Anda di halaman 1dari 48

Pengantar Ekonomi

Masalah pokok ekonomi menurut teori klasik


Menurut teori klasik, ada tiga permasalahan pokok ekonomi yang
meliputi permasalahan produksi, permasalahan distribusi, dan permasalahan konsumsi.
a. Pokok Permasalahan Produksi
Produksi artinya menghasilkan barang atau jasa yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Kebutuhan manusia merupakan tujuan sekaligus motivasi untuk melakukan
kegiatan produksi. Namun, tidak semua kebutuhan manusia dapat terpenuhi. Kebutuhan
manusia akan terpenuhi apabila ia mengonsumsi barang atau jasa sesuai yang dibutuhkan.
Padahal barang/jasa hanya akan tersedia untuk mencukupi kebutuhan apabila
diproduksikan. Proses untuk memproduksi barang/jasa memerlukan sumber-sumber
ekonomi, baik sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun sumber daya modal
serta keterampilan pengusaha (entrepreneurship).
b. Pokok Permasalahan Distribusi
Distribusi adalah menyalurkan barang/jasa hasil produksi kepada konsumen. Untuk dapat
menyalurkan barang/jasa tersebut dapat dilakukan secara langsung maupun melewati
perantara dalam perdagangan. Distribusi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu sebagai
berikut.
1) Distribusi langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen langsung kepada
konsumen tanpa melewati perantara. Contohnya seorang penjual martabak memproduksi
sendiri dan langsung menjual dagangannya kepada pembeli (konsumen).
2) Distribusi tidak langsung, artinya menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen
melalui perantara. Misalnya melalui pedagang besar (grosir), pedagang kecil
(retailer), agen, makelar, komisioner, eksportir, importir, dan penyalur-penyalur yang
lainnya.
c. Masalah Konsumsi
Konsumsi adalah menggunakan atau memanfaatkan barang yang dihasilkan oleh
produsen. Untuk melakukan kegiatan konsumsi dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu:
1) faktor intern, meliputi sikap, kepribadian, motivasi diri, pendapatan seseorang, selera,
dan watak (karakter).
2) faktor ekstern, meliputi kebudayaan, adat istiadat, lingkungan masyarakat, status sosial,
keluarga, dan pemerintah.

Semakin tinggi pendapatan, orang cenderung mengonsumsi barang


yang lebih bagus.

Masalah pokok ekonomi menurut teori modern


Seiring perkembangan zaman, semakin modern masyarakat maka kebutuhannya semakin
banyak dan kompleks.
Adapun masalah pokok dalam perekonomian modern meliputi pertanyaan what, how, dan
for whom.
a. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak (what)
Permasalahan ini menyangkut persoalan jenis dan jumlah barang/jasa yang perlu
diproduksi agar sesuai dengan yang dibutuhkan masyarakat.
b. Bagaimana cara memproduksi barang tersebut (how)
Permasalahan ini menyangkut cara berproduksi, yaitu penggunaan teknologi dan pemilihan
sumber daya yang dipakai, serta memilih untuk menggunakan tenaga manusia atau tenaga
mesin.
c. Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi (for whom)
Permasalahan ini menyangkut persoalan siapa yang memerlukan barang/jasa, dan siapa
saja yang akan ikut menikmati hasilnya.
Untuk memecahkan ketiga permasalahan pokok ekonomi di atas dapat dilakukan dengan
berbagai cara, di antaranya kebiasaan dan tradisi, insting, serta komando (paksaan /
perintah). Sementara itu bagi masyarakat modern,
pemecahan permasalahan mengandalkan mekanisme harga di pasar.
Di pasar tradisional, mekanisme harga terbentuk karena penjual dan pembeli secara
bersama menentukan harga.

Pemecahan 3 masalah pokok ekonomi menurut teori


modern
Adapun mekanisme harga itu sendiri adalah proses yang berjalan atas dasar daya tarik-
menarik antara konsumen dengan produsen yang bertemu di pasar. Gerak harga yang
terjadi dipasar akan dapat memecahkan ketiga permasalahan pokok ekonomi di
masyarakat, dengan jalan sebagai berikut.
a. Permasalahan What
Ada dan berapa banyak barang yang akan diproduksi sangat dipengaruhi
oleh permintaan masyarakat. Jika permintaan masyarakat meningkat, maka harga akan
cenderung naik dan produsen memperoleh keuntungan, sehingga akan memperbesar
produksinya. Sebaliknya jika permintaan masyarakat menurun, maka harga akan
cenderung turun, sehingga keuntungannnya sedikit dan produsen akan mengurangi
produksinya.
b. Permasalahan How
Bagaimana sumber-sumber ekonomi (faktor-faktor produksi) yang tersedia harus
dipergunakan untuk memproduksi barang-barang, tergantung pada gerak harga faktor
produksi tersebut. Bila harga faktor produksi naik, maka produsen akan menghemat
penggunaan faktor produksi tersebut dan menggunakan faktor produksi yang lain. Jadi
gerak harga faktor produksi menentukan kombinasi yang digunakan produsen dalam
produksinya.
c. Masalah for Whom
Untuk siapa barang-barang tersebut diproduksi, sangat dipengaruhi oleh distribusi barang
tersebut. Barang hasil produksi dijual kepada konsumen. Konsumen membayar memharga
barang tersebut dari penghasilannya atas penggunaan faktor-faktor produksi. Jadi gerak
harga barang dan harga faktor produksi akan menentukan distribusi barang yang
dihasilkan.

4 prinsip ekonomi yang melandasi individu dalam


mengambil keputusan
1. Orang menghadapi masalah Tradeoff
“Tidak ada yang gratis di dunia ini (there’s no such things as free lunch)”. Untuk memperoleh sesuatu yang kita
suka, kita biasanya harus menyerahkan hal lain yang juga kita suka. Membuat keputusan menyebabkan
tradeoff (pertukaran kepentingan), yaitu merelakan satu hal untuk hal yang lain.
Ketika seseorang kemudian masuk ke dalam suatu tatanan masyarakat, mereka akan menghadapi berbagai
jenis tradeoff. Contoh klasik tradeoff adalah “senjata dan mentega”. Semakin banyak belanja negara untuk
persenjataan demi melindungi negara, maka makin sedikit uang yang tersedia untuk membeli barang konsumsi
(mentega) guna meningkatkan standar hidup penduduk negara itu.
Pemahaman akan adanya masalah tradeoff tidak serta merta menunjukan kepada kita keputusan apa yang
akan atau seharusnya diambil, namun demikian memahami tradeoff penting karena orang cenderung akan
mengambil keputusan yang baik jika mereka mengerti pilihan-pilihan yang tersedia.
2. Biaya Adalah Apa yang Harus Dikorbankan untuk Memperoleh Sesuatu.
Karena adanya tradeoff, dalam mengambil keputusan, kita diminta untuk membandingkan biaya dan manfaat
dari suatu tindakan. Namun dalam banyak kasus, biaya suatu tindakan tidak selalu terlihat jelas
sejak awal.Biaya kesempatan (opportunity cost) dari sesuatu adalah apa yang dikorbankan untuk memperoleh
sesuatu itu. Dalam mengambil keputusan, seperti memutuskan untuk kuliah atau tidak, kita juga harus
memahami biaya kesempatan yang muncul dari setiap kemungkinan tindakan.
3. Orang yang Rasional Berpikir dengan Konsep Marginal
Dalam banyak situasi, orang membuat keputusan dengan berpikir secara margin. Sebagai contoh, Anda sudah
memiliki gelar dan saat ini sedang mempertimbangkan untuk menempuh studi selama satu tahun atau dua
tahun lagi. Untuk memutuskan hal ini, anda harus mengetahui tambahan keuntungan yang akan diperoleh dari
satu tahun lagi di sekolah (gaji yang lebih tinggi dan belajar lebih banyak ilmu) dan juga biaya yang muncul
(uang sekolah dan pendapatan yang hilang karena tidak bekerja selama sekolah). Dengan membandingkan
keuntungan marginal dan biaya marginal, anda dapat memutuskan apakah satu tahun lagi bersekolah
merupakan keputusan yang tepat.
Dari contoh tersebut, orang dan perusahaan dapat mngambil keputusan secara lebih baik dengan berpikir
menggunakan konsep margin. Seorang yang rasional akan memilih tindakan hanya dan jika hanya keuntungan
marginal tindakan tersebut melebihi biaya marginalnya.
4. Orang Memberikan Reaksi Terhadap Insentif.
Karena orang memutuskan sesuatu dengan membandingkan keuntungan dan biaya, perilaku mereka mungkin
berubah ketika biaya atau keuntungan juga berubah. Artinya orang menanggapi adanya insentif. Ketika harga
sebutir apel naik, misalnya orang memutuskan makan buah pir lebih banyak dan mengurangi makan apel
karena biaya membeli apel lebih tinggi. Pada saat yang sama, petani apel akan merekrut lebih banyak pekerja
dan memanen apel lebih banyak karena keuntungan penjualan apel juga meningkat. Seperti nanti akan
terlihat, dampak harga terhadap perilaku pembeli dan penjual di pasar, dalam hal ini, sangat penting untuk
memahami bagaimana ekonomi bekerja.
Ketika menganalisis suatu kebijakan, kita harus mempertimbangkan, tidak hanya akibat langsung, tetapi juga
akibat tidak langsung dan kebijakan terhadap insentif. Jika kebijakan mengubah insentif maka perilaku orang
akan berubah.
3 prinsip ekonomi berkaitan dengan bagaimana orang
berinteraksi dengan orang lain
Dalam hidup, banyak keputusan yang kita buat juga memengaruhi orang lain, tiga prinsip berikut berkaitan
dengan bagaimana orang berinteraksi dengan orang lain.
5. Perdagangan Menguntungkan semua pihak
Anda mungkin sudah pernah mendengar berita bahwa Jepang adalah pesaing amerika dalam ekonomi dunia.
Hal ini benar untuk beberapa hal karena perusahaan Jepang dan Amerika memproduksi barang yang sama.
Ford dan Toyota bersaing satu sama lain untuk memperebutkan konsumen. Namun kita mudah terjebak
dengan pemahaman yang kelirudalam menganalisis persaingan antarnegara. Perdagangan antara Amerika
dan Jepang tidak sama dengan sebuah pertandingan olahraga dimana ada yang kalah dan menang.
Kenyataan justru sebaliknya.
Negara, seperti juga keluarga, memperoleh keuntungan melalui perdagangan dengan negara lain.
Perdagangan memungkinkan suatu negara untuk berspesialisasi, melakukan yang terbaik yang dapat
dilakukan oleh negara itu dan untuk menikmati berbagai macam barang dan jasa.
6. Pasar Biasanya Adalah Tempat yang Baik untuk Mengatur Kegiatan Ekonomi.
Saat ini, kebanyakan negara yang dahulunya memakai cara perencanaan terpusat telah meninggaalkan sistem
ini dan mencoba membangun perekonomian pasar. Dalam sebuah perekonomian pasar (market economy),
keputusan seorang perencana di pusat digantikan oleh jutaan rumah tangga dan perusahaan.Perusahaan
yang memutuskan siapa yang akan direkrut sebagai pekerja dan produk apa yang akan dibuat. Rumah tangga
memutuskan perusahaan mana yang akan dipilih sebagai tempat kerja dan apa yang akan dibeli dari
penghasilan mereka. Semua perusahaan dan rumah tangga berinteraksi di pasar, dimana harga dan keinginan
pribadi mengarahkan keputusan mereka.
7. Pemerintah Terkadang Mampu Memperbaiki Hasil Akhir Mekanisme Pasar
Walaupun pasar biasanya tempat yang baik untuk mengatur kegiatan ekonomi, aturan ini mempunyai
beberapa pengecualian. Ada dua alasan utama mengapa pemerintah campur tangan dalam perekonomian-
untuk mendukung efisiensi dan mendukung pemerataan. Artinya kebijakan diarahkan untuk memperbesar kue
ekonomi atau mengubah cara pembagian kue tersebut.
Apabila dikatakan bahwa pemerintah dapat memperbaiki hasil akhir mekanisme pasar maka tidak berarti
pemerintah akan selalu melakukannya. Kebijakan publik tidak dibuat oleh malaikat, tetapi oleh proses politik
yang jauh dari sempurna. Salah satu tujuan belajar ekonomi adalah membantu anda untuk menilai kapan
suatu kebijakan pemerintah mendukung efisiensi dan pemerataan. Sebaliknya, kapan tidak.

