KELOMPOK 1 :
JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan
salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, yaitu makalah yang berjudul Gambaran
Umum Sistem Informasi Manajemen.
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Diantaranya:
1. Dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, Bapak Dr. La Ode Saidi, M.Kom.
2. Orang tua yang selalu memotivasi untuk selalu bersemangat menghadapi kesulitan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Sementara konsep SIM terus berkembang, Morton, Gorry, dan Keen dari
Massachussets Institute of Technology (MIT) mengenalkan konsep baru yang diberi nama
Sistem Pendukung Keputusan (Decision Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang
menghasilkan informasi yang ditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan atau
keputusan yang harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor
(office automation - OA), yang memberikan fasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan
produktivitas para manajer dan staf kantor melalui penggunaan peralatan ektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang dikenal dengan nama Artificial Intelligence
(AI), sebuah konsep dengan ide bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses
lojik menyerupai otak manusia.
Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah Expert Systems (ES),
yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagai spesialis dalam area tertentu. Semua
konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AI merupakan aplikasi pemrosesan
informasi dengan menggunakan komputer dan bertujuan menyediakan informasi untuk
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Usaha awal untuk menerapkan komputer dalam area bisnis terfokus pada data.
Kemudian muncul penekanan pada informasi dan pendukung keputusan. Sekarang,
komunikasi dan konsultasi mendapat perhatian yang paling besar.
Selama paruh pertama abad 20, saat punched card dan keydriven bookkeeping
machines berada dalam masa jayanya, perusahaan-perusahaan umumnya mengabaikan
kebutuhan informasi para manajemen. Praktek ini diteruskan dengan komputer generasi
pertama yang terbatas hanya untuk aplikasi akutansi.
Nama yang diberikan ntuk aolikasi akutansi berbasis komputer awal ini adalah
pengolahan data elektronik (electronic data processing) atau EDP. Istilah EDP tidak lagi
populer, dan telah disingkat menjadi data processing (DP). Kita menggunakan istilah
Sistem Informasi Akutansi-SIA (accounting information system) untuk menggambarkan
sistem yang memproses alikasi pengolahan data perusahaan. SIA menghasilkan beberapa
informasi, sebagai produk sampingan dari proses akutansi.
Pada tahun 1964, diperkenalkan satu generas baru alat penghitung yang
mempengaruhi cara penggunaan komputer. Komputer baru ini menggunakan sirkuit
kepingan silikon yang memungkinkan daya pemrosesan yang lebih banyak dtiap
rupiahnya. Konsep penggunaan komputer sebagai sistem informasi manajemen atau SIM
dipromosikan oleh pembuat komputer untuk mendukung peralatan baru tersebut.
Konsep SIM menyadari bahwa aplikasi komputer harus diterapkan untuk tujuan utama
menghasilkan informasi manajemen. Konsep ini segera diterima oleh banyak perusahaan
besar.
Jalan yang ditempuh oleh para perintis ini tidaklah mulus.Hasil aktual jarang sesuai
dengan yang dibayangkan semula. Ada beberapa penyebab kekurangan ini, yaitu :
kurangnya pengetahuan tentang komputer diantara para pemakai
kurangnya pengertian bisnis dan keawaman spesialis standar sekarang
Tetapi satu kesalahan secara khusus menjadi ciri sistem yang mula-mula. Sistem
tersebut terlalu ambisius. Perusahaan-perusahaan mengira mereka dapat membangun
sistem informasi raksasa untuk mendukung semua manajer. Rancangan-rancangan sistem
menjadi membengkak, dan tugas tersebut menjadi tidak mungkin terkelola. Sebagian
perusahaan menyingkirkannya, menginvestasikan lebih banyak sumber daya, dan
akhirnya mengembangkan sistem yang dapat bekerja. Perusahaan yang lain memutuskan
untuk membauang seluruh ide SIM dan kembali ke DP.
Pada tahun-tahun awal era DSS, terdapat banyak argumen mengenai DSS dan SIM.
Apakah DSS menawarkan pedekatan baru pada pengguna komputer dan jika memang
demikian, bagaimana ? Argumen ini tidak pernah benar-benar terselesaikan, akan tetapi
maslah ini tampaknya tidak begitu kritis lagi sekarang, dibandingkan pada masa lalu.
