Anda di halaman 1dari 12

PENGERTIAN, MACAM-MACAM, KEDUDUKAN HUKUM, SERTA

HUBUNGAN ANTARA DEPOSITO DAN KREDIT

Makalah Ini Diajukan Untuk Memilih Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah

Fiqh Muamalah Program Studi Hukum Tata Negara

Kelompok Dua (II) Semester Empat (IV)

Fakultas Syariah Dan Hukum Islam

DOSEN PENGAJAR

HJ ANDI DARNA S. HI., M.H

Oleh:

DWI PRITASARI
742352021037

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI BONE


2023

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah, puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas
petunjuk dan kemudahan yang diberikan kepada kami dalam penyelesaian salah
satu tugas kuliah kami yaitu pembuatan makalah dalam hal ini materi yang kami
bahas mengenai “ Sejarah pemilu di indonesia”.

Tak lupa kami curahkan sholawat dan salam keada junjungan Nabi
Muhammad SAW yang juga telah memberi petunjuk bagi kita semua, sehingga
bisa terselamatkan dari lembah kesesatan.Dalam penyusunan makalah ini, tak
semudah apa yang kami bayangkan. Banyak kesulitan dan hambatan yang kami
lalui dalam penyusutan makalah ini.Tapi berkat izin dan Rahmat Allah SWT kami
mampu menyelesaikannya.

Harapah kami sebagai penyusun makalah, yaitu semoga apa yang terdapat
dalam lembaran kertas ini, dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Tak lupa
pula kami haturkan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yng terdapat
dalam makalah ini.Karena pemilik kesempurnaan yang sesungguhnya adalah
Allah SWT.

Waalaikumsalam Wr.Wb

Penulis

DWI PRITASARI
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL....................................................................i

KATA PENGANTAR.....................................................................ii

DAFTAR ISI....................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.....................................................................1
B. Rumusan Maslah..................................................................2
C. Tujuan Penulisan..................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian deposito dan kredit.............................................3


B. Macam-macam deposito dan kredit.....................................3-6
C. Kedudukan hukum deposito dan kredit................................6-7
D. Hubungan antara deposito dan kredit....................................7

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan.......................................................................8

B. Saran..................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................9
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Deposito adalah salah satu produk yang ditawarkan oleh bank guna untuk
memberikan kemudahan dan kemanan para nasabah dalam hal penyimpanan
uang. Deposito merupakan simpanan pihak ketiga kepada bank yang
penarikannya hanya dapat dilakukan setelah jangka waktu tertentu menurut
perjanjian antara nasabah dengan pihak yang bersangkutan yang melakukan
deposito. Pada umumnya, nasabah menggunakan produk deposito ini pada saat
nasabah memiliki jumlah dana yang besar. Deposito memiliki jangka waktu
tertentu dimana uang di dalamnya tidak boleh ditarik/diambil nasabah karena
deposito baru bisa dicairkan pada saat tanggal jatuh temponya.
Deposito.mempunyai jatuh tempo 1, 3, 6, dan 12 bulan. Apabila dana deposito
tersebut ditarik diluar jangka waktu yang telah ditentukan, maka bisa dikenakan
denda (penalty). Besarnya denda tergantung pada kebijakan masing-masing bank.
Dengan keberadaan jangka waktu tertentu ini akan memberikan keuntungan bagi
para nasabah yang menggunakan produk deposito ini. Karena deposito merupakan
investasi yang lebih aman dibandingkan dengan investasi asset, saham, properti
ataupun surat berharga lainnya.

Kredit adalah pemberian yang kontra prestasinya akan terjadi pada waktu
yang akan datang. Kredit adalah penyediaan yang ditulis antara lain disamakan
dengan itu berdasarkan persetujuan pinjaman antara pihak bank dengan pihak lain
dalam hal mana pihak peminjam berkewajiban hutang setelah jangka waktu
tertentu dengan jumlah bunga yang ditetapkan (Widjaja, 1990 dalam Tjiptono,
2004). Pengertian kredit secara yuridis dapat dilihat pada Undang–Undang No.10
Tahun 1998 Pasal I Ayat 11 tentang perbankan, bahwa kredit adalah penyediaan
uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu
tertentu dengan pemberi bunga.
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian deposito dan kredit ?


