Anda di halaman 1dari 2

Biaya Peluang (opportunity cost)

Hai guys,..... ekonomi kelas x .blogspot.com kali ini akan membahas tentang Biaya Peluang
(opportunity cost). Postingan ini diharapkan dapat membantu kalian semua dalam menganalisis
hukum kelangkaan dalam ekonomi dan menganalisis masalah pokok ekonomi serta mencari
pemecahannya melalui berbagai sistem ekonomi.

Biaya peluang muncul, karena adanya pilihan yang dilakukan individu-individu, perusahaan, dan
masyarakat atas kelangkaan yang dihadapi. Seperti diketahui, sumber-sumber daya ekonomi yang
tersedia sangat terbatas, sehingga memaksa manusia untuk melakukan pilihan dalam
kehidupannya. Pilihan yang dibuat akan mengakibatkan pengorbanan pada pilihan yang lain, dan
timbulah biaya peluang.

Biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan untuk menggunakan sumber daya bagi tujuan
tertentu, yang diukur dengan manfaat yang dilepasnya karena tidak menggunakannya untuk tujuan
lain. Sederhananya biaya peluang adalah biaya yang dikorbankan untuk memperoleh sesuatu yang
lain.

Contohnya, ketika lulus SMA Farida mendapat dua tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai
pelayan toko di dekat rumah dengan gaji Rp. 400.000,- per bulan. Sedang tawaran lain sebagai
pramusaji si sebuah rumah makan di kotanya dengan gaji Rp. 900.000,- per bulan. Dengan
beberapa pertimbangan, diantaranya ingin dekat dengan keluarga, akhirnya Farida memutuskan
bekerja sebagai pelayan toko. Dengan mengambil keputusan sebagai pelayan toko, berarti Farida
telah menghilangkan peluang untuk bekerja sebagai pramusaji yang sebenarnya bisa memberikan
pendapatan sebesar Rp 900.000,- per bulan. Dengan demikian, biaya peluang yang ditanggung
Farida dengan memilih bekerja sebagai pelayan toko adalah sebesar Rp.900.000,- per bulan.

Intinya dalam pengambilan keputusan biaya peluang tergantung pada tujuan dan situasi individu
yang bersangkutan.

Contoh lainnya :
Adi memiliki uang sebesar Rp. 700.000,-. Adi bermaksud untuk membeli pakaian model terbaru
yang harganya Rp. 250.000,- dan buku novel untuk melengkapi koleksi buku novelnya, berhubung
hobi adi adalah membaca. Dengan demikian beberapa kemungkinan Adi dalam membelanjakan
uangnya terpampang pada tabel simulasi biaya peluang berikut :

Dari keempat kombinasi diatas awalnya Adi akan mengambil pilihan A, karena ia akan
mendapatkan 1 setel pakaian baru dan 11 buku novel koleksi baru serta masih memiliki uang sisa
sebesar Rp. 10.000,- yang akan ia pergunakan untuk membeli cemilan di rumah nanti malam.
Namun karena ia melihat ada pakaian gaun yang bagus dan harganya menarik yakni Rp. 250.000,-
maka Adi memutuskan untuk membelikan pacarnya Zaskia pakaian gaun tersebut. Sehingga adi
hanya mendapatkan 2 stel pakaian dan 5 buah koleksi novel baru. Dengan demikian biaya peluang
untuk membeli baju gaun yang ditanggung adi adalah seharga 11 -5 buku = 6 buku + Rp. 10.000,-
atau setara Rp. 40.000,- x 6 = Rp. 240.000,- + Rp. 10.000,- = Rp. 250.000,-.

Dengan demikian kita dapat menarik kesimpulan beberapa point hal penting :

Biaya peluang muncul karena adanya hukum kelangkaan


Hukum kelangkaan mengharuskan kita untuk memilih atau menentukan prioritas dalam
memenuhi kebutuhan
Biaya peluang merupakan biaya yang dikorbankan untuk memperoleh sesuatu yang lain
Biaya peluang dapat dihitung dengan dua cara, yaitu :
Bila ada dua pilihan, biaya peuang dihitung dari nilai peluang yang dikorbankan atau
yang tiak dipilih
Bila ada lebih dari dua pilihan, biaya peluang dihitung dari nilai peluang terbaik yang
dikorbankan atau yang tidak dipilih

Anda mungkin juga menyukai