Disusun Oleh :
Boy mangasi tua siregar
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada saya, sehingga berhasil menyelesaikan tugas ini tepat
pada waktunya yang berjudul “Critical Book Report”.
Dalam penyusunan tugas ini banyak kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu
kritik yang membangun dari semua pihak sangat saya harapkan demi kesempurnaan
tugas ini, dan Dalam kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-
pihak yang telah membantu dan secara khusus saya berterimakasih kepada bapak
Muamar rinaldi, M.Si selaku Dosen pengampu mata kuliah Pengantar Ekonomi
Makro karena telah memberikan bimbinganya kepada saya untuk menyelesaikan tugas
CBR ini hingga selesai.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN............................................................................................................1
C. Manfaat CBR............................................................................................................1
D. Identitas Buku..........................................................................................................1
BAB II..............................................................................................................................3
RINGKASAN BUKU......................................................................................................3
BAB III...........................................................................................................................32
PEMBAHASAN.............................................................................................................32
A. Kelebihan...............................................................................................................32
B. Kekurangan............................................................................................................32
BAB IV...........................................................................................................................33
PENUTUP......................................................................................................................33
A. Kesimpulan............................................................................................................33
B. Rekomendasi..........................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................34
BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasionalisasi Pentingnya CBR
Melakukan Critical Book Review pada suatu buku dengan membandingkan nya
dengan buku lain sangat penting untuk dilakukan, dari kegiatan ini lah kita dapat
mengetahui kelebihan dan kekurangan suatu buku. Dari mengkritik inilah kita jadi
mendapatkan informasi yang kompeten dengan cara menggabungkan informasi dari buku
yang lain. Hal ini adalah salah satu upaya KKNI untuk benar benar menjadikan
mahasiswa yang unggul dalam segala hal, salah satu nya yaitu mengkritik buku.
C. Manfaat CBR
Untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro.
Untuk menambah pengetahuan tentang Pengantar Ekonomi Makro.
Untuk mengetahui banyak hal tentang buku, dan melatih mahasiswa untuk gemar
membaca.
D. Identitas Buku
1) Identitas Buku Utama
1
2) Identitas Buku Pembanding
1. Judul : Macroeconomics
2. Penulis : Robert S. Pindyck • Daniel L. Rubinfeld
3. Penerbit & Kota : Cranford, New Jersey
4. Tahun terbit ; 2009
5. Tebal buku ; 512
MODUL I
Pendahuluan
KONSEP DASAR EKONOMI MAKRO
Teori dasar dalam ilmu ekonomi dibedakan menjadi dua kumpulan teori yaitu:
teori ekonomi mikro dan makro. Teori ekonomi mikro adalah menganalisis perilaku
masing- masing komponen seperti industri, perusahaan dan rumah tangga. Teori ekonomi
makro adalah pembahasan yang berkenaan dengan kegiatan-kegiatan ekonomi sebagai
keseluruhan (agregat).
Ahli-ahli ekonomi yang tergolong mazhab klasik yaitu menganut pasar bebas
(kekuatan pasar) akan mewujudkan tingkat kegiatan ekonomi yang efisien dalam jangka
panjang. Penggunaan tenaga kerja penuh akan selalu tercapai dan perekonomian akan
mengalami pertumbuhan yang teguh.
Kebijakan ekonomi makro yang dilakukan oleh setiap negara secara bersama-
sama dilakukan oleh pemerintah dan swasta bertujuan untuk mengnatasi masalah-
masalah yang timbul dan yang mungkin timbul dalam perekonomian semasa. Diharapkan
akan dapat tercapai keadaan perekonomian yang diidam- idamkan sebagai berikut:
Permintaan agregat (AD) adalah kuantitas output total atau agregat yang ingin
dibeli pada tingkat harga tertentu, dimana hal lain konstan. AD merupakan pengeluaran
yang diinginkan di seluruh sektor produk: konsumsi, investasi domestik swasta,
pengeluaran pemerintah untuk barang dan jasa dan ekspor neto terhadap empat
komponen:
MODUL 3
PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan Nasional
Arus perputaran ouput dan pengeluaran atau yang lebih sering dikenal dengan
arus perputaran kegiatan ekonomi, arus perputaran kegiatan ekonomi adalah suatu
diagram yang menggambarkan bagaimana saling keterkaitan diantara berbagai perilaku
ekonomi seperti sektor rumah tangga, sektor perusahaan, sektor pemerintah, sektor luar
negeri; dan
berbagai pasar yang ada di dalam perekonomian seperti pasar faktor produksi, pasar
produk, dan pasar keuangan atau kredit.