3 prinsip ekonomi berkaitan dengan bagaimana


perekonomian secara utuh bekerja
8.Standar Hidup Suatu Negara Bergantung Pada Kemampuannya Menghasilkan Barang dan Jasa
Untuk meningkatkan standar hidup, para pembuat kebijakan harus meningkatkan produktvitas dengan
menjamin para pekerja memperoleh pendidikan yang baikm memiliki peralatan yang bagus untuk berproduksi
dan memiliki akses terhadap tekhnologi yang terbaik.
9. Harga-harga Naik Ketika Pemerintah Mencetak Uang Terlalu Banyak
Apakah penyebab inflasi? Dalam banyak kasus, inflasi yang tinggi dan terus-menerus berakar pada
permasalahan yang sama, yakni pertumbuhan jumlah uang yang beredar. Ketika pemerintah mencetak banyak
uang, nilai uang akan turun.
10. Masyarakat Menghadapi Banyak Masalah Tradeoff antara Inflasi dan Pengangguran
Kurva yang menggambarkan tradeoff jangka pendek antara inflasi dan pengangguran disebut dengan kurva
philips (Philips curve)
Tradeoff antara inflasi dan pengangguran hanyalah sementara, namun baru akan berakhir setelah beberapa
tahun. Kurva philips, dengan demikian, menjadi pentinguntuk memahami siklus bisnis yaitu naik turunnya
aktivitas ekonomi secara tidak beraturan yang diukur dari berapa banyak orang yang bekerja atau berapa
jumlah produksi barang dan jasa.
Keseimbangan pasar (equilibrium price)
- Keseimbangan pasar dua macam produk : persamaan fungsi permintaan memiliki asumsi bahwa
permintaan suatu barang hanya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri. Faktor lain dianggap
tetap (cateris paribus). Pada kenyataannya permintaan suatu barang tidak hanya dipengaruhi oleh
harga suatu barang itu sendiri tapi juga dipengaruhi oleh faktor atau variable lain.
- Faktor-faktor penyebab pergeseran harga keseimbangan :
1. Bertambahnya jumlah permintaan : jika jumlah permintaan bertambah, sedangkan jumlah
penawaran tetap, maka ada kecenderungan terjadi kenaikan harga.
2. Berkurangnya jumlah permintaan : jika jumlah permintaan berkurang sedangkan jumlah
penawaran tetap maka cenderung harga akan turun.
3. Bertambahnya jumlah penawaran : jika jumlah penawaran bertambah sedangkan jumlah
permintaan tetap maka cenderung harga akan turun.
4. Berkurangnya jumlah penawaran : jika jumlah penawaran berkurang sedangkan jumlah
permintaan tetap maka harga akan naik.

Proses Terbentuknya Keseimbangan Pasar


Keseimbangan pasar adalah terbentuknya suatu harga keseimbangan, harga
keseimbangan itu adalah harga dimana konsumen atau produsen sama-sama
tidak ingin menambah atau mengurangi barang/jasa yang dujual atau dikonsumsi.
Selalu kamu ingat ya, kita bisa menyebut harga keseimbangan hanya jika
permintaan dan penawaran ada pada titik yang sama, tidak lebih, tidak kurang.
Karena jika harga ada di bawah harga keseimbangan, maka akan terjadi kelebihan
permintaan, karena permintaan akan meningkat akibat harga yang rendah, dan
kemudian penawaran menurun. Sebaliknya, jika harga pasar melebihi harga
keseimbangan maka akan terjadi kelebihan penawaran, tetapi konsumen enggan
membeli/jumlah permintaan menurun.
Kondisi keseimbangan pasar ini jika dinyatakan secara matematis dan grafis akan
menjadi seperti berikut ini.

Maka yang disebut dengan kurva keseimbangan pasar adalah seperti berikut ini:
Pada kondisi keseimbangan pasar (market equilibrium), kuantitas permintaan
(QD) akan sama dengan kuantitas penawaran (QS) atau terbentuk kuantitas
keseimbangan (QE). Harga yang diminta (PD) pun akan sama dengan harga yang
ditawarkan (PS) sehingga terbentuk harga keseimbangan (PE). Secara grafik
harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan
kurva penawaran (titik E/titik equilibrium).
Nih 'kan ya, di artikel ini pake contoh tukang bakso, biar berkelanjutan dan asyik,
kita pake contoh tukang bakso lagi ya. Pada contoh kasus bakso sebelumnya, dapat
dilihat dalam skedul/tabel permintaan dan penawaran bahwa harga
keseimbangan adalah Rp16.000,00 dan kuantitas keseimbangan adalah 160
mangkok.

Dengan demikian, bentuk kurva keseimbangan pasar bakso adalah seperti berikut
ini:

Untuk mencapai sebuah keseimbangan pasar, harus ada yang dilakukan nih
Squad. Biasanya pemerintah mengintervensi dengan beberapa kebijakan agar
keseimbangan pasar selalu terjaga, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, seperti berikut ini.
PENGENDALIAN HARGA
Tujuan dari pengendalian harga adalah untuk melindungi konsumen atau produsen.
Bentuk kontrol harga yang paling umum digunakan adalah penetapan harga
dasar (price floor) dan harga maksimum (price ceilling).
A. Harga Dasar/Harga Terendah/Price Floor
Kebijakan ini dijalankan pemerintah saat ada barang/jasa yang harga jualnya
terlalu rendah, sehingga dapat merugikan produsen yang menjual barang/jasa
tersebut. Untuk membantu mengurangi kerugian maka pemerintah menetapkan
harga jual terendah barang/jasa tersebut, walaupun namanya harga terendah,
tapi pemerintah akan menetapkan harga di atas harga itu.
Nah karena kebijakan ini, biasanya penjual akan memanfaatkan situasi dengan
menawarkan lebih banyak, sehingga akan ada kelebihan penawaran (excess
supply). Nah kalau ada kelebihan begini, pemerintah akan membeli kelebihannya,
disimpan dan dijual kemudian hari.
Jika digambarkan dengan kurva, maka kurvanya akan begini.

B. Harga Tertinggi/Harga Maksimum/Price Ceilling.


Nah kalau yang ini kebalikannya harga minimum. Pemerintah menetapkan harga
jual tertinggi sehingga barang/jasa masih bisa dibeli oleh konsumen secara wajar.
Harga tertinggi di sini adalah harga yang ditetapkan oleh pemerintah dan itu
merupakan patokan harga tertinggi yang diperbolehkan. Jadi produsen boleh
menjual di bawah atau sama dengan harga itu, tetapi tidak boleh melebihi harga
tersebut.
Nah kalau kebijakan ini nantinya akan menghasilkan kelebihan permintaan,
sehingga nantinya akan ada kekurangan pasokan barang atau kelangkaan
(shortage). Cara paling mudah untuk menangani hal ini adalah dengan menjaga
ketersediaan dan mengimport barang atau mendorong peningkatan produksi.
Jika digambarkan dengan kurva, maka hasilnya akan jadi seperti ini.
Nah Squad, itulah yang dibutuhkan dan dilakukan dalam ilmu ekonomi untuk
mencapai suatu keseimbangan pada pasar. Keseimbangan harga dan permintaan
selalu di upayakan agar tidak ada pihak-pihak yang merasa dirugikan. Pembeli
dapat membeli barang dengan wajar, dan penjual/produsen tetap mendapatkan
untung dari apa yang dibuat. Dengan ilmu pengetahuan yang kamu miliki tentang
materi ini, kamu bisa mengawasi setiap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah,
serta bisa juga melihat kondisi ideal harga yang ditawarkan pasar.

Keseimbangan Pasar
Pengertian
Ekuilibrium adalah keadaan yang menunjukkan baik Konsumen maupun Produsen telah
menyetujui harga suatu barang, yaitu harga yang Konsumen bersedia membeli untuk sejumlah
barang sama dengan harga yang Produsen bersedia menjual untuk sejumlah barang tersebut.
Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Penjual dan
pembeli biasanya akan selalu mengambil tindakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan antara pemintaan dan penawaran. Situasi dimana jumlah penawaran lebih besar
dari permintaan disebut dengan surplus. Sebaliknya, situasi dimana jumlah permintaan lebih
besar dari pernawaran disebut dengan kekurangan (shortage).
Setelah pasar sampai ke titik ekuilibrium, penjual dan pembeli sama – sama puas dan harga
pun tidak akan berubah lagi. Biasanya situasi surplus maupun kekurangan sifatnya sementara,
karena pasar akan selalu bergerak kearah titik keseimbangan. Kondisi seperti inilah yang
disebut dengan hukum penawaran dn permintaan (the law of supply and demand).
Kita tahu bahwa permintaan dan penawaran tidak selalu tetap, namun selalu berubah – ubah
sesuai dengan perubahan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Apabila terjadi perubahan
pada faktor – faktor tersebut, maka permintaan dan penawaran juga ikut berubah dan otomatis
akan merubah posisi titik ekuilibrium. Jika terjadi peningkatan jumlah permintaan namun
jumlah penawaran tetap, maka harga akan naik, sehingga titik ekuilibrium juga bergeser naik.
Sementara jika penawaran naik namun permintaan tetap, maka harga akan turun dan
mengakibatkan titik ekuilibrium juga turun.
Keseimbangan Jangka Pendek
Kekuatan-kekuatan pasar yang menentukan harga dan kuantitas penjualan dapat dianggap
sebagai mewujudkan diri melalui permintaan agregat dan fungsi penawaran.Kemiringan
permintaan fungsi D ‘(p)] biasanya negatif. Kemiringan fungsi penawaran S ‘(p)] adalah positif
dalam ketiadaan ekonomi eksternal. S ‘(p) akan dianggap positif, kecuali dinyatakan
khusus. Karena komoditi yang homogen, harga tunggal harus menang. Kuantitas yang diminta
harus sama dengan kuantitas yang ditawarkan pada harga ekuilibrium:
D (p) – S (p) = 0 (6-8)
Jika persamaan tersebut tidak memiliki beberapa p = pe pembeli dan penjual ‘keinginan tidak
konsisten: baik pembeli ingin membeli lebih dari penjual yang memasok, atau penjual yang
memasok lebih dari pembeli ingin membeli. Persamaan dalam (6-8) memastikan bahwa
pembeli dan penjual keinginan konsisten.
Asumsi bahwa produksi produsen seketika dan tiba di pasar tanpa output aktual.Pembeli dan
penjual mencoba untuk masuk ke dalam kontrak yang menguntungkan bagi mereka. Setiap kali
pembeli dan penjual masuk ke dalam kontrak, mereka berdua berhak untuk recontract dengan
orang yang membuat tawaran yang lebih menguntungkan. Asumsi bahwa konsumen beberapa
membuat tawaran awal dan menawarkan harga dolar p0 untuk komoditi tersebut.
Keseimbangan harga-kuantitas kombinasi harus memenuhi kedua fungsi permintaan dan
penawaran. Ini adalah kombinasi harga-kuantitas yang keinginan pembeli dan penjual yang
konsisten satu sama lain. Harga keseimbangan ditentukan dengan menyelesaikan kondisi
kesetimbangan (6-8) untuk p. Sebuah kuantitas ekuilibrium ditentukan dengan
mensubstitusikan harga keseimbangan baik dalam permintaan atau fungsi penawaran. Karena
keseimbangan harga-kuantitas com bination ¬ memenuhi kedua kurva permintaan dan kurva
penawaran, operasi di atas setara dengan mencari koordinat titik persimpangan permintaan
dan kurva penawaran.

