Oleh:
FAKULTAS HUKUM
SEMARANG
2023
JUDUL BUKU : HUKUM HAK TANGGUNGAN (Hak Tanggungan Atas Tanah
Dengan berlakunya UUPA (UU Nomor 5 Tahun 1960) maka dalam rangka mengadakan
unifikasi hukum tanah, dibentuklah hak jaminan atas tanah yang diberi nama Hak
Tanggungan, sebagai pengganti lembaga Hipotik dan Credietverband dengan Hak milik,
Hak Guna Usaha dan Hak Guna Bangunan sebagai obyek yang dapat dibebaninya. Hak-
hak barat sebagai obyek Hipotik dan Hak Milik sebagai obyek Credietverband tidak ada
lagi, karena hak-hak tersebut telah dikonversi menjadi salah satu hak baru yang diatur
dalam UUPA
Tata cara pembebanan Hak Tanggungan dimulai dengan tahap pemberian Hak
Tanggungan di hadapan PPAT yang berwenang dan dibuktikan dengan APHT dan
diakhiri dengan tahap pendaftaran Hak Tanggungan di Kantor Pertanahan setempat.
Pada asasnya pemberi Hak Tanggungan (debitor atau pihak lain) wajib hadir sendiri di
kantor PPAT yang berwenang membuat APHT berdasarkan daerah kerjanya (daerah
kerjanya adalah per kecamatan yang meliputi kelurahan atau desa letak bidang tanah
hak ditunjuk sebagai objek Hak Tanggungan). Untuk kepentingan kreditor, dikeluarkan
kepadanya tanda bukti adanya Hak Tanggungan, yaitu Sertifikat Hak Tanggungan yang
terdiri dari salinan Buku Tanah Hak Tanggungan dan salinan APHT.
Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas
Tanah, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah. Untuk melaksanakan ketentuan
Pasal 142 dan Pasal 185 huruf b Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas
Tanah, Satuan Rumah Susun, dan Pendaftaran Tanah.
Hak Atas Tanah merupakan hak yang diperoleh dari hubungan hukum antara pemegang
hak dengan tanah, termasuk ruang di atas tanah, dan/atau ruang di bawah tanah untuk
menguasai, memiliki, menggunakan dan memanfaatkan, serta memelihara tanah, ruang
atas tanah dan/atau ruang di bawah tanah.
Satuan Rumah Susun merupakan unit rumah susun yang tujuan utamanya digunakan
secara terpisah dengan fungsi utama sebagai tempat hunian dan mempunyai sarana
penghubung ke jalan utama. Hak milik atas satuan rumah susun diberikan kepada warga
negara Indonesia (WNI), badan hukum Indonesia, orang asing yang mempunyai izin
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, badan hukum asing yang
mempunyai perwakilah di Indonesia, perwakilan negara asing dan lembaga
internasional yang berada atau mempunyai perwakilan Indonesia. Hak milik atas satuan
rumah susun juga dapat diberikan kepada instansi Pemerintah Pusat atau Instansi
Pemerintah Daerah, dengan catatan tidak dapat dijaminkan dengan dibebani hak
tanggungan.