PROPOSAL SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana
Hukum
Oleh :
MARIANA RATIH
NIM : 211010201211
1
A.Latar belakang
Tanah merupakan satu-satunya objek hak tanggungan, karena hak tanggungan hanya dapat
dibebankan pada hak atas tanahnya saja ataupun dibebankan pula berikut dengan benda lain
yang merupakan satu kesatuan dengan tanah tersebut. Setiap kegiatan hukum yang
mengenai hak-hak atas tanah tidak dengan sendirinya meliputi benda-benda yang ada di
atas tanah tersebut. Hak tanggungan tersebut haruslah lebih dahulu dibebankan agar
kreditur dapat mengeksekusinya. Proses pembebanan hak tanggungan ini didahului dengan
adanya perjanjian utang piutang yang dapat dibuat baik dengan akta notaris maupun dengan
akta di bawah tangan. Setelah ada perjanjian utang piutang tersebut, dilanjutkan dengan
pembuatan Akta Pemberian Hak Tanggungan (selanjutnya disingkat APHT), yang dibuat
oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah (selanjutnya disingkat PPAT). PPAT wajib
mendaftarkan APHT tersebut paling lama dalam waktu 7 hari kerja ke Kantor Pertanahan
menguntungkan kedua belah pihak, sehingga sering kali dijadikan jaminan untuk
Hak tanggungan menurut ketentuan Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996
Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah Beserta Benda- Benda Yang Berkaitan Dengan
Tanah, adalah :
“Hak tanggungan atas tanah beserta benda-benda yang berkaitan dengan tanah, yang
selanjutnya disebut hak tanggungan, adalah hak jaminan yang dibebankan pada hak atas
2
Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria, berikut atau tidak berikut benda-benda lain yang
merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu, yang
kreditor lainnya.”Hak tanggungan merupakan bagian dari jaminan kebendaan atas benda
Jenis koperasi di Indonesia sangat banyak salah satunya ialah koperasi Simpan Pinjam,
koperasi Simpan Pinjam yaitu koprasi yang melakukan usaha penyimpanan dan pinjaman
sejumlah uang untuk keperluan para anggotanya. Koprasi jenis ini sering di sebut
merupakan koprasi kredit yang khusus menyediakan dana kepada anggota yang
Sedangkan menurut Peraturan Menteri Koperasi Dan Usaha Kecil Menengah Nomor 11
Tahun 2018 Tentang Perizinan Usaha Simpan Pinjam Koperasi “Koperasi simpan pinjam
yang selanjutnya disebut KSP adalah Koperasi yang melaksanakan kegiatan usahanya
Kredit dalam bahasa latin disebut Credere yang artinya percaya. Maksudnya si pemberi
kredit percaya kepada si penerima kredit, bahwa kredit yang disalurkannya pasti akan
dikembalikan oleh penerimanya sesuai perjanjian, sedangkan bagi si penerima kredit berarti
1
Peraturan mentri korporasi dan usahs kecil menengah, nomor 11 tahun 2018 tentang perizinan usahs
simpan pinjam korporasi pasal 1 ayat 7.
3
Pemberian pinjaman kredit di lembaga keuangan non bank lebih banyak karena dalam
pelayanan pemberian pinjaman kredit lebih cepat daripada lembaga keuangan perbankan.
Apabila dihubungkan antara pinjaman kredit dengan koperasi maka dapat mengandung
makna bahwa koperasi yang dikatakan sebagai kreditur meminjamkan sejumlah uang
kepada debitur karena dapat dipercaya kemampuannya untuk melunasi pembayaran dengan
lunas beserta dengan bunganya dalam jangka waktu yang telah ditentukan.
Koperasi pun pasti menanggung resiko dalam pemberian pinjaman atau kredit maka sebuah
koperasi harus mempunyai kepercayaan atas kemampuan dan kesanggupan kepada debitur
untuk dapat mengelola pinjaman uang atau kredit dengan baik dan dapat melunasi
hutangnya sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Sehingga untuk menanggulangi
terjadinya resiko yang akan dialami oleh koperasi maka koperasi pun mensyaratkan adanya
jaminan untuk menjamin bahwa debitur pasti akan melunasi hutang sesuai dengan waktu
Koperasi mensyaratkan adanya suatu jaminan inipun dapat berupa benda bergerak maupun
yang tidak bergerak. Namun, pada umumnya jaminan yang diberikan oleh debitur kepada
koperasi ialah BPKB ( Bukti Pemilik Kendaraan Bermotor ) dan Sertifikat Hak Milik Atas
Jaminan yang paling banyak digunakan sebagai agunan dalam perjanjian kredit Koprasi
adalah hak atas tanah. Karena tanah merupakan jaminan yang paling disukai oleh kreditur.
