MENAMBAH STRUKTUR PERMODALAN Antara lain: JUAL ASET KREDIT Lain-lain JAMINAN
UNTUK MENAMBAH MODAL USAHA DIA MENJUAL/ GADAIKAN PAKAIAN DALAM (UNDER WEAR)
KASUS - JAMINAN
Perkembangan bisnis transportasi saat ini begitu menjanjikan. Melihat prospek bisnis transportasi yang begitu menjanjikan, pasangan Sukma dan Hamzah mencoba untuk menggelutinya. Untuk itu mereka mengajukan permohonan kredit kepada Bank Mandiri sebesar Rp. 5 Milyar. Setelah melakukan analisis yang cermat dan seksama pihak bank sepakat memberikan kredit kepada mereka, namun untuk itu harus ada jaminan yang cukup.
MACAM JAMINAN
a. Sebuah bangunan rumah yang berdiri di atas tanah SHM; b. Sebuah ruko yang berdiri di atas tanah dengan status hak pengelolaan; c. 2 buah mobil perusahaan; d. 5 cincin berlian; e. 10 ribu saham PT ABC. Tbk; f. Personal Guarantee dari orang tua Sukma.
PERTANYAAN/TUGAS
Kontrak apa saja yang harus dibuat dalam kasus tersebut ? Siapa saja yang menjadi para pihak dalam kontrak tersebut ? Lembaga jaminan apa yang paling tepat untuk mengikat obyek jaminan tersebut ?
KONSEP MAST
Marketability, yaitu bahwa jaminan tersebut mudah untuk dipasarkan. Ascertainability, yaitu ada standar harga ( nilai ) tertentu untuk jaminan tersebut. Stability of value, yaitu jaminan itu mempunyai stabilitas nilai dimasa mendatang. Transferability, yaitu jaminan itu mudah untuk dipindah tangankan.
EKSISTENSI BUKU II BW
Dengan berlakunya UU No. 5 Tahun 1960 UUPA, eksistensi Buku II BW banyak terkurangi.
Konsideran UUP- MEMUTUSKAN Dengan mencabut : 1. 2. 3. . 4. Buku II BW sepanjang mengenai BUMI, AIR serta KEKAYAAN ALAM yang terkandung didalamnya, kecuali ketentuan mengenai Hypotheek.
PASAL 51
Hak tanggungan yang dapat dibebankan pada hak milik, hak guna usaha dan hak guna bangunan ... diatur dengan UU
PASAL 57
Selama UU mengenai hak tanggungan sbgmn. tsb. dalam pasal 51 belum terbentuk, maka yang berlaku adalah ketentuan-ketentuan mengenai hypotheek dan crediet verband.
Dengan berlakunya UU no. 4/1996 eksistensi Hipotik semakin terkurangi Pasal 29 menyatakan: Dengan berlakunya UU ini ketentuan mengenai hypotheek sebagaimana tersebut dalam Buku II BW sepanjang mengenai pembebanan Hak Tanggunan pada hak atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah dinyatakan tidak berlaku lagi.
hypotheek dan crediet verband sepanjang menyangkut benda tanah dan segala sesuatu yang melekat dengan tanah dinyatakan tidak berlaku lagi
Untuk benda tidak bergerak berupa tanah dan benda-benda yang terkait dengan tanah lembaga jaminannya adalah hak tanggungan
EKSISTENSI HIPOTIK
BUKU II BW
Pasal 1162
UUPA
CIRI-CIRI HIPOTIK
HAK KEBENDAAN OBYEK: BENDA TIDAK BERGERAK SEBAGAI PELUNASAN HUTANG Merupakan perjanjian ikutan ( perjanjian accessoir ) Mengikuti perjanjian pokoknya
SYARAT :
Benda tidak bergerak, yang tidak menyangkut benda tanah dan benda-benda yang terkait dengan tanah
BENDA BERGERAK
Pasal 1167 BW
h. Hipotik dapat diulang i. Azas Prioritas j. Hipotik harus dituangkan dalam akta otentik(dengan berlakunya UUPA pembebanan hipotik dg akta PPAT) k. Segala janji yang berisi hak untuk kreditor menguasai/memiliki obyek hipotik adalah batal l. Azas publisitas; m.Azas spesialitas (pertelaan)
AZAS-AZAS HIPOTIK
Azas Preference Azas Tidak dpt. dibagi-Bagi Azas Droit de
Suit / Zaaksgevolg
Azas Spesialitas
(pertelaan)
Azas Publisitas
(openbaarheid)
AZAS PREFERENCE
MENDAHULU PREFERENSI MUNCUL KETIKA BERHADAPAN ANTARA HAK KEBENDAAN DENGAN HAK PERORANGAN HIPOTIK = HAK KEBENDAAN (YG MEMBERI JAMINAN) 1162 BW
PENGERTIAN
PELUNASAN ATAS SALAH SATU OBYEK JAMIAN TIDAK BERARTI OBYEK TSB DAPAT DIMINTA KEMBALI PENGEMBALIAN OBYEK JAMINAN TERJADI KETIKA SELURUH HUTANG DILUNASI
Sifat Accessoir
PERJANJIAN POKOK (HUTANG-PIUTANG)