Dalam pembahasan ini berpegang pada pandangan bahwa SIM adalah suatu sumber
daya organisasional. SIM dimaksudkan untuk menyediakan informasi pemecahan
masalah bagi sekelompok manajer secara umum, sedangkan DSS dimaksudkan untuk
mendukung satu orang manajer secara khusus. Kita memandang Sistem Informasi
Manajemen (SIM) sebagai suat sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok
manajer yang mewakili suatu unit organisasi seoerti suatu tingkat manajemen atau suatu
area bisnis.
Pada saat DSS berkembang, perhatian juga difokuskan pada aplikasi komputer yang
lain-Otomatisasi Kantor (Office Automation), atau OA. OA memudahkan komunikasi dan
meningkatkan produktivitas di antara para manajer dan pekerja kantor melalui
penggunaan alat-alat elektronik.
OA dimulai tahun 1964 saat IBM mengumumkan produknya. Magnetic
Tape/Selectric Typerwrite (MT/ST), yaitu mesin ketik yang dapat mengetik kata-kata yang
telah terekam dalam pita magnetik. Operasi pengeikan otomatis ini mengarah pada
aplikasi OA yang disebut pengolaha kata (word processing).
Otomatisasi kantor telah berkembang meliputi beragam aplikasi seperti konferensi
jarak jauh (teconferencing), voice mail, surat elektronik (electronic mail), electronic
calendaring, facsimile transmission, dan desktop publishing. Kita menggunakan istilah
kantor maya (virtual office) untuk menggambarkan semua aplikasi otomatisasi kantor.
Semua aplikasi ini dimaksudkan untuk mempermudah komunikasi.
Sebuah sistem informasi manajemen (SIM) adalah sebuah sistem informasi yang selain
melakukan semua pengolahan transaksi atau kejadian yang perlu untuk sebuah organisasi,
juga memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan
pengambilan keputusannya. Sebuah sistem informasi berdasarkan komputer itu berbeda
sekali dengan sistem yang diolah secara manual.
Selain kita harus mengetahui definisi dari SIM, kita juga harus mengetahui dan
memahami konsep-konsep yang berhubungan dengan informasi, pemakaian informasi, dan
nilai informasi.
Dibawah ini adalah pembahasan singkat tentang konsep-konsep pokok sistem
informasi manajemen.
Konsep Informasi
Informasi menambahkan sesuatu pada penyajian yaitu sehubungan dengan
waktu dan mutu.
Konsep Manusia sebagai Pengolah Informasi
Kemampuan manusia sebagai pengolah informasi menentukan keterbatasan
dalam sistem informasi dan mengesankan dasar-dasar rancangan mereka.
Konsep Sistem
Karena sistem informas manajemen adalah sebuah sistem, maka konsep
sistem perlu untuk memahami dan merancang ancangan pada pengembangan
sistem informasi.
Konsep Organisasi dan Manajemen
Sistem informasi berada di dalam sebuah organisasi dan dirancang untuk
mendukung fungsi manajemen. Informasi adalah penentu yang penting dalam
bentuk keorganisasian.
Konsep Pengambilan Keputusan
Rancangan SIM bukan hanya harus mencerminkan anacangan rasional
terhadap optimasi, tetapi juga teori keperilakuan pengambilan keputusan dalam
organisasi.
Konsep Nilai Informasi
Informasi mengubah keputusan, perubahan dalam nilai hasil akan
menentukan nilai informasi.
Sistem informasi dalam perusahaan juga merupakan sistem terbuka, dimana terjadi
arus sumber daya dengan lingkungannya. Dalam informasi, data input diperoleh dari
lingkungan, misalnya informasi kenaikan pajak yang diumumkan pemerintah, dan perubahan
kurs mata uang. Semua data dari luar tersebut mengalir masuk ke dalam sistem.
Oleh karena itu, sitem informasi membantu para manajer dan pimpinan perusahaan
untuk mendapatkan gambaran mengenai perusahaan. Informasi yang didapat merupakan
bahan masukan penting bagi manajer dalam pengambilan keputusan.
KELOMPOK 1 :
JURUSAN MATEMATIKA
PROGRAM STUDI STATISTIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya, sehingga makalah ini
dapat tersusun hingga selesai . Karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis bisa menyelesaikan
salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, yaitu makalah yang berjudul Konsep
Dasar Sistem dan Sistem Informasi.
