Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PENGANTAR BISNIS

HUBUNGAN PERUSAHAAN DENGAN BANK

OLEH :

 Faruq Waliyulloh NIM. 1807531087 (01)


 Ni Wayan Lilik Eka Putri NIM. 1807531088 (02)
 Putu Diva Rahayana Pratama NIM. 1807531089 (03)
 Gede Made Ananda Cipta Nugraha NIM. 1807531090 (04)

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI REGULER


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA

i
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat-
Nya lah kami dapat menyelesaikan makalah ini dalam rangka pemenuhan tugas mata kuliah
Pengantar Bisnis, khususnya materi Hubungan Perusahaan dengan Bank.
Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna, maka kami berharap
kepada pembaca agar berkenan untuk memberi kritik dan saran yang membangun untuk
kemajuan kami. Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
mendukung proses penyusunan makalah ini dan semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat kepada para pembaca.

Jimbaran, 27 September 2018

Penyusun

ii
Daftar Isi

Cover ................................................................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................................... ii
Daftar Isi ............................................................................................................................ iii
Hubungan Perusahaan Dengan Bank ................................................................................. 1
A. Sejarah Singkat Perbankan di Indonesia ..................................................... 1
B. Sistem Perbankan di Indoenesia ................................................................ 2
C. Tugas dan Fungsi Bank .............................................................................. 3
D. Peranan Bank ............................................................................................. 4
E. Hubungan Bank dengan Perusahaan Sebagai Nasabah ............................. 5
Daftar Pustaka .................................................................................................................... 8

iii
Hubungan Perusahaan dengan Bank

A. Sejarah Singkat Perbankan di Indonesia


Industri perbankan di Indonesia dilihat dari sudut usianya relatif sudah cukup
berumur. Bank-bank komersial pertama dibentuk pada akhir abad 19 yang
dimaksudkan sebagai lembaga yang dapat menunjang penanaman modal kapitalis
Belanda. Kemudian setelah Indonesia merdeka, bank-bank tersebut kemudian berubah
menjadi bank-bank milik pemerintah seperti Bank Bumi Daya, Bank Ekspor Impor
Indonesia, Bank Dagang Negara. Bahkan pada saat itu “The Java’s Bank” lebih dulu
dibentuk daripada “The Nederland Bank” di Belanda.
Industri perbankan di Indonesia sampai tahun 1951 relatif belum memasuki
periode yang teratur. Pada periode berikutnya sampai dengan 1965 relatif industri
perbankan mengalami berbagai gejolak yang kurang menyenangkan bagi
pertumbuhannya. Perekonomian pada saat itu ditandai dengan tingkat inflasi yang
tinggi, hubungan di antara sumber-sumber ekonomi menjadi terganggu dan industri
perbankan pun mengalami masa suram yang tidak menentu dan industri perbankan pun
mengalami masa suram yang tidak menentu. Barulah kemudian pada tahap berikutnya
dikeluarkan Undang-Undang Pokok Perbankan pada tahun 1967, industri perbankan
mulai membenahi dirinya, yaitu menyesuaikan dirinya dengan perkembangan yang
terjadi di sekitarnya yang sudah jauh lebih maju dibandingkan dengan periode sebelum
tahun 1967.
Tata perbankan di Indonesia, baik mengenai organisasinya maupun strukturnya
dibentuk sedemikian rupa sehingga Bank Indonesia sebagai Bank Sentral bertindak
sebagai pembimbing pelasanaan kebijakan moneter. Dalam hal ini Bank Indonesia
mengkoordinasikan, membina serta mengawasi semua perbankan yang ada, baik
terhadap bank-bank pemerintah maupun terhadap Bank Swasta Nasional serta Bank
Asing di Indonesia.
Secara umum dapat dikatakan bahwa tugas pokok perbankan di Indonesia
adalah membantu pemerintah dalam mengatur, menjaga, dan memelihara kestabilan
nilai rupiah, mendorong kelancaran produksi dan pembangunan serta memperluas
kesempatan kerja guna meningkatkan taraf hidup rakyat.