Keseimbangan Jangka Panjang


. Biaya jangka panjang dan kurva penawaran termasuk “laba yang normal,” yaitu, remunerasi
minimum yang diperlukan bagi perusahaan untuk tetap ada. Ini adalah keuntungan yang
menimbulkan kepada pengusaha sebagai pembayaran untuk layanan manajerial, untuk
menyediakan organisasi, untuk bantalan risiko, dll.
jika perpotongan kurva permintaan dan kurva penawaran jangka panjang terjadi pada harga
dimana perusahaan dalam industri yang berpenghasilan lebih dari laba yang normal,
pengusaha baru dapat dirangsang untuk masuk. Para produsen baru akan menambah pasokan
mereka untuk pasokan yang sudah ada, dan sebagai hasilnya kurva penawaran jangka panjang
akan bergeser ke kanan. produsen baru akan terus masuk selama mereka dapat membuat
keuntungan yang positif, dan kurva penawaran akan terus bergeser ke kanan sampai
persimpangan dengan kurva permintaan menentukan harga di mana pendatang baru akan
mendapatkan keuntungan nol. Beberapa perusahaan akan menarik diri dari industri, dan
penawaran agregat akan berkurang, kurva penawaran akan bergeser ke kiri. Perusahaan akan
terus meninggalkan industri ini sampai persimpangan dari kurva permintaan dengan kurva
penawaran menentukan harga yang kerugian ( keuntungan) adalah nol untuk perusahaan
biaya tertinggi dalam industri.
Permintaan harus sama dengan pasokan, dan potensi keuntungan pendatang baru harus sama
dengan nol untuk ekuilibrium jangka panjang. Fungsi pasokan perusahaan i adalah Si = Sj
(p). Misalkan n adalah jumlah perusahaan dalam industri. Dengan asumsi bahwa semua
perusahaan yang identik dengan fungsinya biaya mereka, fungsi penawaran agregat adalah
S (P) = NSI (p) (6-9) Seperti sebelumnya, fungsi permintaan agregat
D = D (p) (6-10)
Selain persamaan permintaan dan penawaran, ekuilibrium jangka panjang mengharuskan laba
sama dengan nol untuk setiap perusahaan:
7Ti = PS, – (S%,) = 0 (6-11
dimana (D (Si) adalah total biaya jangka panjang perusahaan i untuk output Q = Si = STN
Persamaan (6-11) memerlukan kesetaraan harga dan AC:.. p = (D (Sj) 1Sj Persamaan (6-8)
untuk (6-11) umumnya dapat diselesaikan untuk variabel-variabel (D, Sj, p, n) Dalam jangka
panjang kekuatan persaingan sempurna tidak hanya menentukan harga dan kuantitas,. tetapi
jumlah perusahaan dalam industri juga.
Argumen ini diilustrasikan pada Gambar. 6-4. Sisi kiri dari diagram menunjukkan kurva biaya
sebuah perusahaan khas atau “perwakilan”. Sisi kanan menunjukkan permintaan pasar dan
kurva penawaran dengan skala horisontal terkompresi. Keseimbangan akhir dari titik pandang
industri adalah di persimpangan kurva permintaan dan penawaran, dengan ketentuan bahwa
keuntungan adalah nol. Dari titik pandang pengusaha, keseimbangan dicapai saat harga sama
dengan MC dan AC. Optimum dipastikan dengan p = MC, dan nol keuntungan dengan p =
AC. Setiap perusahaan beroperasi pada titik minimum kurva AC dalam ekuilibrium jangka
panjang, karena AC = MC pada titik minimum kurva AC. Perusahaan yang membuat keuntungan
positif dalam situasi yang ditandai dengan kurva supply S (Gbr. 6-4b). perusahaan baru masuk,
dan pergeseran kurva penawaran untuk S ‘. Jika kurva penawaran telah didefinisikan untuk
mencakup semua persediaan (oleh produsen aktual dan potensial, seperti di S *), perpotongan
kurva permintaan dan penawaran akan menentukan ekuilibrium akhir tanpa pergeseran. S
kurva penawaran diberikan untuk n tetap dalam (6-9). S * diperoleh dari (6-11) dengan
membiarkan AC p minimal sama. The jangka panjang industri penyediaan horizontal kurva * S
juga jangka panjang AC industri kurva dan kurva jangka panjang nya MC dalam kasus
ini. Dalam Sec. 5-1 itu menunjukkan bahwa fungsi produksi homogen derajat satu
menghasilkan AC konstan = MC untuk harga faktor tetap dan menghasilkan tingkat keuntungan
nol oleh Teorema Euler jika input dibayar nilai produk marjinal mereka . marjinal
mereka . . Kondisi ini sama dengan yang untuk industri secarakeseluruhan dalam situasi
yangdigambarkan pada Gambar. 6-4
Biaya Diferensial Kondisi dan Sewa
Asumsikan bahwa ada dua jenis perusahaan. AC jangka panjang dan kurva MC akan
ditampilkan dalam bagian (a) dan (b) Gambar 6-
5 Bagian (c) menunjukkankurva industri penawaran dan kurva permintaan lima hipotetis. Kur
va penawaranberdasarkan asumsi bahwa ada lima puluh perusahaan dalam setiap
kategori.Asumsikan bahwa jumlah perusahaan di setiap kategori tidak
bisa ditingkatkan.Sebagai contoh, jumlah produsen berbiaya rendah (kategori I)
dapat unalterablydiberikan oleh kuantitas dari beberapa sumber daya yang
langka seperti tanah subur.Perusahaan baru tidak bisa masuk kategori I meskipun perusahaan-
perusahaan dalam kategori ini adalah membuat keuntungan.
Pertimbangkan D4 kurva
permintaan. Setiap perusahaan murah menghasilkan output.16 unit, dan masing-
masing perusahaan lain menghasilkan output dari 10 unit. Yang terakhir
ini beroperasi pada titik minimum kurva AC mereka dan memperoleh keuntungan normal

Setiap perusahaan murah mendapatkan satu unit laba NNI di atas normal. Jika kurva
permintaan bergeser ke D2, semua perusahaan biaya tinggi (kategori II) akan meninggalkan
industri ini, tetapi setiap perusahaan murah akan tetap mendapatkan keuntungan positif yang
sama. Mereka akan mendapatkan keuntungan positif bahkan jika kurva permintaan adalah
D1. Dengan D3 beberapa, tapi tidak semua, dari perusahaan biaya tinggi akan meninggalkan
industri. Mereka yang tersisa akan memperoleh laba normal. Jika kurva permintaan adalah D5,
semua perusahaan dalam industri itu akan mendapatkan keuntungan lebih dari normal, dan
kelompok ketiga perusahaan (tidak ditampilkan pada Gambar. 6-5) mungkin akan
menguntungkan untuk memasuki industri. Perusahaan-perusahaan murah masih akan berada
di posisi yang paling menguntungkan.
Asumsikan bahwa fungsi total biaya perusahaan perwakilan dalam dua kategori
Tanda minus sebelum akar kuadrat harus dikesampingkan karena sesuai dengan situasi di
mana kedua-order kondisi perusahaan individu untuk memaksimalkan tidak
terpenuhi. Mengganti SLI untuk q1i, kurva penawaran nya adalah

Mengatur D = S dan pemecahan untuk p dan S memberikan p = 13, S = 750.t Jika p = 13, setiap
perusahaan akan menghasilkan 15 unit dengan biaya rata-rata 7 dolar. Perusahaan-
perusahaan biaya tinggi tidak menghasilkan apa-apa. Jumlah total adalah, sebagaimana
ditentukan dengan menyelesaikan hubungan permintaan dan penawaran, (50) (15) = 750
unit. Setiap perusahaan murah mendapatkan sebuah pro5t 90-dolar.
Model permintaan dan penawaran
Digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk
melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta juga interaksi
mereka di pasar. Permintaan dan penawaran juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan
teori ekonomi lainnya.
Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai
penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh
produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini
mengakomodasi kemungkinan adanya faktor-faktor yang dapat mengubah kesimbangan, yang
kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Model ini memungkinkan adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang berikutnya
akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.

Pengaruh elastisitas pada permintaan dan penawaran


Kebutuhan Primer
Setiap manusia membutuhkan berbagai macam dan jenis barang ataupun jasa yang dapat
memenuhi kebutuhannya. Demi terpenuhinya kebutuhan yang diinginkan dan sesuai, diperlukan
pengorbanan seseorang untuk mendapatkannya, seperti bekerja, berusaha, berdoa.
Dalam kehidupan, kebutuhan dibedakan menjadi tiga jenis yaitu kebutuhan primer, sekunder
dan tersier. Saat ini kita akan membahas mengenai kebutuhan primer. Kebutuhan primer merupakan
kebutuhan pokok yang harus terpenuhi demi berlangsungnya hidup. Kebutuhan primer ini sangat
diperlukan sekali seperti pangan, sandang dan papan dan tidak dapat ditunda. Tanpa terpenuhnya
kebutuhan primer, kelangsungan hidup seseorang akan tersendat. Contohnya adalah sembako, pakaian,
tempat tinggal.
Kebutuhan tersebut dapat mempengaruhi elastisitas harga permintaan dan penawaran, dimana
letak pengaruhnya berbeda-beda. Sebelumnya kita memahami dulu bagaimana hukum permintaan dan
penawaran yang berlaku dan apa elasitas harga itu.
Hukum permintaan “Bila harga suatu barang naik, cateris paribus, maka jumlah barang itu yang
diminta akan berkurang, dan sebaliknya” (Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi
Mikro Suatu Pengantar Edisi Ketiga).
Hukum penawaran “Semakin tinggi harga suatu barang, cateris paribus, semakin banyak jumlah
barang tersebut yang ingin ditawarkan oleh penjual, dan sebaliknya” (Prathama Rahardja dan Mandala
Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar Edisi Ketiga).
Elasitas harga dapat kita artikan atau definisikan yaitu pengaruh dari perubahan harga dengan
jumlah barang yang diminta atau ditawarkan.

Rumus Elasitas Permintaan :

Rumus Elasitas Penawaran :


Dalam kebutuhan primer yang merupakan kebutuhan pokok dan tidak dapat ditunda, walaupun
seseorang berpenghasilan sedikit atau rendah, orang tersebut akan tetap membeli dan mengonsumsi
untuk memenuhi kebutuhannya, seperti beras.
Dari pernyataan tersebut, elasitas harga permintaannya adalah inelastis (E<1) perubahan harga
hanya memberikan pengaruh yang kecil terhadap perubahan barang yang diminta, sehingga apabila
produsen menetapkan kenaikan harga yang cukup tinggi sekalipun, permintaan terhadap barang
tersebut tidak terlalu berubah. Konsumen kurang peka terhadap perubahan harga, meskipun harga naik
atau turun, masyarakat akan tetap membelinya untuk memenuhi kebutuhannya.

Gambar. Kurva Permintaan Inelastis.

Menurut elasitas harga penawarannya adalah elasitas sempurna (E= ≈), berapapun jumlah
yang ditawarkan tidak mempengaruhi tingkat perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar
dengan sumbu horisontal P atau Q. Penawaran terhadap barang-barang kebutuhan pokok tersedia
dalam jumlah yang cukup agar tidak terjadi kelangkaan.

Gambar. Kurva Penawaran Elasitas Sempurna.

Kebutuhan Sekunder
Setelah kita membahas kebutuhan primer, kita akan membahas mengenai kebutuhan sekunder.
Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang diperlukan dan dapat dipenuhi jika kebutuhan primer
sudah terpenuhi dan dapat menunjang kebutuhan primer. Manusia memenuhi kebutuhan sekunder
dalam rangka mengaktualisasikan dirinya sebagai makhluk sosial yang berbudaya. Contohnya adalah
pendidikan yang lebih baik, kendaraan yang lebih bagus.
Kebutuhan tersebut dapat mempengaruhi elastisitas harga permintaan dan penawaran, dimana
letak pengaruhnya berbeda-beda. Sebelumnya kita memahami dulu bagaimana hukum permintaan dan
penawaran yang berlaku dan apa elasitas harga itu.
Hukum permintaan “Bila harga suatu barang naik, cateris paribus, maka jumlah barang itu yang
diminta akan berkurang, dan sebaliknya” (Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi
Mikro Suatu Pengantar Edisi Ketiga).
Hukum penawaran “Semakin tinggi harga suatu barang, cateris paribus, semakin banyak jumlah
barang tersebut yang ingin ditawarkan oleh penjual, dan sebaliknya” (Prathama Rahardja dan Mandala
Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar Edisi Ketiga).
Elasitas harga dapat kita artikan atau definisikan yaitu pengaruh dari perubahan harga dengan
jumlah barang yang diminta atau ditawarkan.