Makalah ini dibuat dengan beberapa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Diantaranya:
1. Dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen, Bapak Dr. La Ode Saidi, M.Kom.
2. Orang tua yang selalu memotivasi untuk selalu bersemangat menghadapi kesulitan.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar
menjadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin
masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan
kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Bagi setiap prinsip keandalan di atas, tiga kriteria berikut ini dikembangkan untuk
mengevaluasi pencapaian prinsip-prinsip tersebut, yaitu:
1. Entitas memiliki tujuan kinerja (performance objective), kebijakan, dan standar yang
telah ditetapkan, didokumentasikan, dan dikomunikasikan, dan telah memenuhi tiap
prinsip keandalan. Tujuan Kinerja didefinisikan sebagai tujuan umum yang ingin
dicapai entitas. Kebijakan adalah peraturan-peraturan yang memberikan arah formal
untuk mencapai tujuan, dan mendorong kinerja. Standar merupakan prosedur yang
dibutuhkan dalam implementasi, agar sesuai dengan kebijakan.
2. Entitas menggunakan prosedur, sumber daya manusia, software, data dan
infrastruktur untuk mencapai setiap prinsip keandalan, dengan berdasarkan pada
kebijakan dan standar yang telah ditetapkan.
3. Entitas mengawasi sistem dan mengambil tindakan untuk mencapai kesesuaian
dengan tujuan, kebijakan, dan standar, untuk setiap prinsip keandalan.
1. Salah satu ancaman yang dihadapi perusahaan adalah kehancuran karena bencana
alam dan politik, seperti :
Kebakaran atau panas yang berlebihan
Banjir, gempa bumi
Badai angin, dan peran.
2. Ancaman kedua bagi perusahaan adalah kesalahan pada software dan tidak
berfungsinya peralatan, seperti
Kesalahan atau terdapat kerusakan pada software,
Kegagalan sistem operasi,
Gangguan dan fluktuasi listrik.
Serta kesalahan pengiriman data yang tidak terdeteksi.
3. Ancaman ketiga bagi perusahaan adalah tindakan yang tidak disengaja, seperti;
Kecelakaan yang disebabkan kecerobohan manusia
Kesalahan tidak disengaja karen teledor
Kehilangan atau salah meletakkan
Kesalahan logika
Sistem yang tidak memenuhi kebutuhan perusahaan
4. Ancaman keempat yang dihadapi perusahaan adalah tindakan disengaja, seperti:
Sabotasi
Penipuan computer
Penggelapan
5. Beberapa ancaman (threats) lainnya adalah :
Merekrut karyawan yang tidak kualified Hiring of unqualified
Pelanggaran hukum oleh karyawan (Violation of employment law)
Perubahan yang tidak diotorisasi opada file induk pembayaran (master
payroll file)
Ketidakakuratan data waktu (Inaccurate time data)
Ketidakakuratan proses pembayaran
Pencurian atau kecurangan pendistribusian pembayaran
Kehilangan atau tidak terotorisasi data pembayaran
Performansi jelek
Lingkungan Pengendalian
Aktivitas Pengendalian
Aktivitas pengendalian bertujuan untuk mengarahkan karyawan agar karyawan
dapat bertindak sesuai dengan arahan manajer. Aktivitas yang terkait dengan pelaporan
keuangan. Meliputi: Perancangan dokumen yang baik dan penggunaan dokumen bernomor
urut tercetak; Pemisahan tugas; Otorisasi atas transaksi; Pengamanan yang memadai; Cek
independen atas kinerja rekan sekerja; Penilaian (valuation) atas jumlah yang mesti dicatat
yang tepat.
Aktivitas yang terkait dengan pemrosesan informasi, meliputi pengendalian umum
dan pengendalian aplikasi. Aktivitas ini membantu memastikan reliabilitas dan integritas
sistem informasi yang memproses informasi keuangan maupun informasi non keuangan.
Aktivitas pengendalian yang lain yang relevan dengan pelaporan keuangan adalah review
atas kinerja, yang meliputi :
a. Membandingkan anggaran dan nilai aktual
b. Menganalisis kaitan antar data, melakukan investigasi dan tindakan korektif
c. Review atas kinerja fungsional atau area tertentu
d. Aktivitas Pengendalian
Secara umum, prosedur-prosedur pengendalian termasuk dalam satu dari lima kategori
berikut ini
Otorisasi transaksi dan kegiatan yang memadai
Pemisahan tugas
Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
Penjagaan aset dan catatan yang memadai
Pemeriksaan independen atas kinerja
Aktivitas pengendalian dapat berupa:
Otorisasi semestinya terhadap transaksi
Dokumen dan catatan
Pengecekan independen
Pemisahan tugas
Pengendalian fisik
Review terhadap kinerja
Pengendalian adalah cara, upaya dan alat yang digunakan untuk melindungi
perusahaan dari kerugian. Sistem informasi menghadapi banyak resiko dan ancaman,
sehingga harus dilindungi. Perlindungan terhadap sistem tidak hanya dilakukan sesaat,
tetapi terus menerus, karena serangan terhadap sistem informasi juga dapat terjadi setiap
saat.