1
Sedangkan tujuan perbankan di Indonesia adalah menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan pemerataan pertumbuhan ekonomi
dan stabilitas nasional ke arah peningkatan kesejahteraan rakyat.

B. Sistem Perbankan di Indonesia


Dalam Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1967 tentang Pokok Perbankan
disebutkan yang dimaksud dengan:
o Bank
Adalah lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah memberikan kredit dan
jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.
o Lembaga Keuangan
Adalah semua badan yang melalui kegiatan-kegiatannya di bidang keuangan
menarik uang dari dan menyalurkannya ke dalam masyarakat.
Jenis Lembaga Perbankan menurut fungsinya dibedakan ke dalam:
1. Bank Sentral (Central Bank)
Yaitu Bank Indonesia yang bertugas mengatur, menjaga, dan memelihara
kestabilan nilai rupiah, membimbing pelaksanaan kebijakan moneter serta
mengkoordinasikan, membina dan mengawasi semua perbankan.
2. Bank Umum (Commercial Bank)
Adalah bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan
dalam bentuk giro dan deposito dan dalam usahanya terutama memberikan kredit
jangka pendek.
3. Bank Tabungan (Saving Bank)
Ialah bank yang dalam pengumpulan dananya menerima simpanan dalam bentuk
tabungan dan dalam usahanya terutama membungakan dananya dalam kertas
berharga.
4. Bank Pembangunan (Development Bank)
Yaitu bank yang pengumpulan dananya terutama menerima simpanan dalam
bentuk deposito dan atau mengeluarkan kertas berharga jangka menengah dan
panjang, dalam usahanya terutama memberikan kredit jangka menengah dan
panjang di bidang pembangunan.
5. Bank Desa (Rural Bank)

2
Adalah bank yang menerima simpanan dalam bentuk uang dan natura (padi, jagung
dan lainnya) dan dalam usahanya memberikan kredit jangka pendek dalam bentuk
uang maupun dalam bentuk natura kepada sektor pertanian dan pedesaan.
Sedangkan dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan Bab I
dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan:

6. Bank Campuran
Adalah Bank Umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih Bank Umum yang
berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh WNI dan/atau badan hukum
Indonesia yang dimiliki sepenuhnya oleh WNI, dengan satu atau lebih bank yang
berkedudukan di luar negeri.
7. Bank Pengkreditan Rakyat (BPR)
Adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito berjangka,
tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu.

C. Tugas dan Fungsi Bank


Pengaturan tata perbankan di Indonesia sesuai jiwa makna Ketetapan MPRS No.
MPRS/1966 pada dasarnya bertujuan untuk dapat memobilisasikan dan
mengembangkan kekuatan ekonomi potensial guna dikerahkan bagi peningkatan
kemakmuran rakyat.
o Tata perbankan harus merupakan suatu kesatuan sistem yang menjamin adanya
kesatuan pimpinan di dalam mengatur seluruh perbankan di Indonesia serta
mengawasi pelaksanaan kebijakan moneter Pemerintah di bidang perbankan.
o Memobilisasi dan mengembangkan seluruh potensi ekonomi nasional yang
bergerak di bidang perbankan berdasarkan asas-asas demokrasi ekonomi.
o Membimbing dan memanfaatkan segala potensi tersebut bagi kepentingan
perbaikan ekonomi rakyat.
Adapun fungsi bank dapat dikatakan luas, karena bank merupakan alat
Pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi moneter dan keuangan. Fungsi pokok
bank adalah sebagai alat penarik uang yang ada di dalam masyarakat, baik uang kartal
maupun uang giral dan sebagai penyalur dana masyarakat.