Sebab, tanah pada umumnya mudah dijual, memiliki nilai dan harga yang tinggi serta terus
2
Hardani dyah ayu perwani,prosedur penyelesaian kredit bermasalah dengan jaminan hak tanggungan
(studi kasus korporasi jati mas masaran).jurnal hukum vol.3 no 2.2017,hal 1.
4
meningkat, mempunyai tanda bukti hak yang berupa sertifikat, sulit digelapkan, dan dapat
tanggungan dikatakan hak tanggungan adalah hak jaminan atas tanah untuk pelunasan
utang tertentu, yang memberikan kedudukan diutamakan kepada kreditur tertentu terhadap
kreditur lain.3
Penulisan lebih lanjut akan meneliti STATUS HAK TANGGUNGAN YANG CACAT
UUHT .
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan , serta agar permasalahan
yang akan diteliti menjadi lebih jelas dan penulisan penelitian hukum mencapai tujuan yang
1. Bagaimana Status hak tanggungan yang cacat prosedur sebagai jaminan kredit
C. Tujuan penelitian
3
Hukum agrarian Indonesia halaman 207
5
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dibuat , tujuan yang ingin saya capai dari
penelitian hukum ini adalah untuk mengetahui status hak tanggungan yang cacat prosedur
sebagai jaminan kredit dikorporasi bmt NU singahan ditinjau dari peraturan UU No 4 tahun
D. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah untuk teoritis dan praktis.
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini secara teoritis diharapkan dapat bermanfaat untuk digunakan sebagai dasar
acuan teoritis dalam membahas dan mempelajari status hak tanggungan yang cacat
prosedur sebagai jaminan kredit dikorporasi bmt NU singahan ditinjau dari peraturan UU
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini secara praktis diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi
hukum dan masyarakat pada umumnya dalam menerapkan status hak tanggungan yang
cacat prosedur sebagai jaminan kredit dikorporasi bmt NU singahan ditinjau dari peraturan
E. Kerangka Teori
6
Terkait dengan teori perlindungan hukum, ada beberapa ahli yang menjelaskan bahasan ini,
antara lain yaitu Fitzgerald, Satjipto Raharjo, Phillipus M Hanjon dan Lily Rasyidi. 4
Fitzgerald mengutip istilah teori perlindungan hukum dari Salmond bahwa hukum
tertentu dapat dilakukan dengan cara membatasi berbagai kepentingan di lain pihak.
Kepentingan hukum adalah mengurusi hak dan kepentingan manusia, sehingga hukum
memiliki otoritas tertinggi untuk menentukan kepentingan manusia yang perlu diatur dan
dilindungi. Perlindungan hukum harus melihat tahapan yakni perlindungan hukum lahir
dari suatu ketentuan hukum dan segala peraturan hukum yang diberikan oleh masyarakat
yang pada dasarnya merupkan kesepakatan masyarakat tersebut untuk mengatur hubungan
hak asasi manusia (HAM) yang dirugikan orang lain dan perlindungan itu diberikan kepada
masyarakat agar dapat menikmati semua hak-hak yang diberikan oleh hukum.
Selanjutnya menurut Phillipus M. Hadjon bahwa perlindungan hukum bagi rakyat sebagai
tindakan pemerintah yang bersifat preventif dan resprensif. Perlindungan Hukum yang
4
Digilid IAIN palangkaraya landasan teori dan konsep ,satjipto raharjo,ilmu hukum halaman 53
7
perlindungan yang resprensif bertujuan untuk mencegah terjadinya sengketa, termasuk
Sedangkan menurut Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra bahwa hukum dapat didifungsikan
untuk menghujudkan perlindungan yang sifatnya tidak sekedar adaptif dan fleksibel,
Dari uraian para ahli diatas memberikan pemahaman bahwa perlindungan hukum
hukum, yakni keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum. Perlindungan hukum adalah
suatu perlindungan yang diberikan kepada subyek hukum sesuai dengan aturan hukum,
baik itu yang bersifat preventif maupun dalam bentuk yang bersifat represif, baik yang
secara tertulis maupun tidak tertulis dalam rangka menegakkan peraturan hukum.
