri dan hubungan hukum antara
para pendiri hanyalah merupakan kontrak sehingga segala akibat hukum yang timbul dalam perseroan
masih merupakan tanggung jawab para pendiri secara pribadi. Baru setelah mendapat Keputusan
Menteri Hukum dan HAM, segala hubungan tersebut merupakan hubungan perseroan. Untuk mendapat
Keputusan Menteri Hukum dan HAM mengenai pengesahan badan hukum perseroan, pendiri bersama-
sama mengajukan permohonan melalui jasa teknologi informasi sistem administrasi badan hukum
secara elektronik dengan mengisi format isian yang memuat sekurang-kurangnya:
1. Nama dan tempat kedudukan perseroan;
2. Jangka waktu berdirinya perseroan;
3. Maksud dan tujuan serta kegiatan usaha perseroan;
4. Jumlah modal dasar modal ditempatkan dan modal disetor;
5. Alamat lengkap perseroan.
3. Modal Dasar
Modal dasar perseroan paling sedikit adalah lima puluh juta rupiah, tetapi untuk bidang
usahatertentu diatur tersendiri dalan suatu undang-undang yang bisa atau boleh melebihi ketentuan.
Selanjutnya, menurut ketentuan Pasal 33 Undang-Undang Perseroan Terbatas, pada saat pendirian
paling sedikit 25% dari modal dasar harus sudah ditempatkan dan telah disetor paling sedikit 25% dari
nominal modal yang ditempatkan. Modal dasar (authorized capital) adalah kekayaan berupa uang yang
telah ditentukan jumlahnyayang dijadikan dasar pendirian perseroan, sedangkan modal ditempatkan
6
(placed capital) adalah kekayaan yang berupa uang yang telah ditentukan presentasenya dari modal
dasar yang disanggupi oleh para pendiri pada saat berdirinya perseroan. Sementara itu, modal disetor
(paid up capital) adalah kekayaan berupa uang yang telah ditentukan presentasenya dari modal yang
ditempatkan yang harus dibayar tunai oleh para pendiri pada saat pendirian perseroan.
Ada lima prosedur, yang harus dilalui oleh suatu perseroan. Kelima Prosedur tersebut adalah sebagai
berikut:
1. Pembuatan perjanjian tertulis
Pendirian suatu perseroan harus didirikan oleh dua orang atau lebih karena umumnya suatu
perjanjian memang harus dilakukan oleh minimal dua orang. Ketentuan ini menunjukan bahwa undang-
undang perseroan sebagai badan hukum harus terdiri dari minimal dua orang pemegang saham. Seperti
yang telah dikemukakan bahwa pendirian perseroan yang harus dilakukan oleh minimal dua orang ini
tidak berlaku bagi: perseroan yang seluruh sahamnya dimiliki oleh negara atau oleh perseroan yang
mengelola bursa efek, lembaga kliring dan lembaga lain sebagaimana diatur dalam Undang-Undang
Tentang Pasar Modal.
2. Pembuatan Akta Pendirian Di Depan Notaris.
Para pendiri yang telah membuat perjanjian itu kemudian menghadap ke notaris untuk minta
dibuatkan akta pendirian perseroan. Sejak akta pendirian ditandatangani oleh para pendiri, berdirilah
perseroan dan hubungan antara para pendiri adalah hubungan kontrak, yang belum (perseroan)
memperoleh status badan hukum. Akta pendirian ini mempunyai fungsi intern, yaitu sebagai aturan
main para pendiri saham dan organ perseroan, dan fungsi ekstern terhadap pihak ketiga sebagai identitas
dan pengaturan tanggungjawab perbuatan hukum yang dilakukan oleh yang berhak atas nama
perseroan. Untuk ketentuan nama perseroan yang termuat dalam anggaran dasar, Pasal 16 UU Perseroan
Terbatas menentukan bahwa perseroan tidak boleh memakai nama yang:
Telah dipakai secara sah oleh perseroan lain atau sama pada pokoknya dengan nama perseroan
lain;
Bertentangan dengan ketertiban umum dan atau kesusilaan;
Sama atau mirip dengan nama lembaga negara, lembaga pemerintah atau lemaga internasional,
kecuali mendapat izin dari yang bersangkutan;
Tidak sesuai dengan maksud dan tujuan, serta kegiatan usaha, atau menunjukan maksud dan tujuan
perseroan saja tanpa nama diri;
Terdiri atas angka atau rangkaian angka, huruf, atau rangkaian huruf yang tidak membentuk kata;
Mempunyai arti sebagai perseroan, badan hukum, atau persekutuan perdata.
