Maka yang disebut dengan kurva keseimbangan pasar adalah seperti berikut ini:
Pada kondisi keseimbangan pasar (market equilibrium), kuantitas permintaan
(QD) akan sama dengan kuantitas penawaran (QS) atau terbentuk kuantitas
keseimbangan (QE). Harga yang diminta (PD) pun akan sama dengan harga yang
ditawarkan (PS) sehingga terbentuk harga keseimbangan (PE). Secara grafik
harga keseimbangan ini terjadi pada titik potong antara kurva permintaan dengan
kurva penawaran (titik E/titik equilibrium).
Nih 'kan ya, di artikel ini pake contoh tukang bakso, biar berkelanjutan dan asyik,
kita pake contoh tukang bakso lagi ya. Pada contoh kasus bakso sebelumnya, dapat
dilihat dalam skedul/tabel permintaan dan penawaran bahwa harga
keseimbangan adalah Rp16.000,00 dan kuantitas keseimbangan adalah 160
mangkok.
Dengan demikian, bentuk kurva keseimbangan pasar bakso adalah seperti berikut
ini:
Untuk mencapai sebuah keseimbangan pasar, harus ada yang dilakukan nih
Squad. Biasanya pemerintah mengintervensi dengan beberapa kebijakan agar
keseimbangan pasar selalu terjaga, ada beberapa upaya yang dilakukan oleh
pemerintah, seperti berikut ini.
PENGENDALIAN HARGA
Tujuan dari pengendalian harga adalah untuk melindungi konsumen atau produsen.
Bentuk kontrol harga yang paling umum digunakan adalah penetapan harga
dasar (price floor) dan harga maksimum (price ceilling).
A. Harga Dasar/Harga Terendah/Price Floor
Kebijakan ini dijalankan pemerintah saat ada barang/jasa yang harga jualnya
terlalu rendah, sehingga dapat merugikan produsen yang menjual barang/jasa
tersebut. Untuk membantu mengurangi kerugian maka pemerintah menetapkan
harga jual terendah barang/jasa tersebut, walaupun namanya harga terendah,
tapi pemerintah akan menetapkan harga di atas harga itu.
Nah karena kebijakan ini, biasanya penjual akan memanfaatkan situasi dengan
menawarkan lebih banyak, sehingga akan ada kelebihan penawaran (excess
supply). Nah kalau ada kelebihan begini, pemerintah akan membeli kelebihannya,
disimpan dan dijual kemudian hari.
Jika digambarkan dengan kurva, maka kurvanya akan begini.
Keseimbangan Pasar
Pengertian
Ekuilibrium adalah keadaan yang menunjukkan baik Konsumen maupun Produsen telah
menyetujui harga suatu barang, yaitu harga yang Konsumen bersedia membeli untuk sejumlah
barang sama dengan harga yang Produsen bersedia menjual untuk sejumlah barang tersebut.
Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Penjual dan
pembeli biasanya akan selalu mengambil tindakan yang bertujuan untuk mencapai
keseimbangan antara pemintaan dan penawaran. Situasi dimana jumlah penawaran lebih besar
dari permintaan disebut dengan surplus. Sebaliknya, situasi dimana jumlah permintaan lebih
besar dari pernawaran disebut dengan kekurangan (shortage).
Setelah pasar sampai ke titik ekuilibrium, penjual dan pembeli sama – sama puas dan harga
pun tidak akan berubah lagi. Biasanya situasi surplus maupun kekurangan sifatnya sementara,
karena pasar akan selalu bergerak kearah titik keseimbangan. Kondisi seperti inilah yang
disebut dengan hukum penawaran dn permintaan (the law of supply and demand).
Kita tahu bahwa permintaan dan penawaran tidak selalu tetap, namun selalu berubah – ubah
sesuai dengan perubahan berbagai faktor yang mempengaruhinya. Apabila terjadi perubahan
pada faktor – faktor tersebut, maka permintaan dan penawaran juga ikut berubah dan otomatis
akan merubah posisi titik ekuilibrium. Jika terjadi peningkatan jumlah permintaan namun
jumlah penawaran tetap, maka harga akan naik, sehingga titik ekuilibrium juga bergeser naik.
Sementara jika penawaran naik namun permintaan tetap, maka harga akan turun dan
mengakibatkan titik ekuilibrium juga turun.
Keseimbangan Jangka Pendek
Kekuatan-kekuatan pasar yang menentukan harga dan kuantitas penjualan dapat dianggap
sebagai mewujudkan diri melalui permintaan agregat dan fungsi penawaran.Kemiringan
permintaan fungsi D ‘(p)] biasanya negatif. Kemiringan fungsi penawaran S ‘(p)] adalah positif
dalam ketiadaan ekonomi eksternal. S ‘(p) akan dianggap positif, kecuali dinyatakan
khusus. Karena komoditi yang homogen, harga tunggal harus menang. Kuantitas yang diminta
harus sama dengan kuantitas yang ditawarkan pada harga ekuilibrium:
D (p) – S (p) = 0 (6-8)
Jika persamaan tersebut tidak memiliki beberapa p = pe pembeli dan penjual ‘keinginan tidak
konsisten: baik pembeli ingin membeli lebih dari penjual yang memasok, atau penjual yang
memasok lebih dari pembeli ingin membeli. Persamaan dalam (6-8) memastikan bahwa
pembeli dan penjual keinginan konsisten.
Asumsi bahwa produksi produsen seketika dan tiba di pasar tanpa output aktual.Pembeli dan
penjual mencoba untuk masuk ke dalam kontrak yang menguntungkan bagi mereka. Setiap kali
pembeli dan penjual masuk ke dalam kontrak, mereka berdua berhak untuk recontract dengan
orang yang membuat tawaran yang lebih menguntungkan. Asumsi bahwa konsumen beberapa
membuat tawaran awal dan menawarkan harga dolar p0 untuk komoditi tersebut.