F. Orisinalitas Penelitian
Menjabarkan bahwa tulisan ini asli dan menunjukkan bahwa terdapat tulisan lain yang
hampir sama dengan tulisan penulis. Penulisan hukum/skripsi dengan judul pendaftaran
Hak Tangungan Yang batal demi hukum Ditinjau Dari Peraturan UU Nomor 4 Tahun 1996
Pasal 8 UUHT merupakan bukan plagiasi dari hasil skripsi orang lain dan merupakan hasil
karya asli dari penulis. Terdapat tiga skripsi yang akan penulis cantumkan sebagai
pembanding, yaitu:
8
1. Rafika Nurul Warda NIM 145010101111006 Fakultas Hukum Universitas
a. Judul skripsi
Peralihan hak atas tanah ke atas nama kreditur akibat debitur wanprestasi dalam
b. Rumusan Masalah
c. Tujuan Penelitian
9
d. Hasil Penelitian
perjanjian antara Tuan Oktavia Cokrodiharjo dan Nyonya Eny Rahayu telah
sesuai karena dalam perjanjian tersebut mengandung sebab yang tidak halal
perjanjian yang dilakukan Tuan Oktavia Cokrodiharjo dan Nyonya Eny Rahayu
batal demi hukum, putusan tersebut senada dengan hukum positif Indonesia
Tahun 1996 Tentang hak tanggungan tidak sesuai dengan hukum positif di
Indonesia tentang jaminan, karena dalam hal ini jaminan utang piutang tidak
dibebani hak tanggungan, jadi dasar pertimbangan hakim tidak dapat tunduk dan
Tanggungan.
Akibat hukum dalam akta perjanjian yang kedua belah pihak batal demi hukum
akan tetapi tidak berkekuatan hukum pada gugatan wanprestasi jika pihak
10
penggugat mengajukan gugatan ulang dan tidak dapat membatalkan kewajiban
2. Agus Krisna NPM 191021017 Fakultas Hukum Bisnis Pasca Sarjana Universitas
a. Judul skripsi
Kampar-riau).
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
wanprestasi
hukum kepada
11
d. Hasil penelitian
(studi kasus kantor pertanahan kabupaten Kampar-riau) bank menjual objek hak
kredit bermasalah yang telah dibbebankan hak tanggungan dan upaya untuk
dokumen gugatan hukum dipengadilan TUN harga objek yang dilelang yang
jaminan dan upaya pendekatn kepada debitur atau keluarganya . sebaiknya bank
2020
12
a. Judul skripsi
b. Rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Hasil penelitian
dengan cara pihak PPAT mengajukan cek sertipikat ke kantor pertanahan lewat
sistem HT-el. Jika cek sertipikat sudah keluar, akta SKMHT dan APHT serta
data yang berkaitan sudah komplit, selanjutnya diinput ke sistem HT-el dengan
cara di scan semua dokumennya. Jika surat pengantar akta sudah turun, maka
semua akta dan data-data dikasihkan ke pihak kreditor untuk input berkas ke
sistem HT-el. Jika sudah, maka akan keluar SPS PNBP yang akan dibayarkan
oleh pihak PPAT ke kantor pos ataupun bank. Setelah itu menunggu selama 7
hari untuk BPN input koreksi, bisa untuk PPAT maupun pihak kreditor (bank),
13
jika sudah dikoreksi dan sudah tidak ada koreksian, maka akan terbit surat hak
tanggungan.
Akibat hukum dari hak tanggungan yang melebihi batas waktu di kantor
pertanahan Kabupaten Kendal tetap bisa diterima oleh kantor pertanahan, tetapi
pendaftaran hak tanggungan tersebut bisa diterima dan tetap diproses karena
dalam Pasal 114 ayat (7) Peraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala BPN
lisan jika masih pertama melakukan keterlambatan, jika terulang maka BPN
14
ketiga terhadap janji-janji yang diperjanjikan kreditur dan pemilik obyek hak
Ketiga skripsi yang telah disebutkan di atas, berbeda dengan skripsi yang akan
penulis teliti. Letak perbedaannya adalah pada skripsi Rafika Nurul Warda
membahas Peralihan hak atas tanah ke atas nama kreditur akibat debitur
Pendaftaran akta pemberian hak tanggugan dengan jaminan setifikat tanah . skripsi
yang akan peneliti t menekankan pada status hak tanggungan yang cacat prosedur
G. Sistematika Penulisan
Dalam melakukan penulisan ini, secara keseluruhan akan dibagi kedalam empat bab yang
masing-masing bab terdiri dari sub bab yang memerlukan pengembangan apabila
BAB I : PENDAHULUAN
15
Bab yang merupakan pendahuluan yang memberikan gambaran umum yang menguraikan
mengenai Latar Belakang, Rumusan masalah, tujuan, Manfaat penelitian, Kerangka teoritis,
Adalah bab yang membahas mengenai pengertian hak tanggungan, Perjanjian dan Jaminan.
