RAPPANG
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
HARIYANTO
2003090
FAKULTAS HUKUM
PAREPARE
2023
i
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL............................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah......................................................................................1
B. Rumusan Masalah................................................................................................4
C. Tujuan Penelitian.................................................................................................5
D. Kegunaan Penelitian............................................................................................5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
tahun kemudian.
Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang perseorangan,
menyaluran dana masyarakat atau pemindahan dana masyarakat dari unit surplus
kepada unit defisit atau pemindahan uang dari penabung kepada peminjam. Melalui
1
kegiatan perkreditan dana berbagai jasa yang diberikan, bank melayani kebutuhan
Bank adalah badan usaha yang menghimun dana dari masyarakat dalam
bentuk kredit dan bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup
rakyat banyak
diketahui bahwa bank sebagai penyalur dana yang berperan melayani kebutuhan
dirumuskan bahwa kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
perjanjian pinjam meminjam uang antara bank sebagai kreditur dengan nasabah
sebagai debitur. Dalam perjanjian ini bank sebagai pemberi kredit percaya terhadap
hal yang abstrak, sukar diraba, karena masa antara pemberian dan penerimaan
prestasi tersebut dapat berjalan dalam beberapa bulan, tetapi dapat pula berjalan
beberapa tahun. Dalam prakteknya banyak terjadi nasabah tidak menepati waktu
2
kewajiban nasabah untuk melunasi utangnya sesuai dengan jangka waktu dan
disertai dengan kewajiban yang lain yaitu dapat berupa bunga, imbalan atau
Peraturan yang berlaku bagi perjanjian diatur dalam buku III KUH Perdata
mengenai perjanjian terdapat dalam Bab Kedua. Hal ini karena kredit merupakan
salah satu perjanjian yang bersumber dari perikatan. Pengertian perjanjian dalam
mengemukakan bahwa
oleh pihak bank. Pemberian istilah “perjanjian kredit” memang tidak tegas
segenap Bank Devisa saat itu, pemberian kredit diinstruksikan harus dibuat dengan
surat perjanjian kredit sehingga perjanjian pemberian kredit tersebut sampai saat ini
Kreditur dalam hal ini bank yang melahirkan hubungan hutang piutang, dimana
dengan berdasarkan syarat dan kondisi yang telah disepakati oleh para pihak.
3
Perjanjian kredit ini berfungsi sebagai perjanjian pokok, artinya perjanjian kredit
merupakan sesuatu yang menentukan batal atau tidak batalnya perjanjian lain yang
adalah sebagai alat bukti mengenai batasan-batasan hak dan kewajiban diantara
Dalam Buku III KUH Perdata tidak terdapat ketentuan khusus yang mengatur
para pihak bebas untuk menentukan isi dari perjanjian kredit sepanjang tidak
pihak, maka sejak detik itu perjanjian lahir dan mengikat para pihak yang
jenis kredit yang diberikan oelh bank. Seringkali nasabah-nasabah yang memperoleh
kredit dari bank tidak seluruhnya dapat mengembalikan dengan baik tepat pada waktu
yang diperjanjikan. Kenyataannya selalu ada nasabah yang lalai dan tidak dapat
sehingga tidak dapat menepati prestasinya sesuai dengan perjanjian yang telah
disepakati oleh kedua pihak. Pada keadaan ini nasabah telah cidera janji, tidak
debitur, mengakibatkan terjadinya suatu kerugian yang sangat tidak diharapkan oleh
pihak kreditur. Wanprestasi pihak debitur ini harus dinyatakan dulu secara resmi,
4
yaitu memperingatkan debitur, bahwa kreditur menghendaki pembayaran seketika
atau dalam jangka waktu yang pendek. Sebagai akibat hukum dari terjadinya
Bank BPD Sidenreg Rappang merupakan bank yang turut berperan dalam
usaha Bank BPD Sidenreng Rappang yakni dengan memberikan fasilitas kredit yang
khusus untuk sektor tertentu. Pada praktiknya kredit yang disediakan oleh Bank BPD
Walaupun demikian risiko wanprestasi debitur tidak dapat dihindari oleh bank
penyedia kredit.
dalam berbagai jenis kredit. Banyaknya debitur yang memiliki kesadaran rendah
prestasinya. Berbagai faktor penurunan keuangan dan kurangnya itikad baik debitur
kerap menjadi latar belakang terjadinya wanprestasi bahkan tak jarang bank harus
menempuh jalur hukum dan melelang objek hak tanggungan agar kesehtan bank tetap
terjaga.
Rappang..
5
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
Rappang
D. Kegunaan Penelitian
1. Secara Teoretis
Daerah dan agar dapat menjadi bahan referensi dan perbandingan bagi
penelitian serupa.
2. Manfaat Praktis
6
Hasil Penelitian juga diharapkan dapat memberikan masukan dan
Pembangunan Daerah.
7
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Djoni Gazali dan Rahmadi Usman, 2012, Hukum Perbankan, Sinar Grafika,
Jakarta,
Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Edisi Revisi 2008.: PT.
Raja Grafindo Persada, Jakarta
Muhammad Sabir, 2019, Saksi denda akibat wanprestasi pada Kntrak Kerja
Knsturuksi dalam Prespektif Keadilan, Disertasi, UMI , Makassar
Salim H.S. 2014 . Hukum Kontrak Teori dan Teknik Penyusunan Konirak. Sinar
Grafika . Jakarta :
8
Simorangkir, 1998, Seluk Beluk Bank Komersial Aksara Persada Indonesia,
Jakarta.
NON BUKU
Internet
http://.cib.evitran.ac.IA.http://repository.dharmawangsa.ac.id/372/8/BAB
%20II_15110024.pdf.