piutang merupakan perjanjian antara pihak yang satu dengan pihak lain dengan
pinjaman atau kreditur, dengan pihak lain yang menerima pinjaman uang yaitu
bagi para pihak yang membuatnya. Pinjaman uang (utang) yang tertuang dalam
karena resiko mungkin saja terjadi baik akibat dari kelalaian yang disengaja
Hubungan dua orang atau lebih ini adalah suatu hubungan hukum, yang berarti
hak kreditur itu dijamin oleh hukum atau undang-undang.1 Intinya bahwa
kehendak untuk mempunyai hubungan hukum dalam perikatan ini karena para
1
Subekti, Hukum Perjanjian, Jakarta: PT.Intermesa, 2005, hlm.3.
1
pihak mengharapkan adanya akibat hukum dikemudian hari dari perjanjian ini,
Awal mula dari permasalahan hukum ini adalah adanya 2 (dua) orang,
atau pihak yang membuat perjanjian utang piutang dengan jaminan sertifikat
hak milik atas tanah. Pihak yang pertama ialah Steven Hans, selaku kreditur
dan pihak kedua adalah Wendy, selaku debitur. Selanjutnya pada tanggal 25
Januari 2019, yang mana telah terjadi perjanjian hutang-piutang antara kreditur
dan debitur, perjanjian tersebut dibuat dihadapan notaris Joko Sebastian, tanpa
memasang hak tanggungan. Kronologi pada saat penjaminan hak milik atas
tanah tersebut, terdapat hal-hal yang diperjanjikan oleh para pihak, yaitu:
1. Pihak pertama yaitu Steven Hans, memberi hutang atau pinjaman uang
2. Para pihak telah sepakat, bahwa jangka waktu untuk pembayaran utang
jaminan sertifikat hak milik, Nomor: 22960/Pal IX, berukuran 10.656 meter
Barat. Apabila dengan batas waktu yang sudah disepakati debitur tidak
2
Kreditur selaku pihak pertama telah melaksanakan isi perjanjian atau
selaku pihak kedua telah menerima hutang tersebut sebesar yang diatas dan
cek Bank Negara Indonesia (BNI) senilai Rp3.3 miliar, atas nama Mulia Jaya
Land. Sewaktu hendak dicairkan, ternyata cek yang dimaksud kosong, artinya
kepada debitur, tanpa ada kesepakatan kedua belah pihak terlebih dahulu.
Akibat dari perbuatan debitur dan Notaris Joko Sebastian, maka kreditur
tanah harus sesuai dengan prosedur yang telah diatur di dalam Undang-Undang
Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan atas Tanah Beserta Benda-
Benda yang Berkaitan Dengan Tanah (UUHT). Dalam menjaminkan Hak atas
tanah terdapat perbedaan opini diantara para ahli hukum atau orang-orang yang
3
Menurut data hasil wawancara yang telah dikumpulkan dari dua
narasumber, yakni narasumber yang pertama ialah Bapak Nono Subarno, yang
merupakan Majelis Pengawas Daerah. Lalu narasumber yang kedua yaitu Ibu
Notaris akan menyarankan kepada para pihak agar membuat suatu akta jaminan
untuk utang piutang, harus dibarengi atau dipasang hak tanggungan. Namun
Tanggungan dengan alasan prosedur yang panjang, memakan waktu dan biaya
yang lebih mahal. Melihat kasus tersebut, bahwa notarisnya sudah sangat lalai
dari awal, karena tidak hati hati ataupun tidak jeli untuk memasang hak
tanggungan dengan jumlah uang yang cukup besar yakni senilai 3,3 miliar.2
utang piutang yang tidak dipasang hak tanggungan, akan sangat riskan.