Dalam bab ini penulis membahas faktor yang melatarbelakangi terjadinya suatu subrogasi,
dan permasalahan mengenai : pendaftaran Hak Tangungan Yang batal demi hukum
BAB IV : PENUTUP
Dalam bab penutup, penulis akan memberikan kesimpulan terkait dengan hasil penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
16
Pasal 1 angka 1 UU no 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan atas tanah beserta benda-
hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah sebagaimana dimaksud dalam UU no
5 tahun 1960 tentang peraturan dasar pokok-pokok agraria, berikut atau tidak benda-
benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah ituu ,untuk pelunasan utang
Menurut, para ahli, Prof. Budi Harsono mengartikan Hak Tanggungan adalah
penguasaan hak atas tanah, berisi kewenangan bagi kredittur untuk berbuat sesuatu
mengenai tanah yang dijadikan agunan. Tetapi bukan untuk dikuasai secara fisik dan
digunakan, melainkan untuk menjualnya jika debitur cedera janji, dan mengambil dari
hasilnya seluruhnya atau sebagian sebagai pembayaran lunas hutang debitur kepadanya.
Hak tanggungan sebagai lembaga hak jaminan atas tanah yang kuat mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut :
b. Selalu mengikuti objek yang dijaminkan dalam tangan siapapun objek itu
berada.
c. Memenuhi atas spesialitas dan publitas sehingga dapat mengikuti pihak ketiga
5
Buku hukum agraria Indonesia karya DR.H.M.ARBA,SH.,M.HUM. halaman 207
17
d. Mudah dan pasti pelaksanaan eksekuusinya.6
Hak tanggungan sebagai lembaga jaminan atas tanah yang kuat dan mampu memberikan
kepastian hukum bagi para pihak, mempunyai dengan ciri-ciri sebagai berikut :7
Dari definisi mengenai hak tanggungan sebagaimana dikemukakan di atas, diketahui bahwa
berada.
Ketentuan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan Atas Tanah
Beserta Benda-Benda Yang Berkaitan Dengan Tanah menyatakan bahwa hak tanggungan
tetap mengikuti objeknya dalam tangan siapapun objek tersebut berada, sehingga hak
tanggungan tidak akan berakhir sekalipun objek hak tanggungan itu beralih ke pihak lain
6
Buku hukum agraria Indonesia karya DR.H.M.ARBA,SH.,M.HUM. halaman 208
7
Undang-undang hak tangunggan ,op.cit.,penjelasan umum angka 3
18
sehingga dapat mengikat pihak ketiga dan memberikan kepastian hukum kepada pihak
Pemberian Hak Tanggungan oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah. Sedangkan asas publisitas
Pendaftaran tersebut merupakan syarat mutlak untuk lahirnya hak tanggungan tersebut dan
Keistimewaan lain dari hak tanggungan yaitu bahwa hak tanggungan merupakan hak
jaminan atas tanah yang mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya. Apabila debitor
wanprestasi tidak perlu ditempuh cara gugatan perdata biasa yang memakan waktu dan
biaya. Bagi kreditor pemegang hak tanggungan disediakan cara-cara khusus, sebagaimana
yang telah diatur dalam pasal 20 Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak
Disamping memiliki empat ciri di atas Hak Tanggungan juga mempunyai beberapa sifat
seperti :
Maksud dari hak tanggungan tidak dapat dibagi-bagi, yaitu hak tanggungan membebani
secara utuh objeknya dan setiap bagian dari padanya8. Pelunasan sebagian utang yang
8
Undang-undang hak tangunggan op,cit penjelasan pasal 2 ayat (1)
19
