PROPOSAL TESIS
Diajukan oleh :
DISTARA RIMADHANA PRADIPTA
2020215320018
PENDAHULUAN
Negara, karena bukan hanya sebagai sumber pembiayaan tetapi juga mampu
1
Alamsyah, Halim. 2005. Banking Disintermediation and Its Implication for Monetery
Policy : The Case of Indonesia. Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan. Maret 2005 : 499 ± 521.
1
2
disediakan oleh Bank, seperti perkreditan dan berbagai jasa lainnya yang
perekonomian.
buku, adapun istilah yang dijelaskan oleh Abdurrachman yaitu Bank berasal
dari Bahasa Itali “Banca” yang mengartikan suatu bangku tempat duduk,
sebab pada saat zaman pertengahan, pihak banker yang memberikan fasilitas
halaman pasar.2
memiliki peran besar dalam dunia komersil dan mempunyai wewenang untuk
disebut dengan bank bills atau bank notes. Sehingga fungsi bank yang
original yaitu hanya menerima deposito berupa uang logam, emas, plate, dan
2
Abdurrachman, Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan, Jakarta: Pradnya
Paramita, 1991, hlm. 43
3
lain-lain.
Javasche Bank pada tahun 1827 yang kini dikenal luas sebagai Bank
usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan
di atas maka dapat disimpulkan bahwa bank merupakan suatu segmen usaha
yaitu dengan menyalurkan dana dalam bentuk kredit atau bentuk lainnya
kepada masyarakat.
3
Siamat, Dahlan.2005. Manajemen Lembaga Keuangan : Kebijakan Moneter dan
Perbankan.Jakarta : FE UI.
4
atau kesepekatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan para pihak peminjam untuk melunasi utang setelah jangka waktu
pendapatannya melalui bunga dari pinjaman kredit yang akan wajib dibayar.
prestasi (misalnya uang / barang) dengan balas prestasi (kontra prestasi) akan
terjadi pada waktu prestasi uang, maka transaksi kredit menyangkut uang
antara pemberi kredit dan penerima kredit atau antara kreditor dengan debitor.
4
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 Pasal 1 Butir 11 tentang Perubahan atas
UndangUndang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan
5
Johannes Ibrahim, Mengupas Tuntas Kredit Komersial dan Konsumtif dalam Perjanjian
Kredit Bank ( Perspektif Hukum dan Ekonomi), Mandar Maju, Bandung, 2004, hlm. 10.
5
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
kredit, maka tahap selanjutnya bank akan membuat sebuah perjanjian kredit
yang berbentuk kalusula baku dan akan dibuat oleh pihak bank untuk dapat
dipenuhi oleh para pihak debitur. Berdasarkan Pasal 1313 KUH Perdata
atau lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih. Sedangkan
klausula baku adalah setiap aturan atau ketentuan dan syarat-syarat yang
terlah dipersiapkan dan ditetapkan terlebih dahulu secara sepihak oleh pelaku
usaha yang dituangkan dalam suatu dokumen dan atau perjanjian yang
suatu perjanjian standar yang telah dibuat oleh pihak bank walaupun pada
Berdasarkan dengan hal di atas, maka penulis akan mengkaji lebih jauh
mengenai klausula atau covenant dalam suatu perjanjian kredit dengan judul
6
Pasal 1 Angka 11 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan
7
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen
6
PERJANJIAN KREDIT”
B. Rumusan Masalah
efektif?
C. Keaslian Penelitian
yang mana judul dan rumusan masalahnya telah diangkat sebelumnya dan
Perlindungan Konsumen.
Rumusan masalah:
bank?
merugikan konsumen?
Perlindungan Konsume?
Kesimpulan:
konsumen.
c. Perjanjian kredit dari tiga bank, yakni Bank Central Asia, Bank
baku dalam perjanjian kredit Bank Central Asia, Bank Mandiri dan
dilaksanakan.
Rumusan masalah:
Kesimpulan:
9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal 17 ayat (1) huruf a,
pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda paling
jasa keuangan.
