Anda di halaman 1dari 15

DIPONEGORO LAW JOURNAL

Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017


Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

UPAYA PEMBATALAN LELANG EKSEKUSI HAK TANGGUNGAN


AKIBAT KREDIT MACET
(DALAM PUTUSAN NOMOR 113/PDT.G/2014/PN.SMG)

Amanda Happy Diana*, Benny Riyanto, Marjo


Program Studi S1 Ilmu Hukum, Fakultas Hukum, Universitas Diponegoro
E-mail : mandalescent@gmail.com

Abstrak

Upaya pembatalan eksekusi Hak Tanggungan akibat kredit macet dalam perkara
No.113/Pdt.G/2014/PN.SMG yang dilakukan penggugat terhadap para tergugat berawal dari
penggugat yang melakukan peminjaman uang terhadap tergugat I yang akan digunakan penggugat
untuk kepentingan usahanya dengan memberikan jaminan berupa 4 sertifikat tanah beserta
bangunan diatasnya. Kreditur memutuskan bahwa penggugat tidak dapat membayar angsuran
hutangnya sesuai dengan jatuh tempo yang telah ditentukan sehingga tergugat I mengeksekusi
jaminan Hak Tanggungan milik penggugat kepada tergugat III yang dilakukan di pelelangan
dengan menggunakan bantuan Tergugat II.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pembatalan eksekusi yang dilakukan oleh
Pengadilan Negeri. Pembatalan lelang eksekusi Hak Tanggungan memiliki dampak berupa akibat
hukum terhadap para pihak yang terlibat, sehingga diperlukan adanya perlindungan hukum para
pihak yang terlibat dalam lelang eksekusi Hak Tanggungan.
Hasil daril penelitian ini adalah diketahui bahwa Pengadilan Negeri dapat membatalkan
lelang eksekusi Hak Tanggungan, akibat hukum yang timbul dari pembatalan lelang eksekusi Hak
Tanggungan, serta perlindungan hukum yang diperole para pihak yang terkait dalam kasus
pembatalan lelang Hak Tanggungan.

Kata kunci : pembatalan eksekusi, lelang, kredit macet

Abstract

Efforts execution Mortgage cancellation due to bad credit in case


113/Pdt.G/2014/PN.SMG done plaintiff against the defendants came from plaintiff to borrow
money against the first defendant to be used plaintiff's business interests by providing security in
the form of 4 certificates of land and building thereon. The lender decides that the plaintiff did not
pay off its debts in accordance with the maturity that has been determined so that the first
defendant execute a bail Encumbrance the plaintiff to the defendant III conducted in the auction
with the help of the defendant II.
The purpose of this study was to determine the cancellation of executions carried out by
the District Court. Cancellation of the auction execution Mortgage has an impact in the form of
legal consequences to the parties involved, so that the necessary legal protection of the parties
involved in the auction execution Mortgage.
The results of this study daril is known that the district court can cancel the auction
execution Mortgage, legal consequences arising from the cancellation of the auction execution
Mortgage, as well as legal protection diperole the parties concerned in the case of cancellation of
the auction Mortgage.

Keywords : a stay of execution, auctions, bad debts

1
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

I. PENDAHULUAN kredit bermasalah merupakan hal


yang tidak wajar, meskipun demikian
Dalam rangka pembangunan pihak bank sebagai kreditur tentu
ekonomi, sebagai bagian tidak mau dirugikan dengan adanya
pembangunan nasional, pemerintah kredit macet. Upaya menghindari
Indonesia berupaya kredit macet dilakukan mengambil
menyelenggarakan pembangunan langkah antisipasi berupa adanya
yang merata, agar dapat dinikmati mekanisme jaminan untuk pelunasan
oleh segenap lapisan masyarakat dan hutang. Mekanisme ini menjadi
mewujudkan kesejahteraan rakyat sebuah langkah antisipatif apabila
yang adil dan makmur berdasarkan terjadi kredit macet oleh debitur,
Pancasila dan UUD 1945. Demi jaminan tersebut dapat digunakan
memelihara pembangunan nasional untuk pelunasan hutang debitur.
tersebut, diperlukan partisipasi aktif,
baik dari pemerintah maupun Dalam PraktIk perbankan,
masyarakat sebagai orang dalam upaya mengamankan dana
perorangan ataupun badan hukum. yang disalurkan kreditur kepada
Kelancaran pembangunan tersebut debitur memerlukan tambahan
akan dapat terselenggara dengan baik pengamanan berupa jaminan khusus.
apabila dana yang diperlukan Jaminan khusus yang banyak
memadai. Dana tersebut sebagian digunakan dalam praktik kegiatan
besar diperoleh dari perkreditan. perbankan adalah jaminan kebendaan
berupa tanah. Penggunaan tanah
Dalam pemberian kredit terdapat sebagai jaminan kredit, baik untuk
dua pihak yang berkepentingan kredit produktif maupun konsumtif,
langsung yaitu pihak yang didasarkan pada pertimbangan tanah
memberikan kredit (kreditur) dan karena dinilai paling aman dan
pihak yang membutuhkan uang yang mempunyai nilai ekonomis yang
disebut penerima kredit (debitur). relatif tinggi. Jaminan menggunakan
Bilamana terjadi pemberian kredit ini tanah ini disebut dengan jaminan
berarti pihak yang mempunyai dana Hak Tanggungan.
memberikan uangnya (prestasi)
kepada pihak yang memerlukan uang Hak tanggungan mempunyai
dan pihak yang memerlukan uang kekuatan eksekutorial yang kekuatan
berjanji akan mengembalikan uang mengikatnya sama seperti Putusan
tersebut dalam suatu waktu tertentu Pengadilan. Sehingga apabila
dimasa yang akan datang dengan dikemudian hari kredit yang
kontra prestasi berupa bunga. Dapat dicairkan tersebut bermasalah hingga
disimpulkan bahwa kredit dalam arti akhirnya macet, maka kreditur dapat
ekonomi adalah penundaan mengeksekusi jaminan yang telah
pembayaran dari prestasi yang dibebani hak tanggungan tersebut.
diberikan sekarang baik dalam Akan tetapi dengan diajukannya
bentuk uang, barang ataupun jasa. gugatan perlawanan (verzet) terhadap
eksekusi hak tanggungan, pada
Setiap bank pasti menghadapi waktu proses eksekusi sedang
masalah kredit macet, bank tanpa berjalan, maka eksekusi dapat