berupa hak milik atas tanah tersebut tidak dapat langsung dilelang, tapi harus
2
Hasil wawancara dengan Bapak Nono Subarno, Notaris/PPAT di Majalengka, sekaligus
Majelis Pengawas Daerah, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei, 2022
4
mendapatkan penetapan pengadilan terlebih dahulu untuk dilelang. Lelang
kreditor atas jaminan tanah yang tidak didaftarkan sebagai hak tanggungan ini,
apabila dilihat dari objek jaminannya yaitu tanah, dan apabila dilihat dari sudut
pandang yuridis hak tanggungan tanah yang tidak didaftarkan sebagai hak
Mengenai UUHT ini juga tidak mengatur pada tanah yang tidak
didaftarkan sebagai Hak Tanggungan. Jaminan hak atas tanah ini tidak bisa
Hak Tanggungan, maka otomatis tanah yang dijadikan sebagai jaminan tidak
Salah satunya juga tidak berlaku asas droit de suite, Pasal 7 UUHT
3
Hasil wawancara dengan Bapak Nono Subarno, Notaris/PPAT di Majalengka, sekaligus
Majelis Pengawas Daerah, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei, 2022.
4
Hasil wawancara dengan Bapak Nono Subarno, Notaris/PPAT di Majalengka, sekaligus
Majelis Pengawas Daerah, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei, 2022.
5
Hasil wawancara dengan Bapak Nono Subarno, Notaris/PPAT di Majalengka, sekaligus
Majelis Pengawas Daerah, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei, 2022.
5
Demikan juga, apabila objek hak tanggungan sudah berpindah tangan
dan menjadi milik dari pihak lain, kreditur masih tetap dapat menggunakan
objek hak tangungan, maka hak tanggungan secara kekuasaan telah beralih dari
pemegang hak tanggungan. Hal ini merupakan salah satu bentuk perlindungan
hukum yang diberikan pada seorang debitor pemegang hak tanggungan oleh
UUHT itu sendiri. Akan tetapi, asas ini tidak berlaku bagi kreditor pada kasus
Perjanjian utang- piutang menurut Ibu Elis Nurhayati, bahwa jaminan atas tanah
hukum yang dapat diberikan kepada kreditor adalah dengan mengacu pada
milik debitur, baik yang sudah ada maupun yang akan ada, menjadi jaminan
6
Hasil wawancara dengan Ibu Elis Nurhayati, Notaris/PPAT Kabupaten Bandung, sekaligus
Dosen Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal
18 Mei 2022.
7
Hasil wawancara dengan Ibu Elis Nurhayati, Notaris/PPAT Kabupaten Bandung, sekaligus
Dosen Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal
18 Mei 2022.
6
Selanjutnya dasar jaminan umum dilanjutkan dengan Pasal 1132
KUHPerdata:
jaminan yang bersifat umum ditunjukan kepada seluruh kreditur dan mengenai
segala kebendaan debitur. Guna pelunasan hutang debitor, dari pasal ini dapat
debitor dan mengambil pelunasan hutang dari penjualan harta tersebut. Dewasa
ini, bahwa tanah yang dikecualikan terhadap pelelangan umum, hal ini karena,
tanah yang bisa dilakukan pelelangan umum adalah tanah yang telah
Ketetentuan umum,
Hak Tanggungan adalah hak jaminan atas tanah untuk pelunasan utang
terhadap kreditor-kreditor lain, dalam artian bahwa jika debitor cidera janji
7
mengurangi preferensi piutang- piutang Negara menurut ketentuan-ketentuan
Pasal 6 UUHT:
tanah yang dapat dilelang adalah tanah yang terikat oleh Hak Tanggungan, dan
hanya kreditur pemegang Hak Tanggungan yang dapat menjual tanah tersebut
maupun benda tetap, baik yang ada pada saat perjanjian utang piutang maupun
debitor;
8
c. Hak tagihan kreditor hanya dijamin dengan harta benda debitor saja, tidak
1. Benda tidak khusus, pasal ini tidak menyebutkan benda apa saja yang dapat
kepada pihak lain oleh debitor, maka hak kreditor tetap melekat pada benda
umum dari Pasal tersebut. Kreditor tidak dapat diberi kedudukan yang
otomatis, akan ada ketika perjanjian itu timbul bahkan tanpa para pihak
umumnya memilih jaminan secara khusus terhadap suatu benda yang akan
8
Niken Prasetyawati. 2015. “Jaminan Kebendaan dan Jaminan Perorangan Sebagai Upaya
Perlindungan Hukum bagi Pemilik Piutang”. Jurnal Sosial Humaniora Vol. 8 No. 1. Surabaya: IPTEK
ITS.