Keseimbangan harga-kuantitas kombinasi harus memenuhi kedua fungsi permintaan dan
penawaran. Ini adalah kombinasi harga-kuantitas yang keinginan pembeli dan penjual yang
konsisten satu sama lain. Harga keseimbangan ditentukan dengan menyelesaikan kondisi
kesetimbangan (6-8) untuk p. Sebuah kuantitas ekuilibrium ditentukan dengan
mensubstitusikan harga keseimbangan baik dalam permintaan atau fungsi penawaran. Karena
keseimbangan harga-kuantitas com bination ¬ memenuhi kedua kurva permintaan dan kurva
penawaran, operasi di atas setara dengan mencari koordinat titik persimpangan permintaan
dan kurva penawaran.
Setiap perusahaan murah mendapatkan satu unit laba NNI di atas normal. Jika kurva
permintaan bergeser ke D2, semua perusahaan biaya tinggi (kategori II) akan meninggalkan
industri ini, tetapi setiap perusahaan murah akan tetap mendapatkan keuntungan positif yang
sama. Mereka akan mendapatkan keuntungan positif bahkan jika kurva permintaan adalah
D1. Dengan D3 beberapa, tapi tidak semua, dari perusahaan biaya tinggi akan meninggalkan
industri. Mereka yang tersisa akan memperoleh laba normal. Jika kurva permintaan adalah D5,
semua perusahaan dalam industri itu akan mendapatkan keuntungan lebih dari normal, dan
kelompok ketiga perusahaan (tidak ditampilkan pada Gambar. 6-5) mungkin akan
menguntungkan untuk memasuki industri. Perusahaan-perusahaan murah masih akan berada
di posisi yang paling menguntungkan.
Asumsikan bahwa fungsi total biaya perusahaan perwakilan dalam dua kategori
Tanda minus sebelum akar kuadrat harus dikesampingkan karena sesuai dengan situasi di
mana kedua-order kondisi perusahaan individu untuk memaksimalkan tidak
terpenuhi. Mengganti SLI untuk q1i, kurva penawaran nya adalah
Mengatur D = S dan pemecahan untuk p dan S memberikan p = 13, S = 750.t Jika p = 13, setiap
perusahaan akan menghasilkan 15 unit dengan biaya rata-rata 7 dolar. Perusahaan-
perusahaan biaya tinggi tidak menghasilkan apa-apa. Jumlah total adalah, sebagaimana
ditentukan dengan menyelesaikan hubungan permintaan dan penawaran, (50) (15) = 750
unit. Setiap perusahaan murah mendapatkan sebuah pro5t 90-dolar.
Model permintaan dan penawaran
Digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar. Model ini sangat penting untuk
melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta juga interaksi
mereka di pasar. Permintaan dan penawaran juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan
teori ekonomi lainnya.
Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai
penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh
produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas. Model ini
mengakomodasi kemungkinan adanya faktor-faktor yang dapat mengubah kesimbangan, yang
kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Model ini memungkinkan adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang berikutnya
akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.
Menurut elasitas harga penawarannya adalah elasitas sempurna (E= ≈), berapapun jumlah
yang ditawarkan tidak mempengaruhi tingkat perubahan harga, sehingga kurva penawaran akan sejajar
dengan sumbu horisontal P atau Q. Penawaran terhadap barang-barang kebutuhan pokok tersedia
dalam jumlah yang cukup agar tidak terjadi kelangkaan.
Kebutuhan Sekunder
Setelah kita membahas kebutuhan primer, kita akan membahas mengenai kebutuhan sekunder.
Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang diperlukan dan dapat dipenuhi jika kebutuhan primer
sudah terpenuhi dan dapat menunjang kebutuhan primer. Manusia memenuhi kebutuhan sekunder
dalam rangka mengaktualisasikan dirinya sebagai makhluk sosial yang berbudaya. Contohnya adalah
pendidikan yang lebih baik, kendaraan yang lebih bagus.
Kebutuhan tersebut dapat mempengaruhi elastisitas harga permintaan dan penawaran, dimana
letak pengaruhnya berbeda-beda. Sebelumnya kita memahami dulu bagaimana hukum permintaan dan
penawaran yang berlaku dan apa elasitas harga itu.
Hukum permintaan “Bila harga suatu barang naik, cateris paribus, maka jumlah barang itu yang
diminta akan berkurang, dan sebaliknya” (Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi
Mikro Suatu Pengantar Edisi Ketiga).
Hukum penawaran “Semakin tinggi harga suatu barang, cateris paribus, semakin banyak jumlah
barang tersebut yang ingin ditawarkan oleh penjual, dan sebaliknya” (Prathama Rahardja dan Mandala
Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar Edisi Ketiga).
Elasitas harga dapat kita artikan atau definisikan yaitu pengaruh dari perubahan harga dengan
jumlah barang yang diminta atau ditawarkan.
Kebutuhan sekunder ini dipenuhi jika kebuhan primer sudah terpenuhi terlebih dahulu. Tidak
dipaksakan seseorang untuk memenuhi kebutuhan sekunder ini, hanya untuk orang-orang yang
menginginkan kebutuhan sekundernya terpenuhi.
Dari pernyataan ini, elasitas harga permintaannya adalah elasitas uniter (E=1), terjadinya
perubahan tingkat harga mengakibatkan perubahan jumlah permintaan pada tingkat presentase yang
sama dan menggambarkan ΔQ = ΔPtidak terpengaruh penjualan meski harga mengalami naik – turun
harga, terjadi pada barang-barang biasa atau barang sekunder. Bentuk kurvanya adalah cembung
terhadap titik nol (titik pusat) atau rectangular hyperbola, dimana setiap titik pada kurva mempunyai
elastisitas sama yaitu e = 1.