Nama perseroan harus didahului dengan frase” perseroan terbatas” atau disingkat “PT”, dan dalam
hal perseroan terbuka, pada akhir nama perseroan harus ditambahi kata “Tbk”.
7
3. Pengesahan oleh menteri Hukum dan HAM
Untuk memperoleh pengesahan, para pendiri atau kuasanya mengajukan permohonan tertulis
kepada Menteri Hukum dan HAM dengan melampirkan akta pendirian perseroan. Permohonan
pengesahan harus dilakukan secara tertulis dan harus diajukan paling lambat enam puluh hari dari
terhitung sejak tanggal akta pendirian ditandatangani. Jika permohonan tidak diajukan dalam jangka
waktu tersebut, akta pendirian secara yuridis menjadi batal.
Pengesahan akta pendirian diberikan dalam jangka waktu paling lama empat belas hari setelah
permohonan diterima. Dan yang paling penting disini adalah bahwa perseroan memperoleh status badan
hukum setelah akta pendirian disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM.
Lalu bagaimana halnya dengan perbuatan hukum yang telah dilakukan oleh para pendiri dalam kurun
waktu antara pendirian dan pengesahan perseroan? Ketentuan pasal 13 Undang-undang Perseroan
Terbatas menyatakan sebagai berikut: Perbuatan hukum yang dilakukan para pendiri untuk
kepenrtingan perseroan disahkan, mengikat perseroan setelah perseroan menjadi badan hukum apabila:
1) Perseroan dalam RUPS pertama secata tegas menyatakan menerima semua perjanjian yang
dibuat oleh pendiri atau orang lain yang ditugaskan oleh pendiri pihak ketiga
2) Perseroan secara tegas menyatakan mengambil alih semua hak dan kewajiban yang timbul
dari perjanjian yang dibuat pendiri atau orang lain yang ditugaskan oleh pendiri, walaupun
perjanjian tidak dilakukan atas nama perseroan; atau
3) Perseroan mengukuhkan secara tertulis semua perbuatan hukum yang dilakukan atas nama
perseroan.
Apabila ketentuan diatas tidak dilakukan, masing-masing pendiri yang melakukan perbuatan
hukum tersebut bertanggung jawab secara pribadi atau tanggung renteng atas segala akibat yang timbul.
Jadi, bagi para perndiri perseroan terbatas, jika melakukan hubungan hukum sebelum perseroan terbatas
dan berbadan hukum, segala perbuatan hukum dan akibatnya akan menjadi hak dan kewajiban mereka
yang melakukannya sendiri, bukan hak kewajiban perseroan terbatas. Lebih lanjut dapat ditegaskan
bahwa hubungan hukum yang yang dilakukan sebelum diperolehnya pengesahan dari menteri
Kehakiman akan menjadi tanggung jawab secara pribadi untuk keseluruhan tindakan dalam perbuatan
hukum dari perseroan tersebut. Mereka akan bertanggung jawab dengan kekayaan pribadi untuk segala
perbuatan perseroan terbatas. Kalau memperhatikan ketentuan Undang-undang Perseroan Terbatas
yang menyatakan bahwa setelah mendapat pengesahan akta pendirian oleh Menteri hukum dan HAM,
sejak saa itu suatu perseroan terbatas sebagai institusi secara hukum. Konsekuensi logisnya adalah sejak
saat itu pula institusi tersebut dapat mengikatkan diri sebagai suatu pihak dalam perjanjian atau dapat
melakukan perbuatan hukum.
4. Pendaftaran perseroan.
Direksi perseroan wajib mendaftarkan dalam daftar perusahaan akta pendirian beserta surat
pengesahan Menteri Kehakiman paling lambat tiga puluh hari setelah pengesahan diberikan (Pasal 28
Undang-undang Perseroan Terbatas) Pendaftaran ini wajib dilakukan dalam jangka waktu tiga bulan
setelah perusahaan mulai menjalankan usahanya.