3
D. Peranan Bank
1. Peranan Bank di dalam negeri adalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi dalam
arti bahwa semua kegiatan yang dilakukan oleh bank itu menyangkut soal uang.
Kegiatan itu meliputi: administrasi keuangan, penggunaan uang, penampungan
uang, perdagangan dan penukaran, pengkreditan, kiriman uang dan
pengawasannya.
2. Peranan Bank di luar negeri yaitu merupakan jembatan antara dunia internasional,
dalam lalu lintas devisa (uang), hubungan moneter dan perdagangan. Kegiatan itu
meliputi berlangsungnya impor dan ekspor, kiriman uang, kepariwisataan dan
lainnya. Peranan Bank di dalam negeri dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Bank sebagai pembimbing masyarakat
Pembimbing disini maksudnya adalah agar masyarakat selalu berorientasi
pada bank atau agar masyarakat menggunakan jasa perbankan di dalam
pengelolaan usahanya. Bimbingan bank tersebut misalnya terdiri dari upaya
mendorong hasrat menabung dari masyarakat dalam bentuk :
1) Deposito Berjangka
Gerakan tabungan dalam bentuk deposito, memberikan bimbingan kepada
masyarakat agar mereka tidak menghabiskan begitu saja seluruh
pendapatannya, tetapi menyisihkan sebagian pendapatannya untuk
disimpan dalam bentuk Deposito Berjangka
2) Rekening Koran Giro
Bedanya dengan penyimpanan deposito yaitu jika Rekening Koran Giro
dapat disetor dan diambil setiap waktu dan kalau deposito
pengambaliannya harus menunggu tanggal jatuh temponya.
3. Peranan Bank Dalam Dunia Usaha
a. Dalam Perusahaan Dagang
Ialah melakukan pembelian dan penjualan bahan baku, barang setengah jadi dan
barang jadi. Untuk itu semua, perusahaan harus dapat menyediakan dana yang
berupa uang, agar dapat memperlancar usaha tersebut. Misalnya untuk
membeli/menyewa ruangan kantor, gudang, alat pengangkutan dan lainnya.
b. Dalam Perusahaan Industri
Ialah memproses bahan baku atau barang setengah jadi menjadi barang jadi
yang siap dipakai oleh pembeli. Sebagai akibat adanya proses produksi itu,

4
maka untuk menjaga kelancaran usahanya diperlukan adanya mesin-mesin,
gedung, pabrik, tenaga ahli dan lainnya.
Oleh karena itu, uang tunai memegang peranan penting dalam pabrik, sehingga
mungkin akan dapat menimbulkan masalah:
- Tindakan apa yang sebaiknya ditempuh, bila perusahaan belum mampu
memenuhi kebutuhan uang tunai
- Tindakan apa yang sebaiknya ditempuh, bila perusahaan mempunyai cukup
dana, supaya dana itu aman, efisien pengelolaannya, praktis dan mudah
menggunakannya serta terhindar dari penyalahgunaan.

E. Hubungan Bank dengan Perusahaan sebagai Nasabahnya


Tugas dari manajemen bank adalah mengelola transaksi kredit, memeriksa
resiko kredit dan menagih piutang. Jadi suatu perjanjian kredit mengandung unsur
kepercayaan dan unsur waktu. Maksud dari unsur kepercayaan adalah adanya
kepercayaan dari pemberi kredit (bank) kepada pihak penerima kredit (debitur) akan
kemampuan debitur dalam memenuhi janji untuk membayar hutangnya. Sedangkan
unsur waktu adalah sebelum debitur memenuhi janji pada waktunya nanti, maka pihak
kreditur selalu mempunyai resiko untuk tidak dibayar piutangnya.
1. Fungsi yang dijalankan oleh Perkreditan
a) Adanya kredit menyebabkan tersedianya modal
b) Dengan kredit maka akan menyebabkan modal dapat menyesuaikan bisnis pada
kebutuhan yang berlainan
c) Kredit dapat berlaku sebagai alat tukar, sehingga transaksi dapat diselesaikan
dengan cepat tanpa pertukaran uang.
2. Instrumen Kredit
Untuk memperoleh modal kerja jangka pendek, perusahaan dapat menggunakan
instrumen kredit yang terbagi menjadi dua kelompok yaitu:
a) Janji untuk membayar (promises to pay)
Kelompok ini terdiri dari surat-surat promes (promissory notes)
b) Perintah untuk membayar (orders to pay)
Kelompok ini meliputin semua jenis wesel dan tanda aksep perdagangan
(trade acceptances)