Produk nasional bruto adalah total nilai atau harga pasar dari seluruh barang dan
jasa akhir yang dihasilkan oleh suatu perekonomian selama kurun waktu tertentu
(biasanya 1 tahun). Produk nasional bruto merupakan salah satu ukuran atau indikator
yang secara luas digunakan untuk mengukur kinerja atau performansi ekonomi atau
kegiatan makro ekonomi dari suatu negara.
Produk nasional netto merupakan ukuran dari output netto (barang-barang dan
jasa- jasa) yang dihasilkan oleh suatu perekonomian, dimana hanya memperhitungkan
investasi netto.
3. Pendapatan Nasional
4. Pendapatan Perorangan
5. Pendapatan Disposable
Pendapatan disposable adalah jumlah pendapatan yang secara aktual tersedia bagi
seseorang atatu rumah tangga untuk dibelanjakan atau digunakan, baik untuk konsumsi
ataupun tabungan.
Pendekatan Dalam Perhitungan Pendapatan Nasional
1. Pendekatan Pengeluaran
Y = C + I + G + (X-M)
2. Pendekatan Pendapatan
N1 = Yw + Yr + Yi + Yлr + Yлd
3. Pendekatan Produksi
Y = ∑ Pi Qi
𝑖=1
Dalam model makroekonomi dua sektor, yang hanya terdiri atas sektor rumah
tangga dan sektor bisnis, identitas yang dianggap penting adalah
Y = C + I atau Y = C + S
Dalam makro empat sektor dimana terdapat sektor pemerintah dan luar negeri.
Y = C + I + G + Xn ; dimana Xn = X - M
MODUL IV
Fungsi Konsumsi
Konsumsi, Tabungan, Dan Investasi
Konsumsi adalah pengeluaran rumah tangga untuk membeli barang baik barang-
barang tahan lama (durable goods) maupun barang-barang tidak tahan lama (nondurable)
untuk memenuhi kebutuhannya. Faktor yang menentukan besarnya konsumsi (a)
Pendapatan yang siap dibelanjakan (current disposable income) (b). Pendapatan
permanen (permanent income), yaitu pendapatan setelah menghilangkan pengaruh
sementara dari kenaikan atau penurunan pendapatan (windfall gains or losses). (c).
Pendapatan semasa hidup (life cycle income hypothesis) (d). Kekayaan (wealth) dan
faktor-faktor lainnya. Dalam suatu perekonomian, pendapatan masyarakat suatu negara
secara keseluruhan (pendapatan nasional) dialokasikan ke dalam dua kategori
penggunaan, yaitu untuk keperluan konsumsi dan tabungan.
Fungsi konsumsi adalah fungsi yang menunjukkan hubungan antara konsumsi (C)
dengan pendapatan (Y) Maka C=a+by.
Fungsi Tabungan
Tabungan (saving) merupakan sisa pendapatan yang telah digunakan untuk
pengeluaran-pengeluaran konsumsi.Atau dengan kata lain tabungan adalah sebagian dari
pendapatan yang tidak dikonsumsi,dengan demikian rumah tangga sebagai pelaku
ekonomi hanya mempunyi pilihan untuk merencanakan pendapatan yang diperolehnya.