dijamin tidak membebaskan sebagian objek dari beban hak tanggungan. Hak tanggungan
yang bersangkutan tetap membebani seluruh objek untuk sisa utang yang belum dilunasi.9
Hak tanggungan diberikan untuk menjamin pelunsaan hutang debitor kepada kreditor, oleh
karena itu hak tanggungan merupakan perjanjian accesoir pada suatu perjanjian yang
eksistensi, peralihan, eksekusi, berakhir dan hapusnya hak tanggungan dengan sendirinya
ditentukan oleh peralihan dan hapusnya piutang yang dijamin pelunasannya. Tanpa ada
suatu piutang tertentu yang secara tegas dijamin pelunasannya, maka menurut hukum tidak
a) UUPA Pasal 25,33,39 mengenai hak milik ,hak guna usaha ,hak guna
9
Digital 131041-t 27412 tinjauan literature .hal 3 (boedi harsono.op.cit hal 420)
10
Digital 131041-t 27412 tinjauan literature .hal 3(boedi harsono .op.cit.hal 423)
20
d) Peraturan menteri negara agraria/kepala BPN No 3 tahun 1996 tentang
Asas-asas hak tanggungan tersebar dan diatur dalam berbagai pasal dan penjelasan dari
3. Hanya dibebankan pada hak atas tanah yang telah ada (pasal 2 ayat (2) UUHT)
4. Dapat dibebankan selain tanah juga berikut benda-benda lain yang berkaitan
11
Buku hukum agraria Indonesia karya DR.H.M.ARBA,SH.,M.HUM. halaman 208-209
21
yang baru akan ada dikemudian hari (pasal 4 ayat (4) UUHT) dengan
7. Dapat dijadikan untuk utang yang baru akan ada (pasal 3 ayat (1) UUHT)
8. Dapat menjamin lebih dari satu utang (pasal 3 ayat (2) UUHT)
9. Mengikuti objek dalam tangan siapa pun objek itu berada (pasal 7 UUHT)
11. Hanya dapat dibebakan atas tanah tertentu (pasal 8, pasal 11 ayat (1) UUHT)
14. Dapat dibebankan dengan disertai janji-janji (Pasal 11 ayat (2) UUHT).
Mengenai subjek hak tanggungan ini diatur dalam Pasal 8 dan Pasal 9 UUHT, dari
ketentuan dua pasal tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi subjek hukum dalam
hak tanggungan adalah subjek hukum yang terkait dengan perjanjian pemberi hak
tanggungan. Di dalam suatu perjanjian hak tanggungan ada dua pihak yang mengikatkan
diri, yaitu
a) Pemberi Hak Tanggungan, yaitu orang atau pihak yng menjaminkan objek hak
tanggungan (debitur).
22
b) Pemegang Hak Tanggungan, yaitu orang atau pihak yang menerima hak
Dalam pasal 8 dan pasal 9 UUHT memuat ketentuan mengenai subjek hak tanggungan,
a) Pemberi Hak Tanggungan, yaitu orang perorangan atau badan hukum yang
b) Pemegang Hak Tanggungan, yaitu orang perorangan atau badan hukum yang
Subjek hak tanggungan selain warga negara Indonesia, dengan ditetapkannya hak pakai
atas tanah negara sebagai objek hak tanggungan, bagi warga negara asing juga
dimungkinkan untuk dapat menjadi subjek hak tanggungan, apabila memenuhi syarat-
Indonesia.
23
Didalam UU No 4 tahun 1996 tentang hak tanggungan sebagaimana dimaksud
dalam penjelasan umum angka 5 dan penjelasan pasal 4 ayat (1) sebagai berikut :
b) Termasuk hak yang didaftar dalamm daftar umum, karena harus memenuhi
syarat publisitas.
1. Menurut ketentuan pasal 4 ayat (1) hak atas tanah yang dapat dibebani hak
a) Hak Milik.
Hak pakai atas tanah negara yang menurut ketentuan yang berlaku wajib
didaftar dan menurut sifatnya dapat dipindah tangankan. Hak pakai yang
12
Buku hukum agraria Indonesia karya DR.H.M.ARBA,SH.,M.HUM. halaman 212
24
badan-badan hukum selama jangka waktu tertantu untuk keperluan pribadi
atau usaha.