2. Apa macam-macam deposito dan kredit ?
3. Bagaimana kedudukan hukum deposito dan kredit ?
4. Bagaimana hubungan antara deposito dan kredit ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian deposito dan kredit.


2. Untuk mengetahui macam-macam deposuto dan kredit.
3. Untuk mengetahui bagaimana kedudukan hukum deposito dan kredit.
4. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antara deposito dan kredit.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Deposito Dan Kredit

Deposito merupakan salah satu produk perbankan, yaitu nasabah yang


menyimpankan uangnya dalam jangka waktu tertentu suatu bank (sesuai
kesepakatan antara nasabah dan pihak bank) diperoleh bunga deposito. Deposito
sebagai jaminan dalam perjanjian kredit antara debitur/nasabah dan kreditur/bank.
dalam pemberian kredit yang tidak boleh melebih 95 % nilai deposito dengan
waktu kreditnya 60 bulan paling lama, berdasarkan Pasal 1 butir 7 Undang-
Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan. Jika terjadi wanprestasi
berdasarkan pasal 1238 KUH Perdata, maka kreditur sebagai pemberi kredit
melakukan perbuatan hukum yaitu surat peringatan, surat somasi dan eksekusi
dan penyelesaian melalui gugatan ke Pengadilan, selanjutnya melalui Panitia
Urusan Piutang Negara Dan Badan Urusan Piutang Negara berdasarkan Undang-
Undang Nomor 49 Tahun 1960 Tentang Panitia Urusan Piutang Negara.1

Pengertian kredit pada Pasal 1 angka (11) UU Nomor 10 Tahun 1992


tentang Perbankan dapat dipahami bahwa setiap bank memberikan kredit kepada
nasabah debitur dituangkan dalam suatu perjanjian kredit berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan kedua belah pihak yakni pihak bank dan pihak peminjam
(debitur). Pembuatan perjanjian kredit tersebut diperlukan dalam rangka
memberikan kepastian hukum bagi para pihak, sehingga apabila terjadi
permasalahan dikemudian hari maka para pihak yang berkepentingan dalam
perjanjian kredit yang telah dibuat sebagai dasar hukum untuk menuntut.2

B. Macam-Macam Deposito Dan Kredit

1. Macam-macam deposito

a.Deposito berjangka

1
O.P .Simorangkir, Kamus Perbankan (Jakarta:Bina Aksara, 1989).
2
Bambang Fitrianto, Hukum Jaminan Perjanjian Kredit Kepemilikan Rumah (Yogyakarta: Andi,
2000).
Deposito jenis ini paling banyak diminati masyarakat. Merujuk laman
OJK, deposito berjangka merupakan simpanan yang menawarkan jangka waktu
pencairan lebih variatif, mulai dari 1, 3, 6, 12, 18, hingga 24 bulan dan penarikan
hanya dapat dilakukan sesuai kesepakatan jatuh tempo saja.Deposito berjangka
dapat diterbitkan, baik perseorangan maupun lembaga. Suku bunga yang
ditawarkan bank juga lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.

b.Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito merupakan sertifikat yang tidak mengacu pada


perseorangan ataupun lembaga tertentu, sehingga dapat dipindahtangankan dan
diperjualbelikan pihak lain.Jangka waktu simpanan dana yang diberikan bank oleh
nasabah meliputi 1, 3,6, dan 12 bulan serta sertifikat. Pencairan bunga dilakukan
tiap bulan atau pada saat jatuh tempo.

c. Deposito On Call

Jenis deposito ini adalah yang paling singkat tenggat waktunya berkisar
satu minggu hingga satu bulan. Namun biasanya deposito on call diterbitkan
dalam jumlah yang cukup besar. Untuk deposito jenis ini, nasabah perlu
memberitahu bank terlebih dulu sebelum melakukan pencairan.3