Pendapatan tersebut dikonsumsikan semuanya, atau untuk ditabung. Fungsi tabungan
dituliskan dalam bentuk persamaan S= -a + MPSY. Faktor –faktor yang mempengaruhi
tabungan (1). Besarnya pendapatan yang diterima artinya Semakin banyak pendapatan
yang diterima seseorang maka semakin banyak pula pendapatan yang disisihkan untuk
ditabung (2). Hasrat untuk menabung ( marginal propensity to save ) artinya Hasrat
seseorang untuk menabung biasanya didorong dengan keinginan masing-masing individu
dalam mengalokasikan pendapatannya untuk ditabung karena pertimbangan keamanan
masa depan. (3). Tingkat suku bunga bank Artinya Tingkat suku bunga bank juga
mmpengaruhi seseorang untuk menabung. Semakin tinggi tingkat suku bunga simpangan
maka semakin banyak ketertarikan masyarakat untuk menabung.
Fungsi tabungan menghubungkan jumlah tabungan dengan penapatan
disporabel.Kecendrungan menbung marjinal (MPS) adalah jumlah tabungan yang
diakibatkan oleh satu unit tabahan pendapatan, MPS merupakan kemiringan (slope)
Investasi
investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pengeluaran penanam - penanam
modal atau perusahaan untuk membeli barang – barang modal dan perlengkapan –
perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang – barang dan
jasa – jasa yang tersedia dalam perekonomian. Bila besarnya konsumsi relatif stabil
tingkat pendapatan nasional akan mengalami kegoncangan.
Faktor – Faktor Yang Menentukan Tingkat Investasi
(1). Tingkat Bunga artinya Para pengusaha hanya akan melaksanakan keinginan untuk
menanam modal apabila tingkat pengembalian modal dan penanaman modalnya itu, yaitu
persentasi kuntungan neto (tetapi sebelum dikurangi bunga uang yang dibayar) modal
yang diperoleh, lebih besar dari tingkat bunga.
(2)Tingkat Pengembalian Modal artinya Menghitung nilai sekarang dari pendapatan yang
diperoleh di masa depan atau menghitung tingkat pengembalian modal (keuntungan)
merupakan cara yang digunakan perusahaan-perusahaan untuk menilai kesesuaian dari
sesuatu investai yang akan dilakukan.
(3) Efisiensi Modal Marginal artinya efisiensi modal marginal dapat didefinisikan
sebagai: suatu kurva yang menunjukkan hubungan di antara tingkat pengembalian modal
dari jumlah modal yang akan diinvestasikan.
(4) Tingkat Bunga Dan Tingkat Investasi artinya Kegiatan investasi hanya akan
dilaksankan apabila tingkat pengembalian modal lebih besar atau sama dengan tingkat
bunga.
(5) Ramalan Keadaan Perekonomian Di Masa Depan artinya kegiatan-kegiatan yang
akan dikemhangkan itu akan memperoleh untung atau akan menimbulkan kerugian, para
pengusaha haruslah membuat ramalan-ramalan mengenai keadaan masa depan.
(6) Perubahan Dan Perkembangan Teknologi artinya melaksanakan pembaruan-
pembaruan, para pengusaha harus mendirikan barang-barang modal yang baru, dan
adakalanya juga harus mendirikan bangunan-bangunan pabrik/industri yang baru. Maka
makin banyak pembaruan yang akan dilakukan, makin tinggi tingkat investasi yang akan
tercapai.