Rumus Elasitas Permintaan :

Rumus Elasitas Penawaran :

Kebutuhan sekunder ini dipenuhi jika kebuhan primer sudah terpenuhi terlebih dahulu. Tidak
dipaksakan seseorang untuk memenuhi kebutuhan sekunder ini, hanya untuk orang-orang yang
menginginkan kebutuhan sekundernya terpenuhi.
Dari pernyataan ini, elasitas harga permintaannya adalah elasitas uniter (E=1), terjadinya
perubahan tingkat harga mengakibatkan perubahan jumlah permintaan pada tingkat presentase yang
sama dan menggambarkan ΔQ = ΔPtidak terpengaruh penjualan meski harga mengalami naik – turun
harga, terjadi pada barang-barang biasa atau barang sekunder. Bentuk kurvanya adalah cembung
terhadap titik nol (titik pusat) atau rectangular hyperbola, dimana setiap titik pada kurva mempunyai
elastisitas sama yaitu e = 1.

Gambar. Kurva Permintaan Elasitas Uniter.

Elasitas harga penawarannya adalah elastis (>1), semakin banyak perubahan barang yang
ditawarkan maka perubahan harganya tidak terlalu besar (kecil) karena masyarakat akan terlebih dulu
mementingkan kebutuhan primernya dibandingkan kebutuhan sekunder, dan tidak dipaksakan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sekundernya. Misalkan, Budi adalah seorang distributor gadget
keluaran terbaru, ia akan menawarkan dan menjual barangnya dengan taktik “buy one get free one”dan
diskon setengah harga. Dengan penawaran tersebut, maka masyarakat akan lebih memilih diskon
setengah harga karena sisa uang dari belanja tersebut bisa digunakan untuk disimpan atau membeli
barang yang lainnya dari pada digunakan untuk membeli barang yang sama.
Gambar. Kurva Permintaan Elastis.

Kebutuhan Tersier
Setelah kita membahas kebutuhan primer dan sekunder, kita akan membahas mengenai
kebutuhan tersier. Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan yang mewah, mahal, dan berlebihan.
Kebutuhan tersier diperlukan jika kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi dahulu. Kebutuhan
tersier dilakukan oleh orang yang berpendapatan tinggi dan dilakukan untuk meningkatkan prestise
atau kebanggaan di mata masyarakat. Contohnya adalah apartemen, kapal persiar yang mewah, jalan-
jalan keberbagai negara.
Kebutuhan tersebut dapat mempengaruhi elastisitas harga permintaan dan penawaran, dimana
letak pengaruhnya berbeda-beda. Sebelumnya kita memahami dulu bagaimana hukum permintaan dan
penawaran yang berlaku dan apa elasitas harga itu.
Hukum permintaan “Bila harga suatu barang naik, cateris paribus, maka jumlah barang itu yang
diminta akan berkurang, dan sebaliknya” (Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi
Mikro Suatu Pengantar Edisi Ketiga).
Hukum penawaran “Semakin tinggi harga suatu barang, cateris paribus, semakin banyak jumlah
barang tersebut yang ingin ditawarkan oleh penjual, dan sebaliknya” (Prathama Rahardja dan Mandala
Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar Edisi Ketiga).
Elasitas harga dapat kita artikan atau definisikan yaitu pengaruh dari perubahan harga dengan
jumlah barang yang diminta atau ditawarkan.

Rumus Elasitas Permintaan :

Rumus Elasitas Penawaran :

Kebutuhan tersier atau kebutuhan akan sesuatu yang mewah yang bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan tersier ini berlaku jika kebutuhan primer dan sekunder yang sebelumnya sudah
terpenuhi, dan hanya sebagian orang saja yang memenuhi kebutuhan tersier ini. Kebutuhan tersier
tidak dapat dipaksakan agar semua orang memenuhi kebutuhan tersier.
Dari pernyataan tersebut, elasitas harga permintaannya adalah inelasitas sempurna karena
berapapun harga barang tersebut (naik atau turun) maka masyarakat yang berpendapatan lebih akan
membelinya sesuai kebutuhan. Misalkan, Rani memiliki pendapatan lebih dan ia membutuhkan sebuah
mobil untuk mempermudah aktifitasnya. Walaupun harga jual mobil sedang naik atau turun, rani akan
tetap membeli sebuah mobil sesuai kebutuhannya.

Gambar. Kurva Permintaan Inelastis Sempurna.

Elasitas harga penawaran yang mendasarinya adalah inelastis (E<1), perubahan presentase
harga barang yang ditawarkan menyebabkan perubahan presentase jumlah barang yang ditawarkan
lebih kecil dengan kata lain perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran sehingga
jumlah yang ditawarkan relative tidak sensitive terhadap perubahan harga. Ini terjadi pada penawaran
barang-barang mewah yang termasuk kebutuhan tersier.

Gambar. Kurva Permintaan Inelastis.

Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan


Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Suatu Barang– Didalam suatu permintaan suatu
barang, permintaan tidak selalu tetap. Permintaan baik naik atau turun, bertambah atau berkurang.
Kita lihat pada saat menjelang hari raya idul fitri ataupun hari lainya. Faktor apa saja yang sangat
mempengaruhi sebuah permintaan suatu barang.
Permintaan akan pakaian, daging sapi, asesoris rumah, dan aneka kue lebaran akan meningkat.
Dan setelah idul fitri selesai, permintaan akan baranf-barang tersebut akan turun kebali.
Teryata ada banyak faktor yang dapat mnyebabkan naik turunya permintaan. Salah satunya adalah
faktor yang mempengaruhi pemintaan adalah harga. Bial suatu barang atau jasa naik maka
permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan menurun.
Contoh Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Permintaan Suatu Barang
Berikut akan saya uraikan secara rinci faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan.
1. Faktor Pendapatan
Jika pendapatan pembeli atau konsumen meningkat maka permintaan terhadap barang atau jasa
cenderung akan bertambah, sebaliknya, bila pendapatan menurun maka permintaan terhadap
barang dan jasapun akan berkurang.
Diabawah ini kamu bisa melihat Aliran dari Pendapatan faktor-faktor produksi, jika kamu
perhatikan disini terdapat 10 Aliran dimana setiap aliranya saling berkaitan

Aliran Pendapatan faktor-faktor produksi / http://slideplayer.info

2. Faktor Harga Barang atau Jasa


Faktor ini sangat mempengaruhi jumlah permintaan barang atau jasa itu sendiri, apabila harga
suatu barang atau jasa tersebut akan turun. Dan sebaliknya, bila permintaan turun maka harga akan
naik. Agar lebih jelasnya kamu bisa lihat gambar berikut ini :
Faktor Harga Barang atau Jasa/http://slideplayer.info
Dari gambar di atas kamu bisa pahami apa yang menjadi pertanyaan dasar/pokok Perekonomian
1. Apa saya yang harus di Produksi & Berapa Banyak ?
2. Bagaimana Produksi Barang & dan jasa harus dilakukan ?
3. Bagaimana distribusi barang & jasa harus dilakukan ?
4. Untuk Siapa produksi & distribusi barang & jasa tsb dilakukan ?
Jika kamu mengerti dengan keempat pertanyaa ini itu akan memudahkan kamu dalam mentunkan
faktor utama dari harga barang dan jasa

3. Faktor Intensitas Kebutuhan


Fakor ini medesak tidaknya suatu kebutuhan, bila kebutuhan akan barang atau jasa bersifat
mendesak maka permintaan akan meningkat.
4. Faktor Selera
Jika konsumen pada suatu barang atau jasa tersebut akan meningkat. Cita rasa remaja yang tinggi
pada Buah Apel Australia membuat permintaan akan Buah Apel Australia meningkat demikian
pula sebaliknya.
Ya, benar saja selera menjadi salah satu penyebab menigkatkan suatu barang dan jasa. Misal
ilustrasinya seperti ini ada banyak orang yang menyukai Apel Australia walaupun di Indonesia
sendiri mempunyai Apel
5. Faktor Jumlah Penduduk
Semakin banyak jumlah penduduk, otomatis yang semakin kecil akan menambah permintaan.
Sebaliknya, jumlah penduduk dapat mengurangi pemintaan. Jumlah penduduk dapat berkurang
dengan berbagai cara diantarannya karena bencana alam dan peperangan.

Statistik Kependudukan Indonesia


Dengan jumlah penduduk yang semakin menigkat bisa menambah kebutuhan terhadap beberapa
fasilitas yang mendukung kehidupan mereka.
Contohnya: fasilitas kesehatan, pendidikan, atau lapangan kerja.

6. Faktor perkiraan terhadap harga pada masa yang akan datang


Pada saat memperkirakan harga akan naik pada masa yang akan datang yang membuat konsumen
akan cepat menambah permintaanya sebelum harga betul-betul akan menjadi naik.
Sebaliknya, jika diperkirakan harga akan turun, konsumen censerung mengurangi permintaanya
sambil menunggu harga benar-benr turun.
7. Faktor perkiraan terhadap pendapatan pada masa yang akan datang
Jika diperkirakan pendapatan akan naik pada masa yang akan datang maka konsumen akan lebih
berani menambah permintaanya. Sebaliknya bila pendapatan diperkirakan akan turun maka
konsumen akan mengurangi permintaanya.
8. Faktor harga barang substitusi
Jika harga barang pengganti (sibstusi) turun, maka permintaan terhadap barang yang digantikan
akan turun, karena orang akan beralih membeli barang pengganti (substitusi).

Laptop dan Komputer


Contoh : laptop digunakan sebagai pengganti computer, pada saat harga laptop turun maka orang
akan lebih banyak membeli laptop dibandingkan computer, dengan begitu permintaan terhadap
computer akan menurun.

9. Faktor harga barang komplementer (perlengkapan)


Pertalite merupakan barang komplementer bagi sepeda motor . jika harga pertalite naik maka
permintaan untuk sepeda motor akan turun. Sebaliknya pun begitu jika harga pertamax turun maka
permintaan terhadap sepeda motor akan naik.
10. Faktor Promosi
Jika promosi terhadap suatu barang atau jasa dilakukan secara terus menerus dan menarik maka
permintaan terhadap barang atau jasa tersebut akan meningkat. Sebaliknya, bila promosi sedikit
dan kurang menarik maka permintaan umumnya akan susah meningkat.