9
Mengenai kasus tersebut, bahwa jaminan khusus yang diberikan debitor
berupa jaminan atas tanah ini tidak didaftarkan sebagai Hak Tanggungan, dan
tidak bisa dilakukan eksekusi melalui pelelangan umum. Jaminan yang dapat
digunakan sebagai bentuk pengganti dari jaminan atas tanah tersebut adalah
seluruh harta kekayaan debitor baik benda bergerak maupun tidak bergerak
Perlindungan hukum secara preventif, bagi debitor atas tanah yang tidak
didaftarkan sebagai hak tanggungan melalui Pasal 1131, seluruh harta kekayaan
debitor yang dijadikan sebagai jaminan utang dan dilakukan pelelangan umum,
karena jaminan atas tanah yang ada dalam perjanjian utang piutang tersebut
Tanggungan.
yang diberikan atas suatu barang, namun tanah yang didaftarkan sebagai Hak
9
Hasil wawancara dengan Ibu Elis Nurhayati, Notaris/PPAT Kabupaten Bandung, sekaligus
Dosen Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal
18 Mei 2022.
10
atas tanah tersebut. Selain daripada hal tersebut, kreditor tidak memiliki
perlindungan hukum.
berikut:
kreditur untuk dilakukan penjualan atau pelaksanaan lelang dan hasilnya untuk
mudah, karena mengingat bahwa untuk melakukan eksekusi lelang atau dijual
jaminannya.
penjualan atau dilelang sebagaimana permintaan kreditur, maka hal ini dapat
sertipikat hak milik berada pada tangan debitur, bukan hal yang gampang untuk
11
oleh kreditur, maka kreditur dapat langsung memproses pelaksanaan lelang,
eksekusi berdasarkan title eksekutorial ada unsur yang tidak terpenuhi, dimana
obyek jaminan dalam putusan ini tidak disita oleh jurusita pengadilan negeri,
tetapi hal tersebut tidak mudah dilakukan. Cara lainnya, kreditur dapat
10
Hasil wawancara dengan Ibu Elis Nurhayati, Notaris/PPAT Kabupaten Bandung, sekaligus
Dosen Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal
18 Mei 2022.
12
melakukan upaya hukum berupa melaporkan ke pihak kepolisian karena adanya
dilakukan dengan cara mendaftarkan kembali sertipikat hak milik dengan Hak
pertanahan setempat;
setiap saat semakin meningkat. Sedangkan menurut Pasal 1 angka (1) Peraturan
11
Hasil wawancara dengan Ibu Elis Nurhayati, Notaris/PPAT Kabupaten Bandung, sekaligus
Dosen Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal
18 Mei 2022.
12
Hasil wawancara dengan Ibu Elis Nurhayati, Notaris/PPAT Kabupaten Bandung, sekaligus
Dosen Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal
18 Mei 2022.
13
Menteri Keuangan Nomor: PMK No. 40/PMK.07/2006 menerangkan bahwa
lelang adalah penjualan barang yang terbuka untuk umum, dengan penawaran
harga secara tertulis dan/atau lisan yang semakin meningkat atau menurun
5. Perincian utang
13
Indonesia, Peraturan Menteri Keuangan, PMK No. 40/PMK.07/2006 Tahun 2006, Pasal. 1
angka 1.
14
Ngadenan, Eksekusi Hak Tanggungan Sebagai Konsekuensi Jaminan Kredit Untuk
Perlindungan Hukum Bagi Kepentingan Kreditur di Mungkid, Jurnal Law Reform Volume 5
Nomor 1 (April 2010), hlm. 131.