3. Menurut ketentuan pasal 4 ayat (4) objek hak tanggungan juga membuka
kita didasarkan pada hukum adat yang dalam hubunganya dengan bangunan
4. Objek hak tanggungan adalah hak atas tanah yang ditunjuk oleh UU No 16
a. Rumah susun yang berdiri diatas tanah hak milik,hak guna bangunan dan
b. Hak milik atas satuan rumah susun dan bangunanya berdiri diatas tannah
UUHT menetapkan bahwa hak guna bangunan dapat dijadikan jaminan hutang dengan
dibebani hak tanggungan. UUHT tidak menyebutkan secara rinci hak guna bangunan
yang mana yang dapat dijadikan jaminan hutang dengan dibebani Hak Tanggungan.
Hak guna bangunan menurut Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1996 Tentang Hak
13
Buku hukum agraria Indonesia karya DR.H.M.ARBA,SH.,M.HUM. halaman 214
25
Tanggungan ada tiga macam, yaitu Hak Guna Bangunan atas Tanah Negara, Hak Guna
Bangunan atas tanah Hak Pengelolaan dan Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik.
Dari tiga macam Hak Guna Bangunan tersebut seharusnya UUHT menetapkan bahwa
hanya Hak Guna Bangunan atas Tanah Negara dan Hak Guna Bangunan atas tanah Hak
Pengelolaan yang dapat dijadikan jaminan hutang dengan dibebani hak tanggungan,
sedangkan Hak Guna Bangunan atas tanah Hak Milik tidak dapat dijadikan jaminan
hutang dengan dibebani hak tanggungan dikarenakan Hak Guna Bangunan atas tanah
Hak Milik meskipun wajib didaftarkan akan tetapi tidak dapat dipindahtangankan
untuk melakukan perbuatan hukum terhadap objek hak tanggungan harus ada pada
UUHT adalah orang perorangan atau badan hukum yang berkedudukan sebagai
Dengan demikian, maka baik sabagai pemberi maupun sebagai pemegaang hak
26
7. Pemberian hak tanggungan
janji untuk memberikan hak tanggungan sebagai jaminan pelunasan utang tertentu,
yag dituangkan didalam dan merupakan bagian tak terpisahkan dari perjanjian
tersebut. pemberian hak tanggungan dilakukan oleh PPAT sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. Apabila objek hak tanggungan berupa hak atas
tanah yang berasal dari korvensi hak lama yang telah memenuhi syarat untuk
permohonan pendaftaran hak tasa tanah yang bersangkutan. Jika tanah yang
dijadikan jaminan belum bersertifikat yang wajib bertindak sebagai saksi adalah
bersangkutan.15
Pemberi hak tanggungan wajib hadir sendiri, karena pada asesnya pembebasan hak
tanggungan wajib dilakukan oleh pemberi hak tanggungan sebagai yang bertindak
atas objek hak tanggungan. Dapat juga dikuasakan kepada pihak lain dengan
membuat surat kuasa yang dilakukan dihadapan notaris atau PPAT dengan akta
otentik yang bentukanya diatur oleh peraturan menteri negara agraria/kepala BPN
No 3 tahun 1996.
15
Buku hukum agraria Indonesia karya DR.H.M.ARBA,SH.,M.HUM. halaman 215
27
Di dalam akta pemberian hak tanggungan wajib mencantumkan syarat spesialitas
diantara mereka ada yang berdomisili diluar Indonesia, baginya harus pula
pilihan itu tidak dicantumkan kantor PPAT temoat pembuatan akta pemberi
d) Nilai tanggungan
Pemberian Hak Tanggunan (APHT) yang dibuat oleh Pejabat Pembuat Akta Tanah
17
State Islamic universitas sultan syarif kasim riau tinjauan umum tentanh hak tangungan hal 11
28
c) Kantor Pertanahan membuatkan buku tanah hak tanggungan dan
mencatatnya dalam buku tanah hak atas tanah yang menjadi objek hak
tanggungan serta menyalin catatan tersebut pada sertifikat hak atas tanah
yang bersangkutan
d) Tanggal buku tanah hak tanggungan adalah tanggal hari ketujuh setelah
Jika hari ketujuh itu jatuh hari libur, buku tanah yang bersangkutan diberi
e) Hak tanggungan lahir pada hari tanggal buku tanah hak tanggungan
Pada dasarnya hak tanggungan dapat dialihkan kepada pihak lainnya. Peralihan hak
hak tanggungan kepada pihak lainnya. Cessi harus dilakukan dengan akta
29
b) Subrogasi, yaitu penggantian kreditur oleh pihak ketiga yang melunasi
sah, maka harus diikuti dengan cara sebagai berikut ini: (1)
30
seorang kreditur melunasi hutang kepada kreditur lain yang
KHUPerdata).