Faktor dalam menyusun dauran promosi


Definisi dan Faktor yang Memengaruhi Permintaan dan
Penawaran
Squad, kamu pernah nggak mengamati harga kebutuhan pokok ketika menjelang hari raya
lebaran? Atau harga gas elpiji 3 kg saat terjadi kelangkaan hingga adanya antrian panjang
untuk mendapatkannya? Kira-kira mengapa harga-harga tersebut cenderung naik
ya? Penasaran? Yuk, bahas sekarang.
Dalam ilmu ekonomi, kenaikan harga dan kelangkaan disebabkan oleh penawaran
(supply) dan pemintaan (demand) yang tidak seimbang. Dalam teori penawaran dan
permintaan, menggambarkan hubungan-hubungan di pasar, antara calon pembeli dan
penjual dari suatu barang atau jasa. Ketidakseimbangan yang terjadi menyebabkan kenaikan
harga dan kelangkaan seperti yang terjadi di atas.
Lalu apa sih sebenarnya permintaan dan penawaran?
Permintaan adalah jumlah keseluruhan barang/jasa yang ingin dibeli oleh konsumen pada
berbagai tingkat harga. Hukum permintaan menyatakan bahwa ketika harga suatu barang
meningkat, ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tetap), jumlah permintaan barang
tersebut akan menurun (berbanding terbalik/negatif). Permintaan yang terjadi dipasar ini
dipengaruhi beberapa faktor lho, antara lain:
1. Harga barang itu sendiri
Apabila harga suatu barang semakin murah, kecenderungan permintaan terhadap barang
itu akan bertambah dan hal ini berlaku juga sebaliknya.
2. Harga barang lain yang terkait
 Apabila harga barang substitusinya turun, maka permintaan akan barang tersebut
akan berkurang. Namun apabila harga barang substitusinya naik, maka permintaan
barang tersebut akan meningkat. (hubungannya positif/berbanding lurus)
 Apabila harga barang komplementernya turun, maka permintaan akan barang
tersebut akan menurun pula. Sebaliknya, jika harga barang komplementernya naik,
maka permintaan akan barang tersebut akan meningkat pula. (hubungannya
negatif/berbanding terbalik)

3. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi
tingkat pendapatan, maka semakin meningkat permintaan terhadap suatu barang tersebut.
Contohnya, di suatu pasar malam terdapat bazar baju murah, Caca memutuskan hanya
membeli satu baju seharga Rp80.000 karena Caca hanya memiliki penghasilan
Rp500.000/bulan. Berbeda dengan Amed yang berpenghasilan Rp1.000.000/bulan, ia
membeli 2 baju di bazar tersebut.
 Baca Juga: Sistem Ekonomi Indonesia dan Karakteristiknya
4. Selera Masyarakat
Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera
masyarakat terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang itu pun akan
meningkat.
Contoh, celana panjang sedang menjadi tren sekarang, akibatnya jumlah permintaan model
celana panjang cenderung meningkat.
5. Jumlah Penduduk
Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, semakin tinggi permintaan
suatu barang untuk harga tertentu.

6. Prediksi Konsumen tentang Kondisi pada Masa Mendatang.


Bila kita memperkirakan bahwa harga suatu barang akan naik, adalah lebih baik membeli
barang itu sekarang, sehingga mendorong orang untuk membeli lebih banyak saat ini guna
menghemat belanja di masa mendatang.
Selanjutnya yuk bahas mengenai penawaran.
Penawaran adalah kesediaan penjual untuk menyerahkan berbagai barang pada tingkat harga
dalam waktu tertentu dan keadaan tertentu. Hukum penawaran menyatakan bahwa ketika
harga suatu barang meningkat, ceteris paribus (faktor-faktor lain dianggap tidak ada
perubahan), jumlah penawaran barang tersebut juga akan meningkat (berbanding
lurus/positif). Seperti halnya pada permintaan maka pada penawaranpun dipengaruhi oleh
beberapa faktor, Squad. Antara lain:
1. Harga
 Harga barang itu sendiri. Produsen atau perusahaan akan menawarkan lebih banyak
barang jika harga naik. Begitupun berlaku sebaliknya.
 Harga barang lain yang terkait. Contohnya seorang petani memiliki lahan yang dapat
ditanami jagung atau kacang-kacangan. Ketika harga jagung naik, petani akan
mengurangi penanaman kacang dan menggantinya dengan jagung karena lebih
menguntungkan.
2. Biaya Produksi
Produsen membutuhkan/membeli berbagai faktor produksi untuk dapat menghasilkan
barang dan jasa. Oleh karena itu, jika biaya produksi mengalami kenaikan, maka harga
barang akan cenderung naik. Produsen cenderung mengurangi jumlah produksinya,
akibatnya jumlah penawarannya pun akan berkurang. Hal ini berlaku sebaliknya.
3. Tingkat Teknologi
Perusahaan yang menggunakan teknologi pada tingkat yang lebih tinggi dapat meningkatkan
hasil produksinya dengan cepat. Di samping itu, penggunaan teknologi yang tinggi juga akan
menyebabkan biaya produksi semakin murah. Peningkatan hasil produksi dan biaya
produksi yang semakin murah, akan menyebabkan jumlah barang yang ditawarkan semakin
banyak pada tingkat harga tertentu.

Ilustrasi penggunaan teknologi (Sumber: media.giphy.com)


4. Jumlah Produsen
Semakin banyak jumlah produsen, semakin banyak pula jumlah barang yang ditawarkan.
Misalnya, jika beberapa produsen es krim memutuskan untuk berhenti berjualan dan keluar
dari pasar, maka tentu jumlah es krim yang dijual/ditawarkan di pasar akan turut berkurang.
5. Kebijakan Pemerintah
 Pajak. Asumsi bahwa pajak menjadi beban penjual (penambah harga yang
ditawarkan) dan mengurangi laba. Maka semakin besar pajak, jumlah barang yang
ditawarkan akan menurun, begitu pula sebaliknya.
 Subsidi. Mampu mengurangi biaya produksi, sehingga menjadi pengurang harga yang
ditawarkan dan menambah laba. Karena itu, semakin besar subsidi, jumlah barang
yang ditawarkan akan bertambah.
6. Faktor Alam
Pengaruh alam akan memengaruhi penawaran produk pertanian dan perikanan. Misalnya,
bagi para petani padi, iklim yang tidak menentu dapat menyebabkan gagal panen. Oleh
karena itu, jumlah beras yang ditawarkan akan berkurang.
7. Prediksi Produsen tentang Kondisi pada Masa Mendatang
Sebagai contoh, jika produsen meramalkan akan terjadi kenaikan harga beras bulan depan.
Maka, pada saat ini produsen akan mengurangi stok penjualannya dan menunggu hingga
bulan depan untuk mengeksploitasi keuntungan yang mungkin akan diperoleh akibat
naiknya harga.

Teori produksi dengan 2 faktor perubahan


 Kurva produksi sama (ISOQUANT)
Gabungan tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan 1000 unit produksi.
NO GABUNGAN TENAGA KERJA(UNIT) MODAL(UNIT)
1 A 1 6
2 B 2 3
3 C 3 2
4 D 6 1

Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan
produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunnjukkan bahwa yang diperlukan adalah dua
unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan yang diperlukan adalah 3 unit tenaga
kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunnjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit
tenaga kerja dan 1 unit modal.
Kurva IQ dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang terdapat dalam
tabel.Kurva PRODUKSI SAMA menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Dijelaskan bahwa tingkat produksi tersebut adalah
1000 unit. Disamping itu didapati kurva IQ1, IQ2 dan IQ3 yang terletak diantara IQ. ketiga kurva
lain tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak
2000 unit, 3000 unit dan 4000 unit(semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin tinggi tingkat
produksi yang ditunjukkannya).
 Garis biaya sama (ISOCOST)
Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama
(ISOCOST). Data yang diperlukan untuk membuat Garis Biaya Sama adalah sebagi berikut :
- Harga faktor-faktor produksi yang digunakan
- Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi
Berdasarkan contoh, upah tenaga kerja adalah Rp. 10000 dan biaya modal per unit adalah
Rp. 20000; sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 80000. Garis TC dalam gambar
menunjukan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan
menggunakan Rp. 80000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang
dimisalkan diatas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memperoleh “modal’ saja akan
memperoleh 80000/20000 =4 unit 80000/10000 = 8 unit. Seterusnya titik A pada TC menunjukan
dan ssebanyak Rp. 80000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Garis
biaya sama yang lain yaitu TC1, TC2, da TC3. garis-garis itu menunjukan garis biaya sama
apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 100000, Rp. 120000 dan 140000.
Memaksimumkan dan meminimumkan produksi
 Memaksimumkan produksi
Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan dalam (1) dimisalkan biaya yang
dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah Rp. 15000, upah tenaga kerja adalah Rp. 10000,
dan biaya yang disediakan oleh produsen adalah Rp. 300000. Dengan uang sebanyak Rp.300000
produsen dapat sekiranya ia membeli satu jenis faktor produksi saja memperoleh 20 unit modal
atau 30 tenaga kerja. Garis biaya sama TC3 menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal
yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia. Persoalannya sekarang, manakah
gabungan yang akan dapat menghasilkan produksi yang paling maksimum? Terdapat 5 titik yang
terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik
persinggungan. dengan garis TC2 yaitu A, B, C, D dan E. Dari kelima titik ini, titik E terletak di
kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi
sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan memaksimumkan
jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp. 300000. Gabungan tersebut terdiri
dari 12 unit modal dan 12 tenaga kerja.

 Meminimumkan Biaya
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam (2) perlu dibuat pemisalan
mengenai tingkat produksi yang akan dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak
1500 unit. Dalam gambar 9,4 keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat
dilihat bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik
A, B, Q, R dan P. titik-titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang
dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-
gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan biaya yang paling murah? Yang biayanya
paling minimum adalah gabungan yang ditunjukan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama
yang paling rendah. Titik P adalah pada garis biaya sama (yang menyinggung kurva produksi sama
IQ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan
tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang paliang minimum untuk
menghasilkan 1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan biaya
yang dikeluarkan adalah Rp. 210000.

Pasar persaingan tidak sempurna


Pasar merupakan salah satu tempat atau wadah yang penting dalam dunia perekonomian, karena di
sinilah terjadinya transaksi jual beli antara pembeli dan penjual. Pasar memeliki dua bentuk yakni pasar
persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Mengapa dua nama ini yang dipakai,
karena di dalam pasar pasti akan terjadi sebuah persaingan antara satu penjual atau produsen satu
dengan yang lainnya, seperti yang kita ketahui ada persaingan secara sehat dan curang untuk itulah
nama persaingan sempurna dan tidak sempurna dipakai. (Baca juga : fungsi ilmu ekonomi)
ads

Dalam ulasan terdahulu yakni dalam bentuk-bentuk pasar telah dijelaskan bahwa pasar persaingan
sempurna adalah pasar yang terorganisir secra sempurna tanpa adanya sebuah hal yang berbau negatif,
sedangkan pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu
bentuk pasar yang tidak memiliki pengordiniran yang sempurna. Namun dalam ulasan kali ini kita akan
fokus pada pembahasan pasar persaingan tidak sempurna.

Perlu anda ketahui bahwa pasar persaingan tidak sempurna adalah suatu bentuk pasar yang tidak
terorganisisr secara sempurna atau bisa juga disebut sebagai bentuk pasar yang kehilangan satu atau
lebih ciri-ciri yang dimiliki oleh pasar persaingan sempurna. Karena dalam pasar persaingan tidak
sempurna peran dari pembeli dan penjual hilang mereka tidak memiliki keleluasaan untuk menetapkan
atau menentukan harga suatu produk. Pasar persaingan tidak sempurna memiliki beberapa ciri, antara
lain :

 Hanya ada satu orang penjual


 Terdapat banyak pembeli
 Produk untuk pasar monopoli tidak memiliki barang pengganti(substitusi) yang dekat
 Adanya hambatan untuk masuk ke dalam pasar
 Barang yang diperdagangkan homogen
 Penjual dapat memainkan harga sedangkan pembeli hanya menurut saja.

 Jumlah penjual yang ada sangatlah terbatas.


 Jumlah pembeli di dalamnya banyak.
 Sulit untuk masuk ke dalam pasar karena banyak hambatan dan gangguan di dalamnya.
 Produk yang beredar di pasar atau yang diperjualbelikan bersifat homogen atau satu jenis saja serta tidak
adanya produk pengganti atau substitusi.
 Pihak yang berkuasa bebeas dan leluasa memainkan harga dan pihak lain hanya bisa menuruti dan
mengikuti ketetapan yang ada.

Dalam pasar persaingan tidak sempurna terdapat lima bentuk pasar, yaitu pasar monopoli, pasar
monopolistik, pasar oligopoli, pasar monopsoni dan pasar oligopsoni. Selanjutnya kita akan membahas
satu per satu bentuk pasar tersebut.