Menurut Wing wahyu Winarno (2006: 11.10) terdapat beberapa metode
pengendalian sistem, antara lain :
a. Pengendalian Akses
b. Firewall
c. Kriptografi
d. Pembuatan backup
e. Disaster Recovery Plan
a. Pengendalian Akses
Pembatasan akses dapat dilakukan secara fisik maupun logik.
Pembatasan secara fisik dilakukan dengan berbagai cara seperti berikut :
1. Peralatan komputer harus diletakan sedemikian rupa sehingga terlihat oleh
orang lain.
2. Peralatan komputer harus diletakkan di ruang khusun, terutama untuk
komputer yang digunakan untuk keperluan tertentu.
3. Penggunaan kartu juga diperlukan untuk membatasi akses.
Pembatasan secara logik dilakukan dengan berbagai cara seperti berikut :
1. Pembatasan waktu penggunaan
2. Penggunaan user id dan password
3. Penggunaan data biometrik
4. Pembatasan program aplikasi yang digunakan oleh masing-masing pemakai
5. Pembatasan data yang boleh diakses dan dimodifikasi oleh masing-masing
pemakai dan manajemen.
b. Firewall
Firewall adalah fasilitas perlindungan yang ditetapkan pada sebuah
komputer untuk mencegah serangan dari pihak luar. Firewall dapat berupa
program dan dapat juga berupa alat. Firewall juga dapat dipasang di komputer
pribadi (agar ketika mengakses internet tidak dapat mudah diserang dari luar).
Fungsi firewall adalah mendeteksi komputer dari luar yang akan mengakses
fasilitas komputer di dalam perusahaan. Meskipun demikian, firewall tetap tidak
dapat menjamin komputer perusahaan terbebas dari serangan pihak luar, karena
bagaimanapun juga, firewall adalah sebuah program komputer, firewall yang
berupa hardware, dalamnya juga berisi program komputer,
c. Kriptografi
Kriptografi adalah pengubahan data dengan cara sistematk sehingga tidak
mudah dibaca oleh orang yang tidak berhak. Pada kriptografi pengacakan data
dilakukan dengan rumus yang sangat rumit, sehingga sulit dipecahkan dengan cara
manual. Dengan digunakannya komputer, kriptografi ini sekarang sudah lebih
canggih lagi. Salah satu metode yang banyak digunakan perusahaan dalam
mengamankan jaringan komputernya adalah dengan menerapkan SSL (Socket
Security Layer) yang sudah mencapai 128 bit. Dengan teknologi ini, bila seseorang
akan memecahkan password secara ilegal, diperlukan waktu hingga 128 tahu.
d. Pembuatan backup
Pembuatan data cadangan (backup) harus dilakukan secara berkala dan
rutin. Frekuensi pembuatan data tergantung banyak sedikitnya data. Apabila data
tidak begitu banyak, misalnya pada toko penjualan mobil, pembuatan cadangan
tiap dua minggu tidak akan menjadi masalah. Pembuatan cadangan pada
perusahaan biro perjalanan (yang menjual ratusan tiket pesawat terbang tiap hari),
pembuatan banckup data harus dilakukan tiap hari.
Data backup tidak harus disimpan semuanya, tetapi cukup beberapa
backup terakhir saja. Misalnya, toko penjual kendaraan yang membuat backup tiap
dua minggu, mungkin hanya cukup membuat backup hingga minggu ke-6 (berarti
sudah ada tiga backup). Pada saat memasuki minggu ke-8 (backup ke-4),
perusahaan dapat menghapus backup yang pertama. Karena sudah terlalu tua,
sehingga relatif tidak berguna. Pembuatan backup ini sering disebut dengan
metode grandfather father son atau kakek ayah anak.
e. Disater Recovery Plan
Disaster recovery planning (DRP) adalah perencanaan untuk pengelolaan
secara rasional dan cost-effective bencana terhadap sistem informasi yang akan
dan telah terjadi. Di dalamnya terdapat aspek catastrophe in information systems.
Seperti halnya polis asuransi, suatu perencanaan preventif terhadap bencana pada
sistem informasi dan pemulihan pasca bencana yang efektif harus dirasakan
manfaatnya walaupun bencana tak pernah akan terjadi justru karena efektivitas
sistem informasi tersebut. Namun runtuhnya sistem informasi itu sendiri
merupakan bencana, terhentinya kegiatan sehari-hari hari karena kehilangan
informasi.