iii. Pewarisan
iv. Sebab-sebab lainnya, yaitu hal hal lain selain yang dirinci
Pengadilan Negeri
18
State Islamic universitas sultan syarif kasim riau tinjauan umum tentanh hak tangungan hal 14
19
Rachmadi usman , pasal-pasal tentang hak tanggungan atas tanah hal 419
31
hak tanggungan tersebut oleh pemegang hak tanggungan kepada pemberi
hak tanggungan.
tanggungan tersebut agar hak atas tanah yang dibelinya itu dibersihkan
B. Jaminan
1. Pengertian Jaminan
Jaminan adalah suatu perikatan antara debitur dan kreditur, dimana debitur
analisis pembiayaan.20
Oleh karena itu barang barang yang diserahkan debitur harus dinilai pada saat
dilaksanakan analisis pembiyaan dan harus berhati hati dalam menilai barang
tersebut karena harga yang dicantumkan debitur tidak selalu menunjukkan harga
20
Gatot Supramono, Perbankan dan Masalah Kredit halaman 75
32
pasaran barang tersebut. Undang-undang republic Indonesia nomor 42 tahun 1999
tentang jaminan fidusia pasal 1 alenia 2 menyatakan Jaminan Fidusia adalah hak
jaminan atas benda bergerak baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud dan
benda tidak bergerak khususnya bangunan yang tidak dapat dibebani hak
tentang Hak Tanggungan yang tetap berada dalam penguasaan Pemberi Fidusia,
sebagai agunan bagi pelunasan utang tertentu, yang memberikan kedudukan yang
2. Jenis-jenis jaminan
1) Jaminan kebendaan
yang diberikan dengan cara pemisah bagian dari harta kekayaan baik
atau tagihan yang dimiliki debitur kepada orang atau pihak lain,
21
Hukum online tentang jaminan fidusia undang-undang nomor 42 tahun 1999 halaman 2-3
33
yang dalam jangka waktu tersebut piutang akan dibayar kepada
biaya pemasaran
jaman
34
a) jaminan merupakan milik debitur yang bersangkutan
C. perikatan
1. Pengertian perikatan
terkait dalam perikatan yang sengaja dibuat oleh mereka, ataupun karena
berarti perikatan adalah hubungan hukum antara dua orang atau lebih orang
22
Noel Chabannel Tohir, Panduan Lengkap Menjadi Account Officer,halaman 56-62
35
Dari rumusan di atas dapat dijelaskan bahwa ada empat unsur dalam suatu
perikatan, yaitu :
harta kekayaan
4) Hubungan hukum tersebut melahirkan kewajiban pada alah satu pihak dalam
perikatan.23
suatu perbuatan dengan mana satu orang atau lebih mengikatkan dirinya
terhadap satu orang lain atau lebih. Dari perjanjian tersebut timbul suatu
dijamin oleh hukum atau undang-undang. Apabila salah satu pihak tidak
memenuhi hak dan kewajiban secara sukarela maka salah satu pihak dapat
Sedangkan perikatan adalah suatu hubungan hukum antara dua orang atau dua
pihak: pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain dan
pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu. Pihak yang
36
Karena perjanjian kredit elemen pembentuknya adalah perjanjian pada
umumnya, oleh karenannya syarat sah perjanjian tersebut sama halnya dengan
syarat sah perjanjian Pasal 1320 KUHPer yang menentukan 4 syarat sahnya
adalah perasaan rela diantara pihak pihak yang terlibat dalam perjanjian
berarti orang orang yang terlibat dalam perjanjian tersebut adalah orang yang
oleh hukum dapat dianggap subjek hukum, yang tidak cakap oleh hukum adalah
bertentangan dengan kesusilaan atau dengan ketertiban umum Untuk itu, dikutip
dari Pembatalan Perjanjian yang Batal demi Hukum. jika perjanjian tidak
37
memenuhi syarat objektif maka perjanjian batal demi hukum. Artinya, ketentuan
tertentu tidak berwenang, merupakan aturan yang bersifat memaksa. Dapat pula
D. Hukum waris
Hukum waris adalah sebuah hukum yang mengatur tentang pembagian harta seseorang
yang telah meninggal kepada ahli waris atau keluarga yang berhak. Di Indonesia, hukum
waris yang berlaku ada 3 yakni, hukum adat, hukum waris Islam dan hukum perdata.