2
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

tertunda sehingga pihak bank tidak 106/PMK.06/2013 yang kemudian


bisa langsung menyelesaikan telah dirubah menjadi Peraturan
eksekusi guna pelunasan utang Menteri Keuangan Nomor
tersebut, dan hal ini sekarang sedang 27/PMK.06/2016. Ny. Kwee May
marak terjadi di dalam masyarakat Hwa merasa dirugikan sehingga pada
yang sama-sama ingin mendapatkan tanggal 1 April 2014 mengajukan
haknya. gugatan ke Pengadilan Negeri
Semarang agar Ketua Pengadilan
Pengadilan Negeri semarang membatalkan eksekusi tanah
telah memutus perkara perlawanan miliknya karena menurutnya
Nomor: 113/Pdt.G/2014/PN.SMG. pelelangan tanah itu tidak memenuhi
terkait perlawanan terhadap sita ketentuan hukum yang benar karena
eksekusi oleh tersita. Awal perkara bertentangan dengan Pasal 200 ayat
Ny. Kwee May Hwa mengajukan (9) HIR, Pasal 200 ayat (4) HIR,
permohonan kredit kepada PT. Bank serta Pasal (41) jo. Pasal (42) jo.
Pembangunan Daerah Jawa Barat Pasal (43) jo. Pasal (44) Peraturan
dan Banten Tbk cabang Semarang Menteri Keuangan Nomor
sebesar Rp. 1.400.000.000,- (satu 93/PMK.06/2010. Upaya dari Ny
milyar empat ratus juta rupiah) pada Kwee May Hwa tersebut tidak
tanggal 23 Maret 2009 dan sebesar membuahkan hasil. Hakim
Rp. 650.000.000,- pada tanggal 23 memutuskan bahwa para tergugat
Maret 2009. Kenyataannya tidak bersalah.
dikarenakan Ny. Kwee May Hwa
tidak dapat membayar hutangnya Bertitik tolak pada uraian
sesuai dengan waktu yang telah diatas menjadi penting mengenai
ditetapkan didalam perjanjian, Bank penelitian perlawanan dari tersita
Pembangunan Daerah Jawa Barat terhadap sita eksekusi sebidang tanah
dan Banten Tbk cabang Semarang miliknya yang menjadi obyek
kemudian melelang salah satu dari jaminan dalam perjanjian utang
tanah milik Ny. Kwee May Hwa piutang. Aturan hukum yang
untuk melunasi hutang nasabahnya dijadikan dasar lelang eksekusi tanah
tersebut. Lelang tersebut yang mendapatkan perlawanan dari
dilaksanakan oleh pihak Bank tersita dan dasar pertimbangan hakim
Pembangunan Daerah Jawa Barat Pengadilan Negeri Semarang dalam
dan Banten Tbk cabang Semarang memutus perkara perlawanan tersita
yang dibantu oleh Kantor Pelayanan penting untuk diketahui. Dalam
Kekayaan Negara dan Lelang prakteknya juga perlu diketahui
(KPKNL) wilayah Jawa Tengah bagaimana dampak dari perlawanan
yang dilaksanakan pada tanggal 28 yang dilakukan oleh sang tersita.
Februari 2014 bertempat di kantor Putusan perlawanan dalam perkara
KPKNL Semarang dengan jenis perdata yang menjadi fokus dalam
lelang berupa lelang eksekusi. penelitian ini adalah Perkara Nomor:
Menurut Peraturan Menteri 113/Pdt.G/2014/PN.SMG. di
Keuangan Nomor 93/ PMK.06/ 2010 Pengadilan Negeri Semarang.
Pasal (1) ayat (4) jo. Peraturan
Menteri Keuangan Nomor

3
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Sehubungan dengan hal-hal itu dapat berupa barang, uang atau


yang telah dikemukakan tersebut, jasa.1
penulis tertarik menjadikan masalah Menurut ketentuan Pasal 1
gugatan pembatalan lelang objek ayat (11) Undang-Undang Nomor 10
Hak Tanggungan, untuk menjadi tahun 1998 tentang Perbankan
bahan penulisan hukum dengan menyatakan bahwa kredit adalah
mengambil judul:“Upaya penyediaan uang atau tagihan yang
Pembatalan Eksekusi Hak dapat dipersamakan dengan itu,
Tanggungan Akibat Kredit Macet berdasarkan persetujuan atau
(Dalam Putusan Nomor kesepakatan antara bank dengan
113/Pdt.G/2014/PN.SMG)” pihak lain yang mewajibkan pihak
peminjam untuk melunasi hutangnya
RUMUSAN MASALAH setelah jangka waktu tertentu dengan
Berdasarkan uraian latar pemberian
belakang yang memberi gambaran Buku III KUH Perdata Pasal
mengenai “Upaya Pembatalan 1338 yang memberikan hak kepada
Eksekusi Hak Tanggungan Akibat para pihak untuk membuat dan
Kredit Macet (Studi Kasus Putusan melakukan kesepakatan apa saja
Nomor 113/Pdt.G/2014/PN.SMG)” dengan siapa saja, selama mereka
maka yang menjadi rumusan masalah memenuhi syarat sahnya perjanjian,
yang akan dibahas oleh penulis dan tidak ditarik kembali atau
adalah: dibatalkan secara sepihak.
1. Mengapa lelang eksekusi hak Pembatasan dalam pembebasan
tanggungan dapat dibatalkan oleh berkontrak terdapat dalam Pasal
pengadilan? 1337 KUH Perdata bahwa suatu
2. Apa akibat hukum yang timbul tidak boleh bertentangan dengan
terhadap lelang atas eksekusi kesusilaan, ketertiban umum dan
hak tanggungan yang Undang-undang.
dibatalkan? Hak Tanggungan
3. Bagaimana perlindungan hukum Pada tanggal 9 April 1996
bagi para pihak di dalam lelang lahirlah Undang- Undang Nomor 4
eksekusi hak tanggungan? Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan atas Tanah beserta
KERANGKA TEORI Benda- Benda berkaitan dengan
Perjanjian Kredit Tanah yang selanjutnya disebut
Istilah kredit berasal dari sebagai Undang- Undang UUHT
bahasa Yunani (credere) yang berarti yang menggantikan peraturan
kepercayaan (truth atau faith). Dasar mengenai Hak Tanggungan yang
dari kredit ialah kepercayaan. sebelumnya diatur didalam Undang-
Seseorang atau suatu badan yang Undang Nomor 5 Tahun 1960
memberikan kredit (kreditur) percaya tentang Peraturan Dasar Pokok-
bahwa penerima kredit (debitur) di
masa mendatang akan sanggup 1
Rahman, Hasanuddin, Aspek-Aspek Hukum
memenui segala sesuatu yang telah Pemberian Kredit Perbankan di Indonesia,
dijanjikan. Apa yang telah dijanjikan (Bandung: Citra Aditya Bakti, 2005), hlm.
12.