MODUL V
Keseimbangan Pendapatan Nasional
Y a+
= I
1-
C
Syarat Keseimbangan
Kegiatan sektor perusahaan untuk memproduksikan barang dan jasa akan mewujudkan
aliran pendapatan ke sektor rumah tangga (gaji, upah, sewa, bunga, dan keuntungan) dan
aliran ini sama nilainya dengan pendapatan nasional (Y). Pendapatan rumah tangga akan
digunakan untuk tiga tujuan : membiayai konsumsi (C), ditabung (S) dan membayar
pajak (T). Dengan demikian, berdasarkan kepada aliran pendapatan dalam perekonomian
tiga sektor berlaku persamaan sebagai berikut: Y = C+S+T
Dalam perekonomian tiga sektor I dan G adalah suntikan ke dalam sirkulasi aliran
pendapatan, sedangkan S dan T adalah kebocoran. Dengan demikian keseimbangan tiga
sektor juga berlaku keadaan : suntikan = bocoran. Sebagai kesimpulan dapatlah
dirumuskan bahwa dalam perekonomian tiga sektor yang mencapai keseimbangan akan
berlaku keadaan yang berikut:
1) Y = C+I+G, dan
2) IG = S+T
Keseimbangan Y = C + I + G
C = a + b Yd
Yd = Y + Tr – Tx
Y=C+I+G
Y = a + b Yd + I + G
Y = a + b (Y + Tr – Tx) + I + G
Y = a + bY + bTr – bTx + I + G
Y – bY = a + bTr – bTx + I + G
a + bTr – bTx + I + G
Y= 1−b
Oleh karena MPC+MPS =1, maka rumus multiplier investasi di atas juga dapat
diltuliskan dalam hubungannya dengan MPS, yaitu bahwa:
𝑘𝑖 = 1 1
=
1 − (1 − 𝑀𝑃𝑆) 𝑀𝑃𝑆
Kebijakan fiskal
Kebijakan fiskal merupakan kebijakan yang bertujuan untuk mengubah besar
kecilnya pengeluaran dan penerimaan negara. Pada praktiknya kebijakan ini merupakan
dasar bagi pemerintah untuk membuat perubahan dalam sistem perpajakan, pengeluaran
pemerintah, dan kebijakan lainnya yang bertujuan untuk mempengaruhi faktor interaksi
penawaran dan permintaan dalam kegiatan ekonomi, meningkatkan pertumbuhan
lapangan pekerjaan bagi masyarakat, mempercepat pertumbuhan ekonomi dalam negeri,
dan memberikan keadilan dalam pemerataan pendapatan di masyarakat. Cara umum yang
sering digunakan oleh pemerintah untuk mewujudkan seluruh tujuan dari kebijakan
tersebut adalah dengan memberikan subsidi atau dengan penurunan pajak. Jadi kebijakan
fiskal mempunyai tujuan yang sama dengan kebijakan moneter.
1. Pajak
Secara ekonomi bahwa pajak sebagai penindakan sumber daya yang ada disekitar rumah
tangga dan perusahaan ke sektor pemerintah melalui mekanisme pemungutan tanpa wajib
balas jasa langsung.Pajak yang nilainya positif akan menyebabkan endaatan riil makin
kecil atau harga barang akan naik.Tapi kalau nilainya negatif (subsidi), pajak akan
meningkatkan pendapatan riil atau menyebabkan harga mejadi lebih murah.
2. Klasifikasi pajak
Ada beberapa klsifikasi pajak secara umum yaitu:
1. pajak objektif yaitu pajak yang dibebankan berdasarkan aktivitas ekonomi para wajib
pajak.
2. pajak subjektif yaitu pajak yang dipungut dengan melihat wajib pajak
3.pajak langsung yaitu pajak yang beebanya tidak dapat digeser kepada wajib pajak lain.
4. pajak tidak langsung yaitu pjak yang bebannya dapat digeser kepada wajib pajak lain.
3.Tarif pajak
Tarif pajak dibagi atas 5 bagian yaitu ; pajak nominal, pajak persentase, pajak proporsial,
pajak progresif, pajak regresif.
Kebijakan moneter
Kebijakan moneter bertujuan untuk menambah atau mengurangi faktor penawaran
uang yang ada dalam masyarakat. Pengendalian faktor penawaran uang atau sering
disebut dengan istilah uang yang beredar akan berdampak pada jumlah total pengeluaran
negara. Penerapan kebijakan moneter bisa dijalankan dengan menaikkan dan
menurunkan tingkat suku bunga, hal ini bertujuan untuk menentukan pemodalan usaha.
Maksud dari tujuan tersebut adalah jika terjadi penurunan tingkat suku bunga maka akan
meningkatkan kegiatan investasi, sebaliknya jika tingkat suku bunga tinggi akan
berpengaruh terhadap menurunnya kegiatan investasi.