15
Evie Hanavia, Eksekusi Hak Tanggungan Berdasarkan Titel Eksekutorial Dalam Sertipikat
Hak Tanggungan, Jurnal Repertorium Volume 4 Nomor 1 (Januari-Juni 2017), hlm. 26.
14
2. Setiap peserta lelang menyetor uang jaminan penawaran lelang yang
3. Penentuan harga limit oleh penjual dan diserahkan kepada Pejabat lelang
pertama dan kedua dalam tenggang waktu 15 (lima belas) hari, jadi
pengumuman lelang kedua dengan pelaksanaan lelang tidak boleh kurang dari
juga tidak ada pelunasan atau penyelesaian, maka lelang akan dimenangkan
atas ganti-rugi atas piutangnya, dari hasil penjualan obyek hak tanggungan
15
tersebut, apabila terdapat kelebihan nilai penjualan dari pada piutang, maka sisa
yaitu mendapatkan hasil penjualan atau lelang diatas nilai hak tanggungan dan
tersebut, apabila hasil lelangnya di atas nilai hak tanggungan, maka hak kreditur
hanya sebatas nilai hak tanggungan yang sudah dipotong dengan biaya-biaya
debitur. Berbeda apabila hasil lelang di bawah nilai hak tanggungan, maka hak
penjualan.17
jaminan antara debitur dengan kreditur, tetapi sudah mentaksir nilai jaminan
apakah nilai hutangnya sudah menutupi atau belum dengan jaminan tersebut,
hal ini dilakukan untuk mengurangi resiko terhadap pelunasan utang apabila
debitur tidak sanggup melunasi atau tidak sanggup bayar.18 Prakteknya, saat
dilaksanakan eksekusi lelang atau penjualan paksa, hasil dari penjualan lelang
16
Ibid., hlm. 206.
17
Sunu Widi Purwoko, Catatan Hukum Seputar Perjanjian Kredit dan Jaminan, Jakarta: s.n.,
2011, hlm. 193.
18
Hasil wawancara dengan Ibu Elis Nurhayati, Notaris/PPAT Kabupaten Bandung, sekaligus
Dosen Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal
18 Mei 2022.
16
dapat turun atau dibawah nilai hutang karena yang dipegang market adalah nilai
bawah tangan. Selama para pihak sepakat dan memenuhi syarat, bahwa
pelaksanaan penjualan di bawah tangan ini hanya dapat dilakukan setelah lewat
waktu 1 (satu) bulan, sejak diberitahukan secara tertulis oleh pemberi dan/atau
diumumkan paling sedikit dalam 2 (dua) surat kabar yang beredar di daerah
yang bersangkutan dan/atau media masa setempat, serta tidak ada pihak yang
piutang dengan jaminan hak tanggungan bukan suatu hal yang baru lagi, hal
yang dikaitkan dengan jaminan hak tanggungan, tidak seperti yang seharusnya
19
Op.cit, hlm. 193.
17
Kegiatan perjanjian hutang piutang, baik perorangan maupun badan
usaha, pasti meminta jaminan atau agunan dari setiap debitur yang meminjam
uang. Mengenai hal tersebut didasari atas prinsip kehati-hatian yang apabila
nantinya debitur wanprestasi, jaminan yang telah disetujui oleh kedua belah
yang dibuat oleh Pejabat yang berwenang yaitu PPAT, dan setelah itu wajib
PPAT terikat pada peraturan jabatan dan kode etik profesi sebagai PPAT,
kewenangan untuk membuat alat bukti tertulis yang autentik, terkait masalah
20
Adrian Sutedi, Implikasi Hak Tanggungan Terhadap Pemberian Kredit oleh Bank dan
Penyelesaian Kredit Bermasalah, Jakarta: BP. Cipta Jaya, 2006, hlm. 136.