5
Untuk mengetahui apakah suatu bank cukup kuat maka sebaiknya perusahaan
membaca neraca rugi/laba bank yang setiap tiga bulan dapat dibaca di surat-surat
kabar termasuk diantaranya:
a) Likuiditas
Yaitu kemampuan suatu bank melunasi kewajiban-kewajiban yang segera
dapat ditarik.
b) Solvabilitas
Adalah kemampuan bank untuk membayar semua hutangnya kepada pihak
ketiga. Hutang ini biasanya digolongkan dalam jangka menengah dan panjang.
c) Rentabilitas
Yaitu kemampuan suatu bank untuk memperoleh keuntungan atau laba.
Bank dalam memberikan kredit kepada nasabah juga mempertimbangkan 5 faktor
sebagai pedoman, yang dikenal dengan 5C yaitu :
 Character
Yaitu pertimbangan karakter atau sikap mental calon debitur dalam
menjalankan kegiatan perusahaan, kejujuran dalam memenuhi kewajiban-
kewajibannya.
 Capacity
Adalah pendapat subjektif mengenai kemampuan calon debitur. Hal ini dapat
diperiksa dari prestasi kerja tahun-tahun lalu dan pengamatan fisik pada
perusahaan.
 Capital
Yaitu ukuran tentang posisi finansial perusahaan secara umum dan ini dapat
ditunjukkan jaminan bagi kredit yang diajukan.
 Collateral
Adalah jaminan tersedianya aktiva yang dimiliki calon debitur yang diikatkan
atau dijadikan jaminan bagi kredit yang diajukan.
 Conditions
Menunjukkan pengaruh langsung dari trend ekonomi secara umum terhadap
perusahaan yang mungkin akan mempengaruhi kemampuan calon debitur
dalam memenuhi kewajiban finasialnya.
3. Beberapa macam transaksi bank yang sering dilakukan perusahaan
a) Penggunaan Cek

6
Cek merupakan perintah pembayaran (kepada bank) dari orang yang
menandatanganinya untuk membayar kepada orang yang membawanya atau orang
yang namanya tersebut di atas cek itu, sejumlah uang yang tertera di atasnya.
Macam-macam cek adalah sebagai berikut:
- Cek Atas Unjuk
- Cek Atas Nama
- Cek Silang
- Cek Atas Nama atau si pembawa
- Cek yang diberi tanggal kemudian
- Cek Kosong
- Cek Bepergian
- Cek yang difiat
Suatu cek hanya dapat diuangkan pada bank dimana terdapat simpanan uang dalam
bentuk rekening giro dari si penerbit cek. Hal ini disebabkan:
- Pencatatan saldo rekening giro (setiap saat) hanya dilakukan oleh bank dimana
rekening giro itu dibuka.
- Contoh tanda tangan si penerbit hanya disimpan pada bank dimana ia
menyimpan uang dalam rekening giro.
b) Rekening Koran Giro
Giro adalah simpanan dari pihak ketiga kepada bank yang penarikannya dapat
dilakukan setiap saat dengan menggunakan cek, surat perintah pembayaran lainnya
atau dengan cara pemindahbukuan.
c) Penggunaan Bilyet Giro
Bilyet Giro adalah surat perintah dari nasabah kepada bank sebagai penyimpanan
dana, untuk memindahbukukan sejumlah dana dari rekening yang bersangkutan
kepada pihak penerima yang disebutkan namanya pada bank yang sama atau pada
bank yang lainnya.
Jadi bilyet giro tidak dapat ditukarkan dengan uang tunai di bank oleh penerimanya,
tetapi hanya merupakan alat pemindahbukuan dana ke rekening lain, baik pada bank
yang sama maupun pada bank yang berlainan.

7
Daftar Pustaka

Sumarni, Murti dan John Suprihanto, 2014, Pengantar Bisnis Edisi ke enam, Liberty
Yogyakarta,
http://vidyvirgo-virgo.blogspot.com/2010/01/hubungan-perusahaan-dengan-bank.html
http://mysunsetland.blogspot.com/2016/11/hubungan-perusahaan-dengan-bank.html

Anda mungkin juga menyukai