Elasitas harga penawarannya adalah elastis (>1), semakin banyak perubahan barang yang
ditawarkan maka perubahan harganya tidak terlalu besar (kecil) karena masyarakat akan terlebih dulu
mementingkan kebutuhan primernya dibandingkan kebutuhan sekunder, dan tidak dipaksakan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sekundernya. Misalkan, Budi adalah seorang distributor gadget
keluaran terbaru, ia akan menawarkan dan menjual barangnya dengan taktik “buy one get free one”dan
diskon setengah harga. Dengan penawaran tersebut, maka masyarakat akan lebih memilih diskon
setengah harga karena sisa uang dari belanja tersebut bisa digunakan untuk disimpan atau membeli
barang yang lainnya dari pada digunakan untuk membeli barang yang sama.
Gambar. Kurva Permintaan Elastis.
Kebutuhan Tersier
Setelah kita membahas kebutuhan primer dan sekunder, kita akan membahas mengenai
kebutuhan tersier. Kebutuhan tersier merupakan kebutuhan yang mewah, mahal, dan berlebihan.
Kebutuhan tersier diperlukan jika kebutuhan primer dan sekunder sudah terpenuhi dahulu. Kebutuhan
tersier dilakukan oleh orang yang berpendapatan tinggi dan dilakukan untuk meningkatkan prestise
atau kebanggaan di mata masyarakat. Contohnya adalah apartemen, kapal persiar yang mewah, jalan-
jalan keberbagai negara.
Kebutuhan tersebut dapat mempengaruhi elastisitas harga permintaan dan penawaran, dimana
letak pengaruhnya berbeda-beda. Sebelumnya kita memahami dulu bagaimana hukum permintaan dan
penawaran yang berlaku dan apa elasitas harga itu.
Hukum permintaan “Bila harga suatu barang naik, cateris paribus, maka jumlah barang itu yang
diminta akan berkurang, dan sebaliknya” (Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Teori Ekonomi
Mikro Suatu Pengantar Edisi Ketiga).
Hukum penawaran “Semakin tinggi harga suatu barang, cateris paribus, semakin banyak jumlah
barang tersebut yang ingin ditawarkan oleh penjual, dan sebaliknya” (Prathama Rahardja dan Mandala
Manurung, Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar Edisi Ketiga).
Elasitas harga dapat kita artikan atau definisikan yaitu pengaruh dari perubahan harga dengan
jumlah barang yang diminta atau ditawarkan.
Kebutuhan tersier atau kebutuhan akan sesuatu yang mewah yang bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya. Kebutuhan tersier ini berlaku jika kebutuhan primer dan sekunder yang sebelumnya sudah
terpenuhi, dan hanya sebagian orang saja yang memenuhi kebutuhan tersier ini. Kebutuhan tersier
tidak dapat dipaksakan agar semua orang memenuhi kebutuhan tersier.
Dari pernyataan tersebut, elasitas harga permintaannya adalah inelasitas sempurna karena
berapapun harga barang tersebut (naik atau turun) maka masyarakat yang berpendapatan lebih akan
membelinya sesuai kebutuhan. Misalkan, Rani memiliki pendapatan lebih dan ia membutuhkan sebuah
mobil untuk mempermudah aktifitasnya. Walaupun harga jual mobil sedang naik atau turun, rani akan
tetap membeli sebuah mobil sesuai kebutuhannya.
Elasitas harga penawaran yang mendasarinya adalah inelastis (E<1), perubahan presentase
harga barang yang ditawarkan menyebabkan perubahan presentase jumlah barang yang ditawarkan
lebih kecil dengan kata lain perubahan harga kurang berpengaruh pada perubahan penawaran sehingga
jumlah yang ditawarkan relative tidak sensitive terhadap perubahan harga. Ini terjadi pada penawaran
barang-barang mewah yang termasuk kebutuhan tersier.
3. Tingkat Pendapatan
Tingkat pendapatan konsumen akan menunjukkan daya beli konsumen. Semakin tinggi
tingkat pendapatan, maka semakin meningkat permintaan terhadap suatu barang tersebut.
Contohnya, di suatu pasar malam terdapat bazar baju murah, Caca memutuskan hanya
membeli satu baju seharga Rp80.000 karena Caca hanya memiliki penghasilan
Rp500.000/bulan. Berbeda dengan Amed yang berpenghasilan Rp1.000.000/bulan, ia
membeli 2 baju di bazar tersebut.
Baca Juga: Sistem Ekonomi Indonesia dan Karakteristiknya
4. Selera Masyarakat
Selera atau kebiasaan juga akan memengaruhi permintaan suatu barang. Jika selera
masyarakat terhadap suatu barang meningkat, permintaan terhadap barang itu pun akan
meningkat.
Contoh, celana panjang sedang menjadi tren sekarang, akibatnya jumlah permintaan model
celana panjang cenderung meningkat.
5. Jumlah Penduduk
Semakin besar jumlah penduduk suatu daerah atau negara, semakin tinggi permintaan
suatu barang untuk harga tertentu.
Gabungan A menunjukkan bahwa 1 unit tenaga kerja dan 6 unit modal dapat menghasilkan
produksi yang diinginkan tersebut. Gabungan B menunnjukkan bahwa yang diperlukan adalah dua
unit tenaga kerja dan 3 unit modal. Gabungan C menunjukkan yang diperlukan adalah 3 unit tenaga
kerja dan 2 unit modal. Akhirnya gabungan D menunnjukkan bahwa yang diperlukan adalah 6 unit
tenaga kerja dan 1 unit modal.
Kurva IQ dibuat berdasarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang terdapat dalam
tabel.Kurva PRODUKSI SAMA menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang akan
menghasilkan satu tingkat produksi tertentu. Dijelaskan bahwa tingkat produksi tersebut adalah
1000 unit. Disamping itu didapati kurva IQ1, IQ2 dan IQ3 yang terletak diantara IQ. ketiga kurva
lain tersebut menggambarkan tingkat produksi yang berbeda-beda, yaitu berturut-turut sebanyak
2000 unit, 3000 unit dan 4000 unit(semakin jauh dari titik 0 letaknya kurva, semakin tinggi tingkat
produksi yang ditunjukkannya).