Pasar Monopoli
Arti kata monopoli berasal dari bahasa Yunani yakni monos dan polist, monos artinya satu dan polist
artinya penjual, jadi monopoli adalah satu penjual. Pada dasarnya pasar monopoli merupakan sebuah
keadaan atau kondisi pasar dimana hanya terdapat satu kekuatan atau satu penjual yang berkuasa dan
mampu menjadi penentu harga dan lainnya bisa dibilang sebagai penguasa penawaran tanpa adanya
satu pihakpun yang mampu menyainginya. Dan penguasa pasar ini sengaja hanya menghasilkan dan
manjual produk yang tidak memiliki pengganti atau substitusi yang dekat. Pasar monopoli dibedakan
menjadi dua yaitu monopoli by law dan monopoli by nature. Monopoli by law diartikan sebagai pasar
monopoli yang dikuasai oleh negara berupa cabang-cabang produk yang menguasai hajat hidup orang
banyak. Sedangkan monopoli by nature diartikan sebagai pasar monopoli yang timbul secara alami
dengan dukungan dari kondisi geografisnya. Contoh dari pasar monopoli misalkan, Perusahaan Listrik
Negara (PLN), PDAM, PT. KAI dan lain sebagainya. Pasar monopoli memiliki beberapa ciri, antara lain :

 Hanya ada satu pihak dalam industri

Dalam pasar monopoli hanya ada satu perusahaan yang berkuasa, dalam satu industri hanya ada satu
badan yang berkuasa dan bekerja. Dengan demikian suatu produk baik barang dan jasa hanya
dihasilkan oleh perusahaan ini bukan dari pihak luar atau pihak lainnya.

 Tidak terdapat produk pengganti

Perusahaan di dalamnya hanya menghasilkan satu jenis produk saja sehingga tidak ada produk yang
mampu menggantikannya. Produk tersebut memang benar-benar satu-satunya yang ada di pasar dan
tidak ada produk penggantinya, mau tidak mau seorang konsumen harus memilih produk tersebut,
dikarenakan tidak adanya alternatif lain. Contohnya aliran listrik yang tidak bisa digantikan oleh produk
lain yang mirip dengannya.

 Sulit untuk masuk ke dalam pasar

Untuk memasuki pasar monopoli sungguh hal yang mustahil dan sulit. Karena penguasa yang ada di
dalamnya berusaha dengan segala cara untuk mengahalangi atau membentengi kekuasaan yang
mereka miliki dari pendatang baru. Ada beberapa hambatan yang harus dihadapi oleh pendatang baru
yang ingin masuk ke dalam pasar ini yaitu hambatan yang bersifat legal timbul dari undang-undang yang
menjadi pelindung, ada juga yang bersifat teknologi, dimana teknologi yang digunakan sungguh canggih
dan bagus sehingga sulit untuk ditiru oleh pihak lain, selain itu juga ada yang dari sisi keuangan, yakni
modal yang harus dimiliki amatlah banyak. (Baca juga : pengertian dan perbedaan tm, r, c, sm)

 Sebagai penentu harga

Dalam pasar monopoli ini pihak yang berkuasa memiliki wewenang dan kebebasan untuk menentukan
dan menetapkan harga pasar. Dengan demikian pihak lain mau tidak mau harus menuruti dan
mengikutinya.
 Iklan ataupun promosi tidak diperlukan

Mungkin kita bertanya-tanya mengapa iklan dan promosi dalam pasar ini tidak diperlukan. Karena pada
dasarnya dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penguasa yang dimana mereka memiliki kekuasaan
penuh dan tidak mungkin tertandingi oleh yang lainnya. Oleh karena itu iklan atau promosi tidak
diperlukan lagi.

Pasar monopoli terbentuk tidak dengan sendirinya, tentu ada beberapa faktor yang mendukung
terbentuknya pasar monopoli ini, anatara lain :

 Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan monopoli unik dan tidak dimiliki oleh pihak manapun satu-
satunya yang ada. Dengan itulah timbul pasar monopoli.
 Dengan pasar monopoli, para penguasa bisa menikmati hasil produksi yang sangat tinggi.
 Pemerintah memberikan undang-undang yang melindungi para penguasa di pasar monopoli.

Pasar monopoli memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan, diantaranya :

1. Kelebihan Pasar Monopoli

 Bisa melakukan suatu penelitian dan pengembanagan produk agar tetap terjaga kekuasaannya.
 Lebih mudah untuk melakukan kontrol karena kekuasaan hanya dipegang satu pihak.
 Keuntungan yang diperoleh sangat melimpah, karena tidak ada pesaing yang berarti.
 Mendorong terciptanya inovasi-inovasi dengan tujuan melindungi kekuasaan yang ada.
 Pengembangan perusahaan cepat karena tidak ada pesaing.

2. Kelemahan Pasar Monopoli

 Ketidakadilan terasa di dalamnya karena hanya satu pihak yang untung.


 Sering terjadi pemborosan karena pihak yang berkuasa tidak mempedulikan pengoptimalan dan
penhematan biaya produksi yang penting untung.
 Tidak adanya pilihan bagi konsumen karena tidak ada produk yang lain.
 Terkesan sering terjadi pemaksaan karena mau tidak mau konsumen harus membeli produk tersebut.

Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah sebuah pasar yang terjadi ketika dalam suatu pasar banyak terdapat produsen
dengan adanya deferensiasi antar produk yang dihasilkan oleh para produsen baik merk,
pembungkusnya dan lain sebagainya.

Pasar monopolistik hampir sama dengan pasar persaingan sempurna, namun produk yang beredar
bersifat heterogen. Dalam pasar ini juga terdapat konsep monopoli yang timbul dari penggunaan merk
dan tanda perdagangan yang beda. Contohnya : snack, alat tulis, dan lain sebagainya. Pasar
monopolistik memiliki beberapa ciri khusus, diantaranya :

 Jumlah penjual atau produsen banyak

Jumlah produsen yang ada dalam pasar monopolistik berjumlah besar namun tak sebanyak pada pasar
persaingan sempurna. Tipe-tipe yang dimiliki para produsen juga relatif sama.
 Produk yang beredar dan diperjual belikan bersifat heterogen (beraneka ragam)

Berbeda dengan pasar monopoli yang hanya menjual produk bersifat homogen, dalam pasar
monopolistik produk yang diperjual belikan bersifat heterogen, tidak sama satu dengan yang lain, baik
dari segi wujud, kualitas dan lainnya.

 Promosi dan iklan aktif dilakukan

Dalam pasar monopolistik harga bukan satu satunya yang menentukan, belum tentu harga yang murah
jadi sasaran para konsumen, belum tentu juga harga mahal tidak disukai konsumen, konsumen lebih
memilih mana yang paling baik dan sesuai kebutuhan, jadi mau tidak mau untuk membuat konsumen
tertarik pada produk maka perusahaan atau produsen harus gencar melakukan promosi dan pengenalan
produk.

 Mudah untuk keluar masuk pasar.

Dalam pasar monopolistik ini produsen atau perusahaan bisa keluar masuk dengan bebas tanpa syarat.
Karena laba yang ada di pasar ini fluktuatif, terkadang ada banyak penjual atau produsen yang bersaing
di pasar ini dikarenakan banyak laba yang bisa diperoleh, begitu juga sebaliknya ketika dianggap sulit
mendapatkan laba maka produsen akan keluar dari pasar tersebut.

 Keberadaan produsen bisa mempengaruhi harga

Dalam pasar monopolistik produsen memang bisa mempengaruhi harga tetapi tidak sesignifikan pada
pasar monopoli, perubahan harga terjadi hanya karena perbedaan corak suatu produk bukan karena
kekuasaan. Dimana produsen mampu menggunakan strategi untuk memainkan harga namun juga tidak
sampai kehilangan pelanggan atau konsumen.

Pasar monopolistik memiliki kelemahan dan kelebihan dibanding dengan pasar yang lainnya, yaitu :

1. Kelebihan pasar monopolistik

 Konsumen mendapatkan kebebasan memilih produk sesuai kebutuhan dan keinginannya karena produk
yang dijual banyak dan bersifat heterogen, jadi banyak pilihan bagi konsumen.
 Kemudahan dan kebebasan keluar masuk pasar, mendorong produsen untuk selalu menghasilkan
produk baru dan menimbulkan kreatifitas.
 Deferensiasi produk membuat konsumen lebih selektif dalam memilih produk dan cenderung loyal
terhadap produk yang disukainya.

2. Kelemahan pasar monopolistik

 Rentan terjadi persaingan yang tidak sehat, karena semua produsen berlomba-lomba mendapatkan
pelanggan dengan tujuan mendapat keuntungan maksimal.
 Pihak yang tidak memiliki skill atau dana yang lebih akan mudah tergusur dari pasar ini karena tingkat
persaingan yang ada sangatlah tinggi baik dari segi kualitas, harga serta pelayanan.
 Cenderung terjadi kenaikan harga karena adanya inovasi dalam menciptakan produk yang lebih baik dan
baik lagi.
Pasar Oligopoli
Istilah oligopoli berasal dari bahasa Yunani yakni Oligos dan Polein yang artinya sedikit penjual atau
beberapa penjual. Pasar oligopoli adalah sebuah pasar dimana terdapat beberapa penjual atau produsen
yang menjadi pemiliki saham atau pangasa pasar terbesar. Pasar oligopoli bisa terbentuk karena dua
faktor penting yakni efisiensi skala yang besar dan komplektisitas manajemen. Contoh dari pasar
oligopoli anatara lain industri motor, industri air mineral, industri rokok dan lain sebagainya. Pasar
oligopoli terbagi mejadi dua, yaitu

 Oligopoli murni

Produk yang dijual bersifat homogen dan identik . Pasar oligopoli jenis ini biasanya ditemui pada industri-
industri yang menghasilkan bahan-bahan mentah. Contohnya industri semen atau produk mineral
kemasan.

 Oligopoli pembedaan

Berbeda dengan oligopoli murni yang produk yang dijual bersifat homogen, dalam pasar oligopoli jenis
pembeda produk-produknya bersifat heterogen bisa dibedakan oleh konsumen. Contohnya industri motor
di Indonesia yang telah dikuasai oleh merk-merk terkenal seperti Honda, Yanaha, Suzuki dan lainnya.

Pasar oligopoli memiliki beberapa ciri yang mencerminkan karakteristik dari pasar oligoli ini, antara lain :

 Menghasilkan dua jenis produk (homogen dan heterogen)

Dalam pasar oligopoli ada dua jenis produk yang beredar atau diperjual belikan, untuk produk homogen
biasanya berupa bahan mentah dan bahan baku seperti baja, alumunium, semen dan lain sebagainya,
sedangkan untuk produk yang bercorak atau heterogen biasanya berupa barang akhir seperti rokok,
mobil dan lain sebagainya.

 Promosi dan iklan sangat diperlukan

Promosi dan iklan dibutuhkan untuk produk yang bercorak karena tidak hanya satu penjual yang
berusaha. Dalam pasar ini ada dua tujuan dilaksanakannya promosi dan iklan yakni untuk menarik
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.

 Keberadaan perusahaan atau produsen jumlahnya sedikit

Kata sedikit dalam pasar oligopoli ini sulit untuk ditentukan, produsen yang ada pasti lebih dari satu,
namun secara teoritis sulit untuk mengetahui pastinya jumlah produsen di dalam pasar ini berapa. Namun
untuk dasar analisis diperkirakan jumlah produsen atau perusahaan yang berkecimpung di dalamnya
kurang dari sepuluh.

 Kompetisi non harga

Hampir sama dengan pasar monopolistik, persaingan yang terjadi dalam pasar oligopoli tidak hanya
harga, namun pelayanan, iklan dan promosi juga menjadi sebuah hal yang harus diperebutkan oleh para
produsen agar mendapatkan banyak pelanggan.

 Pihak baru sulit untuk masuk ke dalam pasar


Pihak baru yang akan masuk ke dalam pasar ini sangatalah sulit, karena perusahaan yang lama atau
sudah ada telah memiliki image bagus dan para konsumen mengerti kualitas dan aspek lainnya. Jadi
untuk perusahaan baru akan sulit dan lama untuk berkembang di pasar oligopoli.

