FAKULTAS HUKUM
Diajukan oleh:
NIM : 17/412099/HK/21237
YOGYAKARTA 2020
i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
NIM : 17/412099/HK/21237
Jurusan : Hukum
Dosen Pembimbing
Hum.
NIP. 197003131995122001
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………….…..i
HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………ii
DAFTAR ISI……………………………………………………………….…..iii
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………………5
D. Keaslian Penelitian………………………………………………………….5
E. Manfaat Penelitian…………………………………………………………..6
F. Tinjauan Pustaka……………………………………………………………7
iii
d. Pembebanan Hak Tanggungan……………………………………..17
G. Metode Penelitian…..………………………………..……………………19
1. Sifat Penelitian………………………………………………………….20
2. Jenis Penelitian………………………………………………………….21
3. Lokasi Penelitian………………………………………………………..22
4. Subjek Penelitian…………………………………………………….....22
6. Analisis Data..…………………………………………………………..25
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………...….26
iv
A. Latar Belakang Masalah
perekonomian nasional. Bank memiliki peran yang sangat penting dan strategis
usaha pokok bank adalah untuk memberikan kredit kepada masyakarat dalam
bentuk kredit investasi, kredit modal kerja, kredit usaha kecil dan jenis-jenis
kredit lainnya sesuai dengan kebutuhan nasabahnya.1 Oleh karena dana yang
agar kredit atau pinjaman yang diberikan kepada debitur tersebut dapat
memerlukan jaminan dari debitur yang berupa harta benda ataupun jaminan
pribadi. Jaminan merupakan salah satu hal terpenting yang dibutuhkan dalam
debitur kepada bank dalam rangka pemberian kredit. Pada umumnya jaminan
1
Saroinsong, A.N., 2014. Fungsi Bank Dalam Sistem Penyaluran Kredit Perbankan. Lex
Privatum, 2(3), hal 130.
1
yang berupa tanah dan bangunan dianggap lebih diminati oleh bank karena
nilainya yang cenderung stabil dalam jangka panjang.2 Maka dalam hal ini Hak
Adanya suatu perjanjian kredit antara pihak kreditur dan debitur yang
sehingga harus dilakukan eksekusi dari hak tanggungan tersebut. Salah satu ciri
dari eksekusi hak tanggungan adalah “mudah dan pasti dalam pelaksanaan
bersangkutan, yang mana objek dari hak tanggungan tersebut adalah tanah
yang dapat meliputi benda-benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan
tanah itu. Namun karena adanya Pandemi COVID-19 ini kegiatan dalam dunia
serta pada pelaksanaan eksekusi hak tanggungan apabila debitur cidera janji.
2
Fauzi, A., 2010. Eksistensi Hak Tanggungan dalam Kredit Perbankan. INOVATIF| Jurnal Ilmu
Hukum, 2(3), hal 87.
3
Udiana I Made, 2011, Rekonstruksi Pengaturan Penyelesaian Sengketa Penanaman Modal
Asing, Udayana University Press, Bali, hal 11.
2
lamban, dampak yang paling dirasakan adalah pada sektor perbankan dan bank
perkreditan seperti pada Bank BPD DIY yang salah satu kegiatan utamanya
Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) setempat untuk menjual objek Hak
Tanggungan melalui penjualan dimuka umum atau pelelangan. Tata cara ini
dinilai sebagai cara yang paling mudah dan singkat karena kreditur tidak perlu
debitur cidera janji dengan tidak melakukan pelunasan setelah melewati proses
somasi atas perjanjian utang piutang dalam hak tanggungan, maka sertifikat
Yang Maha Esa.” Pasal 20 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor 4 Tahun
3
1996 tentang Hak Tanggungan mengatur bahwa eksekusi hak tanggunan dapat
dilakukan dengan cara pelelangan umum. Dalam hal ini debitur yang tidak lagi
mampu membayar kredit yang di jamin dengan hak atas tanah tersebut
terdapat sisa atas penjualan dan hasil pelelangan jaminan yang diberikan
kepada debitur.
BPD DIY dalam melaksanakan eksekusi hak tanggungan, hal ini disebabkan
menjadi penting bagi penulis untuk meneliti dan mengkaji lebih lanjut
B. Rumusan Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
tanggungan di Bank BPD DIY selama masa pandemi ditinjau dari Undang-
akibat pandemi.
D. Keaslian Penelitian
penulisan persiapan skripsi ini, telah ditemukan satu topik yang membahas
Sragen)” yang diakses di Google pada tanggal 25 September 2020 pukul 13.40
5
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat berguna sebagai bahan masukan baik yang
3. Bagi peneliti, akan dapat meningkatkan kreativitas dan terus berkarya, dan
F. Tinjauan Pustaka
penyebaran penyakit baru ke seluruh dunia. Tidak ada definisi yang dapat
diterima tentang istilah pandemi secara rinci dan lengkap, beberapa pakar
6
dikatakan pandemi dan mencoba mempelajari penyakit dengan
sebelumnya pada manusia. Tanda dan gelaja umum jika orang terinfeksi
demam, batuk, dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5- 6 hari dengan
darurat ini.