Garis biaya sama (ISOCOST)
Untuk membuat analisis mengenai peminimuman biaya produksi perlulah dibuat garis biaya sama
(ISOCOST). Data yang diperlukan untuk membuat Garis Biaya Sama adalah sebagi berikut :
- Harga faktor-faktor produksi yang digunakan
- Jumlah uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi
Berdasarkan contoh, upah tenaga kerja adalah Rp. 10000 dan biaya modal per unit adalah
Rp. 20000; sedangkan jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 80000. Garis TC dalam gambar
menunjukan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang dapat diperoleh dengan
menggunakan Rp. 80000 apabila upah tenaga kerja dan biaya modal per unit adalah seperti yang
dimisalkan diatas. Uang tersebut, apabila digunakan untuk memperoleh “modal’ saja akan
memperoleh 80000/20000 =4 unit 80000/10000 = 8 unit. Seterusnya titik A pada TC menunjukan
dan ssebanyak Rp. 80000 dapat digunakan untuk memperoleh 2 unit modal dan 4 pekerja. Garis
biaya sama yang lain yaitu TC1, TC2, da TC3. garis-garis itu menunjukan garis biaya sama
apabila jumlah uang yang tersedia adalah Rp. 100000, Rp. 120000 dan 140000.
Memaksimumkan dan meminimumkan produksi
Memaksimumkan produksi
Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan dalam (1) dimisalkan biaya yang
dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah Rp. 15000, upah tenaga kerja adalah Rp. 10000,
dan biaya yang disediakan oleh produsen adalah Rp. 300000. Dengan uang sebanyak Rp.300000
produsen dapat sekiranya ia membeli satu jenis faktor produksi saja memperoleh 20 unit modal
atau 30 tenaga kerja. Garis biaya sama TC3 menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal
yang dapat diperoleh dengan menggunakan uang yang tersedia. Persoalannya sekarang, manakah
gabungan yang akan dapat menghasilkan produksi yang paling maksimum? Terdapat 5 titik yang
terletak pada berbagai kurva produksi sama yang merupakan titik perpotongan atau titik
persinggungan. dengan garis TC2 yaitu A, B, C, D dan E. Dari kelima titik ini, titik E terletak di
kurva produksi sama yang paling tinggi, yaitu kurva produksi sama pada tingkat produksi
sebanyak 2500 unit. Ini berarti gabungan yang diwujudkan oleh titik E akan memaksimumkan
jumlah produksi yang dapat dibiayai oleh uang sebanyak Rp. 300000. Gabungan tersebut terdiri
dari 12 unit modal dan 12 tenaga kerja.
Meminimumkan Biaya
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan dalam (2) perlu dibuat pemisalan
mengenai tingkat produksi yang akan dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak
1500 unit. Dalam gambar 9,4 keinginan ini digambarkan oleh kurva produksi sama IQ. Dapat
dilihat bahwa kurva itu dipotong atau disinggung oleh garis-garis biaya sama di 5 titik, yaitu titik
A, B, Q, R dan P. titik-titik ini menggambarkan gabungan-gabungan tenaga kerja dan modal yang
dapat digunakan untuk menghasilkan produksi sebanyak yang diinginkan. Dari gabungan-
gabungan tersebut, yang manakah yang akan memakan biaya yang paling murah? Yang biayanya
paling minimum adalah gabungan yang ditunjukan oleh titik yang terletak pada garis biaya sama
yang paling rendah. Titik P adalah pada garis biaya sama (yang menyinggung kurva produksi sama
IQ) yang paling rendah, yaitu garis TC. Dengan demikian titik ini menggambarkan gabungan
tenaga kerja dan modal yang akan membutuhkan biaya yang paliang minimum untuk
menghasilkan 1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan biaya
yang dikeluarkan adalah Rp. 210000.
Dalam ulasan terdahulu yakni dalam bentuk-bentuk pasar telah dijelaskan bahwa pasar persaingan
sempurna adalah pasar yang terorganisir secra sempurna tanpa adanya sebuah hal yang berbau negatif,
sedangkan pasar persaingan tidak sempurna adalah kebalikan dari pasar persaingan sempurna yaitu
bentuk pasar yang tidak memiliki pengordiniran yang sempurna. Namun dalam ulasan kali ini kita akan
fokus pada pembahasan pasar persaingan tidak sempurna.
Perlu anda ketahui bahwa pasar persaingan tidak sempurna adalah suatu bentuk pasar yang tidak
terorganisisr secara sempurna atau bisa juga disebut sebagai bentuk pasar yang kehilangan satu atau
lebih ciri-ciri yang dimiliki oleh pasar persaingan sempurna. Karena dalam pasar persaingan tidak
sempurna peran dari pembeli dan penjual hilang mereka tidak memiliki keleluasaan untuk menetapkan
atau menentukan harga suatu produk. Pasar persaingan tidak sempurna memiliki beberapa ciri, antara
lain :
Dalam pasar persaingan tidak sempurna terdapat lima bentuk pasar, yaitu pasar monopoli, pasar
monopolistik, pasar oligopoli, pasar monopsoni dan pasar oligopsoni. Selanjutnya kita akan membahas
satu per satu bentuk pasar tersebut.
Pasar Monopoli
Arti kata monopoli berasal dari bahasa Yunani yakni monos dan polist, monos artinya satu dan polist
artinya penjual, jadi monopoli adalah satu penjual. Pada dasarnya pasar monopoli merupakan sebuah
keadaan atau kondisi pasar dimana hanya terdapat satu kekuatan atau satu penjual yang berkuasa dan
mampu menjadi penentu harga dan lainnya bisa dibilang sebagai penguasa penawaran tanpa adanya
satu pihakpun yang mampu menyainginya. Dan penguasa pasar ini sengaja hanya menghasilkan dan
manjual produk yang tidak memiliki pengganti atau substitusi yang dekat. Pasar monopoli dibedakan
menjadi dua yaitu monopoli by law dan monopoli by nature. Monopoli by law diartikan sebagai pasar
monopoli yang dikuasai oleh negara berupa cabang-cabang produk yang menguasai hajat hidup orang
banyak. Sedangkan monopoli by nature diartikan sebagai pasar monopoli yang timbul secara alami
dengan dukungan dari kondisi geografisnya. Contoh dari pasar monopoli misalkan, Perusahaan Listrik
Negara (PLN), PDAM, PT. KAI dan lain sebagainya. Pasar monopoli memiliki beberapa ciri, antara lain :
Dalam pasar monopoli hanya ada satu perusahaan yang berkuasa, dalam satu industri hanya ada satu
badan yang berkuasa dan bekerja. Dengan demikian suatu produk baik barang dan jasa hanya
dihasilkan oleh perusahaan ini bukan dari pihak luar atau pihak lainnya.