5. Pengumuman dalam tambahan berita negara.
Menurut ketentuan Pasal 30 Undang-undang Perseroan Terbatas, perseroan yang telah didaftarkan
diumumkan dalam tanbahan berita negeara. Menurut ketentuan UU. No. 2 Tahun 1950 Tentang
Lembaran Negara dan pengumuman, permohonan pengumuman ditujukan kepada menteri kehakiman,
kemudian Menteri Kehakiman akan menerbitkan Berita Negara/tambahan berita negara dengan
8
memberi nomor dan tahun penerbitan. Dalam berita Negara/ tambahan Berita Negara dimuat akta
pendirian dan surat pengesahan perseroan.
B. Prosedur Mendirikan CV
b) Prosedur Pendirian CV
prosedur pendirian CV sama dengan prosedur pendirian firma. Berdasarkan ketentuan
perundang-undangan, CV diatur dalam Pasal 16 sampai dengan 35 Kitab Undang-Undang
Hukum Dagang (KUHD) sebagaimana juga proses pendirian firma, dan pada prakteknya di
Indonesia telah menjadi suatu kebiasaan bahwa setiap orang yang hendak mendirikan CV,
dibuat dalam Akta Notaris (Otentik), dan didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri (PN)
yang berwenang, serta kemudian diumumkan dalam Tambahan Berita Negara R.I.
Tahapan Proses Pendirian CV, yaitu:
1) Pembuatan Akta Pendirian CV oleh Notaris;
2) Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP);
3) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
4) Surat KeteranganTerdaftar Sebagai Wajib Pajak;
5) Pendaftaran ke Pengadilan Negeri;
6) SuratIzin Usaha Perdagangan (SIUP);
7) Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
Dan apabila para pendiri memiliki suatu rencana untuk mengikuti lelang atau tender, maka beberapa
berkas yang harus dipersiapkan berupa:
A. Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak;
B. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP);
C. Tanda Daftar Perseroan (khusus CV); dan
D. Keanggotaan pada Asosiasi dan Sertifikat Badan Usaha, serta Surat Ijin Usaha Jasa
Konstruksi (jika diperlukan).
9
C. Prosedur Mendirikan Perusahaan Perseorangan
Pada jaman dulu, apabila seseorang akan mendirikan perusahaan perseorangan pergi
ke Notaris untuk minta akte notaries. Dihadapan notaris, penghadap mengutarakan
maksudnya kalau akan mendirikan perusahaan serta menyebut dan menunjukkan:
Nama Penghadap
Alamat Penghadap
Nama Perusahaan
Alamat Perusahaan
Modal yang digunakan
Untuk memperkuat pernyataan tersebut oleh notaris dibuatkan sebuah akte notaris yang
harus diisi dengan sungguh-sungguh dan benar oleh penghadap. Setelah akte notaries itu diisi
penghadap, lalu notaries membacakan akte tersebut didengar penghadap, para saksi,
menandatangani akte notaries itu. Untuk akte notaris yang asli, tiap lembar diberi materai.
2) Didaftarkan ke Pengadilan Negeri
Setelah akte selesai, lalu didaftarkan di Pengadilan Negeri dimana perusahaan didirikan.
3) Didaftarkan ke Dinas Perekonomian dan Perindustrian
Untuk memiliki izin Tempat Usaha, pengusaha harus mengajukan permohonan tertulis
kepada Walikotamadya dengan menggunakan formulir yang tersedia dan dilampiri :
10
Apabila permohonan izin ditolak, maka disebut alasan-alasan penolakan. Pemohon dan
atau orang orang yang berkepentingan dalam waktu 14 hari sejak diterimanya keputusan
tersebut dapat mengajukan banding kepada Walikota madya selaku kepala wilayah. Dalam hal
pengajuan banding dilakukan oleh orang lain selain pemohon izin tempat usaha, oleh Walikota
madya selaku kepala wilayah segera diberitahukan kepada pemohon izin tempat usaha tentang
hal tersebut. Kepada pemohon yang permohonannya dikabulkan, dikenakan biaya izin
berdasarkan penggolongan peredaran (omset) setiap bulan. Omset dan besarnya biaya izin
dapat berubah sesuai dengan peraturan yang berlaku.
a) Izin baru/Perubahan Izin
Dalam hal-hal yang disebutkan dibawah ini,pengusaha diwajibkan:
mengajukan izin tempat usaha baru.