21
Hasil wawancara dengan Ibu Elis Nurhayati, Notaris/PPAT Kabupaten Bandung, sekaligus
Dosen Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal
18 Mei 2022.
18
pertanahan yakni, Notaris, PPAT dan Camat. Ketiganya merupakan pejabat
hak tanggungan, yang sering kali terjadi dikalangan masyarakat adalah apabila
debitur cidera janji, maka jaminan hak tanggungan yang ada dalam penguasaan
bulan dan tahun yang sama), sehingga apabila debitur cidera janji dalam
akan berputar dengan seolah-olah kreditur telah melakukan pembelian, atas unit
tetapi juga terjadi pada masyarakat golongan menengah ke atas, yang akhirnya
22
Hasil wawancara dengan Ibu Elis Nurhayati, Notaris/PPAT Kabupaten Bandung, sekaligus
Dosen Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal
18 Mei 2022.
19
fenomena dan/atau praktek pelaksanaan perjanjian utang piutang, dengan
maka eksekusi yang dapat dilakukan oleh pemegang hak tanggungan adalah
menjual melalui pelelangan umum, hal mana sesuai dengan ketentuan pasal 6
utang sangat diperlukan, hal ini sebagai jaminan bila dikemudian hari debitur
cidera janji atau gagal membayar utangnya, maka kreditur bisa langsung
mengeksekusi tanah atau objek yang menjadi jaminan utang tersebut. Eksekusi
jaminan tersebut harus diletakan terlebih dahulu hak tanggungan, sehingga bisa
langsung dieksekusi.
yang mengatakan bahwa hal tersebut perlu dipahami sehingga klien bisa
23
Hasil wawancara dengan Ibu Elis Nurhayati, Notaris/PPAT Kabupaten Bandung, sekaligus
Dosen Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal
18 Mei 2022.
20
mendapatkan jaminan kepastian, dalam hal eksekusi jaminan apabila
bagaimana isi perjanjian hutang piutang, yang dibuat oleh kreditur sebagai
yang dibuat sudah memenuhi syarat-syarat sah perjanjian menurut pasal 1320
Tanah.24
belah pihak, mesti ada kesesuaian pendapat tentang apa yang diatur oleh
perjanjian tersebut. Menurut hukum, kesepakatan kehendak itu ada jika tidak
terjadinya salah satu unsur paksaan, penipuan dan kekhilafan. Terbukti apabila
ada unsur penipuan, tentu perjanjian/kesepakatan itu tidak sah atau dapat
24
Hasil wawancara dengan Ibu Elis Nurhayati, Notaris/PPAT Kabupaten Bandung, sekaligus
Dosen Magister Kenotariatan Universitas Padjadjaran, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal
18 Mei 2022.
21
sepakat yang sah apabila sepakat itu diberikan karena kekhilafan, atau
tahun 1996 Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda-Benda Yang
Berkaitan Dengan Tanah, telah diatur bahwa tanah (benda tidak bergerak)
dengan tanah, yang selanjutnya disebut hak tanggungan, adalah hak jaminan
yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam undang-
berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan
dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan
milik dan jenis-jenis hak tanah lainnya, menurut undang-undang pokok agraria,
dan jika akan dijadikan jaminan untuk pelunasan hutang harus melalui proses
25
Hasil wawancara dengan Bapak Nono Subarno, Notaris/PPAT di Majalengka, sekaligus
Majelis Pengawas Daerah, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei, 2022.
22
Untuk membebankan hak tanggungan terhadap suatu tanah/objek
utang piutang antara debitur dan kreditur. Perjanjian utang piutang tersebut
bisa dibuat dengan akta notaris bisa juga hanya dengan akta dibawah tangan
APHT oleh PPAT. Umumnya APHT berisi nama dan identitas pemegang
dan pemberi hak tanggungan (jaminan), nilai jaminan, jenis objek yang
dijadikan jaminan oleh si debitur, misalnya tanah atau bangunan atau objek
lainnya, dan lain sebagainya, sehingga jelas objek yang menjadi jaminan di
Dalam waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah APHT yang
Hak Tanggungan dan mencatatkan dalam buku tanah, hak atas tanah yang
23
Sebagai tanda bukti adanya Hak Tanggungan atas tanah atau objek,
janji/wanprestasi, dengan kata lain bila debitur cidera janji, maka kreditur
jaminan yang diterima harus dibuat APHT nya, kemudian harus didaftarkan.
dan berlaku sebagai pengganti grosse acte Hypotheek sepanjang hak tanah.