Tujuan disaster recovery planning (DRP) adalah meminimumkan risiko dan
optimalisasi kesinambungan entitas dalam menghadapi risiko bencana. Apabila
manajemen tak mampu merumuskan manfaat DRP, atau menyimpulkan bahwa
manfaat DRP lebih kecil dari biaya DRP, maka program DRP tak akan dilaksanakan.
DRP merupakan strategi sedia payung sebelum hujan, seringkali upaya dan
belanja sumberdaya kecil-kecil berkesinambungan dan tak terasa, dibandingkan
besaran bencana. DRP merupakan kesediaan untuk menabung untuk bencana tak
terduga.
DRP administrasi dan akuntansi adalah perencanaan penghindaran-
pengurangan-pemulihan bencana yang meliputi kegiatan back up data, restorasi
data, teknik menjalan kegiatan normal walau sedang mengalami kesusahan-
bencana, perlindungan catatan tentang pihak ketiga (hutang-piutang),
perlindungan catatan harta, perlindungan LAN, proteksi dan restorasi kerusakan
perangkat keras, daftar karyawan kunci untuk DRP, Administrasi DRP, Backup
powersource dan daftar perangkat lunak yang dibutuhkan untuk DRP. Diantara itu
Penerapan Sistem Informasi Manajemen dan Hubungannya dengan Tingkat Manajemen
Organisasi
Seseorang yang memiliki tugas mengambil keputusan tidak cukup hanya menerima data saja.
Mereka juga memerlukan cara pengolahan data menjadi informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan. Semua ini akan terpadu dalam penggunaan SIM. Berikut ini beberapa keuntungan
digunakannya sistem informasi manajemen dalam organisasi:
1. Keuntungan bagi proses planning, adalah setiap anggota organisasi bisa mendapatkan informasi
secara cepat, sehingga memungkinkan keterlibatan banyak orang dalam proses perencanaan.
2. Keuntungan bagi proses organizing adalah penggunaan SIM dapat meningkatkan koordinasi antar
anggota organisasi.
3. Keutungan bagi proses leading adalah penggunaan SIM dapat meningkatkan komunikasi antara
stakeholder.
4. Keuntungan bagi proses controlling adalah penggunaan SIM memungkinkan untuk melakukan
pengukuran unjuk kerja secara lebih intensif.
Beberapa pengguna SIM dan contoh penggunaannya dapat dilihat sebagai berikut:
2. Manajer tingkat bawah, untuk mendapatkan data operasi, membantu ), penyusunan jadwal,
mengetahui situasi yang tidak terkendali, dan mengambil keputusan.
3. Staf ahli, untuk mendapatkan informasi bagi analisisnya, membantu menganalisisnya, dan
membuat perencanaan dan pelaporan.
4. Manajemen, untuk laporan tetap, permintaan infoarmasi khusus, laporan khusus mengenai
problem dan peluan yang ada, dan untuk pengambilan keputusan.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen Dalam Organisasi
Di dalam organisasi bisnis, terdapat fungsi-fungsi operasional dimana sistem informasi manajemen
dapat diterapkan dalam pengoperasiannya. Fungsi-fungsi operasi perusahaan serta contoh
penerapan sistem informasi manajemen didalamnya adalah sebagai berikut:
a. Pemasaran. Contoh: ramalan penjualan, perencanaan penjualan, analisa pelanggan dan penjualan.
b. Produksi. Contoh: perencanaan dan penjadwalan produksi, pengendalian biaya, analisis biaya.
c. Logistik. Contoh: perencanaan dan pengendalian pembelian, persediaan barang dan distribusi.
c. Keuangan dan Akuntansi. Contoh: analisa keuangan, analisis biaya, perencanaan kebutuhan
modal, perhitungan pendapatan.
Penerapan Sistem Informasi Manajemen atau yang disingkat SIM bisa dalam berbagai bidang.
Berikut ini saya akan memeberikan contoh penereapan SIM di bidang Rumah Sakit.
1. SIM adalah perangkat prosedur yang terorganisasi apabila dijalankan akan memberikan
umpan balik dan informasi kepada manajemen tentang masukan, proses, dan keluaran dari
suatu siklus manajemen, yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pengendalian.