Kedua Pewaris dan ahli waris beragama Islam, oleh karena itu penyelesaian pembagian
Indonesia Ketiga Ahli Waris dapat kehilangan 24haknya untuk mewarisi warisan Pewaris
apabila Ahli Waris memenuhi Pasal 173 dalam Kompilasi Hukum Islam, adapun bunyi
Pasal 173 dalam Kompilasi Hukum Islam,”Seorang terhalang menjadi ahli waris apabila
dengan putusan hakim yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, dihukum
karena:
para pewaris
24
Konsultasi hukum online (chatroom justika an ni kadek vany primaliraning,sh.mkn.
38
b. Dipersalahkan secara memfitnah telah mengajukan pengaduan bahwa pewaris telah
melakukan suatu kejahatan yang diancam dengan hukuman 5 tahun penjara atau
hukuman yang lebih berat Keempat Kewajiban ahli waris terhadap Pewaris (yang
yang berlaku. Hal ini tercantum dalam pasal 175 Kompilasi Hukum Islam. 25
c. nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) untuk pinjaman dana di atas Rp50 juta.
d. Kartu Tanda Penduduk (KTP) suami-istri dan Surat Nikah, jika sudah menikah.
25
Konsultasi hukum online (chatroom justika an ni kadek vany primaliraning,sh.mkn.
39
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis penelitian
jenis penelitian hukum yang digunakan penulis adalah penelitian hukum yurisid
normative . motode penelitian hukum normatif adalah sebuah metode penelitian atas
hukum normatif ini dilakukan dengan cara meneliti bahan kepustakaan (data
sekunder ).26
Objek penelitian hukum yuridis normatif berfokus pada system norma hukum yaitu
kaidah atau aturan hukum yang terkait dengan suatu peristiw hukum. penelitian ini
berfokus pada status hak tanggungan yang cacat prosedur sebagai jaminan kredit
26
Bab iii metode penelitian hukum,digilid UNS.ac.id
27
Metode penelitian hukum universitas mataram 2020 hal 52
40
dikorporasi bmt NU singahan ditinjau dari peraturan UU No 4 tahun 1996 pasal 8
UUHT
B. Spesifikasi Penelitian
status hak tanggungan yang cacat prosedur sebagai jaminan kredit dikorporasi bmt
terhadap data sekunder, data sekunder dibidang hukum (dilihat dari sudut kekuatan
agraria
41
c) Peraturan menteri agraria/kepala badan pertanahan nasional nomor 5 tahun
d) Undang-undang nomor 4 tahun 1996 bab iii pemberi dan pemegang hak
jaminan fidusia
Yaitu bahan hukum yang erat hubunganya dengan bahan hukum primer ,
dalam hal ini yaitu teori-teori hukum,prinsip dan asas hukum,fakta hukum,
sebagainya .
Bahan hukum tersier yaitu bahan hukum yang merupakan pelengkap yang
hukum primer dan sekunder. Bahan hukum tersier yang terdapat dalam
penelitian misalnya kamus hukum, kamus besar bahasa Indonesia dan lain
sebagainya .29
28
Suratman dan h Philips dillah , metode penelitian hukum halaman 67
29
Universitas internasional batam bab iii metode penelitian hukum
42
D. Lokasi penelitian
Lokasi penelitian ini bertepatan di jl raya dingil desa dingil kecamatan jatirogo
tuban jawa timur . Alasan memilih lokasi ini sebagai lokasi penelitian karena selain
kejadian tersebut terjadi dikeluarga saya dilokasi tersebut juga terjadinya perjanjian
Teknik pengumpulan data antara lain melalui studi kepustakaan yang dilakukan
dengan cara mengumpulkan dan mempelajari bahan hukum primer, bahan hukum
sekunder, dan bahan hukum tersier. Bahan hukum primer seperti peraturan undang-
undang nasional yang berkaitan dengan pokok masalah yang diteliti,. Sedangkan
hasil penelitian dan bentuk tulisan-tulisan lain yang berkaitan dengan pokok
nara sumber yang dianggap relevan dengan penelitian ini. Hasil wawancara
Penelitian ini mengunakan analisis data yang dilakukan setelah semua data dari
hasil penelitian ini dikumpulkan maka data dikelompokan menjadi jenis dan
43
atau salah atau seyogyanya atau seharusnya menurut hukum (norma hukum,asas
hukum ,teori hukum terhadap fakta atau peristiwa hukum yang diteliti .
44