Inilah sebabnya utang yang dijaminkan dengan hak tanggungan atas tanah
lebih disukai oleh kreditur dibandingkan dengan jaminan lainnya, sebab jika
24
debitur ingkar janji untuk melunasi utang-utangnya, maka kreditur dapat
orang yang meminjam uang dengan jaminan sertifikat tanah dan hanya
jaminan sertifikat hak milik, seharusnya sudah melalui proses seperti yang
jika terjadi wanprestasi, maka sertifikat milik debitur sebagai jaminan bisa
langsung oleh kreditur, sehingga tanah itu bisa langsung dijual dan uang
26
Hasil wawancara dengan Bapak Nono Subarno, Notaris/PPAT di Majalengka, sekaligus
Majelis Pengawas Daerah, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2022.
27
Hasil wawancara dengan Bapak Nono Subarno, Notaris/PPAT di Majalengka, sekaligus
Majelis Pengawas Daerah, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2022.
25
penjualan tersebut dijadikan untuk mengganti sejumlah hutang debitur
terhadap kreditur, atau tanah tersebut sudah dihargai sejumlah uang yang di
pinjam oleh debitur, dan ketika debitur wanprestasi, maka tanah tersebut bisa
dia pegang oleh debitur, karena proses penjaminan utang yang menggunakan
hak katas tanah tidak dilakukn sesuai dengan prosedur peraturan perundang-
benda yang dimiliki oleh debitur. Berdasarkan alat bukti yang ada, (seperti
28
Hasil wawancara dengan Bapak Nono Subarno, Notaris/PPAT di Majalengka, sekaligus
Majelis Pengawas Daerah, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2022.
26
yang dikuasai oleh debitur bisa disita sebagai barang bukti dan dikembalikan
antara kreditur dan debitur, yang meliputi hak kreditur untuk menjual lelang,
adanya suatu kepastian hukum yang jelas, melalui suatu pendaftaran sebagai
mengikat diantara para pihak pembuatnya, serta terhadap pihak ketiga yang
hak tanggungan yang dibebankan terhadap hak milik, wajib dilakukan pada
yaitu:
29
Hasil wawancara dengan Bapak Nono Subarno, Notaris/PPAT di Majalengka, sekaligus
Majelis Pengawas Daerah, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2022.
27
1. Syarat spesialitas
mengenai subjek dan objek hak tanggungan itu sendiri yang akan
diberikan.
2. Syarat publisitas
Syarat publisitas yaitu, syarat yang harus dipenuhi guna publikasi secara
berkepentingan.30
untuk membebankan suatu hak tanggungan, terhadap hak milik atas tanah
dari pemberi hak tanggungan guna suatu jaminan atas pelunasan utangnya.
dalam UUPA, yaitu ; hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan, hak
pakai atas tanah negara, rumah susun dan hak milik atas satuan rumah
30
J. Satrio, Hukum Jaminan, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hlm. 46.
31
Ibid, hlm. 57.
28
pembahasan ini adalah mengenai hak milik sebagai hak utama dan terpenuh
otentik, di dalam hal ini ke dalam suatu akta pemberian hak tanggungan yang
(selanjutnya disebut dengan APHT), yang dibuat oleh PPAT yang telah
dapat diketahui bahwa nama dan identitas para pihak sebagai pemberi
32
Hasil wawancara dengan Bapak Nono Subarno, Notaris/PPAT di Majalengka, sekaligus
Majelis Pengawas Daerah, dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal 16 Mei 2022.