4
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Pokok Agraria yang selanjutnya (eksekutorial). Kekuatan eksekutorial


disebut UUPA. Perubahan ini merupakan kekuatan untuk
dilakukan karena pada Undang- dilaksanakan tentang apa yang
Undang terdahulu, yaitu UUPA tidak ditetapkan dalam putusan itu secara
menyebutkan secara jelas mengenai paksa oleh alat-alat negara. Kekuatan
hak tanggungan. eksekutorial putusan hakim terletak
Pengertian Hak Tanggungan pada kepala putusan yang berbunyi,
berdasarkan Pasal 1 ayat (1) UUHT “Demi Keadilan Berdasarkan
yaitu, “Hak Tanggungan atas tanah Ketuhanan Yang Maha Esa.”
beserta benda-benda yang berkaitan Lelang Penjualan Barang
dengan tanah, yang selanjutnya Menurut pendapat dari
disebut Hak Tanggungan adalah hak M.Yahya Harahap, Kelanjutan dari
jaminan yang dibebankan pada hak sita eksekusi adalah penjualan lelang
atas tanah sebagaimana dimaksud (executoriale verkoop,sale under
dalam Undang- Undang Nomor 5 execution, foreclosure sale). Hal itu
Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar ditegaskan dalam Pasal 200 ayat (1)
Pokok-Pokok Agraria, berikut atau HIR, Pasal 216 (1) RBG yang
tidak berikut benda- benda lain yang berbunyi:
merupakan satu kesatuan dengan Penjualan barang yang disita
tanah itu, untuk pelunasan utang dilakukan dengan bantuan kantor
tertentu, yang memberikan lelang, atau menurut keadaan yang
kedudukan yang diutamakan kepada akan dipertimbangkan Ketua, oleh
kreditur tertentu kepada kreditur- orang yang melakukan penyitaan itu
kreditur lain.” atau orang lain yang cakap dan dapat
melakukkan penyitaan itu atau orang
Eksekusi Hak Tanggungan lain yang cakap dan dapat dipercaya,
Pelaksanan putusan hakim atau yang ditunjuk oleh Ketua untuk itu
eksekusi ialah “realisasi daripada berdiam di tempat dimana penjualan
kewajiban pihak yang bersangkutan itu harus dilakukan atau didekat
untuk memenuhi prestasi yang tempat itu
tercantum dalam putusan tersebut”.2 Setelah sita eksekusi
Berdasarkan Pasal 195 HIR/Pasal dilaksanakan, undang-undang
206 RBg, pelaksanaan putusan memerintahkan penjualan barang
hakim dijalankan atas perintah dan sitaan. Cara penjualannya dengan
dibawah pimpinan Ketua Pengadilan perantaraan Kantor Lelang dan
Negeri yang memeriksa dan penjualannya disebut Penjualan
memutus perkara pada tingkat Lelang (executoriale verkoop,sale
pertama. under execution, foreclosure sale).3
Putusan yang telah berkekuatan Oleh karena itu menurut Pasal 200
hukum tetap didalamnya terdapat 3 ayat (1) HIR dalam pelaksanaan
(tiga) jenis kekuatan, salah satunya lelang, Ketua Pengadilan Negeri
adalah kekuatan untuk dilaksanakan wajib meminta intervensi kantor

3
2
Sudikno Mertokusumo,Hukum Acara M. Yahya Harahap, Kekuasaan Pengadilan
perdata Indonesia, (Yogyakarta: Liberty, Tinggi dan Proses Pemeriksaan Perkara
2006), hlm. 248. Perdata dalam Tingkat Banding, (Jakarta:
Sinar Grafika, 2006), hlm 113.

5
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

lelang dalam bentuk bantuan yang khusus diberi wewenang oleh


menjalankan penjualan barang sitaan Menteri Keuangan melaksanakan
yang dimaksud. penjualan barang secara lelang, yang
Kantor Pelayanan Kekayaan terdiri dari Pejabat Lelang Kelas I
Negara dan Lelang (KPKNL) adalah yang berkedudukan di Kantor
kantor operasional Direktorat Pelayanan Kekayaan Negara dan
Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Lelang (KPKNL) dan berwenang
yang merupakan salah satu bagian melaksanakan lelang untuk semua
dari Kementerian Keuangan jenis lelang, serta Pejaba tLelang
memiliki peran strategis dalam Kelas II yang berkedudukan di
pengelolaan kekayaan negara, Kantor Pejabat Lelang Kelas II dan
penilaian, pengurusan piutang negara hanya berwenang melaksanakan
dan lelang dalam rangka optimalisasi lelang berdasarkan permintaan Balai
penerimaan negara bukan pajak Lelang atas jenis lelang Non
(PNBP) berupa biaya administrasi Eksekusi Sukarela, lelang aset
pengurusan piutang negara, bea BUMN atau BUMD berbentuk
lelang dan utilisasi kekayaan negara Persero dan lelang aset milik Bank
serta melakukan Inventarisasi dan dalam likuidasi berdasarkan
Penilaian Barang Milik Negara Peraturan Pemerintah Nomor 25
dalam rangka pengamanan, Tahun 1999.
penatausahaan dan
pengadministrasian kekayaan negara. II. METODE PENELITIAN
Menurut Pasal 1 ayat (1) Peraturan Penelitian ini akan disusun
Menteri Keuangan (PMK) Nomor dengan menggunakan tipe penelitian
93/PMK 06/2010 Tentang Petunjuk yuridis normatif, yaitu penelitian
Pelaksanaan Lelang jo. Peraturan yang difokuskan untuk mengkaji
Menteri Keuangan (PMK) Nomor penerapan kaidah-kaidah atau
106/PMK.06/2013 Tentang norma-norma dalam hokum positif
Perubahan Atas Peraturan Menteri .4Yuridis Normatif, yaitu pendekatan
Keuangan Nomor 93/PMK.06/2010 yang menggunakan konsepsi
Tentang Petunjuk Pelaksanaan legispositivis. Konsep ini
Lelang, bahwa lelang adalah memandang hukum identik dengan
penjualan barang yang terbuka untuk norma-norma tertulis yang dibuat
umum dengan penawaran harga dan diundangkan oleh lembaga atau
secara tertulis dan/atau lisan yang pejabat yang berwenang. Menurut
semakin meningkat atau menurun Soerjono Sukanto Metode penelitian
untuk mencapai harga tertinggi yang hukum normatif atau metode
didahului dengan pengumuman penelitian hukum kepustakaan adalah
lelang, sedangkan pada Pasal 2 metode atau cara yang dipergunakan
ditegaskan bahwa setiap pelaksanaan di dalam penelitian hukum yang
lelang harus dilakukan oleh dan/atau
dihadapan Pejabat Lelang kecuali
ditentukan lain oleh peraturan
perundang-undangan.
4
Adapun yang dimaksud Johnny Ibrahim, 2006, Teori dan
dengan Pejabat Lelang adalah orang Metodologi Penelitian Hukum Normatif,
Malang: Bayumedia Publishing, hlm. 295.