PERJANJIAN IKUTAN
PERJANJIAN KEBENDAAN
HIPOTIK
SEGALA SST YG MELEKAT DGN TANAH, MENYATU DENGAN OBYEK TANAH TSB
Azas Publisitas
WAJIB
BERISI:
FAKULTATIF
BERISI:
PERTELAAN (SPECIALITEIT)
JANJI-JANJI
*BEDING VAN EIGEN MACHTIG VERKOP *HUUR BEDING *ASSURANTIE BEDING *BEDING VAN NIET ZUIVERING
HAK TANGGUNGAN
Amanat Pasal 51 UUPA Support pada perkembangan dunia bisnis (perbankan - perkreditan) hypotheek & crediet verband out of date Perlunya lembaga jaminan yang kuat
Pengaturan Pasal 4 UUHT Merupakan perluasan obyek hak tanggungan sebagaimana amanat Pasal 51 UUPA
DITUANGKAN DALAM: AKTA PEMBERIAN HAK TANGGUNGAN (APHT) OLEH PPAT (AKTA PPAT) (Pasal 10 UUHT)
SUBSTANSI APHT
BERSIFAT WAJIB:
dengan mencantumkan SUBSTANSI sbb: NAMA & IDENTITAS PARA PIHAK DOMISILI PARA PIHAK JUMLAH UTANG NILAI TANGGUNGAN URAIAN MENGENAI OBYEK HAK TANGGUNGAN Pasal 10 (2) UUHT
e. janji bahwa pemegang Hak Tanggungan pertama mempunyai hak untuk menjual atas kekuasaan sendiri obyek Hak Tanggungan apabila debitor cidera janji; f. janji yang diberikan oleh pemegang Hak Tanggungan pertama bahwa obyek hak Tanggungan tidak akan dibersihkan dari hak tanggungan; g. janji bahwa pemberi Hak Tanggungan tidak akan melepaskan haknya atas obyek Hak Tanggungan tanpa persetujuan tertulis lebih dahulu dari pemegang hak Tanggungan; h. janji bahwa pemegang hak Tanggungan akan memperoleh seluruh atau sebagian dari ganti rugi yang diterima pemberi Hak Tanggungan untuk pelunasan piutangnya apabila obyek Hak Tanggungan dilepaskan haknya oleh pemberi Hak Tanggungan atau dicabut haknya untuk kepentingan umum; i. janji bahwa pemegang Hak Tanggungan akan memperoleh seluruh atau sebagian dari uang asuransi yang diterima pemberi Hak Tanggungan untuk pelunasan piutangnya, jika obyek Hak Tanggungan diasuransikan; j. janji bahwa pemberi hak tanggungan akan mengosongkan obyek hak tanggungan pada waktu eksekusi Hak Tanggungan k. janji yang dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4).
DILARANG:
JANJI YG memberikan Kewenangan KEPADA PEMEGANG HAK TANGGUNGAN UNTUK MEMILIKI OBYEK hak TANGGUNGAN APABILA: debitor cidera janji BATAL DEMI HUKUM PASAL 12 UUHT DALAM HIPOTIK: "VERVALBEDING" PASAL 1178 BW
SUBSTANSI: 1. Tidak memuat kuasa untuk melakukan perbuatan hukum lain daripada membebankan HT. 2. Tidak memuat kuasa substitusi. 3. Mencantumkan secara jelas obyek HT, jumlah utang & nama serta identitas kreditornya, nama & identitas debitor apabila debitor bukan pemberi HT.
bersifat wajib
Pasal 15 (3)
Pasal 15 (4)
Pasal 15 (6) : SKMHT yang tidak mengikuti ketentuan Pasal 15 (3) dan (4), batal demi hukum.
PERMEN AGRARIA/KEPALA BPN NOMOR 4 TAHUN 1996 Untuk kredit kecil (a.l. KUK, KPR RSRSS) jangka waktu pembebanan (SKMHT 4 APHT) s/d berakhirnya perjanjian pokok (vide Pasal 1)
Apakah benar Hipotik itu tidak sesuai lagi dengan kebutuhan kegiatan perkreditan
...out of date...
Bandingkan !
BW
Penj. Umum Ps.1131 Angka 4 Ps 1134 (2) Ps. 1 (1) Ps.1198 Ps. 20 (1) Ps. 2 Ps. 1163 Penj. Umum Angka 3 Ps.1163 (2) Butir 2 Ps.1198 Ps. 7
Azas Pemisahan Horisontal (horizontale scheiding) Azas Vertikal (verticale accessie) Azas pelaksanaan eksekusi yang mudah dan pasti (parate eksekusi) Azas Spesialitas (Pertelaan)
Penj. Umum Angka 4 Ps.1198 (2) Ps.1 (1) Ps. 20 (6) Ps.11 (1) Butir e Ps.1174 (1)
Sifat Accessoir
Ps.13 (1) Penj. Ps.13 Ps.1179 (1) (1) dan (5) Penj. Umum Angka 8 Ps.1162 Ps. 10 (1) Ps. 18 (1)
kesimpulan
Secara substansial antara Hypotheek dengan Hak Tanggungan mempunyai karakteristik yang hampir sama; Substansi Hak Tanggungan lebih banyak mengambil alih azas-azas dalam BW (hypotheek) Analisis yang menyatakan hypotheek out of date tidak tepat Perlu pertimbangan bisnis dalam pengaturan hukum jaminan lembaga jaminan.