2. Macam-macam Kredit

a. Kredit investasi

enis kredit ini tergolong dalam kredit produktif, yakni diajukan untuk
kegiatan produksi, investasi, atau menjalankan usaha. Kredit investasi ditujukan
kepada perusahaan untuk menjalankan kegiatan investasinya.

b. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

KUR merupakan program pemerintah untuk membantu Usaha Mikro,


Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mendapatkan modal bisnis. Program ini

3
Muhammad Djumhana, Hukum Perbankan di Indonesia
hadir sejak 2007 dan bertujuan agar masyarakat tidak perlu bingung mencari
sumber dana untuk menjalankan usahanya.

c. Kredit Modal Kerja (KMK)

Pada dasarnya, KMK mirip seperti kredit investasi karena sama-sama


ditujukan kepada perusahaan. Perbedaannya terletak pada jangka waktu yang
diberikan dalam melunasi kreditnya.

d. Kredit Perumahan

Bank juga menyediakan kredit perumahan untuk membantu nasabah yang


ingin memiliki properti seperti rumah, ruko, gedung, dan sebagainya. Dana kredit
tersebut langsung dibayar untuk melunasi biaya pembelian rumah dan Anda
cukup melunasi cicilannya sesuai kesepakatan.

e. Kredit Kendaraan Bermotor

kredit kendaraan digunakan untuk membeli moda transportasi pribadi


beroda dua atau empat kecuali truk. Anda bisa membeli kendaraan baru atau
bekas berbekal dana dari kredit ini.

f.Kredit Rekening Koran

Program ini memberikan hak kepada nasabahnya untuk melakukan


penarikan dana dari rekeningnya sebagai bentuk pinjaman. Setelah disetujui,
Anda bisa menarik dan mengembalikan dana menggunakan cek, bilyet giro, atau
bentuk warkat lainnya. Kebanyakan nasabah memanfaatkan kredit rekening koran
untuk membiayai kebutuhan hariannya.

g.Installment loan

Program ini sering menjadi pilihan opsi pembayaran cicilan nasabah pada
umumnya.Prosedurnya sederhana, Anda mengajukan pinjaman ke bank,
kemudian melakukan pembayaran cicilan pokok beserta bunganya sesuai
kesepakatan.
h. Kartu Kredit

Bank mengeluarkan kartu kredit sebagai fasilitas pinjaman kepada nasabah


secara individu. Kartu kredit dapat Anda gunakan untuk memenuhi kebutuhan
konsumtif atau produktif.

i.Kredit Dengan Jaminan

Program kredit ini mengharuskan Anda untuk menyediakan jaminan


berupa deposito, properti, kendaraan, aset atau barang berharga lainnya.Anda akan
mendapatkan berbagai kemudahan melalui program pinjaman dengan jaminan,
seperti suku bunga kecil dan tenor pembayaran lebih panjang.

j.Kredit Tanpa Agungan (KTA)

Berbeda dari jenis kredit sebelumnya, KTA tidak mewajibkan Anda untuk
memberikan jaminan atas pinjamannya.Sebelum memperoleh dananya, bank
harus melakukan pengecekan kualitas Anda sebagai calon debitur berdasarkan
data-data dari lembaga keuangan lainnya. Proses pencairan dananya lebih cepat
karena bank tidak perlu melakukan pengecekan aset sebagai jaminannya.4

C. Kedudukan Hukum Deposito Dan Kredit

Hukum Deposito Menurut IslamDeposito adalah simpanan yang pencairan


atau likuidasinya hanya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu, menurut
laman resmi OJK.Oleh karena itu, produk deposito akan lebih menguntungkan
bagi Sahabat daripada produk simpanan biasa.Dewasa ini, deposito sendiri terbagi
menjadi 2 jenis, yakni deposito konvensional dan deposito syariah. Deposito
konvensional banyak ditemukan di bank-bank konvensional sementara deposito
syariah hanya ada di bank syariah.Lalu, bagaimana hukum deposito menurut
Islam?