6
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

dilakukan dengan cara meneliti data dalam pola kategori dan uraian
bahan pustaka yang ada.5 dasar, sehingga akan dapat
Spesifikasi penelitian ini bersifat ditemukan tema dan dapat
deskriptif-analitis, yakni pada dirumuskan hipotesa kerja seperti
penelitian ini akan diungkapkan yang disarankan oleh data.
peraturan perundang-undangan yang Metode analisis normatif
berkaitan dengan teori-teori hukum kualitatif dipergunakan untuk
yang menjadi objek penelitian.6 menarik kesimpulan dari data yang
Menurut Ronny Hanitijo Soemitro, telah terkumpul. Analisis data yang
diskripsi analitis yaitu diperoleh dilakukan dengan cara
menggambarkan peraturan analisis kualitatif yaitu analisis
perundang- undangan yang berlaku kualitatif yang dipergunakan untuk
dikaitkan dengan teori- teori hukum aspek-aspek normatif melalui metode
dan praktek pelaksanaan hukum yang bersifat deskriptif analisis, yaitu
positif yang menyangkut menguraikan gambaran dari data
permasalahan.7Sifat penelitian yang diperoleh dan menghubungakan
tersebut memiliki tujuan untuk satu sama lain untuk mendapatkan
memberikan gambaran mengenai suatu kesimpulan umum. Dari hasil
kenyataan kondisi objektif dan analisis tersebut dapat diketahui serta
permasalahannya, yang diharapkan diperoleh kesimpulan induktif, yaitu
dapat dilakukan analisis dalam cara berpikir dalam mengambil
rangka pengambilan sebuah kesimpulan secara umum yang
kesimpulan. Penelitian ini didasarkan atas fakta-fakta yang
dimaksudkan untuk memberikan bersifat khusus.8
gambaran secara rinci, sistematis,
dan menyeluruh mengenai hal- hal III. HASIL DAN PEMBAHASAN
yang berhubungan dengan praktik A. Alasan Lelang Eksekusi Hak
pelaksanaan pembatalan lelang Tanggungan Dapat Dibatalkan
eksekusi oleh pihak debitor yang Oleh Pengadilan
menggunakan tanah sebagai obyek Lelang Eksekusi adalah
Hak Tanggungan untuk jaminan dari lelang untuk melaksanakan putusan
kredit. atau penetapan pengadilan,
Metode Analisis Data merupakan dokumen-dokumen lain yang
langkah selanjutnya untuk mengolah dipersamakan dengan itu, dan/atau
hasil penelitian menjadi laporan. melaksanakan ketentuan dalam
Analisis data adalah proses peraturan perundang-undangan.
pengorganisasian dan pengurutan Lelang Eksekusi terdiri dari Lelang
Eksekusi Panitia Urusan Piutang
5
SoerjonoSoekantodan Sri Mamudji, Negara (PUPN), Lelang Eksekusi
Penelitian Hukum Normatif Suatu Pengadilan, Lelang Eksekusi Pajak,
Tinjauan Singkat, Cetakan ke – 11, PT Lelang Eksekusi Harta Pailit, Lelang
Raja GrafindoPersada, Jakarta, 2009), hal.
Eksekusi Pasal 6 Undang-Undang
13–14.
6
Zainuddin Ali, Metode Penelitian Hukum, Hak Tanggungan (UUHT), Lelang
(Jakarta:Sinar Grafika, 2013), hlm 105-106.
7 8
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian
Penelitian Hukum, (Jakarta: Ghalia Hukum, ( Jakarta: Universitas Indonesia
Indonesia, 1982), hlm. 34- 35. Press, 1986).,Hlm. 112

7
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Eksekusi Benda Sitaan Pasal 45 tanahnya Menurut penulis yang