5
Handayani, R.T., Arradini, D., Darmayanti, A.T., Widiyanto, A. and Atmojo, J.T., 2020.
Pandemi Covid-19, Body Immunity Response, and Herd Immunity. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal
Ilmiah STIKES Kendal, 10(3), hal 374.
7
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyebutkan bahwa
pandemi ini pertama kali terdeteksi di Wuhan, China yaitu pada tanggal
ruang lingkup, yaitu aktor dan aspek. Pertama, penyebaran virus ini telah
aspek kesehatan, selain itu juga aspek sosial, ekonomi, dan politik. Maka
bagi manusia sekaligus bagi negara dan lebih luas lagi yaitu secara
global. 7
6
Dewi, W.A.F., 2020. Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran daring di Sekolah
Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1), hal 56.
7
Valerisha, A. and Putra, M.A., 2020. Pandemi Global COVID-19 dan Problematika Negara-
Bangsa: Transparansi Data Sebagai Vaksin Socio-digital?. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional,
8
Dengan adanya pandemi COVID-19 di Indonesia tersebut saat ini
corona ini berdampak pada bidang pekonomian yang mulai lesu, tetapi
kesehatan bank itu sendiri. Kredit yang bermasalah akan membawa bank
hal 132.
9
memiliki kredit di bank, maka akan dipastikan terjadinya kesulitan
dibebankan atas tanah Hak Milik, tanah Hak Guna Bangunan dan/atau
10
tanggungan pertama lebih Preferent terhadap kreditur-kreditur lainnya.
Hal ini lebih ditegaskan lagi dalam Pasal 6 UUHT yang mengatakan
pelunasan hutangnya.”
tahun 1996 adalah: “hak jaminan yang dibebankan pada hak atas tanah
benda lain yang merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk
kreditur lain.
yang dijadikan agunan. Tetapi bukan untuk dikuasai secara fisik dan
11
lunas hutang debitur kepadanya. Esensi dari definisi hak tanggungan
tanah oleh kreditur bukan untuk menguasai secara fisik, namun untuk
jaminan atas tanah yang kuat harus mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :
dan Pasal 20 ayat (1). Apabila debitur cidera janji (wanprestasi), maka
itu berada (droit de suite), hal ini ditegaskan dalam Pasal 7. Sifat ini
tangan dan mejadi milik pihak lain, namun kreditur masih tetap dapat
12
3) Memenuhi asas spesialitas dan publisitas sehingga dapat mengikat
yang berkepentingan.
4) Mudah dan pasti pelaksanaan eksekusinya, hal ini diatur dalam Pasal
“parate executie” sebagaimana diatur dalam Pasal 224 HIR dan Pasal
dibawah tangan.9
seluruh objek hak tanggungan untuk sisa hutang yang belum terlunasi.
9
Boedi Harsono, 2000, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok
Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta, hal 420.
13
bagi. Sifat tidak dapat dibagi-bagi ini dapat disimpangi asalkan hal
yang besarnya sama dengan nilai masing-masing hak atas tanah yang
hanya membebani sisa dari objek hak tanggungan untuk menjamin sisa
kepada beberapa hak atas tanah yang terdiri dari beberapa bagian yang
dan kewajibannya itu sendiri, yang dalam hal ini terwujud dalam
yang tidak bergerak yang dimiliki oleh subjek hukum tersebut. Subjek
dari kedua pasal tersebut dapat diketahui bahwa yang menjadi subjek
14
dalam Hak Tanggungan adalah pemberi Hak Tanggungan dan
berpiutang.
tidak semua hak atas tanah dapat dijadikan jaminan, untuk dapat
10
ST.Remy Sjahdeini, 1999, Hak Tanggungan,Asas-Asas, KetentuanKetentuan Pokok dan
Masalah Yang Dihadapi Oleh Perbankan, Alumni, Bandung, hal 79.
15
dijadikan jaminan hutang dengan dibebani hak jaminan atas tanah,
a) Dapat dinilai dengan uang, karena hutang yang dijamin berupa uang;
Tanggungan adalah:12
a) Hak Milik;
e) Hak Pakai Atas Tanah Milik, yang akan diatur lebih lanjut dengan
Peraturan Pemerintah;
f) Rumah susun dan hak milik atas satuan rumah susun, yang didirikan
11
Boedi Harsono, 2005, Hukum Agraria Indonesia,Sejarah Pembentukan Undang-Undang Pokok
Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta, hal 422.
12
Rachmadi Usman, 1998, Pasal –pasal Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah, Djambatan,
Jakarta, hal 78
16
g) Berikut atau tidak berikut bangunan, tanaman, dan hasil karya yang
telah ada atau akan ada yang merupakan satu kesatuan dengan tanah
Tanggungan.
maka yang wajib bertindak sebagai saksi adalah Kepala Desa dan
13
Boedi Harsono, 1996, Segi-segi Yuridis Undang-Undang Hak Tanggungan, Djambatan,
Jakarta, hal 2.