Perusahaan di dalamnya hanya menghasilkan satu jenis produk saja sehingga tidak ada produk yang
mampu menggantikannya. Produk tersebut memang benar-benar satu-satunya yang ada di pasar dan
tidak ada produk penggantinya, mau tidak mau seorang konsumen harus memilih produk tersebut,
dikarenakan tidak adanya alternatif lain. Contohnya aliran listrik yang tidak bisa digantikan oleh produk
lain yang mirip dengannya.
Untuk memasuki pasar monopoli sungguh hal yang mustahil dan sulit. Karena penguasa yang ada di
dalamnya berusaha dengan segala cara untuk mengahalangi atau membentengi kekuasaan yang
mereka miliki dari pendatang baru. Ada beberapa hambatan yang harus dihadapi oleh pendatang baru
yang ingin masuk ke dalam pasar ini yaitu hambatan yang bersifat legal timbul dari undang-undang yang
menjadi pelindung, ada juga yang bersifat teknologi, dimana teknologi yang digunakan sungguh canggih
dan bagus sehingga sulit untuk ditiru oleh pihak lain, selain itu juga ada yang dari sisi keuangan, yakni
modal yang harus dimiliki amatlah banyak. (Baca juga : pengertian dan perbedaan tm, r, c, sm)
Dalam pasar monopoli ini pihak yang berkuasa memiliki wewenang dan kebebasan untuk menentukan
dan menetapkan harga pasar. Dengan demikian pihak lain mau tidak mau harus menuruti dan
mengikutinya.
Iklan ataupun promosi tidak diperlukan
Mungkin kita bertanya-tanya mengapa iklan dan promosi dalam pasar ini tidak diperlukan. Karena pada
dasarnya dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penguasa yang dimana mereka memiliki kekuasaan
penuh dan tidak mungkin tertandingi oleh yang lainnya. Oleh karena itu iklan atau promosi tidak
diperlukan lagi.
Pasar monopoli terbentuk tidak dengan sendirinya, tentu ada beberapa faktor yang mendukung
terbentuknya pasar monopoli ini, anatara lain :
Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan monopoli unik dan tidak dimiliki oleh pihak manapun satu-
satunya yang ada. Dengan itulah timbul pasar monopoli.
Dengan pasar monopoli, para penguasa bisa menikmati hasil produksi yang sangat tinggi.
Pemerintah memberikan undang-undang yang melindungi para penguasa di pasar monopoli.
Bisa melakukan suatu penelitian dan pengembanagan produk agar tetap terjaga kekuasaannya.
Lebih mudah untuk melakukan kontrol karena kekuasaan hanya dipegang satu pihak.
Keuntungan yang diperoleh sangat melimpah, karena tidak ada pesaing yang berarti.
Mendorong terciptanya inovasi-inovasi dengan tujuan melindungi kekuasaan yang ada.
Pengembangan perusahaan cepat karena tidak ada pesaing.
Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah sebuah pasar yang terjadi ketika dalam suatu pasar banyak terdapat produsen
dengan adanya deferensiasi antar produk yang dihasilkan oleh para produsen baik merk,
pembungkusnya dan lain sebagainya.
Pasar monopolistik hampir sama dengan pasar persaingan sempurna, namun produk yang beredar
bersifat heterogen. Dalam pasar ini juga terdapat konsep monopoli yang timbul dari penggunaan merk
dan tanda perdagangan yang beda. Contohnya : snack, alat tulis, dan lain sebagainya. Pasar
monopolistik memiliki beberapa ciri khusus, diantaranya :
Jumlah produsen yang ada dalam pasar monopolistik berjumlah besar namun tak sebanyak pada pasar
persaingan sempurna. Tipe-tipe yang dimiliki para produsen juga relatif sama.
Produk yang beredar dan diperjual belikan bersifat heterogen (beraneka ragam)
Berbeda dengan pasar monopoli yang hanya menjual produk bersifat homogen, dalam pasar
monopolistik produk yang diperjual belikan bersifat heterogen, tidak sama satu dengan yang lain, baik
dari segi wujud, kualitas dan lainnya.
Dalam pasar monopolistik harga bukan satu satunya yang menentukan, belum tentu harga yang murah
jadi sasaran para konsumen, belum tentu juga harga mahal tidak disukai konsumen, konsumen lebih
memilih mana yang paling baik dan sesuai kebutuhan, jadi mau tidak mau untuk membuat konsumen
tertarik pada produk maka perusahaan atau produsen harus gencar melakukan promosi dan pengenalan
produk.
Dalam pasar monopolistik ini produsen atau perusahaan bisa keluar masuk dengan bebas tanpa syarat.
Karena laba yang ada di pasar ini fluktuatif, terkadang ada banyak penjual atau produsen yang bersaing
di pasar ini dikarenakan banyak laba yang bisa diperoleh, begitu juga sebaliknya ketika dianggap sulit
mendapatkan laba maka produsen akan keluar dari pasar tersebut.
Dalam pasar monopolistik produsen memang bisa mempengaruhi harga tetapi tidak sesignifikan pada
pasar monopoli, perubahan harga terjadi hanya karena perbedaan corak suatu produk bukan karena
kekuasaan. Dimana produsen mampu menggunakan strategi untuk memainkan harga namun juga tidak
sampai kehilangan pelanggan atau konsumen.