Kitab Undang-Undang Hukum Acara dilakukan oleh kreditur tidaklah
Pidana (KUHAP), Lelang Eksekusi salah, karena kreditur memutuskan
Barang Rampasan, Lelang Eksekusi bahwa Penggugat melakukan
Jaminan Fidusia, Lelang Eksekusi wanprestasi terhadap perjanjian
Barang yang Dinyatakan Tidak kredit yang mereka lakukan pada
Dikuasai atau Barang yang Dikuasai tahun 2009 yang dibuktikan oleh
Negara-Bea Cukai, Lelang Barang akta perjanjian kredit Nomor 88.
Temuan, Lelang Eksekusi Gadai, Pihak Bank tidak semata- mata
Lelang Eksekusi Benda Sitaan Pasal hanya memutuskan bahwa
18 ayat (2) Undang-Undang Nomor Penggugat wanprestasi, untuk
31 Tahun 1999 tentang memutuskan bahwa debitur
Pemberantasan Tindak Pidana wanprestasi Tergugat juga telah
Korupsi sebagaimana telah diubah melakukan prosedur yang sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 20 dengan peraturan hukum sebelum
Tahun 2001. memutuskan untuk melelang obyek
Dalam perjanjian Hak jaminan hak tanggungan milik
Tanggungan lelang yang sering Penggugat.
terjadi adalah lelang dengan titel Pelaksanaan lelang eksekusi
eksekutorial, apabila debitur atau pada dasarnya menganut prinsip
pihak yang berpiutang pada kreditur dasar yang sama, yaitu untuk
melakukan wanprestasi, maka mencairkan sejumlah tagihan
kreditur pemegang hak tanggungan kreditor atas debitor yang ingkar
dapat mengeksekusi hak tanggungan janji (wanprestasi). Dalam hal
tersebut secara langsung tanpa ada penyelesaian kredit macet melalui
keputusan dari pengadilan. Hal ini Pengadilan Negeri karena adanya
sah secara hukum, karena irah- irah perkara gugatan maka pelelangan
berupa titel eksekutorial pada dilakukan sebagai pelaksanaan
perjanjian Hak Tanggungan yang putusan Hakim dalam perkara
berbunyi, “Demi Keadilan perdata yang telah berkekuatan
Berdasarkan Ketuhanan Yang Maha hukum tetap (in kraacht),
Esa”, seperti yang dijelaskan pada sebagaimana ketentuan Pasal 195
Pasal 14 UUHT. HIR dan Pasal 206 RBG. Dalam hal
Pada kasus yang dijadikan ini apabila pelaksanaan putusan telah
penelitian oleh penulis, kreditur atau sampai pada tahap pelaksanaan
Tergugat I melakukan lelang lelang, umumnya tidak dapat lagi
eksekusi dari obyek Hak dihentikan dengan perlawanan
Tanggungan yang dipegang olehnya. debitor maupun pihak ketiga.
Penggugat menganggap hal tersebut Perlawanan pihak ketiga hanya dapat
tidak sesuai dengan Pasal 1238 diajukan berdasarkan pengakuan
KUHPerdata dan Pasal 41 Peraturan bahwa barang yang dilelang adalah
Menteri Keuangan Nomor miliknya. Pelaksanaan lelang baru
93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk dapat ditangguhkan atau dihentikan
Pelaksanaan Lelang, karena pihaknya apabila pelawan dapat menunjukkan
tidak pernah mengetahui adanya penetapan pengadilan yang berisi
lelang eksekusi hak tanggungan atas perintah penangguhan pelelangan

8
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

oleh Ketua Pengadilan, sebagaimana KPKNL Semarang, yaitu Zaenal


ketentuan Pasal 207 dan 208 HIR Arifin, beliau mengatakan bahwa
atau Pasal 227 dan 228 RBG. Pembatalan dari lelang eksekusi
Hal ini diperjelas dengan seluruhnya merupakan wewenang
ketentuan dalam Pasal 3 Peraturan dari Pengadilan. Lelang dapat
Menteri Keuangan Nonor dibatalkan oleh Pengadilan,
106/PMK.06/2013 tentang Petunjuk selanjutnya pihak KPKNL hanya
Pelaksanaan Lelang yang akan melaksanakan isi dari putusan
menjelaskan bahwa lelang yang telah Pengadilan apabila memang diminta.
dilaksanakan sesuai dengan Apabila dilihat dari kasus yang
ketentuan yang berlaku, tidak dapat selama ini ada di KPKNL,
dibatalkan. Dalam praktiknya para pembatalan lelang biasanya
pihak yang merasa dirugikan tetap dilakukan oleh debitur karena merasa
boleh melakukan upaya hukum bahwa harga lelang yang ditentukan
berupa mengajukan gugatan ke sangat rendah.
pengadilan. Hal ini berdasarkan pada Dapat disimpulkan bahwa
Pasal 118 HIR dan Pasal 142 Rbg pengadilan memiliki wewenang
dikatakan bahwa siapa saja yang hak untuk membatalkan lelang, apabila
pribadinya dilanggar oleh orang lain, pembatalan lelang yang diajukan
sehingga mendatangkan kerugian, ketika lelang tersebut telah
maka ia dapat melakukan tindakan dilaksanakan dan obyek lelang telah
hukum dengan mengajukan gugatan terjual kepada pemenang lelang,
ke Pengadilan. lelang dapat dibatalkan tergantung
Dalam hasil wawancara dengan bagaimana hasil dari
dengan Hakim di Pengadilan Negeri pertimbangan hakim. Lelang dapat
Semarang, yaitu Sigit Hariyanto, dibatalkan apabila proses lelang tidak
S.H, M.H, beliau mengatakan bahwa sesuai dengan prosedur yang benar,
lelang eksekusi Hak Tanggungan hal ini hanya dapat dibatalkan
dapat dibatalkan oleh Pengadilan. dengan putusan pengadilan
Dalam prosesnya tergantung dengan berkekuatan hukum tetap
isi dari gugatan Penggugat yang (provisional). Ketentuan tersebut
nantinya akan dipertimbangkan sesuai dengan bunyi dalam Pasal 24
kembali oleh majelis hakim, apakah Peraturan Menteri Keuangan Nomor
gugatan dapat diterima atau ditolak. 106/PMK.06/2013.
Dalam kasus Nomor B. Akibat Hukum yang Timbul
133/Pdt.G/2014/PN.SMG gugatan Terhadap Lelang Atas
yang ditujukan oleh Penggugat Eksekusi Hak Tanggungan
dikatakan N.O (Niet Ontvankelijk yang Dibatalkan
Verklaard) atau tidak dapat diterima Lelang eksekusi Hak
karena berkesan mengada- ada, Tanggungan adalah merupakan salah
sehingga hakim memutuskan bahwa satu upaya dari pemenuhan
lelang yang dilakukan oleh kreditur kewajiban dari debitur atau pemberi
dan Kantor Pelayanan Kekayaan hak tanggungan kepada kreditur atau
Negara dan Lelang. pemegang hak tanggungan. Lelang
Dalam hasil wawancara eksekusi dilakukan karena debitur
dengan Seksi Pelayanan Lelang melakukan wanprestasi kepada