29
serta penerima hak tanggungan adalah mutlak harus ada, dengan
disebutkan secara jelas dan terperinci di dalam akta tersebut, agar dapat
berkepentingan.
yang diakui secara hukum, yang dibuktikan dengan adanya suatu tanda
identitas diri, dalam hal ini bisa juga dipilih oleh para pihak tersebut untuk
sebagai tempat tinggal bagi para pihak di dalam membuat suatu akta yang
3. Penujukan secara jelas hutang yang dijamin, juga nama dan identitas
Piutang yang dijamin dapat berupa utang yang sudah ada pada
yang belum ada. Bahwasanya hal tersebut sudah diperjanjikan oleh kedua
belah pihak, baik yang berasal dari suatu hubungan hukum, ataupun
30
beberapa hubungan hukum yang terjadi, dengan disebut secara pasti
benda tersebut sudah dipindahkan kepada pihak yang lain (droit de suite).
Ditandatangani oleh pemberi kuasa, penerima kuasa, dua orang saksi dan
31
daripada pembebanan Hak Tanggungan, dilarang membuat kuasa
nama serta identitas kreditur, debitur jika si debitur bukanlah pemberi hak
surat kuasa dapat membebankan hak tanggungan kepada pihak lain untuk
mewakili si pemberi kuasa, yang tidak dapat ditarik kembali serta tidak
33
CST. Kansil, Pokok-Pokok Hukum Hak Tanggungan, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2000,
hlm. 152.
32
4. Nilai tanggungan yang diuraikan secara jelas
nilai tanggungan terhadap objek hak tanggungan, dalam hal ini ditentukan
yang dijaminkan dengan suatu hak tanggungan, dapat kurang, tetapi juga
dapat lebih besar dari nilai tanggungan yang disepakati. Jika piutang lebih
hari, dalam hal si debitur sebagai pemberi hak tanggungan ingkar janji.
jaminan atas tanah, maka terhadap suatu objek hak tanggungan harus
33
memenuhi unsur-unsur sebagaimana dikemukakan oleh J. Satrio sebagai
berikut:34
benda tanggungan.
Hal seperti ini, harus dinyatakan secara tegas dan jelas di dalam
APHT yang berkaitan / berlekatan dengan tanah, atau hanya tanahnya saja
identitas objek hak tanggungan ini harus disebutkan secara rinci dan jelas,
baik mengenai objek apa yang dijaminkan, hak tanahnya, letak, asal-
6. Janji-Janji
baik yang bersifat wajib mengenai perjanjian pokoknya, atau pun yang
34
Op.cit, hlm. 69.
34
dalam UUHT, dapat dicantumkan dalam APHT. Berdasarkan janji-janji
apa-apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan.
Perbuatan hukum yang disepakati oleh para pihak yang melakukan akta
yang dibuat nya, merupakan suatu akta otentik, hanya Notaris / PPAT
laporan tertulis dari keterangan pihak- pihak yang membuat akta berupa
35
hukum pembebanan hak tersebut, dalam hal syarat-syarat mengenai
hak milik atas tanah, baik melalui suatu APHT yaitu pihak-pihak secara
bukan dokumen yang dikeluarkan oleh BPN, ataupun telah terdapat data-
36
data yang tidak sesuai/berbeda dengan data-data yang ada pada Kantor
pengisian suatu formulir, yang telah di sediakan oleh BPN yang terdapat
oleh para pihak, untuk kelancaran tujuan pemberian hak tanggungan itu
sendiri.
35
Ibid, hlm. 147.
37
Sementara hak tanggungan yang bersangkutan belum dapat
dinyatakan lahir, sehingga dalam hal ini pihak kreditur belum dapat
pemberian hak tanggungan terhadap hak milik atas tanah, didasarkan atas
38
Notaris/PPAT mengabulkan atau menolak permohonan yang
tanah tersebut yang membedakan nya, baik hak milik, hak guna, ataupun
hak pakai yang diatur di dalam UUPA. Berdasarkan data yang didapat
pada umum nya, hak tanggungan yang diberikan khusus terhadap hak
tidak melalui suatu kuasa, tekecuali dalam hal situasi dan kondisi yang
benar-benar mendesak.
7. Saksi-saksi
Hutang dengan Jaminan ini, hadirkan pula para saksi atas kesepakatan
utang-piutang tersebut.
39