Menurut Islam, hanya deposito syariah yang diperbolehkan dan halal. Hal
ini disebabkan oleh akad atau perjanjian yang digunakan dan sistematika yang

4
Hartono Soerja Pratiknyo, Hutang Piutang (Yogyakarta: Mustika Wikasa, 1989)
diterapkan.Hukum deposito syariah menurut Islam diperbolehkan dan halal
karena menggunakan perjanjian atau akad mudharabah.5

D. Hubungan Antara Deposito Dan Kredit

Beberapa penelitian mengenai kaitan deposito, dan kredit telah dilakukan


oleh peneliti sebelumnya. Hasil penelitian Renawati (1994) menunjukkan bahwa
deposito berkorelasi positif dengan pelepasan kredit. Modigliani (1997) dalam
penelitiannya.

menunjukkan bahwa inflasi berpengaruh negatif dan signifikan terhadap


permintaan akan uang dalam bentuk pinjaman. Sedangkan Ni Nyoman
Aryaningsih (2008) dalam penelitiannya yang berjudul menunjukkan bahwa
inflasi secara partial tidak berpengaruh signifikan terhadap permintaan kredit di
PT BPD Bali Cabang Pembantu Kediri Tabanan Penelitian ini akan menganalisis
pengaruh deposito terhadap besarnya kredit yang disalurkan bank umum di
Indonesia yang dimoderasi inflasi.

Pengaturan pemberian kredit dengan jaminan deposito pada Sektor


Perbankan belum diatur secara jelas dalam UU Perbankan, tetapi pengaturannya
baru diatur dalam bentuk Peraturan Bank Indonesia Tahun 2012 dan perlindungan
hukum bagi kreditur dapat diperoleh melalui Surat Kuasa Blokir Deposito dengan
tujuannya agar debitur tidak sesuka hati melakukan pencairan deposito sewaktu-
waktu padahal kredit itu belum lunas dan melalui Surat Kuasa Pencairan Deposito
tujuannya agar kreditur sewaktu-waktu dapat mencairkan deposito jika debitur
wanprestasi.6

5
Rachmadi Usman, Hukum Perbankan (Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama, 2003)
6
M. Yahya Harapan, Segi-Segi Hukum Perjanjian (Bandung: Penerbit Alumni, 1986).
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Deposito merupakan salah satu produk perbankan, yaitu nasabah yang


menyimpankan uangnya dalam jangka waktu tertentu suatu bank (sesuai
kesepakatan antara nasabah dan pihak bank) diperoleh bunga deposito.

Pengertian kredit pada Pasal 1 angka (11) UU Nomor 10 Tahun 1992


tentang Perbankan dapat dipahami bahwa setiap bank memberikan kredit kepada
nasabah debitur dituangkan dalam suatu perjanjian kredit berdasarkan persetujuan
atau kesepakatan kedua belah pihak yakni pihak bank dan pihak peminjam
(debitur).

B. Saran

Semoga makalah ini bisa menambah wawasan pembaca tentang proses


pemilu dan dengan membaca makalah ini semoga pembaca memahami bagaimana
penyelenggaraan di indonesia dan bisa mempraktekkan ketika sudah bisa ikut
memilih dan menggunakan hak pilihnya dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

.Simorangkir, O.P, , Kamus Perbankan (Jakarta:Bina Aksara, 1989).


Fitrianto. Bambang, Hukum Jaminan Perjanjian Kredit Kepemilikan Rumah
(Yogyakarta: Andi, 2000).
Djumhana, Muhammad. Hukum Perbankan di Indonesia
Pratiknyo, Soerja, Hartono. Hutang Piutang (Yogyakarta: Mustika Wikasa, 1989)
Usman, Rachmadi. Hukum Perbankan (Jakarta PT. Gramedia Pustaka Utama,
2003)
1
Harapan, Yahya, M, Segi-Segi Hukum Perjanjian (Bandung: Penerbit Alumni,
1986).

Anda mungkin juga menyukai