9
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

kreditur, sehingga kreditur dengan dilakukan oleh Tergugat I dan


terpaksa melakukan eksekusi agar Tergugat II merupakan lelang yang
hak nya terpenuhi. Lelang eksekusi sah sesuai dengan hukum yang
Hak Tanggungan ini dilakukan berlaku. Apabila hakim memutuskan
dengan bantuan dari Kantor Lelang untuk mengabulkan gugatan debitur
Negara maupun swasta. selaku Penggugat, maka lelang Hak
. Pelaksanaan lelang dalam Tanggungan tersebut akan dibatalkan
eksekusi Hak tanggungan sangatlah dan akan berakibat hukum kepada
praktis, pasti dan tidak berbelit belit. para pihak yang terlibat dalam lelang
Hal ini menguntungkan kreditur tersebut. Akibat hukum yang terjadi
pemegang Hak Tanggungan yang akibat dibatalkannya lelang Hak
akan menjadi pihak pemohon lelang Tanggungan tersebut adalah:
karena kreditur menjadi hemat 1. Akibat hukum terhadap
waktu, biaya dan pelaksanaannya kepemilikan barang yang telah dibeli
pun dilindungi oleh hukum sehingga melalui lelang. Barang kembali
aman dan jelas apabila terjadi kepada keadaan semula, yaitu dalam
sengketa hukum dalam penjualan kepemilikan si Penggugat yaitu
obyek Hak Tanggungan tersebut. debitur pemilik barang atau pihak
Pada prakteknya ketiga pemilik barang atau Termohon
pelaksanaan lelang sebagai upaya Eksekusi pemilik barang, Jika
pelunasan hutang masih seringkali Penggugat adalah debitur, dengan
mengalami kendala yaitu adanya putusan yang menyatakan lelang
kemungkinan eksekusi lelang batal dan tidak sah, maka barang
tersebut dibatalkan oleh pengadilan. kembali tetap pada kepemilikan
Dalam praktik lelang eksekusi Hak debitur, namun tetap dalam status
Tanggungan banyak hambatan yang barang jaminan sebagaimana
terjadi, terutama yang berkenaan sebelum lelang dilaksanakan.
dengan debitur atau pemilik dari 2. Akibat hukum terhadap hak
obyek lelang Hak Tanggungan pembeli lelang atas barang dan hasil
tersebut. Hambatan- hambatan yang lelang. Akibat hukum terhadap
sering terjadi antara lain sebagai pembeli lelang dapat dilihat dari segi
berikut: barang objek lelang dan dari segi
1. Debitur yang berbelit-belit hasil lelang yang telah
2. Ketidakcocokan harga disetorkannya. Jika putusan
3. Upaya perlawanan hukum dari menyatakan lelang batal dan tidak
pihak debitur sah, maka hak pembeli lelang atas
Seperti dalam kasus objek lelang akan menjadi berakhir,
yang dianalisis penulis, kreditur yang apakah jual beli lelang baru pada
melakukan gugatan pembatalan tahap perjanjian obligatoir, setelah
lelang tersebut karena debitur merasa penunjukan pembeli lelang, maupun
tidak melakukan wanprestasi, harga setelah barang objek lelang telah
jual lelang terlalu rendah, dan adanya dilakukan penyerahan, baik
kealpaan dari pihak debitur. Pada penyerahan secara fisik/nyata
putusan pengadilan gugatan melalui pengosongan, maupun
Penggugat tidak dikabulkan, karena penyerahan yuridis melalui balik
menurut hakim lelang yang nama di Kantor Pertanahan.

10
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Kemudian dari segi hasil lelang, eksekusi. Jika gugatan berasal dari
seharusnya dikembalikan oleh pihak pihak ketiga, maka putusan yang
yang menjadi kuasa undang-undang menyatakan lelang batal dan tidak
mewakili pemilik barang sebagai sah, tentunya akan didahului dengan
penjual, diantaranya bank kreditur amar putusan yang membatalkan
atau termohon eksekusi atau pengikatan/pemberian jaminan,
pemegang hak tanggungan. sehingga berakibat berakhirnya hak-
3. Akibat Hukum terhadap hak hak pihak yang diwakili penjual atas
penjual/pihak yang diwakilinya barang jaminan, tetapi hutang dari
selaku kuasa undang-undang debitur tetap ada.
terhadap barang dan hasil lelang. 4. Akibat Hukum Terhadap
Akibat hukum terhadap penjual kewajiban debitur/Termohon
lelang dapat dilihat dari segi barang Eksekusi yang menjadi dasar untuk
objek lelang dan dari segi hasil pelaksanaan lelang. Akibat hukum
lelang. Jika putusan menyatakan kewajiban debitur untuk memenuhi
lelang batal dan tidak sah, maka perjanjian sebagai dasar pelaksanaan
penjual tidak berhak atas pemenuhan lelang. Jika putusan menyatakan
perjanjian kredit atau kewajiban- lelang batal dan tidak sah, maka
kewajiban tereksekusi lelang atas barang kembali pada keadaan
barang objek lelang, akibatnya semula, berarti pelaksanaan lelang
penjual lelang harus mengembalikan dan hasil lelang diangggap tidak
hasil lelang kepada pembeli lelang. pernah ada, hutang debitur kembali
Dari segi barang jika gugatan berasal kepada posisi semula. Jika gugatan
dari debitur, maka barang kembali ke berasal dari debitur, putusan
dalam status barang semula. Dalam menyatakan lelang batal dan tidak
lelang berdasarkan perjanjian kredit, sah mengembalikan barang objek
maka pembatalan lelang berakibat lelang pada kepemilikan debitur
objek lelang kembali ke status semula dan pengikatan jaminan
barang jaminan. semula dan hutang pada posisi
Sedangkan jika lelang berdasarkan semula. Jika gugatan berasal dari
hubungan Pemohon Eksekusi dengan pihak ketiga, putusan menyatakan
Termohon Eksekusi, maka lelang batal dan tidak sah
pembatalan lelang berakibat objek mengakibatkan kepemilikan barang
lelang kembali ke status barang objek lelang kembali pada pihak
jaminan umum berdasarkan Pasal ketiga, hutang tetap pada posisi
1131 KUHPerdata. Dengan demikian semula menjadi kewajiban debitur.
putusan yang menyatakan lelang Jika gugatan berasal dari Termohon
batal dan tidak sah, tidak Eksekusi dalam perkara yang
menghilangkan hak-hak Penjual atau menjadi dasar lelang, putusan
pihak yang diwakilinya selaku kuasa menyatakan lelang batal dan tidak
undang-undang untuk memperoleh sah mengakibatkan kepemilikan
pelunasan hutang-hutang debitur, objek lelang kembali kepada
hanya penundaan untuk memperoleh Termohon Eksekusi, kewajiban
pemenuhan perjanjian kredit dari Termohon Eksekusi tetap pada posisi
pihak debitur atau memenuhi semula.
perjnajian dari pihak termohon C. Perlindungan Hukum Bagi

