A. JUDUL :
B. PELAKSANA
NAMA : ANISA
NIM : 018330026
1
2
3
Boedi Harsono, Hukum Agraria Indonesia Sejarah Pembentukan
Undang-Undang Pokok Agraria, Isi, dan pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta,
2008, hlm. 24.
4
Urip Santoso, Pendaftaran dan Peralihan Hak Atas Tanah, Kencana
Prenada Media Group, Jakarta, 2010, hlm. 412
6
6
Irwansyah Lubis dkk., Profesi Notaris Dan Pejabat Pembuat Akta
Tanah, Mitra Wacana Media, Sinar Grafika, Jakarta, 2018, hlm 76.
7
Ibid hlm. 212-213.
8
F. IDENTIFIKASI MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat
dirumuskan identifikasi masalahnya sebagai berikut :
1. Bagaimana penyelesaian sengketa pencabutan roya hak
tanggungan atas jaminan kredit akibat hilangnya sertipikat
hak tanggungan dihubungankan dengan undang-undang no
4 tahun 1996 ?
2. Bagaimana perlindungan hukum bagi debitor yang
kehilangan sertipikat hak tanggungan oleh kreditor ?
G. KERANGKA PEMIKIRAN
10
8
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, Kencana Predana Media
Grup, Jakarta, 2010, hlm. 68.
9
Ibid hlm. 158.
11
12
Soerjono Soekanto, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penegakan
Hukum, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2007, hlm. 8.
13
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2000,
hlm. 54.
13
14
Phillipus M. Hadjon, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, PT.
Bina Ilmu, Surabaya: 1987. hlm.29.
14
16
Celina Tri Siwi Kristiyanti, Hukum Perlindungan konsumen, PT. Sinar
Grafika, Jakarta, 2008, hlm 92
17
M.A. Moegni Djojodirdjo, Perbuatan Melawan Hukum, cet.2, (Jakarta :
Pradnya Paramita, 1982), hlm. 25-26.
16
20
Ibid hlm. 666-667.
21
Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 Tentang Hak
Tanggungan.
22
Ibid hlm. 97
18
ini dioper oleh kepala Kadaster atas minuta akta hipotek dan atas
23
grossenya.
Pada prinsipnya, kegiatan Roya Hak Tanggungan sudah
diatur dalam ketentuan pasal 22 (ayat 1) Undang-undang Nomor 4
Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-
Benda yang Berkaitan Dengan Tanah (Undang-Undang Hak
Tanggungan (UUHT). Walaupun dalam prakteknya Roya Hak
Tanggungan wajib dilaksanakan apabila debitur telah melunasi
hutangnya pada kreditur (Bank), tetapi tidak ada aturan yang
tegas menyatakan bahwa pihak yang tidak segera melakukan Roya
akan diberikan sanksi. Oleh karena itulah, Kantor Pertanahan
selaku pihak yang berwenang melakukan Roya Hak Tanggungan
dapat menemui kendala dalam pelaksanaan Roya tersebut.
Permohonan Roya diajukan kepada instansi yang berwenang yaitu
Badan Pertanahan Nasional (BPN).
Hak Tanggungan hapus karena hal-hal, yang terdapat
dalam pasal 18 ayat (1) sebagai berikut :
1. Hapusnya utang yang dijamin dengan hak tanggungan;
2. Dilepaskannya Hak Tanggungan oleh pemegang Hak
Tanggungan;
3. Pembersihan Hak Tanggungan berdasarkan penetapan
peringkat oleh Ketua Pengadilan Negeri;
4. Hapusnya Hak Atas Tanah yang dibebani Hak
Tanggungan.
23
Tan Thong Kie, Studi Notariat & Serba-Serbi Praktek Notaris, PT.
Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, 2013, hlm. 212.
19
I. KEGUNAAN PENELITIAN
Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang hukum, kegunaan
penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Kegunaan Teoritis
a) Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
wawasan dan pemikiran bagi pengembangan ilmu
hukum khususnya yang berkaitan dengan penyelesaian
jaminan kredit akibat hilangnya sertipikat hak
tanggungan.
b) Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah
kepustakaan di dalam bidang hukum pada fakultas
20
J. METODE PENELITIAN
1. Metode Pendekatan
Menururt Pendapat Mukti Fajar dan Yulianto achmad :
Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris
yaitu suatu penelitian hukum yang memperoleh datanya dari
data primer atau data yang diperoleh dari masyarakat. 24
Menurut Pendapat Soerjono Soekanto :
Spesifikasi penelitian ini adalah penelitian yang bersifat
deskriptif analitis, yaitu suatu bentuk penelitian
diharapkan mampu memberikan gambaran secara rinci,
sistematis dan menyeluruh mengenai segala hal yang
berhubungan dengan Pencoretan Hak Tanggungan Pada
Sertipikat Hak Milik, Hak Guna Bangunan, Dalam Hal
Sertipikat Hak Tanggungan Hilang di disukabumi.
Penelitian ini melakukan analitis hanya sampai pada
tahap deskripsi, yaitu menganalisis dan menyajikan fakta
secara sistimatis sehingga dapat lebih mudah untuk
dipahami dan disimpulkan. Penelitian dengan spesifikasi
penguraian secara deskriptif analitis, dimaksudkan untuk
memberi data seteliti mungkin tentang suatu keadaan
atau gejala-gejala lainnya.25
2. Bahan Penelitian
24
Mukti Fajar dan Yulianto achmad, Dualisme Penelitian Hukum Normatif
dan Empiris. Pustaka Pelajar, Yogyakarta, 2010, hlm.153.
25
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, Universitas Indonesia,
Jakarta, 2005, hlm.10.
21
26
Nico Ngani, Metodologi Penelitian Dan Penulisan Hukum , Pustaka
Yustisia, Jakarta, 2012, hlm. 7.
27
P. Joko Subagyo, Metode Penelitian dalam Teori dan Praktek , Jakarta:
PT.Rineka Cipta, Cetakan keempat, 2004, hlm.109.
23
1. Halaman judul
2. Halaman pernyataan
3. Halaman pengesahan panitia sidang ujian sarjana
4. Halaman persetujuan dosen wali
5. Halaman RINGKASAN
6. Halaman KATA PENGANTAR
7. Halaman DAFTAR ISI
8. Halaman DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
H. Sistematika penulisan
B. Saran