 Harga konsisten tidak berubah-ubah

Dalam pasar oligopoli harga yang telah ditetapkan tidak mudah berubah bisa dikatakan stabil, karena
para produsen merasakan keuntungan dengan penjualan stabil mereka sehari-hari. Selain itu jika ada
kenaikan harga takutnya konsumen akan memilih pihak lain atau produk lain yang sesuai dengan
kemampuannya

Pasar oligopoli memiliki kelemahan dan kelebihan dibanding dengan pasar yang lain, antara lain :

1. Kelebihan pasar oligopoli

 Para pembeli mendapatkan kebebasan dan keleluasaan dalam memilih produk.


 Penelitian dan pengembangan produk sering dilakukan.
 Penerapan teknologi yang dipadukan dengan inovasi para produsen akan menghasilkan sesuatu hal
yang baru.
 Efisiensi dalam produksi sangat diperhatikan.
 Kepuasan konsumen menjadi prioritas.

2. Kelemahan pasar oligopoli

 Rentan menimbulkan ketimpangan atauu ketidakrataan dalam hal pendapatan.


 Sering terjadi eksploitasi terhadap pembeli serta pemiliki faktor produksi.
 Bisa menimbulkan inflasi. (Artikel terkait : Teori ekonomi makro)
 Rentan terjadi persaingan yang tidak sehat dalam hal harga dan lainnya dengan tujuan mendapatkan
pelanggan.

Pasar Monopsoni
Pasar persaingan tidak sempurna jenis monopsoni ini terjadi dalam kondisi ada banyak penjual dan
pembelinya hanya tunggal. Bisa dibilang pasar ini dikuasi oleh satu pihak konsumen atau pembeli. Pasar
monopsoni memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Pembeli menjadi pihak sentral yang menentukan harga.


 Barang yang beredar berfokus pada bahan mentah.
 Terdapat satu pembeli atau konsumen saja.

Pasar monopsoni ini memiliki kelemahan dan kelebihan, layaknya pasar-pasar yang lain, yaitu :

1. Kelebihan pasar monopsoni

 Kualitas dari produk yang dijual terjamin, baik dari segi keamanan maupun kesehatannya.
 Lebih hemat biaya, dengan menekan biaya produksi yang tinggi. (Artikel trerkait : peran ekonomi mikro
bagi perusahaan)

2. Kelemahan pasar monopsoni

 Dengan adanya satu pembeli maka akan lebih banyak tekanan yang dirasakan oleh produsen.
 Produk yang tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen akan dibuang atau diletakkan di
gudang.

Pasar Oligopsoni
Para oligopsoni merupakan salah satu bentuk dari pasar persaingan tidak sempurn dimana didalamnya
terdapat beberapa pembeli. Pasar oligopsoni memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Ada beberapa pembeli di dalamnya.


 Harga pasar yang berlaku cenderung stabil tidak fluktuatif.
 Barang atau produk yang beredar adalah bahan setengah jadi.

Sama halnya dengan pasar-pasar lain, pasar oligopsoni memiliki kelebihan dan kelemahan, diantaranya :

1. Kelebihan pasar oligopsoni

 Penjual mendapatkan keuntungan banyak, karena bisa lebih dari satu pembeli yang membeli barangnya.
 Tekanan dari pembeli kepada penjual tidak begitu terlihat, karena adanya sebuah perlindungan (Baca
juga : hukum penawaran dan permintaan)

2. Kelemahan pasar oligopsoni

 Kualitas dari produk belum pasti atau kurang meyakinkan.


 Keamanan dan kenyamanan rendah karena tidak ada identitas pasti yang dimiliki produk.

Itulah sekilas informasi tentang pasar persaingan tidak sempurna, pada dasarnya pasar ini merupakan
lawan dari pasar persaingan sempurna. Pada dasarnya pasar persaingan tidak semurna terbentuk
karena ada beberapa faktor yang mendukung, seperti keuntungan yang menggiurkan, individualitas dan
lain sebagainya.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Persaingan Tidak Sempurna


Kelebihan Pasar Persaingan Tidak Sempurna :

 Perusahaan dapat berkembang dengan cepat karena tidak ada kompetitor/pesaing


 Barang yang dijual biasanya merupakan barang yang memiliki kualitas unggulan dan
susah untuk dicari penggantinya. Meskipun begitu, barang yang diperoleh dari pasar
persaingan tidak sempurna ini memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat.
 Keuntungan yang diperoleh oleh pelaku monopoli tersebut cenderung lebih besar
dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna.
 Produk yang diperlukan masyarakat atau yang menguasai hajat hidup orang banyak
biasanya diatur oleh pemerintah.
 Monopoli yang bersifat alamiah dapat menjadikan harga produk lebih murah.

Kekurangan Pasar Persaingan Tidak Sempurna :

 Harga yang dikuasai pihak monopoli memiliki kemungkinan terjadinya permainan harga
yang bisa merugikan konsumen.
 Monopoli membuat konsumen tidak memiliki pilihan alternatif untuk membeli produk.
 Selain kemungkinan adanya permainan harga, monopoli juga memiliki kemungkinan
dapat menyebabkan terjadinya kebijakan diskriminasi harga.
 Keuntungan yang diperoleh hanya berpusat pada satu pihak.
 Monopoli bisa menyebabkan eksploitasi konsumen.

Pendapatan nasional (demand & supply)


Pendapatan per Kapita dan Distribusi Pendapatan Nasional

Pernahkah kamu memperkirakan berapa pendapatan rata-rata penduduk Indonesia yang


berjumlah 262 juta jiwa ini? Squad, pada tahun 2017 berdasarkan data dari International
Monetary Fund diperkirakan pendapatan per kapita Indonesia sebesar US$13.120 dan
menempati posisi ke 5 se-Asia Tenggara lho. Hebat ya! Yang lebih hebat lagi, ternyata kamu
juga bisa lho menghitung sendiri pendapatan per kapita suatu negara. Penasaran? Keep
scrolling!

Ilustrasi Pendapatan Per kapita (Sumber:


pde.kotawaringinbaratkab.go.id)
Nah, syarat yang pertama kamu harus tahu dulu apa itu pendapatan per kapita? Pendapatan
per kapita adalah tingkat rata-rata pendapatan penduduk suatu negara pada periode tertentu
yang diperoleh dengan membagi jumlah pendapatan nasional (biasanya dalam PDB) dengan
jumlah penduduk di negara tersebut. Jika dituliskan dalam rumus maka akan seperti ini:
Nah, dengan rumus tersebut kamu bisa mencari sendiri pendapatan per kapita suatu
negara! Hebat!
Squad, ternyata selain dengan melihat pendapatan nasional tingkat kesejahteraan suatu
negara dapat dilihat melalui pendapatan per kapita juga lho. Pendapatan per kapita juga
sering digunakan untuk membedakan tingkat kemajuan ekonomi antarnegara. Semakin
tinggi angka pendapatan per kapita, kemakmuran rakyat dianggap makin tinggi.

Eits, ada satu lagi nih agar suatu negara bisa dianggap sejahtera adalah dengan melihat
bagaimana negara tersebut mendistribusikan pendapatan nasionalnya. Apakah pendapatan
nasional didistribusikan secara merata ataukah malah timpang? Nah untuk tahu hal tersebut
terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan
distribusi pendapatan yaitu dengan Koefisien Gini.
Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva Lorenz. Kurva ini
memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase jumlah penduduk dan persentase
pendapatan yang diperoleh selama kurun waktu tertentu, biasanya setahun.
Dalam Kurva Lorenz, sumbu horizontal menggambarkan persentase jumlah penduduk,
adapun sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh
penduduk tersebut. Garis diagonal di tengah disebut garis kemerataan sempurna, karena
setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan persentase jumlah penduduk
yang sama dengan persentase penerimaan pendapatan. Ingat ya Squad!

Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa, distribusi pendapatan semakin merata jika
nilai Koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan
semakin tidak merata jika nilai Koefisien Gini makin mendekati satu. Nah, langkah
selanjutnya setelah koefisien ditemukan kamu dapat mengolongkan ketimpangan
pendistribusian pendapatan dengan tabel dibawah ini ya,Squad.

Yay! Sekarang kamu sudah bisa menghitung pendapatan per kapita suatu negara bahkan
bisa mengetahui suatu negara tersebut sejahtera atau tidak melalui koefisien Gini dan
kurva Lorenz. Nah, untuk menguji kepahaman tentang materi ini kamu bisa belajar
diruangbelajar. Disana kamu bisa menyelesaikan soal-soal perhitungan pendapatan per
kapita dan belajar materi lainnya tentunya yang tidak kalah
seru. Download aplikasi ruangguru sekarang juga!

Pengertian dan Konsep Pendapatan Nasional

Pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota
masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu negara dengan kurun
waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun. Pendapatan nasional dapat juga
diartikan sebagai hasil produksi nasional, yang berarti nilai hasil produksi yang dihasilkan
oleh seluruh anggota masyarakat suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Menghitung pendapatan nasional adalah hal penting karena memiliki banyak manfaat
seperti.
1. Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.
2. Mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu.
3. Mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu
4. Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor.
5. Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara.
6. Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara.
7. Sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup satu negara dengan negara
lain.
8. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.
9. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan antar negara.
Konsep Pendapatan Nasional
a. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau
domestik selama satu tahun.
GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN
Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga barang atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan maupun instansi asing yang terkait, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah
suatu negara atau domestik tersebut. Contohnya seperti perusahaan X dari Jepang yang
mempunyai cabang di Indonesia, hasil berupa barang dan jasa tersebut termasuk ke dalam
GDP. Barang yang dihasilkan termasuk modal yang belum diperhitungkan, maka bersifat
bruto atau/kotor.
b. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun,
termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan dil uar negeri.
Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Malaysia, hasil
berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP.
GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing
DN
c. Produk Nasional Netto (NNP)
NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)
Penyusutan adalah penggantian barang modal bagi peralatan produksi yang dipakai dalam
proses produksi. Umumnya bersifat taksiran, sehingga dapat menimbulkan kekeliruan
meskipun relatif kecil.
d. Pendapatan Nasional Netto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) merupakan pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti
pajak hadiah, pajak penjualan, dan lain-lain.
e. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat , temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun. Misalnya gaji seorang pegawai negeri, maupun pendapatan pengusaha
yang didapatkan secara berantai.
PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment
Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa
produksi, melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu. Seperti
pembayaran dana pensiunan, tunjangan pengangguran, dan sebagainya.
f. Pendapatan yang siap dibelanjakan
Disebut juga dengan disposible income yaitu pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan
guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan
menjadi investasi.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain,
seperti pajak pendapatan.
Itulah beberapa hal mengenai pendapatan nasional. Setiap pendapatan tentu perlu
dilakukan pencatatan dengan baik, misalnya dengan membuat laporan keuangan. Anda
dapat membuat laporan keuangan dengan menggunakan software akuntansi. Jurnal
adalah software akuntansi online yang dapat membantu Anda membuat laporan keuangan
dengan mudah, cepat, dan efisien di mana pun dan kapan pun Anda berada. Temukan
berbagai fitur menarik lainnya dari Jurnal hanya di sini.

Pengertian, Konsep dan Cara Menghitung Pendapatan


Nasional
Squad, kira-kira dalam setahun berapa kali kamu berbelanja? Tahu tidak jika
setiap kegiatan ekonomi yang kamu lakukan sedikit banyak memengaruhi
pendapatan nasional lho. Iya, karena pendapatan nasional atau disebut
juga Produk Domestik Bruto (PDB) itu dihitung dari jumlah pendapatan yang
diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari
penyerahan faktor-faktor dalam satu periode tertentu.

Ilustrasi pendapatan nasional (Sumber: smartereum.com)

Pengertian pendapatan nasional dapat dilihat melalui tiga pendekatan lho, yaitu:

1. Pendekatan produksi, melalui pendekatan ini pendapatan nasional diartikan


sebagai penjumlahan nilai tambah dari setiap barang dan jasa yang dihasilkan oleh
suatu negara dalam periode tertentu.

2. Pendekatan pendapatan, nah kalo yang satu ini pendekatan pendapatan


nasional yang menghitung jumlah pendapatan yang diterima oleh pemilik faktor
produksi yang digunakan untuk memproduksi barang dan jasa suatu negara dalam
satu periode tertentu.