17
dengan membuatkan buku tanah Hak Tanggungan dan
mencatatnya dalam buku tanah hak atas tanah yang menjadi objek
bagi pendaftarannya dan jika hari ketujuh itu jatuh pada hari libur,
berikutnya.
Tanggungan.
18
mengambil pelunasan tersebut.. Pemegang Hak Tanggungan dapat
pertama dalam hal terdapat lebih dari satu pemegang Hak Tanggungan.
G. Metode Penelitian
pendekatan secara yuridis empiris yang akan bertumpu pada data primer (hasil
yang menjadi objek penelitian. yang dimulai dari analisa terhadap peraturan
perundang- undangan yaitu Undang - undang No.4 Tahun 1996 tentang Hak
Tanggungan atas tanah beserta benda- benda yang berkaitan dengan tanah dan
yang ada.
19
Disini peraturan perundang-undangan yang dipergunakan adalah
yang ada.
1. Sifat Penelitian
dan cermat.14 Penelitian ini bersifat deskriptif karena penelitian ini semata-
kesimpulan yang berlaku secara umum. Dalam penelitian ini penulis akan
DIY.
2. Jenis penelitian
dan perilaku objek penelitian yang diamati. Dalam penelitian ini tidak ada
14
Sarifuddin Azwar, 1998, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta, hal 7.
20
lapangan, penelitian ini menggambarkan suatu gejala, kondisi dan sifat
variabel atau kondisi objek yang diamati secara apa adanya tanpa adanya
3. Lokasi Penelitian
Istimewa Yogyakarta.
4. Subjek Penelitian
15
Moh Nazir, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Ghalia Indonesia, Jakarta, hal 54.
21
b. Kepala dan staff Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang
Yogyakarta.
a. Data Primer
Data Primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari para
penulisan.
22
b. Data Sekunder
bentuk formal maupun informal seperti internet, surat kabar, dan lain
sebagainya.
dengan tanah.
Perbankan.
Pendaftaran Tanah.
23
2) Bahan hukum Sekunder.
meliputi :
Tanggungan.
Hak tanggungan.
6. Analisis data
karena dengan adanya analisa data tersebut dapat memberi arti dan
24
kesenjangan antara teori (das sollen) dan praktiknya di lapangan (das
sein).
sebagai alat bantu analisis. Teknik analisis data yang digunakan dalam
BPD DIY.
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Boedi Harsono, 1996, Segi-segi Yuridis Undang-Undang Hak Tanggungan,
Djambatan, Jakarta.
25
Boedi Harsono, 2000, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-
Undang Pokok Agraria, Isi dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta.
Boedi Harsono, 2005, Hukum Agraria Indonesia, Sejarah Pembentukan Undang-
Undang Pokok Agraria, Isi Dan Pelaksanaannya, Djambatan, Jakarta.
Moh Nazir, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Ghalia Indonesia, Jakarta.
Rachmadi Usman, 1998, Pasal –pasal Tentang Hak Tanggungan Atas Tanah,
Djambatan Jakarta.
Saifuddin Azwar, 1998, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
ST.Remy Sjahdeini, 1999, Hak Tanggungan, Asas-Asas, Ketentuan-Ketentuan
Pokok dan Masalah Yang Dihadapi Oleh Perbankan, Alumni, Bandung.
Udiana I Made, 2011, Rekonstruksi Pengaturan Penyelesaian Sengketa
Penanaman Modal Asing, University Press, Bali.
Jurnal
Dewi, W.A.F., 2020. Dampak Covid-19 terhadap implementasi pembelajaran
daring di Sekolah Dasar. Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 2(1).
Fauzi, A., 2010. Eksistensi Hak Tanggungan dalam Kredit
Perbankan. INOVATIF| Jurnal Ilmu Hukum, 2(3).
Handayani, R.T., Arradini, D., Darmayanti, A.T., Widiyanto, A. and Atmojo, J.T.,
2020. Pandemi Covid-19, Body Immunity Response, and Herd
Immunity. Jurnal Ilmiah Permas: Jurnal Ilmiah STIKES Kendal, 10(3).
Nurjannah, S., 2018. Eksistensi Hak Tanggungan Sebagai Lembaga Jaminan Hak
Atas Tanah (Tinjauan Filosofis). Jurisprudentie: Jurusan Ilmu Hukum
Fakultas Syariah Dan Hukum, 5.
Saroinsong, A.N., 2014. Fungsi Bank Dalam Sistem Penyaluran Kredit
Perbankan. Lex Privatum, 2(3).
Valerisha, A. and Putra, M.A., 2020. Pandemi Global COVID-19 dan
Problematika Negara-Bangsa: Transparansi Data Sebagai Vaksin Socio-
digital?. Jurnal Ilmiah Hubungan Internasional.
Peraturan Perundang-undangan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1996 tentang Hak Tanggungan
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 Tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok
Agraria
26