2. SIM merupakan sebuah sistem mesin pemakai yang terintegrasi yang menyediakan
informasi untuk menunjang operasi manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di
dalam sebuah organisasi. Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan lunak
komputer, dan prosedur-prosedur manual;model-model untuk analisis, perencanaan,
pengawasan, dan pengambilan keputusan; dan suatu database (Gordon B.Davis dan
Margareth H.Olson).
3. Management Information System is a spesifically designed communication system in which
data are gathered, stored, analyzed, formulated, and reported to manager (Rakich-Longest-
Darr).
Sistem Informasi Manajemen Rumah sakit adalah sebuah sistem komputerisasi yang memproses dan
mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara tepat dan tepat. sistem
informasi rumah sakit umumnya mencakup masalah klinikas (media), pasien dan informasi-informasi
yang berkaitan dengan kegiatan rumah sakit itu sendiri.
TUJUAN SISTEM INFORMASI RUMAH SAKIT ITU SENDIRI :
MEKANISME KONTROL :
Berdasarkan definisi di atas, maka kita dapat membagi Sistem Informasi Manajemen menjadi 5
komponen utama guna menunjang terlaksanana penerapan sistem informasi yang benar dan sesuai
kebutuhan:
Sistem Informasi Manajemen saat ini merupakan sumber daya utama, yang mempunyai nilai
strategis dan mempunyai peranan yang sangat penting sebagai daya saing serta kompetensi utama
sebuah organisasi dalam menyongsong era Informasi ini.
Di bidang kesehatan terutama Rumah Sakit sangat membutuhan Sistem Informasi Manajemen
untuk meningkatkan kualitas pelayanan bagi masyarakat untuk menyongsong Indonesia Sehat.
Berikut hal-hal yang harus diperhatikan agar Sistem Informasi Manajemen yang dibuat dapat
teraplikasikan dengan sukses :
1. Development Master Plan, cetak biru pembangunan harus dirancang dengan baik mulai dari
survei awal hingga berakhirnya implementasi, yang perlu diperhatikan adalah terlibatnya
faktor pengalaman dalam membangun pekerjaan yang sama, serta peran serta semua
bagian dalam organisasi dalam mensukseskan Sistem Informasi Manajemen yang akan
dibangun, master plan ini yang akan menjadi acuan pembuatan sebuah sistem untuk jangka
waktu tidak terbatas.
2. Integrated, dengan integrasi antar semua bagian organisasi menjadi satu kesatuan, akan
membuat sistem berjalan dengan efisien dan efektif sehingga kendala-kendala seperti
redudansi, re-entry dan ketidakkonsistenan data dapat dihindarkan, dengan harapan
pengguna sistem memperoleh manfaat yang dapat dirasakan secara langsung, perubahan
pola kerja dari manual ke computer akan menimbulkan efek baik dan buruk bagi seorang
tenga medis.
3. Development Team, tim yang membangun Sistem Informasi Manajemen harus ahli dan
berpengalaman di bidangnya, beberapa bidang ilmu yang harus ada dalam membangun
sebuah Sistem Informasi Manajemen yang baik adalah: Manajemen Informasi, Teknik
Informasi, Teknik Komputer, dokter, perawat dan tentunya orang-orang sudah sudah
berkecipung dibidang pengembangan sistem informasi manajeman khususnya rumah sakit
(kesehatan).
4. Teknologi Informasi, ketepatan dalam memilih Teknologi Informasi sangat penting dalam
pembangunan, komponen-komponen Teknologi Informasi secara umum adalah Piranti Keras
(Hardware), Piranti Lunak (Software) dan Jaringan((Network).
Yang paling penting adalah sesuikan dengan kebutuhana pengembangan kemasa depan tentunya.
Selain mengikuti suatu siklus hidup, dalam pengembangan sistem informasi, perlu dilakukan
beberapa pendekatan, seperti:
Secara besar sistem informasi harus dikelompokan pada kelas rumah sakit dan status rumah sakit,
1. Ketidak siapan rumah sakit dalam menerapkan sistem informasi yang terintergrasi dan
berbasi kmputer.
2. Penyajian data yang belum semua menjadi data elektronik yang akan memudahkan pada
proses migrasi data.
3. Komitment yang dilaksanakan secara bersamaan dan menyelur sehingga menimbulkan
kekacaun pada data transakit.
4. Koordinasi antar unit bagian yang terkesan mementingkan unit masing-masing.
5. Berubah-ubahnya kebijakan.
6. Mengubah pola kerja yang sudah terbiasa dengan manual ke komputerisasi.
7. Pemahaman yang belum merata antara SDM terkait,
8. dan lain-lain