Memperluas tempat usaha atau mengadakan cara merubah sifat tempat usaha itu.
Menjalankan kembali tempat usaha yang telah 4 tahun terhenti.
Memperbaiki suatu tempat usaha yang telah hancur karena suatu bencana akibat
daripada sifat pemakaian tempat usaha.
Untuk keperluan tersebut pengusaha dikenakan biaya seperti semula. Cara-cara
mengajukan permohonan izin tempat usaha yang baru sama dengan cara cara mengajukan
permohonan izin yang lama.
b) Sanksi
Semua pelanggaran atau perusahaan yang berdiri tanpa izin tempat usaha akan
mengakibatkan ditutupnya/disegelnya tempat usaha tersebut atau dikeluarkannya mesin mesin
dan alat alat pembantunya yang dipergunakan untuk usaha. Pelanggaran sebagaimana tersebut
diatas diancam dengan hukuman selama lamanya 6 bulan atau denda.
c) Prosedur izin tempat Usaha
Pemohon pengisi formulir lalu didaftarkan di tempat pendaftaran kemudian oleh petugas
lapangan diperiksa perlu tidaknya minta pertimbangan dan instansi lain dengan surat
pemeriksaan izin HO, lalu dikembalikan pada bagian pendaftaran. Kemudian persetujuan tarif
oleh kepala Dinas Perekonomian dan Perindustrian, selanjutnya diserahkan pada urusan
pembuatan ijin dan pembayaran pada bendahara, lalu setelah selesai, ditandatangani oleh
kepala dinas perekonomian dan perindustrian.
Didaftarkan ke Kanwil Perindustrian atau Kanwil Perdagangan
1. Didaftarkan ke Kanwil Perindustrian
Jika PT bergerak dalam bidang industri, maka permohonan izinnya pada Kanwil
Perindustrian di Wilayah PT tersebut didirikan. Menurut SK. 254/M/SK/6/1980, yang
dikeluarkan tanggal 20 Juli 1980. Ketetapan izin usaha sudah termasuk gudang bahan baku dan
bahan jadi.
Untuk memiliki izin usaha, pemohon harus mengajukan Surat permohonan izin usaha
dengan menggunakan formulir yang tersedia dan dilampiri :
Tanda izin Tempat Usaha 3x
11
Keterangan adat istiadat baik dari RT, RK dan Camat setempat 3x
Daftar alat alat yang digunakan 3x
Pas foto ukuran 4x6 sebanyak 3 buah
Adapun surat permohonan izin usaha tersebut rangkap 3 dan surat yang asli diberi materai.
Setelah surat permohonan izin usaha tersebut selesai, lalu petugas melakukan pemeriksaan
pada perusahaan yang bersangkutan, yang berkaitan dengan :
Luas bangunan perusahaan
Bahan baku/penolong
Jumlah tenaga kerja pria dan wanita
Kapasitas produksi
Pendiri perusahaan
Modal perusahaan
Hasil pemeriksaan ditulis dalam berita acara hasil pemeriksaan, lalu diproses oleh Kanwil
perindustrian dalam jangka waktu 1 minggu setelah pemeriksaan, kemudian baru keluar surat
izin usaha yang berlaku selama 5 tahun terhitung mulai tanggal surat izin tersebut dibuat,
biaya yang dikeluarkan tergantung peraturan dan besar kecilnya perusahaan.
12
Jika perusahaan tersebut memakai gudang, maka diperlukan izin gudang yang didaftarkan
dengan menggunakan formulir yang tersedia dan dilampiri:
13
Daftar Pustaka
Sumarni, Murti dan John Soeprihanto, 2014, Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar Ekonomi
Perusahaan) Edisi ke-6, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta.
http://fristianasuci.blogspot.com/2016/05/makalah-persekutuan-komanditer.html?m=1
http://www.bimarasolusindo.co.id/syarat-pendirian-pt-cv-firma/
14