MODUL VI
UANG DAN LEMBAGA KEUANGAN
Pengertian
Uang adalah suatu yang diterima / dipercaya masyarakat sebagai alat pembayaran
atau transaksi. Karena itu uang dapat berbentuk apa saja, tetapi tidak berarti segala
sesuatu itu adalah uang. Misalnya kita mengenal ada menggunakan uang kertas sebagai
transaksi.
1) Uang Fiat ( Fiat Money atau Token Money )
Uang fiat (fiat money atau token money) adalah komoditas yang diterima sebagai uang,
namun nilai nominalnya jauh lebih besar dari nilai komoditas itu sendiri (nilai
intrinsiknya atau intrinsic value-nya).
2) Uang komoditas (Commodity Money)
Uang komoditas (comodity money) adalah uang yang nilainya sebesar nilai komoditas itu
sendiri.
3) Uang Hampir Likuid Sempurna (Near Money)
Salah satu syarat aset untuk dapat digunakan sebagai uang adalah likuiditasnya. Uang fiat
dan uang komoditas adalah uang yang likuid sempurna, sehingga untuk dapat digunakan
tidak perlu ditukarkan atau dicairkan terlebih dahulu.
Fungsi Uang
Uang memiliki empat fungsi penting, yaitu sebagai satuan hitung (unit of account ),
alat transaksi / pembayaran (medium of exchange), pentimpanan nilai ( store of value )
dan standar pembayaran di masa mendatang ( standart of deferred payment ).
1) Satuan hitung (Unit of Account)
Yang dimaksud uang sebagai satuan hitung (unit of account) adalah uang dapat
memberikan harga suatu komoditas berdasarkan satu ukuran umum, sehingga syarat
terpenuhinya double coincidence of wants (kehendak ganda yang selaras) tidak
diperlukan lagi.
2) Alat Transaksi (Medium of Exchange)
Uang juga berfungsi sebagai alat transaksi (medium of change) telah dikatakan, untuk
dapat berfungsi sebagai alat tukar, uang harus diterima/mendapat jaminan kepercayaan.
3) Penyimpanan Nilai (Store of Value)
Fungsi uang sebagai penyimpanan nilai (store of value) dikaitkan dengan kemampuan
uang menyimpan hasil transaksi atau pemberian yang meningkatkan daya beli, sehingga
semua transaksi tidak perlu dihabiskan saat itu juga.
4) Standar Pembayaran Di Masa Mendatang (Standard of Deffered Payment)
Banyak sekali kegiatan ekonomi yang balas jasanya tidak diberikan saat itu juga. Para
pegawai umumnya setelah bekerja sebuan penuh baru mendapat gaji. Contoh lain adalah
transaksi utang piutang, mungkin baru dapat diselesaikan tuntas dalam tempo belasan
tahun.
Permintaan Uang
Teori yang menjelaskan mengenai permintaan uang dapat dibedakan menjadi Teori
Klasik dan Teori Keynesian.
1) Teori Permintaan Uang Klasik
Menurut pandangan ekonom klasik, fungsi uang hanyalah sebagai alat tukar. Karenanya
jumlah uang yang diminta berbanding proporsional dengan tingkat output atau
pendapatan. Bila tingkat output meningkat, maka permintaan uang meningkat, begitu
juga sebaliknya.
2) Teori Permintaan Uang Keynesian
Menurut teori Keynes ada tiga motivasi orang memegang uang, yaitu untuk transaksi
(transaction motive), berjaga – jaga (precautionary motive), dan memperoleh keuntungan
(speculation motive).
a. Motivasi Transaksi (Transaction Motive)
Permintaan uang untuk transaksi dalam teori Keynes adalah sama dengan permintaan
uang dalam teori klasik. Masyarakat memegang uang (holding money) dalam rangka
mempermudah kegiatan transaksi sehari – hari.
b. Motivasi berjaga – jaga (Precautionary Motive)
Hal lain yang juga memotivasi orang memegang uang adalah persiapan untuk
menghadapi hal – hal yang tidak diinginkan dan atau tak terduga. Misalnya sakit atau
mengalami kecelakaan.
c. Motivasi mendapatkan keuntungan (Speculation Motive)
konsenkuensi dari fungsinya sebagai penyimpanan nilai (store of value), uang dapat
digunakan sebagai alat untuk mendapatkan keuntungan. Motivasi menyimpan uang untuk
memperoleh keuntungan disebut sebagai motivasi spekulasi (speculation motive).