11
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Para Pihak Didalam Lelang Pihak kedua yang perlu


Eksekusi Hak Tanggungan mendapatkan perlindungan hukum
Pada sengketa lelang, adalah kreditur. Kreditur dalam
pihak pembeli merupakan pihak yang perjanjian Hak Tanggungan
juga turut dirugikan. Pembeli lelang merupakan pihak yang paling
merupakan orang yang tidak beresiko didalam perjanjian hak
mengetahui bagaimana asal usul tanggungan. Debitur sewaktu waktu
barang tersebut, pembeli biasanya dapat melakukan wanprestasi yang
akan menduga bahwa barang yang akan merugikan kreditur. Walaupun
ditawarkan dalam lelang merupakan kreditur telah memegang jaminan
barang yang tidak bermasalah. Bila berupa sertifikat Hak Tanggungan,
di tilik dari putusan yang dianalisa tidak jarang pula dalam pelaksanaan
oleh penulis, pembeli lelang atau eksekusi dari obyek Hak
Tergugat III tidak mengetahui dan Tanggungan yang merupakan upaya
merasa bahwa tanah yang dilelang terakhir dari kreditur untuk
oleh KPKNL lepas dari masalah. mendapatkan hak nya berupa
Tergugat III merupakan pihak yang pelunasan kredit debitur tidak
tidak bersalah dan dinilai memiliki berjalan lancar. Hal ini disebabkan
etikad baik pada kasus ini. Oleh oleh kemungkinan ada beberapa
sebab itu Tergugat III atau Pembeli debitur yang nakal atau merasa tidak
mendapatkan perlindungan hukum. adilnya keputusan kreditur dalam
Peraturan pelaksanaan melakukan eksekusi terhadap
lelang yang ada selama ini tidak tanahnya. Dalam hal ini kreditur
memberikan perlindungan kepada sangatlah memerlukan perlindungan
pemenang lelang artinya bahwa hak hukum, guna mengatasi beberapa
dari pemenang lelang yang beritikad permasalahan yang akan timbul
baik tidak mendapatkan dalam perjanjian kredit yang kreditur
perlindungan hukum yang jelas. kepada si debitur.
Undang-Undang harus memberikan Bentuk perlindungan
perlindungan hukum terhadap hukum kreditur terhadap debitur
pemenang lelang karena dengan yang melakukan perlawanan saat
adanya pemenang lelang serta objek jaminannya dieksekusi adalah
hak tanggungan merupakan kunci dengan memegang sertifikat Hak
dalam penyelesaian kredit macet Tanggungan dan sertifikat Hak Atas
selain itu perlindungan hukum wajib Tanah yang dijadikan jaminan
diberikan kepada pemenang lelang debitur. Sertipikat Hak Tanggungan
agar pemenang lelang mendapatkan yang diserahkan kepada pemegang
kepastian hukum seperti yang tertera Hak Tanggungan (bank) berfungsi
pada Yurispudensi Mahkamah dalam melakukan eksekusi Hak
Agung Tanggal 28 Agustus 1976 Tanggungan dalam hal debitur
Nomor 821 K/Sip/1974 bahwa itikad wanprestasi. Dalam sertifikat hak
baik memegang peranan penting Tanggungan memuat irah-irah
dalam jual beli dan kepastian hukum dengan kata-kata “DEMI
haruslah diberikan kepada pembeli KEADILAN BERDASARKAN
yang beritikad baik. KETUHANAN YANG MAHA
ESA” yang membuat sertipikat Hak

12
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Tanggungan memiliki kekuatan ini merupakan perlindungan hukum


eksekutorial yang sama dengan dan hak bagi debitur yang membuat
putusan Pengadilan yang telah perjanjian dengan kreditur.
memperoleh kekuatan hukum tetap
dan berlaku sebagai pengganti Gross IV. KESIMPULAN
Akta Hipoteksepanjang mengenai Setelah melakukan penelitian baik
Hak Atas Tanah yang diatur dalam secara langsung maupun melalui
Pasal 14 ayat (2) Undang-Undang studi pustaka yang dilakukan penulis,
Hak Tanggungan. penulis menarik kesimpulan bahwa:
Pihak terakhir yang 1. Pembatalan lelang eksekusi Hak
perlu memiliki perlindungan hukum Tanggungan dapat dibatalkan oleh
adalah debitur. Debitur dalam pengadilan. Pembatalan hanya
perjanjian Hak Tanggungan dapat dibatalkan sebelum lelang
merupakan orang yang harus dilaksanakan hal ini sesuai dengan
melunasi sejumlah uang agar dia ketentuan dalam Pasal 24
dapat membebaskan obyek Hak Peraturan Menteri Keuangan
Tanggungan di tangan kreditur guna No.106/PMK.06/2013 yang berisi
jaminan kreditnya. Pada beberapa bahwa Lelang dapat dibatalkan
kasus terkadang debitur dirugikan oleh putusan Pengadilan sebelum
oleh pihak kreditur. Debitur dalam lelang dilaksanakan. Pembatalan
perjanjian yang dibuat antara debitur lelang yang diajukan setelah
dan kreditur dapat membuat lelang terjadi tidak dapat
kesalahan baik itu kesalahan yang dilaksanakan, hal ini sesuai
dianggap sengaja maupun tidak dengan ketentuan dalam Pasal 3
disengaja. Semua kesalahan baik itu Peraturan Menteri Keuangan
disengaja maupun tidak merupakan No.106/PMK.06/2013 yang
bentuk wanprestasi. Ketika suatu berbunyi bahwa lelang yang telah
perjanjian Hak Tanggungan terjadi dilaksanakan sesuai dengan
wanprestasi kebanyakan pihak ketentuan yang berlaku, tidak
debiturlah yang selalu disalahkan, dapat dibatalkan. Hal ini makin
padahal bisa jadi ini merupakan diperkuat dengan Putusan
perbuatan kreditur baik tidak Mahkamah Agung RI No. 1068
disengaja maupun disengaja. Oleh K/Pdt/2008 yang berbunyi,
karena itu debitur harus dilindungi Pembatalan suatu lelang yang
apabila pihaknya merasa dirugikan telah dilakukan berdasarkan
dalam perjanjian yang dibuat dengan adanya putusan yang telah
kreditur. berkekuatan hukum tetap, tidak
Selain perlindungan hukum atas dapat dibatalkan.
bentuk dari isi perjanjian diatas 2. Akibat hukum yang timbul dari
kreditur harus melaksanakan semua pembatalan lelang eksekusi hak
peraturan yang terkait dengan hutang tanggungan memiliki beberapa
piutang dan jaminan Hak dampak yang berpengaruh kepada
Tanggungan. Mulai dari awal para pihak yang terlibat dalam
dilaksanakannya perjanjian hingga lelang. Akibat hukum yang timbul
obyek Hak Tanggungan kembali ke terhadap obyek lelang adalah akan
tangan debitur atau dieksekusi. Hal kembalinya obyek lelang ke status