Pasar monopolistik memiliki kelemahan dan kelebihan dibanding dengan pasar yang lainnya, yaitu :
Konsumen mendapatkan kebebasan memilih produk sesuai kebutuhan dan keinginannya karena produk
yang dijual banyak dan bersifat heterogen, jadi banyak pilihan bagi konsumen.
Kemudahan dan kebebasan keluar masuk pasar, mendorong produsen untuk selalu menghasilkan
produk baru dan menimbulkan kreatifitas.
Deferensiasi produk membuat konsumen lebih selektif dalam memilih produk dan cenderung loyal
terhadap produk yang disukainya.
Rentan terjadi persaingan yang tidak sehat, karena semua produsen berlomba-lomba mendapatkan
pelanggan dengan tujuan mendapat keuntungan maksimal.
Pihak yang tidak memiliki skill atau dana yang lebih akan mudah tergusur dari pasar ini karena tingkat
persaingan yang ada sangatlah tinggi baik dari segi kualitas, harga serta pelayanan.
Cenderung terjadi kenaikan harga karena adanya inovasi dalam menciptakan produk yang lebih baik dan
baik lagi.
Pasar Oligopoli
Istilah oligopoli berasal dari bahasa Yunani yakni Oligos dan Polein yang artinya sedikit penjual atau
beberapa penjual. Pasar oligopoli adalah sebuah pasar dimana terdapat beberapa penjual atau produsen
yang menjadi pemiliki saham atau pangasa pasar terbesar. Pasar oligopoli bisa terbentuk karena dua
faktor penting yakni efisiensi skala yang besar dan komplektisitas manajemen. Contoh dari pasar
oligopoli anatara lain industri motor, industri air mineral, industri rokok dan lain sebagainya. Pasar
oligopoli terbagi mejadi dua, yaitu
Oligopoli murni
Produk yang dijual bersifat homogen dan identik . Pasar oligopoli jenis ini biasanya ditemui pada industri-
industri yang menghasilkan bahan-bahan mentah. Contohnya industri semen atau produk mineral
kemasan.
Oligopoli pembedaan
Berbeda dengan oligopoli murni yang produk yang dijual bersifat homogen, dalam pasar oligopoli jenis
pembeda produk-produknya bersifat heterogen bisa dibedakan oleh konsumen. Contohnya industri motor
di Indonesia yang telah dikuasai oleh merk-merk terkenal seperti Honda, Yanaha, Suzuki dan lainnya.
Pasar oligopoli memiliki beberapa ciri yang mencerminkan karakteristik dari pasar oligoli ini, antara lain :
Dalam pasar oligopoli ada dua jenis produk yang beredar atau diperjual belikan, untuk produk homogen
biasanya berupa bahan mentah dan bahan baku seperti baja, alumunium, semen dan lain sebagainya,
sedangkan untuk produk yang bercorak atau heterogen biasanya berupa barang akhir seperti rokok,
mobil dan lain sebagainya.
Promosi dan iklan dibutuhkan untuk produk yang bercorak karena tidak hanya satu penjual yang
berusaha. Dalam pasar ini ada dua tujuan dilaksanakannya promosi dan iklan yakni untuk menarik
pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan lama.
Kata sedikit dalam pasar oligopoli ini sulit untuk ditentukan, produsen yang ada pasti lebih dari satu,
namun secara teoritis sulit untuk mengetahui pastinya jumlah produsen di dalam pasar ini berapa. Namun
untuk dasar analisis diperkirakan jumlah produsen atau perusahaan yang berkecimpung di dalamnya
kurang dari sepuluh.
Hampir sama dengan pasar monopolistik, persaingan yang terjadi dalam pasar oligopoli tidak hanya
harga, namun pelayanan, iklan dan promosi juga menjadi sebuah hal yang harus diperebutkan oleh para
produsen agar mendapatkan banyak pelanggan.
Dalam pasar oligopoli harga yang telah ditetapkan tidak mudah berubah bisa dikatakan stabil, karena
para produsen merasakan keuntungan dengan penjualan stabil mereka sehari-hari. Selain itu jika ada
kenaikan harga takutnya konsumen akan memilih pihak lain atau produk lain yang sesuai dengan
kemampuannya
Pasar oligopoli memiliki kelemahan dan kelebihan dibanding dengan pasar yang lain, antara lain :
Pasar Monopsoni
Pasar persaingan tidak sempurna jenis monopsoni ini terjadi dalam kondisi ada banyak penjual dan
pembelinya hanya tunggal. Bisa dibilang pasar ini dikuasi oleh satu pihak konsumen atau pembeli. Pasar
monopsoni memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Pasar monopsoni ini memiliki kelemahan dan kelebihan, layaknya pasar-pasar yang lain, yaitu :
Kualitas dari produk yang dijual terjamin, baik dari segi keamanan maupun kesehatannya.
Lebih hemat biaya, dengan menekan biaya produksi yang tinggi. (Artikel trerkait : peran ekonomi mikro
bagi perusahaan)
Dengan adanya satu pembeli maka akan lebih banyak tekanan yang dirasakan oleh produsen.
Produk yang tidak sesuai dengan keinginan dan kebutuhan konsumen akan dibuang atau diletakkan di
gudang.
Pasar Oligopsoni
Para oligopsoni merupakan salah satu bentuk dari pasar persaingan tidak sempurn dimana didalamnya
terdapat beberapa pembeli. Pasar oligopsoni memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
Sama halnya dengan pasar-pasar lain, pasar oligopsoni memiliki kelebihan dan kelemahan, diantaranya :
Penjual mendapatkan keuntungan banyak, karena bisa lebih dari satu pembeli yang membeli barangnya.
Tekanan dari pembeli kepada penjual tidak begitu terlihat, karena adanya sebuah perlindungan (Baca
juga : hukum penawaran dan permintaan)
Itulah sekilas informasi tentang pasar persaingan tidak sempurna, pada dasarnya pasar ini merupakan
lawan dari pasar persaingan sempurna. Pada dasarnya pasar persaingan tidak semurna terbentuk
karena ada beberapa faktor yang mendukung, seperti keuntungan yang menggiurkan, individualitas dan
lain sebagainya.