Lembaga Keuangan
Lembaga keuangan adalah Lembaga yang kegiatan utamanya menghimpun dan
menyalurkan dana, dengan motif mendapatkan keuntungan. Porsi terbesar asetnya
merupakan aset finansial. Fungsi utama Lembaga keuangan adalah sebagai perantara
pihak
– pihak yang membutuhkan uang modal (pemakai dana) dengan pihak – pihak yang
memilikinya (pemilik dana). Jika uang dapat dianalogikan sebagai darah yang dibutuhkan
untuk kehidupan ekonomi, maka Lembaga keuangan adalah jantungnya. Sebab melalui
lembaga keuanglah uang yang ada dalam perekonomian dihimpun dan dialirkan ke sector
– sector kegiatan yang membutuhkan.
1. Lembaga Keuangan Perbankan (Banking Financial Instituion)
Berdasarkan Undang – undang nomor 7/1992 (sebagaimana diubah dengan UU No.
10/1998) tentang Perbankan, bank didefenisikan sebagai badan usaha yang menghimpun
dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat
dalam bentuk kredit atau bentuk – bentuk lainnya. Selanjutnya undang – undang tersebut
mengklarifikasikan bank menjadi 2 kelompok,yaitu bank umum dan Bank Prekdikat
Rakyat (BPR).
1) Bank Umum
Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional
atau berdasarkan prinsip Syariah, yang ada dalam kegiatannya memberi jasa dalam lalu-
lintas pembayaran.
Pengangguran (Unemployment)
Menganggur tidak sama dengan tidak bekerja atau tidak mau bekerja. Orang yang
tidak mau bekerja, tidak dapat dikatakan sebagai pengangguran. Sebab jika dia mencari
pekerjaan (ingin bekerja), mungkin dengan segera mendapatkannya. Kalau begitu,
mengapa dia tidak mau bekerja? Mungkin karena sudah kaya! lah Misalnya tabungannya
mencapai 3 miliar. Jika tingkat bunga deposito bersih (sete dipotong pajak ) 1 % per
bulan ( 12 % per tahun ) , maka tanpa bekerja penghasilannya mencapai Rp. 30 juta per
bulan. Sudah lebih dari cukup. Alasan-alasan lain yang membuat orang tidak (mau)
bekerja antara lain ibu-ibu yang harus mengasuh anak. kawula muda yang harus
sekolah/kuliah dahulu.
a. Defenisi dan Pengertian Pengangguran
Contoh dalam paragraf di atas merupakan pengantar untuk membuat lebih mudah
memahami konsep pengangguran (unemployment). Sebab defenisi ekonomi tentang
pengangguran tidak identik dengan tidak (mau) bekerja. Seseorang baru dikatakan
menganggur bila dia ingi bekerja dan telah berusaha mencari kerja. Namun tidak
mendapatkannya
b. Jenis-Jenis Pengangguran
Dalam studi ekonomi yang lebih lanjut, pembahasan masalah pengangguran akan
dilakukan lebih spesifik dan cermat. Misalnya, akan dibahas apakah pengangguran yang
terjadi merupakan pengangguran sukarela (voluntary unemployment) atau pengangguran
duka lara (involuntary umemployme Pengangguran sukarela adalah pengangguran yang
bersifat sementara seseorang ingin mencari pekerjaan yang terpaksa diterima oleh
seseorang, walaupun sebenarnya dia masih ingin bekerja. Pengangguran sukarela erat
kaitannya dengan jenis-jenis pengangguran di bawah ini.
l) Pengangguran Friksional (Frictional Unemployment)
Pengangguran ini bersifat sementara, biasanya terjadi karena adanya kesenjangan waktu,
informasi maupun karena kondisi geografis antara pencari kerja dan kesempatan
(lowongan) kerja. Mereka yang masuk dalam kategori pengangguran sementara,
umumnya rela menganggur (voluntary unemployment) untuk mendapat pekerjaan.