13
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

semula, yaitu sebagai obyek Harahap, M.Yahya, 2006,


jaminan yang dipegang oleh Kekuasaan Pengadilan Tinggi
pemegang sertifikat Hak dan Proses Pemeriksaan Perkara
Tanggungan. Hak pemenang Perdata dalam Tingkat Banding,
lelang atas barang lelang yang Jakarta: Sinar Grafika
telah dimenangkan olehnya akan Hasanuddin, Rahmat, 2005, Aspek-
hilang dan barangnya akan aspek Hukum Pemberian Kredit
kembali kepada status semula Perbankan di Indonesia,
yang ada pada penjual lelang. Bandung: Citra Aditya Bakti
3. Perlindungan hukum bagi para Harsono, Sony, 1996, Sambutan
pihak yang terlibat dalam lelang Menteri Agraria/ Kepala BPN
eksekusi hak tanggungan pada seminar hak tanggungan
memiliki perbedaan masing- atas tanah dan benda benda yang
masing pihaknya karena hak dan berkaitan dengan tanah,
kewajiban mereka yang berbeda. Bandung: Fakultas Hukum
Pembeli dalam lelang akan UNPAD
mendapatkan penggantian/ H.S, Salim, 2005, Perkembangan
pengembalian materi karena Hukum Jaminan di Indonesia,
kembalinya hak atas obyek lelang Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
yang dimenangkan olehnya ke Mertokusumo, Sudikno, 2006,
status semula. Perlindungan Hukum Acara Perdata Indonesia,
hukum bagi penjual lelang adalah Yogyakarta: Liberty
dengan memegang sertifikat Hak Moelong, Lexy J, 2000, Metodologi
Tanggungan dan sertifikat tanah Penelitian Kualitatif, Bandung:
maka dirinya berada di posisi PT.Remaja Rosda Karya
yang kuat apabila ada sengketa Muhammad, Abdulkadir, 2004,
terhadap obyek lelang. Untuk Hukum dan penelitian hukum,
debitur perlindungan hukum yang Bandung: Citra Aditya Bakti
dimilikinya adalah beberapa Poesoko,Herowati, 2007, Parate
ketentuan dalam proses eksekusi Executie Obyek Hak Tanggungan,
Hak Tanggungan yang harus Yogyakarta: LaksBang
ditaati oleh pihak kreditur dan PRESSindo
balai lelang. Sjahdeini, Remi, 1999, Hak
Tanggungan, Bandung: Alumni
V. DAFTAR PUSTAKA Soerjadi, Sidharta P. 1987, Segi-segi
Ali, Zainuddin, 2013, Metode hukum perkreditan Indonesia,
Penelitian Hukum, Jakarta: Sinar Bandung: BPH dan Bina Cipta
Grafika Untung, Budi, 2005, Kredit
Bahsan, M., 2003, Pengantar Perbankan di Indonesia,
Analisis Kredit Perbankan Yogyakarta: Andi
Indonesia, Jakarta: CV Rejeki Sutantio, Retnowulan, 1999,
Agung Penelitian Tentang Perlindungan
Harahap, M.Yahya, 1988, Ruang Hukum Eksekusi Jaminan Kredit,
Lingkup Permasalahan Eksekusi Jakarta: Departemen Kehakiman
Bidang Perdata, Jakarta: RI
Gramedia

14
DIPONEGORO LAW JOURNAL
Volume 6, Nomor 1, Tahun 2017
Website : http://www.ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/dlr/

Sutantio, Retnowulan dkk, 2002,


Hukum Acara Perdata dalam http://www.Putusan.MahkamahAgun
teori dan praktek, Bandung: g.go.id/putusan/8035b658f57a7440c
Mandar Maju 4f9a675ffeca34
Soemitro, Rochmat, 1987, Peraturan http://www.hukumonline.com/klinik/
dan Instruksi Lelang, Bandung: detail/lt5225434fa851d/pelaksanaan-
PT.Eresco lelang-hak-
Soemitro, Ronny Hanitijo, 1982, tanggungan&ei=Hwol6lF6&lc=id/ID
Metodologi Penelitian Hukum, &s=1&m=860
Semarang: Ghalia Indonesia http://www.hukumonline.com/klinik/
Sukanto, Soerjono, 1986, Pengantar detail/lt5594af3e5af69/seluk-beluk-
Penelitian Hukum, Jakarta: UI pembatalan-
Press lelang&ei=Hwol61f6&lc=id/ID&s=1
Surakhmad, Winarno, 1982, &m=860
Pengantar Penelitian Hukum,
Yogyakarta: Transito
Wahyudi,Ateng dkk, 1983, Tentang
Melaksanakan Putusan Hakim
Perdata, Bandung: Alumni

Peraturan perundang- undangan


Undang Undang No. 4 tahun 1996
Tentang Hak Tanggungan Atas
Tanah Beserta Benda- Benda
yang Berkaitan dengan Tanah.
PeraturanMenteriKeuangan (PMK)
No. 93/PMK 06/2010Tentang
Petunjuk Pelaksanaan Lelang.
Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
No. 106/PMK.06/2013 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan No. 93/PMK.06/2010
Tentang Petunjuk Pelaksanaan
Lelang.
Peraturan Menteri Keuangan (PMK)
No. 27/PMK.06/2016 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) No.
106/PMK.06/2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri
Keuangan No. 93/PMK.06/2010.
Peraturan Direktorat Jenderal
Kekayaan Negara petunjuk teknis
pelaksanaan lelang Peraturan
Direktorat Jendral Kekayaan
Negara 06/KN/2013 tahun 2013.

15

Anda mungkin juga menyukai