Harga yang dikuasai pihak monopoli memiliki kemungkinan terjadinya permainan harga
yang bisa merugikan konsumen.
Monopoli membuat konsumen tidak memiliki pilihan alternatif untuk membeli produk.
Selain kemungkinan adanya permainan harga, monopoli juga memiliki kemungkinan
dapat menyebabkan terjadinya kebijakan diskriminasi harga.
Keuntungan yang diperoleh hanya berpusat pada satu pihak.
Monopoli bisa menyebabkan eksploitasi konsumen.
Eits, ada satu lagi nih agar suatu negara bisa dianggap sejahtera adalah dengan melihat
bagaimana negara tersebut mendistribusikan pendapatan nasionalnya. Apakah pendapatan
nasional didistribusikan secara merata ataukah malah timpang? Nah untuk tahu hal tersebut
terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan
distribusi pendapatan yaitu dengan Koefisien Gini.
Koefisien Gini biasanya diperlihatkan oleh kurva yang disebut Kurva Lorenz. Kurva ini
memperlihatkan hubungan kuantitatif antara persentase jumlah penduduk dan persentase
pendapatan yang diperoleh selama kurun waktu tertentu, biasanya setahun.
Dalam Kurva Lorenz, sumbu horizontal menggambarkan persentase jumlah penduduk,
adapun sumbu vertikal menyatakan bagian dari total pendapatan yang diterima oleh
penduduk tersebut. Garis diagonal di tengah disebut garis kemerataan sempurna, karena
setiap titik pada garis diagonal merupakan tempat kedudukan persentase jumlah penduduk
yang sama dengan persentase penerimaan pendapatan. Ingat ya Squad!
Dari uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa, distribusi pendapatan semakin merata jika
nilai Koefisien Gini mendekati nol (0). Sebaliknya, suatu distribusi pendapatan dikatakan
semakin tidak merata jika nilai Koefisien Gini makin mendekati satu. Nah, langkah
selanjutnya setelah koefisien ditemukan kamu dapat mengolongkan ketimpangan
pendistribusian pendapatan dengan tabel dibawah ini ya,Squad.
Yay! Sekarang kamu sudah bisa menghitung pendapatan per kapita suatu negara bahkan
bisa mengetahui suatu negara tersebut sejahtera atau tidak melalui koefisien Gini dan
kurva Lorenz. Nah, untuk menguji kepahaman tentang materi ini kamu bisa belajar
diruangbelajar. Disana kamu bisa menyelesaikan soal-soal perhitungan pendapatan per
kapita dan belajar materi lainnya tentunya yang tidak kalah
seru. Download aplikasi ruangguru sekarang juga!
Pendapatan nasional merupakan seluruh pendapatan yang diterima oleh seluruh anggota
masyarakat atau seluruh rumah tangga keluarga (RTK) dalam suatu negara dengan kurun
waktu tertentu, biasanya dalam waktu satu tahun. Pendapatan nasional dapat juga
diartikan sebagai hasil produksi nasional, yang berarti nilai hasil produksi yang dihasilkan
oleh seluruh anggota masyarakat suatu negara dalam waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Manfaat Perhitungan Pendapatan Nasional
Menghitung pendapatan nasional adalah hal penting karena memiliki banyak manfaat
seperti.
1. Mengetahui tingkat kemakmuran suatu negara.
2. Mengevaluasi kinerja perekonomian dalam skala tertentu.
3. Mengukur perubahan perekonomian dari waktu ke waktu
4. Membandingkan kinerja ekonomi antar sektor.
5. Sebagai indikator kualitas hidup suatu negara.
6. Sebagai indikator perbandingan kinerja ekonomi antar negara.
7. Sebagai indikator perbandingan kualitas standar hidup satu negara dengan negara
lain.
8. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.
9. Sebagai ukuran dan perbandingan pertumbuhan ekonomi dan kekayaan antar negara.
Konsep Pendapatan Nasional
a. Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara atau
domestik selama satu tahun.
GDP = Pendapatan Masyarakat DN (dalam negeri) + Pendapatan Asing DN
Dalam perhitungan GDP ini, termasuk juga barang atau jasa yang dihasilkan oleh
perusahaan maupun instansi asing yang terkait, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah
suatu negara atau domestik tersebut. Contohnya seperti perusahaan X dari Jepang yang
mempunyai cabang di Indonesia, hasil berupa barang dan jasa tersebut termasuk ke dalam
GDP. Barang yang dihasilkan termasuk modal yang belum diperhitungkan, maka bersifat
bruto atau/kotor.
b. Produk Nasional Bruto (GNP)
Produk Nasional Bruto (Gross National Product) merupakan nilai produk berupa barang
dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara (nasional) selama satu tahun,
termasuk yang dihasilkan oleh warga negara tersebut yang dihasilkan dil uar negeri.
Contohnya seperti seseorang pria dari Indonesia yang menjual pakaian di Malaysia, hasil
berupa barang dan jasanya termasuk dalam GNP.
GNP = Pendapatan WNI DN + Pendapatan WNI LN (luar negeri) – Pendapatan Asing
DN
c. Produk Nasional Netto (NNP)
NNP = GNP – depresiasi (penyusutan barang modal)
Penyusutan adalah penggantian barang modal bagi peralatan produksi yang dipakai dalam
proses produksi. Umumnya bersifat taksiran, sehingga dapat menimbulkan kekeliruan
meskipun relatif kecil.
d. Pendapatan Nasional Netto (NNI)
Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) merupakan pendapatan yang dihitung
menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
NNI = NNP – Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung adalah pajak yang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti
pajak hadiah, pajak penjualan, dan lain-lain.
e. Pendapatan Perseorangan (PI)
Pendapatan perseorangan (Personal Income) adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh
setiap orang dalam masyarakat , temasuk pendapatan yang diperoleh tanpa melakukan
kegiatan apapun. Misalnya gaji seorang pegawai negeri, maupun pendapatan pengusaha
yang didapatkan secara berantai.