10
OJK”.
1. Tujuan
perjanjian kredit.
2. Kegunaan
E. Tinjauan Pustaka
1. Kerangka Teoritis
dibahas.
a. Teori Perjanjian
orang yang telah berjanji kepada orang lain atau setidaknya ada dua
orang atau lebih yang saling berjanji untuk melakukan akan suatu
hal.9 Perjanjian juga salah satu sumber perikatan yang dapat dilihat
dipenuh oleh semua para pihak, yang dimana kreditur memiliki hak
dapat dikatakan sah dengan empat syarat yang sesuai dengan Pasal
Dalam asas ini mempunyai kaitan erat dengan isi, bentuk, dan
10
Munir Fuady, Konsep Hukum Perdata, edisi ke-1, cetakan ke-2, Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2014, hlm 179
11
Salim H. S, Hukum Kontrak: Teori dan Teknik Penyusunan Konntrak, Sinar Grafika,
Jakarta, cetakan ke-10, 2014, hlm. 9
13
jenis dari perjanjian yang dibuat. Pasal 1338 ayat (1) KUH
mengadakan perjanjian;
siapapun;
dibuatnya;
disimpangi oleh perjanjian yang dibuat oleh para pihak. Buku III
oleh KUHPerdata.
2) Asas Konsesualisme
adanya kata sepakat diantar para pihak. Didalam Pasal 1338 ayat
perjanjian dan telah diatur dalam Pasal 1338 ayat (1) dan ayat
karena itu asas pacta sunt servanda memiliki akibat bagi sebuah
baik, hal ini difaktorkan bahwa asas itikad baik memiliki tujuan
keadilan.
5) Asas Kepribadian
12
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, cetakan ke-8, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2014, hlm.
23
13
Muchsin, Perlindungan dan Kepastian Hukum bagi Investor di Indonesia, Surakarta:
Magister Ilmu Hukum program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret, 2003, hlm. 14
14
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), hlm. 96
20
diskresi.
apabila terjadi,
2. Kerangka Kenseptual
lebih mengikatkan dirinya terhadap satu orang lain atau lebih (Pasal
15
Zainudin Ali, Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Sinar Grafika, 2013), hlm. 96
21
1313 KUHPerdata).
10 Tahun 1998).
adalah suatu persetujuan dengan mana pihak yang satu kepada pihak
dibatasi.
tertentu.16
16
Marsidah, Jurnal Bantuk Klausula-Klausula Baku Dalam Perjanjian Kredit Bank, 2019,
hlm. 298
22
F. Metode Penelitan
masalah.17
1. Jenis Penelitian30
2. Tipe Penelitian32
Jonaedi Efendi dan Johnny Ibrahim, Metode Penelitian Hukum Normatif dan Empiris,
17
3. Pendekatan Penelitian33
18
Peter Mahmud Marzuki, Penelitian Hukum, cetakan ke-11, Jakarta: Kencana, 2011,
hlm. 19
Ibid, hlm. 93
19
I Made Pasek Diantha, Metodologi Penelitian Hukum Normatif Dalam Justifikasi Teori
20
Bahan hukum yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
Indonesia.
Konsumen.
penulis menggunakan buku, jurnal, karya tulis skripsi dan tesis yang
hukum tersier.
pola pikir yang didasarkan pada suatu fakta yang bersifat umum, dan
bersifat khusus.26
G. Sistematika Penulisan
ini. Pada proposal tesis ini tertulis 4 (empat) bab yang masing- masing bab
terdiri dari beberapa sub-sub bab yang memiliki hubungan satu sama lain,
sehingga dapat membentuk suatu uraian yang sistematis dalam satu kesatuan
sebagai berikut:
penulisan.
25
Soetandyo Wignjosoebroto, Hukum Konsep dan Metode, cetakan ke-1, Malang: Setara
Press, 2013, hlm 91
26
Amirudin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2014, hlm 18
27
perjanjian kredit .