3. Pendekatan pengeluaran, pendekatan ini menghitung pendapatan nasional


dari jumlah pengeluaran seluruh pelaku ekonomi, baik di dalam negeri maupun
luar negeri selama satu periode tertentu.

Baca Juga: Jenis-jenis Pengangguran dan Sifatnya, Kamu salah satunya?

Untuk belajar menghitung pendapatan nasional, kamu harus kenal beberapa


konsep dalam pendapatan nasional Squad, antara lain:

1. GROSS DOMESTIC PRODUCT (GDP) atau PRODUK DOMESTIK BRUTO (PDB)

Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk yang
dihasilkan oleh perusahaan asing, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu
negara ya. Contohnya terdapat perusahaan A dari Korea yang mempunyai cabang
di Indonesia, nah hasil produksinya juga harus dihitung ke dalam GDP, Squad.

Rumus untuk menghitung GDP yaitu:

2. GROSS NATIONAL PRODUCT (GNP) atau PRODUK NASIONAL BRUTO (PNB)

Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga
negara tersebut yang dihasilkan di luar negeri. Contohnya seperti seseorang pria
dari Indonesia yang menjual pakaian di Singapura, hasilnya berupa barang dan
jasanya termasuk dalam GNP. Nah, perlu diingat, GNP menekankan pada aspek
kewarganegaraan (nationality)ya!

Jika ditulis dalam rumus bisa tulis seperti berikut.

atau

atau

3. NET NATIONAL PRODUCT (NNP) ATAU PRODUK NASIONAL NETTO (PNN)

Merupakan hasil dari dari nilai dari GNP yang telah dikurangi dengan penyusutan
modal dalam proses produksi. Inti dari NNP merupakan konsep pendapatan
nasional yang dilihat hanya dari laba yang diperoleh. Karena tujuan dari NNP
adalah untuk mencari netto atau nilai bersih dari suatu produksi, Squad.

Berikut adalah rumus mencari NNP:

4. NET NATIONAL INCOME (NNI) ATAU PENDAPATAN NASIONAL NETTO

Nah, kalau NNI ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan jumlah balas
jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Jika ditulis
dalam rumus sebagai berikut:

 Pajak tidak langsung harus dikurangkan, karena tidak mencerminkan balas


jasa atas faktor produksi. Uang pajak memang diterima oleh
penjual/produsen bersama harga pasar barang yang dijualnya, tetapi uang
pajak itu wajib diserahkan kepada pemerintah.
 Subsidi harus ditambahkan karena harga-harga tertentu yang dibuat lebih
murah daripada biaya produksi sesungguhnya, misalnya untuk subsidi
harga pupuk, BBM, atau beras.

5. PERSONAL INCOME (PI) ATAU PENDAPATAN PERSEORANGAN

PI ini juga bagian dari pendapatan nasional lho. PI ini menghitung jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang. Tetapi harus dikurangi dengan laba
yang ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, dan ditambah dengan
pembayaran pindahan/transfer (transfer payment) ya. Pendapatan perseorangan
dapat ditulis dalam rumus berikut:

6. DISPOSABLE INCOME ATAU PENDAPATAN YANG SIAP DIBELANJAKAN

Merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk membeli barang dan
jasa beserta tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Eitss.. tapi
harus dikurangi pajak langsung ya. Pajak langsung adalah pajak yang bebannya
tidak dapat dialihkan kepada orang lain , contohnya pajak pendapatan.

Nah, DI dapat ditulis dalam rumus berikut:

Itu tadi Squad Pengertian, Konsep dan Cara Menghitung Pendapatan Nasional. Yay!
sekarang kamu sudah tahu dong bagaimana menghitung pendapatan nasional.
Ternyata lumayan panjang ya tahap dan rumusnya. Tapi kamu harus tetep
semangat! Terus belajar dan mengasah kemampuan kamu di ruanguji. Disana
terdapat ribuan soal yang siap untuk kamu kerjakan untuk mengasah kemampuan
kamu. Gabung sekarang juga ya!

Faktor yang memengaruhi[sunting | sunting sumber]


 Permintaan dan penawaran agregat
Permintaan agregat menunjukkan hubungan antara keseluruhan permintaan terhadap
barang-barang dan jasa sesuai dengan tingkat harga. Permintaan agregat adalah suatu
daftar dari keseluruhan barang dan jasa yang akan dibeli oleh sektor-sektor ekonomi pada
berbagai tingkat harga, sedangkan penawaran agregat menunjukkan hubungan antara
keseluruhan penawaran barang-barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan-
perusahaan dengan tingkat harga tertentu.

Konsumsi merupakan salah satu faktor yang memengaruhi pendapatan nasional


Jika terjadi perubahan permintaan atau penawaran agregat, maka perubahan tersebut akan
menimbulkan perubahan-perubahan pada tingkat harga, tingkat pengangguran dan tingkat
kegiatan ekonomi secara keseluruhan. Adanya kenaikan pada permintaan agregat
cenderung mengakibatkan kenaikan tingkat harga dan output nasional (pendapatan
nasional), yang selanjutnya akan mengurangi tingkat pengangguran. Penurunan pada
tingkat penawaran agregat cenderung menaikkan harga, tetapi akan menurunkan output
nasional (pendapatan nasional) dan menambah pengangguran.
 Konsumsi dan tabungan
Konsumsi adalah pengeluaran total untuk memperoleh barang-barang dan jasa dalam suatu
perekonomian dalam jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun), sedangkan tabungan
(saving) adalah bagian dari pendapatan yang tidak dikeluarkan untuk konsumsi. Antara
konsumsi, pendapatan, dan tabungan sangat erat hubungannya. Hal ini dapat kita lihat dari
pendapat Keynes yang dikenal dengan psychological consumption yang membahas tingkah
laku masyarakat dalam konsumsi jika dihubungkan dengan pendapatan.
 Investasi
Pengeluaran untuk investasi merupakan salah satu komponen penting dari pengeluaran
agregat.
Pendekatan Perhitungan Pendapatan Nasional

Perhitungan Pendapatan Nasional dapat dilakukan dengan 3 pendekatan. Adapaun


pendekatan perhitungan Pendapatan Nasional adalah sebagai berikut:

1. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi dilakukan dengan cara menambahkan nilai produksi akhir dari
setiap sektor. Sebagai contoh, suatu negara memiliki sektor perikanan, dengan hasil
utama yaitu ikan tuna.

Misalnya harga ikan tuna adalah Rp2000,- per ekor. Ikan tuna tersebut kemudian dijual
ke perusahaan A untuk diolah menjadi produk lain dan diberi harga Rp5000,-. Ikan tuna
yang telah diolah tersebut kemudian dijual ke perusahaan B dengan harga Rp10.000,-
untuk dijadikan produk baru.

Dari penjelasan ilustrasi tersebut, maka jumlah Pendapatan Nasional adalah Rp10.000,-
yang merupakan nilai akhir dari ikan tuna tersebut. Nilai yang sama akan didapatkan
dengan menjumlahkan nilai akhir dari produksi ikan tuna.
Berikut ilustrasinya:

Unit Ekonomi Nilai tambah Harga

Nelayan 2000 2000

Perusahaan A 3000 5000

Perusahaan B 5000 10000

Total Nilai Tambah 10.000

Jika Y = Nilai akhir, maka

Y = nilai tambah 1 + Nilai tambah 2 + … + Nilai tambah N

2. Pendekatan Pendapatan
Pendapatan Nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan total imbal hasil dalam
bentuk upah, sewa, bunga, dan laba.

Y = upah + sewa + bunga + laba

3. Pendekatan pengeluaran
Pendekatan pengeluaran dapat dihitung dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran
berupa konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan selisih ekspor dikurangi dengan
impor.

Y = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + (ekspor – impor)

Pendapatan negara dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:

 Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga,
dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
 Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu
negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu.
Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan
bahan mentah atau barang setengah jadi).
 Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli
barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan
dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat
pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah
(Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi

impor ( )
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420
triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga
tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%

Pengaruh pajak terhadap keseimbangan pasar


Pengaruh pajak atau pemberian subsidi atau suatu barang yang di produksi/di jual akan
mempengaruhi keseimbangan pasar barang tersebut, mempengaruhi harga keseimbangan dan
jumlah keseimbangan.
Pajak yang dikenakan atas penjualan suatu barang menyebabkan harga jual barang tersebut
naik. Setelah dikenakan pajak, maka produsen akan mengalihkan sebagian beban pajak tersebut
kepada konsumen, yaitu dengan menawarkan harga jual lebih tinggi. Akibanya harga
keseimbangan yang tercipta di pasar menjadi lebih tinggi dari pada harga keseimbangan sebelum
pajak, sedangkan jumlah keseimbangan menjadi lebih sedikit.
Pengenaan pajak sebesar t atas setiap unit barang yang di jual menyebabkan kurva penawaran
bergeser ke atas, dengan penggal yang lebih besar (lebih tinggi) pada sumbu harga. Jika sebelum
pajak persamaan penawarannya P = a + bQ, maka sesudah pajak ia akan menjadi P = a + bQ + t.
Dengan kurva penawaran yang lebih tinggi (cateris paribus), titik keseimbangan akan bergeser
menjadi lebih tinggi.
Contoh :
Fungsi penawaran akan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan
penawarannya P = 3 + 0,5Q. Terhadap barang tersebut di kenakan pajak sebesar 3 per unit. Berapa
harga keseimbangan dan jumlah keseimbangan sebelum pajak dan berapa pula jumlah
keseimbangan sesudah pajak ?
Jawab :
Penawaran sebelum pajak : P = 3 + 0,5Q
Penawaran sesudah pajak : P = 3 + 0,5Q + 3
P = 6 + 0,5QQ = -12 + 2P
Sedangkan persamaan permintaan tetap :
Q = 15 – P
Keseimbangan pasar : Qd = Qs
15 – P = -12 + 2P
27 = 3P
P=9
Q = 15 – P
Q = 15 – 9
Q=6
Jadi, sesudah pajak : Pe’ = 9 dan Qe’ = 6.

Pengaruh Subsidi terhadap Keseimbangan Pasar


Subsidi merupakan kebalikan atau lawan dari pajak, dan sring disebut pajak negatif. Pengaruh
terhadap pajak juga berkebalikan dengan keseimbangan akibat pajak. Subsidi juga dapat bersifat
spesifik dan juga proposional.
Pengaruh Ssidi. Ssidi yang dierikan atas produksi/penjualan barang menyebabkan harga jual
barang tersebut menjadi lebih rendah. Dampaknya harga keseimbangan yang tercipta di pasar lebih
rendah daripada harga keseimbangan sebelum atau tanpa subsidi, dan jumlah keseimbangannya
menjadi lebih banyak.
Dengan subsidi spesifik sebesar s kurva penawaran bergeser sejajar ke bawah, dengan penggal
yang lebih rendah (lebih kecil) pada sumbu harga. Jika sebelum subsidi persamaan penawaran P
= a + bQ, maka sesudah subsidi akan menjadi
P’ = a + bQ – s = (a – s) + bQ. Karena kurva penawaran lebih rendah, cateris paribus, maka
titik keseimbangan akan menjadi lebih rendah.
Contoh:
Fungsi permintaan suatu barang ditunjukkan oleh persamaan P = 15 – Q, sedangkan penawarannya
P = 3+ 0,5Q. pemerintah memberikan subsidi sebesar 1,5 terhadapt barang yang diproduksi.
Berapa harga keseimbangan dan jumlahnya tanpa dan dengan subsidi.
Jawab :
Penawaran tanpa subsidi : P = 3 + 0,5Q
Penawaran dengan subsidi : P = 3 + 0,5Q -1,5
P = 1,5 + 0,5QQ = -3 + 2P
Keseimbangan pasar setelah ada subsidi:
Qd = Qs
15 – P = -3 + 2P
18 = 3P
P=6
Q = 15 – P
Q = 15 – 6 = 9

Anda mungkin juga menyukai