PI = NNI – Pajak Perusahaan – Iuran – Laba Ditahan + Transfer Payment
Transfer Payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa
produksi, melainkan diambil sebagian dari pendapatan nasional tahun lalu. Seperti
pembayaran dana pensiunan, tunjangan pengangguran, dan sebagainya.
f. Pendapatan yang siap dibelanjakan
Disebut juga dengan disposible income yaitu pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan
guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan
menjadi investasi.
DI = PI – Pajak Langsung
Pajak langsung adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain,
seperti pajak pendapatan.
Itulah beberapa hal mengenai pendapatan nasional. Setiap pendapatan tentu perlu
dilakukan pencatatan dengan baik, misalnya dengan membuat laporan keuangan. Anda
dapat membuat laporan keuangan dengan menggunakan software akuntansi. Jurnal
adalah software akuntansi online yang dapat membantu Anda membuat laporan keuangan
dengan mudah, cepat, dan efisien di mana pun dan kapan pun Anda berada. Temukan
berbagai fitur menarik lainnya dari Jurnal hanya di sini.
Pengertian pendapatan nasional dapat dilihat melalui tiga pendekatan lho, yaitu:
Merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit
produksi di dalam batas wilayah suatu negara selama setahun. Termasuk yang
dihasilkan oleh perusahaan asing, asalkan wilayahnya masih dalam wilayah suatu
negara ya. Contohnya terdapat perusahaan A dari Korea yang mempunyai cabang
di Indonesia, nah hasil produksinya juga harus dihitung ke dalam GDP, Squad.
Merupakan nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara (nasional) selama satu tahun, termasuk yang dihasilkan oleh warga
negara tersebut yang dihasilkan di luar negeri. Contohnya seperti seseorang pria
dari Indonesia yang menjual pakaian di Singapura, hasilnya berupa barang dan
jasanya termasuk dalam GNP. Nah, perlu diingat, GNP menekankan pada aspek
kewarganegaraan (nationality)ya!
atau
atau
Merupakan hasil dari dari nilai dari GNP yang telah dikurangi dengan penyusutan
modal dalam proses produksi. Inti dari NNP merupakan konsep pendapatan
nasional yang dilihat hanya dari laba yang diperoleh. Karena tujuan dari NNP
adalah untuk mencari netto atau nilai bersih dari suatu produksi, Squad.
Nah, kalau NNI ini menghitung pendapatan nasional berdasarkan jumlah balas
jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Jika ditulis
dalam rumus sebagai berikut:
PI ini juga bagian dari pendapatan nasional lho. PI ini menghitung jumlah
pendapatan yang diterima oleh setiap orang. Tetapi harus dikurangi dengan laba
yang ditahan, iuran asuransi, iuran jaminan sosial, dan ditambah dengan
pembayaran pindahan/transfer (transfer payment) ya. Pendapatan perseorangan
dapat ditulis dalam rumus berikut:
Merupakan pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan untuk membeli barang dan
jasa beserta tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Eitss.. tapi
harus dikurangi pajak langsung ya. Pajak langsung adalah pajak yang bebannya
tidak dapat dialihkan kepada orang lain , contohnya pajak pendapatan.
Itu tadi Squad Pengertian, Konsep dan Cara Menghitung Pendapatan Nasional. Yay!
sekarang kamu sudah tahu dong bagaimana menghitung pendapatan nasional.
Ternyata lumayan panjang ya tahap dan rumusnya. Tapi kamu harus tetep
semangat! Terus belajar dan mengasah kemampuan kamu di ruanguji. Disana
terdapat ribuan soal yang siap untuk kamu kerjakan untuk mengasah kemampuan
kamu. Gabung sekarang juga ya!
1. Pendekatan Produksi
Pendekatan produksi dilakukan dengan cara menambahkan nilai produksi akhir dari
setiap sektor. Sebagai contoh, suatu negara memiliki sektor perikanan, dengan hasil
utama yaitu ikan tuna.
Misalnya harga ikan tuna adalah Rp2000,- per ekor. Ikan tuna tersebut kemudian dijual
ke perusahaan A untuk diolah menjadi produk lain dan diberi harga Rp5000,-. Ikan tuna
yang telah diolah tersebut kemudian dijual ke perusahaan B dengan harga Rp10.000,-
untuk dijadikan produk baru.
Dari penjelasan ilustrasi tersebut, maka jumlah Pendapatan Nasional adalah Rp10.000,-
yang merupakan nilai akhir dari ikan tuna tersebut. Nilai yang sama akan didapatkan
dengan menjumlahkan nilai akhir dari produksi ikan tuna.
Berikut ilustrasinya:
2. Pendekatan Pendapatan
Pendapatan Nasional dapat dihitung dengan menjumlahkan total imbal hasil dalam
bentuk upah, sewa, bunga, dan laba.
3. Pendekatan pengeluaran
Pendekatan pengeluaran dapat dihitung dengan cara menjumlahkan semua pengeluaran
berupa konsumsi, investasi, pengeluaran pemerintah, dan selisih ekspor dikurangi dengan
impor.
Pendekatan pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga,
dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode
tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Pendekatan produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu
negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu.
Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan
bahan mentah atau barang setengah jadi).
Pendekatan pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli
barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan
dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat
pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah tangga (Consumption), pemerintah
(Government), pengeluaran investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangi
impor ( )
Rumus menghitung pertumbuhan ekonomi adalah sebagai berikut :
g = {(PDBs-PDBk)/PDBk} x 100%
g = tingkat pertumbuhan ekonomi PDBs = PDB riil tahun sekarang PDBk = PDB riil tahun kemarin
Contoh soal :
PDB Indonesia tahun 2008 = Rp. 467 triliun, sedangkan PDB pada tahun 2007 adalah = Rp. 420
triliun. Maka berapakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2008 jika diasumsikan harga
tahun dasarnya berada pada tahun 2007 ?
jawab :
g = {(467-420)/420}x100% = 11,19%