2) Pengangguran Struktural (Stuctural Unemployment)
Dikatakan pengangguran struktural karena sifatnya yang mendasar. Pencari kerja tidak
mampu memenuhi persyaratan yang dibutuhkan untuk lowongan pekerjaan yang tersedia.
Hal ini terjadi dalam perekonomian yang berkembang pesat Makin tinggi dan rumitnya
proses produksi dan atau teknologi produksi yang digunakan, menuntut persyaratan
tenaga kerja yang juga makin tinggi. Misalnya, lembaga kerja yang dibutuhkan untuk
industri kimia menuntut persyaratan yang relatif berat, yaitu pendidikan minimal sarjana
muda (Program D3), mampu menggunakan komputer dan menguasai minimal bahasa
Inggris.
3) Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment)
Pengangguran ini berkaitan erat dengan fluktuasi kegiatan ekonomi jangka pendek,
terutama terjadi di sektor pertanian. Misalnya, di luar musim tanam dan panen, petani
umumnya menganggur, sampai menunggu musim tanam dan panen berikutnya..
MODUL IX
PERDAGANGAN LUAR NEGERI
Buku tersebut sangat menarik untuk dibaca karena memuat berbagai macam informasi
yang berbeda-beda mengenai ekonomi makro.
Buku tersebut sangat bermanfaat bagi guru/calon guru (mahasiswa) untuk menambah
wawasan dan pengetahuan tentang ekonomi makro.
Buku tersebut menjelaskan secara rinci dan detail setiap babnya sesuai dengan topik
yang tertera didalam buku.
Buku tersebut memuat beberapa contoh – contoh yang jelas sehingga pembaca lebih
mudah untuk mengerti.
Didalam Buku tersebut terdapat beberapa gambar dan table sehingga memudahkan
kita dalam membaca dan memahami.
Kedua buku tersebut banyak memaparkan pendapat para ahli sehingga informasi yang
dituangkan dalam buku tersebut dapat dipercaya.
B. Kekurangan
Pada buku tersebut cover yang digunakan kurang menarik.
Pada buku tersebut ada beberapa kalimat yang berbelit-belit dan nada kata-kata asing
yang sulit dipahami.
Sistematika pada buku terdapat ada beberapa kata yang kurang seperti kata seseorang
ditulis; seserng dll.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setiap keterampilan itu erat sekali dengan keterampilan lainya dengan cara yang
sangat beraneka ragam. Dalam memperoleh keterampilan mengkritisi biasanya adalah
urutan terakhir. Mula mula menyimak bahasa, sesudah itu membaca, menulis dan yang
terakhir mengkritik. Ke-empat keterampilan tersebut merupakan catur tunggal atau
kesatuan keterampilan.
Setiap keterampilan kerap berhubungan dengan proses proses berfikir yang
memberi bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikiran nya, semakin terampil
seseorang berbahasa, semakin cerah dan cerdas pula jalan pikiran nya. Keterampilan
hanya dapat diperoleh dan dikuasai dengan jalan praktek dan banyak latihan. Seperti
melakukan tugas CBR ini, ini adalah contoh untuk melatih keterampilan kita baik itu
menyimak bahasa buku, membaca, menuis dan mengkritik dengan menggunakan bahasa
yang baik. Melatih keterampilan berbahasa berati pula melatih keterampilan berfikir.
B. Rekomendasi
Menurut yang saya baca dari buku Pengantar Ekonomi Makro, buku tersebut sangat
layak digunakan untuk seorang mahasiswa seperti kami dan menjadi reverensi bagi si
pembaca dan diharapkan agar buku tersebut lebih teliti lagi saat dalam pengetikan agar
tidak ada kesalahan serta memudahkan pembaca untuk mengaplikasikan dalam
kehidupan sehari hari serta perlengkaplah identitas buku tersebut.
DAFTAR PUSTAKA